TINJAUAN PUSTAKA
1. Menurut UU RI No. 4 Tahun 1992, rumah adalah struktur fisik terdiri dari
ruangan, halaman dan area sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan
rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana
lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya
3. Menurut WHO, sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial budaya, bukan hanya keadaan yang bebas penyakit dan
kelemahan (kecacatan).5
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
4
5
5. Rumah sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk
maupun social
tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh
anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu keberadaan
perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan
B. Fungsi Rumah
Fungsi rumah bagi manusia yang diposkan oleh Suhadi (2007) yang dikutip
3. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam.
4. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki yang masih dirasakan hingga saat
ini.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari rumah sehat, antara lain :1
wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim
perumahan dan pemukiman serta persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan
1. Lokasi
7
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,
sebagainya.
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti
2. Kualitas Udara
Kualitas udara di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beradun
penyakit
d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas yang memenuhi
persyaratan kesehatan
syarat kesehatan
6. Vektor Penyakit
c. kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman)
7. Penghijauan
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup
karena keadaan luar maupun dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan
jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak
Rumah yang sehat harus dapat mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan
seperti terjatuh, keracunan dan kebakaran (APHA). Beberapa aspek yang harus
3. Pertukaran udara dalam rumah baik sehingga terhindar dari bahaya racun
dan gas
4. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga bahaya jatuh dan
1. Langit-langit
tidak terlihat dari bawah, sehingga ruangan terlihat rapi dan bersih
b. untuk menahan debu yang jatuh dan kotoran yang lain juga menahan
a. langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari
atap,
kecuali,
mempunyai tinggi rumah 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik
sampai 2,40 m.
12
2. Dinding
a. Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri, beban tekanan
angin dan bila sebagai dinding pemikul harus pula dapat memikul beban
diatasnya,
b. Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat air
atas lantai bangunan, agar air tanah tidak dapat meresap naik keatas,
sehingga dinding tembok terhindar dari basah dan lembab dan tampak
c. Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurang dari 1 m
dapat diberi susunan batu tersusun tegak di atas batu, batu tersusun tegak
di atas lubang harus di pasang balok lantai dari beton bertulang atau kayu
awet.
terdiri dari plester-plester atau balok beton bertulang setiap luas 12 meter.
3. Lantai
Lantai harus cukup kuat untuk menahan beban diatasnya. Bahan untuk lantai
biasanya digunakan ubin, kayu plesteran, atau bambu dengan syarat-syarat tidak
licin, stabil tidak lentur waktu diinjak, tidak mudah aus, permukaan lantai harus rata
Lantai tanah stabilitas terdiri dari tanah, pasir, semen, dan kapur. Contoh :
tanah tercampur kapur dan semen. Untuk mencegah masuknya air kedalam
b. Lantai papan
2) Lantai harus disusun dengan rapid an rapat satu sama lain, sehingga
tidak ada lubang-lubang ataupun lekukan dimana debu bisa bertepuk. Lebih
baik jika lantai seperti ini dilapisi dengan perlak atau kampal plastik ini juga
3) Untuk kayu-kayu yang tertanam dalam air harus yang tahan air dan
rayap serta untuk konstruksi di atasnya agar lantai kayu yang telah
c. Lantai ubin
perumahan karena lantai ubin murah/tahan lama, dapat mudah dibersihkan dan
Jendela dibuka pada siang hari agar cahaya matahari dapat masuk dan udara
infeksi. Untuk memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal
sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ke timur. Luas jendela yang baik paling
sedikit mempunyai luas 10-20% dari luas lantai. Apabila luas jendela melebihi 20%
dapat menimbulkan kesilauan dan panas, sedangkan sebaliknya kalau terlalu kecil
jendela/lubang yang langsung berhubungan dengan udara dan bebas dari rintangan-
1/10 dari luas lantai ruangan, dan setengah dari jumlah luas jendela/lubang itu harus
dapat dibuka. Jendela/lubang angin itu harus meluas kearah atas sampai setinggi
minimal 1,95 di atas permukaan lantai. Diberi lubang hawa atau saluran angin pada
ban atau dekat permukaan langit-langit ( ceiling ) yang luas bersihnya sekurang-
angin dekat dengan langit-langit beguna sekali untuk mengeluarkan udara panas
umum dan untuk daerah tertentu hanya sebagai pedoman yang umum dan untuk
daerah tertentu, harus disesuaikan dengan keadaan iklim daerah tersebut. Untuk
daerah pegunungan yang berhawa dingin dan banyak angin, maka luas
jendela/lubang angin dapat dikurangi sampai dengan 1/20 dari luas ruangan.
15
Sedangkan untuk daerah pantai laut dan daerah rendah yang berhawa panas dan
basah, maka jumlah luas bersih jendela, lubang angin harus diperbesar dan dapat
5. Ventilasi
Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar kedalam suatu ruangan dan
pengeluaran udara kotoran suatu ruangan tertutup baik alamiah maupun secara
buatan. Ventilasi harus lancar diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang
dapat merugikan kesehatan manusia pada suatu ruangan kediaman yang tertutup
c. Bau pengap yang dikeluarkan oleh kulit, pakaian dan mulut manusia
d. Suhu udara dalam ruang ketajaman naik karena panas yang dikeluarkan
gerak udara yang lancar dalam ruang kediaman. Caranya ialah dengan memasukkan
kedalam ruangan udara yang bersih dan segar melalui jendela atau lubang angin di
dinding yang berhadapan. Tetapi gerak udara ini harus dijaga jangan sampai terlalu
16
besar dan keras karena gerak angina atau udara angin yang berlebihan meniup
badan seseorang, akan mengakibatkan penurunan suhu badan secara mendadak dan
lain : masuk angin, pilek atau kompilasi radang saluran pernafasan. Gejala ini
terutama terjadi pada orang yang peka terhadap udara dingin. Untuk menghindari
akibat buruk ini, maka jendela atau lubang ventilasi jangan terlalu besar/banyak,
udara dalam ruangan akan berbau pengap, maka diperlukan suatu sistem
mekanis ini harus bekerja terus menerus selama ruangan yang dimaksud digunakan.
mekanis adalah kipas angin ( ventilating, fan atau exhauster ), atau air
conditioning.
Harus memiliki tempat pembuangan asap dapur seperti cerobong asap atau
terdapat ventilasi yang sesuai untuk penyaluran asap pada saat memasak di dapur.
17
7. Pencahayaan
a. Pencahayaan alamiah
ruanagn melalui jendela celah-celah atau bagian ruangan yang terbuka. Sinar
yang tinggi. Kebutuhan standar cahaya lami yang memenuhi syarat kesehatan
untuk kamar keluarga dan kamar tidur menurut WHO 60-120 Lux. Suatu cara
untuk menilai baik tau tidaknya penerangan alam yang terdapat dalam rumah,
b. Pencahayaan buatan
Untuk penerangan pada rumah tinggal dapat diatur dengan memilih sistem
pada kuat penerangan yang relative rendah mampu menghasilkan cahaya yang
Untuk penerangan malam hari dala ruangan terutama untuk ruang baca dan
ruang kerja, penerangan minimum adalah 150 Lux sama dengan 10 watt lampu
yangmenyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air
bersih dan sanitasi dasar. Di antaranya adalah cakupan pembangunan yang sangat
besar, sebaran penduduk yang tak merata dan beragamnya wilayah Indonesia,
perbaikan fasilitas sanitasi sebagai prioritas dalam pembangunan. Faktor lain yang
juga menjadi kendala adalah kualitas dan kuantitas sumber air baku sendiri terus
menurun akibat perubahan tata guna lahan (termasuk hutan) yang mengganggu
sistem siklus air. Selain itu, meningkatnya kepadatan dan jumlah penduduk di
Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat
dapat menjadi faktor resiko terhadap penyakit diare dan kecacingan. Diare
disamping itu masih tingginya penyakit yang dibawa vektor seperti DBD, malaria,
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
air)
penyebab tingginya angka kejadian diare adalah rendahnya cakupan penduduk yang
memanfaatkan sarana air bersih dan jamban serta PHBS yang belum memadai.
Menurut data dari 200.000 anak balita yang meninggal karena diare setiap tahun di
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat
b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki
mata air atau sumur, jarak jamban > 10 m dari sumur dan bila membuat
air.
d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain. Kotoran manusia
e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar atau bila memang benarbenar
f. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.
a. Pembuangan tinja di atas tanah, pada cara ini tinja dibuang begitu saja di
b. Kakus lubang gali (pit pravy), cara ini merupakan salah satu yang paling
dapat ditembok ataupun tidak, macam kakus ini hanya baik digunakan di
c. Kakus air (aqua privy), cara ini hampir mirip dengan kakus lubang gali,
hanya lubang kakus dibuat dari tangki yang kedap air yang berisi air,
peralihan antara lubang kakus dengan septic tank. Fungsi dari tank adalah
lalat dan serangga lainnya. Bentuk bulat, bujur sangkar atau empat persegi
diantara pembuangan tinja dan dari buangan rumah tangga. Terdiri dari
tangki sedimentasi yang kedap air dimana tinja dan air ruangan masuk dan
penyediaan air bersih dan fasilitas kesehatan lainnya. Kondisi-kondisi demikian ini
hubungan antara tinja dengan status kesehatan. Hubungan keduanya dapat bersifat
langsung ataupun tak langsung. Efek langsung misalnya dapat mengurangi insiden
penyakit tertentu yang dapat ditularkan karena kontaminasi dengan tinja, misalnya
thypus abdominalis, kolera dan lain-lain, sedanngkan hubungan tak langsung dari
daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena
kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya, sehingga air limbah perlu
dibuang.
Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut:
a. Pengenceran
manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan
diperluka air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat
b. Kolam Oksidasi
23
dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu
diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman,
c. Irigasi
Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan
untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari
rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-
lainya dimana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang
menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik. Apabila dibuang dengan
cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi
dengan baik dapat menjadi sumber pencemar pada tanah, badan air dan udara.
organik ( sampah basah ) dan sampah anorganik ( sampah kering ). Pada tingkat
rumah tangga dapat dihasilkan sampah domestik yang pada umumnya terdiri dari
sisa makanan, bahan dan peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahan
a. Penimbulan sampah
b. Penyimpanan sampah
d. Pengangkutan
e. Pembuangan.
serta dibuang (dimusnahkan). Untuk tempat sampah tiap-tiap rumah isinya cukup
1 m3. Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau pojok dapur,
karena akan menjadi gudang makanan bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak
tikusnya.
Ada perbedaan corak, bentuk atau keadaan perumahan antara satu masyarakat
sebagainya.
yang miskin.
26
3. Faktor lingkungan dimana masyarakat itu berada, baik lingkunagn fisik, biologis
ataupun sosial.
dingin. Demikian pula lingkungan sosial, seperti adat istiadat, kepercayaan dan lain
5. Kebudayaan
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan beraneka ragam kebudayaan
sehingga menyebabkan corak model rumah dari tiap daerah berbeda sesuai dengan
adat - istiadatnya.
masih belum memenuhi syarat syarat perumahan sehat. Tetapi di kota besar hal ini
sudah ada kemajuan, walaupun di berbagai tempat masih terdapat pula perumahan
yang sama sekali tidak memenuhi syarat, yang lazimnya disebut slum (gubug -
gubug).
27
Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk berkembang lebih pesat daripada
jumlah rumah.
Terjadinya rumah - rumah liar ini menimbulkan aspek yang sangat merugikan,
baik dari segi keindahan kota, maupun dari segi timbulnya penyakit menular, sebab
pada umumnya rumah - rumah liar ini dibuat sembarangan. Hal inilah yang
a) Kebersihan udara
Karena rumah yang terlalu sempit, maka ruangan akan kekurangan oksigen
Fasilitas dalam rumah untuk tiap orang akan berkurang karena harus dibagi
Karena rumah yang terlalu sempit, maka tidak semua anggota keluarga
mempunyai kamar sendiri, sehingga privasinya akan terganggu. Hal ini akan
menyebabkan anggota keluarga, terutama anak muda tidak suka tinggal di rumah,
28
Air yang tidak bersih mengandung bibit penyakit. Bila air tersebut diminum
tanpa dimasak, maka bibit penyakit tersebut akan masuk ke perut dan dapat
menyebabkan sakit perut seperti diare, disentri, typhus, dan lain-lain.
2. Melalui makanan
Makanan yang disiapkan di rumah dapat dikotori oleh bibit penyakit dengan
berbagai cara. Misalnya dicuci dengan air kotor, dikotori oleh lalat, oleh kecoa, oleh
tikus, dipegang tangan kotor, dan lain-lain. Bila makanan yang kotor tersebut
dimakan, maka bibit penyakit itu akan masuk keperut dan dapat menimbulkan sakit
perut atau keracunan.
3. Melalui udara
Jenis nyamuk tertentu dapat menularkan penyakit dari orang sakit ke orang
sehat. Seperti penyakit malaria, demam berdarah, dan kaki gajah. Nyamuk-nyamuk
tersebut suka menggigit pada siang hari, yaitu yang dapat menularkan penyakit
demam berdarah. Nyamuk-nyamuk tersebut berkembang biak digenangan-
genangan air, di dalam maupun di luar rumah, seperti di gentong, tempayan, bak
mandi, selokan, dan lain-lain yang airnya tidak mengalir.
29
5. Melalui kaki
1. Penilaian rumah4
30
sehat dan bobot pada kelompok komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku
penghuni.
1) Langit-langit = 2
2) Dinding = 2
3) Lantai = 2
6) Ventilasi = 1
8) Pencahayaan = 2
c. Perilaku
Untuk perilaku tetap dikenakan nilai maksimum karena perilaku sangat berperan
2. Pemberian Nilai
a. Komponen rumah
1) Langit-langit
0 = Tidak ada
2) Dinding
kedap air
3 = Permanen ( tembok, pasangan batu bata atau batu yang diplester), papan
kedap air.
3) Lantai
0 = Tanah
berdebu
2 = Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung
0 = Tidak ada
1 = Ada
0 = Tidak ada
1 = Ada
32
6) Ventilasi
0 = Tidak ada
0 = Tidak ada
1 = Ada, luas tabung ventilasi/asap dapur ≤ 10% dari luas lantai dapur
2 = Ada, dengan lubang ventilasi ≥ 10% luas lantai dapur ( asap keluar dengan
sempurna atau ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis )
8) Pencahayaan
2 = Terang dan tidak silau sehingga dapa dipergunakan untuk membaca dengan
normal
b. Sarana Sanitasi
0 = Tidak ada
0 = Tidak ada
2 = Ada, bukan leher angsa ada tutup ( leher angsa ), disalurkan ke sungai/kolam
1 = Ada, diresapkan mencemati sumber air ( jarak dengan sumber air < 10 m)
3 = Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air ( jarak dengan sumber air ≥
10 m)
4 = Ada, dialirkan ke selokan tertutup ( saluran kota ) untuk diolah lebih lanjut
0 = Tidak ada
c. Perilaku Penghuni
34
1 = Kadang-kadang
1 = Kadang-kadang
0 = Tidak pernah
1 = Kadang-kadang
2 = Setiap hari
3. Pembobotan
terhadap :
a. Lingkungan = 45%
b. Perilaku = 35%
d. Keturunan = 5%
sebagai berikut.