Laporan Pendahuluan Lansia
Laporan Pendahuluan Lansia
1. DEFINISI LANSIA
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas atau
Lanjut Usia adalah suatu proses menjadi tua yang terjadi secara alamiah,terus-menerus
dan berkesinambungan yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis,
fisiologis dan biokemis pada jaringan tubuh dan akhirnya fungsi dan kemampuan badan
secara keseluruhan.
2. KLASIFIKASI LANSIA
Klasifikasi Lanjut Usia (Lansia), yaitu :
a. Pralansia (Prasenilis)
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun
b. Lansia (Lanjut Usia)
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
c. Lansia Resiko Tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahunatau
lebih dengan masalah kesehatan. (Depkes RI, 2003)
d. Lansia Potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang
dapatmengahasilkan barang/jasa. (Depkes RI, 2003)
e. Lansia Tidak Potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada
bantuan orang lain. (Depkes RI, 2003)
Sistem persyarafan
Penglihatan
Kornea lebih berbentuk skeris.
Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap
sinar.
Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada
skala.
Pendengaran.
Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam,
terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi,
suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 50 % terjadi pada
usia diatas umur 65 tahun.
Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.
Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena
meningkatnya kreatin.
Pengecap dan penghidu.
Menurunnya kemampuan pengecap.
Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera
makan berkurang.
Peraba.
Kemunduran dalam merasakan sakit.
Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
f. Sistem muskuloskeletal.
Tulang kehilangan densikusnya Ù rapuh.
resiko terjadi fraktur.
kyphosis.
persendian besar & menjadi kaku.
pada wanita lansia > resiko fraktur.
Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan terbatas.
Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tinggi badan
berkurang ).
Gerakan volunter Ù gerakan berlawanan.
Gerakan reflektonik Ù Gerakan diluar kemauan sebagai reaksi
terhadap rangsangan pada lobus.
Gerakan involunter Ù Gerakan diluar kemauan, tidak sebagai
reaksi terhadap suatu perangsangan terhadap lobus
Gerakan sekutu Ù Gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk
menjamin efektifitas dan ketangkasan otot volunter.
3.Perubahan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegarsi dalam kehidupannya (Maslow,1970). Lansia makin
matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berpikir dan bertindak dalam
sehari-hari. (Murray dan Zentner,1970)