SK Hiv Aids CX Yati

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LINAU
Jl. Lintas Barat Sumatera Desa Benteng Harapan
Kec.Maje Kode Pos 38965

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS LINAU


NOMOR : /SK/PKM-LN/II/2019
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENANGGULANGAN HIV/AIDS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS LINAU
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyelenggarakan pelayanan dan
penanggulangan HIV-AIDS di puskesmas dipandang perlu di bentuk
Program HIV-AIDS di Puskesmas;
b. bahwadalam rangka menyelenggarakan program pelayanan dan
penanggulangan HIV-AIDS di puskesmas dipandang perlu di bentuk
TIM penanggulangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b tersebut diatas
dibentuk program dan Tim penanggulangan HIV-AIDS dengan
Keputusan Kepala Puskesmas;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun


2013 tentang Penanggulangan HIV dan AID;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor75 Tahun
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LINAU TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENANGGULANGAN HIV/AIDS;

KESATU : Dalam menyelenggaran penanggulangan HIV-AIDS, Puskesmas


melaksanakan Program HIV-AIDS;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Benteng Harapan


Pada Tanggal : 2019
Kepala Puskesmas,

Rosmita, SKM
Penata Muda Tk I / IIIb
NIP. 198709132010012010
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS LINAU
NOMOR :

TENTANG PEMBENTUKAN TIM


PENANGGULANGAN HIV/AIDS
TANGGAL : 2019
No Nama Tim Uraian Tugas

1. Penanggung Jawab Sumiyati, Skm 1. Melakukan koordinasi pelaksanaan


pelayanan medis
2. Melakukan pemeriksaan medis,
pengobatan, perawatan maupun tindak
lanjut terhadap klien
3. Melakukan rujukan (pemeriksaan
penunjang, laboratorium, dokter ahli
dan konseling lanjutan), permintan
pemeriksaan laboratorium dilakukan
dan diterima hasilnya oleh dokter
4. Melakukan konsultasi kepada dokter
ahli
5. Membuat laporan kasus
6. Memimpin sidang kasus

2. Konselor Sumiyati, Skm 1. Mengisi kelengkapan pengisian


formulir klien, pendokumentasian dan
pencatatan konseling dan menyimpan
dengan baik agar terjaga
kerahasiaannya
2. Pembaruan data dan pengetahuan HIV-
AIDS
3. Membuat jejaring eksternal dengan
layanan pencegahan dan dukungan di
masyarakat dan jejaring internal
dengan berbagai bagian rumah sakit
yang terkait
4. Memberikan informasi HIV-AIDS
yang relevan dan akurat sehingga klien
merasa berdaya untuk membuat pilihan
untuk melaksanakan tes atau tidak. Bila
klien setuju melakukan tes, konselor
perlu mendapat jaminan bahwa klien
betul menyetujuinya melalui
penandatanganan informed consent
tertulis
5. Menjaga bahwa informasi yang
disampaikan klien kepadanya adalah
bersifat pribadi dan rahasia. Selama
konseling pasca tes konselor
harusmemberikan informasi lebih
lanjut seperti dukungan psikososial dan
rujukan. Informasi ini diberikan baik
kepada klien dengan HIV positif
maupun negatif
6. Pelayanan khusus diberikan kepada
kelompok perempuan dan mereka
dipinggirkan, sebab mereka sangat
rawan terhadap tindakan kekerasan dan
diskriminasi

Beberapa hal yang harus diperhatian


seorang konselor konseling dan tes HIV:
1. Jika konselor bukan seorang dokter,
tidak diperbolehkan melakukan
tindakan medik
2. Tidak melakukan tugas sebagai
pengambil darah klien
3. Tidak memaksa klien untuk melakukan
tes HIV
Jika konselor berhalangan
melaksanakan pasca konseling dapat
dilimpahkan ke konselor lain dengan
persetujuan klien

3 Laboraturium Mega apriani 1. Mengambil darah klien sesuai Standar


Prosedur Operasional
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium
sesuai prosedur dan standar
laboratorium yang telah ditetapkan
3. Menerapkan kewaspadaan baku dan
transmisi
4. Melakukan pencegahan pasca
pejananokupasional
5. Mengikuti perkembangan kemajuan
teknologi pemeriksaan laboratorium
6. Mencatat hasil tes HIV dan sesuai
dengan nomor identifikasi klien
7. Kenjaga kerahasiaan hasil tes HIV
8. Melakukan pencatatan, menjaga
kerahasiaan dan merujuk ke
laboratorium rujukan
4 Administrasi krista 1. Mengisi Form Manual Pencacatan
Program Pengendalian HIV-AIDS dan
IMS
2. Online Pencatatan Program
3. Mekanisme pelaporan
a. Mekanisme pelaporan dilakukan
dari mulai tingkat Fasyankes sampai
ke tingkat pusat.Data individual
pasien di input oleh tingkat
Fasyankes. Tutup buku pada tingkat
Fasyankes adalah setiap tanggal 25
pada bulan pelaporan.
b. Pada setiap tanggal 30 pada bulan
pelaporan, data dari Fasyankes
dilaporkan ke dinkes kabupaten.
Data yang di laporkan adalah data
laporan bulanan manual sesuai
dengan format pada buku pedoman
nasional monitoring dan evaluasi
program pengendalian HIV dan
AIDS.
c. Pada dinkes kabupaten, laporan dari
seluruh Fasyankes yang ada di
wilayahnya dilakukan rekapitulasi
dan di laporkan ke dinkes propinsi
setiap tanggal 5 setelah bulan
pelaporan.
d. Dinkes propinsi melakukan rekap
laporan dari seluruh kabupaten/kota
yang ada di wilayahnya dan
dilaporkan ke pusat setiap tanggal
10 bulan setelah bulan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai