A. PENDAHULUAN
Kadar air adalah perbandingan berat air pori atau air bebas yang
ada dalam material dan partikel padat yang dinyatakan dalam persen.
Kegunaan hasil uji kadar air ini digunakan untuk menentukan konsistensi
perilaku material dan sifatnya, pada tanah kohesif konsistensi tanah
tergantung dari nilai kadar airnya.
B. REFERENSI.
- ASTM D2216-71
- SNI 1965 : 2008
C. PERALATAN
- Cawan
- Timbangan Digital
- Oven (Temperature (110 ± 5)°C)
D. METODA PELAKSANAAN
Ditimbang
Contoh tanah + cawan ditimbang
8
Cawan + tanah dioven selama 24 jam.
W2 W3
Jadi kadar air = w (%) = 100%
W3 W1
Data yang diperoleh dari pengujian kadar air di laboratorium dapat dilihat
pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Data Pengujian Kadar Air di Laboratorium
(W2 W3 )
Kadar air tanah (w) = (W3 W1 ) x 100 %
Dimana:
w = Kadar air tanah ( % ).
W1 = Berat cawan ( gr ).
W2 = Berat cawan + tanah basah ( gr ).
W3 = Berat cawan + tanah kering ( gr ).
9
Contoh perhitungan:
Diketahui data sampel 1 sebagai berikut:
Nomor cawan = 9
Berat cawan + tanah basah (W2) = 20.38 gram.
Berat cawan + tanah kering (W3) = 17.64 gram.
Berat cawan (W1) = 8.14 gram.
Ditanyakan : kadar air tanah (w) pada sampel 1=………………?
Penyelesaian:
Berat air (Ww = W2-W3) = 2.74 gram.
Berat tanah kering (Ws = W3 – W1) = 9.50 gram.
F. KESIMPULAN
Dari percobaan maka didapat harga kadar air yang terkandung dalam tanah
adalah 28.842 %, 28.776 %, dan 26.251% sehingga didapat kadar air rata-rata
sebesar 27.956 %. Berdasarkan buku mekanika tanah DAS Braja Hal. 38
pada Tabel 2.2 (dapat dilihat pada gambar 3.1) diperoleh bahwa tanah dengan
kandungan yang paling tinggi 28.842 % ~ 30.00% (dibulatkan) termasuk
dalam tipe tanah Lempung Lembek (soft clay).
10
Gambar 3.1. Klasifikasi jenis tanah berdasarkan nilai kandungan kadar air nya.
G. DOKUMENTASI
11
MENIMBANG BERAT MENIMBANG BERAT
CAWAN SAMPEL
12