Anda di halaman 1dari 1

Essay Kondisi Perekonomian Keluarga

Perkenalkan nama saya Iwang Septo Priogo mahasiswa aktif S-1 Teknik Kimia angkatan 2018
asal dari batang,Jawa tengah. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2017, saya
bingung karena SNMPTN dan SBMPTN saya ditolak PTN waktu itu saya mendaftar lewat jalur bidikmisi
SNM dan SBM tetapi keduanya gagal kebanyakan dari SMA aku yang daftar lewat jalur bidikmisi pada
gagal dan teman-teman aku berfikiran apa ada jalur tersendiri atau bagaiman mengenai bidikmisi. Setelah
SNM dan SBM gagal pada tahun itu 2017 saya bingung karena untuk melanjutkan ke PTN lewat jalur
UM tidak memungkinkan banget bagi saya dan keluarga saya apalagi PTS yang tentunya mahal juga dan
oleh karena itu saya mencari-cari pekerjaan hingga saya ditawarin untuk berangkat ke karawang sama
tetangga saya yang sudah bekerja disana, saya cari-cari kerja disana dan waktu itu saya bekerja sambal
belajar SBMPTN tahun depan karena dalam hati saya ingin melanjutkan kuliah dan dipekerjaan saya
tidak ada pengangkatan karyawan jadi aku memutuskan untuk resign baik-baik di PT.ASTRA HONDA
MOTOR plan karawang. Setelah itu saya mendaftar SBM lagi dan kali ini saya tidak memasukkan lewat
jalur bidikmisi karena saya takut kalau nanti tidak diterima lagi dan saya mendaftar lewat regular dengan
sisa uang kerja saya saya mendaftarkan sbmptn dan alhamdulillah saya ketrima .tetapi masalahnya beda
banyak sekali pendapat dan pemikiran orang tua saya mengenai nantinya kuliah itu mahal dan banyak
biaya nantinya ,intinya orangtua saya kecewa karena tidak mendaftarkan bidikmisi . sekarang saya
terkena UKT gol2 memang bagi kalangan orang yang punya 1 smt gol 2 tidak ada apanya tetapi bagi saya
itu terlalu berat bagi keluarga saya .seiring berjalannya waktu saya sempet tanya-tanya kepada kesma bem
ft mengenai kuota lebih bidikmisi karena banyak masalah mengenai kondisi perekonomian keluarga saya
dan sempat nanya ke menwa undip tetapi di menwa sendiri belum ada info kuota lebih sekali ada itupun
dikususkan untuk peserta bidikmisi yang gagal dan sempet juga konsultasi tetapi sampai sekarang dari
menwa undip belum ada info atau konfirmasi terhadap kuota bidikmisi yang katanya di undip sendiri
masih banyak yang kosong masih banyak sekali kuotanya tetapi waktu itu memang susah , padahal waktu
konsultasi saya pernah/disuruh nitipin nomer hp dan sampai sekarang belum bisa dihubungin.kondisi
keluarga saya masih banyak utang piutang apalagi masalah rumah dulu sebelum masuk kuliah rumahpun
masih ngontrak ,dan seiring berjalannya waktu ayah saya mengambil resiko untuk bangun rumah dan
sekarang alhamdulillah udah punya rumah sendiri walaupun berdinding masih bada yang penting bisa
untuk ditinggali tetapi masalahnya tiap bulannya ayahsaya harus stork e bank berhubung orang tua saya
hanya buruh bengkel dan penjual jus buah. Itu mengapa saya memerlukan bidikmisi dan DSK ini karena
sampai saat ini ukt belum terbayarkan sama uang kospun masih dinego dan bulan januari belum
dibayarkan berhubung kondisinya masih kekurangan mohon dimaklumi karena saya hamper kefikiran
untuk berhenti kuliah karena biaya tetapi teman-teman dan keluarga masih menyemangati saya untuk
tetap kuliah, di keluarga saya tidak ada yang mempunyai gelar sarjana/lulusan perguruan tinggi karena itu
saya ingin membantu orang tua saya dan menaikkan derajat orang tua saya dan membayar utang piutang
orang tua setelah nanti saya sudah lulus kuliah dan bekerja . itu sedikit pengalaman dan fakta dari
keluarga saya kurang lebihnya mohon maaf bila ada sesuatu saya inginnya berbicara langsung ketimbang
menulis essay ,mungkin sedikit dari saya itu mengapa saya memerlukan dsk . demikian mohon maaf dan
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai