Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
Nim : 7182240012
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Medan,26April 2019
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………...48
4.2 Saran…………………………………………………………………….48
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….49
BAB I
PENDAHULUAN
Hal inilah yang melatar belakangi saya untuk memilih materi ini guna
mengkritisi dan menambah wawasan tentang Perekonomian Indonesia.
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui isi dari buku yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk
mengumpulkan informasi
2. Sebagai bahan pengumpulan data unuk dianalisis dan mencari kelebihan
dan kelemahan buku yang dikritisi.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi mahasiswa yang
mampu berpikir dan mengembangkan potensi dirinya.
1.3 MANFAAT
1 Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan isi buku.
2 Untuk membantu mahasiswa dalam mengkritik isi buku.
3 Membantu mahasiswa berpikir kritis, menalar, dan menganalisis isi buku.
BAB II
RINGKASAN BUKU
ISBN : 978-602-262-140-9
2.2. RINGKASAN BUKU UTAMA
BAB 1
B. Sisitem-sistem ekonomi
BAB II
Selain laju pertumbuhan ekonomi yang menurun terus sejak tahun 1958,
dari tahun ke tahun deficit saldo neraca pembayaran (BoP) dan deficit
Anggaran Pendapatan dan Bealanja Negara (APBN) terus membesar. Buruk
nya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama (terutama)
disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik mupun non fisik,
selama penndudukan jepang, Perang Dunia ke II, dan perang revolusi, serta
gejolak politik di dalam negri (termasuk sejumlah pemberontakan di daerah)
di tambah lagi denagn menejemen ekonomi makro yang sangat buruk selama
rezim tersebut ( Tambunan, 2006b).
Beberapa kondisi utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha
membangun ekonomi dapat berjalan dengan sangat baik, yakni sebagai berikut
C. Pemerintahan Transisi
Pada tanggal 14 dan tanggal 15 mei 1997 nilai tukar bath Thailand terhadap
dollar AS, mengalami suatu gonjangan hebat akibat para investor asing yang
mengambil keputusan “jual”.
Untuk mempertahankan nilai tukar bath agar tidak jatuh terus, pemerintah
Thailand melakukan intervensi dan di dukung oleh intervensi yang di lakukan
oleh bank sentral Singapura. Apa yang terjadi di Thailand akhirnya membet ke
Indonesia dan beberapa nilai Asia lainnya, hal itu merupan awal dari krisis
keuangan di ASIA.
D. Pemerintahan Reformasi Hingga Kabinet SBY
Pada pertengahan tahun 1999 dilakukan pemilihan umum, yang akhirnya
dimenangkan oleh partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Partai Golkar
mendapat posisi kedua, yang sebenarnya cukup mengejutkan banyak kalangan
dimasyarakat. Tanggal 20 Oktober menjadi akhir daripada pemerintahan transisi
dan awal dari pemerintahan Gusdur yang sering disebut juga pemerintahan
reformasi.
BAB III
A.PERTUMBUHAN EKONOMI
Ada dua aliran utama pemikiran mengenai pertumbuhan ekonomi (dilihat dari
sisi penawaran agregat/produksi) yakni teori klasik dan teori modern.
a) Teori klasik
Dasar pemikiran teori klasik adalah pembangunan ekonomi
dilandasi oleh system liberal, yang mana pertumbuhan ekonomi dipacu
oleh semangat untuk mendapat keuntungan maksimal.
Y= 𝐾 𝛼 (𝐴𝐿)𝛽
Dimana :
b) Teori modern
1. Beberapa Teori
2. Analisis Empiris
Pada tahun 1979, nilai tambah bruto dari sektor pertanian, peternakan,
kehutanan dan perikanan menyumbang sekitar 45% terhadap pembentukan PDB,
pada dekade 1990-an hanya tinggal sekitar 16% hingga 20%, dan tahun 2006
tinggal sekita 12,9 %. Sedangkan sumbangan output dari industri pengolahan
(manufaktur) terhadap pembentukan PDB pada tahun 2006 tercatat sekitar 28% ;
jadisudah lebih besar dari pertanian, dab ini jelas mencerminkan bahwa ekonomi
nasional telah mengalami suatu perubahan struktutral dalam 3 dekade belakangan
ini.
BAB IV
KRISIS EKONOMI
Suatu krisis ekonomi di suatu negara atau wilayah bisa berasal dari luar
atau dalam suatu negara/ wilayah tersebut. Berikut ini akan dibahas sejumlah tipe
krisis ekonomi yang mana dunia atau banyak negara pernah mengalaminya dalam
50 tahun belakangan ini, atau kemungkinan besar akan terjadi di masa mendatang.
1. Krisis Produksi
Krisis produksi merupakan tipe krisis yang bersumber dari dalam negeri.
Krisis tersebut bisa dalam bentuk penurunan domestic secara mendadak dari
sebuah atau sejumlah komoditas pertanian, misalnya padi/beras.
2. Krisis perbankan
Dampak langsung atau fase pertama dari krisis ini adalah kesempatan
kerja dan pendapatan yang menurun di subsektor keuangan tersebut. Fase kedua ,
krisis perbankan merembet ke perusahaan-perusahaan yang sangat bergantung
pada sector perbankan dalam pembiayaan kegiatan-kegiatan produksi/bisnis
mereka.
3. Krisis Nilai Tukar
Suatu perubahan kurs dari sebuah mata uang, misalnya rupiah terhadap
dolar AS dianggap krisis apabila kurs dari mata uang tersebut mengalami
penurunan atau depresiasi yang sangat besar yang prosesnya mendadak atau
berlangsung teru-menerus yang membentuk sebuah tren yang meningkat (rupiah
per satu dollar AS).
4. Krisis perdagangan
Dalam hal krisis-krisis ekonomi yang berasal dari sumber-sumber
eksternal, ada dua jalur utama yaitu perdagangan dan investasi/arus modal, di
dalam perdagangan ada dua sub jalur yaitu ekspor dan impor (barang dan jasa).
Krisis Modal
Terakhir, suatu pengurangan modal di dalam negeri dalam jumlah besar
atau penghentian bantuan serta pinjaman luar negeri akan menjadi sebuah krisi
ekonomi bagi banyak negara miskin di dunia , seperti di Afrika dan Asia Tengah
yangekonomi mereka selama ini sangat tergantung pada ULN atau hibah
internasional.
BAB V
KERENTANAN TERHADAP KRISIS EKONOMI
BAB VI
Dengan memakai data lintas Negara dan data deret waktu dari sejumlah
survey/observasi di setiap Negara, Simon Kuznets menemukan adanya suatu
relasi antara kesenjangan pendapatan dan tingkat pendapatan per kapita yang
berbentuk U terbalik. Hasil ini di interpretasikan sebagai evolusi dari distribusi
pendapatan dalam proses transisi dari suatu ekonomi pedesaan ke suatu ekonomi
perkotaan, atau dari ekonomi petanian (trasdisional) ke ekonomi industry
(moderen): pada awal proses pembangunan, ketimpangan pendapatan bertambah
besar sebagai akibat dari proses urbanisasi dan industrialisasi, namun setelah itu
pada tingkat pembangunan yang lebih tinggi, atau ‘akhir’ dari proses
pembangunan ketimpangan menurun, yakni pada saat sector industry di perkotaan
sudah dapat menyerap sebagian besar dari tenaga kerja yang dating dari pedesaan
(sektor pertanian), pada saat pangsa pertanian lebih kecil di dalam produksi dan
penciptaan pendapatan.
Dalam sejarah Indonesia sejak Orde Baru hingga sekarang, sering kali
pemerintah sebagai motor utama, jika tidak bisa dikatakan sebagai satu-satunya
penggerak perekonomian nasional. Mungkin bukti paling nyata yang
menunjukkan besarnya peran pemerintah di dalam perekonomian Indonesia
selama ini adalah keberadaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Jika setiap peerusahaan selalu (merupakan suatu keharusan) menyusun anggaran
pengeluaran dan pendapatan/pemasukannya setiap tahun agar perusahaan bisa
berkinerja dengan baik sesuai rencana tahunan, demikian juga pemerintah, dan hal
ini dapat dilihat di dalam APBN, yang dibuat setiap tahun, agar perekonomian
nasional bisa terus bergerak dengan laju pertumbuhan bukan hanya berkelanjutan
tetapi juga dengan laju akselerasi yang meningkat di satu sisi, dan untuk menjaga
stabilitas ekonomi di sisi lain. Selama Orde Baru hingga krisis ekonomi 1997-
1998, APBN disusun dan diumumkan setiap April. Jadi pada masa itu, tahun
fiscal dimulai setiap bulan April. PenyusunanAPBN tahun ini adalah untuk tahun
depan, maka umum disebut rancangan APBN (RAPBN).
BAB VIII
BAB IX
PELAKU-PELAKU EKONOMI
BAB X
Daya saing adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam ekonomi yang
biasanya merujuk kepada komitmen terhadap persaingan pasar dalam kasus
perusahaan-perusahaan dan keberhasilan dalam persaingan internasional dalam
kasus negara-negara. Tujuan dilakukannya penelitian terhadap liberisasi
perdagangan internasional adalah untuk mengukur besarnya potensi keuntungan
atau kerugian dan memprediksi pola-pola perdagangan yang sedang berubah dan
realokasi sumber-sumber daya sebagai suatu hasil dari skim-skim liberisasi
perdagangan tersebut.
BAB 1
Dalam masa ini, perkembangan perekonomian dibagai dalam 3 (tiga) masa, yaitu:
1) Masa Kemerdekaan (1945-1950), 2)Masa Demokrasi Liberal (1950-1957), 3)
Masa Demokrasi Terpimpin.
- Masa Presiden BJ. Habibie (21 Mei 1998 s/d 20 Oktober 1999)
Habibie adalah Wakil Presiden ketika Soeharto terpilih kembali menjadi
Presiden yang ke-tujuh. Namun ketika Soeharto lengser, sesuai konstitusi Habibie
yang menggantikannya. Habibie inilah boleh dikatakan sebagai awal Orde
Reformasi, meski masih sebagai bagian dari Soeharto. Perdebatan tentang siapa
sebenarnya yang mengawali reformasi masih ada hingga sekarang. Ketika
Soeharto telah benar-benar turun, maka tentu saja penggantinya layak disebut
sebagai pemimpin baru yang reformis.
- Masa Presiden Abdurrahman Wahid/Gus Dur (20 Oktobet 1999 s/d 23 Juli
2001)
3. Politik dan sosial yang tidak stabil semakin parah yang membuat investor asing
menjadi enggan untuk menanamkan modal di Indonesia.
BAB 7
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pada awal abad ke-15 Eropa bukanlah kawasan yang paling maju di dunia
juga bukan kawasan yang paling dinamis. Semula Eropa merupakan aktor pasif
dalam perdagangan internasional, dan hanya mengandalkan Konstantinopel
sebagai pelabuhan utama pensuplai barang (rempah-rempah) atau kebutuhan yang
datang dari pedagang China, India dan Arab. Namun situasi kemudian berubah.
Pada abad ke-15 kekuatan besar yang sedang berkembang pada waktu itu adalah
Turki Ottoman. Pada tahun 1453 Konstantinopel yang semula dikuasai Eropa
kemudian ditaklukkan dan dikuasai oleh Turki Ottoman (Ricklefs, 2007).
Teori Klasik
1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah
tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai
barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan
untuk memproduksinya.
4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap. Hal ini berarti skala produksi tidak
berpengaruh. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara.
Teori Modern
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau
proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara
b. Paradoks Leontief
Wassily Leomief seorang pelopor utama dalam analisis input-output
matriks, melalui studi empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan
fakta mengenai struktur perdagangan luar negeri (ekspor dan impor) Amerika
serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai
Paradoks Leontief
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonomi lnggris yaitu
Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan
kesediaan suatu negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan
barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga.
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
dapat menghambat perdagangan antar negara. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan
berkaitan dengan nilai uang itu sendiri.
5. Terjadinya Perang.
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
- Deposito yang dimiliki penduduk kita di luar negeri, atau deposito yang dimiliki
penduduk luar negeri di dalam negeri.
-Pembelian surat-surat berharga jangka pendek oleh penduduk luar negeri, atau
penjualan surat-surat berharga jangka pendek kepada penduduk luar negeri di
dalam negeri.
-Piniaman jangka panjang dari penduduk Negara lain kepada Indonesia atau
pinjaman jangka panjang dari penduduk Indonesia kepada Negara lain.
c. Neraca Jasa
d. Neraca Moneter
Transaksi ini timbul karena transaksi yang lain (autonomous), yang termasuk
dalam transaksi autonomous adalah transaksi yang sedang berjalan, transaksi
kapital, dan transaksi satu arah. Yang termasuk transaksi lintas moneter adalah
mutasi adalah hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri dan aktiva luar negeri.
e. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah Suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau
mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor barang-barang. Ekspor
barang-barang di catat sebelah kredit, Sedangakn import barang-barang dicatat
dalam pos debet.
f. Transaksi Unilateral
a. Transaksi Barang
Transaksi barang adalah semua transaksi yang menyangkut kegiatan ekspor dan
impor barang yang terjadi antara dua Negara atau lebih. Kegiatan ekspor dan
impor ini dicatat di neraca perdagangan.
b.Transaksi jasa
Transaksi ini adalah meliputi pemberian atau penerimaan jasa yang terjadi antara
dua negara atau lebih. Transaksi yang termasuk transaksi jasa antara lain jasa
transportasi, pariwisata, premi asumnsi, dan sebagainya.
c. Transaksi Modal
Transaksi modal adalah transaksi penerimaan atau pembayaran yang terjadi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara Iain sehubungan adanya
peminjaman dan penanaman modal. Transaksi hasil modal bisa berupa bunga
(Interest) dan bagi keuntungan laba usaha (deviden).
Investasi modal untuk jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara di negara lain (luar negeri). Misalnya membeli saham atau
obligasi umuk tujuan investasi jangka panjang di luar negeri.
Investasi jangka pendek (kurang dari satu tahun) adalah transaksi yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara di negara lain (luar negeri). Misalnya untuk membeli
saham atau obligasi dengan tujuan untuk memperoleh capital gain (keuntungan
naiknya nilai kurs) dari perusahaan di luar negeri.
Jika defisit terdapat pada transaksi berjalan, maka untuk menutup defisit
tersebut harus diimbangi dengan penerimaan pada transaksi modal, misalnya
dengan cara mencari pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk
menanamkan modalnya di dalam negeri.
Cadangan Devisa
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU UTAMA
Kelebihan Buku
1. Covernya menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca buku
tersebut.
2. Pembahasan dalam buku ini sangat mudah dipahami oleh pembaca
3. Pembahasan isi buku dilengkapi dengan tabel, bagan,sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami isi buku tersebut.
4. Disetiap akhir bab buku tersebut memaparkan kesimpulan atau
rangkuman.
5. Disetiap akhir bab buku tersebut mempunyai beberapa soal kuis sehingga
pembaca menjadi lebih mengerti mengenai pembahasan tersebut.
6. Disetiap halaman buku terdapat catatan-catatan kaki yang dapat
menambah pengetahuan pembaca
Kekurangan Buku
1. Banyak menggunakan kalimat yang berulang- ulang dan tidak jelas
sehingga jika pembaca meringkas isi buku sangat sulit.
2. Kualitas buku yang buruk sehingga membuat pembaca sulit membuka
buku tersebut.
Kelebihan Buku
Kekurangan Buku
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari penulisan kedua buku tersebut dapat saya simpulkan bahwa buku
tersebut menjelaskan bagaimana penerapan Perekonomian Indonesia mulai
dari masa orde lama orde baru dan sampai ke masa reformasi. Buku ini juga
menjelaskan secara teori dan empiris mengenai perekonomian indonesia
sejak masa kemerdekaan hingga saat ini. Penekanan pembahasan dalam buku
ini disandarkan pada beberapa isu yang sangat relevan dalam memahami
dinamika perekonomian nasional dengan berbagai permasalahan yang ada.
Buku ini menjadi salah satu pedoman awal bagi proses pembelajaran sesuai
dengan jurusan Ilmu ekonomi.
4.2 SARAN
Saran yang ingin saya sampaikan adalah Dari buku yang penulis kritisi ini,
penulis menyarankan agar buku ini dikembangkan melalui ide- ide baru
sehingga menambah wawasan dari para pembaca. Penulis buku utama ini
harus lebih menciptakan karya buku yang lain yang akan ditulis selanjutnya
agar pembaca lebih tertarik untuk membaca buku- buku yang akan
diterbitkan selanjutnya agar lebih menambah wawasan pembaca dalam
materi Perekonomian Indonesia. Selanjutnya saran saya adalah agar penulis
buku pembanding lebih membuat penjelasan yang lengkap dari setiap materi
disertai contoh.
DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, Tulus. 2018.Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia
Indonesia,2018
2014