JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG KAJIAN
C. PENDAHULUAN
Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses
pelajaran dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan
tetapi harapan–harapan itu tidak selalu dapat terwujud.Masih banyak siswa yang
kurang memahami penjelasan guru.Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan
ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun
muncul begitu saja, tetapi ada faktor–faktor penyebabnya. Apabila guru mampu
dalam pembelajaran yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, siswa tidak
mengerti kata, kalimat, bentuk kalimat, yang diucapkan ataupun yang ditulis. Hal
Ini mungkin karena penjelasan guru tidak disertai alat peraga atau alat peraga
hampir tidak pernah digunakan oleh guru-guru SD, padahal alat peraga itu ada.
Akhirnya alat peraga itu hanya jadi pajangan kantor atau tersimpan rapi di lemari.
Alat peraga IPA tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di sekitar kita seperti
kebun sekolah, sawah, sungai, dan semua yang kita lihat di alam raya ini. Oleh
karena itu tugas PTK yang kami laksanakan ini mencoba mengambil tema “
DAMAR.” Tentu saja alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode yang
1. Identifikasi Masalah
Setelah kami mengevaluasi dan mengamati hasil belajar siswa, serta
pada akhir pelajaran IPA, ternyata hasil belajar siswa masih banyak masalah yang
2. Analisis Masalah
atas, maka masalah yang menjadi fokus pebaikan itu dapat dirumuskan sebagai
berikut:
4. Pemecahan Masalah
- guru memberi tugas secara individual yaitu, setiap siswa harus mencatat
pertanyaan.
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
F. MANFAAT PENELITIAN
serta membangkitkan rasa percaya diri sehingga akan selalu bergairah dan
materi yang dipelajari sehingga proses dan hasil belajar pun akan lebih
meningkat pula.
Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi guru yang mau memperbaiki
alamiah. Penggunaan alat peraga alamiah yang menjadi inti penelitian ini
merupakan alat peraga/alat bantu pembelajaran IPA yang murah dan mudah yang
dapat ditemukan di lingkungan paling dekat di sekitar kita. Guru bisa memberi
tugas kepada siswa untuk mempersiapkan dan mencari alat peraga alamiah ini,
sehingga siswa akan selalu terkait dengan apa yang dipelajari di sekolah dengan
lingkungan yang mereka lihat sehari-hari. Jika hal demikian selalu dibiasakan
maka keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA akan mudah
diwujudkan .Semoga!
G. KAJIAN PUSTAKA
sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi
tertentu (Miarso, 2004 : 528). Berangkat dari konsep tersebut maka pemberdayaan
lebih baik. Oleh karena itu tiap pokok bahasan yang diajarkan harus menggunakan
Berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA, antara lain
memanfaatkan alam sekitar seperti halaman, kebun, lapang rumput, semak semak,
hutan, selokan, sungai, danau, pantai, laut, kawasan industri, dan lain sebagainya
tumbuhan yang masih kecil ke kelas, atau memberi tugas secara kelomok untuk
membawa macam-macam tumbuhan seperti tanaman padi, jagung, kunyit, bunga,
tebu, ubi, singkong, sirih, dan tanaman yang masih berupa bibit. Oleh karena
lingkungan yang harus digunakan oleh guru. seperti materi tentang tumbuhan atau
hewan sudah pasti banyak memerlukan contoh kongkrit dari lingkungan alam
pembelajaran siswa.
2. Pendekatan penemuan
Pendekatan ini erat kaitannya dengan teori belajar (Bruner, 1915) yang
informasi sendiri dengan bantuan guru dan menggunakan barang nyata (alamiah ).
Dari uraian singkat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan
lingkungan tidak bisa dipisahkan dari pendekatan penemuan. Dimana guru dan
hakikat manusia yang mempunyai sifat untuk selalu ingin mencari pengetahuan,
bermakna.
dan sistematis.
Metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar IPA di kelas IV
diantaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, kerja kelompok, observasi
Setiap konsep dan sub konsep disajikan dengan melibatkan buku sumber IPA,
Evaluasi pembelajaran IPA meliputi penilaian proses dan hasil. Penilaian proses
dibagi atas ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian yang sifatnya
kognitif dilaksanakan dengan tes lisan atau tes tertulis dalam bentuk pertanyaan
Penilaian hasil pembelajaran IPA yang bersifat kognitif menggunakan tes bentuk
obyektif atau tes bentuk uraian. Hasil penilaian hasil digunakan untuk
tugas dan lain-lain. Sebagaimana mata pelajaran lain, hasil penilaian mata
pelajaran IPA pun diharapkan mencapai hasil yang maksimal sesuai tujuan
A. Subjek Penelitian
dengan materi pokok “Bagian- bagian tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu
Siswa yang Jumlah siswa kelas IV SDN 7 DAMAR pada saat ini
dilaksanakan yaitu sebanyak 10 orang, terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 5
orang siswa perempuan. Kapasitas tempat duduk terdiri atas 5 meja dan 5 tempat
duduk/ kursi.Tingkat kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, ada
yang sedang dan ada pula beberapa orang di atas rata-rata. Dari data ulangan IPA
pada tes jeda semester tahun 2017 yang baru saja dilaksanakan tercatat siswa
yang memiliki nilai di atas KKM yaitu 6 orang atau 58,3% dari 10 orang siswa.
Siswa yang berada dibawah KKM ada 4 orang siswa atau 27,7% dan sisanya 14%
memiliki nilai sama dengan KKM, dimana KKM untuk pelajaran IPA semester 1
di SDN 7 DAMAR yaitu 64,9%. Selain itu ada 2 orang yang seharusnya sudah
duduk di kelas V mereka tinggal kelas sewaktu di kelas I atau kelas II.
sebagai berikut :
1. Rencana
Siklus I
b. menyampaikan tujuan
c. menjelaskan langkah–langkah pembelajaran
akardan fungsinya.
h. menyimpulkan pelajaran
Siklus II
b. menyampaikan tujuan
d. mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan
akardan fungsinya.
h. menyimpulkan pelajaran
b. menyampaikan tujuan
d. mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan
berdasarkanjenis akarnya.
g. menyimpulkan pelajaran
2. Pelaksanaan Penelitian
a) Siklus I
menjelaskan, siswa juga belum seluruhnya aktif dalam kerja kelompok/ diskusi,
tercatat juga siswa kurang mengerti terhadap maksud kalimat atau bahasa yang
diucapkan guru. Hal ini disebabkan guru kurang menggunakan contoh/ ilustrasi
dan penekanan serta alat peraga yang menarik, guru juga tidak memberikan tugas
secara individu dalam diskusi/ kerja kelompok, juga guru kurang memberi
permasalahan.
b) Siklus II
Siswa sudah mulai memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, siswa juga
diskusi secara individual, tetapi para siswa kurang aktif ketika diskusi klasikal
atau menanggapi kelompok lain ketika presentasi di depan kelas. Namun ada
perkembangan yang lebih baik, siswa mulai mengerti bahasa yang dimaksud
c) Siklus III
ataupun tanya jawab. Hal ini disebabkan karena guru sudah menggunakan metode
dan alat peraga yang sesuai , serta cara menjelaskan dan membimbing diskusi
kecil dengan lebih intensif. Walau pada tes akhir ada saja siswa yang mau
menyontek dari temannya tapi segera bisa diatasi dengan cara mendekati dan
diberi teguran.
LK.05 Merancang Proposal Penelitian
1. Pendahuluan
2. Kajian pustaka
3. Metode penelitian.
- Latar belakang
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian
- Identifikasi masalah
- Landasan teori
- Kerangka pikir
- Hipotesis
- Penelitian
- Setting penelitian
- Desain penelitian
- Instrumen penelitian
- Indikator keberhasilan
PTK sebagai tindak lanjut hasil refleksi pembelajaran Berdasarkan hasil refleksi
belajar yang optimal. Refleksi terhadap hasil belajar siswa tentu tidak terlepas dari
hasil penilaian terhadap capaian belajar mereka. Seperti telah diketahui bersama
bahwa hasil belajar siswa saat ini dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) aspek, yaitu: