Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Uji Mikrobiologi Air

DISUSUN OLEH

DIAN ROSYID

1321725006

KELOMPOK 1

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

2019
I. Tujuan

Untuk mengetahui apakah terdapat cemaran bakteri coliform dalam sampel air yang sudah

disediakan.

II. Dasar Teori

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk hidup

memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air

dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik,

menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler.

Mikroorganisme dalam air dapat diketahui keberadaannya melalui bakteri-bakteri yang

menjadi indicator keberadaannya. Indikator yang umum diketahui adalah Escherichia coli

yang diklasifikasikan sebagai bakteri Coliform. Bakteri coliform merupakan bakteri aerob

dan anaerob fakultatif, Gram negative, tidak membentuk spora, dan memiliki kemampuan

untuk memfermentasi laktosa dengan tanda gas dan asam pada suhu 35 °C selama 24-48

jam.

Coliform dapat ditemukan dalam saluran pencernaan makhluk hidup atau secara alami

pada lingkungan. Adanya bakteri jenis ini di dalam air memperbesar kemungkinan adanya

bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam kondisi normal, jumlah coliform juga normal

dan masih dapat diukur. Namun apabila jumlahnya berlebih, dapat dikatakan bahwa air

tersebut tercemar dan dapat melebihi jumlah bakteri patogen lainnya. Karena sifat

bertambah banyak ini, coliform dijadikan indicator pencemaran air. Ada dua grup bakteri

coliform yaitu coliform fekal yang diisi oleh Escherischia coli dan bakteri Enterobacter

aerogenes yang masuk dalam bakteri coliform non fekal.


Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain dengan kata

lain merupakan bakteri indikator sebagai tanda bahwa adanya pencemaran bakteri patogen.

Penentuan koliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti

berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Keuntungan mendeteksi koliform

adalah jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain.

Coliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya

pencemaran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk-

produk susu. Jadi, bakteri coliform adalah indikator kualitas air. Semakin sedikit

kandungan coliform, maka kualitas air semakin baik.

Pada pemeriksaan ini menggunakan metode Membran filtrasi (Penyaringan), metode ini

lebih sederhana dan memberikan hasil kuantitatif yang jauh lebih cepat. Metode membrane

filtrasi biasanya digunakan untuk menguji air minum tetapi mempunyai keterbatasan pada

air yang terkontaminasi banyak bakteri non coliform. Biasanya sampel yang digunakan

sebanyak 100 ml. Pada metode ini, awalnya alat filtrasi disterilkan untuk mencegah

kontaminasi. Membran filter dimasukkan ke dalam alat filtrasi. Lalu saring sampel, setelah

itu membrane filter diletakkan pada media selektif. Jumlah koloni yang tumbuh dihitung

sebagai jumlah cfu.

Medium ENDO agar merupakan medium selektif untuk deteksi dan isolasi E. coli dan

mikrobia coliform. Adanya sodium sulfat dan fuksin akan menghambat pertumbuhan

mikroba gram- positif. E. coli dan mikrobia coliform akan memetabolisme laktosa dan

menghasilkan aldehid dan asam. Aldehid akan melepaskan fuksin dari senyawa fuksin-

sulfat, fuksin kemudian akan mewarnai koloni merah, dan E. coli akan terlihat berwarna

hijau metalik.
III. Alat & Bahan

Alat:

1. Cawan petri
2. Vacuum
3. Membran Filter millipore
4. Bunsen burner

Bahan:

1. Sampel B (Air)
2. Media Endo Agar
3. Aquadest steril
IV. Prosedur Kerja

V. Data Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Uji Mikrobiologi Air

No. Media Suhu Inkubasi Keterangan Hasil

1 35° C Coliform TBUD


Endo Agar
2 45° C E. coli 0
b. Dokumentasi Hasil Pengujian

E. Coli Koliform
VI. Pembahasan

Dalam praktikum ini dilakukan suatu percobaan yaitu pengamatan terhadap kualitas

suatu air sampel dengan menggunakan TPC (Total Plate Count) yaitu perhitungan pada

cawan petri. Pada praktikum ini, mula-mula disiapkan peralatan vacuum, membrane filter,

media endo agar, sampel air kode C dan aquadest steril. Dituang media endo agar ke cawan

petri, biarkan media memadat. Kemudian dibersihkan peralatan vacuum dengan alcohol

70%, dirangkai vacuum dan pasang membrane filter. Lakukan filtrasi/penyaringan pada

sampel air sejumlah 100ml, setelah sampel air selesai disaring lalu bilas membrane filter

dengan cara menyaring aquadest steril 100ml. Setelah itu pindahkan membrane filter ke

cawan petri yang sudah berisi media endo agar. Lakukan duplo, lalu diinkubasi pada suhu

35° C untuk pertumbuhan bakteri coliform, dan pada suhu 44,5° C untuk pertumbuhan

bakteri Escherisia coli.

Pada hasil pengamatan untuk cawan petri yang diinkubasi pada suhu 35° C menunjukan

pertumbuhan koloni berwarna merah tua pada media endo agar yang berarti adanya

pertumbuhan bakteri coliform. Jumlah koloni yang tumbuh menunjukkan hasil TBUD,

dimana pada cawan jumlah koloni yang tumbuh terlalu banyak sehingga sulit untuk

dilakukan perhitungan.

Jumlah koloni coliforrn yang tumbuh terlalu banyak menunjukkan bahwa sampel air

yang diuji mempunyai kualitas air yang rendah. Tetapi pertumbuhan bakteri yang terlalu

banyak juga memungkinkan adanya kontaminasi seperti meja kerja dan peralatan yang

digunakan kurang steril, dan pada saat akan meletakkan membrane filter ke dalam media,
membrane filter terlalu lama kontak dengan udara sehingga memungkinkan terjadinya

kontaminasi.

Pada hasil pengamatan untuk cawan petri yang diinkubasi pada suhu 45° C menunjukan

tidak adanya pertumbuhan bakteri Escherisia coli.

VII.Kesimpulan

Air yang diuji mempunyai kualitas air yang rendah, karena tercemar oleh bakteri

coliform.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Peltzar, M. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai