Anda di halaman 1dari 17

ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis

Dosen Pengampu:
Drs.H. Mumuh Muksin, M.M.Pd

Disusun oleh:

Fazrin Yusuf | 1168020095

Fini Nisfi Sa’bani | 1168020098

Hikmah Sellya | 1168020112

KELAS 5C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji adalah milik Allah yang hanya kepada-Nya kita memohon
pertolongan. Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya-lah makalah yang berjudul “Etika Bisnis Dalam
Perusahaan” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi


para pembaca. Dan untuk ke depannya, semoga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami menyadari


bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasa dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 11 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis .......................................................................................3


B. Tujuan Etika Bisnis .............................................................................................4
C. Manfaat Etika Bisnis ...........................................................................................4
D. Etika Bisnis Terhadap Karyawan ........................................................................5
E. Etika Bisnis Terhadap Perusahaan ......................................................................6
F. Etika Bisnis Pada Tempat Kerja .........................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................13

Lampiran ..................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Etika bisnis merupakan cara atau sikap dalam bisnis ataupun organisasi,
yang mencakup aspek yang sangat luas berkaitan dengan masyarakat luas, pribadi
ataupun dengan perusahaan. Etika yang berkaitan erat dengan norma dan
peraturan yang ada dalam masyarakat. Etika bisnis membahas banyak hal didalam
kehidupan masyarakat, terutama didalam suatu perusahaan tempat kita bekerja.

Didalam suatu perusahaan haruslah ada etika dalam bekerja dan


menjalankan tugas dengan baik, etika bisnis dalam perusahaann menjadi standard
dan pedoman bagi semua karyawan yang terlibat dalam manajemen perusahaan.
Pedoman untuk mejalankan pekerjaan atau tugas yang sudah menjadi kewajiban
karyawan untuk melaksanakannya dilandasi dengan sikap yang jujur dan
professional dalam bekerja.

Dalam perusahaan etika bisnis guna untuk membentuk peraturan atau


norma dan perilaku karyawan dalam menjalin hubungan yang baik dengan
perusahaan, atasan, rekan kerja, ataupun pemegang saham dan pihak luar lainnya.

Etika bisnis juga salah satu unsur untuk melihat apakah perusahaan itu
maju atau mundur dalam menjalankan bisnisnya. Dengan melakukan apa yang
benar dan menghindari apa yang tidak benar dalam suatu bisnis ataupun
pekerjaan. Etika bisnis sangat penting didalam semua aspek untuk
mempertahankan suatu bisnis. Didalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai harus mempunyai pedoman ataupun standar untuk mecegah
timbulnya permasalahan dalam etika bekerja.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika bisnis?
2. Apa saja tujuan dan manfaat etika bisnis?
3. Bagaimana etika bisnis terhadap karyawan?
4. Bagaimana etika bisnis terhadap perusahaan?
5. Bagaimana etika bisnis terhadap lingkungan tempat kerja?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari tentang etika bisnis.
2. Untuk mengidentifikasi tentang etika bisnis terhadap karyawan.
3. Untuk mengetahui dan mempelajari etika bisnis terhadap perusahaan.
4. Untuk mengetahui dan mempelajari etika bisnis dalam tepat kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara


melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan
dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat. atau bisa juga diartikan
pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal secara
ekonomi maupun sosial.

Etika bisnis juga dapat membangun dan membentuk nilai-nilai, norma


dan perilaku yang baik dalam berbisnis. Di dalam persaingan dunia usaha yang
sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat
ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-
buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas.
Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum
secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam
dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku
bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.

Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-


masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan
konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen
tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja
dapat terjaga dengan baik. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek.
Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap
reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya
ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi
jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika
dalam berbisnis sangatlah penting.

3
B. Tujuan Etika Bisnis

Sedangkan tujuan etika bisnis salah satunya ialah memberikan kesadaran


akan moral dan memberikan batasa kepada para pelaku bisnis supaya dalam
menjalankan bisnisnya dengan bersikap baik, sehingga tidak berperilaku yang
dapat merugikan banyak pihak yang ada hubungannya dengan bisnis tersebut.
Jadi etika bisnis dapat mengatur dan mengarahkan para pelaku bisnis
untuk mewujudkan manajemen maupun citra yang baik dalam berbisnis, sehingga
bisnis tersebut dapat diikuti oleh semua orang yang mempercayai adanya bahwa
bisnis itu memiliki etika yang baik. Dan dengan etika bisnis juga maka kegiatan
bisnis dapat jauh dari citra buruk seperti citra yang kotor, licik dan penuh dengan
penipuan. Ciri-ciri bisnis yang memiliki etika baik diantaranya seperti tidak
merugikan pembisnis atau usaha orang lain, tidak melanggar aturan atau hukum
yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya
dan memiliki izin usaha yang sah serta jelas.
C. Manfaat Etika Bisnis

Beberapa manfaat yang biasa didapatkan dari etika bisnis bagi


perusahaan diantaranya yaitu:
- Dapat Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Etika bisnis sangat penting bagi perusahaan, terutama perusahaan besar
yang dimana memiliki banyak sekali karyawan yang tidak saling mengenal.
Setiap karyawan pada perusahaan akan terikat dengan peraturan standar etis yang
sama, maka jika ada suatu kasus yang timbul maka akan mengambil keputusan
yang sama.
- Perusahaan Dapat Menjelaskan Bagaimana Menilai Tanggung Jawab
Sosialnya
Dengan biasa menjelaskan tanggung jawab sosial atau dengan
menggunakan pendekatan sosial perusahaan tidak hanya mendapatkan
keuntungan dari segi ekonomi saja, tapi mendapatkan keuntungan dari segi sosial
juga. Jika perusahaan telah bertanggung jawab dari segi sosial maka usaha akan

4
berjalannya secara baik, sehingga secara tidak langsung perusahaan akan terhindar
dari konflik sosial yang dapat merugikan.
D. Etika Bisnis Terhadap Karyawan

Karyawan mempunyai kewajiban terhadap perusahaan, yang berupa:


o Kewajiban Ketaatan
Karyawan harus taat kepada atasannya, karena ada ikatan kerja antara
keduanya. Namun tentunya taat disini bukan berarti harus selalu mematuhi semua
perintah atasan, jika perintah tersebut dianggap tidak bermoral dan tidak wajar,
maka pekerja tidak wajib mematuhinya :
a. Karyawan tidak perlu dan malah tidak boleh mematuhi perintah yang
menyuruh dia melakukan sesuatu yang tidak bermoral seperti jika atasan
memerintahkan bawahanya untuk membunuh musuhnya, karyawan tidak
boleh melaksanakan perintah tersebut.
b. Karyawan tidak wajib juga mematuhi perintah atasannya yang tidak wajar,
walaupun dari segi etika tidak ada keberatan. Yang dimaksudkan adalah
perintah yang tidak diberikan demi kepentingan perusahaan. Misal, kepala
unit memerintahkan bawahanya untuk memperbaiki mobil pribadinya,
merenovasi rumah pribadinya dan sebagainya di luar kepentingan
perusahaan.
c. Karyawan juga tidak perlu mematuhi perintah yang memang demi
kepentingan perusahaan, tetapi tidak sesuai dengan penugasan yang
disepakati ketika ia menjadi karyawan di perusahaan itu. Misalnya, suatu
karyawan diterima di perusahaan tersebut untuk fungsi manajemen tapi
lama kelamaan diberi tugas-tugas sekretaris (menerima telepon, membuat
gaji, mengurus perjalanan bos dan lain-lain).
o Kewajiban Konfidensialitas
Kewajiban untuk menyimpan informasi yang sifatnya sangat rahasia.
Setiap karyawan di dalam perusahaan, terutama yang memiliki akses ke rahasia
perusahaan seperti akuntan, bagian operasi, manajer, dan lain lain memiliki
konsekuensi untuk tidak membuka rahasia perusahaan kepada khalayak umum.
Kewajiban ini tidak hanya dipegang oleh karyawan tersebut selama ia masih

5
bekerja disana, tetapi juga setelah karyawan tersebut tidak bekerja di tempat itu
lagi. Sangatlah tidak etis apabila seorang karyawan pindah ke perusahaan baru
dengan membawa rahasia perusahaannya yang lama agar ia mendapat gaji yang
lebih besar.
o Kewajiban Loyalitas
Konsekuensi lain yang dimiliki seorang karyawan apabila dia bekerja di
dalam sebuah perusahaan adalah dia harus memiliki loyalitas terhadap
perusahaan. Dia harus mendukung tujuan-tujuan dan visi-misi dari perusahaan
tersebut. Karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan dengan harapan
memperoleh gaji yang lebih tinggi dipandang kurang etis karena dia hanya
berorientasi pada materi belaka. Ia tidak memiliki dedikasi yang sungguh-sungguh
kepada perusahaan di tempat dia bekerja. Maka sebagian perusahaan menganggap
tindakan ini sebagai tindakan yang kurang etis bahkan lebih ekstrim lagi mereka
menganggap tindakan ini sebagai tindakan yang tidak bermoral.
E. Etika Bisnis Terhadap Perusahaan

Setelah kewajiban karyawan terhadap perusahaan telah dijabarkan diatas,


kini saatnya membahas mengenai kewajiban perusahaan terhadap karyawannya.
Selain memberikan beban tanggung jawab pada karyawan dengan berbagai tugas
yang berkaitan dengan perusahaan, perusahaan berkewajiban untuk memberikan
apa yang patut diterima oleh karyawan. Adapun kewajiban perusahaan pada
karyawan ialah:
o Perusahaan tidak melakukan diskriminasi
Diskriminasi dalam perusahaan adalah membedakan karyawan dengan
alasan yang tidak relevan, berdasarkan prasangka atau stereotip. Diskriminasi
dapat terjadi saat perekrutan kandidat karyawan, kenaikan jabatan, atau deskripsi
pekerjaan.
Dalam perusahaan perilaku diskriminasi dianggap tidak etis karena akan
merugikan perusahaan, karena tidak fokus pada kapasitas dan kemampuan
kandidat karyawan, tapi pada faktor-faktor lainnya. Perusahaan akan kehilangan
kemampuan bersaingnya karena perusahaan tidak didukung oleh tenaga yang
berpengalaman.

6
o Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan
Tempat kerja yang bersih, sehat, dan nyaman dapat memberikan
pengaruh positif dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Sedangkan
keselamatan kerja diwujudkan dengan tempat kerja yang aman dan sesuai dengan
standar keselamatan yang telah ditentukan.
o Perusahaan memberikan gaji secara adil
Selain untuk mengembangkan diri, memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi masyarakat, motivasi seseorang untuk bekerja adalah untuk
mendapatkan upah atau gaji.
Ada beberapa pandangan mengenai pembagian imbalan yang adil, yakni:
- Pandangan Liberalistis : imbalan yang adil jika disesuaikan dengan
prestasi karyawan di perusahaan.
- Pandangan Sosialistis : imbalan yang adil jika sesuai dengan kebutuhan
diri karyawan dan keluarganya.
Menurut Thomas Garrett dan Richard Klonoski yang berpendapat bahwa
ada enam poin yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan gaji, meliputi:
· Peraturan Hukum : pemberian gaji yang adil sesuai dengan hukum yang
berlaku, misal ketentuan hukum tentang upah minimum
- Upah yang layak : rata-rata gaji yang diberikan setara dengan UMR
- Kemampuan perusahaan : perusahaan mapan yang menghasilkan laba
besar harus menyediakan gaji yang lebih besar dibandingkan perusahaan
yang memiliki margin laba yang kecil.
- Pekerjaan dengan sifat khusus : pekerja yang melakukan pekerjaan yang
membutuhkan ketrampilan bersifat khusus atau tingkat resiko yang tinggi
layak diberi gaji yang tinggi.
- Perbandingan dengan gaji perusahaan lain: gaji atau upah diberikan oleh
perusahaan dengan melihat gaji atau upah pekerja di perusahaan lain yang
sejenis.
- Merundingkan gaji atau upah antara pekerja dan perusahaan : berunding
secara langsung antara perusahaan dan karyawan adalah cara yang cerdas

7
untuk menentukan gaji yang fair. Tentu saja pihak perusahaan harus
terbuka saat membicarakan hal tersebut.
- Senioritas dan imbalan rahasia : senioritas yang mucul dalam pemberian
gaji yang ditinjau dari segi pengalaman kerja, periode kerja, serta loyalitas
dan dedikasi pada perusahaan. Namun saat ini senioritas sudah tidak
diperhitungkan lagi, melainkan lebih concern pada prestasi dan hak.
Pemberian kenaikan gaji yang diam-diam/dirahasiakan dari rekan sekerja
dinilai tidak etis karena mengabaikan kontrol sosial dan merusak suasana
kerja.
o Perusahan tidak boleh memberhentikan karyawan dengan semena-mena.
Menurut Garret dan Kliniski ada tiga alasan konkret dalam
memberhentikan karyawan yaitu:
a. majikan hanya boleh memberhentikan dengan alasan yang tepat
b. majikan harus berpegang pada prosedur yang semestinya
c. majikan harus membatasi akibat negatif bagi karyawan seminimal
mungkin.
Dengan memahami antara kewajiban karyawan dan kewajiban
perusahaan maka diharapkan adanya pengertian di kedua belah pihak. Dengan
saling memahami dan menghormati kewajiban masing-masing maka keselarasan
dalam lingkungan kerja akan terjaga.
F. Etika Bisnis Dalam Tempat Kerja

Etika bisnis sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang


harmonis, serta untuk memberi citra positif pada perusahaan tempat bekerja.
Meski ada sekelompok orang yang lebih mementingkan ketrampilan teknis dan
kecerdasan, namun sekarang makin banyak perusahaan yang lebih memilih
karyawan yang mampu bertata krama dengan sejawat, terlebih pada klien.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang
tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan value-creation (nilai) yang
tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.

8
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistim
prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta
etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktik etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,
karena :
- Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi,
baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
- Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
- Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
- Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Didalam kegiatan juga terdapat sikap-sikap etika bisnis yang dapat
dilakukan dalam kegiatan sehari hari seperti :
a. Jujur tidak berbohong kepada sesama pekerja.
b. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan.
c. Lapang dada dalam berkomunikasi.
d. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik.
e. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien.
f. Tidak mudah emosi/emosional.
g. Berinisiatif sebagai pembuka dialog.
h. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan.
i. Menggunakan pakaian/seragam yang pantas dan yang telah
disesuaikan.
j. Bertingkah laku yang baik.

Sikap baik menurut suatu tata krama bukan berarti bersikap sebagai
seorang yang tahu segalanya atau mengoreksi kesalahan orang lain. namun suatu
usaha untuk menghormati pihak lain dan memperlakukan mereka dengan sopan
dan baik. Banyak etika yang berlaku di tempat kerja, namun ada beberapa yang
perlu diperhatikan:

9
o Menghormati Budaya Kerja Perusahaan Anda.
Bila budaya kerja perusahaan tempat Anda bekerja bersifat santai dan
kasual, jangan mengenakan suits mahal dari butik perancang italia. Hal ini
disamping akan membuat Anda ‘berbeda’ juga dimungkinkan menimbulkan
kecemburuan sosial dari rekan-rekan sejawat Anda. Jadi bagian dari mereka.
o Hormat Senior Anda dan lakukan sebagaimana mestinya tanpa bersikap
berlebihan.
Banyak perusahaan punya tingkat hierarki sendiri, pelajari dan sesuaikan
sikap Anda pada tiap tingkatan. Misal: Jangan anggap bos seperti teman bermain
atau bercanda.
o Hormati Privacy Orang Lain.
Meski Anda bekerja dengan banyak orang, Anda harus tahu secara pasti
batas-batas pribadi mereka Jangan sok akrab dengan melakukan pendekatan yang
tidak perlu.
o Hormati Cara Pandang Orang Lain.
Selesaikan pertentangan yang terjadi dengan luwes. Kenali perbedaan
pendapat tentang agama, politik, moral serta gaya hidup masing-masing orang,
tapi jangan paksakan apa yang menjadi keyakinan Anda.
o Tangani Beban Kerja Anda
Tanpa perlu melimpahkannya pada orang lain. Stres memang tidak dapat
dihindari, namun saat mengalaminya Anda harus menyalurkannya pada hal yang
lebih positif, tanpa perlu marah atau membentak rekan kerja Anda.
o Bersikap Sopan Pada Semua Orang Di Kantor.
Bahkan jika posisi Anda sudah lumayan tinggi sekalipun, bukan berarti
Anda dapat memerintah bawahan dengan sewenang-wenang. Karena semua orang
berhak dihormati dan didengar pendapatnya.
o Tidak Semena-mena Menggunakan Fasilitas Kantor
Perlu Anda ketahui bahwa peralatan kantor disediakan untuk
memudahkan kerja banyak pihak, jadi rawatlah baik-baik semua fasilitas yang
Anda pakai. Dan hindari penggunaan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
Misalnya, menggunakan mobil dinas untuk keperluan-keperluan kantor dsb.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara


melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan
dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat. atau bisa juga diartikan
pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal secara
ekonomi maupun sosial. Sedangkan tujuan etika bisnis salah satunya ialah
memberikan kesadaran akan moral dan memberikan batasa kepada para pelaku
bisnis supaya dalam menjalankan bisnisnya dengan bersikap baik, sehingga tidak
berperilaku yang dapat merugikan banyak pihak yang ada hubungannya dengan
bisnis tersebut. Manfaat etika bisnis yaitu dapat meningkatkan kredibilitas
perusahaan dan perusahaan dapat menjelaskan bagaimana menilai tannggung
jawab sosial.
Etika bisnis terhadap karyawan meliputi kewajiban yang harus dipenuhi
oleh karyawan yaitu kewajiban ketaatan, kewajiban konfidensialisasi, dan
kewajiban loyalitas. Selain memberikan beban tanggung jawab pada karyawan
dengan berbagai tugas yang berkaitan dengan perusahaan, perusahaan
berkewajiban untuk memberikan apa yang patut diterima oleh karyawan. Dengan
memahami antara kewajiban karyawan dan kewajiban perusahaan maka
diharapkan adanya pengertian di kedua belah pihak. Dengan saling memahami
dan menghormati kewajiban masing-masing maka keselarasan dalam lingkungan
kerja akan terjaga.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang
tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan value-creation (nilai) yang
tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan
strategis, organisasi yang baik, sistim prosedur yang transparan didukung oleh

11
budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


pemakalah akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu pemakalah bisa menanggapi terhadap
kesimpulan dan yang dibahas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ernawan R Erni. 2010. Business Ethics. Jakarta : Alfabeta.

https://zahiraccounting.com/id/blog/ini-dia-kewajiban-karyawan-dan-perusahaan/

http://yulliyana-yanayullicantik.blogspot.com/2012/11/etika-bisnis-etika-bisnis-
dalam-tempat.html

https://andikaas.wordpress.com/2013/03/20/etika-dalam-tempat-kerja/

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai