Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Negara dan Teori Terbentuknya Negara

Pengertian Negara

Dalam KBBI di tuliskan bahwa Negara dapat berarti sebuah organisasi dan dapat pula berarti
kelompok sosial yang terorganisir. Pengertian negara dalam KBBI dijelaskan bahwa sebuah
organisasi yang memiliki kekuasaan tertinggi yang saat dan ditaati oleh rakyatnya dan juga
sebagai kelompok sosial yang menduduki wilayah ataupun daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif.

Menurut Kraneburk bahwa pengertian negara adalah organisasi yang timbul karena kehendak
dari suatu golongan atau bangsanya sendiri (organization arising due the will of a group or his
own people). Senada akan hal itu, menurut George Wilhelm Fredrich Hegel, bahwa pengertian
negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan
individual dan kemerdekaan universal (a decency organization that appears as a synthesis of
individual freedom and universal freedom).

Menurut Soenarko, negara adalah suatu organisasi kekuasaan masyarakat yang memiliki daerah
tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sovereign. Kemudian dalam buku
Dasar Dasar Ilmu Politik Mirriam Budiardjo dikatakan bahwa pengertian negara adalah suatu
daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut
dari warganya ketaatan pada perundang undangan melalui penguasaan kontrol dari kekuasaan
yang sah.

Setelah beberapa pengertian negara kemudian akan menjelaskan tentang proses terbentuknya
negara atau teori terbentuknya negara.

Pada teori terbentuknya negara, terdapat dua jenis yaitu secara teoritis dan berdasarkan sejarah
yang ada.
Teori Terbentuknya Negara Secara Teoritis

Apa yang dimaksud dengan teoritis? Terbentuknya negara secara teoritis adalah anggapan para
ahli pada wilayah hukum dan tata negara tentang terbentuknya negara. Bukan murni berdasarkan
keadaan faktual yang terjadi di lapangan akan tetapi hasil pemikiran tentang bagaimana asal
mula terbentuknya negara.

Terdapat tiga teori terjadinya negara yaitu teori hukum alam, teori ketuhanan dan teori perjanjian.
Berikut penjelasannya:

1. Teori hukum alam adalah teori awal tentang terbentuknya suatu negara. Teori ini menurut
sejarah ada pada zaman Plato dan Aristoteles. Menurut teori ini, terjadinya negara adalah
hal yang natural atau alami. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan hukum alam, begitupun
dengan negara. Teori pembentukan negara ini juga didasari atas kecenderungan manusia
untuk selalu bersosial, berkumul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan
hidupnya.

2. Teori kedua terbentuknya negara adalah teori ketuhanan. Teori ketuhanan adalah teori
yang ada saat agama agama besar telah tersebar ke dunia ini contohnya Islam dan Kristen.
Teori ini sesuai namanya tentu saja dipengaruhi oleh paham keagamaan. Dan berdasarkan
itulah, teori ketuhanan terbentuknya negara didasari anggapan bahwa negara terbentuk
atas dasar keinginan Tuhan. Berdasar terhadap kepercayaan bahwa segala sesuatu berawal
dari Tuhan dan berjalan sesuai kehendaknya. Paham dan teori ini diajukan oleh beberapa
ahli seperti Freidericch Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus. Paham ini, sesuai
dengan ketentuannya, Tuhan yang menciptakan negara sehingga negara dianggap
penjelmaan kekuasaan Tuhan. Hal ini mengakibatkan paham bahwa raja atau penguasa
adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga raja memiliki kekuasaan mutlak pada
suatu negara atau kerajaan, contohnya saja Inggris Raya pada zaman kerajaan.

3. Teori ketiga terbentuknya negara adalah teori perjanjian. Teori perjanjian ada atas reaksi
terhadap kedua teori sebelumnya. Atas dasar apa? Atas dasar kedua teori yang ada
sebelumnya tidak mampu menjelaskan asal dan bagaimana terbentuknya negara. Selain
itu, teori ini merupakan bentuk perlawanan atas kekuasaan raja ataupun penguasa yang
menganggap memiliki kekuasaan mutlak akibat kepercayaan sebagai titisan Tuhan. Teori
perjanjian ini ada dimasa abad pencerahan dan dipelopori oleh ahli ahli seperti Thomas
Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu. Berdasarkan teori perjanjian,
negara ada semata mata akibat perjanjian antarmanusia. Menurut teori ini, negara
merupakan wujud perjanjian masyarakat sebelum bernegara dan kemudian menjadi
masyarakat bernegara. Hal ini senada dengan pengertian negara oleh Jean Bodin bahwa
negara adalah bentuk persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya.

Ditambahkan oleh Jellinek bahwa terdapat dua tahap terbentuknya negara yaitu primer dan
sekunder. Tahap primer terbentuknya negara adalah tentang bagaimana negara tumbuh mulai dari
persekutuan atau kelompok masyarakat yang sederhana hingga menjadi negara yang modern.
Menurutnya terdapat 4 tahapan primer terbentuknya negara yaitu:

a) Persekutuan masyarakat / Kelompok social

b) Kerajaan

c) Negara

d) Negara Demokrsi
Lalu apa itu perkembangan Negara secara sekunder? Ini merupakan terbentuknya Negara baru
yang memiliki unsur deklaratif seperti dijelaskan sebelumnya pada

a. Persekutuan Masyarakat / Kelompok sosial


b. Kerajaan
c. Negara
d. Negara demokrasi

Lalu apa itu perkembangan negara secara sekunder? Ini merupakan terbentuknya negara baru
yang memiliki unsur deklaratif seperti dijelaskan sebelumnya pada unsur unsur negara.
Lalu bagaimana proses terbentuknya negara sesuai sejarah atau di zaman modern ini? Berikut
beberapa proses yang ada.
Terjadinya Negara di Zaman Modern
Menurut hal ini, negara tidak terbentuk akibat teori teori diatas, melainkan dengan cara cara atau
proses proses terbentuknya negara yang ada dibawah ini:
a. Penaklukan atau occupatie
b. Peleburan atau fusi
c. Pemecahan
d. Pemisahan diri
e. Perjuangan atau revolusi
f. Penyerahan/Pemberian dan
g. Pendudukan atas wilayah yang belum memiliki pemerintahan atau explore tapi memiliki
penduduk.
Penaklukan merupakan terbentuknya negara pada daerah atau wilayah kosong yang dikuasai. Hal
ini terjadi pada Liberia yang diambil ali oleh para bekas budak negro orang Amerika yang
selanjutnya Liberia dimerdekakan pada tahun 1847.
Peleburan adalah penggabungan dua negara atau lebih menjadi suatu negara baru yang berdaulat
contohnya saja, di Eropa yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang kemudian bergabung
menjadi satu negara yaitu Jerman.
Pemecahan adalah terbentuknya suatu negara negara baru akibat negara lama pecah sehingga
negara yang lama hilang atau tidak ada lagi. Masih ingat Yugoslavia, sekarang Yugoslavia
terpecah menjadi Negara Bosnia, Montenegro, dan Serbia. Masing ingat Negara adidaya Uni
Soviet yang kemudian pecah menjadi banyak negara baru salah satunya Rusia. Contoh lain akhir
akhir ini yaitu Cekoslovakia yang akhirnya pecah menjadi Ceko dan Slovakia.
Pemisahan diri atau separation merupakan terbentuknya suatu negara akibat suatu bagian
wilayah ingin memisahkan diri dari suatu pemerintahan sehingga membentuk negara baru, akan
tetapi hal ini berbeda dengan pemecahan. Dalam pemisahan diri, negara yang lama tetap ada.
Contohnya negara India, yang dulunya merupakan daerah yang cukup besar kemudian terjadi
pemisahan beberapa wilayah menjadi India, Pakistan dan Bangladesh.
Perjuangan atau Revolution adalah suatu wilayah yang belum memiliki negara akan tetapi
berpenduduk dan kemudian di jajah dan selanjutnya mengadakan perlawanan atau revolusi
sehingga membentuk negara baru. Contohnya negara kita Indonesia. Indonesia pada awalnya
tidak ada, akan tetapi Belanda dan penjajah lain masuk dan menghancurkan kerajaan kerajaan
yang ada dan kemudian menjajah kita. Terbentuklah dasar penyatuan kepulauan Indonesia,
kemudian hadir Jepang yang menjajah lagi. Pada akhirnya para pejuang dan kaum revolusioner
membentuk Negara Indonesia yang berdaulat sebagai NKRI.
Penyerahan atau pemberian kemerdekaan banyak terjadi pada negara negara bekas jajahan suatu
kolonial seperti Inggris dan Prancis. Contohnya Kongo yang dimerdekakan oleh Prancis.
Pendudukan wilayah adalah terbentuknya suatu negara akibat terjadinya eksplorasi ke suatu
wilayah yang berpenghuni akan tetapi tidak memiliki pemerintahan, contohnya Australia yang
dihuni oleh suku Aborigin yang kemudian bangsa Inggris masuk dan membentuk koloni koloni
menjadikannya negara Australia.

Pemerintahan: adalah proses atau cara pemerintah memegang wewenang ekonomi, politik,
administrasi guna mengelola urusan-urusan negara untuk kesejahteraan masyarakat
• Pemerintahan dalam arti luas adalah semua mencakup aparatur negara yang meliputi
semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan
berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan negara. Lembaga negara yang dimaksud adalah
lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
• Pemerintahan dalam arti sempit adalahsemua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga untuk mencapaitujuan negara. Pemerintah dalam artiluas adalah
semua aktivitas yang terorganisasi yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan,
berlandaskan pada dasar negara, rakyat, atau penduduk danwilayah negaraitu demi
tercapainya tujuan negara.

Pemerintahan juga dapat didefinisikan dari segistruktural fungsional sebagai sebuah sistem
struktur dan organisasi dari berbagai dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-
dasar tertentu untuk mencapai tujuan negara(Haryantodkk, 1997:2-3).
Definisi pemerintahan menurut beberapa ahli:

A. Aim abdulkarim
Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh Negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan Negara.
B. MintoRahayu
Pemerintahan merupakan suatu seni adalah hal yang wajar, yaitu kemampuan
menggerakkan organisasi-organisasi, administrator, dan kekuasaan kepemimpinan, serta
kemampuan menciptakan, atau kemampuan mendalangi bawahan serta mengatur lakon
pemerintah sebagai penguasa.
C. J. Kristiadi
Pemerintahan merupakan kegiatan memerintah yang dilakukan oleh pemerintah yang
melakukan kekuasaan memerintah atas nama Negara terhadap orang yang diperintah
(masyarakat).
D. Hanif nurcholis
Pemerintahan adalah semua urusan untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
E. Muhadam labolo

Pemerintahan merupakan kebutuhan yang diadakan untuk kemudian dihindari pada titik tertentu
1. Bentuk negara

Istilah bentuk negara berasal dari bahasa Belanda, yaitu ”staatvormen”. Menurut para ahli ilmu
negara istilah staatvormen diterjemahkan ke dalam bentuk negara yang meliputi negara kesatuan,
federasi, dan konfederasi. Jika dilihat dari bentuk negara yang berlaku umum di dunia maka
bentuk negara secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya tunggal dan tidak tersusun dari
beberapa negara yang memiliki kedaulatan, tidak terbagi, dan kewenangannya berada
pada pemerintah pusat. Conroh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia,
Filipina, Thailand, Kamboja dan Jepang

2. Negara federasi atau serikat, adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa
negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Conroh negara yang berbentuk
federasi adalah Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Kanada, Meksiko, Irlandia, New
Zealand, India.

Selain kedua bentuk negara diatas ada pula bentuk negara lain, yaitu konfederasi dan serikat
negara. Konfederasi adalah bergabungnya beberapa negara yang berdaulat penuh. Sedangkan
serikat negara merupakan suatu ikatan dari dua atau lebih negara berdaulat yang lazimnya
dibentuk secara sukarela dengan suatu persetujuan internasional berupa traktat atau konvensi
yang diadakan oleh semua negara anggota yang berdaulat.

 Bentuk negara Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945

Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan, yang lebih sering disebut Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan yang secara tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah
negara kesatuan tertuang dalam UUD 1945 pasal 1 yang berbunyi ”Negara Indonesia ialah
negara kesatuan yang berbentuk Republik”. Pasal-pasal dalam UUD 1945 telah memperkukuh
prinsip NKRI, di antaranya pada pasal 1 ayat (1), pasal 18 ayat (1), pasal 18B ayat (2), pasal
25A, dan pasal 37 ayat (5). Selain itu, wujud negara kesatuan tersebut semakin diperkuat setelah
dilakukan perubahan atas UUD 1945. Perubahan tersebut dimulai dari adanya kesepakatan MPR
yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 dan tetap mempertahankan
NKRI sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia.

2. Bentuk Pemerintahan

Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi
politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara guna menegakan kekuasaannya
atas suatu komunitas politik. Adapun beberapa bentuk pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu:
1. ajaran klasik yang terdiri dari pendapat aristoteles, plato dan polybius

2. modern yang terdiri dari republik dan monarki

monarki dibedakan lagi menjadi tiga yaitu

1. monarki absolut

2. monarki konstitusonal

3. monarki parlementer

sedangkan republik dibagi lagi menjadi tiga yaitu:

1. republik absolut

2. republik konstitusonal

3. republik parlementer

 Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945

Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 adalah Republik.
Karena sesuai dengan pernyataan pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi ”Negara Indonesia
ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik” sudah menunjukkan secara tegas. Indonesia
juga dipimpin oleh seorang presiden bukan seorang Raja.

1. Pengertian dan macam-macam sistem pemerintahan

Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah yaitu sistem dan pemerintahan.
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan
fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya
sehingga hubungan itu menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian-bagian yang akibatnya
jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik maka akan mempengaruhi keseluruhan itu.
Sedangkan pengertian pemerintahan bisa dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas adalah
perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di
suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan Negara,

Adapun sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai
tujuan dan fungsi pemerintahan. Sistem pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu:

1. Sistem pemerintahan presidensial


Sistem presidensial (presidensiil), merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana
kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod
Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:

 Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat


pemerintahan yang terkait.

 Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling
menjatuhkan.

 Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan
karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk
mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap
negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan
karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan
posisinya. Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-
negara Amerika Latin dan Amerika Tengah.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :

 Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintah sekaligus kepala negara.

 Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih


langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

 Presiden memiliki hak Prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan


memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.

 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada


kekuasaan legislatif).

 Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

 Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislative

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:

 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam
tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.
 Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.

 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:

 Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan


kekuasaan mutlak.

 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara


eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas

 Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama

1. Sistem pemerintahan parlementer

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem
parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara
saja. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda,
Malaysia, Singapura dan sebagainya.

Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:

 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai Kepala pemerintahan sedangkan kepala
negara dikepalai oleh presiden/raja.

 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi


berdasarkan undang-undang.

 Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.

 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislative


Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif
berada pada satu partai atau koalisi partai.

 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

 Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan


parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir
sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka


menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya

2. Sistem pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945

Negara Indonesia, berdasarkan pada UUD yang dimilikinya menganut sistem pemerintahan
presidensial yakni sistem pemerintahan Negara republik – di dalamnya, kekuasaan eksekutif
dipilih melalui pemilihan umum dan terpisah dari kekuasaan legislatif. Selain itu menurut UUD
1945, sistem pemerintahan Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan atau trias
politika murni sebagaimana yang diajarkan oleh Montesquieu. Namun, Indonesia menganut
sistem pembagian kekuasaan

3. Hubungan antara sistem pemerintahan yang ada di Indonesia dan sistem pemerintahan
yang sesuai dengan UUD 1945

Sejak Agustus 1945 sampai akhir tahun 1949, Indonesia mulai memberlakukan UUD 1945.
Menurut ketentuan UUD tersebut, sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial. Namun,
sejak November 1945, berdasarkan Maklumat Wakil Presiden No. X dan Maklumat Pemerintah
14 November 1945, kekuasaan pemerintah dipegang oleh seorang perdana menteri. Hal ini
merupakan awal dari suatu sistem pemerintahan parlementer. Sistem parlementer ini adalah
sebah penyimpangan ketentuan UUD 1945 yang menyebutkan pemerintah harus dijalankan
menurut sistem cabinet presidensial dimana menteri sebagai pembantu presiden. Jadi sejak
November 1945 sampai Juli 1959, sistem pemerintahan yang diselenggarakan di Indonesia
berlainan dengan sistem pemerintahan yang ditentukan dalam naskah UUD 1945.

Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat menjadikannya
suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat bagi setiap warga
negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut.

Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada landasan
ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara yang bersifat umum dan
dimiliki oleh semua Negara, yaitu:

a. Sifat memaksa

Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga negaranya, hal ini
bersifat mutlak dan memaksa.

b. Sifat monopoli

Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk menguasai sepenuhnya
kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara tersebut.

c. Sifat mencakup semua

Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga negaranya. Tidak
ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara. Tidak hanya mengikat
suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang
termasuk kedalam warga negaranya.

d. Sifat menentukan

Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas Negara itu.
Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral dan dapat pula
menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing)
menjadi anggota politik Negara.

Ada pula sifat-sifat yang hanya dimiliki suatu Negara berdasarkan pada landasan ideologi
Negara tersebut, misalnya Negara Indonesia memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan pancasila,
yakni:

1. Ketuhanan, ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu
kesesuaian dalam arti sebab dan akibat)(merupakan suatu nilai-nilai agama).

2. Kemanusiaan adalah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia.

3. Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang berarti
membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara Indonesia sehingga terwujud satu
kesatuan.

4. Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat

5. Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil.

Pengertian sifat-sifat meliputi empat hal yaitu:

a. Sifat lahir, yaitu sejumlah pengaruh yang datang dari luar dan sesuai dengan pandangan hidup
bangsa bangsa Indonesia.

b. Sifat batin atau sifat bawaan Negara Indonesia antara lain berupa unsure-unsur Negara, yang
diantaranya:

• Kekuasaan Negara

• Pendukung kekuasaan Negara

• Rakyat
• Wilayah

• Adat istiadat

• Agama.

c. Sifat yang berupa bentuk wujud dan susunan kenegaraan Indonesia, yaitu bentuk Negara
Indonesia, kesatuan organisasi Negara dan sistem kedaulatan rakyat.

d. Sifat yang berupa potensi, yaitu kekuatan dan daya dari Negara Indonesia, antara lain:

• Kekuasaan Negara yang berupa kedaulatan rakyat

• Kekuasaan tugas dan tujuan Negara untuk memelihara keselamatan, keamanan dan
perdamaian.

• Kekuasaan Negara untuk membangun, memelihara serta mengembangkan kesejahteraan dan


kebahagiaan.

• Kekuasaan Negara untuk menyusun dan mengadakan peraturan perundang-undangan dan


menjalankan pengadilan.

• Kekuasaan Negara untuk menjalankan pemerintahan.

a. Persekutuan Masyarakat / Kelompok sosial


b. Kerajaan
c. Negara
d. Negara demokrasi
Lalu apa itu perkembangan negara secara sekunder? Ini merupakan terbentuknya negara baru
yang memiliki unsur deklaratif seperti dijelaskan sebelumnya pada unsur unsur negara.
Lalu bagaimana proses terbentuknya negara sesuai sejarah atau di zaman modern ini? Berikut
beberapa proses yang ada.
Terjadinya Negara di Zaman Modern
Menurut hal ini, negara tidak terbentuk akibat teori teori diatas, melainkan dengan cara cara atau
proses proses terbentuknya negara yang ada dibawah ini:
a. Penaklukan atau occupatie
b. Peleburan atau fusi
c. Pemecahan
d. Pemisahan diri
e. Perjuangan atau revolusi
f. Penyerahan/Pemberian dan
g. Pendudukan atas wilayah yang belum memiliki pemerintahan atau explore tapi memiliki

penduduk.
Penaklukan merupakan terbentuknya negara pada daerah atau wilayah kosong yang dikuasai. Hal
ini terjadi pada Liberia yang diambil ali oleh para bekas budak negro orang Amerika yang
selanjutnya Liberia dimerdekakan pada tahun 1847.
Peleburan adalah penggabungan dua negara atau lebih menjadi suatu negara baru yang berdaulat
contohnya saja, di Eropa yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang kemudian bergabung
menjadi satu negara yaitu Jerman.
Pemecahan adalah terbentuknya suatu negara negara baru akibat negara lama pecah sehingga
negara yang lama hilang atau tidak ada lagi. Masih ingat Yugoslavia, sekarang Yugoslavia
terpecah menjadi Negara Bosnia, Montenegro, dan Serbia. Masing ingat Negara adidaya Uni
Soviet yang kemudian pecah menjadi banyak negara baru salah satunya Rusia. Contoh lain akhir
akhir ini yaitu Cekoslovakia yang akhirnya pecah menjadi Ceko dan Slovakia.
Pemisahan diri atau separation merupakan terbentuknya suatu negara akibat suatu bagian
wilayah ingin memisahkan diri dari suatu pemerintahan sehingga membentuk negara baru, akan
tetapi hal ini berbeda dengan pemecahan. Dalam pemisahan diri, negara yang lama tetap ada.
Contohnya negara India, yang dulunya merupakan daerah yang cukup besar kemudian terjadi
pemisahan beberapa wilayah menjadi India, Pakistan dan Bangladesh.
Perjuangan atau Revolution adalah suatu wilayah yang belum memiliki negara akan tetapi
berpenduduk dan kemudian di jajah dan selanjutnya mengadakan perlawanan atau revolusi
sehingga membentuk negara baru. Contohnya negara kita Indonesia. Indonesia pada awalnya
tidak ada, akan tetapi Belanda dan penjajah lain masuk dan menghancurkan kerajaan kerajaan
yang ada dan kemudian menjajah kita. Terbentuklah dasar penyatuan kepulauan Indonesia,
kemudian hadir Jepang yang menjajah lagi. Pada akhirnya para pejuang dan kaum revolusioner
membentuk Negara Indonesia yang berdaulat sebagai NKRI.
Penyerahan atau pemberian kemerdekaan banyak terjadi pada negara negara bekas jajahan suatu
kolonial seperti Inggris dan Prancis. Contohnya Kongo yang dimerdekakan oleh Prancis.
Pendudukan wilayah adalah terbentuknya suatu negara akibat terjadinya eksplorasi ke suatu
wilayah yang berpenghuni akan tetapi tidak memiliki pemerintahan, contohnya Australia yang
dihuni oleh suku Aborigin yang kemudian bangsa Inggris masuk dan membentuk koloni koloni
menjadikannya negara Australia.

Pemerintahan: adalah proses atau cara pemerintah memegang wewenang ekonomi, politik,
administrasi guna mengelola urusan-urusan negara untuk kesejahteraan masyarakat

• Pemerintahan dalam arti luas adalah semua mencakup aparatur negara yang meliputi semua
organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan berbagai aktivitas
untuk mencapai tujuan negara. Lembaga negara yang dimaksud adalah lembaga eksekutif,
legislatif, dan yudikatif.
• Pemerintahan dalam arti sempit adalahsemua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga untuk mencapaitujuan negara. Pemerintah dalam artiluas adalah semua
aktivitas yang terorganisasi yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan
pada dasar negara, rakyat, atau penduduk danwilayah negaraitu demi tercapainya tujuan negara.
Pemerintahan juga dapat didefinisikan dari segistruktural fungsional sebagai sebuah sistem
struktur dan organisasi dari berbagai dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-
dasar tertentu untuk mencapai tujuan negara(Haryantodkk, 1997:2-3).

Definisi pemerintahan menurut beberapa ahli:


A. Aim abdulkarim
Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan
kesejahteraan rakyat dan kepentingan Negara.
B. MintoRahayu
Pemerintahan merupakan suatu seni adalah hal yang wajar, yaitu kemampuan menggerakkan
organisasi-organisasi, administrator, dan kekuasaan kepemimpinan, serta kemampuan
menciptakan, atau kemampuan mendalangi bawahan serta mengatur lakon pemerintah sebagai
penguasa.
C. J. Kristiadi
Pemerintahan merupakan kegiatan memerintah yang dilakukan oleh pemerintah yang melakukan
kekuasaan memerintah atas nama Negara terhadap orang yang diperintah (masyarakat).
D. Hanif nurcholis
Pemerintahan adalah semua urusan untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
E. Muhadam labolo
Pemerintahan merupakan kebutuhan yang diadakan untuk kemudian dihindari pada titik tertentu

Anda mungkin juga menyukai