Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis
Dosen Pengampu:
Drs.H. Mumuh Muksin, M.M.Pd
Disusun oleh:
KELAS 5C
2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji adalah milik Allah yang hanya kepada-Nya kita memohon
pertolongan. Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya-lah makalah yang berjudul “Etika Bisnis Dalam
Perusahaan” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................................12
Lampiran ..................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Etika bisnis merupakan cara atau sikap dalam bisnis ataupun organisasi,
yang mencakup aspek yang sangat luas berkaitan dengan masyarakat luas, pribadi
ataupun dengan perusahaan. Etika yang berkaitan erat dengan norma dan
peraturan yang ada dalam masyarakat. Etika bisnis membahas banyak hal didalam
kehidupan masyarakat, terutama didalam suatu perusahaan tempat kita bekerja.
Etika bisnis juga salah satu unsur untuk melihat apakah perusahaan itu
maju atau mundur dalam menjalankan bisnisnya. Dengan melakukan apa yang
benar dan menghindari apa yang tidak benar dalam suatu bisnis ataupun
pekerjaan. Etika bisnis sangat penting didalam semua aspek untuk
mempertahankan suatu bisnis. Didalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai harus mempunyai pedoman ataupun standar untuk mecegah
timbulnya permasalahan dalam etika bekerja.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika bisnis?
2. Apa saja tujuan dan manfaat etika bisnis?
3. Bagaimana etika bisnis terhadap karyawan?
4. Bagaimana etika bisnis terhadap perusahaan?
5. Bagaimana etika bisnis terhadap lingkungan tempat kerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari tentang etika bisnis.
2. Untuk mengidentifikasi tentang etika bisnis terhadap karyawan.
3. Untuk mengetahui dan mempelajari etika bisnis terhadap perusahaan.
4. Untuk mengetahui dan mempelajari etika bisnis dalam tepat kerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tujuan Etika Bisnis
4
berjalannya secara baik, sehingga secara tidak langsung perusahaan akan terhindar
dari konflik sosial yang dapat merugikan.
D. Etika Bisnis Terhadap Karyawan
5
bekerja disana, tetapi juga setelah karyawan tersebut tidak bekerja di tempat itu
lagi. Sangatlah tidak etis apabila seorang karyawan pindah ke perusahaan baru
dengan membawa rahasia perusahaannya yang lama agar ia mendapat gaji yang
lebih besar.
o Kewajiban Loyalitas
Konsekuensi lain yang dimiliki seorang karyawan apabila dia bekerja di
dalam sebuah perusahaan adalah dia harus memiliki loyalitas terhadap
perusahaan. Dia harus mendukung tujuan-tujuan dan visi-misi dari perusahaan
tersebut. Karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan dengan harapan
memperoleh gaji yang lebih tinggi dipandang kurang etis karena dia hanya
berorientasi pada materi belaka. Ia tidak memiliki dedikasi yang sungguh-sungguh
kepada perusahaan di tempat dia bekerja. Maka sebagian perusahaan menganggap
tindakan ini sebagai tindakan yang kurang etis bahkan lebih ekstrim lagi mereka
menganggap tindakan ini sebagai tindakan yang tidak bermoral.
E. Etika Bisnis Terhadap Perusahaan
6
o Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan
Tempat kerja yang bersih, sehat, dan nyaman dapat memberikan
pengaruh positif dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Sedangkan
keselamatan kerja diwujudkan dengan tempat kerja yang aman dan sesuai dengan
standar keselamatan yang telah ditentukan.
o Perusahaan memberikan gaji secara adil
Selain untuk mengembangkan diri, memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi masyarakat, motivasi seseorang untuk bekerja adalah untuk
mendapatkan upah atau gaji.
Ada beberapa pandangan mengenai pembagian imbalan yang adil, yakni:
- Pandangan Liberalistis : imbalan yang adil jika disesuaikan dengan
prestasi karyawan di perusahaan.
- Pandangan Sosialistis : imbalan yang adil jika sesuai dengan kebutuhan
diri karyawan dan keluarganya.
Menurut Thomas Garrett dan Richard Klonoski yang berpendapat bahwa
ada enam poin yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan gaji, meliputi:
· Peraturan Hukum : pemberian gaji yang adil sesuai dengan hukum yang
berlaku, misal ketentuan hukum tentang upah minimum
- Upah yang layak : rata-rata gaji yang diberikan setara dengan UMR
- Kemampuan perusahaan : perusahaan mapan yang menghasilkan laba
besar harus menyediakan gaji yang lebih besar dibandingkan perusahaan
yang memiliki margin laba yang kecil.
- Pekerjaan dengan sifat khusus : pekerja yang melakukan pekerjaan yang
membutuhkan ketrampilan bersifat khusus atau tingkat resiko yang tinggi
layak diberi gaji yang tinggi.
- Perbandingan dengan gaji perusahaan lain: gaji atau upah diberikan oleh
perusahaan dengan melihat gaji atau upah pekerja di perusahaan lain yang
sejenis.
- Merundingkan gaji atau upah antara pekerja dan perusahaan : berunding
secara langsung antara perusahaan dan karyawan adalah cara yang cerdas
7
untuk menentukan gaji yang fair. Tentu saja pihak perusahaan harus
terbuka saat membicarakan hal tersebut.
- Senioritas dan imbalan rahasia : senioritas yang mucul dalam pemberian
gaji yang ditinjau dari segi pengalaman kerja, periode kerja, serta loyalitas
dan dedikasi pada perusahaan. Namun saat ini senioritas sudah tidak
diperhitungkan lagi, melainkan lebih concern pada prestasi dan hak.
Pemberian kenaikan gaji yang diam-diam/dirahasiakan dari rekan sekerja
dinilai tidak etis karena mengabaikan kontrol sosial dan merusak suasana
kerja.
o Perusahan tidak boleh memberhentikan karyawan dengan semena-mena.
Menurut Garret dan Kliniski ada tiga alasan konkret dalam
memberhentikan karyawan yaitu:
a. majikan hanya boleh memberhentikan dengan alasan yang tepat
b. majikan harus berpegang pada prosedur yang semestinya
c. majikan harus membatasi akibat negatif bagi karyawan seminimal
mungkin.
Dengan memahami antara kewajiban karyawan dan kewajiban
perusahaan maka diharapkan adanya pengertian di kedua belah pihak. Dengan
saling memahami dan menghormati kewajiban masing-masing maka keselarasan
dalam lingkungan kerja akan terjaga.
F. Etika Bisnis Dalam Tempat Kerja
8
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistim
prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta
etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktik etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,
karena :
- Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi,
baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
- Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
- Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
- Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Didalam kegiatan juga terdapat sikap-sikap etika bisnis yang dapat
dilakukan dalam kegiatan sehari hari seperti :
a. Jujur tidak berbohong kepada sesama pekerja.
b. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan.
c. Lapang dada dalam berkomunikasi.
d. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik.
e. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien.
f. Tidak mudah emosi/emosional.
g. Berinisiatif sebagai pembuka dialog.
h. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan.
i. Menggunakan pakaian/seragam yang pantas dan yang telah
disesuaikan.
j. Bertingkah laku yang baik.
Sikap baik menurut suatu tata krama bukan berarti bersikap sebagai
seorang yang tahu segalanya atau mengoreksi kesalahan orang lain. namun suatu
usaha untuk menghormati pihak lain dan memperlakukan mereka dengan sopan
dan baik. Banyak etika yang berlaku di tempat kerja, namun ada beberapa yang
perlu diperhatikan:
9
o Menghormati Budaya Kerja Perusahaan Anda.
Bila budaya kerja perusahaan tempat Anda bekerja bersifat santai dan
kasual, jangan mengenakan suits mahal dari butik perancang italia. Hal ini
disamping akan membuat Anda ‘berbeda’ juga dimungkinkan menimbulkan
kecemburuan sosial dari rekan-rekan sejawat Anda. Jadi bagian dari mereka.
o Hormat Senior Anda dan lakukan sebagaimana mestinya tanpa bersikap
berlebihan.
Banyak perusahaan punya tingkat hierarki sendiri, pelajari dan sesuaikan
sikap Anda pada tiap tingkatan. Misal: Jangan anggap bos seperti teman bermain
atau bercanda.
o Hormati Privacy Orang Lain.
Meski Anda bekerja dengan banyak orang, Anda harus tahu secara pasti
batas-batas pribadi mereka Jangan sok akrab dengan melakukan pendekatan yang
tidak perlu.
o Hormati Cara Pandang Orang Lain.
Selesaikan pertentangan yang terjadi dengan luwes. Kenali perbedaan
pendapat tentang agama, politik, moral serta gaya hidup masing-masing orang,
tapi jangan paksakan apa yang menjadi keyakinan Anda.
o Tangani Beban Kerja Anda
Tanpa perlu melimpahkannya pada orang lain. Stres memang tidak dapat
dihindari, namun saat mengalaminya Anda harus menyalurkannya pada hal yang
lebih positif, tanpa perlu marah atau membentak rekan kerja Anda.
o Bersikap Sopan Pada Semua Orang Di Kantor.
Bahkan jika posisi Anda sudah lumayan tinggi sekalipun, bukan berarti
Anda dapat memerintah bawahan dengan sewenang-wenang. Karena semua orang
berhak dihormati dan didengar pendapatnya.
o Tidak Semena-mena Menggunakan Fasilitas Kantor
Perlu Anda ketahui bahwa peralatan kantor disediakan untuk
memudahkan kerja banyak pihak, jadi rawatlah baik-baik semua fasilitas yang
Anda pakai. Dan hindari penggunaan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
Misalnya, menggunakan mobil dinas untuk keperluan-keperluan kantor dsb.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://zahiraccounting.com/id/blog/ini-dia-kewajiban-karyawan-dan-perusahaan/
http://yulliyana-yanayullicantik.blogspot.com/2012/11/etika-bisnis-etika-bisnis-
dalam-tempat.html
https://andikaas.wordpress.com/2013/03/20/etika-dalam-tempat-kerja/
13
LAMPIRAN
14