Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

KASUS: REICHARD MASCHINEN GMBH

OLEH:

1. NANIK MARDIAH (18401240278)


2. VICKY ANGGEL PUTRA (18401240279)
3. FANTA SILVIA WATUNG (18401240280)
4. NISRINA HAVIAH (18401240281)
5. IDHAM (18401240284)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

STIESIA SURABAYA

2018
RELEVANT COST VS SUNK COST

A. RELEVANT COST

Relevan cost atau biasa disebut juga biaya sesungguhnya adalah semua biaya-biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk. Yang termasuk ke dalam relevan
cost yaitu biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik) dan biaya
non-produksi (biaya pemasaran atau penjualan dan biaya administrasi).

Konsep-konsep Biaya
a. Relevant cost : disebut juga differential cost, yaitu biaya yang patut dipertimbangkan di dalam
pemilihan alternatif keputusan yang diambil. Biaya yang berbeda pada setiap keputusan
alternative yang diambil.
b. Sunk Cost : biaya-biaya yang tidak mengeluarkan pengeluaran tunai contoh, biaya penyusutan,
amortisasi goodwill.
c. Avoidable cost : adalah biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun
sebagian dengan memilih salah satu alternatif yang tersedia.
d. Opportunity Cost (biaya kesempatan) : keuntungan yang terpaksa dilepaskan karena
diambilnya suatu alternative lain.

Biaya differential tidak cocok untuk penggolongan akuntansi yang mungkin dilakukan karena
biaya-biaya differential memperlakukan biaya produk berdasarkan differensial/ perbedaan bukan
berdasarkan biaya total.
Dalam pertimbangan biaya relevan, manajemen perlu untuk memperhatikan biaya produksi dan
biaya non produksi.

Biaya Produksi:
Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya produksi ke dalam tiga kategori besar:
bahan langsung (direct material), tenaga kerja langsung (direct labour), dan biaya overhead pabrik
(manufacturing overhead). Penjelasan mengenai ketiga biaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bahan langsung
Bahan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk jadi disebut bahan baku atau
bahan mentah (raw material). Istilah ini kadang-kadang menyesatkan karena seakan-akan
menyiratkan sumber daya alam yang belum diproses seperti bijih besi atau bubur kayu.
Sesungguhnya bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam membuat
Page | 2
sebuah produk jadi; dan produk jadi sebuah perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan yang
lainnya. Sebagai contoh, plastic yang dihasilkan oleh DuPont adalah bahan baku bagi Compaq
Computer untuk pembuatan computer (PC). Studi yang dilakukan atas 37 industri manufaktur
menunjukkan bahwa rata-rata biaya bahan meliputi sekitar 55% penjualan.
Bahan langsung (direct material) adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari
produk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Termasuk dalam hal
ini tempat duduk pesawat boeing yang dibeli dari subkontraktor, yang kemudian dipasang pada
pesawat-pesawat komersialnya. Termasuk juga motor elektrik Panasonic yang digunakan untuk
pemutar CD.
Kadang-kadang tidak terlalu bermanfaat untuk menelusuri biaya bahan baku yang tidak
terpengaruh secara signifikan dalam produk jadi. Bahan-bahan tersebut misalnya solder untuk
menghubungkan rangkaian dalam TV Sony atau lem untuk perekat kursi Olimpyc. Bahan-bahan
seperti solder dan lem disebut bahan tidak langsung (indirect material) yag dimasukkan dalam biaya
overhead pabrik.

2. Tenaga kerja langsung


Istilah tenaga kerja langsung (direct labour) digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat
ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasa disebut juga tenaga kerja
manual (touch labour) karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat
produksi. Biaya tenaga kerja misalnya biaya tenaga kerja bagian perakitan seperti halnya biaya
untuk tukang kayu, tukang batu, dan operator mesin.
Biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk disebut
tenaga kerja tidak langsung (indirect labour) dan diperlakukan sebagai bagian biaya overhead
pabrik. Tenaga kerja tidak langsung biasanya biaya untuk pembersih gedung, supervisor,
penanganan bahan, dan penjaga malam. Meskipun peran pekerja tersebut sangat penting terhadap
produksi, tidak praktis atau tidak mungkin untuk menelusuri dengan tepat ke unit produksi tertentu.
Tenaga kerja seperti tiu dikategorikan sebagai etnaga kerja tidak langsung.
Dalam beberapa industri telah terjadi pergeseran yang besar dalam struktur tenaga kerja.
Peralatan otomatis yang canggih, yang dijalankan dan diawasi oleh tenaga kerja tidak langsung
yang ahli, mulai menggantikan peran tenaga kerja tidak langsung. Studi atas 37 industri manufaktur
yang dikemukakan di atas menyebutkan bahwa biaya tenaga kerja langsung mencakup sekitar 10%
dari penjualan. Di beberapa perusahaan, tenaga langsung bahkan talah menjadi elemen kecil yang
hilang dari kategori biaya tersendiri. Meskipun demikian sebagian perusahaan produksi dan jasa
yang ada di dunia ini tetap mengakui tenaga kerja langsung sebagai biaya tersendiri.

Page | 3
3. Overhead pabrik
Overhead pabrik (manufacturing overhead) elemen ketiga biaya produksi yang mencakup
seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan teanag kerja langsung. Biaya
overhead pabrik termasuk bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan
perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak property, depresiasi, dan asuransi
fasilitas-fasilitas pabrik. Di dalam perusahaan juga terdapat biaya listrik dan penerangan,
pajakproperti, depresiasi, asuransi, dan sebagainya, brkaitan dengan fungsi produksi dan penjualan.
Hanya biaya-biaya yang berkaitan dengan operasi pabrik yang termasuk dalam biaya overhead
produksi. Beberapa studi menunjukkan bahwa overhead pabrik mencapai 16% dari penjualan.
Sejumlah nama lain digunakan untuk biaya overhead pabrik, misalnya biaya produksi tidak
langsung (indirect manufacturing cost), factory overhead, dan factory burden. Semua itu
bersinonim dengan biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik ditambah biaya tenaga kerja disebut biaya konversi (conversion
cost). Istilah tersebut muncul dari fakta bahwa biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik terjadi dalam proses konversi dari bahan baku menjadi produk jadi. Gabungan antara biaya
tenaga kerja langsung dengan bahan langsung disebut biaya utama (prime cost).

Biaya Non Produksi


Pada umumnya biaya nonproduksi dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Biaya pemasaran atau penjualan.
2. Biaya administrasi.

1. Biaya pemasaran atau penjualan


Biaya pemasaran atau penjualan meliputi semua biaya yang diperlukan untuk menangani
pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Biaya-
biaya tersebut pemerolehan pesanan (order-getting) dan pemenuhan pesanan (order-filling). Biaya
pemasaran meliputi pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi
penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya penyimpanan (gudang) produk jadi.
2. Biaya administrasi
Biaya administrasi meliputi pengeluaran eksekutif, organisasional, klerikal yang berkaitan
dengan manajemen umum organisasi. Contoh dari biaya administrasi ini adalah gaji eksekutif,
akuntansi umum, kesekretariatan, humas, dan biaya sejenis yang berkaitan dengan administrasi
umum secara keseluruhan. Biaya nonproduksi ini disebut juga biaya penjualan, administrasi, dan
umum

Page | 4
Activity Based Costing (ABC) dan biaya relevan
ABC dapat digunakan untuk membantu mengindentikfikasikan biaya relevan yang
potensial untuk tujuan pembuatan keputusan. ABC memperbaiki kemungkinan dapat di telusurinya
biaya dengan memfokuskan pada aktivitas yang disebabkan oleh produk atau segmen yang lain.
Manejer harus berhati – hati dan cermat membaca istilah kemampuan untuk dapat di telusuri
dibandingkan dengan kondisi yang sesungguhnya. Banyak orang yang mengamsumsiakan bahwa
jika biaya dapat ditelusuri ke segmen tertentu, biaya tersebut otomatis menjadi biaya yang dapat
terhindari.

B. SUNK COST

Sunk Cost (biaya tertanam) adalah biaya – biaya yang dikeluarkan di


waktu yang lampau atau biaya – biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan
proyek jangka pendek karena biaya ini tak akan kembali. Sunk cost selalu ada dalam suatu
proyek. Dalam analisa proyek, sunk cost tidak diperhitungkan dalam komponen biaya karena
proyek melihat Future Cost & Benefit(perhitungan dan analisis biaya relevan).

Contoh sunk cost dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1. Pembelian tanah untuk investasi yang belum diputuskan untuk proyek apa (belum
digunakan), apabila tanah tersebut diberi pagar pembatas, biaya pembuatan pagar ini
dianggap sebagai biaya tertanam.
2. Suatu perusahaan manufaktur membeli mesin produksi Rp 20 juta. Karena pengeluaran kas
telah terjadi, maka pengeluaran (investasi) ini adalah sunk cost (karena menjadi biaya
tertanam). Dengan kata lain, biaya penggunaan mesin dan biaya depresiasi merupakan sunk
cost, yang harus diabaikan dalam membuat keputusan di masa depan.
3. Suatu ketika Andy tertarik untuk membeli motor sport seharga Rp.200 juta. Andy
membayar uang tanda atau down payment sebesar 2 juta kepada si penjual. Suatu hari, Andy
ingin untuk membeli motor low rider. Andy harus membayar lunas sebesar Rp.56 juta untuk
bisa mendapatkan motor tersebut. Pilihan dari kedua opsi tersebut, apakah Andy membeli
motor sport atau membeli motor low rider, itu tidak akan berpengaruh kepada uang tanda
sebesar Rp.2 juta tadi yang merupakan DP.

Page | 5
FORMULA dan HUBUNGAN SUNK COST deangan BIAYA TETAP

Formula yang ada terkait dengan sunk cost, fixed cost, dan avoidable cost adalah sebagai
berikut:

Jika dilukiskan dengan skema maka letak-letak antara biaya-biaya ini adalah sebagai berikut:

Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang sudah tidak dapat diubah-ubah lagi karena tidak
terpengaruh oleh kapasitas (volume). Ciri-ciri biaya tetap adalah:

1. Jumlah keseluruhan tetap ada dalam rentang (range) yang relevan,


2. Penurunan biaya perunit bila volume bertambah dalam rentang yang relevan,
3. Dapat dibebankan kepada departemen-departemen berdasarkan keputusan
manajerial atau menurut metode alokasi biaya, dan
4. Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif
daripada penyedia operasi.

Avoidable cost (biaya Relevan/Diferensial)

Perbedaan biaya-biaya di antara sejumlah alternatif pilihan yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengambil keputusan jangka pendek. Biaya ini membutuhkan pengeluaran tunai
sekarang atau di masa depan biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya atau sebagian dengan
memilih salah satu alternatif yang tersedia. Contohnya adalah: saat kita menonton film di bioskop
dan menyewa VCD/DVD adalah bersifat relevant karena biaya-biaya tersebut dapat dihindarkan.

Page | 6
Pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memperoleh manfaat dari analisis biaya diferensial
adalah:

1. Menerima/menolak pesanan pelanggan

Biaya diferensial ini merupakan selisih antara biaya produksi output sekarang dengan biaya
output lebih besar yang direncanakan. Apabila kapasitasnya ada, maka indikasi dari analisis
biaya diferensial adalah mejual output tambahan dengan harga di bawah biaya rata-rata per
unit sekarang. Selama pendapatan melebihi biaya diferensial untu produksi output maka hal
ini akan menguntungkan.

2. Mengurangi harga dari suatu barang pesanan (khusus)

Pengurangan harga yang diberikan ini dapat menyebabkan semakin ketatnya persaingan
harga. Jika produk yang dijual pada harga yang dikurangi memengaruhi penjualan pesaing,
tentunya akan terjadi perang harga sehingga berakibat pada hilangnya laba pada semua
pihak terkait. Pengurangan harga memang akan memberikan tambahan bisnis, namun dalam
jangka panjang akan mengurangi margin laba.

3. Mengurangi harga di pasar kompetitif


4. Memutuskan untuk membeli atau membuat sendiri

Hal ini terjadi karena pengoptimalan sumber daya produktif dan keuangan perusahaan, seperti
penggunaan dari peralatan yang menganggur, tenaga kerja yang menganggur, atau ruangan yang
menganggur. Oleh karena itu, hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah:

a. Pertimbangan tentang kuantitas, kualitas, dan ketergantungan dengan pasoakan komponen dan
kemampuan untuk memproduksi komponen tersebut.

b. Perbandingan biaya jika membeli langsung komponen tersebut atau memproduksinya sendiri.

5. Memperluas, menutup atau menghilangkan produksi dari suatu produk

 menutup: Selama produk yang dijual masih dapat emnutupi biaya tetap dan
memberikan kontribusi terhadap penutupan biaya tetap, maka dalam jangka pendek
akan lebih baik bagi perusahaan untuk beroperasi daripada tidak beroperasi. Perlu
diingat bahwa penutupan fasilitas juga tidak akan menghilangkan seluruh biaya
seperti biaya penyusutan, bunga, pajak, dan asuransi akan tetap ada walau tidak ada
aktivitas.
Page | 7
 menghentikan: Selama suatu produk perusahaan mengalami kesulitan untuk
dipasarkan dan dijual sehingga hanya memperoleh sedikit laba atau bahkan tidak
sama sekali, maka memang akan lebih baik bagi perusahaan untuk menghentikan
produksinya.

6. Menentukan akan memproses lagi atau menjual


7. Memilih alternatif dalam produksi produk
8. Menentukan harga maksimum untuk bahan baku

Dari formula di atas dapat kita ketahui bahwa biaya tetap diperoleh dari biaya tertanam dan biaya
yang dapat dihindarkan jika suatu alternatif dipilih. Sunk cost berbeda dengan fixed cost, contoh
sunk cost adalah biaya tenaga kerja tidak langsung (gaji direktur, gaji supervisor, biaya pembayaran
PBB, biaya penelitian).

SPECIAL ORDER, MAKE OR BUY, KEEP OR DROP, PRODUCT MIX, TOC

Pembuatan keputusan taktis adalah pembuatan keputusan dengan memilih dari


beberapa alternatif dalam waktu yang singkat. Misalnya: menerima pesanan khusus
dengan harga yang lebih rendah dari harga normal untuk memanfaatkan kapasitas
yang masih menganggur. Meskipun keputusan taktis tampaknya ditujukan untuk
kepentingan jangka pendek, namun harus diingat bahwa keputusan jangka pendek
seringkali memiliki konsekuensi jangka panjang. Keputusan taktis harus mendukung
sasaran strategis perusahaan secara keseluruhan meskipun tujuan langsungnya
berjangka pendek atau berskala kecil. Keputusan taktis yang tepat berarti bahwa
keputusan yang dibuat mencapai tidak hanya tujuan terbatas tetapi juga berguna untuk
jangka panjang. Tidak ada keputusan taktis yang harus dibuat jika keputusan tersebut tidak
mendukung sasaran strategis perusahaan secara keseluruhan.
Model Pembuatan Keputusan Taktis
Langkah-langkah yang menjelaskan proses pengambilan keputusan taktis
adalah sebagai berikut:
1) Mengenali dan menemukan masalah
2) Mengidentifikasikan setiap alternatif yang mungkin menjadi solusi yang layak
dari permasalahan serta menghilangkan alternatif yang tidak layak.
3) Mengidentifikasikan biaya dan manfaat yang berhubungan dengan setiap
alternatif yang layak. Selanjutnya mengidentifikasikan biaya dan manfaat

Page | 8
mana yang relevan/tidak relevan, serta menghapus biaya yang tidak relevan
dari pertimbangan.
4) Menghitung total biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing
alternatif.
5) Memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap aspek kualitatif dari
masing-masing faktor, misalnya kualitas bahan baku, keandalan sumber
pasokan, perkiraan kestabilan harga, dll.
6) Membuat keputusan dengan memilih alternatif yang memberikan manfaat
terbesar secara keseluruhan.

Biaya Relevan

Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda untuk masing-masing
alternatifnya. Untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya
yang timbul di masa depan, namun juga harus berbeda untuk masing-masing
alternatif. Jika biaya masa depan itu terdapat dalam beberapa alternatif, maka biaya
tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap keputusan. Biaya semacam ini disebut biaya
tidak relevan.

Etika dalam Pengambilan Keputusan Taktis


Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan dengan
cara keputusan diimplementasikan dan kemungkinan pengorbanan sasaran jangka
panjang untuk memenuhi sasaran jangka pendek. Pencapaian sasaran adalah penting,
tetapi bagaimana cara mencapainya adalah hal yang lebih penting. Namun sayang,
sebagian manajer mengabaikan aspek etika dalam pengambilan keputusan taktis
dengan alasan adanya tekanan yang berat untuk menghasilkan kinerja yang tinggi.
Misalnya: PHK karyawan serta pengurangan kualitas bahan dan desain untuk
menaikkan laba jangka pendek. Pada dasarnya, dilema etika ini dapat diatasi dengan
menggunakan rasio dan tidak memfokuskan semata-mata pada sasaran jangka pendek
atau beban jangka panjang. Tanggung jawab moral terhadap berbagai stakeholders
(karyawan, pelanggan, pemerintah, masyarakat) hendaknya menjadi pertimbangan
utama.

Page | 9
Relevansi, Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya

Biasanya biaya variabel dianggap sebagai biaya yang relevan, sedangkan


biaya tetap dianggap tidak relevan. Namun kunci utama dalam memahami biaya
relevan/tidak relevan ini adalah bahwa perubahan terhadap permintaan dan penawaran
atas sumber daya aktivitas harus dipertimbangkan dalam penilaian relevansi. Jika
perubahan dalam penawaran dan permintaan sumber daya terhadap beberapa
alternatif menyebabkan perubahan dalam pengeluaran sumber daya, maka perubahan
dalam pengeluaran sumber daya merupakan biaya relevan yang harus digunakan
dalam menilai keunggulan relatif dari dua alternatif.

- Sumber daya fleksibel (flexible resources)


Sumber daya fleksibel adalah sumber daya yang dapat dengan mudah
diperoleh pada saat dan dengan jumlah yang diinginkan, misalnya: listrik. Sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang
ditawarkan. Jika permintaan sumber daya berubah untuk setiap alternatif,
biayanya relevan.
- Sumber daya terikat (committed resources)
Sumber daya terikat adalah sumber daya yang diperoleh sebelum digunakan,
misalnya gaji pegawai. Biaya dari sumber daya terikat ini bisa relevan/tidak
relevan. Untuk sumber daya terikat jangka pendek, jika terdapat perubahan
permintaan di antara aktivitas yang mengakibatkan perubahan penawaran sumber
daya dan perubahan biaya aktivitas, maka biaya tersebut menjadi relevan untuk
pengambilan keputusan taktis.
Untuk sumber daya terikat dalam beberapa periode, perubahan permintaan
aktivitas di antara alternatif jarang mempengaruhi pengeluaran sumber daya
sehingga tidak relevan untuk pengambilan keputusan taktis. Jika belanja sumber
daya berubah dan melibatkan keputusan untuk memperoleh kapasitas aktivitas
jangka panjang, maka keputusan tersebut lebih tepat diambil dengan mekanisme
keputusan investasi modal.
Penerapan Konsep Pembuatan Keputusan Taktis dalam Berbagai Situasi Bisnis
Konsep keputusan taktis dapat digunakan dalam berbagai skenario pembuatan keputusan
seperti berikut ini:
1) Keputusan membuat atau membeli produk (make or buy decision)
Manajer sering dihadapkan pada keputusan untuk membuat sendiri atau
membeli komponen yang akan digunakan dalam proses produksi. Dengan

Page | 10
mengidentifikasi dan menghitung biaya relevan yang berhubungan dengan
keputusan membuat sendiri atau membeli komponen tersebut, maka manajer
mengambil keputusan yang menghasilkan biaya terendah dan memberikan
manfaat terbesar. Biaya yang relevan dalam keputusan membuat sendiri antara
lain adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel serta biaya-
biaya lain yang harus dikeluarkan untuk membuat sendiri komponen produk tersebut.
Adapun biaya pembelian komponen, biaya tenaga kerja pembelian, dan biaya-biaya lain
yang dikeluarkan untuk membeli komponen dari luar perusahaan adalah biaya yang relevan
untuk keputusan membeli (outsourcing).
2) Keputusan meneruskan atau menghentikan produksi (keep or drop decision)
Sering kali manajer harus memutuskan apakah suatu segmen, seperti lini
produk, harus dipertahankan atau dihapus. Laporan segmen yang disusun atas
dasar perhitungan biaya variabel memberikan informasi yang berharga bagi
keputusan meneruskan atau menghentikan ini. Perhitungan biaya relevan akan
membantu menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan.
Dalam memutuskan untuk meneruskan atau menghentikan suatu lini produk,
manajer juga harus mempertimbangkan berbagai dampak komplementernya.
Harus diperhatikan apakah penghentian suatu produk akan mempengaruhi
penjualan produk lainnya, terutama untuk produk-produk yang bersifat
komplementer, misalnya batu bata dan genteng, kompor dan sumbu, dll.
Selain itu, manajer hendaknya berusaha mengumpulkan seluruh informasi
yang diperlukan untuk membuat keputusan terbaik dan mengidentifikasi setiap
solusi yang layak. Manajer mungkin tidak mampu untuk melakukannya sehingga sebaiknya
manajer meminta input-input dari orang lain yang memahami masalah tersebut. Boleh jadi
muncul alternatif tambahan dari input tersebut. Contoh solusi yang mungkin muncul dalam
jenis keputusan ini: (1) mempertahankan lini produk, (2) menghentikannya, atau (3)
menghentikan lini produk dan menggantikannya dengan produk lain.

3) Keputusan terhadap suatu pesanan khusus (special order decision)


Perusahaan sering mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan pesanan
khusus dari calon pelanggan dalam pasar yang dilayani tidak seperti biasanya.
Oleh karenanya manajer harus memutuskan apakah akan menerima atau menolak
pesanan khusus tersebut. Pesanan seperti ini akan menguntungkan perusahaan,
terutama ketika perusahaan sedang beroperasi di bawah kapasitas produksi
maksimumnya. Meskipun penawaran untuk pesanan tersebut mungkin berada dibawah
Page | 11
harga jual normal produk atau bahkan di bawah total biaya per unit,
menerima pesanan tersebut mungkin akan menguntungkan. Pemanfaatan kapasitas
menganggur, pengoptimalan biaya tetap, serta hilangnya biaya-biaya yang tidak lagi relevan
menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap pesanan khusus.

4) Keputusan menjual atau memproses produk lebih lanjut (sell or process


further)
Produk gabungan (joint products) memiliki proses yang umum dan biaya
produksi sampai pada titik pemisahan (split off point). Pada titik tersebut, produk-produk
tersebut dapat dibedakan. Seringkali produk gabungan dijual pada titik pemisahan. Namun
terkadang lebih menguntungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan sebelum
menjualnya. Keputusan penting harus dibuat manajer mengenai apakah akan menjual atau
memproses lebih lanjut produk gabungan setelah titik pemisahan. Dalam membuat
keputusan, biaya yang dikeluarkan sebelum titik pemisahan (joint costs) tidaklah relevan.
Biaya yang relevan adalah pendapatan yang akan diterima dan biaya yang harus dikeluarkan
jika produk diproses lebih lanjut.

Keputusan Bauran Produk (Product Mix)

Suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual beberapa macam produk


harus membuat keputusan tentang proporsi produksi masing-masing produk dalam
total produksinya. Hal ini disebut dengan produk mix. Setiap bauran produk
mencerminkan suatu alternatif yang memiliki konsekuensi terhadap laba yang
dihasilkan. Manajer harus memilih alternatif yang memaksimalkan marjin kontribusi
total. Dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (disebut
dengan constraint), manajer harus memilih bauran produk yang optimal. Pemilihan
bauran yang optimal akan sangat dipengaruhi oleh hubungan antara keterbatasan
sumber daya terhadap produk individual. Hubungan ini mempengaruhi kuantitas tiap-
tiap produk yang akan diproduksi dan selanjutnya mempengaruhi marjin kontribusi
yang dapat dihasilkan.
- Sumber daya dengan satu kendala. Marjin kontribusi per unit dari sumber daya
yang langka/terbatas adalah faktor yang menentukan. Produk yang
menghasilkan marjin kontribusi tertinggilah yang dipilih untuk diproduksi
guna menghasilkan bauran yang optimal.

Page | 12
- Sumber daya dengan banyak kendala. Solusi dari bauran produk dengan
banyak kendala dilakukan dengan menggunakan teknik pemrograman linear.

Penetapan Harga Produk


1) Penetapan harga berdasarkan biaya (cost based pricing)
Untuk memperoleh laba, pendapatan perusahaan harus mampu menutupi
biaya. Oleh karena itu, seringkali perusahaan yang akan menetapkan harga
memulainya dengan biaya, yaitu dengan menghitung biaya produk dan
menambahkan laba yang diinginkan. Pendekatan ini disebut straight forward.
Biasanya ada suatu biaya dasar dan markup. Markup adalah persentase terhadap
biaya dasar, meliputi laba yang diinginkan dan biaya-biaya lain yang tidak
termasuk ke dalam biaya dasar. Penetapan harga dengan markup ini sering
digunakan dalam bisnis eceran/retail. Keuntungan utama dari pendekatan ini
adalah kemudahan markup standar ini untuk diterapkan .
2) Perhitungan Biaya Target (target costing)
Target costing merupakan suatu metode untuk menentukan biaya produk/jasa
berdasarkan harga (target harga) yang mampu untuk pelanggan bayarkan. Hal ini
disebut price driven costing. Berkebalikan dari cost based pricing, pendekatan ini
bersifat backward, yaitu dimulai dari harga untuk menentukan biaya. Divisi
pemasaran menentukan karakteristik produk dan harga yang pantas untuk dibayar
pelanggan. Kemudian menjadi tugas dari lini produksi untuk mendesain dan
mengembangkan produk dengan struktur biaya dan laba sesuai dengan harga yang
ditetapkan. Target costing dapat digunakan secara efektif dalam tahap desain dan
pengembangan siklus hidup produk. Perusahaan Jepang menjadi pelopor dalam
penggunaan target costing dan mampu menghasilkan produk dengan harga
rendah serta berhasil memenangkan pasar.

Aspek Hukum dalam Penetapan Harga


Prinsip dasar dari peraturan hukum dalam penetapan harga adalah mendorong
persaingan yang sehat dan mencegah terjadinya kolusi untuk menetapkan harga dan menyingkirkan
pesaing dari bisnis.
- Penetapan harga predator (predatory pricing). Praktik pengaturan harga yang
lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi
persaingan disebut harga predator. Namun demikian, tidak semua penetapan
Page | 13
harga di bawah biaya merupakan biaya predator karena perusahaan dapat
mengenakan harga khusus di bawah biaya untuk suatu barang, misalnya harga
khusus untuk produk laris atau diskon khusus mingguan/bulanan. Harga
predator dalam pasar internsional disebut dumping, yaitu ketika suatu
perusahaan menjual produknya di negara lain dengan harga di bawah biaya.
- Diskriminasi harga, yaitu pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa
pelanggan atas produk-produk yang dasarnya sama.

Keadilan dalam Penetapan Harga


Standar masyarakat mengenai keadilan sangat penting dalam penetapan harga.
Eksploitasi harga (price gouging) terjadi jika perusahaan dengan kekuatan pasar
menghargai produknya sangat tinggi. Dalam keadaan ini biaya menjadi pertimbangan.
Jika harga yang dikenakan hanya untuk menutupi biaya, maka ekploitasi harga tidak
terjadi. Perusahaan sering mendapat kesulitan untuk menjelaskan struktur biaya
mereka dan mendapati munculnya biaya-biaya yang mungkin tidak disadari
pelanggan. Perlu diingat bahwa etika dibangun di atas rasa keadilan. Perilaku yang
tidak etis dalam penetapan harga berkaitan dengan usaha mendapatkan keuntungan
secara tidak adil dari pelanggan, misalnya menaikkan harga barang dalam kondisi
bencana untuk mengambil keuntungan.

Teori Kendala (Theory of Constraint)

Teori kendala merupakan suatu konsep yang mencoba memaksimalkan keuntungan perusahaan
yang beroperasi dengan kendala-kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi dapat dibagi
menjadi :
 Kendala Internal merupakan kendala yang berasal dari dalam perusahaan, seperti kapasitas
perusahaan yang terbatas untuk memenuhi permintaan pasar.
 Kendala Eksternal merupakan kendala yang berasal dari luar perusahaan, seperti pasokan bahan
baku yang tidak mencukupi, permintaan pasar yang rendah.

Keuntungan dalam konsep ini didefinisikan sebagai throughput. Throughput adalah penjualan
dikurangi dengan biaya bahan mentah langsung. Dalam konsep ini, biaya yang dianggap sebagai
biaya variabel hanyalah biaya bahan mentah langsung. Semua biaya-biaya lain, diluar biaya bahan
mentah langsung, dianggap sebagai bahan tetap. Bauran produk seperti apapun tidak akan
mempengaruhi besarnya biaya tetap, sehingga dengan memaksimalkan throughput, maka otomatis
keuntungan perusahaan akan maksimal.

Page | 14
Ada lima langkah yang harus diterapkan dalam konsep ini, yaitu :
1. Tentukan kendala yang dihadapi perusahaan
2. Manfaatkan (exploit) kendala tersebut dengan semaksimal mungkin
3. Semua keputusan-keputusan lain harus disesuaikan dengan keputusan yang terkait dengan
kendala tersebut
4. Meningkatkan hal yang terkendala
5. Jika kendala sudah terpecahkan, maka kembali lagi pada langkah pertama

Page | 15
A. Gambaran Umum Cased Study : Reichard Maschinen. GmbH
Kasus ini terjadi pada tahun 1974 di Eropa Barat. Tepat setelah krisis minyak di Arab pada tahun
1972-1973. Garis batas antar negara masih merupakan faktor penghambat bisnis yang utama.
Namun konsep perdagangan bebas (EC-1992) sudah mulai tumbuh.
Selama hampir 100 tahun, Reichard telah memasarkan mesin industr di seluruh Eropa dan
Amerika Utara. Terkenal dengan produk berkualitas tinggi, kepemimpinan berbasis teknologi, serta
pelayanan pelanggan yang memuaskan. Diantara lusinan perusahaan yang bersaing satu dengan
yang lainnya dalam bisnis yang sama di Eropa, Reichard adalah salah satu pemimpin pasar di
beberapa segmen . setiap divisi dioperasikan sebagai tempat pemusatan laba. Sedangkan corporate
management yang bermarkas di Frankfurt lebih banyak dioperasikan sebagai perusahaan induk
Pada bulan Juni tahun 1974, Mr Kurtz, selaku direktur pelaksana divisi mesin gerinda (DMG)
Reichard Maschines melakukan pertemuan dengan para supervisor, manajer penjualan, dan
manajer pengembangan produk yang khusus membahas tentang cincin gerinda plastik, produk baru
pesaing dari Belgia, Bruggerman Grinders, SA yang diluncurkan pada bulan April untuk
menggantikan cincin gerinda baja sebagai komponen standar dalam banyak mesin gerinda.
Termasuk mesin gerinda yang diproduksi oleh DGM
Keunggulan cincin plastik :
- Masa pakai lebih lama dibandingkan cincin gerinda baja
- Biaya produksi yang lebih murah
Permasalahan yang dihadapi Mr Kurtz dalam merespon produk baru yang hadir :
- Masih ada persediaan 25.000 cincin baja
- Sebanyak 26 ton logam campuran baja telah dibeli sebagai bahan baku untuk membuat lebih
banyak cincin baja
Secara keseluruhan, nilai persediaan yang berkaitan dengan cincin baja adalah sebesar $ 93.000
31/5/1974 Unit $

Cincin Baja 25,450 $67,149


Bahan Mentah 34,500 $26,400
59,950 $93,549
($67,149 = 254.5 * $263,85)
Divisi Mesin Gerinda memiliki 10 persen pangsa pasar di Eropa, sebagai daerah pemasaran
utamanya. Salah satu pabrik DMG berada di daerah Cologne yang mempekerjakan 400 pegawai
produksi. Pabrik tersebut memproduksi model yang berbeda-beda dengan harga antara $ 4.500
sampai $ 7.000 dengan rata rata sekitar $ 6.000. mesin yang dihasilkan digunakan di banyak industri
pabrik logam dengan masa pakai 10 tahun pada tingkat perawatan yang normal.

Page | 16
Penggantian komponen secara keseluruhan tercatat lebih dari separuh tingkat turnover DMG.
Seperti industri mesin pada umumnya, margin dari penjualan mesin seringkali berkurang karena
tingginya harga penggantian komponen selama masa pakai mesin. Hal ini menciptakan kesempatan
untuk melakukan pemotongan harga oleh pemasok komponen untuk penggantian komponen yang
dapat dipertukarkan. Cincin gerinda baja termasuk komponen yang dapat dipertukarkan
Beberapa tahun belakangan ini, perusahaan Jepang ikut memasuki pasar Reichard dengan
harga komponen yang lebih murah. Sedangkan pesaing yang lain menawarkan harga mesin dan
komponen yang lebih murah namun dengan kualitas yang lebih rendah. Kurtz sangat yakin bahwa
tingkat persaingan ke depannya akan meningkat. Namun tetap berkomitmen penuh dengan strategi
Reichard yang mengandalkan kualitas tinggi, inovasi dan pelayanan yang memuaskan.
Cincin-cincin baja buatan DMG memiliki masa pakai sekitar dua bulan dalam pemakaian
mesin yang normal. Cincin yang telah usang dapat diganti dalam waktu satu atau dua menit.
Dibutuhkan dua sampai enam cincin untuk model mesin yang berbeda beda. Namun, secara rata-
rata setiap mesin menggunakan sampai empat cincin. Manajer Penjualan, Mr Goerner telah
mempelajari cincin plastik segera setelah kemunculannya dan meminta DMG apakah dapat
memasoknya untuk dipasarkan kepada pelanggan di Belgia, dimana Bruggerman merupakan
pesaing yang terkuat di sana. Pada pertengahan bulan Mei, Mr Hainz, bagian pengembangan,
memprediksikan bahwa pabrik akan siap memproduksi cincin plastik pada bulan September. Pabrik
telah memiliki departemen pencetakan injeksi plastik. Cetakan tambahan dan peralatan lain yang
diperlukan dapat diproduksi dengan biaya $ 10.000 namun membutuhkan waktu beberapa bulan
Biaya pembuatan cincin plastik lebih murah dibandingkan dengan cincin baja. Namun,
Bruggeman menjual cincin plastik dengan harga $ 340 per 100 unit. Harga ini $ 15 per 100 unit
lebih tinggi dari harga cincin baja yang dijual oleh DMG. Strategi yang akan diterapkan Reichard
sebelum produksi cincin plastik siap dijalankan :
- Berusaha menjual persediaan bahan baku campuran baja yang nanti masih tersisa pada akhir
September berapapun harganya
- Memproduksi cincin plastik dengan biaya yang lebih murah. Sehingga kerugian akibat
kelebihan persediaan bahan baku baja dapat tertutupi
- Hingga cincin plastik siap dijual, Reichard hanya akan menjual cincin baja di pasar yang
tidak terdapat pasokan cincin plastik dari pesaing. Dengan ini diharapkan pangsa pasar 10%
nya tidak terpengaruh oleh kehadiran cincin plastik
Berikut perbandingan biaya produksi cincin plastik dan baja :

Page | 17
Per - 100 Rings
Plastic Steel
Material $ 4.20 $ 76.65
Direct Labor $ 15.60 $ 46.80
Overhead
Manufacturing $ 31.20 $ 93.60
Selling & Admin $ 15.60 $ 46.80
Total $ 66.60 $ 263.85

Overhead dialokasikan untuk semua produk


dengan dasar dari direct labor dollar.
Manufacturing Overhead dialokasikan di 200%
dari Direct Labor dan Selling dan Administrative
Overhead di 100%. Kontroller memperkirakan
bahwa hanya overhead variable cost untuk
produksi cincin yang akan dipajak gaji dan
tunjangan terkait dengan direct labor (perkiraan
80% dari labor cost)

Mr kurtz mempelajari bahwa bahan baku yang tersedia cukup untuk memproduksi lebih dari
34.500 cincin baja (lihat exhibit 1). Dengan asumsi penjualan stabil pada 690 cincin perminggu,
sebanyak 15.000 cincin akan tersisa pada pertengahan September sebelum produksi berhenti. Pada
sepanjang dua atau tiga bulan ke depan, pabrik tidak akan beroperasi penuh pada kapasitasnya.
Daripada memberhentikan, perusahaan memilih kebijakan dalam mempekerjakan kelebihan
pekerja pada masa sulit dengan memberikan upah 70% dari upah normalnya selama proses
pengubahan sisa bahan baku baja menjadi cincin baja sepanjang periode transisi
Pertanyaan :
1. Berapa perbedaan biaya atau tambahan biaya untuk memproduksi 100 cincin plastik?
2. Berapa biaya tambahan per 100 cincin, untuk memproduksi 34.500 cincin baja selanjutnya?
3. Berapa perbedaan biaya dari 25.450 cincin baja yang ada pada persediaan di akhir bulan
Mei?
4. Manakah yang lebih menguntungkan? Cincin baja atau cincin plastik? Tunjukkan dengan
perhitungan untuk mendukung jawaban anda
5. Tindakan apa yang akan anda rekomendasikan kepada Mr Kurtz terkait dengan :
a. Produksi cincin plastik
b. Kelanjutan memproduksi cincin baja
c. Harga dari cincin baja dan plastik
d. Ketersediaan cincin plastik dan baja untuk 1 – 2 tahun berikutnya
e. Ketersediaan dan harga untuk jangka panjang cincin plastik dan baja
6. Evaluasi pengaruh dari rekomendasi tersebut secara kualitatif dan kuantitatif

Page | 18
B. Pembahasan Cased Study : Reichard Maschinen. GmbH
Berdasarkan uraian permasalahan yang sedang dihadapi oleh Rechard Maschine GmbH maka
dapat dijawab beberapa pertanyaan diatas sebagai berikut :
1. Biaya tambahan untuk menghasilkan 100 cincin plastik :
Perhitungan biaya incremental untuk produksi 100 buah ring plastic akan memasukkan
tambahan biaya fixed overhead yang berasal dari investasi dalam mesin Molding dan
Tooling yang diperlukan dalam pembuatan ring plastic, sebesar $10,000. Diasumsikan
mesin tersebut akan memiliki masa manfaat 8 tahun. dengan pangsa pasar perusahaan
sebesar 10%, Perhitungannya adalah sebagai berikut:
a) Variable OH cost adalah 80% of Direct Labor Costs
VOH = $ 15,60 * 80% = $ 12,48
b) Permintaan tahunan cincin plastik = 690 x 52 minggu x 10% = 3.588 unit
c) Tambahan Fixed OH cost per 100 cincin plastik
(Acquisition cost / (Useful life x Annual Demand)) x 100
= ($ 10.000/8 x 3.588) x 100 = $ 34,84
Dalam penghitungan biaya incremental, yang diperhitungkan hanyalah biaya overhead
variable. Hal ini disebabkan biaya fixed overhead sifatnya merupakan alokasi, dimana jika
perusahaan tidak melakukan produksi untuk suatu produk tertentu, maka alokasi biaya tetap
akan tetap terjadi, namun dibebankan di produk lain. Perhitungan Incremental Cost untuk
produksi 100 cincin plastik adalah sebagai berikut:
Incremental Cost Cost per 100 Rings
Materials $ 4,20
Direct Labor $ 15,60
Variable Overhead $ 12,48
Additional Fixed OH $ 34,84
Total $ 67,12

2. Biaya Tambahan per 100 cincin, untuk menghasilkan 34.500 cincin baja berikutnya
Perhitungan didasari pada informasi bahwa terdapat idle labor yang digaji 70% dari gaji
normal pada saat terjadi penurunan produksi. Walaupun perusahaan tidak melakukan
produksi 34,500 ring baja, 70% dari biaya tersebut akan tetap dikeluarkan oleh
perusahaan. Variable overhead terkait adalah biaya payroll taxes dan benefits bagi
karyawan. Perhitungan biaya variable overhead juga didasari pada selisih antara gaji
70% bagi pegawai non-produktif dan 100% jika kapasitas tersebut dimanfaatkan.

Page | 19
a) Direct labor
Biaya tambahan yang perlu dikeluarkan adalah 30% dari gaji normalnya
= 30% x $ 46,8 = $ 14,04
b) Variabel OH cost adalah 80% dari direct labor cost
= 80% x $ 14,04 = $ 11,23
Incrementasl Cost Cost per 100 Rings
Materials $ 0,00
Direct Labor $ 14,04
Variable Overhead $ 11,23
Total $ 25,27

3. Biaya tambahan untuk 25.450 cincin baja yang sudah dalam persediaan akhir Mei
Ketika perusahaan melakukan penjualan atas cincin baja yang sudah jadi tersebut,
perusahaan tidak mengalami tambahan biaya. Hal ini disebabkan biaya produksi untuk
cincin tersebut telah dikeluarkan di periode sebelumnya dan tak dapat diperoleh kembali
dengan cara apapun selain dijual, sehingga biaya dapat digolongkan sebagai Sunk Cost.
Incrementasl Cost Cost per 100 Rings
Materials $0
Direct Labor $0
Variable Overhead $0
Total $0

4. Mana lebih menguntungkan, cincin baja atau cincin plastik dengan perhitungan
yang mendukung jawaban Anda
Perhitungan sederhana untuk profit ring baja dan ring plastic adalah sebagai berikut:
(Untuk 100 Ring) Plastik Baja
Material $4.20 5.5% $76.65 100%
Direct Labor $15.60 33.3% $46.80 100%
Overhead:
Manufacturing $31.20 33.3% $93.60 100%
Selling&Admin $15.60 33.3% $46.80 100%
Total $66.60 25.2% $263.85 100%
Profit jika dijual pada $325 $258.40 422.6% $61.15 100%
Profit jika dijual pada $340 $273.40 359.0% $76.15 100%
Asumsi pertama, adalah jika produk dijual dengan harga sama seperti cincin baja
perusahaan saat ini yaitu $325, dan asumsi kedua, adalah produksi dijual dengan harga
sama seperti kompetitor (Bruggmann SA), yaitu $340. Dari perhitungan diatas tampak

Page | 20
jelas bahwa ring plastik memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan ring
baja.

5. Tindakan apa yang anda rekomendasikan kepada Mr Kurtz tentang :

a. Produksi cincin plastik


Perusahaan sebaiknya segera melakukan produksi ring plastik jika alatnya telah
tersedia, yaitu pertengahan September
b. Kelanjutan memproduksi cincin baja
Seperti yang telah dijelaskan diatas, tambahan biaya untuk tetap memproduksi
cincin baja adalah sebesar $25,27 per 100 ring, sehingga total biaya tambahannya
adalah $8.718,15 ($25,27 * 345). Jika perusahaan tidak melakukan pemrosesan lebih
lanjut maka baja tersebut tidak dapat dijual sebagai scrap. Tambahan 34,500 cincin
baja tersebut akan dapat dihabiskan dalam waktu 50 minggu (34,500 / 690). Sehingga
total waktu yang diperlukan untuk menghabiskan cincin baja adalah 87 minggu (37
minggu diperlukan untuk menghabiskan 25,450 cincin baja yang telah diproduksi
sebelumnya, dan 50 minggu untuk cincin baja yang akan diproduksi).
Dalam jangka waktu tersebut, ada kemungkinan akan terdapat kompetitor
yang memproduksi cincin plastik, dan karenanya cincin baja yang telah diproduksi
akan mengalami keusangan. Selain itu, profit yang diperoleh dari penjualan cincin
plastik akan jauh lebih besar dibandingkan profit dari penjualan ring baja di wilayah
luar belgia. Oleh karena itu, sangat direkomendasikan untuk tidak meneruskan
produksi atas cincin baja tambahan. Biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli baja
merupakan sunk cost yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan.

Page | 21
Perbandingan Profit A B C
Juni hingga akhir tahun
1. Tambahan biaya produksi cincin baja
($ 25,27 x 345) $8.718,15 $0,00 $0,00
Juni hingga pertengahan September
2. Profit penjualan cincin baja
(690 x 14 minggu x $ 0,6115) $5.907,09 $5.907,09 $5.907,09
Pertengahan September hingga akhir
tahun
3. Tambahan biaya produksi cincin plastik
($ 0,6712 x 690 x 14 minggu) $6.483,79 $6.483,79 $6.483,79
4. Menjual cincin baja di luar Belgia
(90% x 690 x 14 minggu x $ 0,6115) $5.316,38 $5.316,38 $0,00
5. Menjual cincin plastik hanya di Belgia
(10% x 690 x 14 minggu x $ 2,584) $2.496,14 $2.496,14 $0,00
6. Menjual cincin plastik di seluruh Eropa
(690 x 14 minggu x $ 2,584) $0,00 $0,00 $24.961,44
Total Profit/Loss $1.482,33 $7.235,82 $24.384,74
A : Menjual cincin plastik hanya di Belgia, memproduksi cincin baja
B : Menjual cincin plastik hanya di Belgia, tidak memproduksi cincin baja
C : Menjual cincin plastik di seluruh Eropa, tidak memproduksi cincin baja

c. Penentuan harga cincin baja dan plastik


Dalam menentukan harga untuk cincin baja, perusahaan dapat memilih untuk
menetapkan harga yang sedikit lebih murah, jika hal tersebut dapat meningkatkan
permintaan, dan membuat persediaan lebih cepat habis. Pada saat Reichard
memperkenalkan cincin plastik untuk wilayah diluar Belgia, maka menurut kami,
perusahaan dapat menetapkan harga untuk cincin plastik lebih mahal dari cincin baja,
selama di pasar tersebut belum terdapat kompetitor. Sementara pada saat Reichard
memperkenalkan cincin plastik di Belgia, sebaiknya perusahaan menetapkan harga
$325 (sama dengan cincin baja), atau sedikit lebih murah dari harga yang ditetapkan
oleh kompetitor ($340) guna meningkatkan pangsa pasar
d. Ketersediaan cincin baja dan plastic selama 1-2 tahun ke depan

Page | 22
Ketersediaan cincin baja dan plastik bergantung pada kondisi lingkungan
bisnis, apakah Bruggeman SA atau kompetitor lain mulai memperkenalkan cincin
plastik tersebut di tempat lain diluar belgia. Ketika cincin plastik masuk di suatu pasar,
maka kecil kemungkinan permintaan akan cincin baja akan tetap ada jika tidak ada
perbedaan harga. Dalam 1-2 tahun menurut kami permintaan akan cincin baja akan
semakin terganti oleh cincin plastik yang memiliki daya tahan lebih tinggi.
e. Ketersediaan jangka panjang dan harga untuk cincin baja dan plastik
Dalam jangka panjang, ketersediaan/permintaan akan cincin baja
kemungkinan akan hilang sepenuhnya. Masuknya kompetitor lain, serta biaya
produksi ring plastik yang relatif rendah, kemungkinan akan menyebabkan
terjadinya persaingan harga cincin plastik dan menipisnya margin cincin plastik.
Dikarenakan penjualan spare part merupakan komponen yang signifikan dari
turnover perusahaan, sementara dengan daya tahan cincin plastik yang lebih lama
hal ini berpotensi menyebabkan turunnya permintaan akan cincin plastik sebagai
replacement parts. Turunnya margin akibat persaingan harga, dan turunnya
permintaan akibat daya tahan yang lebih lama, kemungkinan akan menyebabkan
penurunan revenue perusahaan dalam jangka panjangnya.

6. Rekomendasi :
a) Pasar Kompetitif :
Memperhatikan produksi Plastic Rings ini tidak terlalu sulit dan membawa margin
yang lebih tinggi daripada Steel Rings, maka pasar akan sangat kompetitif. Bahkan
jika perusahaan tidak menghasilkan Plastic Rings, maka Plastic Rings akan diproduksi
oleh perusahaan lain dan pasar akan beralih ke Plastic Rings secara alami.
b) Kepemimpinan Pasar Perusahaan Reichard Maschinen
Dengan memperkenalkan Plastic Rings ke pasar sebelumnya, perusahaan akan
mempertahankan posisi mereka sebagai produsen mesin industri terkemuka
berkualitas tinggi dan teknologi.
Penetrasi Global: Mengingat tingginya struktur biaya OH Plastic Rings dan penurunan
prospek permintaan, perusahaan harus memperluas basis klien mereka dengan
penetrasi global. Sejak pesaing mereka, Bruggeman, hanya menjual Plastic Rings di
Belgia. melalui ekspansi ini, Perusahaan Reichard Maschinen GmbH bisa
membenamkan produksi Plastic Rings mereka .
c) Steel Rings tidak lagi layak: biaya baja rings yang lebih tinggi dapat terus menerus
produksi.
Page | 23
d) Sebagai kesimpulan, mengingat semua aspek analisis biaya tambahan jangka pendek,
prospek jangka panjang permintaan, harga, profitabilitas dan analisis kuantitatif, kami
menyarankan sebagai berikut :
1) Memproduksi Plastic Rings dalam waktu satu tahun
2) Harga awal sekitar $ 325
3) Memotong harga karena persaingan berjalan
4) Membedakan atau inovasi produk
5) Go global dan memperluas basis pelanggan
7. Kesimpulan Cased Study : Reichard Maschinen. GmbH
Berdasarkan uraian diatas, maka kasus yang terjadi di Reichard Maschinen GmbH dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam penghitungan biaya incremental, yang diperhitungkan hanyalah biaya overhead
variable. Hal ini disebabkan biaya fixed overhead sifatnya merupakan alokasi, dimana jika
perusahaan tidak melakukan produksi untuk suatu produk tertentu, maka alokasi biaya
tetap akan tetap terjadi, namun dibebankan di produk lain
2. Dengan menjual 25.450 Steel Rings yang sudah selesai dan sudah dalam persediaan akan
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan tidak ada biaya diferensial (Differential
Cost) atau biaya tambahannya sebesar nol karena tidak ada pekerjaan tambahan yang perlu
dilakukan pada rings ini.
3. Untuk harga yang ada maka dengan produksi lajutannya sebanyak 25.450 rings, Steel
Rings lebih menguntungkan daripada Plastic Rings. Begitu juga dengan produksi 34.500
rings berikutnya setelah itu. Namun secara kontribusi marjinal Plastic Rings lebih
menguntungkan dari Steel Rings atas dasar biaya penuh.
4. Pergeseran perusahaan untuk produksi Plastic Rings masih menimbulkan kekhawatiran 3
(tiga) hal yaitu : penurunan harga, biaya overhead pada Plastic Rings dan penurunan
permintaan.
5. Sebagai kesimpulan, mengingat semua aspek analisis biaya tambahan jangka pendek,
prospek jangka panjang permintaan, harga, profitabilitas dan analisis kuantitatif, kami
menyarankan sebagai berikut :
a. Memproduksi Plastic Rings dalam waktu satu tahun;
b. Harga awal sekitar $ 325;
c. Memotong harga karena persaingan berjalan;
d. Membedakan atau inovasi produk;
e. Go global dan memperluas basis pelanggan.

Page | 24

Anda mungkin juga menyukai