Anda di halaman 1dari 6

Estimasi Volume dengan Mapalgebra

pada ArcGIS
 Geospasial
 Tutorial

by Beni Raharjo - March 9, 2015


1607
Menghitung volume dengan perangkat lunak ArcGIS dapat dilakukan dengan
menggunakan tool Surface Volume, polygon volume, cut fill, dan mapalgebra. Untuk
kasus data raster (misalnya DEM), penulis lebih banyak menggunakan MapAlgera
(raster calculator) untuk menghitung volume dikarenakan lebih dapat dikostumisasi.
Tulisan ini memuat contoh menghitung volume dengan contoh kasus menghitung
volume air yang dapat ditampung oleh rencana bendungan. Contoh kasus adalah (yang
katanya) rencana Bendungan Sungai Kusan, Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi
Kalimantan Selatan. Data yang digunakan adalah data SRTM dengan perangkat lunak
ArcGIS/ArcView.

Tahap 1. Identifikasi areal genangan dengan garis kontur.

Dalam toolbar 3D Analyst terdapat tool untuk menentukan garis sama tinggi, yaitu
Create Contour. Aktifkan tool tersebut dan Klik pada suatu tempat di outlet yang kira-kira
mewakili ketinggian bendungan. Ini dilakukan dengan trial-and-error. Kita bisa mulai dari
titik yang berada dekat titik outlet dan terus naik ke arah bukit. Sampai disuatu titik yang
menghasilkan garis sama tinggi maksimal yang tidak ‘bocor’, maka kegiatan ini
dihentikan.
Hasil
identifikasi areal genangan

Catatan: penentuan garis genangan sebenarnya tidak sesederhana seperti ini. Banyak
faktor yg harus diperhatikan seperti spesifikasi bendungan, maksimal lebar bendungan,
keberadaan daerah yang tidak boleh digenangi, dsb. Oleh karena itu pengetahuan
teknik sipil bendungan sangat diperlukan.

Tahap 2. Identifikasi nilai ketinggian pada titik tinggi pada garis sama tinggi tersebut.

Klik-kanan > properties pada properti garis terdapat nilai ketinggian dari garis yang
bersangkutan. Sebagai contoh pada gambar di bawah ini ketinggian garis kontur adalah
193 meter.
Elevasi garis kontur

Tahap 3. Buat simulasi genangan.

Simulasi genangan dapat dilakukan dengan membuat grid baru dengan nilai elevasi
193. Jalankan Map tool Algebra > Raster Calculator. Buat persamaan apa saja asal
hasilnya adalah grid dengan nilai 193. Contohnya adalah seperti di bawah ini.

Membuat layer grid dengan nilai elevasi 193


Tahap 4. Buat grid kedalaman genangan.

Kedalaman genangan adalah tinggi genangan (tahap 3) dikurangi dengan terrain atau
DEM. Untuk melakukan hal tersebut digunakan raster calculator dengan fungsi yang
tampak pada gambar di bawah ini.
Ekspresi formula pada Raster Calculator untuk menghitung tinggi genangan
Formula pada gambar di atas menunjukan bahwa jika nilai grid genangan (tahap 3) lebih
besar dari grid elevasi (srtm4), makal dilakukan operasi pengurangan, jika tidak
sedemikian maka diberi NULL (no data). Hasilnya adalah seperti di bawah ini.

Grid
kedalaman (rencana) bendungan
Tahap 5. Memotong grid kedalaman dengan rencana bendungan.

Pada gambar tahap 4 di atas terlihat bahwa grid kedalaman mencakup seluruh areal
sesuai extent dari grid input. Untuk itu perlu dilakukan operasi CLIP untuk memotong
grid kedalaman hanya pada rencana bendungan.

Clip raster dengan tool Extract by Mask untuk memotong grid kedalaman

Tahap 6. Menghitung volume

Penghitungan volume dilakukan dengan membuka table dari grid kedalaman (tahap 5).
Seperti tampak pada gambar di bawah bahwa tabel atribut memiliki field VALUE
(kedalaman) dan COUNT (jumlah sel).

Penghitungan volume dapat dilakukan dengan membuka table attribut dengan


perangkat lunak spreadsheet (excel ,dsb) atau langsung menambahkan field baru pada
tabel. Selanjutnya lakukan penghitungan volume pada setiap nilai value (row) sebagai
perkalian antara VALUE, COUNT dan LUAS SELL. Volume total adalah penjumlahan
dari setiap volume setiap value (row). Luas sell adalah resolusi dari layer grid
Genangan. Semisal resolusinya adalah 30m, maka luas sel adalah 900 m 2.

Menghitung volume pada ArcGIS dapat dilakukan dengan mapalgebra (raster


calculator). Meskipun tool ini tidak secara spesifik ditujukan untuk menghitung volume,
tetapi penulis lebih menyukai tool ini

Anda mungkin juga menyukai