Competition
2019
Kelola Sampah, Ubah Kemiskinan
Menuju Kemandirian
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................ 1
Latar Belakang................................................................................................ 2
Maksud Dan Tujuan....................................................................................... 3
Lokasi Kegiatan.............................................................................................. 4
Fakta Obyek.................................................................................................... 4
Lingkup Kegiatan............................................................................................ 4
Indikasi Keluaran............................................................................................ 5
Pengelolaan Program...................................................................................... 5
Penerima Manfaat........................................................................................... 6
Rencana Anggaran Biaya............................................................................... 7
Jadwal Program.............................................................................................. 7
Lampiran......................................................................................................... 8
1
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG
Judul Proyek
Perbaikan mesin pencacah plastik dan pengadaan mesin press hidrolik
Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu masalah laten yang dialami oleh berbagai Negara di
dunia, termasuk di Indonesia terutama di perkotaan. Keberadaan sampah semakin hari
semakin bertambah, terutama sampah-sampah non organik yang sulit terurai, salah satunya
sampah plastik. Berdasarkan data dari ScienceMag, jumlah produksi sampah plastik global
sejak 1950 hingga 2015 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1950, produksi
sampah dunia ada di angka 2 juta ton per tahun. Sementara pada tahun 2015 produksi sampah
sudah berada di angka 381 juta ton per tahun, hal ini berarti telah terjadi peningkatan
sebanyak 190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 5.8 ton per tahun (Kompas,
2018). Mirisnya Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di
dunia setelah Cina. Dalam setahun, Indonesia mencemari lautan dengan sampah plastik
sebanyak 3,2 juta ton.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Orb Media pada tahun 2017 sebanyak 76,2% air di
Indonesia tercemar mikroplastik. Disamping itu, mikroplastik juga dapat mencemari air dan
masuk ke dalam rantai makanan ekosistem laut. Hingga saat ini sebanyak 267 spesies hewan
laut di seluruh dunia terbelit dan memakan sampah (Azaria, 2013). Efek mikroplastik bagi
tubuh manusia belum diketahui, namun bagi hewan laut mikroplastik dapat menimbulkan
beberapa gangguan seperti perlambatan pertumbuhan, gangguan sistem reproduksi,
menghambat produksi enzim, dll.
Salah satu penyebab masalah sampah di Indonesia adalah tata kelola sampah yang
minim daur ulang, yaitu hanya 8%. Sebagian besar sampah di Indonesia hanya berakhir di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan di timbun sebesar 69%, 10% dikubur, 8%
dibiarkan dan 5% dibakar atau dikelola dengan cara yang tidak ramah lingkungan.
"Indonesia Bersih Sampah 2025" adalah target dari Pemerintah melalui Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dicanangkan pada Rapat Koordinasi
Nasional Kebijakan dan Strategi Nasional (Rakornas Jakstranas) Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Jakarta (3/4/2018). Hal ini dilakukan
sebagai upaya untuk melaksanakan Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan
2
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG
dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga.
Menurut Undang-undang RI No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, pada
pasal 4 dijelaskan bahwa pengelolaan sampah memiliki 3 tujuan, yaitu: (1) meningkatkan
kesehatan masyarakat: (2) meningkatkan kualitas lingkungan; dan (3) menjadikan sampah
sebagai sumber daya. Poin kedua selaras dengan salah satu dari 5 pilar Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan pada tahun
2017, yaitu pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi penyakit berbasis
lingkungan. Penumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko
terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya meningkatnya sarang vector beberapa
penyakit.
Berdasarkan UU RI No. 18 tahun 2008 pasal 19 pengelola kawasan permukiman,
kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan
fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah, dalam hal ini kelurahan
Lorok Pakjo yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Kampus telah memiliki fasilitasnya,
yaitu Bank Sampah yang dikelola oleh KSM Kartini, berlokasi di Jl. Puncak Sekuning. Bank
Sampah KSM Kartini saat ini tidak berjalan secara optimal diakibatkan beberapa faktor, salah
satunya beberapa sarana yang tersedia seperti alat pencacah plastik yang mengalami
kerusakan. Pengelolaan sampah yang baik membuka peluang mengubah sampah menjadi
uang yang nantinya akan berimbas pada sektor ekonomi berupa peningkatan pendapatan
masyarakat miskin yang selama ini banyak berprofesi menjadi pemulung sampah. Dengan
pengeloaan sampah yang baik dengan memanfaatkan teknologi diharapkan, kehadiran Bank
Sampah Kartini dapat menjadi solusi pengentasan kemiskinan yang dikelola oleh swadaya
masyarakat.
3
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG
Meningkatkan nilai jual sampah plastik sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat
yang menjadi nasabah bank sampah kartini.
Mencegah penyebaran penyakit akibat vektor seperti demam berdarah dan malaria
karena wadah plastik kemasan dapat menjadi sarang vektor apabila tidak dikelola dengan
baik.
Mengimplementasikan pilar STBM dalam pengolahan sampah rumah tangga terutama
sampah anorganik seperti plastik.
Meningkatnya peranan sektor swasta dan korporasi dalam penguatan program CSR yang
akan memberikan positif image products & company kepada masyarakat
Lokasi Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan di KSM Tunas Harapan Bank Sampah Kartini Kelurahan Lorok
Pakjo kota Palembang.
Fakta Obyek
Jumlah sampah plastik yang diterima oleh Bank Sampah Kartini dalam kurun waktu satu
tahun terakhir adalah sekitar 500-1000kg.
Saat ini, Bank Sampah Kartini memliki alat pencacah plastik yang didapatkan dari bantuan
pemerintan provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2012. Alat pencacah yang dimiliki bank
sampah kartini adalah jenis mesin rakitan yang mengalami kerusakan di bagian pisau
pencacah, roda gila dan bantalan mesinnya. Kerusakan ini masih dapat diperbaiki.
Lingkup Kegiatan
Program pengolahan sampah plastik di Kelurahan Lorok Pakjo Kota Palembang yang
diusulkan oleh Puskesmas Kampus Palembang ini akan mengurangi penumpukan dan
pencemaran akibat sampah plastik.
Indikasi Keluaran
Keluaran (output) progam CSR ini diantaranya adalah:
1. Perbaikan mesin pencacah sampah
2. Pengadaan alat press hidrolik.
Pengelolaan Program
Perancanaan program
Program pengolahan sampah plastik Bank Sampah Kartini kelurahan Lorok Pakjo Palembang
akan dilaksanakan oleh pelaksana harian KSM Bank Sampah Kartini, dengan sinergi dan
dukungan masyarakat setempat, dan unsur-unsur terkait.
Pelaksanaan
Program akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Kampus sebagai perancana dan fasilitator,
pelaksana harian KSM Bank Sampah Kartini, dan untuk perbaikan alat akan dilakukan oleh
teknisi setempat, dengan rincian berdasarkan jenis kegiatannya adalah sebagai berikut:
Pengawasan
Pengawasan akan dilakukan secara bersama-sama dalam satu tim pengawasan yang terdiri
atas komponen pemangku kepentingan (stake-holder) di antaranya terdiri atas:
5
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG
Pemerintah kota Palembang melalui badan lingkungan hidup dan pemegang program
STBM dari Puskesmas Kampus Palembang
Perwakilan korporasi pemberi hibah CSR
Penerima Manfaat
Dalam program pengolahan sampah plastik di kelurahan Lorok Pakjo kota Palembang
diperoleh manfaat untuk seluruh pemangku kepentingan sebagai berikut:
Secara spesifik, para korporasi pemberi hibah CSR akan memperoleh keuntungan
dalam membangun kesan (image) positif atas perannya di dalam partisipasinya untuk
memberikan bantuan, apakah itu berupa barang atau jasa atau uang sekalipun dalam bentuk
corporate socialresponsibility atau lebih dikenal sebagai CSR.
6
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG
Rencana anggaran biaya untuk program pengolahan sampah plastik di kelurahan lorok pakjo
kota palembang sebagai berikut*:
Jadwal Program
Rencana umum jadwal program sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:
No. Uraian kegiatan Pekan ke-1 Pekan ke-2 Pekan ke-3 Pekan ke-4
1. Pengadaan barang
untuk perbaikan mesin
pencacah
2. Perbaikan mesin
pencacah
3. Pelatihan penggunaan
dan perawatan mesin
pencacah
4. Monitoring dan
evaluasi
7
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG
Lampiran:
8
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PUSKESMAS KAMPUS PALEMBANG