Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS KESEHATAN
Jl. Pasteur No. 25 Telp. (022) 4230353 – 4232292 Fax.(022) 4236721 Kotak Pos 1021 Bandung 40171

SOP-ADM-TB MDR-02
MERUJUK SUSPEK TB-MDR
NOMOR : 443.24/ /PL&PP

Pengertian Merupakan upaya untuk merujuk suspek TB-MDR ke unit PMDT RS rujukan
TB-MDR (RSHS Bandung)

Tujuan Sebagai acuan tata laksana untuk merujuk pasien yang dicurigai menderita
TB-MDR ( suspek TB-MDR )

Kebijakan 1. Bahwa seluruh pelaksana pelayanan di RS rujukan TB-MDR / fasyankes


satelit-1 / fasyankes satelit-2 mempunyai kewajiban untuk merujuk suspek
TB-MDR
2. Penanganan pasien TB-MDR mempergunakan strategi DOTS Plus yang
saat ini disebut dengan Programmatic Management of Drug resistant TB
(PMDT)
3. Adanya jaminan bahwa setiap pasien TB-MDR mempunyai akses
terhadap pelayanan yang bermutu

Pelaksana 1. Staf pelaksana unit DOTS di fasyankes ( dokter / perawat )


2. Staf pelaksana klinik Dokter / Dokter Spesialis yang menangani kasus TB
3. Staf pelaksana di unit PMDT RS rujukan TB-MDR / fasyankes satelit-1 /
fasyankes satelit-2 ( dokter / perawat / tim ahli klinis / tim terapeutik )

Peralatan Dokumen : RM / buku bantu rujukan suspek TB-MDR / formulir rujukan


suspek TB-MDR
Prosedur 1. Suspek TB-MDR setelah dilakukan KIE tentang kemungkinan menderita
TB-MDR, dan dicatat data identitasnya di buku bantu rujukan suspek TB-
MDR, selanjutnya di buatkan surat pengantar rujukan suspek TB-MDR
( formulir rujukan suspek TB-MDR ) -- > di tujukan langsung ke unit
PMDT RS rujukan TB-MDR
2. Staf fasyankes yang merujuk selanjutnya menginformasikan tentang
rujukan suspek TB-MDR tersebut ke staf unit PMDT RS rujukan TB-MDR,
melalui telepon.
3. Staf unit PMDT di RS rujukan TB-MDR yang menerima informasi rujukan
suspek TB-MDR akan mencatat data rujukan tersebut di buku bantu
kiriman rujukan suspek TB-MDR

4. Staf unit PMDT di RS rujukan TB-MDR menunggu kedatangan rujukan


suspek TB-MDR sesuai tanggal / waktu yang direncanakan.

5. Staf unit PMDT di RS rujukan TB-MDR menyampaikan umpan balik


kepada fasyankes yang merujuk, informasi atas rujukan suspek TB-MDR
nya :
a. Melalui telepon, apabila suspek TB-MDR yang dirujuk ternyata tidak
datang ke unit PMDT RS rujukan TB-MDR -- > untuk konfirmasi
alasan suspek TB-MDR atas ketidak datangannya ke unit PMDT RS
Rujukan.

b. Melalui telepon dan surat ( formulir jawaban rujukan suspek TB-MDR)


, bila suspek TB-MDR yang dirujuk sudah datang dan diterima di unit
PMDT RS Rujukan

Kepustakaan 1. DEPKES RI, Petunjuk Tehnis I TB-MDR, 2009


2. DEPKES RI, Petunjuk Tehnis II TB-MDR, 2009
3. DEPKES RI, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,
edisi-2, cetakan-2, 2008.
4. DEPKES RI, Pedoman Pelaksanaan DOTS di RS, 2008.
5. WHO, Guidelines for Programmatic Management of Drugs-Resistant
Tuberculosis : Emergency Update 2008, WHO / HTM / TB / 2008.402
6. WHO, Implementing the WHO Stop TB Strategy : A Handbook for
National TB Control Programme, WHO / HTM / TB / 2008.401
7. WHO, Toman’s Tuberculosis, Case Detection Treatment and
Monitoring, 2nd edition, 2004

DITETAPKAN DI : BANDUNG
PADA TANGGAL : MARET 2012
-------------------------------------------------------------------
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT

dr. Hj. ALMA LUCYATI, M.Kes, M.Si, M.H.Kes


Pembina Utama Madya
NIP. 19561022 198410 2 001

Anda mungkin juga menyukai