Anda di halaman 1dari 5

SAMARINDA

Kamis, 19 November 2015 09:43

APBD 2016 Samarinda, Fokus Pengendalian Banjir

Mobil Penyedot Lumput dan Wastermaster Dimaksimalkan

EVALUASI: Kinerja watermaster dinilai belum maksimal. saat ini, alat keruk yang didatangkan dari
finlandia tersebut beroperasi di Sungai Karang Mumus.

SAMARINDA – Sejumlah proyek pengendalian banjir dikerjakan tahun ini, terutama untuk perbaikan fisik
drainase dan polder. Namun manfaatnya belum terlihat. Tetapi pada 2016, dipastikan postur APBD
Samarinda bakal lebih fokus pada pengendalian banjir. Demikian dikatakan anggota Komisi III DPRD
Samarinda, Mursyid Abdurasyid.

Dia memastikan, pihaknya akan mengawal kebijakan pembangunan soal pengendalian banjir tersebut.
Nah, tahun depan penanganan utama titik banjir ialah simpang empat Sempaja, Jalan Antasari, dan
Suryanata.

“Porsi kawasan tersebut harusnya lebih besar, karena tak ada pembiayaan untuk proyek besar lagi. Tahun
ini memang pengendalian banjir hanya Rp 10 miliar saja,” ucapnya.

Pembahasan APBD Samarinda masih dalam tahap memaksimalkan potensi pendapatan. Tapi rencana itu
menjadi ancang-ancang dan ihwal itu sudah dibahas dengan Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP).
“Memang belum dipastikan, namun langkah ke depan sudah mengarah ke sana. Tinggal dibahas
pembiayaan saja lagi,” tuturnya.

Mursyid menjelaskan, untuk drainase pada tiga kawasan itu akan langsung dikoneksikan dengan sungai
terdekat. Sehingga aliran air tidak tertahan dan menggenang di badan jalan.

“Tentunya juga harus dilakukan pelebaran drainase dan harus dibuat lebih dalam. Untuk Jalan Suryanata,
mungkin bisa pakai badan jalan untuk dibuat jadi drainase,” ujarnya.
Kondisi pelebaran drainase, lanjut dia, tidak mungkin dilakukan dengan permukiman penduduk padat.
Sehingga untuk mengurangi biaya pembebasan lahan, dirasa perlu memakai badan jalan untuk drainase.

“Mungkin sekitar setengah meter atau satu meter bisa dipakai. Tapi tetap tidak mengurangi lebar jalan,”
urainya. Politikus PKS itu juga meminta agar pemkot bisa lebih memaksimalkan alat pengendali banjir
yang telah dibeli. Seperti mobil penyedot lumpur dan watermaster, sehingga kesan mubazir tidak
melekat. “Khusus mobil penyedot lumpur, sepertinya belum bekerja maksimal. Untuk watermaster kami
akan minta ada perencanaan kerja yang jelas tahun depan,” pungkasnya.

KALTIM
Sabtu, 21 November 2015 09:22

APBD 2016, Prioritaskan Anggaran Pelayanan dan Kesra

TANA PASER – Tidak terasa, kurang dari dua bulan lagi akan memasuki pergantian tahun 2016. Di akhir
2015, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Paser tengah serius menggodok rancangan APBD 2016.
Sinkronisasi anggaran pun dilakukan dengan Pemkab Paser. Ketua Komisi III Budi Santoso mengatakan,
kegiatan di APBD 2016 harus betul-betul mengutamakan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

“Yang jelas kan ada belanja wajib dan belanja pilihan, saya rasa itu yang harus diutamakan dulu. Seperti
Dinas Kesehatan untuk pelayanan rumah sakit dan obat, dan juga dari Dinas Pendidikan yang memang
untuk kepentingan masyarakat luas,” ujarnya kepada Paser Pos baru-baru ini.

Jalur mekanismenya, kata dia, dari komisi dibahas per satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang
membidangi komisi masing-masing, kemudian akan dibawa ke gabungan komisi. Setelah disepakati,
menjadi ranah badan anggaran (banggar) untuk secara rinci dan detail memisahkan antara mana yang
benar-benar prioritas dan mana yang bisa di-pending.

Terkait para dokter yang ngluruk ke ruang bupati beberapa waktu lalu terkait permasalahan yang
dialami, akan ditampung terlebih dahulu sembari mempertimbangkan keadaan anggaran yang dimiliki
daerah.

“Mereka kan profesi spesialis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), artinya ada nilai keahlian yang memang
itu dari ketentuan umum dengan nilai spesialisnya. Pertimbangannya, di Penajam misalnya lebih
dipertimbangkan kesejahteraannya. Saya rasa itu semua ditampung asal tetap memperhatikan sumber
anggaran kita, kalau anggaran kita mampu itu tidak masalah,” bebernya.

“Belum lagi masalah honor tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, dan honor K2 ini kompleks sekali.
Intinya dari kebijakan si pemberi kebijakan itu sendiri, dalam hal ini adalah bupati sebagai pemangku
kebijakan, dan juga menyesuaikan APBD kita sanggup tidak, tapi setidaknya ada keseriusan bupati,”
pungkasnya.

APBD Kaltim 2016 Rp 10,9 T

Selasa, 17 November 2015 | Oleh: Humas DPRD Prov


Tok, APBD Kaltim 2016 Rp 10,9 T

SEPAKAT: Ketua DPRD Kaltim M Syahrun HS dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meneken bersama
kesepakatan APBD Kaltim 2016 yang berjumlah Rp 10,903 triliun.

SAMARINDA - Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2016 disetujui DPRD Provinsi Kaltim. Melalui
penandatanganan kesepakatan yang dilakukan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Ketua DPRD
Kaltim Syahrun HS pada Rapat Paripurna ke-37 DPRD Provinsi Kaltim, Senin (16/11) di Gedung Utama
Kantor DPRD Kaltim, Jl Teuku Umar Karang Paci, Samarinda.

DPRD Provinsi Kaltim dan Gubernur Kaltim mengesahkan APBD Kaltim 2016 sebesar Rp 10,903 triliun.
APBD Kaltim 2016 tersebut turun Rp 630,746 miliar atau 5,47 persen dibanding APBD 2015 setelah
perubahan Rp 11,534 triliun.

Dijelaskan H Syahrun, saat memimpin rapat paripurna didampingi Wakil Ketua DPRD Kaltim H Andi Faisal
Assegaf dan Dody Rondonuwu, komponen pendapatan pada APBD 2016 terdiri atas Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sebesar Rp 5,089 triliun, dana perimbangan Rp 4,529 triliun dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah Rp 484, 600 miliar.

Sedangkan komponen belanja, terdiri dari belanja tidak langsung Rp 5,619 triliun dan belanja langsung
Rp 5,283 triliun. Selain itu juga ada pembiayaan penerimaan Rp 800 miliar.

“APBD Kaltim Tahun Anggaran 2016 ini diharapkan dapat dimanfaatkan semata-mata untuk
kesejahteraan rakyat. Kami juga berharap Pemerintah Provinsi Kaltim terus meningkatkan dan menggali
potensi pendapatan asli daerah. Sehingga setelah anggaran perubahan nanti, APBD Kaltim 2016 dapat
lebih meningkat dari APBD Kaltim 2015,” harapnya.

Dijelaskan Haji Alung – sapaan akrab H Syahrun, proses pembahasan Raperda tentang APBD Provinsi
Kaltim 2016, dimulai dari penyerahan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS), APBD tahun 2016 oleh Pemprov Kaltim kepada DPRD Kaltim.
Kemudian rancangan KUA dan PPAS tersebut dibahas bersama antara Badan Anggaran DPRD Provinsi
Kaltim dan TAPD Provinsi Kaltim, hingga disepakati KUA – PPAS APBD tahun 2016 yang penandatanganan
kesepakatannya dilaksanakan antara gubernur dan DPRD Kaltim, pada Rapat Paripurna ke- 31, Selasa, 20
Oktober 2015 lalu.

Selanjutnya, pada rapat paripurna ke- 33, 4 November 2015, Pemprov Kaltim menyampaikan nota
keuangan dan Raperda tentang APBD Provinsi Kaltim 2016.

Sembilan fraksi DPRD Provinsi Kaltim kemudian menyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi
terhadap nota keuangan dan Raperda tentang APBD Provinsi Kaltim 2016 tersebut pada rapat paripurna
ke- 34, 6 november 2015.

Pemprov Kaltim selanjutnya memberikan jawaban dan penjelasan, atas pemandangan umum fraksi-
fraksi dewan tersebut, pada rapat paripurna ke - 35, 11 november 2015 tadi.

“Saya selaku Ketua DPRD Kalimantan Timur memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi -
tingginya kepada rekan-rekan wakil ketua dan seluruh anggota Badan Anggaran DPRD Kaltim yang telah
sama-sama bekerja keras, penuh dedikasi dan loyalitas bagi kemajuan daerah. Sehingga dapat
menyelesaikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan & Belanja
Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016, bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) hingga
akhirnya dapat kita paripurnakan pada hari ini,” ucapnya.

Anda mungkin juga menyukai