Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan


organikdan pertikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garam mempengaruhi
sifat fisis air laut (seperti densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperature
dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak
menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya ) tidak terpengaruh
secara signifikanoleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam
di laut (salitas) adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis
(Kasmaji, 2001).
Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%),
natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potassium (1%), dan
sisanya kuran dari (1%) terdiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan
florida. Tiga sumber utama di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas
vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut
dalam (Kasmaji, 2001).
Menurut teorizat-zat garam tersebut berasal dari dalam dasar laut melalui
proses outgassing, yakni rembesan dari kulit bumi di dasar laut yang berbentuk gas
kepermukaan dasar laut. Bersama gas-gas ini, terlaruut pula hasil kikisan kerak
bumi dan bersama-sama garam-garam ini merembes pula air, semua dalam
perbandingan yang tetap sehingga terbentuk garam di laut.Kadar garam ini tetap
tidak berubah sepanjang masa. Artinya kita tidak menjumpai air laut makin lama
makin asin. (Kasmaji, 2001).
Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman
dalam garam pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah untuk
mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penetuan harga salinitas dilakukan
dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Kandungan
klorida ditetapkan pada tahun1902 sebagai jumlah dalam garam ion klorida pada
satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini
mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida (Anton,
2013).

Kandungan garam pada sebagian danau , sungan, dan saluran air alami
sangat kecil sehingga air ditempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan
garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari
itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3
sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine (Kasmaji, 2001).

Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar
3,5%. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki kadar garam
lebih tinggi dari air laut umumnya. Sebagai contoh, laut mati memiliki kadar garam
sekita 30% (Kasmaji, 2001).

Salinitas pada sutu kawasan dengan salinitas tertentu didominasi oleh suatu
spesies tertentu terkait dengan tingkat toleransi spesies tersebut terhadap salinitas
yang ada.tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup tingkat tinggi yang
terpengaruh oleh salinitas. Spesies tumbuhan yang toleran terhadap salinitas tinggi
(>5%) adalah mangrove, yaitu antara lain Avicenia. Sedangkan tanaman yang
beradaptasi pada salinitas 0,5-5% antara lain pluchea indica dan Chatarantus sp
(Nybakken, 1992).
B. Tujuan Pratikum

Adapun tujuan yang dilakukan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Mahasiswa mampu mengetahui alat-alat yang digunakan untuk
mengukur salinitas.
2. Dapat mengetahui faktor apa yang mempengaruhi salinitas.
3. Mampu menggambarkan garis-garis isonalin

C. Manfaat Pratikum

Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah menanamkan pengetahuan


mahasiswa menjadi lebih bertambah dalam menentukan kosentrasi asam/ basa
dari suatu larutan yang diujikan sehingga diharapkan dapat bermanfaat pada
kehidupan sehari-hari.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Salinitas

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Pada
versi yang lebih lengkap, salinitas merupakan jumlah total dalam gram bahan-bahan
terlarut dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat dirubah menjadi oksida,
semua bromide dan yodium dirubah menjadi kloroida dan semua bahan-bahan
organikdioksidasi kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai dan saluran
air alami sangat kecil (kurang dari 0.005 ppt) sehingga air di tempat ini
dikategorikan sebagai air tawar. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air
payau atau menjafi saline bila konsntrasinya 30 ppt dan dikatakan brine juka
konsentrasinya lebih dari 50 ppt (Nybakken, 1992).

Faktor-faktor yang mempengaruhi salinitas :

1. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah,


maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah tingkat penguapan
air lautnya,maka daerah itu rendah kadar garamnya. Penguapan biasa
disebabkanoleh panas dari sinar matahari atau oleh pergerakan angin.
2. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut
maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin
sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
3. Banyak sedikitnyasungai bermuara di laut tersebut, makin banyak
sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan
rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut
maka salinitasnya akan tinggi.
III. METODELOGI

A. Waktu Dan Tempat

Kegiatan praktikum kimia ini dilakukan pada hari Selasa, tanggal 15 April
2019. Pelaksanaan pada pukul 08.00s/d10.00 WITA, pelaksanaan praktikum ini
kami lakukan bertempat di Laboratorium Lingkungan Budidaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman.

B. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Alat

a. Handrefractometer/salinometer
b. Baskom
c. Sendok
d. Timbangan manual
e. Beaker glass

2. Bahan

a. NaC1
b. Air tawar

C. Prosedur Kerja

Adapun pada saat praktikum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam


praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat larutan garam 100 ppt.

a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


b. Timbang NaCl sebanyak 100 gram kemudian masukkan kedalam beaker
glass ukuran 1 liter
c. Tambahkan air tawar kedalam beaker glass yang sudah berisi NaCl
sampai tanda tera.
d. Aduk hingga NaCl tersebut larut dengan sempurna.

2. Membuat larutan garam 10ppt, 20 ppt, 30ppt dan 40ppt dengan

metode pengenceran.

a. Menyiapkan air salintas tinggi yang (dilakukukan di awal)


b. Menentukan volume air salinitas tinggi yang dibutuhkan.
c. Menentukan kadar salinitas yang diinginkan.
d. Menghitung kebutuhan air tawar untuk pengenceran.
e. Mencampurkan air tawar kedalam air salinitas tinggi.
f. Mengukur salinitas untuk memastikan salinitas sudah sesuai dengan
yang diinginkan.
g. Mencatat hasiil praktikum.

3. Rumus pengenceran :

N1 . V1 = N2. V2

Keterangan :

N1 = Konsentrasi larutan awal (larutan stok yang ada : 100 ppt)

V1 = Volume larutan awal (larutan stok yang diperlukan)

N2 = Konsentrasi larutan yang dikehendaki

V2 = Volume larutan yang dikehendaki


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Praktikum yang kami lakukan pada percobaan membuat larutan garam


bersalinitas tinggi didapati hasil sebanyak 100 ppt, dan pada percobaan membuat
larutan garam 30 ppt menggunakan rumus pengenceran, didapati hasil sebagai
berikut :

N1 . V1 = N2 . V2

Diketahui : N1= 100 ppt

V1= ?

N2 = 30 ppt

V2= 1000 ml

Ditanya : V1 = …….?

Penyelesaian :

100 . V1 = 30 . 1000 ml

100. V1 = 30 . 1000 ml

𝟑𝟎.𝟎𝟎𝟎
V1 = = 𝟑𝟎𝟎 𝐦𝐥
𝟏𝟎𝟎
B. Pembahasan

Pada percobaan praktikum ini dalam menentukan larutan garam bersalinitas


tinggi didapatkan hasil sebesar 100 ppt. Dengan larutan garam 100 ppt. Kita akan
menentukan berapa konsentrasi garam yang terdapat pada satu liter air tawar
dengan konsentrasi larutan yang dikehendaki sebesar 30 ppt. Maka didapatkan hasil
dengan menggunakan rumus pengenceran sebesar 300 ml.

Kandungan garam pada sebagian danau, sungai, dan saluran air alami sangat
kecil sehingga air ditempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam
sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air
dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai
5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil praktikum yang kami lakukan, dapat diterik beberapa
kesimpulan antar lain :

1. Salinitas merupakan zat-zat yang terlarut dalam air seperti Na dan Cl


2. Salinitas dapat dipengaruhi penguapan, curah hujan, dan aliran air tawar.
3. Salinitas dapat berasal dari lautan maupun daratan.

B. Saran
Dalam melakukan praktikum ini harapannya mahasiswa mampu
memperhatikan tata cara pelaksaannya dengan baik dan mempraktikan langsung
secara individu agar mahasiswa dapat paham dalam melakukan proses membuat
larutan garam dengan salinitas tinggi, serta mampu menentukan jumlah konsentrasi
garam pada volume 1 liter air tawar, dan mampu menggunakan alat praktikum
dengan baik dan benar.
Dari praktikum yang dilakukan terdapat beberapa saran yang didapat setelah
praktikum :
1. Dalam melakukan praktikum ini, perlu di tingkatkan lagi kerja sama antara
setiap anggota dalam setiap kelompok masing-masing.
2. Selama menjalankan praktikum seharusnya setiap mahasiswa berhati-hati
dan teliti saat menggunakan alat dan bahan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Annisa. 2008. Salinitas air di https://Annisa.blogspot.com/salinitas. (diakses 18


Juni 2017)
Anton, 2013.Fungsi Laboratorium. (http://antonkimia.blogspot.com)
Kasmaji. 2001. Salinitas Laut. Surabaya: Yudhistira.
Nybakken. 1992. Salinitas Air Laut. Bandung: Erlangga.
Krisnadwi. 2014. Jual Garam inggris / Epsom Salt ( MgSO4, Magnesium Sulfate)
di https://bisakimia.com/2014/12/02/jual-garam-inggris-epsom-salt-mgso4-
magnesium-sulfate/ (diakses 19 Juni 2017)

Anda mungkin juga menyukai