Anda di halaman 1dari 7

Penamod terjadi karna adanya pembangunan mengingat kemauan megara yg ingin merubah

negara nya dari negara pengimport menjadi negara pengeksport perihal 'manufactured
goods'

2 aspek penamod : Prof. Soemantoro

* Konflik kepentingan antar PMA dan negara penerima modal

* Dampak suatu PMA bagi negara berkembang

LATAR BELAKANG PENAMOD

• Masa lalu :

Pelaksanaan pma adalah perusahaaan milik perseorangan / gabungan dari perusahaan milik
perseorangan

Jangka waktu PMA pendek

Home country banyak membuat regulasi yg menyediakan perlindungan bagi perusahaan /


gabungan perusahaan perseorangan yg beroperasi di luar negri

• Masa mendatang :

Pelaksanaan pma mengarah pada perusahaan transnasional

Pma dilaksanakan untuk jangka panjang agar dapat meraih keuntungan dan mengembalikan
biaya besar nya

Regulasinya terfokus pada perllindungan kepentingan perusahaan multinasional

MNC terlibat dalam pembangunan negara

Privarisasi perusahaan milik publik

Mnc dan perusahaan negara berperan penting dalam PMA melalui joint venture

Memastikan pma sejalan dengan ekonomi nasional melalui regulasi penamod negaranya

Menguat peran lembaga internasional seperti bank dunia IMF dan OECD selaku pendukung
liberarisasi penamod.
MNC & TNC

MNC :

Perusahaan yg memiliki kedudukan di satu negara tapi beroperasi dan menjalankan


perusahaannya berdasarkan hukum dan kebiasaan negara lain (lilienthal)

TNC :

Lembaga ekonomi yg melakukan usaha di lebih dari satu negara atau satu kesatuan ekonomi
yg beroperasi di dua atau lebih negara baik dari segi hukum, baik di negara pengirim atau
penerima modal, baik penamod nya dilakukan secara sendiri atau bersama sama ( the un
form)

PERBEDAAN mendasar keduanya, TNC adalah perusahaan yg dimiliki dan dikontrol oleh
perusahaan atau perorangan dari suatu negara tapi beroperasi melewati batas negara
sedangkan MNC merupakan perusahaaan yg dimiliki / diawasi oleh perusahaan /
perseorangan dari lebih satu negara yg beroperasi di beberapa negara. Singkatnya TNC
perusahaan di 1 negara tapi beroperasi melewati batas negara sedangkan MNC dalam satu
perusahaan terdiri atas banyak negara.

PENGATURAN NASIONAL DLM PENAMOD.

Penamod :

1. Dalam negri ,unsurnya :

• Ada kegiatan penanaman modal

• Dilakukan oleh penanam modal dalam negri berikut MODAL DALAM NEGRI ( Tidak ada
repatriasi )

2. Asing (PMA), unsurnya :

• Ada kegiatan penanaman modal

• dilakukan menggunakan modal asing baik separuh maupun seluruhnya. ( Mungkin


diadakan repatriasi )

PMA :
F.D.I ( uu no. 25 tahun 2007 ) dan F.I.I ( uu no. 8 tahun 1995)

FDI : dapat menentukan kebijakan & jalannya suatu perusahaan

FII : tidak dapat menentukan.

* Menurut BKPM, 80% dari adanya BIT tidak mendatangkan keuntungan bagi indonesia yg
mana tidak sesuai dengan tujuan dari adanya penanaman modal.

*PMA harus berbentuk PT. ga boleh hanya sebatas badan hukum karna terdapat salah satu
ciri khas yg hanya dimiliki PT yakni bidang usaha dan tujuan perusahaannya.

Adapun bidang usaha yg masuk kedalam daftar negatif investasi dengan nama bidang usaha
tertutup. Yakni Komoditas senjata, alat peledak, peralatan perang dan komoditi yg secara
eksplisit dilarang dalam suatu undang undang. Daftar negatif investasi sendirk ditentukan
dan terdiri dari daftar skala prioritas. Secara rinci bidang terutup termasuk daftar negatif
investasi ( walaupun pada realitanya tetap ada investasi di bidang tertutup ini ) :

• Pelabuhan pelabuhan.

• Produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik.

• Telekomunikasi.

• Air minum (PDAM).

• Kereta api umum.

• Pembangkitan tenaga atom.

• Massmedia ( media masa ).

Review BIT ( Bilateral Investment Treaty )/ IIA ( Internasional Imvestment Agreement )

Di zaman orde baru, terdapat tendensi utk pertumbuhan ekonomi yg termasuk ke dal
kebojakan nasional, yg mana salah satu cara nya adalah dengan menarik / menerima
penanaman (bantuan ) modal asing. Kiri ( sosialis komumis ) ordr lama , Kanan ( Liberalis
Kapitalis ) orde baru.
BIT sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai
bentuk konkrit dari upaya penatikan penanaman modal dari asing sehingga muncul
proliferasi hingga kini.

UU penanaman modal asing disinyalir sangat menguntungkan pihak asing karna pada saat
itu indo sedang gencar ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi jadi terkesan merayu dan
memang sengaja isi nya menguntungkan pihak asing uagar asing melakukan penanaman
modal di indonesia. Review BIT sendiri bukan secara individual di prakarsai oleh indonesia
saja melainkan karna aris kesadaran negara berkembang mengingat BIT BIT yg ada sangat
berpihak pada penanam asing. ( Pro investor )

Tujuan dan Sebab review BIT guna membentuk model BIT baru :

• Menyeimbangkan antar perlindungan investor dan kedaulatan nasional agar tetap ada.

• Regulasi investasi sudah outdate dan sangat pro investor sehingga negara resipien
kekurangan tempat untuk menetapkan policy nya sendiri.

• Negara indonesia tidak terlalu menghendaki ISDS ( Investor-State Dispute Settlement )


mengingat indonesia kapan saja dapat di gugat ke arbitrase.

Tantangan review BIT

• Takut menakuti investor.

• Keseimbangan perlondungan investor dan kebijakan publik.

• Raging perlindungan investment tidak hanya ada di BIT tapi ada di FTA & CEPA.

• Survival Clause

( Klausul yang memungkinkan investor tetap menikmati perlindungan / national treatment


walau perjanjian investasi nya sudah berakhir )

• Penyusunan Draft Treaty Model

*Terkait legal standing, Host state itu selalu yg digugat tidak pernah menjadi penggugat.
Investment Court System. (ICS)

Sebelum munculnya ics terdapat ISDS , Investor-State Dispute Settlement (ISDS) merupakan
salah satu mekanisme penyelesaian penanaman modal langsung (FDI) yg lahir dari
washington convention tahun 1965 yg yurisdiksinya diatur dalam pasal 25. Dalam
mekanisme penyelesaian sengketa ini, investor yang merasa bahwa dirinya telah dirugikan
oleh Negara penerima investasi (Host State) dapat menggugat Host State yang bersangkutan
ke dalam arbitrase. Sejak akhir 1990, penggunaan ISDS mulai marak dan terus meningkat
secara signifikan. Namun, mekanisme ini ternyata mengandung masalah-masalah yang
membuat pihak Host State menjadi semakin enggan dengan mekanisme penyelesaian
sengketa ini.

* Kepres 34 tahun 1981 ratifikasi dari Konvensi New York 1958.

SENGKETA PENANAMAN MODAL

Sengketa ini tidak murni sengleta komersial melainkan kental dengan hk. Publik, para
pihaknya negara nin dimungkinkan perusahaa Putusan arbitase inter di indo yakni ICS tidak
hanya merujuk pada NY convention tapi pada lex arbitri dan hukum nasional yg terdiri atas :

- UU No. 30 Thn 1999.

- PERMA No. 1 Tahun 1990.

- KEppres No. 34 Tahun 1981.

Lembaga yg melaksanaka putusan sengketa penanaman modal yakni ICS adalah PN Jakpus /
MA perihal Investment Disputes yg mana salah satu pihak dimungkinka negara.

JVC , Joint Venture Company

Joint Venture dalah suatu perusahaan yang didirikan oleh dua atau lebih entitas bisnis untuk
menyelenggarakan bisnis bersama dalam jangka waktu tertentu. Adapun dua perusahaan
tersebut adalah perusahaan yang berasal dari dalam negeri dengan perusahaan dari luar
negeri (asing). joint venture ini dapat dikategorikan sebagai bentuk kegiatan penanaman
modal asing menurut uu pma 25/2007. Tujuan utama mendirikan joint venture adalah agar
perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada perusahaan induk mendapatkan
keuntungan bersama.
joint venture berbeda dengan CV (capital venture). Perbedaannya adalah umur dari joint
venture lebih pendek dari CV. Anggota dari joint venture biasanya disebut
venture/partner/sekutu. Salah satu perusahaan joint venture di Indonesia adalah PT Nestle
Indofood Citarasa Indonesia.

✓ Regulasi JVC

1. UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman Modal Asing

2. PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan penanaman Modal Asing

3. PP Nomor 20 Tahun Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam rangka
penanaman modal asing

4. SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor: 15/SK/1994 tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam perusahaan
yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.

Terdapat dua jenis kontrak joint venture, yaitu joint venture domestik dan internasional.

Dalam rangka penanaman modal asing, bidang bisnis yang wajib mendirikan perusahaan
joint venture adalah:

– Pelabuhan

– Produksi, transmisi, dan distribusi tenaga listrik untuk umum

– Telekomunikasi

– Pelayanan

– Penerbangan

– Air minum

– Kereta api umum

– Pembangkit tenaga atom

– Mass media atau media masa


✓ alasan penditian JVC :

a. Menggabungkan Sumber Daya

b. Menggabungkan Keahlian

c. Menghemat Uang

✓ Manfaat JVC :

– Pembatasan resiko

– Pembiayaan

– Menghemat tenaga

– Rentabilitas : kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya


untuk menghasilkan laba.

– Kemungkinan optimasi know-how

– Kemungkinan pembetasan kongkruensi (saling ketergantungan)

Anda mungkin juga menyukai