Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULIAN

1.1. Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge


yang kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam
praktek keperawatan, perkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4
level perkembangan yaitu metha theory, grand theory, midlle theory dan
practice theory. Salah satu teori yang diungkapkan pada midle theory adalah
Transcultural Nursing Theory. Teori ini berasal dari disiplin ilmu
antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini
menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang
adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.
Liener beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan
keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock (Leininger, 2002 dalam Afifah,
2013).

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Untuk mengetahui peran budaya dalam keperawatan

transkultural.

1.2.2. Untuk mengetahui peran antropologi kesehatan dalam

keperawatan transkultural.

Transcultural Nursing | 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Budaya

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak dan

luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur

sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budaya

adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari

banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,

perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.

kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan

dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,

sehingga dalam keliidupan sehari-hari,kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan

oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda

yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,

organisasi, sosial, religi, seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk

membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.2. Antropologi

Landy (1977).Antropologi Kesehatan adalah studi mengenai konfrontasi

manusia dengan penyakit dan keadaan sakit, dan mengenai susunan adaptif (yaitu

Transcultural Nursing | 2
sistem medis dan obat-obatan) dibuat oleh kelompok manusia untuk berhubungan

dengan bahaya penyakit pada manusia sekarang ini. (Muslimin, 2015)

Menurut Lieban : Antropologi Kesehatan adalahstudi tentang fenomena

medis (Isniati, 2012).

Menurut Fabrega Antropologi Kesehatan adalah stud iyang menjelaskan

(Isniati, 2012):

1. Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang rnemainkan peranan didalam

atau mempengaruhi cara-cara dimana individuindividu dan kelompok-

kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit danpenyakit.

2. Mernpelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan

terhadap pola-pola tingkahlaku.

Dari defmisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai

antropologi kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

antropologi kesehatan mencakup (Isniati, 2012):

1. Mendefinikan secara konprehensif dan interpretasi berbagai macam

masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku

manusia diniasa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan penyakit,

tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan

tersebut; contohnya penyebab penyakit lepra atau kusta kareoa adanya

perbuatan dosa sehingga yang maha kuasa mengutuknya dengan penyakit

tersebut

2. Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang bertujuan

menrperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar

tentang hubungan antara gojala bio-sosial- budaya dengan kesehatan, serta

Transcultural Nursing | 3
melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan

meningkatkan kesehatan yang lebih baik. Contoh, tubuh akan mengalami

gangguan secara sistematis akibat perubahan fungsi tubuh yang disebabkan

oleh berbagai hal seperti kuman penyakit, radiasi dan lain sebagainya.

Keadaan ini dibuktikan dengan sains atau keilmuan.

2.3. Penatalaksanaan Kesehatan

Perbedaan budaya berperan penting dalam pembentukan Asuhan

Keperawatan. Teori transcultural dari keperawatan berasal dari disiplin ilmu

antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Konsep keperawatan

yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai cultural yang

melekat dalam masyarakat.

Menurut Leininger, sangat penting memperhatikan keragaman budaya dan

nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut

diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan cultural shock, cultural shock akan

dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi

dengan perbedaan nilai budaya. Keperawatan transcultural adalah ilmu yang

difokuskan pada perilaku individu/kelompok serta proses untuk mempertahankan

perilaku sehat atau sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya

(Leininger, 2002).

Hubungan antara kebudayaan dan kesehatan adalah sangat kompleks hal ini

dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:

1. Penyebab masalah kesehatan menurut pandangan kesehatan modern sakit

adalah suatu kelainan fisiologis atau gangguan fungsi tubuh atau organ

Transcultural Nursing | 4
tubuh yang disebabkan oleh beberapa hal seperti bakteri, virus, jamur dan

sebagainya atau pertumbuhan sel tubuh yang tidak normal yang disebut

dengan pathologis.

Sedangkan menurut cara pandang budaya bahwa kejadian suatu

penyakit berkaitan dengan perubahan hubungan dengan masyarakat, dengan

alam dan dengan lingkungan sehingga menimbulkan dampak terhadap

tubuh manusia. Masyarakat dapat beipandaugan bahwa kesehatan secara

kultur atau budaya dapat disetarakan dengan kesehatan modern jika terdapat

hubungan atau terdapat kesamaan contohnya: Seorang yang terkena diare

dan muntah dikatakan bahwa orang tersebut dibikini atau didukuni

seseorang dan memalui makanan (Isniati, 2012).

Jika dilihat dari kedua sudut pandang ini terdapat kesamaan penyebab

masalah tersebut adalah karena makanan yang mengandung sesuatu

sehingga menimbulkan suatu kelainan dalam tubuh manusia. Hal ini jika

kita analisa lebih dalam dapat dimanfaatkan oleh pelayanan kesehatan

modern dengan memadukan cara pandang kultur dengan kesehatan modern

sehingga dapat diterima dalam masyarakat bahwa penyakit tersebut

memang diakibatkan oleh termakan sesuatu (kuman penyakit) sehingga

menimbulkanreaksi tubuh yaitu muntah dan diare sehingga pemecahan

masalah dapat dilakasanakan dengan cara yang lebih ilrniah danprofesional

dan kemudiansecara perlahan dapat diberikan pengertian kepada

masyarakat bahwa yang termakan atau yang masuk kedalam tubuh manusia

tersebu adalah kuman peyakit yang dapat menyerang siapa saja jika

makanannya terkontaminasi kuman penyakit penyebab diare (Isniati, 2012).

Transcultural Nursing | 5
2. Pengalaman yang berkaitan dengan masalah tersebut

Masalah kesehatan merupakan masalah yang selalu berhadapan dalam

kehidupan masyarakat, setiap saat manusia selalu bertemu dengan masalah

kesehatan baik ringan maupun berat. Pengalaman masalah kesehatan yang

ditemui oleh masyarakat sangat memepngaruhi cara pandang masyarakat

terhadap masalah tersebut. Contoh; seseorang menderita suatu penyakit dan

dalam memecahkan masalah tersebut kebetulan menemui seseorang yang

dapat membebaskannya dari masalah tersebut sehingga menimbulkan

kepercayaan terhadap hal tersebut (Isniati, 2012).

Transcultural Nursing | 6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh

sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi yang terbentuk

dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,

bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.

Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-

aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-

cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang

mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.

Perbedaan budaya berperan penting dalam pembentukan Asuhan

Keperawatan. Teori transcultural dari keperawatan berasal dari disiplin ilmu

antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Konsep keperawatan

yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai cultural yang

melekat dalam masyarakat.

3.2. Saran

Diharapkan perawat serta mahasiswa keperawatan hendaknya lebih

mendalami ilmu tentang budaya dan antropologi kesehatan karena antropologi

kesehatan berperan dalam adaptasi perawat dalam kebudayaan untuk mengetahui

masalah kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dalam

masyarakat.

Transcultural Nursing | 7
DAFTAR PUSTAKA

Afifah. Evi, 2013, Unit Keragaman Budaya Dan Perspektif Transkultural Dalam
Keperawatan.
Isniati. 2013. Kesehatan Modern Dengan Nuansa Budaya. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Vol. 7, No, 1.
H. Muslimin. 2015. Perilaku Antropologi Sosial Budaya Dan Kesehatan. PT
Deeppublish: Yogyakarta.

Transcultural Nursing | 8

Anda mungkin juga menyukai