Anda di halaman 1dari 13

IX – D

Tahun pelajaran :

2016 – 2017

Nama : NALAN RIDLO F.

ABSEN : 22

SMPN 1 KEDIRI

JL.Diponegoro no 26,Balowerti,kediri,jawa timur


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Olahraga Pencak Silat”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian
yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia
Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh
masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh
masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata
pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada
waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan
Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI
pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-
perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara
kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak
Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional
yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di
Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan
Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara
singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan,
teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya

1.2.Tujuan
1.2.1. Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis
dan pembaca.
1.2.2. Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran
tentang materi pencak silat.
1.3. Rumusan Masalah
1.3.1. Bagaimanakah peraturan pertandingan Pencak Silat?
1.3.2. Apa saja teknik serangan dalam olahraga Pencak Silat?
1.3.3. Apa saja teknik bertahan dalam olahraga Pencak Silat?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Peraturan Pertandingan Pencak Silat


Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan
Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan
Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat
sebagai berikut:

1. Ketentuan Bertanding

a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan
untuk mencapai prestasi.

 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)


 Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.

b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing


babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.

c. Ketentuan Pertandingan

 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan,
langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan
harus kembali kepada sikap awal/pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan
berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah
pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.

d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.

2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan

Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai


berikut:

a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah
satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.

b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;


 Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
 Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin
membahayakannang mutlak
 Atas permintaan pelatih

c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar
setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.

d. Menang diskwalifikasi, jika:

 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2


 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung
diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan
tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

e. Menang karena pertandingan tidak seimbang

f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.

3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat

Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat
sebagai berikut:\

a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.

 Teguran I, nilai dikurangi satu (1)


 Teguran II, nilai dikurangi dua (2)

b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat
pelanggaran ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)

c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai
dikurangi sepuluh (10)

d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:

 Mendapat peringatan setelah peringatan II


 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang
bertentangan dengan norma keolahragaan
 Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter perandingan.

4. Ketentuan Penilaian

Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai


berikut:

a. Nilai 1 (satu)

 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan


yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran

b. Nilai 2 (dua)

 Serangan kaki yang masuk pada sasaran

c. Nilai 3 (tiga)

 Menjatuhkan lawan

d. Nilai 4 (empat)

 Mengunci lawan

e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas
kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai
tertinggi 5 (lima) pada setiap babak.

4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas
dan kemaluan, yaitu:

 Dada
 Perut
 Pinggang kiri dan pinggang kanan
 Punggung
 Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan
menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan
perkenaan.

2.2. Teknik Serangan dalam Pencak Silat


2.2.1. Serangan Tungkai
Serangan tungkai dengan kaki dapat digunakan bervariasi di
antaranya punggung kaki, tumit kaki, telapak kaki,ujung kaki, dan
pisau kaki.
1) Serangan Kaki
Serangan kaki dengan tendangan terdiri atas
a) tendangan depan;
b) tendangan samping;
c) tendangan membusur;
d) tendangan belakang.
2) Teknik Serangan Lutut
Serangan lutut dalam pencak silat terdiri atas
a) serangan lutut dari bawah;
b) serangan lutut dari samping.
2.2.2. Serangan Lengan
Serangan lengan dapat dilakukan dengan menggunakan lengan
dan siku.
1) Serangan dengan lengan dilakukan dari arah serangan tangan
arah depan, serangan tangan arahsamping, serangan tangan arah
atas, dan serangan tangan arah bawah.
2) Serangan siku dapat dilakukan dengan serangan siku arah depan,
serangan siku arah samping,serangan siku arah belakang, serangan
siku arah atas, dan serangan siku arah bawah.

2.3.Teknik Bertahan dalam Pencak Silat


1. Langkah
Langkah dalam pencak silat digunakan untuk mengadakan
serangan ataupun pembelaan dengan arah sesuai yang dikehendaki.
Dalam pencak silat, gerakan langkah ada beberapa bentuk pola,
yaitu lurus, gergaji, ladam tunggal, ladam rangkap, segitiga
tunggal, segitiga rangkap, segi empat lurus, dan segi empat potong
serta langkah huruf S.
2. . Hindaran/elakan

Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan


sasaran dari lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat
melakukan gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik).
3. Hindaran
Hindaran adalah teknik pembelaan untuk mengalihkan bidang
sasaran dari lawan dengan cara memindahkan badan diikuti dengan
langkah. Hindaran dalam pencak silat meliputi hindaran hadap,
hindaran samping, dan hindaran belakang.

4. Bentuk latihan tangkisan


Tangkisan yaitu teknik pembelaan dengan mengadakan kontak
langsung dengan serangan lawan. Tangkisan dapat dilakukan
dengan satu tangan, dua tangan dan kaki. Berikut ini beberapa
contoh tangkisan dengan tangan:
a. Latihan tangkisan luar dilakukan dengan satu tangan.
b. Latihan tangkisan dalam dilakukan dengan satu tangan.
c. Latihan tangkisan silang tinggi/halang rintang atas dilakukan
dengan dua tangan.
d. Latihan tangkisan halang rintang bawah dilakukan dengan dua
tangan.
5. Bentuk Latihan Elakan
Elakan yaitu teknik pembelaan dalam pencak silat menghindari serangan
lawan tanpa melangkahkan kaki. Elakan dalam pencak silat dapat dibedakan
menjadi 5, yaitu elakan hadap, elakan samping, elakan belakang, elakan atas,
dan elakan bawah. Di bawah ini ada contoh teknik elakan belakang.
a. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan samping.
b. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan belakang. Elakan dilakukan
dengan meluruskan kaki depan (merendah) dan berat badan pindah ke kaki
belakang. Kedua tangan siap dalam sikap menangkis, satu tangan di muka
satu lurus ke bawah sejajar badan. Tangkisan digunakan untuk menangkis
serangan dari tendangan dan dilakukan berpasangan.
6. Gerakan Serangan Tangan atau Kaki
1. Jenis Serangan Tangan/Pukulan
Jenis serangan tangan/pukulan dibedakan sebagai berikut.
a. Serangan arah depan, meliputi pukul depan, dorong/tebak, totok, sodok,
dan bandul. Serangan ini digunakan untuk lawan yang berada di depan. Arah
sasaran adalah dada.
b. Serangan tangan dari bawah, meliputi pukulan saduk, canggah, dan tusuk.
Serangan ini digunakan lawan yang berada di depan. Arah sasaran adalah ulu
hati, dagu, dan tenggorokan.
c. Serangan tangan dari atas, meliputi cambuk, gebang/pedang, ketok, patuk,
dan tebak. Sasaran dalam serangan ini adalah leher, dada, dan pundak
e. Serangan siku depan, samping, belakang, serong, dan bawah. Serangan
siku dapat digunakan untuk menyerang lawan dari beberapa arah, serangan
ini sekaligus dapat digunakan sebagai tangkisan dari serangan kaki lawan.

2. Jenis Serangan Kaki/Tendangan


Jenis serangan kaki/tendangan dibedakan sebagai berikut.
a. Serangan kaki dapat menggunakan punggung kaki/sabit, telapak kaki/
tendangan A, ujung kaki/gajul, pisau kaki/ tendangan T, dan tendangan
belakang/tumit.
b. Serangan lutut terdiri atas bawah dan samping.
7. Tangkapan tangan

Tangkapan tangan terdiri atas tangkapan dari dalam ke luar dan dari luar
ke dalam. Tangkapan dapat digunakan untuk menangkap serangan lawan
yang berasal dari pukulan.
2. Tangkapan dengan lengan
Tangkapan dengan lengan meliputi tangkapan dari luar ke dalam dan dari
dalam ke luar. Tangkapan ini digunakan untuk lawan yang menggunakan
serangan dengan tendangan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia
maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang
tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di
Malaysia.
Pencak Silat merupakan salah satu seni bela diri tradisional yang dapat
membantu kita dalam menjaga kebugaran tubuh dan juga dapat diperlombakan
dalam ajang nasional maupun internasional yang merupakan kebanggaan
Indonesia.

3.2. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada
akhirnya pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik
dari nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus
terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai