Anda di halaman 1dari 10

CSR

Competition
2019
Kelola Sampah, Ubah Kemiskinan
Menuju Kemandirian

PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG


KSM TUNAS HARAPAN BANK
SAMPAH KARTINI KELURAHAN
LOROK PAKJO PALEMBANG
3/22/2019
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................ 1
Latar Belakang................................................................................................ 2
Maksud Dan Tujuan....................................................................................... 3
Lokasi Kegiatan.............................................................................................. 4
Fakta Obyek.................................................................................................... 4
Lingkup Kegiatan............................................................................................ 4
Indikasi Keluaran............................................................................................ 5
Pengelolaan Program...................................................................................... 5
Penerima Manfaat........................................................................................... 6
Rencana Anggaran Biaya............................................................................... 7
Jadwal Program.............................................................................................. 7
Lampiran......................................................................................................... 8

1
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

PROGRAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN


LOROK PAKJO KOTA PALEMBANG

Judul Proyek
Perbaikan mesin pencacah plastik dan pengadaan mesin press hidrolik

Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu masalah laten yang dialami oleh berbagai Negara di
dunia, termasuk di Indonesia terutama di perkotaan. Keberadaan sampah semakin hari
semakin bertambah, terutama sampah-sampah non organik yang sulit terurai, salah satunya
sampah plastik. Berdasarkan data dari ScienceMag, jumlah produksi sampah plastik global
sejak 1950 hingga 2015 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1950, produksi
sampah dunia ada di angka 2 juta ton per tahun. Sementara pada tahun 2015 produksi sampah
sudah berada di angka 381 juta ton per tahun, hal ini berarti telah terjadi peningkatan
sebanyak 190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 5.8 ton per tahun (Kompas,
2018). Mirisnya Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di
dunia setelah Cina. Dalam setahun, Indonesia mencemari lautan dengan sampah plastik
sebanyak 3,2 juta ton.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Orb Media pada tahun 2017 sebanyak 76,2% air di
Indonesia tercemar mikroplastik. Disamping itu, mikroplastik juga dapat mencemari air dan
masuk ke dalam rantai makanan ekosistem laut. Hingga saat ini sebanyak 267 spesies hewan
laut di seluruh dunia terbelit dan memakan sampah (Azaria, 2013). Efek mikroplastik bagi
tubuh manusia belum diketahui, namun bagi hewan laut mikroplastik dapat menimbulkan
beberapa gangguan seperti perlambatan pertumbuhan, gangguan sistem reproduksi,
menghambat produksi enzim, dll.
Salah satu penyebab masalah sampah di Indonesia adalah tata kelola sampah yang
minim daur ulang, yaitu hanya 8%. Sebagian besar sampah di Indonesia hanya berakhir di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan di timbun sebesar 69%, 10% dikubur, 8%
dibiarkan dan 5% dibakar atau dikelola dengan cara yang tidak ramah lingkungan.
"Indonesia Bersih Sampah 2025" adalah target dari Pemerintah melalui Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dicanangkan pada Rapat Koordinasi
Nasional Kebijakan dan Strategi Nasional (Rakornas Jakstranas) Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Jakarta (3/4/2018). Hal ini dilakukan
sebagai upaya untuk melaksanakan Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan

2
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga.
Menurut Undang-undang RI No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, pada
pasal 4 dijelaskan bahwa pengelolaan sampah memiliki 3 tujuan, yaitu: (1) meningkatkan
kesehatan masyarakat: (2) meningkatkan kualitas lingkungan; dan (3) menjadikan sampah
sebagai sumber daya. Poin kedua selaras dengan salah satu dari 5 pilar Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan pada tahun
2017, yaitu pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi penyakit berbasis
lingkungan. Penumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko
terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya meningkatnya sarang vector beberapa
penyakit.
Berdasarkan UU RI No. 18 tahun 2008 pasal 19 pengelola kawasan permukiman,
kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan
fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah, dalam hal ini kelurahan
Lorok Pakjo yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Kampus telah memiliki fasilitasnya,
yaitu Bank Sampah yang dikelola oleh KSM Kartini, berlokasi di Jl. Puncak Sekuning. Bank
Sampah KSM Kartini saat ini tidak berjalan secara optimal diakibatkan beberapa faktor, salah
satunya beberapa sarana yang tersedia seperti alat pencacah plastik yang mengalami
kerusakan. Pengelolaan sampah yang baik membuka peluang mengubah sampah menjadi
uang yang nantinya akan berimbas pada sektor ekonomi berupa peningkatan pendapatan
masyarakat miskin yang selama ini banyak berprofesi menjadi pemulung sampah. Dengan
pengeloaan sampah yang baik dengan memanfaatkan teknologi diharapkan, kehadiran Bank
Sampah Kartini dapat menjadi solusi pengentasan kemiskinan yang dikelola oleh swadaya
masyarakat.

Maksud dan Tujuan


Program pengolahan sampah plastik di Kelurahan Lorok Pakjo Kota Palembang
memiliki tujuan untuk:

 Mengubah sampah menjadi uang


 Mengurangi kemiskinan dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat dalam mengelola sampah secara baik dan profitable.
 Mengurangi sampah plastik yang dihasilkan oleh sampah rumah tangga di kelurahan
Lorok Pakjo Palembang
 Efesiensi pengolahan sampah plastik dari segi lokasi penyimpanan.

3
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

 Meningkatkan nilai jual sampah plastik sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat
yang menjadi nasabah bank sampah kartini.
 Mencegah penyebaran penyakit akibat vektor seperti demam berdarah dan malaria
karena wadah plastik kemasan dapat menjadi sarang vektor apabila tidak dikelola dengan
baik.
 Mengimplementasikan pilar STBM dalam pengolahan sampah rumah tangga terutama
sampah anorganik seperti plastik.
 Meningkatnya peranan sektor swasta dan korporasi dalam penguatan program CSR yang
akan memberikan positif image products & company kepada masyarakat

Lokasi Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan di KSM Tunas Harapan Bank Sampah Kartini Kelurahan Lorok
Pakjo kota Palembang.

Fakta Obyek
Jumlah sampah plastik yang diterima oleh Bank Sampah Kartini dalam kurun waktu satu
tahun terakhir adalah sekitar 500-1000kg.

Saat ini, Bank Sampah Kartini memliki alat pencacah plastik yang didapatkan dari bantuan
pemerintan provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2012. Alat pencacah yang dimiliki bank
sampah kartini adalah jenis mesin rakitan yang mengalami kerusakan di bagian pisau
pencacah, roda gila dan bantalan mesinnya. Kerusakan ini masih dapat diperbaiki.

Lingkup Kegiatan
Program pengolahan sampah plastik di Kelurahan Lorok Pakjo Kota Palembang yang
diusulkan oleh Puskesmas Kampus Palembang ini akan mengurangi penumpukan dan
pencemaran akibat sampah plastik.

Lingkup kegiatan mencakup:


 Pendanaan perbaikan mesin pencacah plastik
 Pendanaan pengadaan mesin press hidrolis
 Pelatihan penggunaan mesin pencacah plastik dan mesin press hidrolis bagi pelaksana
harian Bank Sampah Kartini oleh teknisi setempat
 Pengadaan biaya operasional & pemeliharaan:
o sarana penunjang dan peralatan
o fasilitas kegiatan pendukung lainnya

Spesifikasi (keunikan) program:


Program pengolahan sampah plastik di kelurahan Lorok Pakjo kota Palembang memiliki
spesifikasi program, yaitu:
4
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

 Mengubah sampah menjadi uang


 Mengentaskan kemiskinan dengan meningkatkan harga jual sampah melalui teknologi
 Program yang diusulkan ini memiliki dampak yang lebih besar yaitu diharapkan
pengolahan sampah plastik ini dapat mewujudkan kelurahan Lorok Pakjo bebas
sampah plastik.
 Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memilah sampah anorganik dan organik
karena meningkatnya pengetahuan masyarakat bahwa sampah plastik pun dapat
memiliki daya guna dan nilai guna apabila diolah dengan baik.
 Mencegah penyebaran vektor penyakit terutama DBD.
 Meningkatkan ekonomi masyarakat yang menjadi nasabah Bank Sampah Kartini.

Indikasi Keluaran
Keluaran (output) progam CSR ini diantaranya adalah:
1. Perbaikan mesin pencacah sampah
2. Pengadaan alat press hidrolik.

Pengelolaan Program
Perancanaan program

Program pengolahan sampah plastik Bank Sampah Kartini kelurahan Lorok Pakjo Palembang
akan dilaksanakan oleh pelaksana harian KSM Bank Sampah Kartini, dengan sinergi dan
dukungan masyarakat setempat, dan unsur-unsur terkait.

Pelaksanaan

Program akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Kampus sebagai perancana dan fasilitator,
pelaksana harian KSM Bank Sampah Kartini, dan untuk perbaikan alat akan dilakukan oleh
teknisi setempat, dengan rincian berdasarkan jenis kegiatannya adalah sebagai berikut:

Jenis Kegiatan Rencana institusi/unsur yang terlibat


Perencanaan Pihak Puskesmas Kampus Palembang
Kegiatan perbaikan alat pencacah sampah Teknisi setempat
dan pelatihan penggunaan alat pencacah
pplastik dan alat press hidrolik
Kegiatan pengadaan alat press hidrolik dan Pelaksana harian KSM Bank Samppah
pemeliharaan alat pencacah plastik maupun Kartini
alat press hidrolik

Pengawasan

Pengawasan akan dilakukan secara bersama-sama dalam satu tim pengawasan yang terdiri
atas komponen pemangku kepentingan (stake-holder) di antaranya terdiri atas:

5
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

 Pemerintah kota Palembang melalui badan lingkungan hidup dan pemegang program
STBM dari Puskesmas Kampus Palembang
 Perwakilan korporasi pemberi hibah CSR

Penerima Manfaat
Dalam program pengolahan sampah plastik di kelurahan Lorok Pakjo kota Palembang
diperoleh manfaat untuk seluruh pemangku kepentingan sebagai berikut:

Unsur pemangku kepentingan Indikasi manfaat yang akan diperoleh


Korporasi pemberih hibah CSR Promosi produk atau corporate image selama
satu tahun, pada:
- Pemasangan logo perusahaan pada
pamflet, spanduk dan brosur bank
sampah kartini
- Pemasangan logo perusahaan pada
kartu nasabah bank sampah
Masyarakat secara umum Berkurangnya sampah plastik yang
menumpuk pada lingkungan
Pencegahan terhadap sumber vektor penular
penyakit
Meningkatnya kualitas kesehatan dan
kualitas lingkungan
KSM Bank Sampah Kartini Mendapatkan dana hibah melalui CSR dan
efesiensi pengelolaan sampah plastik
Puskesmas Kampus Palembang Berjalannya pilar ke-4 STBM yaitu
terwujudnya pengelolaan sampah rumah
tangga untuk mengurangi penyakit berbasis
lingkungan.

Secara spesifik, para korporasi pemberi hibah CSR akan memperoleh keuntungan
dalam membangun kesan (image) positif atas perannya di dalam partisipasinya untuk
memberikan bantuan, apakah itu berupa barang atau jasa atau uang sekalipun dalam bentuk
corporate socialresponsibility atau lebih dikenal sebagai CSR.

6
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya untuk program pengolahan sampah plastik di kelurahan lorok pakjo
kota palembang sebagai berikut*:

No. Kebutuhan Harga satuan QTY Total Jumlah


1. Mata pisau Rp 1.500.000,00 1 set Rp 1.500.000,00
pencacah
2. Filter mesin Rp 2.000.000,00 1 Rp 2.000.000,00
giling plastik
ukuran 15 mm
3. Roda gila (fly Rp 7.000,00 40kg Rp 280.000,00
wheel) Rp 44.880.00,00
4. Bearing/bantalan Rp 250.000,00 2 Rp 500.000,00
5. Biaya perbaikan Rp 300.000,00 2 orang Rp 600.000,00
teknisi
6. Mesin press Rp 40.000.000,00 1 Rp 40.000.000,00
hidrolik
*data RAB didapatkan dari teknisi lapangan setempat

Jadwal Program
Rencana umum jadwal program sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:

No. Uraian kegiatan Pekan ke-1 Pekan ke-2 Pekan ke-3 Pekan ke-4
1. Pengadaan barang
untuk perbaikan mesin
pencacah
2. Perbaikan mesin
pencacah
3. Pelatihan penggunaan
dan perawatan mesin
pencacah
4. Monitoring dan
evaluasi

7
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

Lampiran:

Profil Bank Sampah Kartini

Sampah plastik sebelum dipilah

Mesin pencacah plastik

8
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG

Mesin Pencacah Plastik

Anda mungkin juga menyukai