Anda di halaman 1dari 30

PERKEMBANGAN DAN PERAN PANTI ASUHAN KELUARGA

YATIM MUHAMMADIYAH (PAKYM) SURAKARTA


DI BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 1966-1984

Yuni Ariyani
Guru TKIT An-Najah Klaten,
email: kbtkit_annajah@yahoo.com

ABSTRAK
This research is the study of the historical development of PAKYM
in Surakarta, from tracing the author comes to the conclusion that,
thought of K. H. Ahmad Dahlan in founding the organization
Muhammadiyah be based on the socio-religious factors. This idea was
realized with the establishment of Penolong Kesengsaraan Oemoem
(PKO) as a step in the formation of Muhammadiyah organization, then
in 1930 PKO added its charity by establishing PAKYM initiated by K.
H. Idris Muhammad Abdussalam.
PAKYM has a significant role in the education of children in
fostering education program that includes three informal education,
formal and non-formal. The third educational program is considered
to increase awareness of fostering children about importance of
education. Reason of PAKYM uses education because education
increases the child’s independence that will be useful until the end of
life, the education of the children can also later be responsible for
themself and others.
Keywords: Education, Orphanage, Muhammadiyah

184 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


PENDAHULUAN keagamaan yang didasarkan atas
penafsiran amaliyah melalui pende-
Salah satu gerakan pembaharu-
katan keilmuan yang mulanya me-
an Islam yang cukup luas pengaruh-
rupakan titik tolak lahirnya panda-
nya didalam masyarakat, sejak za-
ngan tajdid (pembaharuan), sekali-
man penjajahan Belanda sampai
gus mendorong perkembangan yang
sekarang adalah Muhammadiyah.
menempatkan agama sebagai sum-
Organisasi ini didirikan oleh K. H.
ber perubahan di tengah masyara-
Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada
kat.3
tanggal 18 Nopember 1912 yang me-
rupakan perkumpulan modernis Is- Banyak faktor yang melatar-
lam.1 belakangi pendirian Muhamma-
diyah. Salah satunya adalah Mu-
Muhammadiyah adalah organi-
hammadiyah merupakan organisasi
sasi Islam yang merupakan wujud
yang mementingkan kehidupan
konkret dari hasil renungan Jama-
masyarakat, antara lain dengan me-
luddin Al-Afghani dan Muhammad
mbangun rumah sakit, mendirikan
Abduh, yang artinya Afghani dan
panti asuhan, menyantuni fakir
Abduh adalah penggagas ide-ide
miskin, mendirikan sekolah dari
besar yang membutuhkan kerja in-
taman kanak-kanak sampai per-
telektual yang serius. Satu di antara
guruan tinggi. Bidang pendidikan
ide besar itu adalah membebaskan
dianggap perlu dan penting dilak-
umat Islam dari sikap mengikuti se-
sanakan guna menunjang sumber
raya membawa kepada Qur’an dan
daya manusia yang mampu men-
sunnah.2
jawab tantangan masa depan.
Muhammadiyah pada awalnya
Bidang pendidikan dianggap
merupakan bentuk gerakan keaga-
penting sebagai usaha untuk men-
maan yang diilhami oleh kegelisahan
cerdaskan kehidupan bangsa, di bi-
intelektual. Perbedaan pemikiran

1
Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta: LP3ES), 1980, hal. 84.
2
Suara Muhammadiyah, No. 7 Tahun ke 79, 1-15 April 1994. Hal. 41.
3
Emha Ainun Nadjib dkk, Pak AR Profil Kyai Merakyat, (Yogyakarta: Dinamika), 1995,
hal. 49.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 185
dang kewanitaan, kepemudaan, ke- gagasan penentangan Muhamma-
mahasiswaan, di dunia pelajar, dan diyah tidak beralasan untuk di-
di dunia kesehatan. Santunan sosial tindak oleh Belanda, sampai akhir-
dan kesejahteraan serta penyiaran nya menang.5
Islam merupakan dakwah yang ha- Pada jaman Jepang, para tokoh
rus terus ditingkatkan sesuai dengan Muhammadiyah tetap dapat me-
perkembangan dan tuntutan jama- lestarikan kepribadian Muhamma-
n.4 Jika hal tersebut kita renungkan, diyah, kepribadian Muhammdiyah
maka akan tampak sekali sungguh adalah ciri-ciri dan sifat-sifat khas
besar jasa Muhammadiyah dalam Muhammadiyah yang merupakan
gerakan mencerdaskan bangsa. perwujudan jiwa dan semangat Mu-
Muhammadiyah sebagai orga- hammadiyah yang memberi warna
nisasi terbesar dan tertua selain Sa- setiap gerak langkah perjuangan
rekat Islam, yang tetap memperta- dan harus dimiliki dan dipelihara
hankan eksistensinya sejak jaman oleh setiap warga Muhammadiyah.6
penjajahan Belanda, Jepang sampai Pada jaman kemerdekaan, Mu-
pada masa kemerdekaan. Muham- hammadiyah turut mempunyai pe-
madiyah dalam perkembangannya san besar dalam pembangunan di
mampu mendirikan amal-amal usa- bidang keagamaan, pendidikan,
ha, antara lain bergerak dalam bi- ekonomi dan sosial. Banyak amal
dang pendidikan dan pengajaran, usaha yang dimiliki oleh Persya-
kesejahteraan dan kesehatan masya- rikatan Muhammadiyah antara lain
rakat, dan pembinaan kehidupan Universitas Muhammadiyah, seko-
beragama Islam. Pada jaman pen- lah-sekolah Muhammdiyah dan Ru-
jajahan Belanda, Muhammadiyah mah Sakit Muhammadiyah. Namun
sangat aktif dalam menjalankan hal ini barulah pada awal perjuang-
gerakan pembaharuan (tajdid) di an Muhammadiyah untuk melan-
tengah-tengah masyarakat. Muham- jutkan cita-cita pendiri Muhamma-
madiyah mengadopsi teknik barat diyah (K. H. Ahmad Dahlan) yang
dalam bidang pendidikan, dan men- masih panjang.
jadikannya sebagai media untuk me-
lawan pemerintah secara kultural. Arti Muhammdiyah dapat di-
Sikap menentang pemerintah kolo- tinjau dari dua segi bahasa dan istil-
nial yang diwujudkan melalui cara- ah,7 bila ditinjau dari segi bahasa
cara yang baik, hal itu menyebabkan mempunyai arti “umat Muham-

4
PP Muhammadiyah Majlis Tabligh , 1988. Hal. 111-112.
5
MT. Arifin, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah , (Jakarta: Pustaka Jaya), 1987, hal.
242-243.
6
Zakiyuddin Baidhawy, Studi Kemuhammadiyahan: Kajian Historis, Ideologi dan
Organisasi,(Surakarta: LSI UMS), 2001, hal. 64.
7
Mustafa Kamal Pasha, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, (Yogyakarta: Persatuan),
1988, hal. 27.

186 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


mad” atau “pengikut Muhammad” daerah. Pada tanggal 7 Nopember
yaitu semua orang yang beragama 1953 terjadilah musibah di daerah
Islam dan meyakini bahwa Muham- tersebut dengan adanya angin tau-
mad adalah hamba dan pengasuh fan yang membuat bangunan panti
Allah yang terakhir. Dari segi istilah, asuhan tersebut roboh, sehingga pa-
Muhammadiyah adalah merupakan da tahun 1954-1955 panti asuhan
gerakan yang diharapkan dapat tersebut terpaksa ditempatkan pada
mencontoh segala jejak perjuangan bangunan darurat yang dibangun di
dan pengabdian nabi Muhammad sebelah rumah panti asuhan yang
SAW. Selain itu di maksudkan agar roboh karena musibah angin taufan.
semua anggota Persyarikatan Mu- Pada bulan Maret 1956 panti
hammadiyah benar-benar menjadi asuhan menempati gedung baru
seorang muslim yang penuh peng- yang terletak di jalan Brigjen Slamet
abdian dan tanggung jawab ter- Riyadi No. 441 Solo yang termasuk
hadap agamanya serta merasa wilayah Pajang, kecamatan Lawe-
bangga dengan keIslamannya. Mu- yan, Surakarta hingga sekarang. Ge-
hammadiyah mempunyai banyak dung baru ini dibangun pada tahun
organisasi yang mementingkan ke- 1954 atas bantuan dari Yayasan
hidupan masyarakat, wujudnya Dana Bantuan (YDB). Nama lemba-
antara lain adalah Panti Asuhan ga panti ini semula bernama Rumah
Keluarga Yatim Muhammadiyah Miskin Muhammadiyah Surakarta,
(PAKYM) Surakarta. PAKYM Sura- kemudian tahun 1956 diganti nama
karta berdiri pada zaman Hindia menjadi Panti Asuhan Yatim Mu-
Belanda tepatnya pada tahun 1930 hammadiyah (PAYM) Surakarta ya-
di kota Solo (Surakarta) yang dipra- itu disesuaikan dengan surat kepu-
karsai oleh Almarhum Bapak K. H. tusan Menteri Sosial Republik Indo-
Muhammad Edris Abdus Salam nesia tanggal 8 Nopember 1955 dan
yang dibantu oleh Almarhum Ba- telah mendapat persetujuan dari
pak H. Anwar Shidiq dan kawan- Pimpinan Muhammadiyah Majlis
kawan. Keberadaan panti asuhan PKU Surakarta yang termaktub
ini berdasarkan akte pendirian Per- dalam surat tanggal 5 Januari 1956
syarikatan Muhammadiyah sebagai No. 041/56. Namun berdasarkan
badan hukum dengan No. 81. fatwa se-Indonesia di Purwokerto
Pertama kali letak panti asuhan bulan September 1968, maka nama
ini di kampung Kandangsapi, Keca- Panti Asuhan Yatim Muhammadi-
matan Jebres, Solo. Dalam kegiatan- yah (PAYM) sejak tanggal 1 Januari
nya panti asuhan ini adalah men- 1970 diubah menjadi Panti Asuhan
didik dan mengasuh anak-anak ya- Keluarga Yatim Muhammadiyah
tim piatu terlantar dari berbagai (PAKYM).8

8
Tim Pembina Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM) Surakarta
Bekerjasama Dengan UMS, Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta ,(
Surakarta), 1997, hal. 2-3.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 187
Status Panti Asuhan Keluarga keluarga yang bersangkutan. Se-
Yatim Muhammadiyah (PAKYM) dangkan sistem foster parents yaitu
Surakarta adalah merupakan salah PAKYM memberikan santunan ke-
satu amal usaha atau kegiatan sosial, pada anak yatim yang tidak mampu
Muhammadiyah Cabang Laweyan dengan cara mereka tetap tinggal
(PKS-PM) sejak tanggal 5 Oktober bersama wali atau keluarga mere-
1966 pengurusan serta tanggung ja- ka.9
wab pemeliharaan panti asuhan ini Panti adalah unsur pelaksana
diserahkan dari Pimpinan Muham- dinas sosial di bidang rehabilitasi
madiyah Kodia Surakarta kepada dan pelayanan sosial terhadap anak-
Pimpinan Muhammadiyah Cabang anak yatim piatu, dan anak-anak
Laweyan Surakarta, berdasar surat terlantar. Panti itu sendiri dipimpin
serah terima tanggal 5 Oktober oleh seorang pimpinan panti yang
1966, Muhammadiyah No. D. 156/ bertanggung jawab kepada dinas.
6. Panti Asuhan Keluarga Yatim Panti asuhan merupakan suatu lem-
Muhammadiyah (PAKYM) Sura- baga usaha kesejahteraan sosial
karta didirikan semata-mata ingin yang mempunyai tanggungjawab
melaksanakan perintah Allah dan untuk memberikan pelayanan
Sunnah Rasulullah SAW. Dengan kesejahteraan sosial kepada anak-
memperhatikan kebutuhan anak di anak terlantar serta melaksanakan
masa yang akan datang, maka pen- pelayanan pengganti, atau perwa-
didikan yang berpijak pada ajaran kilan anak dalam memenuhi ke-
Islam tetap mendapatkan prioritas, butuhan fisik, mental, dan sosial ke-
di pihak lain pendidikan merupakan pada anak asuh sehingga memper-
modal yang harus mereka miliki baik oleh kesempatan yang luas, tepat
untuk keperluan sekarang (dunia), dan memadai bagi perkembangan
dan nanti (akhirat) atau untuk ke- kepribadiannya sesuai dengan yang
perluan keduanya (dunia akhirat). di harapakan sebagai bagian dari
Pada dasarnya ada dua macam generasi penerus cita-cita bangsa, se-
pelayanan yang digunakan di bagai insan yang akan turut serta
PAKYM Surakarta ini yaitu yang aktif di dalam bidang pembangunan
pertama pelayanan dalam sistem nasional.
foster care yaitu beberapa anak ya- Panti asuhan diartikan sebagai
tim dititipkan kepada keluarga yang suatu lembaga untuk mengasuh
mampu dan bersedia mengadopsi anak-anak, menjaga dan memberi-
anak tersebut setelah mendapatkan kan bimbingan dari pimpinan ke-
persetujuan dari pengurus panti pada anak dengan tujuan agar me-
asuhan. Dengan pengadopsian ter- reka menjadi manusia dewasa yang
sebut maka seluruh biaya pemeli- cakap dan berguna serta bertang-
haraan dan tanggung jawab terha- gung jawab atas dirinya, dan ter-
dap anak tersebut berada dalam

9
Wawancara dengan Wahjoedi, tanggal 20 Oktober 2009.

188 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


hadap masyarakat di kemudian hari. lain dapat dikatakan bahwa pen-
Panti asuhan dapat pula diartikan didikan adalah bantuan yang dibe-
atau berfungsi sebagai pengganti rikan dengan sengaja kepada anak,
keluarga, dan pimpinan panti asu- dalam pertumbuhan jasmani mau-
han sebagai pengganti orang tua, pun rohani untuk mencapai tingkat
sehubungan dengan orang tua anak dewasa.
tidak dapat berfungsi sebagaimana Panti asuhan ini sangat menge-
mestinya dalam mendidik dan me- depankan pendidikan karena salah
ngasuh anaknya. satu kebutuhan penting selain san-
Panti asuhan baik yang dise- dang, pangan, papan dan kesehatan
lenggarakan oleh Negara maupun adalah kebutuhan akan pendidikan.
yayasan dimaksudkan sebagai tem- Kebutuhan akan pendidikan ini sa-
pat bernaung bagi anak-anak ter- ngat penting bagi setiap manusia.
lantar dalam pertumbuhan perkem- Pendidikan menurut pendekatan sis-
bangannya mengalami berbagai ma- tem merupakan pendekatan multi-
cam gangguan sosial, baik yang ber- disipliner. Pendidikan adalah suatu
sifat intrinsik, yaitu berasal dari anak keseluruhan karya insan yang ter-
itu sendiri, seperti cacat mental atau bentuk dari bagian-bagian yang
fisik. Gangguan sosial yang bersifat mempunyai hubungan fungsional
ekstrinsik, yaitu karena pengaruh dalam membantu terjadinya proses
lingkungan di luar diri anak, seperti transformasi atau perubahan ting-
orang tua meninggal dunia, perpe- kah laku seseorang sehingga men-
cahan dalam keluarga, kemiskinan capai kualitas hidup yang diharap-
dan lain-lain sehingga anak menjadi kan. Pendidikan berkenaan dengan
terlantar. perkembangan dan perubahan kela-
Salah satu kebutuhan penting kuan anak didik. Perdidikan bertali-
manusia selain sandang, pangan, an dengan transmisi pengetahuan,
papan, kesehatan adalah kebutuhan sikap, kepercayaan, keterampilan
akan pendidikan. Kebutuhan akan dan aspek-aspek kelakuan lainnya
pendidikan ini sangat penting bagi kepada generasi muda. Pendidikan
setiap manusia, maka pemerintah adalah proses mengajar dan belajar
telah menuangkan dalam Garis- pola-pola kelakuan manusia menu-
garis Besar Haluan Negara (GBHN) rut apa yang diharapkan oleh ma-
Tap MPR No. IV/MPR/1973 ten- syarakat. Sistem pendidikan yakni
tang tujuan pendidikan. sekolah adalah lembaga sosial yang
turut menyumbang dalam proses
Pendidikan adalah usaha sadar sosialisasi individu agar menjadi
dan teratur serta sistematis yang anggota masyarakat yang diharap-
dilakukan oleh orang-orang yang kan, sekolah selalu saling berhubu-
bertanggung jawab untuk mem- ngan dengan masyarakat.
pengaruhi anak agar mempunyai
sifat dan tabiat yang sesuai dengan Melalui pendidikan inilah di-
cita-cita pendidikan. Dengan kata harapkan terbentuknya kepribadian

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 189
anak-anak asuh sesuai dengan yang 2. Bagaimana perkembangan Pan-
diharapkan, yaitu kepribadian sese- ti Asuhan Keluarga Yatim Mu-
orang yang baik yang sesuai dengan hammadiyah (PAKYM) Sura-
tuntunan syariat Islam dan mema- karta tahun 1966-1984?
tuhi norma-norma yang ada dalam
masyarakat, karena boleh dikatakan 3. Bagaimana peran Panti Asuhan
hampir seluruh kelakuan individu Keluarga Yatim Muhammadi-
bertalian dengan dan atau dipenga- yah (PAKYM) Surakarta di bi-
ruhi oleh orang lain, oleh karena itu dang pendidikan?
kepribadian pada hakekatnya ada-
Berdasarkan latar belakang di-
lah gejala sosial. Aspek yang sama
atas, maka tujuan dari penelitian ini
yang terdapat dalam kelakuan se-
adalah sebagai berikut:
mua orang dalam masyarakat dapat
disebut kebudayaan masyarakat itu. 1. Untuk mengetahui bagaimana
Kepribadian individu selalu bertali- latar belakang berdirinya Panti
an erat dengan kebudayaan lingku- Asuhan Keluarga Yatim Mu-
ngan tempat mereka tinggal. Peme- hammadiyah (PAKYM) Sura-
rintah memperhatikan hak setiap karta.
warganya untuk mendapatkan pen-
didikan yang diatur melalui unda- 2. Untuk mengetahui bagaimana
ng-undang. Namun yang sering perkembangan Panti Asuhan
menjadi masalah adalah bahwa se- Keluarga Yatim Muhamma-
tiap sistem pendidikan yang kita diyah (PAKYM) Surakarta tahun
miliki sekarang ini pada dasarnya 1966-1984.
tidak dapat menjangkau golongan
pada masyarakat kita. Anak-anak 3. Untuk mengetahui bagaimana
dari golongan ini menjadi dewasa peran Panti Asuhan Keluarga
tanpa pendidikan tanpa bimbingan Yatim Muhammadiyah (PAKYM)
mengenai norma-norma sosial. Me- Surakarta dibidang pendidikan.
reka hidup semata-mata untuk sur-  Berdasarkan latar belakang di-
vival pribadi, tanpa mengindahkan atas, maka manfaat dari penelitian
masalah survival kolektif.10 ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan latar belakang di- 1. Hasil dari penelitian ini diharap-
atas, maka dapat dirumuskan masa-
kan mampu memberi sumbang-
lah sebagai berikut:
an informasi dan pengetahuan
1. Bagaimana latar belakang yang lebih mengenai sejarah
berdirinya Panti Asuhan Ke- pendidikan di Surakarta berbasis
luarga Yatim Muhammadiyah pada organisasi keagamaan.
(PAKYM) Surakarta?

10
Muchtar Buchori, Transformasi Pendidikan: Kumpulan Karangan , (Jakarta: IKIP
Muhammadiyah Jakarta Press), 1995, hal. 21.

190 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


2. Hasil dari penelitian secara teori- Muhammadiyah (PAKYM) Sura-
tis untuk mengembangkan ilmu- karta.
ilmu sastra pada umumnya dan Dalam buku Beberapa Pemikir-
lisan pada khususnya. an Pendidikan Islam, karya Muham-
3. Hasil dari penelitian ini dapat mad Athiyah Al-abrasyi (1996), me-
berguna bagi peneliti-peneliti ngemukakan tentang pemikiran pen-
didikan Islam meliputi metode pe-
selanjutnya, terutama bagi pe- ngajaran dalam pendidikan Islam,
neliti sejarah pendidikan di Sur- kepedulian Islam terhadap anak-
akarta serta menjadi perban- anak terlantar. Bagi Islam pendidik-
dingan mengenai masalah se- an adalah sesuatu yang sangat di-
rupa. butuhkan untuk menjadikan mereka
  agar lebih berkualitas dalam segala
hal yang meliputi pendidikan jiwa
TINJAUAN PUSTAKA raga yang tidak terbatas pada ikatan
Dalam buku Panti Asuhan Kel- waktu formal karena Islam meng-
uarga Yatim Muhammadiyah Su- anjurkan pendidikan sejak anak
rakarta, karya Tim Pembina Panti belum lahir hingga meninggal dunia.
Asuhan Keluarga Yatim Muhamma- Buku ini dibutuhkan dalam penulis-
diyah dan bekerjasama dengan UMS an tentang perkembangan pendidik-
(1997), memaparkan mengenai pe- an.
ngkajian Panti Asuhan Keluarga Dalam skripsi Peranan Panti
Yatim Muhammadiyah yang ditin- Asuhan Sosial Anak Artanita Al-
jau dari tiga pendekatan yaitu histo- Khoeriyyah di Dalam Memeberikan
ris, ideologis dan struktural. Pertama Pendidikan Pada Anah Asuh dan
pendekatan historis, dijelaskan me- Upaya peningkatan Kesejahteraan
ngenai aspek kesejarahan Panti Asu- Anak, Saripah (2004), mengemuka-
han Keluarga Yatim Muhamadiyah kan tentang pengertian panti asuhan
(PAKYM) Surakarta, terutama latar sosial, tentang peranannya dalam
belakang berdirinya panti asuhan, menjalankan tanggung jawabnya
perkembangan panti asuhan dan sebagai panti asuhan bagi anak
antisipasinya terhadap perubahan asuhnya. Di dalam skripsi ini juga
sosial dalam masyarakat. Kedua membahas cara meningkatkan pen-
pendekatan ideologis, dijelaskan didikan anak khususnya yang ber-
mengenai konsep-konsep dasar ide- tempat tinggal di panti asuhan un-
ologi panti asuhan. Dan yang ketiga tuk mendapatkan kualitas ilmu yang
pendekatan struktural, yang mem- dapat meningkatkan sumber daya
pelajari susunan organisasi panti manusia yang cerdas, dengan demi-
asuhan dari tingkat ranting sampai kian melalui pendidikan inilah di-
tingkat pusat. Buku ini berperan un- harapkan dapat membentuk kepri-
tuk mengetahui latar belakang pen- badian anak sesuai yang diharap-
dirian Panti Ashan Keluarga Yatim kan, di sini juga dibahas tentang ba-

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 191
gaimana peran pengasuh terhadap pada arah dan tujuan gerakan Islam,
anak asuh, kegiatan-kegiatan yang perkembangan yang terjadi pada
dilakukan di panti asuhan. Penulis- tahun 1900-1942 merupakan per-
an skripsi ini sangat dibutuhkan ka- mulaan dari pemikiran gerakan mo-
rena dalam bahasannya sama yaitu dern Islam di tahun-tahun selanjut-
tentang peranan panti asuhan bagi nya. Selain itu juga membahas asal-
anak asuh khususnya dalam bidang usul dan perkembangan gerakan
pendidikan. modern Islam di bidang pendidikan
Dalam skipsi Pembinaan Etos dan sosial dengan mengambil con-
Kerja Islami Bagi Anak Yatim di toh daerah atau organisasi sebagai
Panti Asuhan Keluarga Yatim Mu- penyelenggara pendidikan, serta
hammadiyah Surakarta, Asih Kur- golongan reformis Islam di bidang
niawati (2007), mengemukakan ten- pendidikan pada masa 1900-1942.
tang kegiatan-kegiatan anak asuh di Hal ini dinilai penting karena Mu-
luar pendidikan formalnya yang di- hammadiyah muncul sejak tahun
lakukan di panti asuhan, memberi- 1942-an.
kan pendidikan yang bermanfaat ba-  
gi anak asuh yang akan digunakan
METODE PENELITIAN
bila anak asuh sudah keluar dari
panti asuhan. Pembinaan etos kerja Dalam memahami peristiwa-
yang dilakukan oleh pengasuh ke- peristiwa di masa lampau sebagai
pada anak asuhnya agar anak asuh fakta sejarah memerlukan adanya
mempunyai pengalaman untuk tahapan atau proses sehingga dibu-
mencukupi kehidupannya kelak, tuhkan metode serta pendekatan
selain itu juga di dalam skripsi ini agar terbentuk sebuah bangunan se-
akan dibahas kegiatan-kegiatan di jarah yang utuh. Penelitian sejarah
luar sekolah, bagaimana hubungan dalam studi ini memakai pandangan
pengasuh dengan anak asuhnya, sejarah kritis yang didasarkan pada
hubungan anak asuh dengan anak metode historis yang didalamnya
asuh. mencakup kegiatan pengumpulan
sumber, menguji, menganalisa se-
Dalam buku Gerakan Modern
cara kritis dari rekaman dan pening-
Islam di Indonesia 1990-1942, Deliar
galan masa lampau, kemudian di-
Noer (1980), mengemukakan bahwa
adakan rekonstruksi dari data yang
pada tahun 1990 adalah awal gera-
diperoleh sehingga menghasilkan
kan modern Islam dan tahun 1942
penulisan sejarah (historiografi).11
terjadi perubahan besar dalam per-
Metode sejarah mempunyai empat
kembangan Islam modern, yaitu ter-
tahapan penelitian.
jadinya pergantian penguasa jajah-
an dan timbulnya pemikiran baru

11
Gottstalk, Louis, Mengerti Sejarah, (Jakarta : Universitas Indonesia Press), 1986, hal. 32.

192 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


1. Heuristik, yaitu kegiatan men- b. Wawancara
cari bahan atau menyelidiki sumber
Merupakan teknik pengumpul-
sejarah untuk mendapatkan bahan
an data yang digunakan untuk sua-
penelitian. heuristik adalah kegiatan
tu tujuan tertentu dan tugas tertentu
menghimpun jejak-jejak masa lam-
untuk mencoba mendapatkan ke-
pau yang merupakan peristiwa
terangan atau pendirian secara lisan
sejarah dengan cara melakukan pe-
yaitu dengan bercakap-cakap ber-
ngumpulan bahan-bahan tertulis,
hadapan muka dengan orang dan
tercetak dan sumber-sumber lainnya
guna mendapat sumber lisan dari or-
yang relevan. Di sini pencarian data
ang yang mengalami peristiwa
dilakukan dengan cara mencari ar-
tersebut.13
sip dan majalah yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. maka Dalam penelitian ini dibutuhkan
teknik pengumpulan data yang di sumber data lisan. Data lisan tersebut
gunakan sebagai berikut: akan diperoleh melalui wawancara
(interview) dengan menggunakan
 a. Studi Dokumenter teknik wawancara mendalam (in
Dokumen dapat dibedakan depth interview). Wawancara ini di-
menjadi dua jenis yaitu dokumen lakukan dengan cara tanpa adanya
dalam arti sempit yang merupakan struktur karena hal itu akan mem-
kumpulan-kumpulan data-data ver- percepat hubungan antara peneliti
bal yang berbentuk tulisan, sedang dengan informan menjadi lebih ak-
dalam arti luas selain sumber tertulis rab. Wawancara terhadap informan
juga meliputi foto-foto, rekaman, agar mendapatkan keterangan dan
monumen, artefak dan peninggalan data mengenai yang dibutuhkan un-
budaya lainnya.12 Adapun data-da- tuk keperluan informasi.14 Informai
ta tertulis yang tersedia dalam penu- yang diperoleh dari informan yang
lisan ini ada di Perpustakaan Sastra telah diwawancarai dalam peneliti-
dan Seni Rupa UNS, Perpustakaan an ini dapat dijadikan bahan-bahan
Pusat UNS, Perpustakaan Dinas yang dipakai untuk untuk keperluan
Sosial Karanganyar, Perpustakaan informasi, hal ini dimaksudkan ter-
Dinas Sosial Surakarta, Perpusta- utama dalam menentukan kebenar-
kaan Pimpinan Cabang Muham- an data yang diperoleh dari infor-
madiyah Surakarta dan Perpustaka- man. Dalam melakukan penelitian,
an Kantor Pimpinan Cabang Mu- peneliti menggunakan teknik Snow-
hammadiyah PAKYM Surakarta. ball Sampling. Snowball Sampling

12
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah, (Jakarta: Gramedia),
1992, hal. 4.
13
Koendjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat , (Jakarta: Gramedia), 1983,
hal. 64.
14
Koendjaraningrat, 0p Cit. Hal. 140.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 193
yaitu pertama-tama peneliti menda- 3. Interpretasi, Interpretasi kegiat-
tangi seseorang yang dapat dipakai an memberikan penafsiran terhadap
sebagai informasi kunci atau utama, data sejarah yang telah diteliti hasil-
kemudian informan kunci atau uta- nya. Hal tersebut dilakukan karena
ma tersebut menunjukkan subyek la- data yang diperoleh harus dipilah-
in yang dikenal sebagai teman dekat kan antara sumber yang relevan dan
dan dipandang mengetahui lebih yang tidak relevan. Analisis data
banyak masalah yang akan diteliti, adalah proses mengorganisasikan
kemudian peneliti menunjuknya se- dan mengklasifikasikan data ke da-
bagai informan baru, demikian sete- lam pola, kategori dan satuan urutan
rusnya dengan berganti informan dasar sehingga dapat ditemukan te-
yang lebih tahu sehingga dengan be- ma dan dapat dirumuskan hipotesis
gitu data yang diperoleh dalam pe- kerja seperti yang terdapat dalam
nelitian ini antara lain yaitu Bapak data. Penelitian ini adalah penelitian
Wahyudi sebagai ketua PAKYM Su- yang bersifat kualitatif. Dalam pene-
rakarta, Bapak Sukarno sebagai Gu- litian ini setelah dilakukan kegiatan
ru pendidikan nonformal PAKYM pengumpulan data, peneliti mela-
Surakarta, Bapak Damanuri sebagai kukan analisis data dan memban-
pengasuh PAKYM Surakarta dan dingkan data satu dengan yang lain
lainnya. sesuai dengan data yang diinginkan
c. Studi Kepustakaan sehingga diperoleh fakta-fakta
sejarah. Fakta-fakta itu kemudian di-
Guna keperluan penelitian ini seleksi, diklarifikasi dan ditafsirkan,
penulis menggunakan studi ke- baru kemudian merangkai fakta-fak-
pustakaan untuk memperoleh data ta tersebut untuk dijadikan bahan
relevan, yaitu berupa buku, majalah penulisan penelitian yang utuh
ilmiah, surat kabar, makalah dan dalam sebuah karya ilmiah.
lain-lain yang penulis anggap dapat
4. Historiografi, merupakan pe-
menunjang permasalahan peneli-
nulisan sejarah dengan merangkai
tian skripsi tersebut di luar data dari
fakta-fakta menjadi kisah sejarah.
studi dokumen dan wawancara.
Historiografi merupakan klimaks
2. Kritik sumber, yaitu usaha dari sebuah metode sejarah. Dari
pencarian keaslian data yang sini pemahaman dan interpretasi
diperoleh melalui kritik intern atau dari fakta-fakta yang ditulis dalam
ekstern.15 Kritik intern dilakukan bentuk kisah sejarah yang menarik
untuk mencari keaslian isi sumber, dan masuk akal. Dalam sintesa kisah
sedang kritik ekstern dilakukan yang bulat sehingga harus disusun
untuk mencari keabsahan keaslian menurut teknik penulisan sejarah.
sumber.

15
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu), 1999,
hal. 58.

194 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


HASIL DAN PEMBAHASAN MPR no. IV/MPR/1973) yaitu ten-
tang tujuan pendidikan: “pendidik-
A.Peran PAKYM di Bidang Pen- an pada hakekatnya adalah usaha
didikan Untuk Membentuk Ke- untuk mengembangkan kepribadian
mandirian Anak Asuh dan kemampuan di dalam maupun
Bidang pendidikan adalah la- di luar sekolah dan berlangsung se-
han terbesar yang dimiliki oleh umur hidup.17
Muhammadiyah, semua jenjang Kalau berbicara tentang pen-
pendidikan dimiliki oleh Muham- didikan, manusia memerlukan ban-
madiyah, membuktikan bahwa Mu- tuan, tuntutan, pelayanan, dorong-
hammadiyah mempunyai komitmen an dari orang lain demi memper-
yang sangat tinggi dalam mence- tahankan hidup dengan mendalami
rdaskan Bangsa. Gerakan dalam bi- belajar demi setahap untuk mem-
dang pendidikan semakin gencar peroleh kepandaian, keterampilan
dilakukan setelah Muktamar ke 41 dan pembentukan sikap dan tingkah
di Surakarta. Perubahan Anggaran laku sehingga lambat laun dapat
Dasar disebutkan dimana pasal 4 berdiri sendiri.18 Maka di sinilah pe-
Anggaran Dasar disebutkan tentang ran penting PAKYM Surakarta sa-
ruang lingkup amal usaha Muham- ngat dibutuhkan oleh anak asuh.
madiyah yang meliputi pengemba- Pendidikan pada hakekatnya adalah
ngan penyelidikan nilai dan hukum usaha untuk mengembangkan ke-
Islam (Tarjih), pengembangan pen- pribadian dan kemampuan didalam
didikan dan kebudayaan, tabligh, maupun diluar sekolah dan berlang-
tolong-menolong, kepustakaan, pe- sung seumur hidup.19
nertiban wakaf, kepemudaan, ke-
wanitaan dan kesejahteraan hidup PAKYM Surakarta sebagai pe-
anggota.16 ngelola yang memberikan pelaya-
nan kesejahteraan bagi anak asuh
Salah satu kebutuhan yang pen- yang tidak mengabaikan pentingnya
ting manusia selain sandang, pa- pendidikan. Pada dasarnya anak
ngan, papan dan kesehatan adalah asuh yang tinggal di PAKYM Sura-
kebutuhan akan pendidikan, kebu- karta adalah anak yang kurang ber-
tuhan pendidikan sangat penting untung karena takdir menghendaki
bagi setiap manusia. Maka peme- mereka harus kehilangan ayah, ibu
rintah menuangkan dalam Garis- atau kedua-duanya yang berarti ha-
garis Besar Haluan Negara (TAP rus kehilangan perhatian serta kasih

16
Abduh Munir Mulkan, Pemikiran K. H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam
Perspektif Perubahan Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara), 1990, hal. 43.
17
Idris Zahara, Sosiologi Pendidikan, Studi dan Pengajaran , (Jakarta: Gramedia Widiar
Sarana Indonesia), 1994, hal. 17.
18
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan , (Jakarta : P. T Rineka Cipta), 1985, hal. 74.
19
Zahara Idris, Pengantar Pendidikan-pendidikan , Studi dan Pengajaran , (Jakarta :
Gramedia Widiasara Indonesia), 1984, hal. 9-10.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 195
sayangnya. Oleh karena itu, mereka 1. Pendidikan Informal
sangat mendambakan kasih sayang,
Pendidikan informal adalah pe-
bimbingan, tuntunan, perhatian,
ndidikan yang diperoleh seseorang
serta pendidikan dengan harapan
dari pengalaman sehari-hari dengan
mereka dapat terangkat fungsi so-
sadar atau tidak sadar di sepanjang
sialnya tanpa harus merasa rendah
hayat. Proses pendidikan ini dapat
diri apabila terjun ke dalam masya-
berlangsung dalam keluarga, per-
rakat. Sekolah pada Hakekatnya
gaulan, dan organisasi. Pendidikan
bertujuan untuk membantu orang
informal merupakan proses belajar
tua untuk mengajarkan kebiasaan-
yang berjalan alami dan berlangsung
kebiasaan dang menanamkan budi
bebas menyertai kehidupan sehari-
pekerti yang baik, juga diberikan be-
hari. Usia anak merupakan masa di
kal untuk kehidupan dalam masya-
mana pembentukan dasar-dasar ka-
rakat yang sulit diperoleh dalam
rakteristik atau watak kejiwaan me-
lingkungan rumah tangga.20
reka dimulai. Di dalam lingkungan
Masa depan anak-anak ini jika PAKYM Surakarta selain diusaha-
diterawang akan terlihat suram. Be- kan terjaminnya kebutuhan lengkap
tapa tidak, karena pendidikan dari yang diperlukan anak, yaitu kebu-
hari ke hari, dari waktu ke waktu tuhan fisik dan psikologis, anak juga
terus berkembang sesuai dengan dididik untuk hidup mandiri. Anak
tuntutan pembangunan yang me- dituntut untuk dapat bertanggung
merlukan banyak aktifitas. Anak- jawab terhadap apa yang dilaku-
anak yatim di era sekarang ini men- kannya sesuai dengan kapasitasnya
jadi sulit kedudukannya untuk ber- sebagai anak. Sehingga PAKYM
pacu dengan anak-anak lain yang Surakarta mengharapkan anak as-
masih memiliki orang tua (ayah/ibu) uh tanggap terhadap permasalahan
dalam segala bidang, terutama kemanusiaan, terhadap lingkungan
pendidikan. Mendidik dan meng- dan alam sekitarnya serta peka ter-
urus anak-anak yatim tidaklah mu- hadap kerja.
dah, melainkan membutuhkan kese-
Anak asuh dididik oleh peng-
riusan dan keahlian yang lebih agar
urus dan pengasuh tentang budi
kelak anak-anak tersebut menjadi
pekerti, sopan santun dan tentang
seseorang yang mandiri dalam hi-
rasa antara sesama penghuni panti.
dupnya. Berangkat dari gambaran-
Pendidikan, peraturan, dan kehidu-
gambaran diatas, maka program
pan ala panti secara otomatis teraku-
pendidikan anak-anak di PAKYM
mulasi di dalam diri anak asuh. Se-
Surakarta dapat digambarkan se-
hingga mereka antara sadar dan
bagai berikut:

20
Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis , (Yogyakarta: FIP IKIP),
1986, hal. 142.

196 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


tidak sadar mendapatkan pendi- asuh, mereka juga harus menjadi
dikan yang belum tentu mereka da- orang tua bagi anak asuh yang ting-
patkan dalam keluarga mereka sen- gal di sana. Pengasuh tidak membe-
diri. Proses yang terjadi di PAKYM da-bedakan satu sama yang lainnya.
Surakarta dalam kaitannya dengan Dalam mendidik anak asuh, peng-
pendidikan informal adalah melalui asuh juga selalu mengingatkan dan
metode atau cara seperti dalam be- menasehati anak-anak jika mela-
berapa hal berikut: kukan kesalahan. Bentuk hubungan
a. Sistem Kekeluargaan, kekeluargaan semacam ini akan
membantu perkembangan mental
Proses pendidikan informal ya- anak-anak asuh. Dalam membim-
ng berlangsung di PAKYM Surakar- bing anak asuh juga dilakukan pen-
ta menggunakan sistem kekeluar- dekatan pada anak asuh, salah satu
gaan yang melibatkan hubungan an- bentuk pendekatan itu terutama jika
tara anak asuh dengan para peng- anak mempunyai masalah. Hal ini
asuh, anak asuh dengan pengurus sangat bergantung pada masalah
dan demikian pula sebaliknya serta yang sedang dihadapi oleh anak
antara sesama anak asuh di panti. tersebut.
Salah satu bentuk sistem ke- Secara keseluruhan dapat dite-
keluargaan yang ditanamkan di kankan bahwa panti asuhan ter-
PAKYM adalah dengan memposi- sebut adalah rumah bagi anak asuh
sikan antara pengasuh dan anak tersebut, sehingga timbul hubungan
asuh layaknya seorang teman. Jika baik antara anak dengan pengasuh
ada permasalahan yang dialami oleh dan selalu ditanamkan rasa memili-
anak-anak asuh biasanya diselesai- ki. Sebagai contoh kebersihan panti,
kan sendiri, baru setelah mengalami di mana kebersihan panti tersebut
kesulitan anak-anak akan ceritakan menjadi tanggung jawab semua
dengan pengasuh, sebenarnya hu- penghuni panti asuhan. Selain itu
bungan antara pengasuh dan anak- para pengasuh juga selalu berusaha
anak asuh sudah seperti dengan memberikan motivasi pada anak as-
teman sendiri, sering bercanda dan uhnya dalam setiap kegiatan-ke-
bapak pengasuh kadang juga ikut giatan yang ada, sehingga terjalin
dalam gojekan anak asuh, dengan hubungan yang baik diantara anak
begitu anak-anak merasa nyaman asuh dengan pengasuhnya.
kalau bercerita dengan bapak
Sebagai pengasuh yang bertin-
pengasuh.21
dak sebagai pengganti orang tua,
Berdasarkan beberapa pernya- selalu memberi nasihat kepada anak
taan di atas dapat diketahui bahwa dan berusaha untuk menjadi teman
pengasuh PAKYM Surakarta di dan sahabat yang baik, sehingga
samping berperan menjadi peng- anak akan merasa lebih dekat serta

21
Wawancara dengan Rokhani, tanggal 6 Januari 2010.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 197
mampu memberikan semangat atau dalam diri anak-anak asuh keselu-
motivasi pada anak-anak asuh ter- ruhan. Apabila sesuatu hal yang di-
sebut. Selain itu anak asuh dilatih teladani itu baik, maka anak-anak
untuk memiliki kepekaan tinggi pa- akan menerimanya dengan baik pu-
da lingkungan sekitar, mempunyai la. Namun ketika panutan mereka
solidaritas terhadap sesama peng- melakukan sedikit kesalahan akan
huni panti asuhan. Hal ini ditunjuk- dapat memunculkan kesan negatif
kan dengan sikap anak yang dengan dalam diri anak-anak asuh tersebut.
kesadarannya mau membantu pe- Pendidikan informal yang dipe-
nghuni panti yang lain disaat mem- roleh anak asuh dari tugas-tugas
butuhkan bantuan. yang dipercayakan terhadapnya
b. Sistem Keteladanan, merupakan pengalaman yang di-
dapatnya dalam kehidupan sehari-
Pendidikan informal yang ber-
hari yang memiliki dampak positif
langsung di PAKYM Surakarta
bagi diri anak-anak asuh tersebut.
berlaku adanya sisitem keteladanan
Hal ini bisa terjadi dalam lingkung-
pengasuh dan pimpinan ataupun
an keluarga atau panti sendiri, da-
pengurus panti. Keteladanan ter-
lam pergaulan sehari-hari, organisasi
sebut dilakukan dengan harapan
dan sebagainya. Maka anak-anak
agar bisa memotivasi anak asuh utuk
asuh yang tinggal di panti secara
mengikuti sikap dan tindakan yang
langsung atau tidak langsung akan
di contohkan oleh para pengasuh,
mengikuti peraturan yang berlaku di
pimpinan dan pengurus panti. Pada
panti tersebut.
dasarnya merekalah yang menjadi
kunci penggerak bagi keberhasilan c. Sistem Kedisiplinan,
PAKYM Surakarta dalam menegak- Proses sosialisasi di PAKYM Su-
kan peraturan yang terdapat di panti rakarta berlaku ganjaran dan huku-
tersebut. Salah satu bentuk ketela- man. Pemberian ganjaran dan huku-
danan yang dilakukan adalah ikut man tersebut diberikan dalam rang-
serta dalam kegiatan-kegiatan kam- ka melatih kedisiplinan anak-anak
pung. Sehingga pada saat tertentu asuh. Hukuman dikenakan pada se-
ketika terdapat kegiatan-kegiatan di mua anak asuh dengan tetap melihat
lingkungan masyarakat sekitar dan besar kecilnya usia mereka.
juga hari-hari besar, misalnya 17
Agustus, anak asuh diharuskan ikut Sanksi atau hukuman yang di-
serta dalam berbagai kegiatan kam- berlakukan di PAKYM Surakarta
pung, misalnya pada kegiatan olah merupakan sebuah metode untuk
raga dan kebersihan. mendidik anak-anak asuh supaya le-
bih berdisiplin lagi dalam dirinya.
Bentuk keteladanan anak asuh Sanksi yang diberikanpun jangan
yang usianya lebih tua terhadap sampai membuat mereka malu te-
anak asuh asuh yang usianya lebih tapi bisa membuat mereka jera dan
muda sangat efektif untuk menum- tidak mengulangi kesalahnnya lagi.
buhkan semangat menjadi lebih baik Pemberian sanksi tersebut disesuai-

198 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


kan dengan bidang kegiatan yang pendidikan swasta yang sejajar de-
sedang dijalankan. Cara atau metode ngan sistem Nasional.22
dalam mengasuh pada prinsipnya  2. Pendidikan Formal
berlaku sama untuk semua anak
asuh. Setiap anak memiliki hak dan Pendidikan formal yaitu pen-
kewajiban yang sama dalam rangka didikan yang berlangsung secara te-
dididik kearah kemandirian. Anak ratur, sistematis, mempunyai jenjang
dilatih melakukan kediplinan dalam serta mengikuti syarat-syarat ter-
hal belajar dan juga dalam kegiatan tentu secara ketat. Pendidikan ini
sehari-hari. berlangsung di sekolah dan terikat
oleh waktu yang telah ditentukan.
Pada prinsipnya hukuman yang
diberikan dalam rangka untuk me- Pelaksanaan pendidikan formal
latih anak kedisiplinan. Anak di- di PAKYM Surakarta berupaya me-
tuntut untuk bertanggung jawab menuhi kebutuhan anak asuh ter-
terhadap apa yang diberikan panti hadap pendidikan formal dengan
kepadanya, sanksi-sanksi atau hu- memasukkan anak-anak asuh ke
kuman sifatnya hanya membuat ke- sekolah masing-masing. Sehingga
salahan yang sama dikemudian pendidikan formal ini diselengga-
hari. Selanjutnya kedisiplinan di- rakan di lingkungan sekolah masing-
terapkan dalam hal belajar dan juga masing anak. Dalam rangka pemi-
dalam melaksanakan kegiatan lihan lokasi sekolah, semua disesuai-
sehari-hari. kan dengan bakat dan minat anak
asuh, sedangkan pengurus dan pe-
Dalam mendidik atau menga-
ngasuh hanya mengarahkan saja.
suh anak-anak asuh, baik yang su-
Namun demikian, khususnya bagi
dah besar maupun yang masih kecil
anak-anak asuh yang sudah lulus
dilakukan dengan penuh perasaan
SLTP diprioritaskan untuk memasu-
dan kesabaran sehingga anak asuh
ki sekolah kejuruan dengan harapan
tersebut mudah mengerti. Hal ini
agar anak mempunyai keahlian di-
dimaksudkan agar para pengasuh
salah satu bidang tertentu yang di-
lebih dekat dengan anak-anak. Mes-
tekuni. Sebab sekolah kejuruan al-
ki demikian dalam mendidik anak
ternatif yang tepat dan dari sini di-
asuh yang masih kecil relatif lebih
harapkan agar anak asuh nantinya
sulit karena kemampuan anak kecil
akan segera mendapatkan pekerjaan
dalam menerima dan memahami
dan bisa mandiri. Untuk pelaksana-
tentang apa yang diajarkan oleh
an pendidikan formal, anak-anak
para pengasuhnya masih cukup ren-
asuh di sekolahkan di sekolah um-
dah. Sistem pendidikan dan peng-
um, SD, SMP, SMA atau SMK, tapi
ajaran tersebut bukan dimaksudkan
rata-rata ketika akan masuk SMA
untuk menciptakan suatu sistem

22
M. T. Arifin, Muhammadiyah Potret Yang Berubah , (Surakarta: Institut Gelanggang
Pemikiran Filsafat Sosial, Budaya dan Kependidikan), 1996, hal. 258.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 199
diarahkan untuk masuk SMK saja PAKYM untuk mencari pekerjaan
dengan maksud agar anak-anak itu selepas SMA, rata-rata lulus SMA,
cepat mandiri, memperoleh pendidi- anak-anak akan banyak yang me-
kan sebagai bekal kemandirian miliki keinginan untuk bekerja.
mereka nantinya.23 Salah satu peran penting yang
Berdasarkan beberapa pernya- dilakukan oleh sekolah madrasah
taan di atas, alasan pemilihan lokasi Muhammadiyah adalah memeli-
sekolah formal bagi anak-anak asuh hara tradisi-tradisi keagamaan. 24
PAKYM Surakarta meliputi empat Maka PAKYM bertanggung jawab
hal. Pertama adalah jarak sekolah penuh untuk seluruh keperluan
tidak terlalu jauh dengan PAKYM, anak dalam kaitannya dengan pen-
jarak yang tidak terlalu jauh tersebut didikan formal, baik pada biaya pen-
memudahkan anak untuk menjang- didikan, kebutuhan peralatan seko-
kau sekolah. Kedua adalah mutu at- lah, pembelian buku-buku sekolah
au kualitas sekolah tersebut, apabila maupun dalam hal per-waliannya.
mutu atau kualitas suatu sekolah Berikut akan diberikan tabel ten-
baik. Alasan yang ketiga adalah ka- tang tempat sekolah dari anak-anak
rena sekolah tersebut akan mendu- asuh di PAKYM Surakarta tahun
kung dalam membekali anak-anak 1970-an dan tahun 1980-an.

Tabel 4 : Data Tempat Sekolah Anak Asuh PAKYM Surakarta


Tahun 1970-an.
No Nama Sekolah Jumlah Anak (Dalam %)
1. TK Aisyiyah Surakarta 7 anak 11, 6 %
2. SD Muhammadiyah Surakarta 26 anak 43,3 %
3. Belum Sekolah 3 anak 5%
4. Tanpa Keterangan 24 anak 40 %
Sumber : Data Sekolah Anak Asuh PAKYM Surakarta Tahun 1970-an.

 Data di atas dijelaskan bahwa SD Muhammadiyah Surakarta se-


anak-anak asuh PAKYM Surakarta banyak 26 anak (43,3%), yang belum
menempuh lokasi pendidikan yang sekolah sebanyak 3 anak (5%), dan
berbeda, di antaranya TK Aisyiyah yang tanpa keterangan sebanyak 24
Surakarta sebanyak 7 anak (11,6%), anak (40%).

23
Wawancara dengan Wahjoedi, 04 Nopember 2009.
24
Husni Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu),
2001, hal. 33.

200 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


Tabel 5 : Data Tempat Sekolah Anak Asuh PAKYM Surakarta Tahun
1980-an.
No Nama Sekolah Jumlah Anak (Dalam %)
1. TK Aisyiyah Surakarta 1 anak 1,6 %
2. SD Muhammadiyah Surakarta 46 anak 76,6 %
3. SMP Muhammadiyah 1 Surakarta 13 anak 21,6%
Sumber : Data Sekolah Anak Asuh PAKYM Surakarta Tahun 1980-an.

 Data di atas dijelaskan bahwa SD Muhammadiyah Surakarta se-


anak-anak asuh PAKYM Surakarta banyak 46 anak (76,6%), dan SMP
menempuh lokasi pendidikan yang Muhammadiyah 1 Surakarta se-
berbeda, di antaranya TK Aisyiyah banyak 13 anak (21,6%).
Surakarta sebanyak 1 anak (1,6%),

Tabel 6 : Data Anak Asuh yang masuk ke PAKYM tahun 1970-an.


No Nama Alamat
1. Buryadi Banyudono Boyolali
2. Moch. Karim Solo
3. Muhammad Simo Boyolali
4. Djupri Simo Boyolali
5. Marsudi Ngemplak Boyolali
6. Komarun Banyudono Boyolali
7. Widodo Banyudono Boyolali
8. Suparlan Nglembu Boyolali
9. Yusroni Simo Boyolali
10. Paimin Solo
11. Misri Baturetno Wonogiri
12. Sangidi Simo Boyolali
13. Mustaqim Simo Boyolali
14. R. Samiadi Surakarta
15. Mardjuki Kalijambe Sragen
16. Ngadimin Nogosari Boyolali
17. Slamet Kalijambe Sragen
18. Syamjuri Kalijambe Sragen
19. Widodo Simo Boyolali
20. Mulyono Wonogiri
21. Tukino Wonogiri
22. Sunadi Gemolong Sragen
23. Sujatno Sragen
24. Salamin Karanganyar
25. Nurjasin Boyolali

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 201
26. Soebroto Solo
27. Sugiri Sondakan Solo
28. Umar Wonogiri
29. Suparman Wonogiri
30. Pariadi Bekonang
31. Syamsul Hadi Boyolali
32. Baharudin Karanganyar
33. Tukiman Boyolali
34. Suhardi Kliwonan Sragen
35. Kusmanto Ngemplak Boyolali
36. Bedjo Surakarta
37. Nurdjani Baron Cengklik
38. Muhammad Nur Patrijadi Giripurwo Wonogiri
39. Parlan Giripurwo Wonogiri
40. Gunawan Ahmat Baluarti Solo
41. Roehmad Sidorejo Sragen
42. Usman Kalijambe Sragen
43. Basuki Kalijambe sragen
44. Tontowi Djauhri Solo
45. Mulyono Simo Boyolali
46. Haryono Laweyan Solo
47. Robert Daryanto Solo
48. Wisnu Prasetyo Solo
49. Suradi Boyolali
50. Rakimin Boyolali
51. Waluyo Sragen
52. Nur Utomo Solo
53. Mukhson Kartasura
54. Rokhmad Klaten
55. Munzanil Boyolali
56. Lanjar Boyolali
57. Rochani Karanganyar
58. Agus Setyobudi Ponorogo
59. Agus Nurdjatmiko Ponorogo
60. Agus Wityaksono Ponorogo
Sumber : Data Anak yang masuk ke PAKYM tahun 1970-an.

Tabel di atas dapat dilihat dari sebanyak 18 orang, kedua dari Solo
banyaknya anak asuh bahwa anak sebanyak 11 orang, ketiga dari
asuh di PAKYM pada tahun 1970- Wonogiri sebanyak 10 orang.
an banyak yang datang dari Boyolali

202 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


Tabel 7 : Data Anak Asuh yang masuk ke PAKYM tahun 1980-an.
No Nama Alamat
1. Muhdiyanto Jatim
2. Aguc C Surakarta
3. Marwan Nogosari
4. Nurhadi Sragen
5. Jumali Semarang
6. Komari Klaten
7. Jumadi Boyolali
8. Salamun Dalang
9. Triyanto Surakarta
10. Muji Surakarta
11. Musthofa Jatim
12. Rosyim Boyolali
13. MuchlisW Kartasura
14. Ja’far Malaka Tengah
15. Syansyi Tuban
16. Kenedi Tuban
17. Fatkhul W. A Surakarta
18. Sholikhin Sukoharjo
19. Mastian Kudus
20. Harjo Tegal
21. Durahim Tegal
22. Ahnad H Tegal
23. Abu Bakar M Flores
24. Nur Syamsu Flores
25. Syahfuddin B Alor n
26. Mardiyono Boyolali
27. Mu,alim Klaseman
28. Suwarto Solo
29. Aji S Boyolali
30. Suprapto Boyolali
31. Sardi S Boyolali
32. Saubari Klaten
33. S. Edi P. M Sumsel
34. Waljiyo Sumsel
35. Kanang SLamet Magelang
36. Sukarno Surakarta
37. Kuswanto Solo
38. Khosim Boyolali
39. Topo Wiyono Solo
40. M. Busroni Sragen

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 203
41. Muklis Suharto Klaten
42. Ali Budiyanto Sragen
43. Winarto Boyolali
44. m. Toqhsin Sragen
45. M. Sarmanto Boyolali
46. Suradji Sragen
47. Daelami Boyolali
48. Muzayin Boyolali
49. Roni G. Pane Solo
50. M. Ruslan Sragen
51. Sriyadi Solo
52. Rondilah Klaten
53. Cholil Sragen
54. Tugiman Sragen
55. Basuni Sukoharjo
56. Faozani Boyolali
57. Suramto Sragen
58. Lamani Boyolali
59. Abdul Fatah Tegal
60. Suradji Simo
Sumber : Data Anak yang masuk ke PAKYM tahun 1980-an.
 
Tabel di atas dapat dilihat dari anak asuh, maka dalam hal ini upa-
banyaknya anak asuh bahwa anak ya kerja sama pihak PAKYM adalah
asuh di PAKYM pada tahun 1980- dengan memberikan kepercayaan
an sudah berasal dari luar jawa penuh kepada sekolah untuk mem-
seperti Flores, Sumatera Selatan te- berikan pendidikan formal pada
tapi masih sama tepatnya dari asal anak asuh. Timbal balik pihak seko-
daerahnya dengan tahun 1970-an lah kepada pihak PAKYM adalah
yaitu Boyolali dan Sragen. memberikan laporan prestasi belajar
Jadwal kegiatan pendidikan for- anak di sekolah serta memberi pang-
mal atau kegiatan sekolah untuk ma- gilan atau pemberitahuan pada
sing-masing anak asuh antara jam PAKYM jika anak tersebut berma-
07.00 Wib – 14.00 Wib. Pendidikan salah.
tersebut dilakukan Senin sampai de- Biaya pendidikan formal, dalam
ngan Sabtu dan berlangsung di ling- hal pendidikan, PAKYM membiayai
kungan sekolah masing-masing. semua dana yang diperlukan oleh
Sehubungan dengan kegiatan pen- anak-anak asuh. Semua dana ter-
didikan formal yang diselenggara- sebut berupa dana pendidikan yang
kan sekolah masing-masing anak- berasal dari Yayasan Muhammadi-

204 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


yah sendiri dan sumbangan dari bekerja ketika mereka sudah keluar
para donatur.25 Untuk menunjang dari PAKYM dan berada ditengah-
pendidikan formal di sekolah, maka tengah masyarakat. Lingkungan
diadakan kegiatan belajar bersama masyarakat menitikberatkan pada
yang wajib diikuti oleh semua anak pendidikan Nonformal, sedangkan
PAKYM Surakarta. Kegiatan belajar lingkungan lebih berorientasi pada
tersebut dilaksanakan setiap hari pendidikan Informal.26
pada pukul 19.00 – 22.00 Wib. Se- a. Kegiatan Pendidikan Non For-
cara umum, tujuan PAKYM Sura-
karta memberikan pendidikan for- mal,
mal bagi anak-anak adalah untuk 1. Pembinaan Keagamaan,
membekali anak-anak dengan ilmu
Agama merupakan dasar atau
pengetahuan sebagai salah satu pe-
fondasi dalam menjalani hidup ini.
ngalaman hidupnya.
Apabila memiliki agama yang kuat,
  maka secara otomatis akan memiliki
3. Pendidikan Nonformal prinsip yang kuat pula. PAKYM Su-
rakarta mengadakan pembinaan
Pendidikan Nonformal yaitu keagamaan untuk memupuk penge-
pendidikan yang dilaksanakan se- tahuan tentang agama kepada anak
cara tertentu dan sadar tetapi tidak asuh. Anak asuh di PAKYM Sura-
terlalu mengikuti peraturan yang karta semua beragama Islam se-
ketat. Pendidikan berlangsung di- hingga pembinaan yang ada hanya
luar sekolah dan diselenggarakan pembinaan agama Islam.
secara terencana, terprogram, serta
bersifat fungsional dan praktis. Pendidikan keagamaan yang di-
berikan meliputi bahasa Arab, pe-
Pihak PAKYM memberikan nerjemahan Kitab, Iqro’, membaca
pendidikan Nonformal kepada anak Al-Qur’an, kuliah Subuh, melalui
asuhnya dengan pengajar atau pe- pendidikan agama anak-anak asuh
latihnya dari PAKYM sendiri dan juga dilatih untuk berorganisasi,
mendatangkan dari luar. Tujuannya setiap pelaksanaan pendidikan ke-
tidak hanya memberikan penge- agamaan kami juga menyampaikan
tahuan melainkan juga untuk mem- nasihat-nasihat tentang hal-hal yang
bekali anak-anak dengan keteram- baik dan sekitarnya akan berman-
pilan-keterampilan yang nantinya faat bagi mereka. 27 Pelaksanaan
diharapkan dapat bermanfaat bagi kegiatan agama setiap hari di Masjid
kelangsungan hidup anak asuhnya, milik PAKYM sendiri, pelaksanan-
atau dapat dikatakan sebagai modal nya yaitu ba’da Maghrib dan Isya’,

25
Wawancara dengan Suhul Dridjosarjono, 29 Oktober 2009.
26
Haidar Putra Daulay, Historisasi dan Eksistensi Pesantren Sekolah dan Madrasah , )
Yogyakarta: PT. Tiara Wacana), 2001, hal. 65.
27
Wawancara dengan Damanhuri, 10 Nopember 2009.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 205
kalau untuk pembinaan yang dilak- bela diri sesuatu yang membahaya-
sanakan ba’da Subuh diberikan oleh kan dirinya. Jadi di sinilah kita mem-
pengasuh sendiri, sedangkan untuk punyai pedoman bahwa bela diri
pembinaan yang dilaksanakan ba’- untuk persiapan kita kalau ada mu-
da Maghrib diberikan oleh dua or- suh.
ang guru dari luar yaitu Bapak Drs. Bela diri Tapak Suci diberikan
H. Subari dan Bapak Drs. Saiful Is- dengan mendatangkan pelatih dari
lam, M. Ag. luar. Pelatih tersebut bernama bapak
Dalam pelaksanaan pembinaan Sukarno. Beliau berasal dari Colo-
keagamaan juga diberlakukan hu- madu Karanganyar. Bela diri Tapak
kuman. Hukuman yang diberikan Suci ditetapkan sebagai kegiatan
jika anak-anak terlambat datang ke- pendidikan non formal di PAKYM
tempat kegiatan. Biasanya antara Surakarta sejak tahun 1977 hingga
sholat Subuh dan Maghrib, anak- sekarang kegiatan Tapak Suci ini
anak diberikan tenggang waktu 10 masih berjalan lancar dan bahkan
sampai 15 menit untuk persiapan. mengalami kemajuan dalam per-
Namun kadangkala anak-anak ma- kembangannya.29 Bela diri yang dia-
sih sering terlambat, bahkan pernah jarkan diharapkan dapat memper-
didapati ada anak yang tidur setelah kuat keimanan dan ketaqwaan ma-
sholat Subuh. Apabila terjadi pe- sing-masing anak asuh.
langgaran tersebut, maka anak-anak Kegiatan ini diikuti oleh semua
harus menerima hukuman. Huku- anggota panti asuhan, baik yang
man tersebut berwujud membaca masih SD maupun tingkat SMA.
Al-Qur’an sebanyak 50 ayat untuk Sebagai penghuni PAKYM sendiri,
satu orang. Dalam hal ini dari ada- maka semua anak harus ikut serta
nya pendidikan Islam adalah untuk dalam kegiatan ini. Bela diri Tapak
menciptakan manusia-manusia Suci merupakan pelatihan mental
yang beriman dan berpengetahuan dan fisik bagi anak asuh. Pelatihan
yang saling menunjang satu sama mental adalah bahwa anak asuh
lainnya.28 menjadi lebih berani dalam situasi
2. Tapak Suci, apapun dan pertahanan tubuh
menjadi kuat.
Kegiatan Tapak Suci merupakan
salah satu kegiatan non formal di 3. Pendidikan Olah Raga,
PAKYM Surakarta. Tapak Suci se- Pendidikan olah raga yang di-
macam kegiatan bela diri yang dipe- adakan oleh PAKYM Surakarta ter-
runtukkan bagi putra Muhamma- diri dari tiga macam, yaitu lari pagi,
diyah. Umat Islam diwajibkan untuk tennis meja dan bola voly. Lari pagi
berkuda-kuda dan siap-siap mem-

28
Muslih Usa (ed), Pendidikan Islam di Indonesia, antara Cita dan Fakta , (Yogyakarta:
Tiara Wacana), 1991, hal. 9-10.
29
Wawancara dengan Sukarno, tanggal 23 Januari 2010.

206 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


diadakan tiap hari Selasa dan Sabtu sendiri. Rata-rata anak-anak me-
setelah anak-anak Sholat Subuh, miliki kemampuan bermain tennis
biasanya dimulai pukul 05.00 Wib, meja. Anak-anak PAKYM pernah
sedangkan tennis meja dan bola voly menjadi juara dalam kejuaraan ten-
tiap hari Rabu dan Jum’at sore se- nis meja antar beberapa panti
kitar jam 15.00 samapai jam 17.00 asuhan di Surakarta.
Wib. Olah raga tennis meja merupa- b. Jadwal Kegiatan Nonformal,
kan olah raga yang disenangi oleh
anak asuh di PAKYM Surakarta. Fa- Jadwal kegiatan nonformal ya-
silitas meja dan bed pun tersedia. Be- ng dilakukan oleh anak asuh di
berapa pertandingan pernah diikuti PAKYM Surakarta adalah sebagai
dan pernah diadakan oleh PAKYM berikut:

 Tabel 8 : Jadwal Kegiatan Pendidikan Nonformal PAKYM Surakarta


tahun 1970.
Ba’da Subuh Ba’da Maghrib Ba’da Isya
No Hari
SD SLTP/SLTA SD SLTP/SLTA SD SLTP/SLTA
1 Ahad Kuliah - - - - -
Subuh
2 Senin Qiro’ah HTP Arobiyah - - -
3 Selasa Lari Lari Hafalan Tartil - -
4 Rabu Tajwid - - Bahasa Tapak Tapak Suci
Arab Suci
5 Kamis Sholat Tajwid Bahasa Baca Kitab Sholat Sholat Lail
Arab Lail
6 Jum’at SKJ SKJ Aqidah - - -
7 Sabtu Lari Lari tartil Qiro’ah - -

Sumber Data Sekunder PAKYM Surakarta Tahun 1970.

Tabel 9 : Jadwal Kegiatan Pendidikan Nonformal PAKYM Surakarta


tahun 1980.
Ba’da Subuh Ba’da Maghrib Ba’da Isya
No Hari
SD SLTP/SLTA SD SLTP/SLTA SD SLTP/SLTA
1 Ahad Kuliah Bahasa Baca - - -
Subuh Arab Kitab
2 Senin Qiro’ah HTP Arobiyah Tartil - -
3 Selasa Lari Lari Hafalan Tartil - -
4 Rabu Tajwid Tafsir Hikmah Bahasa Tapak Tapak Suci
Arab Suci
5 Kamis Sholat Tajwid Bahasa Baca Kitab Sholat Sholat Lail
Arab Lail
6 Jum’at SKJ SKJ Aqidah Hikmah - -
7 Sabtu Lari Lari tartil Qiro’ah - -
Sumber : Data Sekunder PAKYM Surakarta Tahun 1980.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 207
Ada perubahan jadwal dari ta- PAKYM. Besar ataupun kecil jumlah
hun 1970 ke tahun 1980, penambah- bantuan tidak ditentukan karena hal
an jadwal pendidikan nonformal tersebut sesuai dengan kemampuan
tersebut terlihat dari hari Senin, para donatur. Secara keseluruhan,
Rabu, dan Jum’at, hari Senin ba’da dengan alokasi dana dari Muham-
Subuh untuk SLTP/SLTA dan SD madiyah dan para donatur, PAK-
adanya penambahan pelajaran ba- YM tidak pernah mengalami ham-
ca kitab, utuk ba’da Maghrib Tartil batan dalam pendanaan.
untuk SLTP/SLTA saja, hari Rabu  
ba’da Subuh untuk SLTP/SLTA dan
SD adanya penambahan pelajaran B. Alasan PAKYM Surakarta Me-
tartil, untuk ba’da Maghrib penam- nggunakan Pendidikan Untuk
bahan pelajaran hikmah untuk Membentuk Sikap Kemandiri-
SLTP/SLTA saja, serta hari Jum’at an Anak Asuh
untuk SLTP/SLTA adanya penam-
bahan pelajaran hikmah untuk SLTP Pendidikan adalah usaha sadar
/SLTA saja. Pengampu kegiatan dan teratur serta sistematis yang di-
Tapak Suci oleh Sukarno, pengampu lakukan oleh orang-orang yang ber-
tafsir oleh Drs. Ky. Sukri Machin, tanggungjawab, untuk mempeng-
SH, pengampu bahasa Arab oleh aruhi anak agar mempunyai sifat
Zaenal Arifin (pondok Nurriyah dan tabiat sesuai dengan cita-cita
Sobron UMS Surakarta). pendidikan. Dengan kata lain dapat
disebutkan bahwa pendidikan ada-
c. Biaya Pendidikan Nonformal lah bantuan yang diberikan secara
PAKYM Surakarta, sengaja kepada anak, dalam per-
Dalam hal ini biaya pendidikan tumbuhan jasmani maupun rohani
nonformal sama dengan pendanaan untuk mencapai tingkat dewasa.
kegiatan formal. Merupakan kebijak- Pandangan sosiologi melihat pen-
an panti asuhan karena dana yang didikan dari aspek sosial sehingga
digunakan berasal dari panti asuhan pendidikan dapat diartikan sebagai
sendiri, bukan dari anggaran peme- usaha pewarisan generasi ke gene-
rintah pusat (pemerintah kota Sur- rasi berikutnya.30 Pendidikan ber-
akarta). Pendanaan operasional kenaan dengan perkembangan dan
sehari-hari baik untuk kebutuhan perubahan kelakuan anak-anak
rumah tangga maupun kebutuhan didik. Pendidikan bertalian dengan
sekolah anak-anak dibiayai oleh Ya- transmisi pengetahuan, sikap, ke-
yasan Muhammadiyah Surakarta. percayaan, keterampilan dan aspek-
PAKYM Surakarta juga menerima aspek kelakuan lainnya kepada ge-
donatur yang menyumbang baik be- nerasi muda. Pendidikan adalah
rupa uang maupun barang kepada proses mengajar dan belajar pola-

30
Soekirno Dkk, Pengantar Pendidikan, (Surakarta : Depdikbud RI Universitas Sebelas
Maret), 2000, hal. 28.

208 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


pola kelakuan manusia menurut apa laksanakan mmemberikan peranan
yang diharapkan oleh masyarakat. penting untuk memandirikan anak.
Sistem pendidikan yakni sekolah Ada beberapa alasan mengapa PA
adalah lembaga soaial yang turut KYM Surakarta menggunakan pen-
menyumbang dalam proses sosia- didikan untuk memandirikan anak.
lisasi individu agar menjadi anggota Tidak bisa dipungkiri bahwa pen-
mesyarakat seperti yang diharapkan, didikan merupakan salah satu kebu-
sekolah selalu berhubungan dengan tuhan mendasar bagi setiap manu-
masyarakat.31 sia, terutama generasi muda. Proses
Sesuai dengan misinya untuk pendidikan adalah proses untuk me-
mencapai keberhasilan dimasa men- mberikan kemampuan kepada indi-
datang peranan PAKYM Surakarta vidu untuk dapat memberikan mak-
dalam hal ini memberikan sistem na terhadap dirinya dan lingkung-
pendidikan pada anak-anak asuh annya.
khususnya yang tinggal di panti dan Pendidikan akan menjadi mo-
diluar panti foster care, dan ber- tor penggerak bagi setiap manusia
usaha meningkatkan kualitas sum- dalam hal ini adalah anak asuh,
ber daya manusia dengan cara mem- contohnya pendidikan agama akan
berikan pendidikan pada anak-anak menjadi pengendali bagi anak asuh
yatim, piatu, yatim piatu yang ter- untuk selalu mengendalikan diri
lantar melalui pendidikan informal, dari segala sesuatu yang sifatnya
formal dan nonformal. Pendidikan tidak baik, kemudian pendidikan
merupakan hak setiap manusia. Di formal di sekolah sebagai tingkatan
Indonesia, hak tersebut tercantum ukuran pendidikan, dan untuk pen-
dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 didikan nonformalnya yaitu kete-
yang berbunyi “Tiap-tiap warga rampilan menjadi bekal mereka un-
Negara berhak mendapatkan peng- tuk mendukung pekerjaan yang akan
ajaran”. Dalam pasal tersebut meng- dijalaninya, jadi kalau anak-anak
andung pengertian bahwa pendidik- asuh tersebut memiliki pendidikan
an adalah hak bagi setiap warga dan yang cukup maka kemandirian pun
Negara berkewajiban memenuhi akan terbentuk. Dengan memiliki
pendidikan tiap-tiap warga Negara. pendidikan yang cukup maka me-
PAKYM Surakarta merasa ber- reka akan siap bersaing dengan te-
kewajiban mewujudkan pasal ter- man-teman diluar sana.33 Pendidik-
sebut dengan cara melaksanaknan an diharapkan menjadi modal bagi
pendidikan sesuai dengan kebutuh- anak-anak asuh saat mereka sudah
an anak asuh. Pendidikan yang di- tidak tinggal di panti lagi, pendidik-

31
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan , (Bandung : Bumi Aksara), 1994, hal. 10-11.
32
H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar),
2008, hal. 21.
33
Wawancara dengan Damanhuri, 10 Nopember 2009.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 209
an sebagai motor penggerak bagi pembentukan bagian Penolong Ke-
tubuh dan jiwa anak asuh di PAK sengsaraan Oemoem (PKO) sebagai
YM Surakarta. langkah sosial dalam pembentukan
Melalui pendidikan inilah di- organisasi Muhammadiyah. Per-
harapkan terbentuknya kepribadian kembangan PKO yang kemudian
anak-anak asuh sesuai dengan yang berkembang kedaerah-daerah lain-
diharapkan, yaitu kepribadian sese- nya termasuk didalamnya adalah
orang yang baik, yang sesuai dengan daerah Surakarta.
tuntunan syariat Islam dan mema- Tahun 1915 majlis PKU diben-
tuhi norma-norma yang ada dalam tuk dengan nama PKO, yang ter-
masyarakat.34 Karena boleh dikata- cakup didalamnya adalah penam-
kan hampir seluruh kelakuan indi- pungan dan penyantunan anak ya-
vidu bertalian dengan dan atau di- tim dan terlantar. Maka PKO ter-
pengaruhi oleh orang lain, maka sebut mendirikan rumah yatim piatu
karena itu kepribadian pada haki- di Yogyakarta tahun 1922, yang juga
katnya adalah gejala sosial. Pendi- berkembang di kota-kota lain. Salah
dikan yang diberikan di PAKYM Su- satunya di Surakarta, tahun 1930
rakarta memiliki peranan penting PKO menambahkan amal usahanya
dalam membentuk sikap keman- dengan mendirikan PAKYM yang
dirian bagi anak asuh. Diantaranya diprakarsai oleh K. H. Muhammad
adalah menciptakan kedisiplinan Idris Abdussalam. Amal usaha ini
dan kemandirian. pada Nopember 1953 yang mulanya
bernama Rumah Miskin Muham-
madiyah Surakarta yang berdiri di
KESIMPULAN kampung Kandangsapi, Jebres,
Ide pemikiran K. H. Ahmad Surakarta, dasar hukum pendirian-
Dahlan dalam mendirikan orga- nya adalah akte pendirian Persya-
nisasi Muhammadiyah lebih di- rikatan Muhammadiyah sebagai
dasari oleh faktor sosial keagamaan. badan hukum dengan No. 81/byl :
Faktor keagamaan tersebut dengan 1. Tahun 1956 berganti nama men-
berusaha mengembalikan ke-Tau- jadi Panti Asuhan Yatim Muham-
hid-an dalam masyarakat yang di- madiyah (PAYM) Surakarta yang
anggap mulai meluntur. Keinginan disesuai dengan surat keputusan
K. H. Ahmad Dahlan dalam me- Menteri Sosial RI tertanggal 8 No-
nampung dan menyantuni anak- pember 1955, No. sekr. 10-22-17/
anak terlantar dan fakir miskin juga 1895. Tahun 1968 PAYM tersebut
merupakan panggilan keagamaan diganti nama dengan Panti Asuhan
dengan dasar dalam Al-Qur’an surat Keluarga Yatim Muhammadiyah
Al-ma’un. Pemikiran inilah yang ke- (PAKYM) Surakarta, yang pelak-
mudidan direalisasikan dengan sanaannya terhitung sejak tanggal 1

34
Wawancara dengan Wahjoedi, 04 Nopember 2009.

210 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


Januiari 1970. Berdasarkan surat se- memberikan santunan kepada anak
rah terima tanggal 5 Oktober 1966. yatim yang tidak mampu dengan
M. No. D. 156/66, mulai tahun 1966 cara mereka tetap tinggal bersama
kepengurusan serta tanggung jawab wali mereka, tanggung jawab dalam
pemeliharaan panti asuhan ini di- anak asuh tersebut ditanggung oleh
serahkan dari Pimpinan Muhamma- pihak PAKYM Surakarta.
diyah Daerah Kota Madia Surakarta Sejak tahun 1970 bantuan dari
kepada Pimpinan Muhammadiyah masyarakat mulai dapat diterima
Cabang Laweyan. dengan lancar, bantuan yang dite-
Perkembangan PAKYM Sura- rima PAKYM tersebut antara lain
karta tahun 1966-1984, tahun 1966 dari Yayasan Dharmais, Departe-
dilihat dari sistem pengorganisa- men Sosial dan Sumber Dana Lain-
siannya, PAKYM Surakarta belum nya. Sejalan dengan membaikknya
mempunyai struktur pengurusan kondisi ekonomi bangsa Indonesia,
yang lengkap karena masih minim- kesejahteraan PAKYM Surakarta
nya pengurus, begitupun dengan mengalami peningkatan, itu dikare-
sistem penerimaan anak asuh yang nakan meningkatnya bantuan dari
hanya disyaratkan dari kalangan para donatur-donatur yang bisa be-
Muhammadiyah saja, pendidikan rupa barang atau uang. Selain itu
anak asuh yang masih kurang, dan tahun 1980 PAKYM Surakarta juga
kondisi kehidupan PAKYM Sura- mempunyai usaha yaitu potung
karta yang masih memprihatinkan rambut, foto, menjahit, dan lainnya
dalam segala hal. Berbeda dengan yang mampu menghasilkan dana.
tahun 1970 yang pengorganisasi- Keberadaan anak asuh di PAK
annya sudah lebih lengkap, karena YM bukan untuk selamanya, akan
pengurus dipilih dan diangkat oleh tetapi dalam batas waktu tertentu.
keputusan dalam Pimpinan Cabang Tetapi PAKYM Surakarta tidak begi-
Muhammadiyah Laweyan dengan tu saja melepaskan anak asuhnya,
jangka waktu lima tahun sekali dan PAKYM Surakarta berusaha secara
setelah habis masa jabatannya dapat maksimal menyalurkan anak asuh
dipilih kembali. Tahun 1980 PAK kedalam lapangan pekerjaan. Hal
YM ada dua sistem yang digunakan ini dimaksudkan agar selepas dari
PAKYMyaitu dengan sistem Foster PAKYM anak asuh tersebut tidak
Care dan Foster Parents. Sistem Fos- menjadi pengangguran.
ter Care yaitu beberapa anak yatim
dititipkan setelah mendapatkan per- Peran PAKYM dalam pendidik-
setujuan dari pengurus panti asuh- an bagi anak asuh meliputi tiga pro-
an, dengan sistem tersebut maka se- gram pendidikan yaitu pendidikan
luruh biaya pemeliharaan dan tang- informal, formal dan nonformal. Ke-
gung jawab terhadap anak asuh ter- tiga program pendidikan tersebut di-
sebut ditanggung oleh keluarga yang anggap dapat meningkatkan kesa-
bersangkutan. Sedang sistem Foster daran anak-anak asuh sangat pen-
Parents yaitu PAKYM Surakarta tingnya pendidikan. Alasan PAKY

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 211
M menggunakan pendidikan di ngan pendidikan pula dapat men-
dalam meningkatkan kemandirian jadikan anak asuh kelak bertang-
anak karena pendidikan akan ber- gungjawab terhadap diri sendiri dan
guna sampai berakhirnya hidup, de- orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abduh Munir Mulkan, 1990, Pemikiran K. H. Ahmad Dahlan dan


Muhammadiyah dalam Perspektif Perubahan Sosial, Jakarta: Bumi
Aksara.
Abu Ahmadi, 1985, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : P. T Rineka Cipta.
Deliar Noer, 1980, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta:
LP3ES.
Dudung Abdurrahman, 1999, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: Logos
Wacana Ilmu.
Emha Ainun Nadjib dkk, 1995, Pak AR Profil Kyai Merakyat, Yogyakarta:
Dinamika
Gottstalk, Louis, 1986, Mengerti Sejarah, Jakarta : Universitas Indonesia
Press.
H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho, 2008,Kebijakan Pendidikan, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Haidar Putra Daulay, 2001, Historisasi dan Eksistensi Pesantren Sekolah
dan Madrasah, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Husni Rahim, 2001, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta:
Logos Wacana Ilmu.
Idris Zahara, 1994, Sosiologi Pendidikan, Studi dan Pengajaran, Jakarta:
Gramedia Widiar Sarana Indonesia.
Koendjaraningrat, 1983, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:
Gramedia.
MT. Arifin, 1996, Muhammadiyah Potret Yang Berubah, Surakarta: Institut
Gelanggang Pemikiran Filsafat Sosial, Budaya dan Kependidikan.
_________, 1987, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka
Jaya.
Muchtar Buchori, 1995, Transformasi Pendidikan: Kumpulan Karangan,
Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.

212 Tajdida, Vol. 10, No. 2, Desember 2012: 184 - 213


Muslih Usa (ed), 1991, Pendidikan Islam di Indonesia, antara Cita dan
Fakta, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Mustafa Kamal Pasha, 1988, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam ,
Yogyakarta: Persatuan.
PP Muhammadiyah Majlis Tabligh, 1988.
S. Nasution, 1994, Sosiologi Pendidikan, Bandung: Bumi Aksara.
Sartono Kartodirjo, 1992, Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah,
Jakarta: Gramedia.
Soekirno Dkk, 2000, Pengantar Pendidikan, Surakarta: Depdikbud RI Uni-
versitas Sebelas Maret.
Suara Muhammadiyah, No. 7 Tahun ke 79, 1-15 April 1994.
Sutari Imam Barnadib, 1986, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis ,
Yogyakarta: FIP IKIP.
Tim Pembina Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM)
Surakarta Bekerjasama Dengan UMS, 1997, Panti Asuhan Keluarga
Yatim Muhammadiyah Surakarta.
Zahara Idris, 1984, Pengantar Pendidikan-pendidikan , Studi dan
Pengajaran, Jakarta: Gramedia Widiasara Indonesia.
Zakiyuddin Baidhawy, 2001, Studi Kemuhammadiyahan: Kajian Historis,
Ideologi dan Organisasi, Surakarta: LSI UMS.
Wawancara dengan Damanhuri, 10 Nopember 2009.
Wawancara dengan Rokhani, tanggal 6 Januari 2010.
Wawancara dengan Suhul Dridjosarjono, 29 Oktober 2009.
Wawancara dengan Sukarno, tanggal 23 Januari 2010.
Wawancara dengan Wahjoedi, tanggal 20 Oktober 2009.
Wawancara dengan Wahjoedi, 04 Nopember 2009.

Perkembangan dan Peran Panti Asuhan KeluargaYatim Muhammadiyah ... (Yuni Ariyani) 213

Anda mungkin juga menyukai