Anda di halaman 1dari 8

Blitar, 9 Mei 2019

Kepada Yth

Ketua Pengadilan

Di Blitar

Asalamualaikum Wr. Wb

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sunari Bin Sanimin

Umur : 40 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Pedagang

Pendidikan : SD

Alamat : Dusun Ringin Sari RT 01 RW 03 Desa Ringin Rejo Wates Blitar.

Selanjutnya saya sebagai pihak tergugat :

Nama : Sumiatun Binti Supeno

Umur : 38 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Dusun Ringin Sari RT 01 RW 03 Desa Ringin Rejo Wates Blitar.

Selanjutnya disebut sebagai pihak penggugat dengan keterangan dan jawaban yang detail dan
jelas yang mungkin tidak jauh dari jawaban saya yang tempo hari dan jawaban saya sebagai
berikut :

Langsung ke No 3

3. Mohon maaf yang mulia, walaupun jawaban dari Istri saya tidak semua benar dari
fakta yang ada, tidak apa – apa atau saya tidak mempermasalahkan tentang nafkah
atau tuntutan ekonomi akan juga tentang kepergian yang dimaksud saya tidak pernah
kemana – kamana kalaupun saya pergi istri saya pun tahu kemana arah kepergian saya
itu Cuma alasan dan Cuma hanya untuk memperkuat gugatan saja. Demikian juga
dengan tentang emosi kemarahan yabg terjadi dikeluarga kami yang hal sepele
dipeributkan, walaupun demikian saya tidak pernah keluar kata – kata talak terkecuali
istri saya sendiri yang ngajak pisah selalu begitu dan minta saya menceraikan atau
minta diresiki lewat pengadilan tapi saya tetap tidak mau sampai sekarang dan
hebatnya istri saya pandai putar balikan fakta dan seolah – olah itu nyata saya.

Sebagai suami yang sangat dolim terhadap keluarga apapun yang aku kasih bilang kesemua
orang tidak pernah dikasih apapun itu, bahkan anak saya pun membenci saya apapun yang
saya lakukan salah tidak ada benarnya didepan mereka.kalau bicara pisah itu mulai istri
belajar dagang dengan saya itu sudah pisah karena istri saya carikan kontrakan di Sambi
Kabupaten Kediri. Saya yang dirumah Wates Blitar.

Saya yang cari dagangan istri saya yang ngecer di Sambi Kediri. Pada saat itu istri saya
sendiri saya yang nanggung hutang dan dia membantu semampunya. Bilangnya : gak papa
dikasih belanja berapa pun akan diterima yang penting bisa bayar hutang , itu kesepakatan
kami.
Untuk jawaban yang No. 7

Sekali lagi mohon maaf yang mulia.

Bukannya suudzon terhadap istri saya adanya laki – laki lain dibelakangnya memang saya
tidak punya bukti yang kuat untuk saya serahkan kepada yang mulia akan tetapi ketika saya
tidak ada dirumah istri saya sering telepon sama laki – laki lain pada saat itu dirumah.
Banyak orang yang kebetulan dirumah mau mengadakan hajatan pernikahan anak kami yang
bernama Ika Sefrina, yang ceritanya pada saya banyak dari saudara sendiri tetangga
disekitarnya mertua saya pun juga tau (orang tua istri saya sendiri) dan juga penah bilang
kesalah satu anak saya kalau istri saya udah punya calon ganti atau udah punya sambungan
lagi dengan laki – laiki lain.

Istri saya sering telepon ke laki – laki itu dengan sebutan papa. Papa atau pun memanggil istri
saya dengan panggilan mama dengan bukti seperti itu saya sudah yakin kalau perceraian ini
atas dorongan orang lain. Sebelumnya saya merasa aneh saja pada istri saya karena apa istri
saya pernah bilang sebelumnya kesaya seandainya saya gak pulang ke Sambi tidak masalah
bahkan seandainya saya tidak kasih nafkah batin pun tidak masalah, bilangnya sekarang udah
nyantai walaupun tidak saya kumpuli sekarang udah gak nafsu lihat saya bilangnya udah gak
berharap saya datang ke Sambi istri saya sering bilang yang akhir – kahir ini begitu pada saat
itu saya tesentak kaget mendengarnya. Istri saya bilang begitu tidak cukup 1 atau 2 kali yang
mulia , tapi pandainya istri saya dia pandai mengelak dari apa yag dilakukan . Akan tetapi
saya sebagai suami yang tergugat mungkin mengalah atas gugatan dari istri saya kalau
persyaratan saya disetujui kalau perihal soal tempat usaha atau disebut kios pasar, itu
memang bukan hak milik pribadi yang mulia akan tetapi memang semua pasar bahkan
disemua lokasi pasar dimana pun pasarnya itu kalau bukan asset desa ya asset pemerintahan
semua nempat didalam pasar hanya berkuasa , memakek atau hak pakek bukan sertifikat
pribadi akan tetapi pedagang pasar yang beli atau dapat jatah dari kementrian pasar akan
mendapatkan Akte hak pakek dari pihak pasar dan kebetulan saya beli dari salah satu
pedangang samba beberapa tahun yang lalu dan kebetulan surat hak pakek dari pemilik yang
pertama dibawa istri saya sampai sekarang
Dan tuntutan saya ini beralasan :

1. Saya tidak rela jika tempat yang saya tempati sekarang dibuat usaha dengan laki – laki
lain yang sekarang omsetnya bisa dipastikan tiap harinya.
2. Istri saya sudah bilang kesaya atau pun bilang ke orang banyak kalau perceraian ini
tidak akan membawa apa – apa atau pun nempati kenapa disambi masih ditempati
yang mulia bahkan sampai sekarang masih tetap ditempati saya hanya membuktikan
apa yang diucapkan itu terbukti karena saya sebagai suami sudah terlalu banyak sabar
yang mulia mungkin ini persyaratan yang harus dipenuhi : Kios Sambi boleh tempati
anak saya Ika Sefrina atau Wahyu Sinanda saya izinkan nempati atau jualan dipasar
sambijika persyaratan ini tidak dikabulkan sama istri saya selama saya akan keberatan
atas gugatan ini sampai kapan pun yang mulia.
Karena saya berbuat demikian ada penyebabnya yang mulia sebagai berikut
kesepakatan yang semua dilanggar oleh istri saya.
Lampiran IV
3. Disaat acara demi acara itu berlangsung istri saya dengan semaunya berkomunikasi
dengan laki – laki lain mungkin SMS atau Whatsapp dan itu dilakukan masih dalam
proses perceraian yang masih belum kelar dalam persidangan padahal sebelumnya
saya sudah bersumpah sendiri saya didepan diucapkan kesemua banyak orang bahwa
andai kata pisah cerai dari saya dia tidak akan mengenal pria mana pun dia akan
merawat dan mengurus anaknya sampai akhir hayatnya nanti, karena kesepakatan
terlanggar semua maka dari itu timbulah saya untuk mengajukan persyaratan dari
pihak pengugat.

Istri saya :
1. Istri saya minta tetap tanggung jawab dari hasil hajatan kemarin misalnya istri
saya harus sanggup mengembalikan siapa saya yang datang ngasih amplob (atau
becekan) dari mereka terutama dari tamu laki – laki.
Lampiran VII

Kesalahan pihak istrinya yang timbul saya berinisiatif mengajukan tuntutan atau persyaratan
dari saya :

1. Melanggar kesepakatan keluarga yakni :


- Melakukan pengajuan gugatan cerai disaat proses pernikaan anaknya yang akan
diselenggarakan di saat bersaaan yang sebelumnya sudah disepakati dan disetujui
bersama bahwa saya bersedia dan saya menyetujui digugat atau diceraikan tapi
setelah acara pernikahan anaknya selesai dan jika itu terjadi saya tidak akan
menuntut apa – apa dari istri saya.
2. Saya telah dipermalukan didepan orang banyak disaat acara pernikahan berlangsung
seolah – olah saya ini hanyalah tamu yang tidak penah diajak musyawarah apa pun
Nb 3

2. Jika memang istri saya masih berhubungan dengan laki – laki simpanannya .
Permintaan saya adalah istri saya sanggup meninggalkan tempat usaha yang sekarang
yang sebelumnya kita rintis bersama (meninggalkan pasar Sambi dan membuka usaha
ditempat lain).hanya itu persyaratan kepada istri saya yang saya ajukan. Jika semua
persyaratan terpenuhi semua gugatan dari istri saya saya kabulkan atau saya setujui.
Demikian atas jawaban dan penjelasan saya yang secara detail mohon dimengerti dan kepada
ketua hakim permohonan saya dikabulkan.

Anda mungkin juga menyukai