Dua cowok berseragam itu melipat kakinya diatas meja, menghiraukan tatapan teman-temannya.
Menghiru lalu menghembuskan begitu saja batangan rokok disela jemarinya.
Lalu berjalan keluar di iringi kekehan pelan ajib yang mengikutinya dari belakang. Dua berandalan
alias pentolan duabelas ipa dua itu memang terkenal akan kesangaran dan keenceran otaknya.
Setidaknya ada alasan para guru untuk tetap tahan dengan perilaku membolos dan pembuat onar
mereka.
****
“ katanya ada anak baru bener?” gerombolan siswa duduk dibangku panjang depan kelasnya.
Pelajaran kosong memang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kelas mereka. Guru yang tiba-tiba
sibuk dan tidak memberi tugas sama sekali adalah keajaiban dunia bagi mereka.
“ iya, cewek. Anak tukaran pelajar dari jakarta.” feren nyeletuk sembari terus mengupas kuaci
ditangannya. Lalu menoleh,
“ terus maksud loe, loe mau gitu? Doyan sejenis loe?” tiba-tiba panji sudah ada disampingnya
merampas kuaci lalu dengan santai memakannya.
“ kenapa? Gue laper ini” ucapnya saat melihat teman-temannya dengan serempak menatapnya
datar.
Mereka bangkit meninggalkan panji yang masih terdiam, lalu mengangkat bahunya acuh.
“ masuk gila, bel udah bunyi dari kemaren” tiba-tiba kepala dedi muncul dari balik dinding kelas
mengujutkan panji ang menatap kedepan, termenung.
“ hiperbola setan” ucapnya sembari mendorong wajah dedi kembali masuk kedala kelas dengan
telapak tangannya.
“ bau iblis” dedi meraup wajahnya berdigik jijik dengan panji yang malah dengan santai berkiss bye
kearahnya.
Ketukan pintu itu membuat semua penghuni kelas menoleh kearah pintu, menatap heran guru bk
mereka yang berdiri dengan seorang siswa dibelakangnya.
“ maaf bu ganggu, saya mau anterin Serly siswa tukaran pelajar ini buk” ucap pak yolanda dengan
tegas.
“ oh mari nak, silahkan masuk. Terimakasih pak” ucap buk Yusari sembari menggandeng tangan siswi
tersebut. Melangkah masuk setelah mengangguk sebentar kearah guru bk itu.
“ jadi anak-anak ini murid pindahan jakarta itu. Ayo nak silangkan perkenalkan diri kamu ke teman-
teman”
“SELAMAT SIANG --MANIS” terdengar sambungan kalimat terakhir itu membuat seluruh siswa hanya
mendengus bosan. Semuanya, kecuali siswa cowok yang menatap segan kearah Siswi terseut
terlebih Ajib yang berteriak paling keras tadi.
“ jadi namaku Serly Melyani murid pertukaran pelajar dari jakarta. Semoga selama aku bersekolah
disini kita dapat bekerjasama dengan baik ya” ucapnya diiringi dengan senyuman manisnya.
“ OHH MANISNYA”
“ yeee.. bilang aja iri. Sadar ngggk secantik dan semanis dia kan?” sinis dicky yang malah kena
semprot teriakan dari semua siswa.
“ udah-udah. Sekarang kita lanjut belajar ya. Serly kamu bisa duduk dibangku yang kosong ya”
“iya buk”
****