ABSTRAKSI
73
Teresia Yuliana Hardjosoesanto dan Siswanto
74
Pengaruh Belajar Dengan Cara Menghafal Terhadap Mengingat Kosakata
repetition dapat dilakukan sebagai proses diiulang dalam waktu yang lama, maka
kontrol untuk mempertahankan informasi akan lebih mudah untuk disimpan pada
yang dipelajari (Matlin, 1989, h.72). long term memory (Matlin, 1989, h.72).
Salah satu strategi pengulangan Apabila materi yang diajarkan di kelas
yang lazim digunakan adalah semakin banyak dibaca, maka proses
maintenance rehearsal. Maintance penyimpanan akan menjadi lebih mudah.
rehearsal merupakan metode Setelah mampu mengingat materi
pengulangan yang melibatkan repetisi tersebut, maka akan lebih mudah bagi
dan bertujuan untuk mempertahankan siswa untuk mengingat kembali
keberadaan informasi tersebut dalam (melalukan recall) informasi yang ada di
ingatan / memori (Wade dan Tavris, materi tersebut. Semakin banyak
2007, h. 82). Salah satu cara untuk menghafalkan kosakata Bahasa Inggris
melakukan maintance rehearsal adalah yang baru dipelajari, maka akan semakin
dengan cara belajar secara menghafal. mudah kosakata baru tersebut untuk
Belajar dengan cara menghafal direcall. Meskipun demikian, belum
merupakan belajar yang hanya mencoba pernah diketahui pengulangan yang perlu
mengingat informasi baru tanpa dilakukan untuk mempermudah recalling
mengasimilasikan pengetahuan baru terhadap informasi yang telah disimpan.
dengan konsep-konsep yang telah ada Akan tetapi, terkadang siswa akan
dalam struktur kognitifnya (Dahar, 2011, merasa bosan dan jenuh saat harus
h. 97). Menghafal berulang kali akan menghafalkan berkali-kali. Hal ini dapat
membuat seseorang mempertahankan berdampak pada menurunnya hasil recall
informasi yang diterimanya dan informasi yang dilakukan siswa. Oleh
mencengah informasi yang terdapat pada karena itu, peneliti ingin mengetahui
memori jangka pendek tersebut hilang pengaruh belajar dengan cara menghafal
dengan cepat. Menghafal berulang kali terhadap mengingat kosakata dalam
dapat mendorong informasi untuk dapat Bahasa Inggris. Peneliti juga ingin
dipakai kembali atau diolah melalui short mengetahui berapakah jumlah menghafal
term memory. Informasi yang telah yang perlu dilakukan agar siswa dapat
tersimpan dalam memori tersebut akan melakukan recall terhadap informasi
lebih mudah untuk direcall ketika yang telah diterima, yakni kosakata
dibutuhkan. Berdasarkan teori struktur dalam Bahasa Inggris secara efektif dan
yang diungkapkan oleh Atkinson dan optimal. Selain itu, peneliti juga ingin
Shiffrin, semakin sering informasi mengetahui apakah ada perbedaan antara
75
Teresia Yuliana Hardjosoesanto dan Siswanto
76
Pengaruh Belajar Dengan Cara Menghafal Terhadap Mengingat Kosakata
Tabel 5
Tabel Perlakuan yang Saling Dibandingkan
No. Pengkodean Perlakuan yang Dibandingkan
Perlakuan I Perlakuan II
1 Tes 2 – tes 1 Menghafal 2x Tanpa menghafal
2 Tes 3 – tes 2 Menghafal 4x Menghafal 2x
3 Tes 4 – tes 3 Menghafal 6x Menghafal 4x
4 Tes 5 – tes 4 Menghafal 8x Menghafal 8x
5 Tes 6 – tes 5 Menghafal 10x Menghafal 10x
6 Tes 7 – tes 6 Menghafal 12x Menghafal 12x
7 Tes 8 – tes 7 Menghafal 14x Menghafal 8x
Tabel 6
Tabel Hasil Analisis Data per Perlakuan
Pasangan perlakuan T Sig. (1-tailed) Keterangan
Tes 2 – tes 1 3,741 0,002 Sangat signifikan
Tes 3 – tes 2 4,339 0,0005 Sangat signifikan
Tes 4 – tes 3 3,634 0,0025 Sangat signifikan
Tes 5 – tes 4 2,416 0,018 Sangat signifikan
Tes 6 – tes 5 1,883 0,0446 Signifikan
Tes 7 – tes 6 1,618 0,0685 Tidak signifikan
Tes 8 – tes 7 -0,311 0,381 Tidak signifikan
Keterangan:
Tes 1 : tanpa menghafal
Tes 2 : menghafal 2x
Tes 3 : menghafal 4x
Tes 4 : menghafal 6x
Tes 5 : menghafal 8x
Tes 6 : menghafal 10x
Tes 7 : menghafal 12x
Tes 8 : menghafal 14x
Pada pengujian hipotesis minor, Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
berdasarkan hasil analisis data yang perbedaan antara jenis kelamin terhadap
dilakukan dengan menggunakan mengingat kosakata dalam Bahasa
Independent T-test terhadap harmonic Inggris
mean dari seluruh perlakukan yang
diperoleh subyek laki-laki dan PEMBAHASAN
perempuan, diperoleh thitung = 1,740, Berdasarkan penelitian ini,
dimana t = 1,740 = 3,355. belajar dengan cara menghafal efektif
dalam meningkatkan mengingat kosakata
77
Teresia Yuliana Hardjosoesanto dan Siswanto
dalam Bahasa Inggris. Hal ini sering mengulang fakta pada diri sendiri
dikarenakan belajar dengan cara (entah secara mental ataupun diucapkan),
menghafal adalah belajar yang hanya fakta tersebut akan dapat tersimpan
mengingat informasi baru tanpa (Omrord, 2008, h.285-286). Siswa yang
memberikan makna apapun. Untuk dapat membaca kosakata baru berulang kali
mengingat, individu perlu membaca akan lebih mudah untuk merecall
informasi tersebut berulang kali kosakata tersebut daripada hanya
(Wormeli, 2011, h.25). Apabila cukup membaca kosakata tersebut sekali saja.
Grafik 1
Grafik Nilai Rata-rata
Grafik
Nilai Rata-rata
60 52.73 52
48.73
50 44.36
40 33.45
30 24
rata-rata
20 14.91
10 1.82
0
tes 1 tes 2 tes 3 tes 4 tes 5 tes 6 tes 7 tes 8
Keterangan:
Tes 1 : tanpa menghafal
Tes 2 : menghafal 2x
Tes 3 : menghafal 4x
Tes 4 : menghafal 6x
Tes 5 : menghafal 8x
Tes 6 : menghafal 10x
Tes 7 : menghafal 12x
Tes 8 : menghafal 14x
78
Pengaruh Belajar Dengan Cara Menghafal Terhadap Mengingat Kosakata
Grafik 2
Grafik T Score
Keterangan:
Tes 1 : tanpa menghafal
Tes 2 : menghafal 2x
Tes 3 : menghafal 4x
Tes 4 : menghafal 6x
Tes 5 : menghafal 8x
Tes 6 : menghafal 10x
Tes 7 : menghafal 12x
Tes 8 : menghafal 14x
79
Teresia Yuliana Hardjosoesanto dan Siswanto
hingga empat kali merupakan jumlah sudah tidak efektif untuk mengingat
menghafal yang paling efektif untuk kosakata dalam Bahasa Inggris siswa
mengingat kosakata dalam Bahasa dalam Bahasa Inggris. Bahkan,
Inggris. menghafal sebanyak 13-14 kali tidak
Batas maksimal untuk belajar perlu dilakukan karena tidak efektif
dengan cara menghafal yang efektif untuk mengingat kosakata dalam Bahasa
adalah menghafal hingga delapan kali. Inggris.
Hal ini tampak pada signifikansi antara Meskipun semakin banyak
menghafal sepuluh kali dengan menghafal dapat semakin meninggkatkan
menghafal delapan kali, yakni t-score mengingat kosakata dalam Bahasa
sebesar 1,883 dan signifikansinya adalah Inggris, tetapi siswa memiliki batas
0,0446. Hal ini menunjukkan bahwa jenuh saat belajar. Menghafal sebanyak
belajar dengan cara menghafal sebanyak 10 kali menjadi titik jenuh bagi siswa
10 kali signifikan untuk mengingat ketika menghafal. Hal ini menyebabkan
kosakata dalam Bahasa Inggris. ketika siswa harus menghafal 11 hingga
Akan tetapi, setelah menghafal 14 kali, proses belajar siswa menjadi
sebanyak 10 kali, tidak tampak adanya tidak optimal / efektif. Hal inipun
perbedaan antara mengingat kosakata berdampak pada tidak optimalnya
dalam Bahasa Inggris ketika menghafal peningkatan mengingat kosakata dalam
sebanyak 10 kali dengan menghafal Bahasa Inggris.
sebanyak 12 kali. Hal ini tampak dari t Menurut Syah (dalam
score yang cukup kecil, yakni 1,618 dan Hardiyanto, 2009, h. 2), kejenuhan
signifikansinya sebesar 0,0685. Hal ini berarti padat atau penuh sehingga tidak
menunjukkan tidak adanya perbedaan dapat menerima apapun. Kejenuhan yang
antara mengingat kosakata dalam Bahasa dialami siswa menyebabkan usaha
Inggris ketika menghafal sebanyak 10 belajar yang dilakukan menjadi sia-sia
kali dengan saat menghafal sebanyak 12 karena item-item informasi atau
kali. Berdasarkan analisis t-test pengalaman yang baru tidak dapat lagi
menghafal 14 kali dengan menghafal 12 diproses secara optimal (Hardiyanto,
kali, t score yang diperoleh semakin 2009, h.2). Saat siswa telah jenuh atau
kecil dan signifikansi juga semakin kecil. bosan, maka dapat membuat siswa
Hal ini dapat dilihat pada grafik 2. Hal menjadi kurang termotivasi untuk
ini menunjukkan bahwa menghafal belajar. Hal ini juga tentunya akan
sebanyak 11-12 kali hingga sepuluh kali berdampak negatif pada mengingat
80
Pengaruh Belajar Dengan Cara Menghafal Terhadap Mengingat Kosakata
kosakata dalam Bahasa Inggris baru yang Vosylis, Zukauskiene, 2011, h.3417),
dipelajari siswa. yang meneliti mengenai perkembangan
Berdasarkan hasil uji hipotesis siswa pada prestasi belajar dalam Bahasa
minor pada penelitian ini yang bertujuan Inggris dalam membaca dan menulis dari
untuk mengetahui adanya perbedaan kelas 3 SD hingga kelas 1 SMA,
antara laki-laki dan perempuan dalam hal ditemukan bahwa hanya pada jenjang
mengingat kosakata dalam Bahasa pendidikan SMA siswi (perempuan)
Inggris, diperoleh hasil bahwa thitung = memiliki peningkatan yang sangat
1,740 < = 3,355. Hal ini signifikan pada prestasi dalam hal
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan membaca.
antara jenis kelamin terhadap mengingat
kosakata dalam Bahasa Inggris. Tidak KESIMPULAN
diterimanya hipotesis yang telah Berdasarkan hasil penelitian dan
diungkapkan sebelumnya dikarenakan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
jumlah subyek antara laki-laki dan 1. Pengujian hipotesis mayor dengan
perempuan yang tidak seimbang. Pada Analisis Varian (ANAVA) Satu
penelitian ini, terdapat delapan subyek Jalur untuk Repeated Measure
perempuan dan hanya ada tiga subyek menunjukkan bahwa ada pengaruh
laki-laki. Selain itu, jenjang pendidikan belajar dengan cara menghafal
subyek juga memengaruhi penolakan terhadap mengingat kosakata dalam
terhadap hipotesis minor pada penelitian Bahasa Inggris yang sangat
ini. Meskipun siswa perempuan lebih signifikan. Belajar dengan cara
baik dalam kemampuan oral (Fin dan menghafal yang paling efektif untuk
Ishak, 2012, h. 1093), jenjang pendidikan mengingat kosakata dalam Bahasa
ternyata juga berdampak pada Inggris adalah menghafal sebanyak
penguasaan kosakata dalam Bahasa tiga hingga empat kali. Belajar
Inggris. Reading achievement (prestasi dengan cara menghafal sebanyak 11-
dalam hal membaca) erat kaitannya 14 kali tidak efektif untuk mengingat
dengan penguasaan kosakata. kosakata dalam Bahasa Inggris.
Penguasaan kosakata dalam Bahasa 2. Pengujian hipotesis minor dengan
Inggris ini dapat tercapai dengan menggunakan t-test menunjukkan
mengingat kosakata-kosakata tersebut. bahwa tidak ada perbedaan antara
Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian jenis kelamin terhadap mengingat
V. L. Kiplinger (dalam Malinauskiene, kosakata dalam Bahasa Inggris.
81
Teresia Yuliana Hardjosoesanto dan Siswanto
82
Pengaruh Belajar Dengan Cara Menghafal Terhadap Mengingat Kosakata
83