PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana prasarana dan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor
penunjang yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang harus dipenuhi sesuai dengan regulasi atau peraturan yang berlaku. Bangunan
rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat mendasar.
Terselenggaranya pelayanan medis kepada masyarakat di rumah sakit tidak terlepas dari
tersedianya sarpras dan fasilitas pelayanan yang memadai. Bangunan rumah sakit beserta
seluruh aspek penunjangnya adalah merupakan sarana tempat dimana pelayanan medik
dilaksanakan.
Keadaan dan kelengkapan bangunan rumah sakit sangat menentukan kualitas pelayanan
medik disamping aspek-aspek yang menentukan antara lain seperti peralatan, tenaga
medis, paramedis, obat-obatan dan kelengkapan pelayanan kesehatan lainnya.
Untuk menjamin keadaan selalu siap operasional maka bangunan rumah sakit beserta
seluruh sarpras dan fasilitas penunjangnya perlu dipelihara sehingga akan terhindar dari
kerusakan yang akan mengakibatkan terganggunya pelayanan dalam jangka waktu yang
lama.
Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan salah satunya melalui penyelengaraan
sarana prasarana dan peralatan untuk mencegah resiko kerusakan peralatan yang
digunakan untuk pelayanan pasien. Penyelengaraan sarana prasarana dan peralatan yang
berlandaskan hukum islam sesuai dengan syariah, yang berlandaskan Alquran dan hadist,
salah satunya QS.An Nisa’ ayat 5 :
“ Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya,
harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah
kepada mereka kata-kata yang baik.”.
ت نماَّ نرنزعقنناَّدكعم نوُاعشدكدروُا إيِلإ إإعن دكعنتدعم إإييِاَّهد تنععبدددوُنن يناَّ أنيَيهناَّ اليِإذينن آنمدنوُا دكدلوُا إمعن ن
طييبناَّ إ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah”.
Penyelengaraan sarana dan prasarana merupakan suatu usaha untuk memenuhi sarana
dan prasarana serta mencegah terjadinya ketidaksesuaian sarana dan memelihara,
memperbaiki atau penggantian sarana yang rusak. Rumah sakit harus bertangung jawab
dan perlu melakukan tindakan yang benar dalam penyelengaraan dan pemeliharaan
sarana prasarana dan peralatan atau harta bendanya.
1) Perijinan operasional
2) Perijinan bangunan
a) Limbah Padat
b) Limbah Cair
c) Limbah Gas
d) Limbah Radio Aktif
persyaratan kinerja;
tingkat ketahanan api dan stabilitas;
tipe konstruksi tahan api;
tipe konstruksi yang diwajibkan;
kompartemenisasi kebakaran
perlindungan pada bukaan.
b) Sistem proteksi aktif.
Sistem pemadam kebakaran;
Sistem deteksi dan alarm kebakaran
Sistem pengendalian asap kebakaran.
6). Petunjuk persyaratan tehnis dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan
darurat.
a) Sistem telepon
b) Sistem tata suara
c) Sistem panggil perawat
d) Sistem voice evacuation.
e) Sistem Keamanan / CCTV
f) Sistem Audio Visual / Televisi
g) Sitem Informatika
9). Armada
a) Ambulans gawat darurat
b) Kereta jenazah
c) Kendaraan Operasional
10). Perijinan Peralatan dan Fasilitas
b. Peralatan Medis
d) Pemeliharaan korektif/perbaikan.
pemeliharaan yang bersifat penggantian suku cadang sampai dilakukan
overhaull.
a) Gedung A ITH.
b) Gedung B ITH.
c) Gedung C.
d) Gedung D.
e) Gedung MCEB
D. Batasan Operasional
Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana rumah sakit meliputi pemenuhan sarana dan
prasana, pemeliharaan dan perbaikan kecil untuk seluruh bangunan dan fasilitas
rumah sakit yang mencakup peralatan medic, non medic dan bangunan yang
berwujud :
e. Perijinan dan khusus alat medic dilakukan kalibrasi secara internal atau
eksternal
4. Pelaksana Pemeliharaan
5. Biayapemeliharaan.
Biaya pemeliharaan bangunan dan fasilitas rumah sakit dibebankan pada
anggaran rutin rumah sakit. Komponen biaya pemeliharaan meliputi biaya
pengadaan bahan, suku cadang, alat kerja bantu.
6. Jam kerja bagian pemeliharaan sarana.
1). Sarpras Non Medik
Shift pagi jam : 07.00 s/d 14.00 WIB
Shift siang jam : 14.00 s/d 21.00 WIB
Shift malam jam : 21.00 s/d 07.00 WIB
2). Elektromedis
Shift pagi jam : 08.00 s/d 15.00 WIB
3). Rumah Tangga
Shift pagi jam : 08.00 s/d 15.00 WIB
E. Landasan Hukum
a. UU No 44 Tentang Rumah Sakit
b. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
c. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2015 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kerja.
e. Permenkes No 66 tahun 2016 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja RS.
f. KMK No 432 tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit.
g. KMK No 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Penyehatan Lingkungan RS.
h. PMK No 24 tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana RS.
i. PMK No 4 tahun 2016 tentang Penggunaan gas medik dan Vakkum di
FASYANKES.
j. PMK 54 tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi ALKES.
k. Fatwa MUI nomor 107/DSN-MUI/IX/2016 tentang pedoman penyelenggaraan
RS berdasarkan berdasarkan prinsip syariah.
l. Permen PU No 24 tahun 2008 tentang Pedoman pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung.
m. Peraturan Instalasi listrik PUIL 2000 Tahun 2002 Tentang Peraturan Umum
Instalasi Listrik.
n. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.2306 tahun 2011 Tentang Persyaratan tehnis
prasarana instalasi elektrikal rumah sakit.
o. Permenker No 05 tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
p. Permenaker No 02 tahun 1983 tentang Instalasi Alarm kebakaran.
q. Pedoman tehnis sarana dan prasarana rumah sakit.
r. Pedoman teknis tata udara HVAC di RS.
s. Pedoman teknis dibidang bangunan dan Sarana RS.