Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ETIKA

RISET GEREJA KRISTEN PROTESTAN ABIANBASE

DISUSUN OLEH :

I GUSTI PUTU AGUNG DEWANGGA DHARMA SASTRA (18121001007)

NI KOMANG JELY TISMAYANTHI (18121001012)

NI KETUT JUNITA HANDARINI (18121001015)

GRASELIA DONA PULEK (18121001030)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS DYANAN PURA

2018/2019
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Riset Gereja Protestan
Di Abianbase ”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Riset Gereja Protestan Di
Abianbase” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Mangupura, 1 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengatar .................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah......................................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah.........................................................................................................2

1.4 Manfaat Makalah.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Gereja............................................................................................................3

2.2 Kegiatan Gereja dari Hari Senin Hingga Hari Minggu.........................................3

2.4 Kegiatan Di Gereja yang melibatkan Masyarakat Disekitar Gereja....................4

2.5 Pendapat Masyarakat Beragama Lain Tentang keberadaan Gereja...................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................6

3.2 Saran...........................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pluralisme Agama (Religious Pluralism) adalah istilah khusus dalam kajian agama-
agama. Sebagai ‘terminologi khusus’, istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan,
misalnya disamakan dengan makna istilah ‘toleransi’, ‘saling menghormati’ (mutual
respect), dan sebagainya. Sebagai satu paham (isme), yang membahas cara pandang
terhadap agama-agama yang ada, istilah ‘Pluralisme Agama’ telah menjadi pembahasan
panjang di kalangan para ilmuwan dalam studi agama agama (religious studies).
Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan
dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara
yang berlain-lainan pula, Sebagai pandangan dunia yang menyatakan bahwa agama
seseorang bukanlah sumber satu-satunya yang eksklusif bagi kebenaran, dan dengan
demikian di dalam agama-agama lain pun dapat ditemukan, setidak-tidaknya, suatu
kebenaran dan nilai-nilai yang benar. Sebagai penerimaan atas konsep bahwa dua atau
lebih agama yang sama-sama memiliki klaim-klaim kebenaran yang eksklusif sama-sama
sahih. Pendapat ini seringkali menekankan aspek-aspek bersama yang terdapat dalam
agama-agama. Kadang-kadang juga digunakan sebagai sinonim untuk ekumenisme, yakni
upaya untuk mempromosikan suatu tingkat kesatuan, kerja sama, dan pemahaman yang
lebih baik antar agama-agama atau berbagai denominasi dalam satu agama. Dan sebagai
sinonim untuk toleransi agama, yang merupakan prasyarat untuk ko-eksistensi harmonis
antara berbagai pemeluk agama ataupun denominasi yang berbeda-beda.
Masyarakat disekitar Gereja Kristen Protestan Galang Ning Hyang menerapkan
Pluralisme dengan baik, terbukti dengan adanya kegiatan yang melibatkan masyarakat
yang berbeda agama dengan Gereja tersebut. Bukti kuat yang menjelaskan masyarakat di
Abianbase menerapkan Pluralisme dengan baik dengan tidak pernah adanya Konflik yang
berbau Agama di daerah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah Gereja ?
2. Apa saja kegiatan-kegiatan Gereja dari Senin sampai Minggu ?
3. Apa saja kegiatan-kegiatan Gereja yang melibatkan Masyarakat sekitar gereja ?
4. Bagaimana pendapat masyarakat yang berbeda agama dengan adanya Gereja tersebut
?

1
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui Sejarah Gereja
2. Mengetahui kegiatan-kegiatan Gereja dari Senin hingga Minggu
3. Mengetahui kegiatan Gereja yang melibatkan Masyarakat sekitar Gereja
4. Mengetahui pendapat Masyarakat beda Agama dengan keberadaan Gereja

1.4 Manfaat Makalah


Semoga Mahasiswa atau Pembaca dapat mengetahui Sejarah dan ruang lingkup Gereja
Kristen Protestan Galang Ning Hyang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Gereja

Gereja Kristen Protestan di Bali, Galang Ning Hyang Abianbase, Mengwi, Badung ini
didirikan pada tahun 1934 pada tanggal 1 dan 2 Desember. Adanya dua tanggal Ulang Tahun
Gereja dikarenakan menggunakan sejarah Baptisan orang yang pertama menjadi Kristen di
Gereja Kristen Protestan Galang Ning Hyang. Ada dua tanggal ini disebabkan karena laki-
laki yang di Baptis menjadi kristen pada tanggal satu Desember dan perempuannya pada
tangal dua Desember.

Hut Gereja Kristen Protestan di Bali, Galang Ning Hyang Biasanya di Rayakan pada
tanggal satu atau tanggal dua tergantung mengikuti hari minggu untuk sekaligus ibadah.

Gereja Kristen Protestan di Bali, Galang Ning Hyang sudah memiliki Izin Pemerintah
dan sampai data ini di tulis, jumlah jemaat di Gereja Kristen Protestan di Bali, Galang Ning
Hyang mencapai 665 jiwa.

2.2 Kegiatan Gereja dari hari Senin sampai dengan hari Minggu

 Senin : Kegiatan Menyame Braye dalam rangka mempererat


persekutuan didalam jemaat.
 Selasa : Ada persiapan Majelis untuk ibadah hari Kamis
 Rabu : Dilakukan kunjungan ke jemaat yang sakit ( tidak harus selalu
hari Rabu)
 Kamis : Dilakukannya Ibadah Wilayah oleh Pendeta dan Majelis.
Wilayah tersebut meliputi :
- Wilayah Semate - Gaduh
- Wilayah Tangkasan - Dangin Yeh
- Wilayah Dauh Jalan
- Wilayah Dajan Rurung
- Wilayah Delod Rurung
- Wilayah Dalang

 Jumat : Dilakukannya Ibadah Kaum Pemuda.


 Sabtu : Dilakukannya Ibadah Sekolah Minggu dan remaja di tempat
berbeda. Untuk Sekolah Minggu dari Usia Di Bawah 15 Tahun dan Untuk
Remaja degan kategori umur 15 hingga 18 Tahun.
 Minggu : Kegiatan Ibadah Minggu Di Gereja.

3
Kemudian untuk Kegiatan diluar Rutinitas ada :

1. Ulang Tahun Gereja, ada acara yang bernama Mebat dalam rangka
mempererat persekutuan Jemaat.
2. Kegiatan Ibadah Gereja Wilayah
3. Lomba dan Jalan Santai dan Kegiatan Lainnya.

2.3 Kegiatan di Gereja yang melibatkan Masyarakat Di Sekitar Gereja

Diselenggarakannya Pemeriksaan Kesehatan gratis untuk Seluruh Masyarakat


Abianbase yang diadakan 2 kali setahun yang biasanya dilaksanakan bersamaan dengan
Pekan Pasca dan HUT Gereja. Dalam pemeriksaan kesehatan , Pihak Gereja memfasilitasi
Obat, Vitamin, Susu dan Juga Kacamata untuk yang membutuhkan secara Gratis.

2.4 Pendapat Masyarakat Beragama Lain di Sekitar Gereja

1. Nama : Ni Made Yuliawati

Agama : Hindu

“Kitakan di Indonesia ada 5 agama yang sudah resmi dan legal jadi gereja itu
iya kalau ada umatnya iya memang legal untuk ada di bali, itu juga untuk umatnya
beribadah karena itu juga sudah ada di sila pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia jadi semua orang yang beragama berhak mendirikan
rumah ibadah dimanapun mereka berada. Untuk kerukunan antar umat beragama di
darerah sini masih baik-baik saja tidak pernah ada konflik. Untuk di daerah
Abianbase banjar adat itu khusus untuk umat hindu dan yang kristen terikat pada
banjar dinas contohnya pada saat pemilihan kelian adat umat lain di sekirat banjar
harus ikut juga. Kalau kita hindu merayakan galungan biasa kita ngejod kalau
mereka merayakan natal atau paskah mereka juga ngasi kaya bingkisan. Kalau ada
kegiatan di gereja saya khususnya tidak pernah merasa tergangu, kita juga serig
melakukan kegiatan bersama seperti jalan santai atau lomba saat 17an”

2. Nama : Maria

Agama : Kristen Katolik

“Di sini itu untuk agama di campur seperti kristen, katolik dan hindu untuk umat
lain belum ada, maksudnya tempat ibadahnya belum ada tapi umat nya yang ada,
kalok di sini pergaulan nya biasa aja gak ada pemisah jadi di banjar dinaspun
masih jadi satu. Saat ada kegiatan di gereja saya tidak merasa tergangu karena
mereka punya tempat parkirnya sendiri kalau hari raya besar biasanya ada pecalang
yang bantu. Untuk konflik agama tidak ada. Biasanya gereja di depan punya
kegiatan untuk anak-anak beberapa kali setiap minggu dan pelajaran nya pelajaran

4
sekolah bukan berbasis agama”

3. Nama : Ketut Sumariani

Agama : Hindu

“hubungannya baik, hubungan bertetangga. Biasa kalau ada kematian kita sering
tengok biasa. Kalau natalan ngak ngerasa terganggu, kebetulan tetangga sebelah
juga gini biasa kalau natalan biasa, silaturahmi tu biasa. Ngak ada konflik juga. Di
sini kalau tetangga tu saling pengertian, ngak ada masalah. Kalau dari penjualan
waktu gereja atau kegiatan digereja biasa aja sih, ada aja sih yang belanja cuma
jarang kayak beli rokok gitukan biasa.Yang jelas hubungannya baik. Kalau
organisasi yang melibatkan agama di sini ada dua, biasa kalau ada jalan santai
itukan melibatkan, kayak kemarin Bapak Bupatikan datang, biasa jalan santai
semua, ngak pernah memandang agama”

5
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Gereja Kristen Protestan di Bali, Galang Ning Hyang ini dibangun pada Tahun 1934
yang tanggalnya diambil dengan menggunakan sejarah Baptisan orang yang pertama menjadi
Kristen di Gereja Kristen Protestan Galang Ning Hyang. Tanggal satu karena laki-laki yang
di Baptis menjadi kristen pada tanggal satu Desember dan pengambilan tanggal dua karena
perempuannya di Baptis pada tanggal dua Desember.

Gereja ini memiliki Jemaat sebanyak 665 jiwa dan sudah memiliki Izin. Dengan
Masyarakat sekitar Gereja yang menerima keberadaan Gereja dengan Sangat baik sudah
memperlihatkan bahwa Pluralisme di Daerah Abianbase tinggi.

3.2 Saran

Semoga Masyarakat Abianbase tetap menjaga tolerasi dan tetap menjungjug tinggi
kebersamaan yang telah terjalin antar umat beragama.

Anda mungkin juga menyukai