Anda di halaman 1dari 12

PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN

LIMBAH BERBAHAYA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 1/2
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

1. Pengertian Limbah bahan beracun dan berbahaya adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan kontrasinya dan
jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan atau
merusak lingkungan hidup dan membahayakan lingkungan hidup, kesehatan kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
1.Untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang
2. Tujuan
diakibatkan oleh limbah bahan beracun dan berbahaya.
2. Agar dapat dilakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga
sesuai dengan fungsinya kembali.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Biji Nangka No. /PKM.BN/SB/SK/I/2019 tentang


pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya.

4. Referensi Permenkes nomor 56 tahun 2014


1. Pemilihan Limbah
5. Langkah-langkah
Dilakukan pemilihan jenis limbah medis mulai dari sumber yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, sitotoksis, limbah kimiawi,
limbah radioaktif, limbah container bertekanan dan dengan kandungan logam berat yang
tinggi. Kategori limbah beracun dan berbahaya berdasarkan kriteria sebagai berikut :
a. Mudah meledak
b. Mudah terbakar
c. Bersifat reaktif
d. Beracun
e. Menyebabkan infeksi
f. Bersifat korosif
2. Pengumpulan Limbah Medis
Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan trofi
khusus yang tertutup
3. Persyaratan Pewadahan Limbah Medis
a. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya fiberglass
b. Disetiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan yang
terpisah limbah non-meis
c. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3 bagian telah terisi
limbah
d. Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung pada tempat khusus (safety box)
seperti botol atau karton yang aman
e. Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan sitotoksik yang tidak langsung kontak
dengan limbah harus segera dibersihkan dengan larutan desinfektan apabila akan
dipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong plastik yang telah dipakai dan
kontak langsung dengan limbah tersebut tidak boleh gunakan lagi
f. Tempat limbah memiliki minimal 2 macam tempat limbah, satu untuk limbah medis
(warna kuning atau merah) dan satunya lagi untuk non medis (warna hitam)
g. Semua limbah dari ruang perawatan dan unit gawat darurat (UGD) dianggap sebagai
limbah medis
h. Semua limbah medis dari kantor biasanya berupa alat-alat tulis dianggap sebagai
limbah non-medis
i. Tempat pewadahan limbah non-medis sebagai berikut :
1) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat , kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya misalnya fiberglass
2) Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan
3) Terdapat minimal 1 buah untuk setiap ruangan atau sesuai dengan kebutuhan
1. Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3x24 jam atau apabila 2/3
kantong sudah terisi limbah maka harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan
vektor penyakit atau binatang penganggu.

1. Petugas memantau pelaksana inventarisasi bahan-bahan yang berbahaya yang ada


6. Hal-hal yang perlu
disetiap ruangan
diperhatikan 2. Petugas memantau pelaksanaan penglolaan bahan berbahaya dan cara penanganan
bahab berbahaya
3. Petugas memantau penempatan bahan-bahan yang berbahaya pada tempat yang telah
ditentukan
4. Petugas memantau permintaan ijin penggunaan bahan berbahaya
5. Petugas melakukan pemantauan penggunaan bahan berbahaya
6. Petugas memantau pencatatan menggunakan bahan berbahaya
7. Petugas memantau penempatan kembali bahan-bahan berbahaya yang telah dgunakan
8. Petugas memantau pelaksana pemantauan secara berkala sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali terhadap bahan berbahaya
9. Petugas melakukan pemantauan catatan terhadap bahan-bahan berbahaya yang telah
habis masa berlakunya
1. Petugas memantau laporan hasil pengelolaan, penyimpanan dan pengguanaan
bahan-bahan berbahaya kepada kepala UPTD Puskesmas Bijinangka
1. Petugas sanitarian
7. Unit Terkait
2. Unit laboratorim
3. Koordinator unit
1. Jadwal pelaksana kegiatan
8. Dokumen terkait

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN
LIMBAH BERBAHAYA

No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah pelaksana melakukan pemilihan limbah ?

2. Apakah pelaksana melakukan pengumpuln limbah medis?

3. Apakah pelaksana melakukan persyaratan perwadahan limbah medis ?

4. Apakah pelaksana membuat Laporan hasil kegiatan ?

5. Apakah pelaksana mengarsipkan laporan kegiatan?

CR : %

Biji Nangka, 2019

Pelaksana / Auditor

(……………………………)
SOP INSPEKSI SAB ( SARANA AIR BERSIH )

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

1. pengertian Inspeksi SAB adalah pemeriksaan yang dilakukan agar air bersih dapat memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak agar terbebas dari zat kimia dan mikro
organisme yang berbahaya bagi kesehatan, dan air menarik dipandang dari segi Estetika

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan kegiatan

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Biji Nangka No. /PKM.BN/SB/SK/I/2019 tentang


Inspeksi TPM

4. Referensi Kegiatan primer puskesmas Biji Nangka


1. Menentukan jadwal pelaksanaan inspeksi SAB ( Sarana Air Bersih )
5. Langkah-langkah
2. Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas Biji Nangka
3. Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas Biji Nangka
4. Menuju Kelokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi SAB ( Sarana Air Bersih )
Elemen Yang Diperiksa
a. Kekeruhan
b. Bau
c. Rasa dan
d. Warna
5. Membuat laporan hasil kegiatan
6. Mengarsipkan laporan kegiatan
1. Ketepatan jadwal penyelenggaraan program
6. Hal-hal yang perlu
2. Ketepatan sasaran program
diperhatikan
3. Tenaga pelaksana dan biaya
4. Hasil pencapaian
5. Monev
1. Semua unit penyelenggara program
7. Unit Terkait
2. Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
3. Sasaran / Sarana Air bersih, Sgl,PP,Pma,Pah
1. Jadwal pelaksana kegiatan
8. Dokumen terkait
2. Data Sasaran POA
3. RUK dan RPK
9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


SOP INSPEKSI SAB ( SARANA AIR BERSIH )

No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah Menentukan jadwal pemeriksaan inspeksi SAB ( Sarana Air Bersih )

2. Apakah Membuat Surat tugas yang di tanda tangani oleh Kepala Puskesmas Biji
Nangka ?

3. Apakah Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas Biji Nangka ?

4. Apakah Menuju kelokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi SAB (Sarana Air bersih )

Elemen yang diperiksa, kekeruhan,bau,rasa dan warna ?

5. Apakah Membuat Laporan hasil kegiatan ?

6. Apakah Mengarsipkan laporan kegiatan ?

CR : %

Biji Nangka, 2019

Pelaksana / Auditor

(……………………………)
INSPEKSI SANITASI PERUMAHAN/SANITASI DASAR

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

1. Pengertian Sanitasi perumahan adalah usaha kesehatan masyarakat yang meniti beratkan pada
pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakan untuk tempat tinggal
berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menetapkan langkah-langkah inspeksi sanitasi perumahan/sanitasi


dasar

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Biji Nangka No. /PKM.BN/SB/SK/I/2019

4. Referensi Kegiatan primer puskesmas Biji Nangka


1. Menentukan jadwal pelaksanaan inspeksi sanitasi perumahan (Rumah)
5. Langkah-langkah
2. Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas Biji Nangka
3. Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas Biji Nangka
4. Menuju Kelokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi perumahan.
Elemen yang diperiksa
1. Jamban Sehat
2. Tempat Sampah ( TPS )
3. SPAL ( Saluran pembuangan air limbah )
4. Rumah bebas jentik
5. Rumah sehat ( MS )
5. Membuat laporan hasil kegiatan
6. Mengarsipkan laporan kegiatan
7. Ketepatan jadwal penyelenggaraan program
6. Hal-hal yang perlu
8. Ketepatan sasaran program
diperhatikan
9. Tenaga pelaksana dan biaya
10. Hasil pencapaian
11. Monev
1. Semua unit penyelenggara program
7. Unit Terkait
2. Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
3. Sasaran / Rumah Masyarakat
12. Jadwal pelaksana kegiatan
8. Dokumen terkait
13. Data Sasaran POA
14. RUK dan RPK

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


INSPEKSI SANITASI PERUMAHAN/SANITASI DASAR

No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah Menentukan jadwal pemeriksaan inspeksi sanitasi perumahan ( Rumah )

2. Apakah Membuat Surat tugas yang di tanda tangani oleh Kepala Puskesmas Biji
Nangka ?

3. Apakah Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas Biji Nangka ?

4. Apakah Menuju kelikasi untuk melakukan inspeksi sanitasi perumahan. Elemen

Yang diperiksa Jamban sehat,Tempat sampah,spal,rumah bebas jentik,

Rumah sehat ?

5. Apakah Membuat Laporan hasil kegiatan ?

6. Apakah Mengarsipkan laporan kegiatan

CR : %

Biji Nangka, 2019

Pelaksana / Auditor

(……………………………)
SOP KLINIK SANITASI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

10. Pengertian Klinik Sanitasi suatu wahana untuk mengatasi masalah kesehatan, masyarakat melalui
upaya terintegrasi antara kesehatan lingkungan pemberantasan penyakit dengan
bimbingan,penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas

11. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan kegiatan

12. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Biji Nangka No. /PKM.BN/SB/SK/I/2019 tentang
Inspeksi TPM

13. Referensi Kegiatan primer puskesmas Biji Nangka


1. Pasien menuju pendaftaran kartu
14. Langkah-langkah
2. Pasien menuju ketempat tensi untuk ditensi
3. Pasien masuk keruangan dokter untuk mendapatkan diagnosa penyakit dan
pengobatan
4. Apa bila diagnose penyakit pasien berbasis lingkungan maka dokter merujuk ke
klinik sanitasi
5. Klinik sanitasi mengobservasi berdasarkan diagnose penyakit yang diderita
pasien
6. Apabila pasien suda 2 kali berkunjung k klinik sanitasi dengan penyakit yang
sama melakukan kunjungan rumah pasien
7. Menyimpulkan hasil observasi dan pemantauan
8. Mengarsipkan laporan kegiatan
1. Bahan observasi harus sesuai dengan diagnose penyakit
15. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
1. Semua unit penyelenggara program
1. Unit Terkait
2. Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
3. Sasaran / Rumah Masyarakat
1. Jadwal pelaksana kegiatan
1. Dokumen terkait
2. Data Sasaran POA
3. RUK dan RPK

2. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


SOP KLINIK SANITASI

No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah Pasien menuju pendaftaran kartu ?

2. Apakah Pasien menuju ketempat tensi untuk ditensi ?

3. Apakah Masuk keruangan dokter ?untuk mendapatkan diagnose penyakit dan


pengobatan ?

4. Apakah Apabila diagnose penyakit pasien berbasis lingkungan maka dokter merujuk

Ke klinik sanitasi ?

5. Apakah Klinik sanitasi mengobservasi berdasarkan diagnose penyakit yang diderita


pasien ?

6. Apakah Apabila pasien 2 kali berkunjung ke klinik sanitasi dengan penyakit yang
sama maka klinik sanitasi melakukan kunjungan rumah pasien ?

7. Apakah Menyimpulkan hasil observasi dan pemantauan ?

8. Apakah Mengarsipkan laporan kegiatan ?

CR : %

Biji Nangka, 2019

Pelaksana / Auditor

(……………………………)
SOP PEMICUAN STBM

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

3. Pengertian Inspeksi Sanitasi Tempat pengolahan makanan( TPM ) adalah pemantauan yang
dilakukan guna untuk pencegahan dari bahaya yang dapat mengganggu kesehatan,
dimana makanan diolah harus memenuhi syarat sanitasi.

4. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan kegiatan

5. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Biji Nangka No. /PKM.BN/SB/SK/I/2019 tentang


Inspeksi TPM

6. Referensi Kegiatan primer puskesmas Biji Nangka


2. Menentukan jadwal pelaksanaan inspeksi sanitasi pengolahan makanan ( TPM )
7. Langkah-langkah
3. Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas Biji Nangka
4. Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas Biji Nangka
5. Menuju Kelokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi pengolahan makanan (TPM)
sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam surat tugas
6. Membuat laporan hasil kegiatan
7. Mengarsipkan laporan kegiatan

2. Ketepatan jadwal penyelenggaraan program


8. Hal-hal yang perlu
3. Ketepatan sasaran program
diperhatikan
4. Tenaga pelaksana dan biaya
5. Hasil pencapaian
6. Monev
1. Semua unit penyelenggara program
9. Unit Terkait
2. Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
3. Sasaran / Rumah Makan, Warung
2. Jadwal pelaksana kegiatan
10. Dokumen terkait
3. Data Sasaran POA
4. RUK dan RPK

11. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


SOP INSPEKSI TPM ( TEMPAT PENGOLAHAN
MAKANAN )

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

12. Pengertian Inspeksi Sanitasi Tempat pengolahan makanan( TPM ) adalah pemantauan yang
dilakukan guna untuk pencegahan dari bahaya yang dapat mengganggu kesehatan,
dimana makanan diolah harus memenuhi syarat sanitasi.

13. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan kegiatan

14. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Biji Nangka No. /PKM.BN/SB/SK/I/2019 tentang
Inspeksi TPM

15. Referensi Kegiatan primer puskesmas Biji Nangka


8. Menentukan jadwal pelaksanaan inspeksi sanitasi pengolahan makanan ( TPM )
16. Langkah-langkah
9. Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas Biji Nangka
10. Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas Biji Nangka
11. Menuju Kelokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi pengolahan makanan (TPM)
sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam surat tugas
12. Membuat laporan hasil kegiatan
13. Mengarsipkan laporan kegiatan

7. Ketepatan jadwal penyelenggaraan program


17. Hal-hal yang perlu
8. Ketepatan sasaran program
diperhatikan
9. Tenaga pelaksana dan biaya
10. Hasil pencapaian
11. Monev
4. Semua unit penyelenggara program
18. Unit Terkait
5. Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
6. Sasaran / Rumah Makan, Warung
5. Jadwal pelaksana kegiatan
19. Dokumen terkait
6. Data Sasaran POA
7. RUK dan RPK

20. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai