Kelompok 15 Modul Gabungan Fix PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 64

BAB I

SEGMENTASI PASAR

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai deskripsi produk dan segmentasi pasar dari
produk rak pensil.

1.1 Deskripsi Produk


Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau semua
kebutuhan (Kotler dan Ketler, 2007). Sedangkan menurut (Tjiptono, 2008) produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dicari,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan.
Salah satu contoh produk yang sering digunakan di kalangan siswa dan mahasiswa
adalah alat tulis. Alat tulis merupakan barang-barang yang wajib dimiliki untuk menunjang
kebutuhannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada. Alat tulis membutuhkan tempat
penyimpanan agar terlihat rapi dan tidak berserakan, seperti rak pensil yang terdapat diatas
meja belajar. Oleh karena itu, pada praktikum kali ini produk yang akan dikembangkan
adalah rak pensil. Rak pensil merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan pensil
yang pada saat ini banyak digunakan pada kalangan siswa maupun mahasiswa. Nantinya
rak pensil akan mempermudah pengguna dalam mencari alat tulis yang akan digunakan
serta pensil akan terlihat tertata dengan rapi. Warna, model, dan bahan material dari rak
pensil sendiri juga bermacam-macam.

Gambar 1.1 Rak Pensil

1
1.2 Segmentasi Pasar
Banyak organisasi yang memanfaatkan pemasaran sasaran yaitu dengan membedakan
segmen-segmen pasar utama, membidik satu atau dua segmen, dan mengembangkan
produk serta program pemasaran yang dirancang khusus bagi masing-masing segmen.
Segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompokkan
konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen (Kasali, 2001). Segmentasi pasar
juga dapat diartikan sebagai usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
yang dapat dibedakan satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
mungkin akan memerlukan produk-produk dan strategi pemasaran tertentu untuk
menjangkaunya (Kotler dan Amstrong, 2001).
Menurut Kasali (2003), ada 5 manfaat yang diperoleh dengan melakukan segmentasi
pasar, yaitu :
1. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar
2. Menganalisis pasar dan pesaing
3. Menemukan peluang
4. Menentukan sasaran-sasaran apa saja yang akan membatasi proses manufaktur dan
jasa produk.
5. Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien
Menurut Kotler dan Amstrong (1997), terdapat empat variabel utama yang mungkin
dipergunakan dalam mensegmentasi pasar konsumen yaitu:
1. Segmentasi geografi
Segmentasi geografi membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
negara, regional, negara bagian, kota atau kompleks perumahan.
2. Segmentasi demografi
Segmentasi demografi membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel
seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, tingkat
ekonomi, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
3. Segmentasi sosiokultural
Segmentasi sosiokultural membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan
pada karakteristik sosial, gaya hidup atau kepribadian. Orang yang berada dalam
kelompok demografi yang sama bisa saja mempunyai ciri sosiokultural yang berbeda.
4. Segmentasi tingkah laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan,

2
sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Untuk melakukan segmentasi pasar dilakukan langkah-langkah pengerjaan segmentasi
pasar seperti berikut :
1. Menentukan produk.
Produk yang akan dikembangkan pada praktikum kali ini ialah rak pensil. Rak pensil
merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan berbagai alat tulis yang sering
digunakan pada kalangan siswa maupun mahasiswa.
2. Menetapkan segmentasinya.
Segmentasi pasar yang digunakan ialah segmentasi demografi dalam kategori usia,
yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa.
3. Melakukan benchmark.
Benchmark dari produk rak pensil ini ialah rak pensil dengan bahan plastikdan rak
pensil Deli yang terbuat dari bahan logam.
4. Menaruh di peta segmentasi.
Peta segmentasi menggambarkan posisi produk baru dengan produk benchmarking
nya di suatu kurva. Pada kurva tersebut terdiri dari dua sumbu, yaitu sumbu X dan
sumbu Y. Sumbu X menunjukkan tahun pengeluaran produk dan sumbu Y
menunjukkan tingkat usia dari segmentasi pasar yang dituju.
Pada praktikum ini, produk yang digunakan rak pensil. Segmentasi pasar yang
digunakan dalam pengembangan produk rak pensil dilihat berdasarkan aspek demografi
dan aspek geografi dengan variabel tingkat usia. Segmentasi berdasarkan demografi
ditujukan untuk pelanggan anak-anak, remaja, dan dewasa untuk menentukan desain yang
sesuai dengan kebutuhan dan nilai estetika yang diinginkan dari produk rak pensil.
Berikut merupakan benchmark dari 2 kompetitor produk rak pensil yaitu rak pensil
deli dan rak pensil OEM.
Berikut ini adalah Gambar 1.2 yang menjelaskan mengenai kurva segmentasi produk
rak pensil:

3
Rak pensil
sesuai
Dewasa kebutuhan
dewasa

Remaja Produk Baru

Rak pensil
sesuai
Anak- Anak kebutuhan
anak

2017 2018 2019

Gambar 1.2 Kurva Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi (Tingkat Usia)

Keterangan :

= Kompetitor rak pensil OEM

= Kompetitor rak pensil Deli

= Produk baru rak pensil yang akan dikeluarkan

4
BAB II
IDENTIFIKASI PELUANG

Pada bab ini menjelaskan mengenai metode identifikasi peluang, studi literatur dan
benchmarking, studi pasar dan pelanggan serta hasil identifikasi peluang.

2.1 Metode Identifikasi Peluang


Identifikasi peluang dibutuhkan untuk mengetahui berbagai peluang yang ada untuk
membuat sebuah produk baru. Identifikasi peluang dapat diketahui melalui data-data yang
dikumpulkan dari segmentasi pasar yang telah ditentukan. Data-data tersebut memuat
berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan terhadap suatu produk yang ada
pada saat ini, sehingga dibutuhkan inovasi baru untuk mengembangkan suatu produk. Pada
tahap mengumpulkan data mentah, terdapat 4 metode yang digunakan untuk
menidentifikasi peluang yaitu:
1. Interview
Interview atau sering disebut juga wawancara merupakan suatu proses
komunikasi interaksional antara dua pihak. Cara pertukaran yang digunakanadalah
cara verbal dan nonverbal dan mempunyai tujuan tertentu yang spesifik.
2. Focus Group Discussion (FGD)
Merupakan suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai
suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.
3. Survei tertulis( Kuesioner)
Merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama
di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem
yang sudah ada. Ada 2 jenis kuesioner:
a. Kuesioner terbuka
Pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada
responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul.
Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
b. Kuesioner tertutup
Pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons
yang tersedia bagi responden.

5
4. Observasi
Merupakan aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan
dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Pada praktikum ini menggunakan metode sampling dengan kuisioner, kuisionernya
berupa kuisioner online yang di-generate oleh google yaitu google form, dikarenakan
kuisioner online ini mudah dibuat, disebar dan direkap datanya, sehingga mempermudah
perhitungan datanya.

2.2 Studi Literatur dan Benchmarking


Sebelum melakukan pengembangan produk, perlu melakukan studi literatur terkait
dengan produk yang akan dikembangkan. Hal ini berguna untuk mengkaji ruang lingkup
suatu produk, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan secara optimal,
serta keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui
langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.
Benchmarking adalah proses pengukuran secara berkesinambungan dan
membandingkan satu atau lebih bisnis proses perusahaan dengan perusahaan yang terbaik
di proses bisnis tersebut, untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu perusahaan
untuk mengidentifikasi dan mengiplementasikan peningkatan proses bisnis (Andersen,
1996). Sedangkan David Kearns (CEO Xerox) juga mendefinisikan Benchmarking sebagai
suatu proses pengukuran terus menerus atas produk, jasa dan tata cara perusahaan terhadap
pesaing yang terkuat. Benchmarking juga merupakan suatu proses yang membandingkan
dan mengukur kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain guna mendapatkan
keuntungan informasi yang akan digunakan untuk perbaikan secara kontinyu (Tatterson,
1996).
Adapun manfaat dari benchmarking menurut Dragolea dan Cotirlea (2009) antara lain:
1. Perbaikan yang dilakukan terus menerus untuk mencapai kinerja yang lebih baik
menjadi budaya organisasi.
2. Meningkatkan pengetahuan terhadap kinerja produk dan jasa.
3. Membantu dalam memfokuskan sumberdaya untuk mencapai target.
Produk yang akan dirancang memiliki 2 kompetitor atau lawan usaha yaitu rak pensil
EOM yang mempunyai desain untuk menyimpan bolpoin, spidol, kartu nama, dan notes

6
untuk pekerjaan dan rak pensil Deli yang mempunyai desain untuk menyimpan berbagai
alat tulis. Produk baru ini dirancang untuk berada di tengah-tengah 2 kompetitor,
perbedaan dari kedua produk rak pensil dengan produk baru adalah desain yang cocok
untuk digunakan remaja, pasar untuk tingkat usia dewasa adalah kompetitor rak pensil
OEM yang lebih sering digunakan di perkantoran karena dapat memuat tempat kartu nama
dan notes serta pasar untuk tingkat usia anak-anak hingga remaja adalah kompetitor rak
pensil Deli karena bisa memuat berbagai macam alat tulis, seperti pensil, spidol warna-
warni, dan lain sebagainya. Perbandingan antara dua kompetitor tersebut dapat dilihat pada
Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Perbandingan Benchmarking
No Merk/Jenis Keterangan
1 Rak Pensil OEM  Dimensi: 17,5 x 8,3 x 13 cm
 Material: metal
 Compartment: 4
 Harga: Rp 55.000

2 Rak Pensil Deli  Dimensi: 20,5 x 10,4 x 10 cm


 Material: metal
 Compartment: 4
 Harga: Rp 59.000

2.3 Studi Pasar dan Pelanggan


Studi pasar dan pelanggan merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan sebelum
mengembangkan suatu produk. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan
keinginan pelanggan mengenai produk rak pensil yang akan dikembangkan. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan pelanggan ialah dengan cara
kuesioner terbuka. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang akan disebar untuk

7
mendapatkan keterangan dari sampel atau responden yang sesuai dengan segmentasi pasar
yang telah ditentukan. Jumlah pertanyaan dalam kuesioner terbuka terdiri dari 10
pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengetahui gambaran produk rak pensil yang ada di
pasaran pada saat ini. Contoh bentuk kuesioner terbuka yang akan disebar dapat dilihat
pada Gambar 2.1 berikut.

8
KUESIONER
Nama :
Pekerjaan :
Usia :
Rak pensil merupakan salah satu sarana penunjang bagi pelajar untuk menyimpan berbagai
macam alat tulis di atas meja. Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui inovasi-inovasi yang
dibutuhkan dari rak pensil yang ada di pasaran saat ini. Berikut merupakan gambar macam-
macam rak pensil.

1. Apakah anda menggunakan rak pensil untuk menyimpan berbagai alat tulis di rumah? (Jika
jawabannya adalah tidak, maka anda tidak perlu menjawab pertanyaan lain, dan kuesioner
berakhir disini)
Jawab : ......................................................................................................................................
2. Apa yang membuat anda menyukai menggunakan rak pensil?
Jawab : ......................................................................................................................................
3. Apakah ada kekurangan dari rak pensil yang anda gunakan? Jika ya sebutkan dan jelaskan!
Jawab : ......................................................................................................................................
4. Barang apa saja yang anda letakkan di dalam rak pensil?
Jawab : ......................................................................................................................................
5. Apakah rak pensil anda cukup untuk menampung semua barang yang anda ingin simpan?
Jika tidak jelaskan mengapa!
Jawab : ......................................................................................................................................
6. Dimanakah anda biasanya meletakkan rak pensil? Dan apakah rak pensil mengganggu ruang
peletakan? Jika ya berikan penjelasannya!
Jawab : .......................................................................................................................................

Gambar 2.1 Kuesioner Terbuka

9
7. Berapa lama rata-rata umur pakai rak pensil yang anda gunakan ?
Jawab : .......................................................................................................................................
8. Hal apa yang anda pertimbangkan ketika memilih rak pensil?
Jawab : .......................................................................................................................................
9. Model rak pensil apa yang anda gunakan atau yang anda lihat di pasaran?
Jawab : .......................................................................................................................................
10. Inovasi dan model seperti apa yang anda inginkan pada saat menggunakan rak
pensil?
Jawab : .......................................................................................................................................

Gambar 2.1 Kuesioner Terbuka (Lanjutan)

2.4 Hasil Identifikasi Peluang


Dari hasil kuesioner terbuka yang telah disebarkan kepada responden, didapatkan 47
responden yang hasil dari jawaban kuesioner tersebut dapat direkap per sub bahasan. Tabel
2.2 merupakan tabel rekap hasil kuesioner mengenai produk rak pensil yang digunakan
para responden.
Tabel 2.2 Rekap Hasil Kuesioner Terbuka
Pertanyaan Jawaban Responden
Apakah anda menggunakan rak Ya 30
pensil untuk menyimpan berbagai Tidak 17
alat tulis di rumah?
Apa yang membuat anda Alat tulis terlihat rapi dan 22
menyukai menggunakan rak terorganisir
pensil? Bisa digunakan sebagai tempat 1
pensil
Mudah mencari alat tulis di rak 6
pensil
Model dan bentuknya ergonomis 1
Unik 1
Apakah ada kekurangan dari rak Tidak 11
pensil yang anda gunakan? Jika ya Menghabiskan ruang di meja 1
sebutkan dan jelaskan! Ukuran rak kecil 7
Sering jatuh dan berantakan 1
Kurang compartment rak 5
Material mudah rusak 3
Desain dan model sederhana 2
Apakah rak pensil anda cukup Tidak, karena ukuran rak pensil 13
untuk menampung semua barang kurang besar
yang anda ingin simpan? Jika Cukup 17
tidak jelaskan mengapa!
Dimanakah anda biasanya Di meja dan tidak mengganggu 21
meletakan rak pensil? Dan apakah Di meja dan memakan ruang 4
rak pensil mengganggu ruang peletakan
peletakan? Jika ya berikan Di meja dan mudah tersenggol 4
penjelasannya! Lemari dan tidak mengganggu 1

10
Tabel 2.2 Rekap Hasil Kuesioner Terbuka (Lanjutan)
Pertanyaan Jawaban Responden
Di dekat jendela dan tidak 1
mengganggu
Berapa lama rata-rata umur pakai 6 bulan – 1 tahun 6
rak pensil yang anda gunakan? 1 tahun – 1,5 tahun 2
2 tahun 3
3 – 4 tahun 6
5 tahun 4
6 tahun 1
12 tahun 1
Cukup lama 7
Hal apa yang anda pertimbangkan Warna 4
ketika memilih rak pensil? Harga 4
Ukuran 6
Desain dan model 4
Tahan lama 5
Estetika 3
Fungsi 3
Kualitas 1
Model rak pensil apa yang anda Vertikal 12
gunakan atau yang anda lihat di Horizontal 6
pasaran? Semua jenis 3
Tabung 2
Oval 2
Ada lacinya 5
Inovasi dan model seperti apa Model dibuat menarik dan 8
yang anda inginkan pada saat minimalis
menggunakan rak pensil? Memuat banyak compartment dan 17
simple
Rak pensil bisa dilipat 1
Rak pensil sesuai dengan fungsi 1
Ada alat penempel agar tidak 1
mudah tersenggol
Tidak ada 3

Kemudian dilakukan penyaringan (filter) untuk mengetahui kebutuhan pelanggan


terhadap produk rak pensil yang akan diproduksi. Tabel filter kebutuhan pelanggan dapat
dilihat pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Filter Kebutuhan Pelanggan
Raw Opportunities Filter 1 (Exceptional Opportunities)
Alat tulis terlihat rapi dan terorganisir
Mudah mencari alat tulis di rak pensil
Bisa digunakan sebagai tempat pensil
Fungsi Rak pensil memiliki compartment
Rak pensil sesuai dengan fungsi
Kurang compartment rak
Memuat banyak compartment dan simple
Unik
Warna
Desain dan model
Estetika Rak pensil memiliki beberapa pilihan
Model dibuat menarik dan minimalis
Ada lacinya
Vertikal

11
Tabel 2.3 Filter Kebutuhan Pelanggan (Lanjutan)
Raw Opportunities Filter 1 (Exceptional Opportunities)
Horizontal
Tabung
Rak pensil memiliki beberapa pilihan
Oval
Semua jenis
Model dan bentuknya ergonomis
Ada alat penempel agar tidak mudah tersenggol Model rak pensil ergonomis
Sering jatuh dan berantakan
Material mudah rusak
Tahan lama
Kualitas
6 bulan – 1 tahun
1 tahun – 1,5 tahun
2 tahun Rak pensil yang tahan lama
3 – 4 tahun
5 tahun
6 tahun
12 tahun
Cukup lama
Harga Harga rak pensil ekonomis
Rak pensil bisa dilipat
Bentuk rak pensil portable
Desain dan model sederhana
Menghabiskan ruang di meja
Di meja dan memakan ruang peletakan
Ukuran rak pensil sesuai
Tidak, karena ukuran rak pensil kurang besar
Ukuran

Berdasarkan tabel filter kebutuhan pelanggan, dapat disimpulkan bahwa rak pensil
yang diperlukan ialah rak pensil yang fungsional dengan berbagai pilihan desain namun
menarik dan ergonomis. Rak pensil yang dibutuhkan juga dilengkapi dengan banyak
compartment dan memiliki ukuran yang sesuai sehingga tidak mengganggu ruang
peletakkan. Selain itu, rak pensil bisa dibuat dengan bentuk yang portable atau praktis, dan
harus tahan lama.

12
BAB III
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai daftar penyataan dan kebutuhan pelanggan,
rancangan kuesioner tertutup, pengujian data, dan rekap hasil kuesioner tertutup dari
produk rak pensil.

3.1 Daftar Pernyataan dan Kebutuhan Pelanggan


Proses identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian dari proses pengembangan
produk. Kebutuhan pelanggan adalah keinginan seseorang/lembaga akan barang/jasa yang
ditawarkan oleh penjual secara berkesinambungan. Oleh karena itu, kebutuhan pelanggan
diperlukan untuk mengetahui keinginan pelanggan mengenai suatu produk sehingga
pelanggan merasa puas. Tabel transformasi pernyataan pelanggan menjadi pernyataan
kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Daftar Pernyataan dan Kebutuhan Pelanggan
No Pernyataan Pelanggan Pernyataan Kebutuhan
1 Rak pensil memiliki compartment Rak pensil memiliki compartment
2 Rak pensil memiliki beberapa pilihan Rak pensil memiliki beberapa pilihan
3 Model rak pensil ergonomis Rak pensil memiliki model yang ergonomis
4 Rak pensil tahan lama Rak pensil memiliki material yang tahan lama
5 Harga rak pensil ekonomis Rak pensil memiliki harga yang ekonomis
6 Bentuk rak pensil portable Rak pensil memiliki bentuk yang portable
7 Ukuran rak pensil sesuai Rak pensil memiliki ukuran yang sesuai

3.2 Rancangan Kuesioner Tertutup


Kuesioner tertutup terdiri atas 7 pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu (skala
penilaian 1 hingga 4) sebagai pilihan. Skala penilaian 1 memiliki arti tidak puas atau tidak
penting akan pernyataan yang diberikan hingga nilai 4 yang memiliki arti puas atau
penting pada pernyataan yang diberikan. Kuesioner tertutup dibagikan kepada minimal 30
responden untuk mendapatkan jawaban mengenai penilaian produk rak pensil, sehingga
diketahui penilaian responden terhadap produk rak pensil yang sudah ada pada saat ini dan
harapan akan produk rak pensil yang baru. Kuesioner tertutup mengenai produk rak pensil
dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.

13
KUESIONER TERTUTUP KEBUTUHAN PELANGGAN
TERHADAP PRODUK RAK PENSIL

Identitas Responden
Nama :
Usia :
Pekerjaan :

Rak Pensil OEM Rak Pensil Deli


Rak Pensil OEM Rak Pensil Deli
 Dimensi: 17,5 x 8,3  Dimensi: 20,5 x
x 13 cm 10,4 x 10 cm
 Material: metal  Material: metal
 Compartment: 4  Compartment: 4
 Harga: Rp 55.000  Harga: Rp
59.000

Berikut merupakan pernyataan kebutuhan dari pelanggan, silahkan anda isi dengan
cara memilih dan melingkari angka dengan tingkat kepuasan pada tiap competitor pada
ekspektasi rak pensil yang anda butuhkan.
Rak Pensil Produk
No Pernyataan Kebutuhan Rak Pensil Deli
Maspion Ekspektasi
1 Rak pensil memiliki
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
compartment
2 Rak pensil memiliki beberapa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
pilihan
3 Rak pensil memiliki model yang
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
ergonomis
4 Rak pensil memiliki material
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
yang tahan lama
5 Rak pensil memiliki harga yang
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
ekonomis
6 Rak pensil memiliki bentuk yang
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
portable
7 Rak pensil memiliki ukuran yang
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
sesuai

Keterangan :
1 = Sangat Tidak Puas / Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Puas / Tidak Penting
3 = Puas / Penting
4 = Sangat Puas / Sangat Penting

Gambar 3.1 Kuesioner Tertutup Produk Rak Pensil

14
3.3 Pengujian Data
Pengujian data dilakukan setelah hasil kuesioner terkumpul. Pengujian data berfungsi
agar data pada instrument bisa digunakan untuk menilai dan mengukur isi dari kuesioner
yang disebarkan melalui uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah tingkat keandalan
dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan
alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137). Reliabilitas adalah ukuran
yang menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian keperilakukan
mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya diukur melalui konsistensi hasil
pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah (Harrison,
dalam Zulganef, 2006).
Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jika
pertanyaan atau pernyataan tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaan
yang sudah valid baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya. Pengukuran reliabilitas
pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Repeated Measure dan One Shot.
Repeated Measure merupakan pertanyaan yang ditanyakan pada responden berulang pada
waktu yang berbeda, (misalnya sebulan kemudian), dan kemudian dilihat apakah ia tetap
konsisten dengan jawabannya. Dari pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
uji reliabilitas dilakukan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan
menghasilkan data yang konsisten (Suhar Janti, 2014).
Pada praktikum ini penyebaran kuisioner dilakukan hanya satu kali penyebaran
sehingga tidak diperlukan adanya uji validitas dan uji realibilitas. Hal tersebut dikarenakan
perlunya pengambilan data secara berulang untuk melakukan pengujian realibilitas yang
berfungsi untuk mengetahui konsistensi jawaban dari responden. Hasil jawaban kuesioner
yang disebarkan secara online mengenai salah satu competitor produk rak pensil Deli dapat
dilihat pada Gambar 3.2 berikut.

15
Gambar 3.2 Hasil Jawaban Kuesioner Tertutup

3.4 Rekap Hasil Kuesioner Tertutup


Hasil data kuesioner tertutup berupa data ordinal dari skala 1 hingga 4, yang akan
diubah menjadi skala interval sehingga menjadi hasil akhir dari setiap pernyataan yang
diajukan. Berikut merupakan langkah-langkah transformasi skala ordinal menjadi skala
interval dari hasil data kuesioner tertutup.
1. Menentukan frekuensi dari masing-masing skala ordinal (skala 1 hingga 4).
2. Menentukan proporsi dari tiap-tiap frekuensi skala ordinal.
3. Menentukan proporsi kumulatif.
4. Menentukan nilai Z. Nilai Z dapat dicari dengan mencari pada tabel Z, dan apabila
nilai tersebut tidak ada maka bisa menggunakan interpolasi dari nilai Z tersebut.
5. Menentukan nilai density. Nilai density dapat dicari dengan memasukkan nilai Z
kedalam rumus berikut.
( )

6. Menentukan scale value. Scale value didapatkan dari rumus berikut.

7. Menentukan skala interval. Beri nilai 1 pada skala interval yang scale value nya
memiliki nilai paling negatif. Setelah itu, kurangkan angka 1 dengan scale value nya,
yang nantinya hasil nilai tersebut akan ditambahkan dengan masing-masing scale
value pada skala ordinal yang lain.

16
Contoh rekap data transformasi dari skala ordinal ke skala interval di Microsoft Excel
dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Transformasi Skala Ordinal ke Skala Interval
Skala Proporsi Scale Skala
Frekuensi Proporsi Z Density
Ordinal Kumulatif Value Interval
1 0 0 0 N/A 0 0 3.227
2 1 0.033 0.033 -1.8339 0.074232 -2.227 1 3.227
3 9 0.3 0.33 -0.4307 0.3636 -0.9646 2.2624
4 20 0.67 1 N/A 0 0.5454 3.772
Jumlah 30

Rekap hasil kuesioner tertutup mengenai produk rak pensil yang akan dikembangkan
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Rekap Hasil Kuesioner Tertutup
Rata-Rata Nilai Rata-Rata Nilai
Rata-Rata Nilai
Ekspektasi Ekspektasi
No Pernyataan Kebutuhan Ekspektasi
Produk Rak Produk Rak
Produk Baru
Pensil Deli Pensil EOM
1 Rak pensil memiliki compartment 3.225 2.939 2.753
Rak pensil memiliki beberapa
2 2.755 2.502 2.613
pilihan
Rak pensil memiliki model yang
3 2.755 2.157 3.225
ergonomis
Rak pensil memiliki material yang
4 2.764 2.751 2.936
tahan lama
Rak pensil memiliki harga yang
5 3.226 2.747 2.935
ekonomis
Rak pensil memiliki bentuk yang
6 3.179 2.498 2.601
portable
Rak pensil memiliki ukuran yang
7 2.943 1.399 3.219
sesuai

17
(halaman ini sengaja dikosongkan)

18
BAB I
SPESIFIKASI PRODUK

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai daftar respon teknis, relationship matrix,
benchmarking¸ technical benchmarking, correlations¸ importance of technical (room 7 dan
room 8), dan house of quality dari produk rak pensil.

1.1 Daftar Respon Teknis


Daftar pernyataan kebutuhan dari pelanggan atau Customer Needs yang telah
dikumpulkan berdasarkan hasil kuesioner sebelumnya akan diletakkan di Room 1 House of
Quality (HOQ). Customer Needs tersebut akan diubah menjadi daftar respon teknis dengan
cara menentukan spesifikasi produk yang akan dirancang di Room 2 HOQ. Syarat dari
daftar respon teknis adalah mempunyai metrics, value, dan unit pada setiap pernyataan.
Daftar respon teknis dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Daftar Respon Teknis
No Kebutuhan Metric Satuan (Unit)
1 1,4 Luas compartment rak pensil Cm2
2 1,2,4 Tinggi compartment rak pensil Cm
3 1,2,4 Desain rak pensil portable Subj.
4 1,4 Jumlah compartment rak pensil Buah
5 2,3,4 Material kerangka rak pensil Subj.
6 2,3,4 Material sekat rak pensil Subj.

1.2 Relationship Matrix


Relationship Matrix merupakan bagian dari Room 3 HOQ yang menunjukkan
keterkaitan antara masing-masing daftar respon teknis dengan kebutuhan pelanggan.
Dimana keterkaitan tersebut dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran yang
berupa angka. Macam-macam hubungan antara daftar respon teknis dengan kebutuhan
pelanggan adalah strong, moderate, weak, dan none. Hubungan strong terjadi apabila
kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang erat, moderate apabila hubungannya
sedang, weak apabila hubungannya lemah, dan none apabila tidak ada hubungan sama
sekali. Daftar relationship matrix dan skala pengukurnya dapat dilihat pada Tabel 1.2
berikut.

19
Tabel 1.2 Relationship Matrix
Relationship Matrix Value
Strong 9

Moderate 3

Weak 1

None 0

Relationship matrix antara daftar respon teknis (Technical Responses) dengan daftar
kebutuhan pelanggan (Customer Needs) mengenai produk rak pensil dapat dilihat pada
Gambar 1.1 berikut.

Gambar 1.1 Room 1,2, dan 3

1.3 Benchmarking
Benchmarking merupakan bagian dari Room 4 HOQ yang membandingkan ekspektasi
pelanggan dengan kompetitor produk yang dijadikan sebagai pertimbangan dalam proses
pengembangan produk baru. Kompetitor yang dilibatkan adalah Rak Pensil Deli dan Rak
Pensil OEM. Nilai harapan didapatkan dari rata-rata nilai yang diberikan pelanggan pada
masing-masing produk dari hasil kuisioner tertutup, dimana nilai tersebut telah dikonversi
menjadi skala interval. Hasil benchmarking dari produk rak pensil dapat dilihat pada
Gambar 1.2 berikut.

20
Gambar 1.2 Room 4

1.4 Technical Benchmarking


Setelah melakukan benchmarking¸ akan dilakukan technical benchmarking yang
ditempatkan di Room 5 HOQ. Technical benchmarking dilakukan untuk membandingkan
spesifikasi teknis (technical response) antara kompetitor produk rak pensil, sehingga
nantinya akan didapatkan nilai ideal value dan marginal value dari masing-masing
technical response. Hal tersebut berguna untuk memperbaiki kualitas produk baru yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hasil technical benchmarking yang menampilkan
perbandingan technical response antara kompetitor dan harapan produk baru dapat dilihat
pada Tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3 Technical Benchmarking
Ideal Marginal
Teknis Matrix Satuan OEM Deli
Value Value
1 Luas compartment rak pensil 80 60-80 65 70
2 Tinggi compartment rak 10 8,3-10 Cm 8,3 10
pensil
3 Desain rak pensil portable Kotak Kotak Subj. Kotak Kotak
4 Jumlah compartment rak 4 2-5 Buah 4 4
pensil
5 Material kerangka rak pensil Akrilik Akrilik Subj. Metal Metal
6 Material sekat rak pensil Akrilik Akrilik Subj, Metal Metal

21
1.5 Correlations
Correlations merupakan bagian dari Room 6 HOQ yang menampilkan hubungan antar
respon teknis. Hubungan yang terjadi dapat berupa hubungan positif, hubungan negatif,
dan tidak ada hubungan sama sekali. Hubungan positif disimbolkan dengan tanda positif
(+) yang menunjukkan hubungan berbanding lurus. Hubungan positif dibagi dua, yaitu
strong positive impacts dan moderate positive impact. Sedangkan, hubungan negatif
disimbolkan dengan tanda negatif (-) yang menunjukkan hubungan bertolak belakang.
Hubungan negatif dibagi dua, yaitu strong negative impact dan moderate negative impact.
Hubungan korelasi antar respon teknis pada HOQ dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut.
Tabel 1.4 Penjelasan Hubungan Korelasi Room 6
Simbol Hubungan Korelasi
Kuat Positif

Positif

Kuat Negatif

Negatif

Correlation antar respon teknis pada produk rak pensil dapat dilihat pada Gambar 1.3
berikut.

Gambar 1.3 Room 6

22
1.6 Importance of Technical (Room 7 dan 8)
Importance of technical merupakan bagian dari Room 7 HOQ yang menampilkan hasil
perhitungan untuk mengetahui respon teknis yang paling penting dan perlu dijadikan
prioritas dalam pengembangan produk. Perhitungan meliputi variabel nilai harapan
pelanggan yang didapatkan dari kuesioner tertutup dan nilai hubungan antara pernyataan
kebutuhan dengan respon teknis. Hasil perhitungan tersebut akan diletakkan pada baris
Weighted Importance¸ dan baris Relative Importance berisi persentase dari masing-masing
nilai weighted importance. Tingkat kepentingan dapat diketahui dari hasil weighted
importance dan relative importance dengan cara mengurutkan nilai persentase terkecil
(tidak prioritas) hingga tertinggi (paling prioritas) di baris Rank based on percent
importance. Sedangkan Room 8 merupakan baris Performance Standard yang digunakan
untuk mengetahui target nilai dari masing-masing respon teknis untuk dikembangkan di
tahap selanjutnya. Hasil dari room 7 dan room 8 pada produk rak pensil dapat dilihat pada
Gambar 1.4 berikut.

Gambar 1.4 Room 7 dan 8

1.7 House of Quality


House of Quality (HOQ) secara keseluruhan yang terdiri atas 8 rooms dapat dilihat
pada Gambar 1.5 berikut.

23
Technical Response

Rata-rata nilai ekspektasi produk Rak P ensil

Rata-rata nilai ekspektasi produk Rak P ensil


Rata-rata nilai Ekspektasi produk ba ru
Luas compartment rak pensil

Tinggi compartement rak pensil

Material kerangka rak pensil


Desain Rak Pensil Portable

Material Sekat Rak Pensil


= Produk Baru
= Strong

Tingkat Kepentingan

Jumlah Compartment
= Rak Pensil Deli
= Moderate
= Rak Pensil OEM
= Weak

OEM
Deli
1 2 3 4

Rak pensil memiliki compartment 3.2 3.23 2.94 2.75


Customer Needs

Rak pensil ergonomis 2.8 2.75 2.16 3.23

Rak pensil tahan lama 2.8 2.76 2.75 2.94

Rak pensil portable d


3.2 3.18 2.50 2.60

4
Benchmarking
Technical

= Rak Pensil Deli 3

= Rak Pensil OEM 2

Weight Importance 19.2 44.4 63.6 38.4 79.2 79.2

11.85
Relative Importance 5.9% 13.7% 19.6%
%
24.4% 22.4%

Rank Based on Percent Importance 6 4 3 5 1 2


akrili

akrili
kotak
8.3 -
60 –

cm2

2-5
cm
80

10

Performansi Standard
k

Gambar 1.5 House of Quality

Penjelasan dari masing-masing Rooms pada HOQ ialah sebagai berikut:


1. Room 1 (Voice of Customer)
Room 1 pada HOQ menampilkan 4 customer needs dari pelanggan yang didapatkan
dari hasil kuesioner tertutup.
2. Room 2 (Technical Response)
Room 2 menampilkan 6 respon teknis yang akan menjawab kebutuhan pelanggan
untuk pertimbangan pembuatan produk ke depannya.
3. Room 3 (Relationships)
Room 3 menampilkan relationships antara kebutuhan pelanggan dengan respon teknis

24
(strong, moderate, weak, dan, none).
4. Room 4 (Benchmarking)
Room 4 menampilkan perbandingan benchmarking antara produk baru dengan dua
kompetitor, yaitu Rak Pensil OEM dan Rak Pensil Deli yang didapatkan dari hasil
kuesioner tertutup sebelumnya.
5. Room 5 (Techical Benchmarking)
Room 5 menampilkan technical benchmarking untuk membandingkan spesifikasi
teknis (technical response) antara kompetitor produk rak pensil dan harapan produk
baru.
6. Room 6 (Correlations)
Room 6 ialah correlations yang menampilkan hubungan antar respon teknis (positive,
negative, dan none).
7. Room 7 (Importance of Technical)
Room 7 menampilkan hasil perhitungan untuk mengetahui respon teknis yang paling
penting dan perlu dijadikan prioritas dalam pengembangan produk.
8. Room 8 (Performance Standard)
Room 8 merupakan baris Performance Standard yang digunakan untuk mengetahui
target nilai dari masing-masing respon teknis untuk dikembangkan di tahap
selanjutnya setelah mengetahui tingkat kepentingan dari masing-masing respon teknis.

25
(halaman ini sengaja dikosongkan)

26
BAB I
PENGEMBANGAN KONSEP

Berikut merupakan penjelasan tentang pengembangan konsep dari produk rak pensil
mengenai studi spesifikasi konsep dan alternatif konsep.

1.1 Pengembangan Konsep


Menurut Woodruff (1987) menjelaskan mengenai konsep adalah produk subjektif
yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-
benda tertentu melalui pengalamannya (setelah melalui persepsi terhadap objek atau
benda). Konsep produk merupakan sebuah gambaran singkat begaimana produk
memuaskan kebutuhan pelanggan. Sehingga perlu dimunculkan konsep untuk
memperbarui mekanisme produk rak pensil yang baru berdasarkan hasil dari analisis
House Of Quality yang paling penting untuk diperbaiki. Dalam proses pengembangan
konsep dapat dilihat setiap kegiatannya saling berhubungan dari awalnya menyusun
konsep lalu mendefinisikan masalah yang kompleks dan membagi masalah tersebut
menjadi beberapa sub bab masalah yang sederhana dengan melakukan pendekatan
fungsional seperti menggambarkan ulang mekanisme pembuatan produk dengan membuat
FAST Diagram yang membantu mempermudah proses ini.

1.1.1 Studi Spesifikasi Konsep


Pada modul mengenai House of Quality telah didapatkan respon teknis yang berguna
untuk merancang sebuah konsep. Dalam melakukan pengembangan konsep, diperlukan
studi spesifikasi konsep yang dapat dilakukan dengan menggunakan Diagram FAST
(Function Analysis System Technique). Menurut Herdiman (2011) Diagram FAST adalah
sebuah daftar dari fungsi suatu produk menggunakan definisi serta menganalisa fungsi
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen.
Diagram FAST disusun berdasarkan hierarki fungsi, fungsi tingkat tinggi diletakkan
sebelah kiri sedangkan fungsi tingkat rendah diletakkan di sebelah kanan. Pembuatan
diagram FAST biasanya dimulai dari fungsi dasar yang telah ditentukan sebelumnya.
Fungsi dasar berada dalam lingkup masalah yang akan dibahas, sedangkan fungsi tingkat
rendah di luar batas lingkup masalah. Fungsi–fungsi di luar batas lingkup masalah
merupakan suatu keadaan yang harus diterima.

27
Pada diagram FAST ruang lingkup masalah ditujukan sebagai daerah yang di batasi
oleh dua garis vertikal yang masing–masing berbatasan dengan fungsi tingkat tinggi dan
fungsi tingkat rendah, penyusunan fungsi–fungsi dalam diagram FAST dilakukan dengan
menggunakan dua buah pertanyaan yaitu : bagaimana (how) dan mengapa (why).
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan FAST Diagram.
1. Menentukan produk yang akan dibuat dengan FAST Diagram.
2. Menentukan fungsi dasar (basic function) dari produk, biasanya merupakan
karakteristik ataupun tugas dari sudut pandang pengguna yang merupakan alasan
utama dibuatnya suatu produk. Misal produk rak pensil : “ Sebagai tempat untuk
meletakkan pensil “
3. Menentukan fungsi sekunder dari produk yang dibuat, adalah fungsi yang dirancang
untuk menyebabkan atau membiarkan fungsi dasar (basic function) terjadi. Misalnya
untuk produk rak pensil : “ Memberikan kenyamanan”
4. Memastikan fungsi sekunder dari produk yang dibuat sesuai dengan HOQ yang telah
dibuat, yaitu pada respon teknis (Room 2).
5. Melanjutkan penyusunan fungsi sekunder dari produk, hingga mencapai fungsi yang
paling rendah dari produk yang dibuat.
6. Melakukan pengecekan pada FAST Diagram dengan menggunakan logika
“Bagaimana” dari kiri ke kanan, serta logika “Mengapa” dari kanan ke kiri.

28
Berikut ini merupakan FAST Diagram dari produk rak pensil.
Memiliki compartment Memiliki tempat
Memberikan kenyamanan
rak pensil penyimpanan yang cukup

Rak pensil dapat dilipat


Memudahkan Sebagai tempat untuk
Meningkatkan
pemindahan rak pensil menyimpan pensil Rak Pensil
fleksibiltas
(portable) dan alat tulis lainnya
Rak pensil dalam bentuk
laci (bisa dibuka tutup)

Rak pensil tidak mudah


Material rak pensil
rusak
Memberikan keandalan

Rak pensil tidak mudah


Memiliki anti-slip
terjatuh dari meja

Gambar 1.1 FAST Diagram Produk Rak Pensil

1.1.2 Alternatif Konsep


Alternatif konsep merupakan sebuah alternatif baru yang dimunculkan dari setiap
fungsi yang dibuat sebelumnya. Setelah tahap pengambangan konsep, ide ide tersebut
kemudian dinyatakan dalam bentuk sebuah desain dan sketsa yang memiliki maksud
memberi informasi. Namun, informasi saja tidak mencukupi untuk membangun sebuah
konsep dan diperlukan alternatif konsep dalam bentuk dimensi dengan cara membuat Peta
Morfologi (Morphological Chart). Berikut merupakan langkah-langkah untuk menyusun
Morphological Chart.
1. Membuat daftar kriteria berdasarkan pada fungsi yang telah dijabarkan pada Fast
Diagram. Dimana daftar kriteria tersebut didasarkan pada prioritas yang harus
dikembangkan, diperoleh dari relative important pada HOQ.
2. Daftar semua alternatif yang mungkin untuk mencapai setiap fungsi dari produk.
3. Membuat chart untuk mencantumkan semua kemungkinan alternatif.
4. Identifikasi kombinasi alternatif layak dilakukan.
Berikut merupakan susunan tabel alternatif konsep untuk produk rak pensil.

29
Tabel 1.1 Alternatif Konsep – Morphological Chart
Kriteria
Kriteria Pilihan Desain
Fungsi
Memiliki anti-slip (A) 4 (1) 5 (2)
Akrilik (1) Logam (2)
Memberikan
keandalan Material rak pensil (B)

Ya (Setengah)
Meningkatk Rak pensil dapat dilipat (C) Ya (1) Tidak (3)
(2)
an
fleksibilitas Rak pensil berbentuk laci (D) Ya (1) Tidak (2)

Alternatif konsep :
Berikut merupakan berbagai macam alternatif konsep yang dibuat berdasarkan
kombinasi setiap pilihan kriteria.
Konsep A : A2 – B1 – C1 – D1
Penjelasan pada konsep A rak pensil terbuat dari bahan akrilik dan memiliki anti-slip
sebanyak 5 buah. Rak pensil memiliki kelebihan portable berupa dapat dilipat dan
berbentuk laci sehingga mudah untuk dibawa kemana saja.

Gambar 1.2 Rak Pensil Konsep A

Konsep B : A2 – B2 – C1 – D2
Penjelasan pada konsep B rak pensil terbuat dari bahan logam dan memiliki anti-slip
sebanyak 5 buah. Rak pensil memiliki kelebihan portable berupa dapat dilipat sehingga
mudah untuk dibawa kemana saja.

30
Gambar 1.3 Rak Pensil Konsep B

Konsep C : A1 – B1 – C2 – D1
Penjelasan pada konsep C rak pensil terbuat dari bahan akrilik dan memiliki anti-slip
sebanyak 4 buah. Rak pensil memiliki kelebihan portable berupa dapat dilipat setengah
dan berbentuk laci sehingga mudah untuk dibawa kemana saja.

Gambar 1.4 Rak Pensil Konsep C

Konsep D : A1 – B2 – C1 – D1
Penjelasan pada konsep D rak pensil terbuat dari bahan logam dan memiliki anti-slip
sebanyak 4 buah. Rak pensil memiliki kelebihan portable berupa dapat dilipat dan
berbentuk laci sehingga mudah untuk dibawa kemana saja.

Gambar 1.5 Rak Pensil Konsep D

31
Ringkasan dari penjelasan konsep-konsep rak pensil yang akan dibuat dapat dilihat
pada Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2 Ringkasan Konsep-Konsep yang Akan Dibuat
Konsep
A B C D
Memiliki anti-
5 buah 5 buah 4 buah 4 buah
slip
Material rak
Akrilik Logam Akrilik Logam
pensil
Rak pensil
Iya Iya Iya (setengah) Iya
dapat dilipat
Rak pensil
Iya Tidak Iya Iya
berbentuk laci

32
BAB II
PEMILIHAN KONSEP

Pemilihan konsep atau seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan
memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan
relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian dan
pengembangan selanjutnya.

2.1 Metode Pemilihan Konsep


Pemilihan konsep didasarkan pada metode yang dikembangkan oleh Stuart Pugh yang disebut
seleksi konsep PUGH. Terdapat 2 tahap pemilihan konsep, yaitu tahapan pertama disebut
penyaringan konsep dan tahapan kedua disebut penilaian konsep (Ulrich dan Eppinger, 2001).
1. Penyaringan Konsep
Penyaringan adalah proses yang evaluasinya masih perkiraan yang ditujukan untuk
mempersempit alternatif. Berikut merupakan langkah-langkah penyaringan konsep:
a. Menyiapkan Matriks Seleksi
 Memasukkan kriteria seleksi, dimana kriteria seleksi diperoleh dari fungsi produk
yang telah dijabarkan pada FAST Diagram
b. Menilai konsep hasil dan proses
 Melakukan penilaian konsep dimana: “lebih baik” (+), “sama dengan” (0), atau lebih
buruk “(-)”
 Membandingkan setiap konsep dengan konsep referensi
c. Me-ranking konsep
 Memberi peringkat pada setiap konsep
d. Menggabungkan dan memperbaiki konsep
e. Memilih satu atu lebih konsep
f. Merefleksikan hasil dan proses
Tabel 2.1 Matriks PUGH Penyaringan Konsep
Konsep
Kriteria
A B C D REEF
Memberikan
+ 0 + 0 0
Keandalan
Meningkatkan
+ - 0 + 0
Fleksibilitas
Jumlah + 2 0 1 1
Jumlah 0
0 1 1 1
(sama)
Jumlah - 0 1 0 0
Nilai Akhir 2 -1 1 1
Ranking 1 4 3 2
Lanjutkan? Lanjutkan Tidak Gabungkan Gabungkan

33
Berdasarkan tabel diatas terdapat 1 konsep yang diterima yaitu konsep A, 1 konsep yang
digabungkan yaitu konsep C dan D, serta 1 konsep yang tidak diterima yaitu konsep B. Tabel dari
perbaikan konsep dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2 Konsep Tersaring
Konsep Konsep A Konsep CD
Memiliki Anti-Slip 5 Buah 4 Buah
Material Rak Pensil Akrilik Akrilik
Rak Pensil Dapat Dilipat Iya Iya
Rak Pensil Berbentuk Laci Iya Iya

2. Penilaian konsep
Penilaian konsep merupakan sebuah analisis konsep yang ada untuk memilih salah satu
konsep dengan memberikan bobot kepentingan relatif pada setiap kriteria seleksi. Berikut
merupakan langkah-langkah penilaian konsep:
a. Menyiapkan Matriks Seleksi
 Memasukkan kriteria seleksi dan tambahkan bobot kepentingan untuk setiap kriteria.
b. Menilai Konsep
 Melakukan penilaian konsep dengan skala penilaian yang direkomendasikan adalah
1-5.
Tabel 2.3 Kinerja Relatif
Kriteria Nilai
Sangat buruk dibandingkan referensi 1
Buruk dibandingkan referensi 2
Sama dibandingkan referensi 3
Lebih baik dibandingkan referensi 4
Sangat lebih baik dibandingkan referensi 5

c. Me-ranking konsep
 Nilai berbobot dihitung dengan mengalikan nilai dengan bobot kriteria/beban,
lalu diberi peringkat sesuai dengan total nilainya. Dimana bobot kriteria
diperoleh dari relative important pada HOQ.
d. Menggabungkan dan memperbaiki konsep
e. Memilih satu atau lebih konsep
f. Merefleksikan hasil dan proses
Tabel 2.4 Matriks PUGH Penilaian Konsep
Konsep
Kriteria Beban
A CD
Memberikan Kenyamanan 33,6% 4 1.34
Memberikan Keandalan 46,8% 4 1.87
Meningkatkan Fleksibilitas 19,6% 4 0.78
Total Nilai Peringkat 12 3.99
Lanjutkan? Kembangkan Tidak

34
2.2 Analisis Konsep Terpilih
Berdasarkan analisis menggunakan PUGH Matrix, didapatkan konsep yang terpilih, yaitu
konsep A. Sebelumnya pada tahap penyaringan terdapat 3 konsep yang dapat dilanjutkan yaitu
konsep A serta konsep C dan D yang perlu digabungkan. Kemudian dilanjutkan dengan tahap
penilaian sehingga didapatkan satu konsep yang akan dikembangkan pada tahap selanjutnya, yaitu
konsep A yang mempunyai spesifikasi yaitu, Terbuat dari material akrilik dan memiliki anti-slip
sebanyak 5 buah. Rak pensil juga memiliki kelebihan portable berupa dapat dilipat dan berbentuk
laci sehingga mudah untuk dibawa kemana saja. Konsep yang terpilih dapat dilihat pada Tabel 2.5
berikut.
Tabel 2.5 Konsep Terpilih
Kriteria Konsep A
Memiliki Anti-Slip 5 Buah
Material Rak Pensil Akrilik
Rak Pensil Dapat Dilipat Iya
Rak Pensil Berbentuk Laci Iya

35
(halaman ini sengaja dikosongkan)

36
BAB III
PENGUJIAN KONSEP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian yang dilakukan selama fase
pengembangan konsep. Sub bab yang dijelaskan diantaranya mengidentifikasi maksud dari
pengujian konsep, memilih populasi survei dan mengukur respon pelanggan. Respon dari
pelanggan potensial nantinya akan dijadikan input untuk proses pengembangan produk.

3.1 Mengidentifikasi Maksud dari Pengujian Konsep


Tahap ini merupakan tahap pertama yang perlu dilakukan dalam pengujian konsep.
Pada tahap ini berisikan tentang pertanyaan yang ingin dijawab dalam pengujian konsep.
Berikut beberapa pertanyaan utama yang ditunjukkan pada pengujian konsep :
1. Konsep mana dari beberapa alternatif konsep yang akan dilanjutkan
pengembangannya dari produk rak pensil?
2. Bagaimana konsep dapat diperbaiki sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
terhadap produk rak pensil dengan lebih baik?
3. Kira-kira berapa banyak produk rak pensil yang berhasil dijual?
4. Dapatkah proses pengembangan produk rak pensil dilanjutkan?

3.2 Memilih Populasi Survei


Asumsi yang mendasari pengujian konsep adalah populasi pelanggan potensial yang
disurvei mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Dalam pembuatan daftar
pertanyaan, pada umumnya diawali oleh pertanyaan saringan, yang digunakan untuk
verifikasi apakah responden sesuai dengan target pasar yang didefinisikan.
Dalam hal ini, menurut Ulrich dan Eppinger (2001) populasi pelanggan potensial yang
dipilih untuk pengujian konsep produk rak pensil ditentukan dengan menggunakan metode
STP (segmenting, targeting, and positioning). Berikut ini merupakan penjabaran dari
penggunaan metode STP terhadap produk rak pensil:
1. Segmenting
Segmenting dilakukan dengan mengelompokkan konsumen untuk produk rak pensil ke
dalam segmentasi tertentu. Dalam hal ini, segmentasi didasarkan pada faktor umur
yaitu perbedaan kebutuhan penggunaan rak pensil oleh anak-anak, remaja, dan
dewasa. Kebutuhan anak-anak dalam penggunaan rak pensil ialah untuk meletakkan
pensil, spidol warna-warni, dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan orang dewasa dalam

37
penggunaan rak pensil ialah untuk meletakkan bolpoin, spidol, kartu nama, notes, dan
lain-lain. Sehingga rak pensil yang akan dirancang ialah untuk kebutuhan anak remaja
untuk menyimpan bolpoin, penghapus, correction tape, penggaris, dan lain
sebagainya. Segmentasi pasar dari produk rak pensil dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut.

Rak pensil
sesuai
Dewasa kebutuhan
dewasa

Remaja Produk Baru

Rak pensil
sesuai
Anak- Anak kebutuhan
anak

2017 2018 2019


Gambar 3.1 Kurva Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi (Tingkat Usia)

2. Targeting
Setelah dilakukan segmentasi, maka dapat ditentukan bahwa target pasarnya ialah
anak remaja. Hal tersebut disebabkan karena remaja sering menggunakan rak pensil
untuk menyimpan berbagai alat tulis yang diperlukan untuk kebutuhan sekolah.
3. Positioning
Setelah merancang segmentasi dan target pasar, dapat diketahui bahwa produk rak
pensil ini memiliki dua kompetitor yang telah ditentukan di awal, yaitu Rak Pensil
OEM dan Rak Pensil Deli. Rak pensil yang akan dirancang berada di tengah-tengah
benchmarking yang disesuaikan dengan kebutuhan anak remaja.

3.2.1 Memilih Format Survei


Berikut ini merupakan format survei yang biasa digunakan dalam pengujian konsep
(Ulrich dan Eppinger, 2001) antara lain :
a. Interaksi Langsung (Face to face interaction)
Pada format survei ini, terjadi interaksi secara langsung antara tim pengembang

38
dengan pelanggan. Contoh : Bertanya kepada pengunjung di mall, ditaman, atau
dijalan jalan kota, wawancara yang telah dirancang sebelumnya melalui telepon atau
dapat juga dengan kelompok fokus (Diskusi kelompok) yang telah dirancang
sebelumnya dengan peserta antara 5-12 orang.
b. Telepon
Wawancara telepon dapat dirancang sebelumnya dan ditujukan terhadap individu yang
sangat spesial, contohnya dokter gigi atau dapat juga dilakukan melalui panggilan
telepon secara diam-diam (cold calls) terhadap customer yang berasal dari populasi.
c. Lewat surat yang dikirimkan melalui jasa pos
Pada survei melalui surat, bahan-bahan pengujiam konsep dikirimkan dan responden
diminta untuk mengembalikan format yang telah diisi dengan lengkap.
d. Surat Elektronik (e-mail)
Survei melalui e-mail adalah sama dengan survei melalui jasa pos, namun
kemungkinan responden membalas e-mail lebih besar daripada surat melalui pos.
e. Internet
Dengan menggunakan internet, tim dapat nenciptakan suatu situs pengujian konsep
virtual. Dengan metode itu, peserta survei dapat mengamati konsep dan memberikan
respon mereka.
Untuk produk rak pensil ini, format survei yang digunakan berupa internet dengan
cara menyebarkan kuesioner pengujian rak pensil kepada pelanggan. Internet memiliki
kelebihan dalam format survei karena dapat diakses dengan mudah oleh banyak orang.
Selain itu, penyebaran kuesioner juga dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga
dapat mempersingkat waktu untuk mendapatkan data yang diinginkan. Kuesioner tersebut
memiliki minimal 30 responden dan berfungsi agar mengetahui keluhan dan saran dari
penggunaan rak pensil oleh pelanggan.

3.2.2 Mengkomunikasikan Konsep


Konsep dapat dikomunikasikan dalam berbagai bentuk ((Ulrich dan Eppinger, 2001),
antara lain :
1. Uraian Verbal
Uraian verbal umumnya berupa paragraf singkat atau kumpulan butir – butir yang
berisi ringkasan konsep produk. Uraian ini dapat dibaca sendiri oleh responden atau
dibacakan oleh petugas yang melaksanakan survei.

39
2. Sketsa
Sketsa biasanya berupa garis – garis gambar yang menunjukkan produk dari berbagai
sudut pandang. Sketsa dapat dilengkapi dengan keterangan atau catatan penting.
3. Foto dan Gambar (rendering)
Foto dapat digunakan untuk mengkomunikasikan konsep ketika terdapat model nyata
untuk konsep produk.
4. Storyboard
Storyboard adalah serangkaian gambar yang mengkomunikasikan urutan sementara
dalam penggunaan produk.
5. Video
Gambar – gambar video lebih dinamis daripada storyboard. Dengan video, bentuk
produk dapat dikomunikasikan dengan jelas, demikian juga dengan cara penggunaan
produk.
6. Simulasi
Simulasi umumnya diimplementasikan sebagai software yang menirukan fungsi atau
gambaran interaktif dari produk.
7. Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif mengkombinasikan kemampuan visual video dengan
kemampuan interaktif dari simulasi. Dengan menggunakan multimedia kita akan
mendapatkan rekaman dari video dan juga gambaran dari produk sekaligus
8. Model Fisik
Model fisik, dikenal juga sebagai model yang mirip (looks-like models). Metode ini
secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk. Model ini seringkali
terbuat dari kayu atau busa polimer yang diwarnai menyerupai produk yang
sebenarnya.
9. Prototipe yang Dioperasikan (Working Prototypes)
Jika tersedia, prototipe yang dioperasikan atau bekerja seperti model, akan sangat
berguna pada pengujian konsep. Akan tetapi, penggunaan working prototypes juga
beresiko. Resiko utamanya adalah responden akan menyamakan prototipe dengan
produk akhir.
Konsep produk rak pensil dikomunikasikan dalam 2 cara, yaitu uraian verbal serta foto
dan gambar (rendering). Dalam melakukan survei pengujian konsep, diberikan uraian
singkat mengenai konsep produk rak pensil sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh

40
responden. Uraian tersebut berupa paragraf yang menjelaskan ringkasan produk mengenai
ukuran masing-masing compartment dan material rak pensil. Sedangkan foto dan gambar
digunakan untuk memvisualisasikan bentuk dari produk rak pensil. Dalam foto atau
gambar yang dimasukkan ke dalam kuisioner dapat memudahkan responden untuk
membayangkan bentuk dari produk rak pensil yang akan dirancang.

3.3 Mengukur Respons Pelanggan


Sebagian besar survei pengujian konsep dimulai dengan mengkomunikasikan konsep
produk dan kemudian mengukur respon pelanggan. Ketika pengujian konsep dilakukan
pada awal fase pengembangan konsep, respon pelanggan biasanya diukur dengan meminta
pelanggan untuk memilih salah satu dari dua atau lebih konsep alternatif. Skala ukuran
yang biasa digunakan untuk mengukur keinginan pelanggan untuk membeli dibagi menjadi
lima kategori :
1. Pasti membeli rak pensil.
2. Mungkin akan membeli rak pensil.
3. Mungkin atau tidak membeli rak pensil.
4. Mungkin tidak akan membeli rak pensil.
5. Pasti tidak akan membeli rak pensil.
Berikut ini terdapat banyak alternatif untuk skala ini, Alternatif lain adalah meminta
langsung kepada pelanggan untuk menyebutkan peluang untuk membeli produk rak pensil.
Berikut merupakan kuesioner pengujian konsep dari produk rak pensil yang diberikan ke
pelanggan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

41
KUESIONER
Nama :
Pekerjaan :
Usia :
Kami dari Kelompok 15 Praktikum Terintegrasi II Teknik Industri Universitas Brawijaya
ingin mengadakan penelitian terksit dengan identifikasi kebutuhan pelanggan terhadap rak
pensil.Terimakasih atas partisipasi anda telah mengisi kuisioner ini.
1. Apakah anda menggunakan rak pensil dalam kegiatan sehari-hari? (Jika jawabannya
tidak, kami mengucapkan terimakasih dan survei berakhir disini)
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda pernah mengalami masalah saat menggunakan rak pensil?
a. Ya
b. Tidak
3. Jika Ya, masalah apakah yang pernah anda alami saat menggunakan menggunakan rak
pensil?
a. Rak pensil kurang terjangkau oleh jari tangan
b. Bentuk rak pensil tidak portable
c. Rak pensil kurang memuat banyak alat tulis
d. Rak pensil mudah terjatuh karena tidak mempunyai anti-slip
e. Rak pensil memiliki material yang tidak tahan lama
f. Lainnya (……………………)
Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai detail produk kami:

Gambar 3.2 Kuesioner Pengujian Konsep Produk Rak Pensil

42
Rak pensil terbuat dari bahan akrilik dan memiliki empat rak dengan masing- masing
luasnya adalah 63,5 cm2 dengan bentuk lingkaran yang dapat digunakan untuk meletakkan
banyak bolpoin dan spidol. Luas rak kedua adalah 63 cm2 dengan bentuk kotak yang dapat
digunakan untuk meletakkan sticky notes. Luas rak ketiga adalah 90 cm2 yang dapat
digunakan untuk meletakkan correction tape dan penghapus. Sedangkan luas rak keempat
adalah 9 cm2 untuk meletakkan penggaris. Rak pensil dilengkapi dengan 5 anti-slip agar rak
pensil tidak mudah terjatuh dari atas meja. Rak pensil juga mempunyai fungsi portable
dengan bentuk rak pensil berupa laci dan bentuk yang dapat dilipat sehingga bisa dibawa
kemana-mana dengan mudah.
4. Jika produk ini berkisar harga Rp 50.000- Rp 80.000 dan dijual di toko terdekat,
bagaimana peluang anda untuk membeli produk dalam satu tahun mendatang?
a. Saya pasti akan membeli rak pensil ini
b. Saya mungkin akan membeli rak pensil ini
c. Saya mungkin atau tidak membeli rak pensil ini
d. Saya mungkin tidak akan membeli rak pensil ini
e. Saya pasti tidak akan membeli rak pesil ini
5. Menurut anda, bagaimanakah produk kami? Dan apa yang harus diperbaiki dari
produk kami?
Jawab : .........................................................................................................................

Terimakasih atas partisipasi anda dalam pengujian konsep

Gambar 3.2 Kuesioner Pengujian Konsep Produk Rak Pensil (lanjutan)

3.4 Menginterpretasikan Hasil


Sebelum melanjutkan ke tahap model, perlu diperhatikan bahwa prediksi penjualan
produk baru mengandung sejumlah besar ketidakpastian, dan akan menghasilkan kesalahan
(error) yang tinggi. Berdasarkan survei pengujian konsep yang telah disebarkan, berikut
merupakan rekap hasil tanggapan dari responden:
Tabel 3.1 Rekap Hasil Survei Pengujian Konsep
Pilihan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4
A 37 34 4 7
B 1 4 4 20
C - - 15 6
D - - 7 4
E - - 3 1
F - - 7 -

43
Berikut merupakan rekap hasil dari kuesioner yang dibagikan terhadap responden
terhadap skala yang diberikan.
Tabel 3.2 Rekap Hasil Skala Pengukuran Keinginan Pelanggan
Skala Jumlah
Saya pasti akan membeli rak pensil ini 7
Saya mungkin akan membeli rak pensil ini 20
Saya mungkin atau tidak akan membeli rak pensil ini 6
Saya mungkin tidak akan membeli rak pensil ini 4
Saya pasti tidak akan membeli rak pensil ini 1
Total Jumlah 38

Dari total 38 responden yang mengisi kuesioner, terdapat 7 orang yang menjawab
pasti akan membeli rak pensil ini, selanjutnya 20 orang menyatakan bahwa mungkin akan
membeli rak pensil, kemudian sebanyak 6 orang menyatakan bahwa mungkin atau tidak
membeli rak pensil, sebanyak 4 orang menjawab mungkin tidak akan membeli rak pensil
dan 1 orang menyatakan bahwa pasti tidak akan membeli rak pensil. Diagram yang
menunjukkan tanggapan responden terhadap produk rak pensil dapat dilihat pada Gambar
3.3 berikut.

Gambar 3.3 Diagram Lingkaran Tanggapan Responden

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa setengah dari tanggapan responden
menunjukkan ketertarikan untuk membeli tabung gambar ini.
Tahap selanjutnya setelah mengukur respon pelanggan yaitu mengintepretasikan hasil
dari jawaban kuesioner yang telah didapatkan. Pada model berikut ini akan diestimasikan
nilai Q (jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode waktu tertentu) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑸 =𝑵𝒙𝑨𝒙𝑷 (3- 1)
Keterangan :
Q : Jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode waktu tertentu
N : Jumlah pelanggan potensial yang diharapkan melakukan pembelian selama periode

44
waktu tertentu (untuk kategori produk yang sudah ada dan stabil, N adalah jumlah
pembelian yang diharapkan akan terjadi terhadap kategori produk yang sudah ada
selama periode waktu tertentu)
A : Proporsi pelanggan potensial atau pembelian produk yang tersedia (available) dan
pelanggan menyadari (aware) keberadaan produk tersebut (hal ini terjadi jika
kesadaran dan ketersediaan diasumsikan merupakan faktor yang terpisah, hasil kali
kedua faktor ini akan menghasilkan nilai A)
P : Peluang produk akan dibeli jika tersedia dan pelanggan menyadari keberadaan
produk tersebut.
𝑷 = 𝑪𝒅𝒆𝒇𝒊𝒏𝒊𝒕𝒆𝒍𝒚 𝒙 𝑭𝒅𝒆𝒇𝒊𝒏𝒊𝒕𝒆𝒍𝒚 + 𝑪𝒑𝒓𝒐𝒃𝒂𝒃𝒍𝒚 𝒙 𝑭𝒑𝒓𝒐𝒃𝒂𝒃𝒍𝒚 (3- 2)
Pada Cdef menggunakan tetapan nilai 0,4 dan dan 0,2 untuk C prob dikarenakan tidak
terdapat data masa lalu (Ulrich, 2001). Nilai N (jumlah pelanggan potensial yang
diharapkan melakukan pembelian selama periode waktu tertentu) didapatkan dari jumlah
pelajar jenjang menengah atas dan mahasiswa yang berada di Kota Malang berdasarkan
Badan Pusat Statistik Kota Malang (BPS). Nilai A yang digunakan adalah sebesar 25%
yang didapatkan dari estimasi banyaknya yang mengenali produk rak pensil serta berminat
untuk membeli dan dibandingkan terhadap data pelanggan potensial berdasarkan
segmentasi pasar.
Berikut perhitungan nilai-nilai yang berpengaruh pada prediksi penjualan produk rak
pensil:
Cdef = konstanta kalibrasi pelanggan akan membeli
= 0,4
Fdef = proporsi responden akan membeli

= 0,1842 (responden yang menyatakan pasti akan membeli)


Cprob = konstanta kalibrasi pelanggan mungkin membeli
= 0,2
Fprob = proporsi responden mungkin akan membeli

= 0,5263 (responden yang menyatakan mungkin akan membeli)

45
N = number of (annual) purchases
= 19.378 + 86.896
= 102.274 unit/tahun
A = Kesadaran pelanggan atas produk yang dibuat berada di nilai rata-rata karena
produk yang dibuat masih terbilang baru dan memiliki ciri khas yaitu dengan
bentuk portable
= 0,25
Setelah itu, dilakukan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui nilai Q (jumlah
produk yang diharapkan terjual selama periode waktu tertentu).
P = (Cdef x Fdef) + (Cprob x Fprob)
= (0,4 x 0,1842) + (0,2 x 0,5263)
= (0,07368 + 0,10526)
= 0,17894
Q =NxAxP
= 102.274 x 0,25 x 0,17894
= 4575,23 unit / tahun 4576 unit/tahun
Dari hasil perhitungan diatas, keputusan yang diambil dengan mengembangkan
konsep baru yang telah dibuat sebesar 4576 unit per tahun. Harga produk yang akan
ditawarkan adalah Rp80.000,-. Dengan harga tersebut, didapatkan pendapatan penjualan
sejumlah Rp 80.000,- x 4576 unit = Rp366.080.000,-.
Jika masyarakat kalangan siswa maupun mahasiswa memiliki minat yang besar pada
konsep produk rak pensil ini, maka tingkat produksinya dapat ditingkatkan. Apabila
sebaliknya, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui apa alasan yang
menyebabkan produk rak pensil kurang diminati dan kemudian mengambil keputusan
apakah produk rak pensil masih harus dilanjutkan atau lebih baik berhenti diproduksi.

3.5 Merefleksikan Hasil dan Proses


Merefleksikan hasil dan proses dilakukan dengan analisis mengenai pengaruh tiga
variabel kunci yang terdapat dalam model prediksi. Berikut merupakan tiga variabel kunci
produk rak pensil.

46
1. Ukuran Pasar Keseluruhan
Target pasar untuk produk rak pensil adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
dan mahasiswa terutama yang ada di Kota Malang. Berdasarkan data yang didapatkan
dari data Badan Pusat Statistik Kota Malang, jumlah murid SMA yang ada di Kota
Malang ialah 19.378 siswa dan jumlah mahasiswa dari Universitas Brawijaya,
Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dan Politeknik
Kesehatan Malang adalah 86.896 mahasiswa. Sehingga diperkirakan produk rak pensil
memiliki pelanggan sebanyak 102.274 orang.
2. Ketersediaan Kesadaran Tentang Produk
Ketersediaan kesadaran tentang produk rak pensil ini sebesar 25%. Hal ini
dikarenakan ada kemungkinan dari 25% responden mengenali produk rak pensil serta
berminat untuk membeli dan dibandingkan terhadap data pelanggan potensial
berdasarkan segmentasi pasar. Sehingga diperkirakan paling tidak ada 25.569 orang
yang akan membeli produk rak pensil ini.
3. Proporsi Pelanggan yang Mungkin akan Membeli Produk
Peluang pelanggan menyadari keberadaan produk tersebut yaitu sebesar 0,17894.
Maka proporsi produk yang akan terjual masih terbilang rendah karena produk masih
termasuk produk baru.

47
(halaman ini sengaja dikosongkan)

48
BAB I
DESAIN ARSITEKTUR

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai identifikasi desain arsitektur, penjelasan
mengenai bill of material, desain arsitektur produk dimana didalamnya terdapat penjelasan
analisis antropometri, desain produk, desain komponen produk, gambar teknik produk dan
juga mekanisme produk.

1.1 Identifikasi Desain Arsitektur


Agar produk dapat dipastikan telah sesuai dengan apa yang diingikan pelanggan,
selanjutnya adlah tahap membuat arsitektur produk. Arsitektur Produk merupakan
penugasan elemen-elemen fungsional dari produk terhadap kumpulan bangunan fisik
(physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur produk ini adalah menguraikan
komponen fisik dasar dari produk, apa yang harus dilakukan komponen tersebut dan
seperti apa penghubung atau pembatas (interface) yang digunakan untuk peralatan lainnya.
Teori arsitektur dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun
sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai
contoh, teori bahasa arsitektur, fenomenologi arsitektur, dan pendekatan sistem.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai BOM Tree dan BOM Table dari produk yang
akan dibuat beserta analisis antropometri, desain produk, desain komponen produk,
gambar teknik produk, serta mekanisme produk.
Rak Pensil

Alas Badan Tempat Tempat


Penyimpanan 1 Penyimpanan 2

Alas Tempat Tempat


berbentuk penyimpanan penyimpanan
balok
Engsel berbentuk berbentuk
balok balok

Tempat Tempat
penyimpanan penyimpanan
berbentuk berbentuk
tabung balok

Gambar 1.1 Pengelompokkan Elemen-Elemen Rak Pensil Kedalam Chunk

49
1.2 Bill Of Material
Bill of Material (BOM) merupakan sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan,
dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk (Render & Heizer, 2001).
Untuk jumlah dan nama dari komponen serta bahan atau material (dibuat sendiri atau
dbeli) akan diidentifikasi. Untuk komponen yang tercantum dalam Bill Of Material hanya
komponen yang berkaitan dengan produk yang akan dirakit. Berikut merupakan Bill Of
Material Tree dan Bill Of Material Table dari produk Rak pensil.

1.2.1 Bill Of Material Tree


Bill of Material Tree merupakan proses pengadaan kelengkapan material, baik
material utama maupun material penunjang dalam sebuah pengerjaan proyek, sehingga tak
akan menghambat jalannya proses pengerjaan nantinya (Arifin, 2014). Umumnya yang
tercantum dalam Bill of Material Tree hanyalah komponen-komponen yang berkaitan
langsung dengan produk yang disusun seperti pohon dengan produk akhir berada paling
atas atau level 0 dan komponen selanjutnya di bawah dengan nomor level yang bertambah.
Bill Of Material Tree dari produk rak pensil dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut.
Level 0
Rak Pensil

1.1 1.2 1.3 1.4


Level 1
Alas Badan Tempat Penyimpanan 1 Tempat Penyimpanan 2

1.12 1.22 1.31 1.31


1.11 1.21
Tempat penyimpanan Tempat Penyimpanan Tempat Penyimpanan Tempat Penyimpanan Level 2
Alas berbentuk balok Engsel
berbentuk tabung Berbentuk Balok Berbentuk Balok Berbentuk Balok

Akrilik Akrilik Logam Akrilik Akrilik Akrilik Material

Gambar 1.2 BOM Tree Produk Rak Pensil

1.2.2 Bill Of Material Table


Bill of Material Table berfungsi untuk menyajikan daftar kebutuhan material dalam
bentuk tabel dengan mengacu pada BOM Tree yang telah dibuat. Secara umum BOM
Table bisa diartikan sebagai bentuk visualisasi dari penjelasan BOM Tree. Di dalam BOM
Table berisi mengenai keterangan-keterangan dari tiap-tiap komponen yang menyusun
produk tersebut. Keterangan-keterangan yang ada di BOM Tree tidak memiliki format
yang baku sehingga keterangan-keterangan yang akan dicantumkan didalam BOM Table
sesuai dengan kebutuhan dari pihak pembuat (Wignjosoebroto, 1995).

50
BOM Table dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Bill of Material Table Produk Rak Pensil
NO. KOMPONEN JUMLAH DIMENSI MATERIAL KETERANGAN
Compartment 1 2
1.1 1 Luas = 63.5 cm Akrilik Beli
(Lingkaran)
P = 9 cm
1.1.1 Alas berbentuk balok 1 L = 9 cm Akrilik Beli
T = 2 cm
Tempat Penyimpanan r = 4.5 cm
1.1.2 1 Akrilik Beli
Berbentuk Tabung T = 9 cm
Compartment 2
1.2 1 Luas = 63 cm2 Akrilik Beli
(Kotak)
1.2.1 Engsel 2 - Logam Beli
P = 9 cm
Tempat Penyimpanan
1.2.2 1 L = 7 cm Akrilik Beli
Berbentuk Balok
T = 2 cm
Compartment 3
1.3 1 Luas = 90 cm2 Akrilik Beli
(Kotak)
P = 10 cm
Tempat Penyimpanan
1.3.1 1 L = 9 cm Akrilik Beli
Berbentuk Balok
T = 2 cm
Compartment 4
1.4 1 Luas = 9 cm2 Akrilik Beli
(Kotak)
P = 9 cm
Tempat Penyimpanan
1.4.1 1 L = 1 cm Akrilik Beli
Berbentuk Balok
T = 9 cm

1.3 Desain Arsitektur Produk


Arsitektur produk merupakan kegunaan elemen-elemen fungsional dari produk
terhadap kumpulan bangunan fisik (physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur
produk adalah untuk menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang harus
dilakukan komponen tersebut dan seperti apa penghubung atau pembatas (interface)
yang digunakan untuk peralatan lainnya. Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen
fungsional dan fisik.
Elemen-elemen fugsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang
menyumbang terhadap kinerja keseluruhan produk. Elemen-elemen fisik dari sebuah
produk adalah bagian-bagian produk (part, komponen, dan sub rakitan) yang pada
akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk. Elemen-elemen fisik diuraikan
lebih rinci ketika usaha pengembangan berlanjut. Beberapa elemen fisik ditentukan oleh
konsep produk, dan yang lainnya ditentukan selama fase perancangan detail. Elemen
fisik produk biasanya diorganisasikan menjadi beberapa building blocks utama yang
disebut chunks. Setiap chunks terdiri dari sekumpulan komponen yang
mengimplementasikan fungsi dari produk. Berikut ini merupakan uraian desain
arsitektur produk:

51
1.3.1 Analisis Antropometri
Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia. Data antoprometri diambil dari data hasil pengukuran
antropometri statis yang merupakan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam
keadaan diam atau tidak bergerak. Data tersebut digunakan untuk berbagai keperluan,
salah satunya adalah desain produk. Berikut merupakan data antropometri yang terpilih
pada tabel 1.2
Tabel 1.2 Analisis Antropometri Produk Rak Pensil
No Keterangan
Part Produk Dimensi Tinggi Rak Pensil
D28 - Dimensi Panjang Tangan

Dimensi Antropometri
dan Penggunaannya

1
Digunakan untuk menentukan tinggi dimensi dari rak pensil yang berbentuk
tabung
Persentil yang digunakan adalah persentil 50th yaitu sebesar 17,05, agar
Persentil dan alasannya pengguna yang memiliki dimensi panjang tangan dapat memasukan tangan
ke dalam rak pensil.
Allowance dan Allowance yang ditentukan yaitu sebesar 2 cm, karena untuk menjangkau
alasannya panjang tangan dalam memasukan tangan ke dalam rak pensil.
Ukuran final 15 cm
Part Produk Dimensi pegangan rak pensil
D17 – Diameter Genggam

Dimensi Antropometri
dan Penggunaannya

Dimensi genggaman tangan, untuk menentukan dimensi atau lebar


pegangan rak pensil yang akan dirancang
Persentil 50th
Persentil dan alasannya Agar rancangan komponen yang akan dibuat dapat digunakan oleh rata-rata
dari populasi yang ada.
0
Allowance dan
Karena lebar tangan sudah mencukupi untuk kebutuhan pergerakan tangan
alasannya
pengguna.
Ukuran Final 9 cm

52
Tabel 1.2 Analisis Antropometri Produk Rak Pensil (lanjutan)
No Keterangan
Part Produk Dimensi Lebar Compartment
D 3 – Diameter Telapak Tangan( Metakarpal )

Dimensi Antropometri
dan Penggunaannya

3.

Dimensi Lebar Compartment, untuk menentukan dimensi atau lebar


compartment yang akan dirancang.
Persentil 50th
Persentil dan alasannya Agar rancangan komponen yang akan dibuat dapat digunakan oleh rata-rata
dari populasi yang ada.
0
Allowance dan
Karena lebar tangan sudah mencukupi untuk kebutuhan pergerakan tangan
alasannya
pengguna.
Ukuran Final 10 cm

1.3.2 Desain Produk


Setelah mengetahui komponen fisik dasar dari produk dapat dibuat desain produk Rak
Pensil. Desain produk rak pensil yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut.

Gambar 1.3 Desain Produk Rak Pensil

1.3.3 Desain Komponen Produk


Setelah mengetahui desain produk dapat dibuat desain komponen produk. Gambar
desain komponen produk Rak Pensil dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut.

53
Gambar 1.4 Desain Komponen Produk Rak Pensil

1.3.4 Gambar Teknik Produk


Untuk memudahkan proses pembuatan produk, dibuat pula desain gambar teknik
sehingga dapat diketahui bagaimana bentuk produk jika dilihat dari atas, depan dan juga
samping. Gambar teknik dari produk Rak Pensil dapat dilihat pada Gambar 1.5 berikut.

54
Gambar 1.5 Gambar Teknik Produk Rak Pensil

1.3.5 Mekanisme produk


Produk Rak Pensil berfungsi untuk menaruh alat tulis. Pada umumnya, produk rak
pensil yang ada di pasaran hanya memiliki fungsi untuk menaruh alat pensil saja tanpa
terdapat fungsi lainnya. Namun, pada produk rak pensil kami yang kembangkan terdapat
inovasi berupa wadah compartment yang dapat dipindah dan dibawa kemana-mana karena
produk yang kami kembangkan dapat dilipat, sehingga mekanisme kerja dari produk rak
pensil yang dikembangkan adalah untuk memudahkan pengguna agar dapat dibawa
kemana-mana, pengguna dapat dengan praktis melipat produk secara langsung. Karena
produk rak pensil ini dirancang agar portable dalam jangkauan pengguna sehingga
memudahkan pengguna untuk dibawa kemana-mana.\

55
(halaman ini sengaja dikosongkan)

56
BAB II
DESAIN INDUSTRI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain industri pada produk. Sub bab yang
dijelaskan diantaranya adalah mengenai pengertian dari desain industri, analisis aspek
yang mempengaruhi dari desain industri seperti aspek ergonomis dan estetika, serta
rencana packaging dari produk rak pensil.

2.1 Desain Industri


Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
mengatakan bahwa, “Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau
dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi
atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.” Dari pengertian seperti itu maka produk atau barangnya
merupakan gabungan kreativitas dan teknikal dalam proses perancangan produk industri
dengan tujuan untuk dapat dipakai oleh manusia atau pengguna serta sebagai hasil
produksi dari satu sistem manufaktur (Djumhana, 2006).
Kesuksesan produk akhir yang disebarkan dan digunakan untuk konsumen bergantung
kepada desain industri produk tersebut dalam segi ergonomis dan estetika. Pentingnya
Desain Industri terbagi menjadi dua dimensi yaitu sisi ergonomis dan estetika (Karl T
Ulrich, 2001:202). Menurut kepentingan tersebut, maka tim desain melakukan
pengembangan melalui tahap investigasi kebutuhan konsumen (dalam aspek ergonomis
dan estetika) yang kemudian diaplikasikan pada konsep produk yang sedang
dikembangkan, lalu diperbaiki hingga mencapai konsep final, hingga sampai pada
rancangan konsep packaging pada produk.

2.1.1 Analisis Aspek Ergonomis


Apek ergonomis dapat diartikan sebagai kesesuaian desain proporsi suatu produk
dengan pekerja ketika digunakan. Pada aspek ergonomis akan dibahas mengenai produk
yang berkaitan dengan aspek ergonomis yaitu dari segi visual ergonomics, culture¸ safety
and health, dan lainnya. Berikut ini merupakan analisis aspek ergonomis dari produk.

57
a. Visual Ergonomics
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan pada saat mendesain barang pada sisi
penilaian aspek ergonomis adalah visual ergonomics. Visual ergonomics memungkinkan
untuk menggabungkan antara hubungan dari indra manusia, pekerjaan, dan lingkungan di
sekitar pekerjaan.
Dari ketiga hubungan tersebut yang meliputi dari faktor indra manusia adalah
ketajaman visual, penglihatan warna, kemampuan indra untuk melihat jarak tertentu,
pemakaian alat bantu (kacamata), dan kesehatan mata. Kemudian yang meliputi dari faktor
pekerjaan adalah tampilan visual, pemasangan alat elektronik, pengaturan tata letak
fasilitas kerja, ukuran huruf dan warna, kesediaan waktu istirahat, dan intensitas pekerjaan.
Dan yang terakhir adalah lingkungan yang meliputi pencahayaan, kualitas udara, zat yang
berbahaya bagi mata, faktor fisiologis, dan kepuasan dalam bekerja. Penilaian visual
ergonomics dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Penilaian Visual Ergonomics
ASPEK
LEVEL KEPEN TINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 5 dikarenakan
tampilan dari produk rak pensil
yang tidak mudah dikenali oleh
pelanggan dengan warna rak
pensil yaitu bening yang tidak
Visual Ergonomics mencolok, sehingga nyaman
untuk dilihat. Pada produk
selanjunya diberikan masukan
untuk menggunakan warna
mencolok agar dapat lebih
dikenali.

b. Cultural Ergonomics
Ergonomi budaya merupakan pendekatan yang menganggap variasi interaksi dan
pengalaman yang ditawarkan benda tersebut kepada pengguna berdasarkan budaya. Dalam
mendesain berdasarkan pertimbangan dari ergonomi budaya bukan hanya
mempertimbangkan konteks budaya tetapi juga untuk mempertimbangkan untuk
memberikan pengalaman yang interaktif bagi pengguna. Dalam ergonomi budaya
mempertimbangkan pemahaman kita tentang makna budaya sekitar dan digunakan untuk
mengevaluasi produk sehari-hari yang digunakan. Dalam aspek ini bertujuan untuk
menggabungkan ergonomi budaya dan desain interaktif untuk mengeksplorasi interaksi
yang bisa ditawarkan berupa pengalaman kepada pengguna. Penilaian cultural ergonomics
dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.

58
Tabel 2.2 Penilaian Cultural Ergonomics
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 2 dikarenakan
pada produk rak pensil tidak
mempertimbangkan aspek
cultural ergonomics sebagai
Cultural Ergonomics
kepentingan desain seperti berupa
kebiasaan atau adat yang sesuai
dengan pasarnya sebagai
kepentingan dalam desain.

c. Postur Kerja
Dari segi ergonomi produk hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana dampak
pada produk tersebut terhadap kenyamanan postur operator. Dalam penentuan dimensi
produk diperlukan ukuran-ukuran produk yang biasa disebut dengan dimensi antropometri.
Data antropometri tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan
stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai
dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang menggunakannya. Penilaian postur
kerja dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Penilaian Postur Kerja dan Antropometri
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 8 dikarenakan
ukuran dari rak pensil sudah
disesuaikan dengan dimensi
anthropometri (D28 - Dimensi
Postur Kerja dan Panjang Tangan, D17 – Diameter
Anthropometri Genggam, dan D 3 – Diameter
Telapak Tangan) yang sesuai
dengan kebutuhan.

d. Coupling
Di dalam penentuan kenyamanan kerja diperlukan beberapa kenyamana dalam
genggaman tangan. Tabel parameter penilaian untuk kenyamanan genggaman tangan atau
coupling dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4 Skor Coupling
0 1 2 3
GOOD FAIR POOR UNACCEPTABLE
Pegangan pas & Pegangan tangan bisa Pegangan tangan tidak Dipaksakan, genggaman
kuat di tengah, diterima tapi tidak ideal bisa diterima walaupun yang tidak aman, tanpa
genggaman kuat atau coupling lebih sesuai memungkinkan pegangan, coupling tidak
digunakan oleh bagian lain sesuai digunakan oleh
dari tubuh tubuh
Sumber: Hignett (2000).

59
Di dalam penentuan kenyamanan kerja diperlukan beberapa kenyamanan dalam
pegangan tangan. Untuk produk rak pensil yang dikembangkan ini, ukuran pegangan
didesain berdasarkan dimensi anthropometri yaitu diameter genggaman tangan dan juga
lebar telapak tangan sehingga pegangan rak pensil dapat digenggam dengan mudah dan
nyaman. Berdasarkan hal tersebut diberikan skor coupling untuk produk rak pensil adalah
0 yang berarti baik. Tabel penilaian coupling dari produk rak pensil dapat dilihat pada
Tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Penilaian Coupling
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 8 dikarenakan
ukuran diameter dari pegangan
Bentuk coupling rak pensil yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen agar mudah
dibawa kemana-mana.

e. Safety and Health


Aspek keamanan berarti suatu produk didesain tidak mencelakai pemakainya. Definisi
kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan
perusahaan. Hubungan kerja di sini berarti bahwa kecelakaan terjadi karena akibat dari
pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan (Suma’mur, 1989)
Penilaian dan analisis terhadap nilai keselamatan dan kesehatan dalam penggunaan
dan perancangan produk dapat dilakukan dengan menggunakan berbaagai metode seperti
HIRARC (Hazard Idetification Risk Assessment and Control), FTA (Fault Tree Analysis),
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), HAZOP (Hazard and Operability Analysis),
ETA (Event Tree Analysis) dan metode lain yang digunakan. Penilaian safety and health
dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Penilaian Safety and Health
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 8 dikarenakan rancangan
desain produk rak pensil harus dirancang
dengan seaman mungkin agar produk rak
pensil tidak dapat melukai atau menyebabkan
Keselamatan dan kecelakaan kepada penggunanya saat
Kesehatan digunakan. Keamanan dapat dijamin dengan
Pelanggan material yang sudah dihaluskan dan berat
produk rak pensil yang didesain tidak terlalu
besar sehingga tidak menyulitkan
penggunaannya yang notabene menggunakan
satu tangan.

60
Dikarenakan tingginya tingkst kepentingan keselamatan dan kesehatan pengguna,
maka dilakukan analisis aspek-aspek yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai safety
and health dalam penggunaan produk serta aspek-aspek yang dapat digunakan atau
diterapkan untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi.

2.1.2 Analisis Aspek Estetika


Aspek estetika yaitu nilai-nilai keindahan yang ada dalam seni maupun desain yang
membedakan adalah estetika dalam seni untuk diapresiasi, sedangkan estetika dalam
desain adalah bagian dari sebuah fungsi dari suatu produk.
Dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti
fungsi. Selain memenuhi fungsi, ada 3 aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk
desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan
(safety), kenyamanan (ergonomi) dan keindahan (estetika). Aspek keamanan berarti suatu
produk desain tidak mencelakai pemakainya. Aspek ergonomi berarti suatu produk desain
proporsinya pas ketika dipakai. Aspek keindahan berarti suatu produk desain harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan jika dilihat.
Desain perwujudannya harus memenuhi fungsi tertentu. Selain fungsi, ada tiga prinsip
dasar yang harus dipenuhi untuk bisa dikatakan sebagai desain yang bagus, yaitu
keamanan, kenyamanan, dan keindahan. Karya seni perwujudannya harus mengungkapkan
ide (gagasan) tertentu. Aspek estetika yang menjadi pertimbangannya yaitu dari dua aspek,
yaitu bentuk dasar dari desain tersebut dan warna. Desain warna pada produk kami adalah
bening karena menggambarkan warna bahan baku dari rak pensil yang ada atau pada
umumnya. Penilaian aspek estetika diferensial produk dan mode/kesan dapat dilihat pada
Tabel 2.7 berikut.
Tabel 2.7 Penilaian Aspek Estetika
ASPEK ESTETIKA LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
Diberikan nilai 8 dikarenakan
produk rak pensil dibuat dengan
hadirnya fitur tambahan yaitu
Diferensial Produk compartment dari rak pensil
sehingga menjadi pembeda antara
produk rak pensil dengan produk
kompetitor yang ada di pasar.

61
Tabel 2.7 Penilaian Aspek Estetika (lanjutan)
ASPEK ESTETIKA LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
Diberikan nilai 8 dikarenakan
produk rak pensil yang dibuat
telah mengalami penambahan
nilai produk serta telah menjawab
Mode / Kesan voice of customer dimana
memberikan kesan yang baik
sebagai produk yang dapat
memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen.

2.1.3 Rencana Packaging


Kemasan adalah wadah atau pembungkus untuk menyiapkan barang menjadi siap
untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk
yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,
benturan dan getaran) (Danger : 1992:42).
Fandy Tjiptono menyatakan bahwa pemberian kemasan pada produk memiliki
beberapa tujuan, yaitu:
1. Pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya dan
sebagainya.
2. Memberikan kemudahan dalam penggunaan (operation), misalnya supaya tidak
tumpah, sebagai alat pemegang dan sebagainya.
3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi kembali atau
untuk wadah lain.
4. Memberi daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk maupun
desainnya.
5. Identitas produk (image), misalnya berkesan kokoh, awet, lembut, dan mewah.
6. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung dan ditangani.
7. Informasi (labelling), yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas.
8. Cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang
(1999:106).

62
Kemasan dari produk rak pensil dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Packaging Produk Rak Pensil

Untuk keperluan ini, kemasan harus dapat menyandang beberapa fungsi yang harus
dimilikinya seperti:
1. Pelindung isi (Protection)
Kemasan dibuat dalam bentuk kotak berupakarton dan plastik agar dapat melindungi
rak pensil dari kemungkinan tergores maupun tekanan yang memungkinkan patah
ketika dikeluarkan dan sampai ke tangan pembeli. Perlingdungan juga diberikan
didalam kemasan berupa plastik bublewrap agar rak pensil terhindar dari goresan atau
benturan selama proses handling.
2. Memberi daya Tarik (Promotion)
Kemasan luar di desain dengan semenarik mungkin dengan diberi bagian sisi kemasan
yang transparan agar terlihat produknya sehingga pembeli mengetahui model dan
fitur yang ada di rak pensil.

63
3. Identitas Produk (Image)
Bentuk kemasan dibuat unik sehingga dengan melihat kemasan konsumen dapat
langsung tahu ciri khas dari produk rak pensil.
4. Distribusi (Shipping)
Kemasan dibuat dengan material kertas karton tebal dan berbentuk bidang yang tegak
sehingga tidak sulit dalam pengepakan, pengiriman, selain itu setelah produk rak
pensil dikeluarkan dari kemasan dapat langsung dipakai sehingga memudahkan
penyimpanan kemasan.
5. Informasi (labeling)
Pada packaging rak pensil ini menggunakan barcode yang digunakan sebagai
sarana untuk mempermudah dalam menginput data pada transaksi jual beli.
Kemasan produk juga dilengkai beberapa simbol yaitu recycle menunjukkan bahwa
bahan kemasan mampu didaur ulang, simbol fragile yang berarti produk bisa patah
sehingga perlu membawanya dengan baik dan benar.

64

Anda mungkin juga menyukai