Bab 2 Hak Pasien Dan Keluarga PDF
Bab 2 Hak Pasien Dan Keluarga PDF
GAMBARAN UMUM
Pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat, sikap, perilaku yang
berbeda-beda, kebutuhan pribadi, agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi.
Hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien dan keluarga yang tepat
atau mereka yang berhak mengambil keputusan diikutsertakan dalam pengambilan
keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan harapan, nilai, serta budaya.
Untuk mengoptimalkan hak pasien dalam pemberian pelayanan yang berfokus pada
pasien dimulai dengan menetapkan hak tersebut, kemudian melakukan edukasi
pada pasien serta staf tentang hak dan kewajiban tersebut. Para pasien diberi
informasi tentang hak dan kewajiban mereka dan bagaimana harus bersikap. Para
staf dididik untuk mengerti dan menghormati kepercayaan, nilai-nilai pasien, dan
memberikan pelayanan dengan penuh perhatian serta hormat guna menjaga
martabat dan nilai diri pasien.
Standar HPK.1
Ada regulasi bahwa rumah sakit bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan
keluarga selama dalam asuhan.
Pimpinan rumah sakit memberikan arahan kepada kelompok staf medis (KSM) dan
staf klinis lainnya di unit pelayanan untuk memastikan semua staf di rumah sakit ikut
bertanggung jawab melindungi hak-hak ini.
Rumah sakit menghormati hak dan kewajiban pasien, serta dalam banyak hal
menghormati keluarga pasien, terutama hak untuk menentukan informasi apa saja
yang dapat disampaikan kepada keluarga atau pihak lain terkait asuhan pasien.
Sebagai contoh, pasien tidak ingin diagnosis dirinya disampaikan kepada keluarga.
Hak serta kewajiban pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua
interaksi di rumah sakit, staf rumah sakit, pasien, dan keluarga. Oleh karena itu,
harus ada regulasi yang memastikan semua staf sadar dan tanggap terhadap isu
hak serta kewajiban pasien dan keluarga pada waktu berinteraksi saat memberikan
asuhan kepada pasien.
Asuhan pasien yang menghargai agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi akan
membantu kelancaran proses asuhan serta memberikan hasil asuhan yang lebih
baik. Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) harus melakukan identifikasi agama
dan memahami agama, keyakinan, nilai-nilai pribadi pasien, serta menerapkan
dalam asuhan pasien yang diberikan.
Jika pasien atau keluarga ingin berbicara dengan seseorang terkait kebutuhan
agama dan spiritualnya maka rumah sakit menetapkan proses untuk menjawab
permintaan ini. Proses ini dilaksanakan melalui staf kerohanian di rumah sakit.
Proses ini menjadi kompleks bila rumah sakit atau negara tidak mengakui secara
resmi atau mempunyai sumber terkait sebuah agama, tetapi bila ada permintaan ini
maka rumah sakit dapat mengambil sumber di luar rumah sakit atau dari keluarga.
Standar HPK.1.2
lnformasi tentang pasien adalah rahasia dan rumah sakit diminta menjaga
kerahasiaan informasi pasien serta menghormati kebutuhan privasinya.
Rumah sakit memiliki kebijakan yang menunjukkan apakah pasien memiliki akses
terhadap informasi kesehatan mereka dan proses untuk mendapatkan akses jika
diizinkan.
Rumah sakit diminta menghormati hak privasi pasien terutama ketika diwawancara,
diperiksa, dirawat, dan dipindahkan. Pasien mungkin menginginkan privasinya
terlindung dari para karyawan, pasien lain, masyarakat, dan bahkan dari anggota
keluarga. Di samping itu, pasien mungkin tidak ingin diambil fotonya, direkam, atau
diikutsertakan dalam survei wawancara tentang penelitian dan lainnya. Meskipun
ada beberapa cara pendekatan umum untuk memberikan privasi bagi seluruh
pasien, setiap pasien memiliki harapan privasi yang berbeda atau tambahan privasi
sesuai dengan kebutuhan privasi pasien.
Harapan akan kebutuhan ini mungkin saja berubah seiring dengan waktu dan
kondisi. Oleh karena itu, rumah sakit mengidentifikasi kebutuhan privasi pasien
terkait dengan asuhan pasien. Informasi medis dan kesehatan lainnya ketika
didokumentasikan dan dikumpulkan bersifat penting guna memahami pasien dan
kebutuhannya serta memberikan perawatan dan pelayanan seiring dengan waktu.
Informasi ini dapat berupa kertas atau elektronik atau kombinasi dari keduanya.
Standar HPK.1.3
Rumah sakit menetapkan ketentuan untuk melindungi harta benda milik pasien dari
kehilangan atau pencurian.
Standar HPK 2
Rumah sakit menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung partisipasi pasien
dan keluarga di dalam proses asuhan.
Rumah sakit mendorong pasien dan keluarga terlibat dalam seluruh aspek
pelayanan. Seluruh staf sudah dilatih melaksanakan regulasi dan perannya dalam
mendukung hak pasien serta keluarganya untuk berpatisipasi di dalam proses
asuhannya.
Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk mendapat penjelasan
tentang hasil pengobatan/tindakan termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga.
Pasien serta keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini dan berhak
mengetahui siapa dokter yang bertanggungjawab untuk melayaninya yang akan
memberitahu hasil asesmen dan pengobatan/tindakan.
Staf klinis juga memberi tahu pasien, nama dokter, atau profesional pemberi asuhan
(PPA) lainnya sebagai penanggung jawab asuhan pasien yang diberi izin melakukan
tindakan dan prosedur. Sering, pasien bertanya tentang kompetensi, pengalaman,
jangka waktu bekerja di rumah sakit, dan sebagainya dari para DPJP serta PPA
lainnya. Rumah sakit harus menetapkan proses untuk menjawab jika pasien minta
tambahan informasi tentang DPJP dan perawat penanggung jawab asuhan (PPJA)
mereka. (lihat juga MKE 9)
Standar HPK 3
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang
proses untuk menerima, menanggapi, dan menindaklanjuti bila ada pasien
menyampaikan keluhan, konflik, serta perbedaan pendapat tentang pelayanan
pasien. Rumah sakit juga menginformasikan tentang hak pasien untuk berpartisipasi
dalam proses ini.
Rumah sakit menetapkan cara-cara dalam mencari solusi terhadap dilema dan
keluhan tersebut. Rumah sakit mengidentifikasi dalam regulasi, siapa yang perlu
dilibatkan dalam proses, serta bagaimana pasien dan keluarganya berpartisipasi.
Standar HPK 4
Semua pasien diberi tahu tentang hak serta kewajiban dengan metode dan bahasa
yang mudah dimengerti.
Keterangan tertulis diberikan disesuaikan dengan usia dan bahasa pasien. Jika
komunikasi tertulis dengan pasien tidak efektif atau tidak tepat maka pasien dan
keluarga diberi tahu tentang hak serta kewajibannya dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh mereka.
Standar HPK 5
Pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat jalan dan setiap rawat inap, diminta
menandatangani persetujuan umum (general consent). Persetujuan umum (general
consent) harus menjelaskan cakupan dan batasannya.
Rumah sakit diminta untuk memberitahu pasien tentang terdapat peserta didik/
pelatihan yang ikut berpartisipasi dalam asuhan pasien sebagai bagian dari
pendidikan/pelatihan mereka.
Rumah sakit memiliki dokumentasi dalam rekam medik tentang persetujuan umum.
Pasien juga diberi informasi tentang tindakan dan prosedur, serta pengobatan yang
berisiko tinggi yang memerlukan persetujuan khusus (informed consent) secara
terpisah.
Rumah sakit melatih staf untuk memastikan proses untuk memberikan persetujuan
khusus (informed consent) dilakukan dengan benar. Daftar disusun oleh dokter serta
PPA lainnya yang melakukan tindakan dan prosedur secara kolaboratif. Daftar juga
memuat prosedur serta tindakan yang dilakukan di unit rawat jalan dan rawat inap.
Standar HPK 6
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk melindungi manusia/pasien sebagai
subjek penelitian.
Standar HPK 7
Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik penelitian untuk melakukan pengawasan
atas semua penelitian di rumah sakit tersebut yang melibatkan manusia/pasien
sebagai subjeknya.
Maksud dan Tujuan HPK 7
Bila rumah sakit melakukan penelitian/uji klinis (clinical trial) yang melibatkan
manusia/pasien sebagai subjeknya, perlu ditetapkan sebuah komite yang melakukan
pengawasan atas seluruh kegiatan tersebut. Rumah sakit membuat pernyataan
tentang maksud pengawasan kegiatan tersebut. Pengawasan atas kegiatan tersebut
termasuk penelaahan prosedur seluruh protokol penelitian, prosedur untuk
menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi subjek, serta prosedur yang terkait
dengan kerahasiaan dan keamanan atas informasi penelitian dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penelitian.
DONASI ORGAN
Standar HPK 8
Rumah sakit memberi informasi pada pasien serta keluarga tentang bagaimana
memilih untuk mendonorkan organ dan jaringan lainnya.
Rumah sakit mendukung pilihan pasien serta keluarga melakukan donasi organ dan
jaringan lain untuk riset dan atau transplantasi. Informasi diberikan kepada pasien
serta keluarga tentang proses donasi dan ketentuan pengadaan organ yang dikelola
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, daerah, atau negara.
Rumah sakit bekerjasama dengan rumah sakit lain dan badan-badan dalam
masyarakat yang bertanggung jawab terhadap seluruh atau sebagian dan proses
mendapatkan organ, bank organ, serta transportasi atau proses transplantasi.