METODE PENELITIAN
3.3 Populasi
3.4 Sampel
Human Dermal Fibroblast Cell (HDF Cell) yang berasal dari biorepository
Universitas YARSI.
1
Kuantitatif : Jumlah dan persentase sel yang mengisi ruang kosong
I. Migrasi
Sel HDF ditanam dalam multi well plate 24 well, masing-masing well berisi
40.000 sel/well. Setelah konfluen 80%, dilakukan scratch dengan ujung tip 100
µl. kemudian diberikan ekstrak daun binahong dengan variasi konsentrasi dosis
ekstrak daun binahong dan diinkubasi selama 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 24 jam.
Setelah itu akan diukur luas penutupan luka pada masing-masing jam tersebut.
Kelompok perlakuan :
Sel HDF ditanam dalam multi well plate 96 well, masing-masing well berisi
10.000 sel/well. Setelah 24 jam diberi perlakuan dosis Ekstrak daun binahong
dengan variasi konsentrasi dosis ekstrak daun binahong masing-masing
kelompok dengan 3 kali pengulangan (tripliket). Inkubasi 24 jam dimasukan ke
dalam inkubator. Kemudian diambil sel 90 µl dan ditambah dengan pelarut 10
µl trypan blue.
2
Kelompok perlakuan :
Data akan diperoleh dari gambar yang diambil dari mikroskop inverted yang
dilengkapi dengan kamera, untuk selanjutnya akan dianalisa secara kuantitatif
dengan menggunakan Microsoft excel dan SPSS untuk pemeriksaan Migrasi
dan menggunakan Kamera Handphone untuk pemeriksaan Viabilitas.
3
3.11 Alur Penelitian
4
Cara Kerja
I. Migrasi
Bahan :
Peralatan :
Pengumpulan data :
Luas luka pada 0 jam-luas luka pada t jam dibagi luas luka pada 0 jam kali
100%
¿ 0−Ltx
% wound healing = x 100%
¿0
5
Software:
Prosedur :
1. Sel HDF ditanam pada medium penumbuh (growth medium) pada multi
plate 24 well masing-masing sebanyak 40.000 sel/well.
2. Setiap hari medium diganti sampai 80% konfluen dan terbentuk suatu
monolayer.
3. Secara perlahan-lahan scratch monolayer tersebut dengan ujung pipet tip
100 µl, ujung dari pipet tip harus selalu tegak lurus dari dasar monolayer.
4. Setelah itu sel dicuci dengan menggunakan PBS.
5. Lalu sel diberi perlakuan penambahan ekstrak Daun dengan berbagai
variasi dosis yaitu 0,5%, 1%, 2%, 4%, kontrol dengan serum, dan kontrol
non serum dalam berbagai kelompok perlakuan.
6. Perhatikan luas penutupan luka yang terjadi dalam 0 jam, 6 jam, 12 jam
dan 24 jam.
7. Setelah itu sel difoto dengan menggunakan mikroskop.
8. Kemudian dilihat perubahan yang terjadi pada sel.
9. Sel dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel, SPSS dan TScartch.
II. Viabiltas
Bahan :
Peralatan :
6
Prosedur :
1. Sel HDF ditanam pada medium penumbuh (growth medium) pada multi
plate 96 well masing-masing sebanyak 10.000 sel/well.
2. Setelah 24 jam, sel diberi perlakuan penambahan ekstrak Daun dengan
berbagai variasi dosis yaitu 0,5%, 1%, 2%, 4%, kontrol dengan serum, dan
kontrol non serum dalam berbagai kelompok perlakuan dengan 3 kali
pengulangan.
3. Kemudian diinkubasi selama 24 jam ke dalam inkubator.
4. Setelah itu, diambil sel 90 µl dan ditambah dengan 10 µl trypan blue ke
dalam counting slide/Bilik Hitung Neubauer .
5. Masukan silde ke dalam TC20 Automated Cell Counter/ Hemositometer
dan tunggu hasilnya.
6. Setelah didapatkan hasilnya, foto dengan menggunakan kamera hp.
7
Pelaksanaan Penelitian (Koleksi Data) April (minggu I) – Mei
7 (minggu IV)