Anda di halaman 1dari 3

Penilaian HOTS Dan Langkah Menyusun Instrumen Penilaian

1. penilaian HOTS

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Dalam penilaian terdiri atas penilaian oleh tengaga pendidik, penilaian oleh
satuan pendidik, dan penilaian oleh pemerintah. Dalam penilaian oleh tenaga pendidik bertujuan untuk
mengevaluasi proses, kemajauan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.

High Order Thinking Skills merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif
yang lebih tinggi yang dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi
pembelajaran seperti metode problem solving, taksonomi bloom, dan taksonomi pembelajaran,
pengajaran, dan penilaian (Saputra, 2016:91). High order thinking skills ini meliputi di dalamnya
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen,
dan kemampuan mengambil keputusan.

Newman dan Wehlage (Widodo, 2013:162) dengan high order thinking peserta didik akan dapat
membedakan ide atau gagasan secara jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah,
mampu mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal kompleks menjadi
lebih jelas.

Dari berbagai pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa HOTS (high order thinking skills)
merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan
memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan.

Tujuan utama dari high order thinking skills adalah bagaimana meningkatkan kemampuan
berpikir peserta didik pada level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk
berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi, berpikir kreatif dalam memecahkan
suatu masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki serta membuat keputusan dalam situasi-situasi
yang kompleks (Saputra, 2016:91-92).

Dalam melakukan penilaian HOTS perlu dilihat dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dimiliki oleh siswa

1. Penilaian aspek Pengetahuan


Penilaian aspek pengetahuan diukur melalui tes, baik tes lisan maupun tes tertulis. Dalam test
lisan bisa berupa pertanyaan yang diberikan guru, sedangkan tes tertulis bisa dari soal yang
diberikan guruyang bebentuk uraian atau pilihan ganda.

Teknik penulisan soal- soal HOTS secara umum sama dengan penulisan soal lainnya. Dalam
Soal HOTSyang digunakan dalam menulis soal yaitu menuntut kemampuan berfikir tingkat
tinggi, Soal HOTS selayaknya meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi
(recall)menyatakan kembali (restate) atau merujuk tanpa melakukan pengelolaan (recite). Soal
HOTS pada konteks assesmen mengukur kemampuan:

1. Transfer satu konsep ke konsep lainnya


2. Memproses dan menerapkan informasi
3. Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda beda
4. Menggunakan inforamasi untuk menyelesaikan masalah
5. Menelaah informasi secara kritis

Agar Pembuatan butir soal menuntut siswa untuk berpikir tingkat tiingi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan benrbentuk bacaan seperti teks bacaan, paragraf, teks drama dll.

2. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat menggunakan lembaran observasi dan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran. misalnya pada saat diskusi kelompok yang dilakukan siswa.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian praktik, produk,dan proyek. Hal tersebut
dilakukan dengan ketentuan yang dibuat pada RPP dan sesuai dengan model pembelajaran yang
digunakan.

2. Langkah Menyusun Instrumen Penilaian

Dalam permendikbud nomor 23 tahun 2016 pasal 14 menyatakan bahwa:


(1) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan,
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
dan tingkat perkembangan peserta didik.
(2) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau
ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti
validitas empirik.
(3) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat
diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.

Dalam instrumen penilaian HOTS menggunakan

Langkah-langkah Penyusunan soal HOTS

Untuk menulis butir soal HOTS, penulis soal dituntut untuk dapat menentukan perilaku yang hendak
diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu
sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu uraian materi yang akan ditanyakan (yang menuntut
penalaran tinggi) tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Oleh karena itu dalam penulisan soal
HOTS, dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal (kontruksi soal), dan
kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan
pendidikan. Berikut dipaparkan langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS

Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak semua KD dapat
dibuatkan model-model soal HOTS. Guru-guru secara mandiri atau melalui forum KKG/MGMP dapat
melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal

Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk para guru dalam menulis butir soal HOTS. Secara
umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam:
a. memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
b. merumuskan IPK
c. memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji
d. merumuskan indikator soal
e. menentukan level kognitif
f. Menentukan bentuk soal dan nomor soal
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual

Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca
stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah dibaca oleh peserta didik. Sedangkan
stimulus kontekstual berarti.
stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta
didik untuk membaca. Dalam konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan
sekolah atau daerah setempat.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS. Kaidah
penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama.
Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau
kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci jawaban dibuat
untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat.

No. Kompetensi IPK Materi Indikator Level Bentuk Nomor


dasar pokok Soal Soal Soal

1. 3.5. 3.5.5 Sistem 1. Disajikan L3 Pilihan 1


Menganalisis Menganalisis pencernaan kasus peserta Ganda
sistem proses yang didik dapat
pencernaan pada terjadi pada memecahkan
manusia dan salah satu masalah
memahami organ yang
gangguan yang pencernaan berkaitan
berhubungan dengan
dengan sistem proses
pencernaan, pencernaan
serta upaya pada rongga
menjaga mulut
kesehatan sistem
pencernaan

2. Menjelaskan dan Mean dari Menentukan Disajikan 3 Uraian 2


membandingkan Data persentase data dalam
modus, median, Tunggal banyaknya bentuk
dan mean dari siswa yang diagram
data tunggal memiliki batang, siswa
untuk nilai kurang dapat
menentukan dari nilai menentukan
nilai mana yang rata- persentase
paling tepat rata/mean. banyaknya
mewakili data siswa yang
memiliki
nilai kurang
dari nilai
rata-
rata/mean.

Anda mungkin juga menyukai