Anda di halaman 1dari 12

TERAPI CAM

PADA PASIEN LANSIA

Mata Kuliah Keperawatan Holistik 2


Dosen pembimbing: Sarah Ulliya. S.Kp., M.Kes.

Oleh Kelompok 2

Eka Efriyanti 22020118183006


Srimpi Kumayaningrum 22020118183012
Nanang Apriyanto 22020118183026
Ireneus Pape No Mbeong 22020118183030
Benediktus Alexandrimus Buu 22020118183032
Siti Mariam Ismail 22020118183033

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
CONTOH KASUS INTEGRASI TERAPI CAM
DALAM ASKEP PASIEN LANSIA

A. KASUS
Pasien Ny. S usia 68 tahun dilakukan home visit oleh perawat dengan
kondisi pasca rawat inap dengan diagnose medis: Osteoartritis post injeksi
asam hyaluronat intraartikuler 1 bulan yang lalu. 3 hari ini pasien mengeluh
nyeri lagi pada area lutut kanan. Pasien mengatakan juga sering sulit tidur
karena memikirkan kondisinya. Obat yang dikonsumsi saat ini: metyl
predinisolone 2 x 8 mg, glukosamin 1 x 1 tab. Vital sign TD: 120/70 mmHg,
HR: 100 x/mnt, RR: 20 x / mnt, t: 370C

B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Identitas Klien
a) Tanggal Pengkajian : Senin, 5 Mei 2019
b) Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
c) Nama : Ny. S
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
Riwayat pekerjaan : Helper di perusahaan
Alamat : Jl. Ngesrep timur VII no. 17
Tembalang, Semarang
2) Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada lutut sebelah kanan.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh nyeri area lutut kanan, nyeri terasa
memberat sejak 3 hari yang lalu, nyeri hilang timbul, nyeri
bertambah jika untuk aktivitas seperti: berjalan dan mengangkat
barang berat. Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk. Skala nyeri 4-5
(VAS).

4) Riwayat Kesehatan yang Lalu


Pasien riwayat 1 bulan yang lalu perawatan di RS dengan
diagnosa medis: Osteoartritis post injeksi asam hyaluronat
intraartikuler. Pasien menyangkal pernah menderita: Diabetes
mellitus, Hipertensi dan penyakit jantung

5) Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga klien mengatakan kakak kadung klien pernah
menderita sakit dengan keluhan yang sama, tetapi sampai
meninggal tidak tahu penyakit apa itu.

6) Riwayat Gizi Klien


Keluarga mengatakan “Porsi makanan biasa sus, ada sayur, ada
lauk, sama nasi.
- Berat Badan : 45 kg
- Tinggi Badan : 150 cm
- BMI : 20 (normal)
- Kebiasan diet : Keluarga pasien mengatakan mengurangi
konsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi seperti:
jeroan dan makanan instan.

7) Riwayat Psikososial
Klien mengatakan bahwa “Saya 3 hari ini sulit tidur sus, saya
takut penyakit saya tambah parah, setelah disuntik memang enak
sus, tapi mulai 3 hari ini rasanya sakit lagi”.
Ny. S mengatakan bahwa “Dulu saya berhubungan baik sama
tetangga, mengobrol dan aktif dalam kegiatan keagamaan ditempat
tinggal saya. Namun semenjak saya sakit, saya jarang keluar rumah
dan bersosialisasi dengan tetangga.”

8) Pola Kebiasaan Sehari-hari


a) Pola nutrisi
Ny. S mengatakan bahwa “Saya makan 3x sehari tapi tidak
pasti waktunya dan kadang cuma 2x sehari. Saya sekarang
kalau makan pilih-pilih sus, saya sudah tidak makan jeroan dan
gorengan lagi, sekarang saya perbanyak makan sayur. Minum
air putihnya sekitar 6-7 gelas setiap hari.”.
b) Pola Eliminasi
Ny. S mengatakan bahwa sebelum sakit dan setelah sakit
pola eliminasi lancar
BAB : 1x sehari, bau khas, konsistensi lembek
BAK : 5 – 6x sehari, warna jernih
c) Pola Istirahat TidurPola Istirahat Tidur
Ny. S mengatakan bahwa “Sekarang saya kan cuma bisa
tiduran di kasur, tidur itu siang 1 jam. Kalau malam itu susah
banget buat tidur, karena ya tadi saya mikirin kondisi saya
kayak gini. Tidur paling mulai jam 1 malam, bangun jam 4 atau
setengah 5 pas adzan subuh. Itu juga kadang kebangun kalau
malam.”

d) Pola Aktivitas
Indeks Barthel
No Indeks Nilai
1 Kontrol BAB 0
Kontrol BAK 0
Kebersihan diri 0
Toeliting 1
Makan 1
Berpindah tempat dari kursi ke 1
tempat tidur
Mobilisasi 1
Berpakaian 1
Naik turun tangga 2
Mandi 0
Total 7
(ketergangtungan berat)

e) Kebersihan diri
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa “Bapak mandi sehari
2x, keramasnya 3x seminggu.” Sebelum sakit. Seminggu ini
bapak di mandikan dengan waslap oleh kami, namun kadang-
kadang bapak lupa kalau sudah mandi dan minta dimandikan
lagi.”

b. Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 37°C
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Tekanan darah : 120/70 mmHg

b) Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Bentuk simetris, warna rambut beruban dan
kotor
2) Muka : Simetris, pucat
3) Mata : Konjungtiva anemis, simetris, sklera tidak
ikterus.
4) Hidung : Simetris, bersih
5) Mulut dan gigi: ada caries, ada gangguan berbicara (cadel),
Nampak kotor
6) Telinga : Simetris, bersih, tidak mengeluarkan cairan
7) Leher : Tidak ada benjolan, bersih, tidak ada lesi
8) Axila : Tidak terdapat benjolan kel.Limfe, terdapat
bulu
9) Dada : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada luka
10) Perut : Bersih, tidak ada lesi, Bising usus 9x/menit
11) Kulit : Putih, bersih, turgor normal
12) Punggung : Posisi tulang belakang normal
13) Genetalia : Tidak terkaji

14) Ekstermitas Atas


a. Sinistra : edema (-), akral hangat, CRT <2 s, tidak ada
fraktur
b. Dextra : edema (-), akral hangat, CRT <2 s, tidak ada
fraktur
15) Ekstermitas Bawah
a) Sinistra : edema (+), akral hangat, CRT <2 s, tidak ada
fraktur
b) Dextra : edema (+), akral hangat, CRT <2 s, tidak ada
fraktur
c) Kekuatan otot 2/2

c. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


1) Personal sosial : Setelah menderita stroke Ny. S sudah tidak
bergabung dengan kegiatan yang ada di
masyarakat.
2) Motorik halus : Kemampuan dalam menggenggam klien
berkurang
3) Motorik kasar : Kemampuan berjalan klien berjalan klien
berkurang
4) Bahasa : Klien masih mampu berbicara dengan jelas dan
kalimat-kalimat yang mudah dipahami

d. Pemeriksaan Psikologis
Klien terlihat cemas ketika membicarakan kondisinya. Klien
mengatakan sulit tidur karena memikirkan kondisinya.

2. Analisa Data

No. Data Fokus Masalah Etiologi TTD


Keperawatan
DS: Nyeri Akut Agen injuri:
Pasien mengatakan nyeri
biologi
O: 3 hari yang lalu
P : nyeri memberat jika untuk
berjalan, angkat beban
R: area sekitar lutut kanan
S: 4-5 (VAS: 1-10)
T: hilang timbul

DO:
Pasein tampak menahan rasa
sakit

1. DS : Insomnia (00095) Ansietas


- Klien sulit tidur karena
memikirkan kondisinya.
- Klien mengalami
kelemahan pada kaki
DO :
- Klien tidur Siang ± 1 jam
malam ± 3-4 jam
2. DO Intoleransi Aktivitas
DS
3. DS : Ansietas (00146) Penurunan
- Klien memikirkan
Produktifitas
kondisinya karena post
Tubuh
serangan stroke
- Klien mengalami sulit
tidur karena penurunan
kondisinya
DO :
TD 150/90mmHg

3. Diagnosa Keperawatan
a. Insomnia b.d ansietas
b. Hambatan mobilitas fisik b.d. Penurunan kekuatan otot
c. Ansietas b.d penurunan produktifitas
4. Rencana Asuhan Keperawatan

No Hari/ Diagnosa
Tanggal Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Senin, 5 Insomnia b.d ansietas Setelah dilakukan tindakan Peningkatan tidur (1850) Peningkatan tidur (1850)
mei 2019 keperawatan selama 1x24jam, 1. Monitor atau catat pola 1. Untuk mengetahui pola tidur
diharapkan tingkat kecemasan tidur pasien dan jumlah pasien
dapat teratasi dengan kriteria jam tidur.
hasil: 2. Tentukan pola tidur atau 2. Mengetahui pola tidur yang
Tingkat kecemasan (1211) aktivitas pasien. nyaman bagi pasien
1. Tidak dapat beristirahat 3. Mulai atau terapkan 3. Merelaksasikan otot dan
menjadi dapat beristirahat. langkah-langkah memberikan kenyamanan
2. Gangguan tidur berat kenyamanan seperti terhadap posisi tidur pasien.
menjadi normal pijat, pemberian posisi
dan sentuhan efektif.

2 Senin,5 Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Terapi latihan : Ambulasi Terapi latihan : Ambulasi
mei 2019 fisik b.d. keperawatan selama 2x24jam, (0221) (0221)
Penurunan kekuatan diharapkan tingkat kecemasan 1. Bantu pasien dengan 1. Mencegah pasien risiko
otot dapat teratasi dengan kriteria ambulasi awal dan jika jatuh pada awal percobaan
hasil: diperlukan berjalan
Ambulasi (0200) 2. Dorong ambulasi 2. Agar pasien bisa berjalan
1. Menopang berat badan independen dalam batas mandiri
dari banyak terganggu aman
menjadi sedikit terganggu 3. Bantu pasien untuk 3. Agar pasien tidak cedera
2. Berjalan dengan langkah menggunakan alas kaki
efektif dari sangat yang memfasilitasi
terganggu menjadi cukup pasien untuk berjalan
terganggu dan mencegah cedera
3. Menyesuaikan dengan
perbedaan tekstur
permukaan/lantai dari
cukup terganggu
menjadi sedikit
terganggu

3 Senin, 5 Ansietas b.d penurunan Setelah dilakukan tindakan Pengurangan Kecemasan Pengurangan Kecemasan
mei 2019 produktifitas keperawatan selama 1x24jam, (5820) (5820)
diharapkan tingkat kecemasan 1. Gunakan pendekatan 1. Agar kecemasan pasien
dapat teratasi dengan kriteria yang tenang dan dapat berkurang
hasil: meyakinkan
Tingkat kecemasan (1211) 2. Dorong aktifitas yang 2. Mengembalikan tingkat
1. Perasaan cemas dan tidak kompetitif secara produktifitas klien
gelisah klien menurun tepat
2. Produktifitas klien 3. Berikan informasi
menjadi lebih baik faktual diagnosis serta
3. Penurunan tekanan darah bagaimana cara
perawatan diri klien
Peningkatan Koping
(5230) Peningkatan Koping (5230)
1. Bantu pasien pasien
untuk menyelesaikan 1. Mendukung klien
masalah dengan cara melakukan koping
yang konstruktif konstruktif
2. Sediakan informasi 2. Agar klien memahami
aktual mengenai perubahan dirinya
diagnostik, dan cara 3. Mengurangi respon
penanganan maladaptive
3. Dukung penggunaan
sumber – sumber
spiritual
5. Implementasi Keperawatan

Hari / Tgl Dx Jam Implementasi Respon


Keperawatan
Senin, 5 Mei Insomnia b.d 10.00 1. Monitor atau catat pola tidur pasien 1. Klien mengatakan tidur malamnya
2019 ansietas WIB dan jumlah jam tidur. belum teratur.
2. Tentukan pola tidur atau aktivitas 2. Klien mengatakan pola tidur belum
pasien. melakukan sesuai.
3. Mulai atau terapkan langkah-langkah 3. Klien mengatakan lebih rileks.
kenyamanan seperti pijat, pemberian
posisi dan sentuhan efektif.

Selasa, 5 Mei Hambatan 11:00 1. Bantu pasien dengan ambulasi awal 1. Klien mengatakan sangat senang karena
2019 mobilitas fisik WIB dan jika diperlukan perawat membantunya ambulasi awal
b.d. 2. Dorong ambulasi independen dalam 2. Klien mengatakan masih takut untuk
Penurunan batas aman ambulasi mandiri
kekuatan otot 3. Bantu pasien untuk menggunakan alas 3. Klien mengatakan merasa lebih tenang
kaki yang memfasilitasi pasien untuk dan nyaman
berjalan dan mencegah cedera

Senin, 5 Mei Ansietas b.d 10.00 1. Bantu klien dalam memahami sumber 1. Klien dapat mengingat dan memahami
2019 penurunan WIB stressor sumber stressor
produktifitas 2. Perawat menfasilitasi klien koping 2. Klien mengikuti perawat untuk
yang adaptif ; mendengarkan ayat Al melakukan koping adaptif;
Qur’an mendengarkan ayat Al Qur’an
3. Berikan penjelasan factual tentang 3. Klien senang dan berterimakasih karena
diagnose dan bagaimana cara telah diedukasi
merawatnya

Anda mungkin juga menyukai