0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
115 tayangan5 halaman
Jurnal ini membahas degradasi surfaktan sodium lauryl sulfat dengan proses fotokatalisis menggunakan nano partikel ZnO. Proses ini memerlukan cahaya dan katalis untuk mempercepat transformasi kimia surfaktan. Hasilnya menunjukkan efisiensi penyisihan surfaktan tertinggi dicapai dengan menggunakan fotokatalisis nano partikel ZnO dan sinar UV secara bersamaan pada pH 9 dan konsentrasi ZnO 0,4 g/L. Jurnal ini
Jurnal ini membahas degradasi surfaktan sodium lauryl sulfat dengan proses fotokatalisis menggunakan nano partikel ZnO. Proses ini memerlukan cahaya dan katalis untuk mempercepat transformasi kimia surfaktan. Hasilnya menunjukkan efisiensi penyisihan surfaktan tertinggi dicapai dengan menggunakan fotokatalisis nano partikel ZnO dan sinar UV secara bersamaan pada pH 9 dan konsentrasi ZnO 0,4 g/L. Jurnal ini
Jurnal ini membahas degradasi surfaktan sodium lauryl sulfat dengan proses fotokatalisis menggunakan nano partikel ZnO. Proses ini memerlukan cahaya dan katalis untuk mempercepat transformasi kimia surfaktan. Hasilnya menunjukkan efisiensi penyisihan surfaktan tertinggi dicapai dengan menggunakan fotokatalisis nano partikel ZnO dan sinar UV secara bersamaan pada pH 9 dan konsentrasi ZnO 0,4 g/L. Jurnal ini
DENGAN PROSES FOTOKATALISIS MENGGUNAKAN NANO PARTIKEL ZNO
Jurnal JURNAL TEKNOSAINS
Download Volume & Halaman Volume 21 nomor 1 (Hal 1-8) Bulan/Tahun Mei/2015 Penulis Aldila Maretta dan Qomarudin Helmy Reviewer Laeli Rizki Amalia, Witri Rahmadani Tanggal 12 Mei 2019
Abstrak Jurnal yang berjudul ”degradasi surfaktan sodium lauryl sulfat
dengan proses fotokatalisis menggunakan nano partikel ZnO ” ini berisi tentang degradasi SLS dengan proses fotokatalisis yang memerlukan unsur cahaya dan katalis untuk mempercepat transformasi kimia. Fotokatalisis yang digunakan yaitu fotokatalisis heterogen karena menggunakan sinar uv dan bahan semikonduktor nano seng oksida (ZnO) sebagai fotokatalis .
Abstrak yang disajikan penulis menggunakan dua Bahasa yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal ini.
Pengantar Didalam paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang
senyawa surfaktan, baik dari segi kebutuhan surfaktan di dunia internasional, pengertian dan sifat dari senyawa surfaktan, penggunaan senyawa surfaktan dan salah satu jenis surfaktan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian di paragraf kedua penulis menjelaskan bahwa penggunaan surfaktan untuk kegiatan industri dan rumah tangga menghasilkan limbah yang mengandung surfaktan yang akan masuk ke dalam lingkungan. Keberadaan surfaktan di lingkungan dalam konsentrasi yang besar dapat mengganggu ekosistem seperti busa yang ditimbulkan oleh surfaktan dapat menurunkan konsentrasi oksigen terlarut, dapat terakumulasi pada tubuh organisme perairan, dan dapat mengganggu proses reproduksi organisme perairan. Serta penulis juga menjelaskan beberapa cara untuk mengolah limbah surfaktan.
Paragraf selajutnya penulis menjelaskan tentang proses
fotokatalisis dan beberapa factor yang mempengaruhi proses fotokatalisis. Metode penelitian Metodelogi penelitian yang digunakan dalam jurnal ini meliputi 6 proses, yaitu pertama proses persiapan limbah artificial surfaktan SLS, yang kedua proses persiapan fotokatalis nano partikel ZnO, yang ketiga proses pembuatan reactor batch, yang keempat uji pengaruh konsentrasi fotokatalis nano ZnO terhadap efisiensi penyisihan surfaktan SLS, yang kelima uji pengaruh pH terhadap efisiensi penyisihan surfaktan SLS, dan yang terakhir pengaruh keberadaan fotokatalis nano partikel ZnO dan sinar UV pada penyisihan surfaktan SLS. Hasil dan PembahasanD 1. Penentuan Panjang Gelombang Optimum Spektrofotometer dalam Metode Pengukuran MBAS Pada analisis konsentrasi surfaktan menggunakan metode MBAS, diperlukan panjang gelombang optimum yang akan digunakan untuk analisis spectrofotometer. Dari hasil percobaan, didapat panjang gelombang optimum yaitu 650 nm. Panjang gelombang optimum yang telah didapat selanjutnya digunakan dalam setiap analisis konsentrasi surfaktan SLS pada tiap percobaan. 2. Penentuan Kurva Kalibrasi MBAS Dalam analisis konsentrasi surfaktan dengan metode MBAS menggunakan spektrofotometer, untuk mengetahui perubahan konsentrasi surfaktan diperlukan kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi dibuat dengan menentukan konsentrasi surfaktan SLS yang diinginkan lalu dilakukan ekstraksi dan dianalisis menggunakan spectrofotometer. Pada penelitian ini, dibuat larutan dengan konsentrasi surfaktan sebesar 0,7, 1, 1,4, 2,1, dan 2,8 mg. l−1. Kemudian dilakukan ekstraksi sesuai prosedur metode MBAS dan dianalisis menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang sebesar 650 nm. 3. Analisis SEM Fotokatalis Nano Partikel ZnO Pada fotokatalis ZnO yang telah dibuat melalui proses presipitasi dilakukan uji analisis SEM untuk membuktikan bahwa fotokatalis ZnO tersebut memilki diameter partikel sebesar 250 nm dan termasuk ke dalam skala nano partikel. 4. Pengaruh Konsentrasi Nano Partikel ZnO terhadap Efisiensi Penyisihan Surfaktan SLS Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi fotokatalitik nano partikel ZnO menyebabkan semakin besar efisiensi penyisihan surfaktan SLS dan semakin cepatnya efisiensi penyisihan surfaktan mencapai titik optimum. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja fotokatalisis yang berlangsung dipengaruhi oleh jumlah fotokatalis. Semakin banyak fotokatalis maka semakin banyak yang dihasilkan oleh fotokatalis dengan bantuan sinar UV, sehingga lebih banyak pula senyawa surfaktan yang teroksidasi oleh tersebut. 5. Pengaruh pH terhadap Efisiensi Penyisihan Surfaktan SLS Pada percobaan uji pengaruh pH terhadap efisiensi penyisihan surfaktan SLS diperoleh hasil efisiensi penyisihan surfaktan semakin meningkat dengan meningkatnya nilai pH. Pada pH 3 didapat efisiensi penyisihan surfaktan SLS sebesar 23,11%, pada pH 5 didapat efisiensi penyisihan surfaktan SLS sebesar 44,31%, pada pH 7 didapat efisiensi penyisihan surfaktan SLS sebesar 55,77%, pada pH 9 didapat efisiensi penyisihan surfaktan SLS sebesar 59,52%, dan pada pH 11 didapat efisiensi penyisihan surfaktan SLS sebesar 59,52%. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa pH asam menghasilkan efisiensi penyisihan surfaktan SLS yang rendah. Sedangkan pada pH yang lebih tinggi memiliki efisiensi penyisihan surfaktan SLS yang lebih tingi. 6. Pengaruh Keberadaan Fotokatalis Nano Partikel ZnO dan Sinar UV pada Penyisihan Surfaktan SLS Pada percobaan pengaruh keberadaan fotokatalis nano partikel ZnO, diperoleh bahwa variasi proses hanya menggunakan fotokatalis nano partikel ZnO saja memiliki efisiensi penyisihan surfaktan SLS sebesar 39,12%, pada proses yang menggunakan UV saja memiliki efisiensi penyisihan surfaktan SLS sebesar 33,85%, pada proses yang tidak menggunakan fotokatalis nano partikel dan sinar UV memiliki efisiensi sebesar 0%, sedangkan pada proses yang menggunakan fotokatalis nano partikel ZnO dan sinar UV memiliki efisiensi sebesar 57,03%. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan surfaktan paling tinggi adalah pada saat kondisi proses menggunakan fotokatalisis nano partkel ZnO dan sinar UV. Hal tersebut disebabkan karena pada proses yang menggunakan fotokatalis nano partikel ZnO dan UV menghasilkan OH yang dapat mengoksidasi senyawa organic khususnya surfaktan SLS, sehingga efisiensi penyisihan surfaktan dengan proses ini tinggi.
Simpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan
bahwa berdasarkan hasil percobaan – percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa proses fotokatalisis memiliki kondisi optimum yang dapat menghasilkan efisiensi penyisihan surfaktan yang optimum pula. Kondisi optimum dari proses fotokatalisis menggunakan fotokatalis nano partikel ZnO dan sinar UV dalam menyisihkan surfaktan SLS yaitu proses fotokatalisis menggunakan fotokatalisis nano partikel ZnO dan sinar UV secara bersamaan dengan konsentrasi Fotokatalisis nano partikel Zn0 sebesar 0,4 g. l−1 pada pH 9. Kekuatan Penelitian 1. 1. Teori dan model analisis yang diguakan tepat. 2. 2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca. 3. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami. Dengan penjelasan dan tahapan penelitian yang dijelakan rinci dengan menampilkan grafik dan gambar agar semakin memperjelas penjelasannya. Kelemahan Penelitian1. Penulis kurang lengkap dalam memaparkan alat-alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini.