Anda di halaman 1dari 12

TEORI KEPERAWATAN

DOROTHEA OREM
Mata Kuliah Teori dan Falsafah Keperawatan

Nama Anggota:
1. Susdanarto 22020118183004
2. Farizal Yunardhiyantho 22020118183008
3. Prasetyaningsih 22020118183015
4. Denny Safiudin 22020118183020
5. Eka Efriyanti 22020118183006
6. Rofinus Saverius Kila 22020118183031
7. Dicky Zulfikar 22020118183019
8. Mudrikah 22020118183029

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II TEORI SELF CARE OREM .................................................................... 3
A. Sejarah Dorothea Orem ................................................................................ 3
B. Aplikasi Selfcare .......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya
harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan
demikian perawat harus mampu berfikir logis dan kritis dalam menelaah
dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan
dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut
akan berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan
Nightingale menyoroti masalah lingkungan, Henderson lebih pada
pemenuhan kebutuhan dasarnya, selain itu ada juga teori yang berorientasi
pada optimalisasi peran klien dalam proses penyembuhanya. Semua teori
tersebut bersinergi dalam membentuk suatu sistem yang holistik dengan
penjelasan masalah yang detail, sehingga mampu memberikan konstribusi
dalam memberikan arah asuhan.

B. Rumusan masalah
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang
spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-
variable utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang
harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat
untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur,
pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan
memahami keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa
asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

1
C. Tujuan Masalah
1. Memberikan pemahaman tentang Theory “Self Care Defisit” oleh
Dorothea E. Orem dalam lingkup pelayanan keperawatan
2. Menjelaskan Riwayat hidup Dorothea E. Orem
3. Menjelaskan secara umum tentang “Self Care Defisit”
4. Menjelaskan “Theory Self Care Defisit” dalam lingkup komponen
paradigma keperawatan

2
BAB II
TEORI SELF CARE OREM

A. Sejarah Dorothea Orem


Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia
menerima diploma di keperawatan pada tahun 1934 dari Providence
Hospital School of Nursing, Washington, DC. Orem menerima sarjana sains
dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1939 dan master ilmu dalam
pendidikan keperawatan pada tahun 1945 dari Catholic University of
America, Washington DC. Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem bekerja
sebagai seorang konsultan pada bagian pendidikan Departemen Kesehatan,
Pendidikan dan Kesejahteraan dan berpartisipasi dalam suatu proyek
pelatihan peningkatan praktek perawat (vokasional). Pekerjaan ini
menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan: “Kondisi apa dan
kapan seseorang membutuhkan pelayanan keperawatan?” Orem kemudian
menekankan ide bahwa seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah
yang kemudian dikembangkan dalam konsep keperawatannya “Self Care”.
Pada tahun 1959 konsep keperawatn Orem ini pertama sekali
dipublikasikan.
Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota fakultas
dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Komite Model
Keperawatan (Nursing Model Commitee). Tahun 1968 Orem menjadi
bagian dari Nursing Model Committee dan melanjutkan pekerjaan mereka
melalui Nursing Development Conference Group (NDCG). Kelompok ini
kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu kerangka kerja konseptual
dari keperawatan dan menetapkan disiplin keperawatan. Orem Kemudian
mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun 1971
dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya
terhadap individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi
meliputi multi person unit (keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi
ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada
edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar

3
terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat. Sepanjang karirnya, Orem
banyak menerima gelar kehormatan, seperti penghargaan Sigma Theta Tau
International. Dorothea Orem meninggal dunia pada bulan Juni 2007.
Keperawatan mandiri (selfcare) menurut Orem adalah suatu
pelaksanaan kegiatan yang di prakarsai dan dilakukan oleh individu itu
sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan,
kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit.
(Orem 1980) pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai
kebutuhan-kebutuhan selfcare dan mereka mempunyai hak untuk
mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam
memenuhi kebutuhan perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian
dan kesehatan yang optimal, Orem mengembangkan teori yang saling
berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori “Selfcare”, dan teori
“Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia
menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan
merawat diri mereka sendiri.
1. Teori Selfcare Deficite
Selfcare Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara
umum dimana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat
perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat
tidak mampu atau terbatas untuk melakukan selfcare-nya secara terus
menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima
perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan
dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai
dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatan yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total
atau parsial.
Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan
seseorang dalam bertindak/ beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan
tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari
kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan defisit perawat diri.

4
Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk
berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan
efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur
dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan manusia.
2. Teori Selfcare
Teori Selfcare adalah tindakan yang matang dan mementingkan
orang lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, serta
mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat menggunakan
secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan
berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan. Selfcare
digunakan untuk mengontrol atau faktor eksternal dan internal yang
mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan
berperan untuk mencapai kesejahteraannya. Teori selfcare meliputi:
a. Selfcare merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
b. Selfcare Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia,
perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
c. Selfcare Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri
sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam
waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan
metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
d. Selfcare Requisites: kebutuhan selfcare merupakan suatu tindakan
yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan
manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh. Selfcare
Requisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Selfcare
Requisites (kebutuhan universal manusia yang merupakan
kebutuhan dasar), Developmental Selfcare Requisites (kebutuhan
yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation

5
Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi
pasien).
3. Teori Nursing System
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendesain, dan
menyediakan perawatan yang mengatur individu dan mencapai
pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

B. Aplikasi Selfcare
Adapun proses keperawatan menurut Dorothea Orem yaitu:
1. Tahap Pengkajian
a. Pengkajian data dasar (nama, umur, jenis kelamin, status kesehatan,
status perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat diagnostik
dan pengobatan, faktor sistem keluarga), pola hidup, faktor
lingkungan.
b. Observasi status kesehatan klien, untuk menemukan masalah
keperawatan berdasarkan selfcare defisit, maka perawat perlu
melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi berdasarkan
klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal
Care, Partial Care, Total Care.
c. Pengembangan teori Orem dengan masalah fisiologis. Secara rinci
pengembangan teori Orem mengenai kebutuhan dasar adalah
sebagai berikut:
1) Pemenuhan kebutuhan udara/ oksigen.
2) Pemeliharaan kebutuhan air/ cairan.
3) Pemeliharaan kebutuhan makanan/ nutrisi.
4) Perawatan proses eliminasi dan ekskresi.
5) Pemeliharaan keseimbangan aktifitas dan istirahat.
6) Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial.
7) Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan.
8) Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam
hubungan sosial.

6
2. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami
oleh klien. Mengacu pada diagnosa keperawatan yang aktual, resiko
tinggi dan kemungkinan. Teori Orem masih lebih berfokus pada
masalah fisiologis, namun diagnosa dapat dikembangkan terhadap
masalah lain sesuai hirarki kebutuhan dasar yang dikembangkan
Maslow.
3. Tahap Intervensi
Dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care
demand dan meningkatkan kemampuan self care. Membuat nursing
system: Wholly compensatory, Partly compensatory, atau supportive-
educative. Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien.
4. Tahap Implementasi
a. Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung pada
klien dan orang-orang terdekat dalam bantuan keperawatan.
b. Membimbing dan mengarahkan.
c. Memberi dukungan fisik dan psikologis
d. Memberikan dan mempertahankan lingkungan yang mendukung
perkembangan individu
e. Pendidikan
f. Berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien
akan kontak bantuan keperawatan.
g. Kalaborasi, pelimpahan wewenang.
h. Melibatkan anggota masyarakat.
i. Lingkungan
5. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas
tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah
tujuan asuhan keperawatan tercapai atau belum. Menilai keefektifan
tindakan perawatan dalam: meningkatkan kemampuan self care,
memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk
praktik dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia antara teori satu dengan
teori lain tidaklah saling bertentangan, melainkan saling berkaitan.
Penggunaan teori keperawatan memungkinkan perbaikan pelayanan
keperawatan yang lebih berkualitas. Keperawatan dalam menghadapi
tantangan dimasa depan haruslah memiliki sebuah model dan pandangan
sendiri tentang disiplin ilmunya. Keperawatan yang merupakan bagian dari
ilmu-ilmu kesehatan berusaha menampilkan sebuah cabang ilmu yang
berbeda dari ilmu kesehatan yang lainya.
Orem dengan Self-Care Dependent-Care Nursing teorinya mencoba
memberikan pelayanan keperawatan dengan memunculkan potensi dari tiap
klien yang terganggu karena kondisi sakitnya. Teori Orem menjelaskan
bahwa proses keperawatan akan terjadi ketika kemampuan klien dalam
memenuhi kondisinya yang terganggu. Dalam teori ini disebutkan bahwa
kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan terhadap dirinya sendiri
akan dipengaruhi oleh kebutuhan dasar yang dependen, artinya kebutuhan
dasar manusia akan tetap sesuai porsi kebutuhanya dalam kondisi apapun.
Selain kebutuhan self care juga dipengaruhi self care agency, yaitu
kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kemampuan seseorang akan terganggu bila keadaan tubuh dari klien
terganggu misalnya sakit. Bila ini terjadi maka kemampuan diri sendiri dalam
memenuhi kebutuhanya akan berkurang, akibatnya suplai kebutuhan yang
harsusnya terpenuhi akan tidak optimal. Keadaan seperti ini yang akan
menjadi permasalahan. Dalam teori yang diperlukan adalah nursing agency,
maksudnya disaat self care agency tidak mampu memenuhi kebutuhannya
maka perawat yang bertindak sebagai nursing Agency harus mampu
memberikan bantuan pada klien tetapi lebih pada sisi self care agency nya

8
maksudnya tidak langsung diberikan pemenuhan kebutuhanya, tapi melalui
optimalisasi kemampuan klien itu sendiri.

B. Saran
1. Penerapan teori Dorothea E. Orem pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan harus terus dikembangkan dan ditingkatkan menjadi beberapa
teori keperawatan yang penerapannya sesuai dengan kondisi pasien.
2. Model teori Dorothea E. Orem dapat diaplikasikan pada
praktek keperawatan pada semua unit pelayanan kesehatan baik di rumah
sakit, klinik, puskesmas, keluarga, komunitas, maupun jiwa tergantung
pada areanya dan sasaran pasiennya.
3. Pada pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien, diperlukan adanya
self-care agent yang membantu pasien tidak mampu sehingga kebutuhan
perawatan diri klien tetap terpenuhi meskipun dalam kondisi sakit.

9
DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimul Hidayat. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.


Salemba Medika: Jakarta

Eichelberger, L.W. 2000. Nursing Theory Website School of Nursing. Missouri:


Mosby Company

George, JB. 1995. Nursing Theories : The Base for Professional Nursing
Practice. Appleton & Lange.

10

Anda mungkin juga menyukai