Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hibah Baskoro Rahman

Kelas : 3A-TK
NIM : 161411012

Rangkuman Materi Produksi Bersih


A. Pengertian
Produksi bersih adalah pengelolaan lingkungan yang bersifat pencegahan dan terpadu
yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan hidup produk dengan
tujuan mengurangi resiko erhadap manusia dan lingkungan (UNEP, 2003). Selain itu produksi
bersih juga disebut sebagai metoda yang banyak di pakai di berbagai negara dan terbukti
mampu memberi peningkatan keuntungan dengan meningkatnya efisiensi pada perusahaan.
Produksi Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan
terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh tahapan proses produksi.
Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi diseluruh tahapan produksi. Dengan
menerapkan konsep produksi bersih, diharapkan sumber daya alam dapat lebih dilindungi dan
dimanfaatkan secara berkelanjutan. Secara singkat, produksi bersih memberikan dua
keuntungan, pertama meminimisasi terbentuknya limbah, sehingga dapat melindungi
kelestarian lingkungan hidup dan kedua adalah efisiensi dalam proses produksi, sehingga dapat
mengurangi biaya produksi.
B. Prinsip-prinsip produksi bersih
1. Mengurangi dan meminimisasi penggunaan bahan baku, air dan pemakaian bahan baku
beracun dan berbahaya serta mereduksi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga
mencegah dan atau mengurangi timbulnya masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan
serta resikonya terhadap manusia.
2. Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi, berlaku balk pada proses maupun produk
yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur hidup produk.
3. Upaya produksi bersih ini tidak akan berhasil dilaksanakan tanpa adanya perubahan dalam
pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait baik pemerintah, masyarakat
maupun kalangan dunia usaha. Selain itu pula perlu diterapkan pola manajemen di
kalangan industri maupun pemerintah yang telah mempertimbangkan aspek lingkungan.
4. Mengaplikasikan teknologi akrab lingkungan, manajemen dan prosedur standar operasi
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak selalu
membutuhkan biaya investasi yang tinggi, kalaupun terjadi seringkali waktu yang
diperlukan untuk pengembalian modal investasi relatif singkat.
5. Pelaksanaan program produksi bersih ini lebih mengarah pada pengaturan diri sendiri (self
regulation) dari pada pengaturan secara command and control. Jadi pelaksanaan program
produksi bersih ini tidak hanya mengandalkan peraturan pemerintah saja, tetapi lebih
didasarkan kesadaran utuk merubah sikap dan tingkah laku.
Prinsip-prinsip dalam produksi bersih diaplikasikan dalam bentuk kegiatan yang
dikenal sebagai 4R, meliputi:
· Reuse, atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah
dapat digunakan kembali tanpa mengalami perlakukan fisika/kimia/biologi.
· Reduction, atau pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang dapat
mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi misalnya substitusi
bahan baku yang ber B3 dengan B9 segregasi tiada.
· Recovery, adalah teknologi untuk memisahkan suatu bahan atau energi dari suatu limbah
untuk kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan
fisika/kimia/biologi.
· Recycling, atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah
dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan
fisika/kimia/biologi.
C. Manfaat Menerapkan Produksi Bersih
Manfaat menerapkan produksi bersih ini dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Manfaat Ekonomi :
 Menurunkan biaya produksi,
 Meningkatkan rendemen dan efisiensi perusahaan,
 Meningkatkan kualitas dan daya saing produk
2. Manfaat Lingkungan :
 Menurunkan jumlah limbah,
 Mempermudah dalam pengolahan limbah
3. Manfaat bagi Industri :
 Mengganti bahan baku berbahaya beracun dengan bahan tidak berbahaya dan
tidak beracun,
 Menghemat dalam pengunaan bahan baku,
 Meningkatkan prosedur operasi kerja dan metoda pencatatan/penyimpanan
data,
 Mengurangi jumlah limbah, menaikan produktivitas, evisiensi dan kualitas,
 Menurunkan biaya operasi

D. Contoh Industri yang Menerapkan Produksi Bersih


Contoh industri yang menerapkan produksi bersih adalah PT. Indah Kiat Pulp and
Paper. Industri ini menerapkan produksi bersih pada white water recovery di stock preparation
3/6 yaitu dengan mengolah air sisa produksi atau black water dengan menambahkan zat kimia
untuk memisahkan air dengan serat. Dengan menerapkan ini dapat memperoleh keuntungan
sebesar Rp 126.024.400 /hari.
Selain itu diterapkan juga pada paper machine, yaitu dengan mengurangi fiber loss.
Manfaatnya adalah mengurangi bahan kimia yang digunakan, meningkatkan efisiensi, dan
mengurngi limbah. Sehingga dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 420.000.000 /hari.
Penerapan produksi bersih yang terakhir adalah Recycle di finishing. Manfaat dari
melakukan recycle adalah tidak ada produk cacat yang dibuang percuma dan menghemat bahan
baku alam. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 100.000.000 /hari.

Daftar Pustaka
Kementrian Lingkungan Hidup. Kebijakan Produksi Bersih di Indonesia.
http://www.menlh.go.id/kebijaksanaan-produksi-bersih-di-indonesia/ (diakses pada 15
April 2019, pukul 11.00)
Gozali, Mukhtar. 2017. Teknik Produksi Bersih. Program Studi D3 Teknik Kimia Politeknik
Negeri Bandung. Bandung.
Nugraha, Winardi Dwi dan Ina Susanti. 2006. Studi Penerapan Produksi Bersih (Studi Kasus
Pada Perusahaan Pulp and Paper Serang). Program Studi Teknik Lingkungan FT
Universitas Diponegoro. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai