Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa


atas segala limpahan rahmat, taufik, inayah, dan ilham-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari
dosen kami Kaharudin ,M. Pd selaku pengampu materi
manajemen sarana dan prasarana
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah sebagai tempat para peserta didik untuk
mengembangkan minat dan bakatnya agar tercapai tujuan dari
pendidikan sebagai pembentuk karakter seseorang, maka dibutuhkan
proses pembelajaran yang sinkron dengan kebutuhan perserta didik
dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan melalui sekolah
tentunya harus didukung oleh sarana dan prasarana yang mencukupi
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sekolah sebagai sebuah system dalam mewujudkan visi, misi
dan tujuannya sering kali menghadapi masalah-masalah terutama
yang berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik. Karena dengan sarana dan
prasarana yang mencukupi diharapkan tujuan dari sekolah dapat
diwujudkan. Agar sarana dan prasarana pendidikan itu tercukupi dan
sesuai dengan kebutuhan maka dibutuhkan manajemen yang
berkaitan dengan pengelolaan sarana dan prasarana.
Dengan adanaya perencanaan dalam manajemen sarana dan
prasarana diharapkan visi, misi dan tujaun dari sekolah akan dapat
dicapai dengan efektif dan efesien, sehingga proses pendidikan juga
dapat diwujudkan sesuai dengan amanah Undang-Undang Sisdiknas
No. 20 Tahun 2003, yang menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

1
proses pembelajaran agar peserti didik secara aktif mengembangkan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu perencanaan sarana prasarana?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan perencanaan sarana
prasarana?
3. Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan sarana prasarana?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari perencanaan sarana prasarana
2. Mengetahui apa-apa saja dalam perencanaan sarana prasarana
3. Mengetahui tujuan dan manfaat dari perencanaan sarana
prasarana

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan mempunyai arti penting dalam berbagai kegiatan
yang dilaksanakan dalam usaha pencapaian tujuan. Oleh karena
itu fungsi perencanaan merupakan fungsi yang pertama dan utama
yang perlu sekali diperhatikan dan dikerjakan secara seksama
karena kesalahan menyusun rencana akan berakibat beruntun pada
fungsi atau langkah-langkah berikutnya.
Adapun pengertian perencanaan menurut para ahli sebagai berikut
1. Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.1
2. Perencanaan merupakan kegiatan awal dalam setiap tindakan
yang dilaksanakan nanti, apakah itu dilaksanakan secara
tertulis, ataukah hanya dalam pemikiran-pemikiran
seseorang.2
3. Perencanaan adalah proses penentuan untuk waktu yang akan
datang, apa yang harus diselesaikan dan bagaimana hal itu
diwujudkan.3

1 Mutohar, Prim Masrokan. Manajemen Mutu Sekolah. (Yogyakarta: Ar-


Ruzz
Media. 2013),hlm.6
2 Anwar, Moch. Idochi Sistem Informasi Manajemen Dan Perencanaan
Pembangunan Pendidikan. (Bandung: Angkasa, 1986),hlm.6
3 Moundy, R. Wayne, dan Premeux, Shane R. Management, Concept,
Practice and Skill. (New York: Prentice Hall Inc. 1995.),hlm.6

3
4. Perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan
pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang
akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang
diperlukan, dan prilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima dan akan digunaan dalam penyelesaian.4
5. Anderson dan bowman Perencanaan adalah proses
mempersiapkan seperangkat putusan bagi perbuatan di masa
datang.5
6. Perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai
yang di dalamnya mencakup elemen-elemen: (a)
mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan, (b)
menentukan kebutuhankebutuhan yang perlu diprioritaskan,
(c) spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan
yang diprioritaskan, (d) identifikasi persyaratan untuk
mencapai tiap-tiap pilihan, (e) skuensi hasil yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan, an (f)
identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat atau
tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap

4 Cunningham, Wiliam G. Systematic Planning for Educational Change.


First
Edition.( California: Mayfield Publishing Company, 1982.)
5 Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan Dasar Teoretis Untuk Praktek
Profesional. (Bandung: Angkasa, 1989.)

4
kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan
kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai6
7. Perencanaan adalah proses memutuskan di depan, apa yang
akan dilakukan dan bagaimana. Perencanaan meliputi
keseluruhan missi, identifikasi hasil-hasil kunci dan
penetapan tujuan tertentu disamping pengembangan
kebijaksanaan, program dan prosedur untuk mencapai tujuan
tersebut7
8. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan semua aktivitas yang akan dilakukan pada masa
yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.8
9. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan hal-hal
yang akan dikerjakan pada waktu akan datang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu9
10. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang menentukan
secara jelas pemilihan pola-pola pengarahan untuk para
pengambil keputusan sehingga terdapat koordinasi dari

6 Kauffman, Roger A. Educational System Planning. (New Jersey: Prentice


Hall Inc. 1972.)
7 Kast, Fremont E. dan Rosenzweig, James E. Organisasi dan Manajemen.
Alihbahasa: A. Hasymi Ali (Jakarta: Bumi Aksara, 2002.)
8 Bafadal, Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Dari
Sentralisasi Menuju Desentralisasi.( Jakarta: Bumi Aksara. 2003.)
9 Enoch, Jusuf. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. (Jakarta: Bumi
Aksara, 1995.)

5
demikian banyak keputusan dalam suatu kurun waktu tertentu
dan mengarah kepada tujuan-tujuan yang telah ditentukan.10
Dari beberapa pengertian menurut para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa perencanaan ialah keseluruhan proses
penentuan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dengan seefisien
dan seefektif mungkin. Perencanaan adalah pola perbuatan
menggambarkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian.
Dengan kata lain, planning adalah memikirkan sekarang untuk
tindakan yang akan datang. Perencanaan yang dimaksud adalah
merinci rancangan pembelian, pengadaan rehabilitasi, distribusi
sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
dengan kebutuhan.
Maka dari itu perencanaan dalam sarana prasarana dapat
diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang
rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan
kebutuhan.
Sedangkan dari Perencanaan kebutuhan merupakan rincian
fungsi perencanaan yang mempertimbangkan suatu faktor
kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan kebutuhan
diperlukan beberapa data diantaranya adalah distribusi dan
komposisi, jenis, jumlah, dan kondisi (kualitas) sehingga berhasil
guna, tepat guna, dan berdaya guna dan kebutuhan dikaji lebih

10 Sagala, Syaiful. Manajemen Berbasis Sekolah, dan Masyarakat Strategi


Memenangkan Persaingan Mutu.( Jakarta, Nimas Multima, 2005.)

6
lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan dari dana
yang tersedia.
Dalam istilah lain ialah bahwa perencanaan dari sarana
prasarana dan perencanaan kebutuhan harus lebih dipikirkan dan
dikaji sebaik mungkin, karena awal dari sebuah keefektifan ialah
dari perencanaan.
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus
memenuhi prinsip-prinsip yaitu :
1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus betul-
betul merupakan program intelektual.
2. Perencanaan didasarkan pada analisis kebutuhan melalui
studi komprehensif mengenai masyarakat pendidikan dan
kemungkinan pertumbuhan serta prediksi populasi sekolah.
3. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus realistis
sesuai dengan kenyataan anggaran.
4. Visualisasi hasil perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan harus jelas dan rinci baik jumlah, jenis, merek,
dan harganya
B. Karekteristik Perencanaan sarana prasarana
Sebuah perencanaan harus didasarkan dari sebuah
karekteristik dan kareketeristik dari perencanaan ialah harus
dilandaskan atas perhitungan dan selalu mengandung
kegiatan/tindakan/usaha. Sasaran perencanaan kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

7
Salah satu bagian dari karekteristik dari perencanaan ialah
menganalisis, bahwa perencanaan pengadaan sarana dan prasana
pendidikan harus diawali dengan menganalisis jenis pengalaman
pendidikan yang diberikan sekolah itu.11 Jones mendeskripsikan
langkah-langkah perencanaan pengadaan perlengkapan
pendidikan di sekolah sebagai berikut :
1. Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu masyarakat dan
menetapkan program untuk masa yang akan datang sebagai
dasar untuk mengevaluasi keberadaan fasilitas dan membuat
model perencanaan sarana dan prasarana yang akan datang.
2. Melakukan survei ke seluruh unit sekolah untuk menyusun
master plan untuk jangka waktu tertentu.
3. Memilih kebutuhan utama berdasarkan hasil survei.
4. Mengembangkan educational specification untuk setiap
proyek yang terpisah dalam usulan master plan.
5. Mengembangkan atau menguatkan tawaran atau kontrak dan
melaksanakan sesuai dengan gambaran kerja yang diusulkan.
Nah, ketika perencanaan diawali dengan sebuah analisis
seperti yang dikatakan oleh jame j jones, maka sebuah
perencanaan dalam sarana prasarana akan berjalan dengan baik.

11 Jones, James J. Secondary School Adminisration. (New York: McGraw


Hill: Book Company. 1969.)

8
mengklasifikasi karakteristik perencanaan sarana dan
parasana pendidikan sekolah ke dalam beberapa bagian, sebagai
berikut :12
1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan
proses memikirkan dan menetapkan.
2. Objek pikir dalam perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan adalah upaya memenuhi sarana dan prasarana
yang dibutuhkan sekolah
C. Prosedur perencanaan
Dalam sebuah perencanaan dalam sarana prasarana juga harus
memiliki prosedur agar sebuah perencanaan itu akan berjalan
dengan baik dan seefisien dan seefektif mungkin. Dalam makalah
ini akan menjelaskan beberapa prosedur perencanaan sarana
prasarana dalam pendidikan, yaitu:
 Menganalisis kebutuhan
 Menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada.
 Mengadakan seleksi.
 Menyediakan dana
 Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan
sarana dan prasarana.

12 Bafadal, Ibrahim. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan


Aplikasinya. (Jakarta: Bumi Aksara. 2004.)

9
Dalam Pandangan lain juga menegaskan bahwa prosedur
perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, sebagai
berikut:13
 Pembentukan panitia pengadaan barang atau perlengkapan.
 Penetapan kebutuhan perlengkapan
 Penetapan spesifikasi.
 Penetapan harga satuan perlengkapan.
 Pengujian segala kemungkinan.
 Rekomendasi.
 Penilaian kembali.
Prosedur perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
adalah:14
 Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah
 Berbagi pengalaman tentang perencanaan sarana dan
prasarana sekolah.
 Mengkaji ulang perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana.
 Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
D. Tujuan dan Manfaat perencanaan sarana prasarana
Tujuan Perencanaan Sarana dan Prasarana Adalah demi
menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak
diinginkan dan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
13 Jones, James J. Secondary School Adminisration. (New York: McGraw
Hill: Book Company. 1969)
14 Bpeda. Modul pengelolaan sarana dan prasarana (jakarta:Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,2017),hlm.9-17

10
dalam pelaksanaannya. Perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan
dan penentuan skala prioritas kegiatan untuk dilaksanakan yang
disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
Sedangkan Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan adalah dapat membantu dalam menentukan tujuan,
meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah,
menghilangkan ketidakpastian, dapat dijadikan sebagai suatu
pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian
dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan berjalan dengan
efektif dan efisien.
Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menurut
Prastyawan (2016) secara umum adalah memberikan fasilitas dan
pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana di
Sekolah dalam rangka terealisasinya proses pendidikan di sekolah
secara efektif dan efisien. Adapun secara lebih terincinya, yaitu:15
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang
hati-hati dan seksama. Dengan kata lain, melalui pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua
perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan
prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan
sekolah, dan dengan dana yang efisien.

15 ibid

11
2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana atau
perlengkapan sekolah secara tepat dan efisien. Dan
mengupayakan untuk menjamin keselamatan orang atau
siswa yang menggunakan peralatan tersebut.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk
mendukung kelancaran pekerjaan sehingga di peroleh hasil
yang optimal.
4. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap
pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.
Manfaat manajemen sarana prasarana
Manfaat pengelolaan sarana dan prasarana adalah tersedianya
data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam
menentukan dan menyusun rencana kebutuhan barang, pengadaan
barang, penyaluran barang, menentukan kondisi barang (tua, rusak
atau lebih) sebagai dasar ditambah atau dikuranginya barang,
pengawasan dan pengendalian barang, dan pengontrolan serta
pengevaluasian sarana dan prasarana (Prastyawan, 2016).16

BAB III
PENUTUP

16 ibid

12
A. Kesimpulan
Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan
kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi
dan peran dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai
kurikulum satuan pendidikan.
Pada dasarnya tujuan diadakannya perencanaan kebutuhan
sarana dan prasarana sekolah adalah: (1) menghindari terjadinya
kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan, (2) meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Salah rencana dan
penentuan kebutuhan merupakan kekeliruan dalam menetapkan
kebutuhan sarana dan prasarana yang kurang/tidak memandang
kebutuhan ke depan, dan kurang cermat dalam menganalisis
kebutuhan sesuai dengan dana yang tersedia dan tingkat
kepentingan.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya
perencanaan sarana dan prasarana, yaitu: (1) membantu dalam
menentukan tujuan, (2) Meletakkan dasar-dasar dan menentukan
langkah-langkah yang akan dilakukan, (3) Menghilangkan
ketidakpastian, dan (4) dijadikan sebagai suatu pedoman atau
dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan
juga penilaian agar nantinya kegiatan dapat berjalan secara efektif
dan efisien.
Tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan perencanaan
sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

13
1. Identifikasi dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana,

2. Inventarisasi sarana yang ada,

3. Mengadakan seleksi,

4. Penganggaran

Agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna dan


berdaya guna (efektivitas dan effisiensi), diperlukan suatu analisis
kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan
pemenuhannya.Terkait pemenuhan standar sarana dan prasarana,
Saudara dapat melakukan analisis kebutuhan melalui kegiatan
analisis konteks atau dengan melakukan Evaluasi Diri Sekolah
(EDS).

DAFTAR PUSTAKA

14
Anwar, Moch. Idochi. (1986) Sistem Informasi Manajemen Dan
Perencanaan Pembangunan Pendidikan. Bandung: Angkasa,
Bafadal, Ibrahim. (2003.) Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah
Dasar, Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Bafadal, Ibrahim. (2004.)Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori
dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Bpeda. (2017). Modul pengelolaan sarana dan prasarana.
jakarta:Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Cunningham, Wiliam G. (1982). Systematic Planning for
Educational Change. First Edition. California: Mayfield Publishing
Company,
Enoch, Jusuf. (1995). Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara,
Jones, James J. (1969). Secondary School Adminisration. New York:
McGraw Hill: Book Company.
Kast, Fremont E. dan Rosenzweig, James E. (2002). Organisasi dan
Manajemen. Alihbahasa: A. Hasymi Ali Jakarta: Bumi Aksara,
Kauffman, Roger A. (1972). Educational System Planning. New
Jersey: Prentice Hall Inc.
Moundy, R. Wayne, dan Premeux, Shane R. (1995).Management,
Concept, Practice and Skill. New York: Prentice Hall Inc.
Mutohar, Prim Masrokan. (2013). Manajemen Mutu Sekolah.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

15
Sagala, Syaiful. (2005). Manajemen Berbasis Sekolah, dan
Masyarakat Strategi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta,
Nimas Multima,
Sutisna, Oteng. (1989).Administrasi Pendidikan Dasar Teoretis
Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa,

16

Anda mungkin juga menyukai