Anda di halaman 1dari 9

RENCANA TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. Topik: Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Sensori Menggambar

Terapi Aktifitas Kelompok ( TAK ): Stimulasi Sensori adalah upaya menstimulasi semua

pancaindra (sensori) agar memberi renspon yang adekuat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum: klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

2. Tujuan khusus:

a) Klien dapat menjelaskan makna dari gambar yang mereka gambar.

b) Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan.

c) Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK Stimulasi

Sensori yang telah dilakukan.

C. Landasan Teori

Asuhan Keperawatan Gerontik merupakan asuhan keperawatan yang bersifat spesialistik,

tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik. Pendekatan asuhan

keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien, difokuskan juga pada kondisi fisik,

sosial, budaya, dan spiritual klien. Berbagai terapi keperawatan yang dikembangkan

difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga ataupun komunitas.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan

perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas

digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok

terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboraturium
tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang

maladaptif.

Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan diantaranya adalah

sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris, dan orientasi realitas.

Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua pancaindra

(sensori) agar memberi respon yang adekuat. Di dalam terapi aktivitas kelompok ini terdapat

tiga sesi yaitu: 1) sesi 1 dengan mendengar music, 2) sesi 2 dengan menggambar, dan 3) sesi

3 dengan menonton TV/video.

Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan

diberikan aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah :

1. Aspek Emosi

Psikomotorik yang lambat, pendiam, menarik diri.

2. Aspek intelektual.

Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab

seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat

3. Aspek Sosial

Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan praktikan, klien mengatakan

bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan satu klien lain

ke satu klien lain.

Terapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori merupakan aktivitas yang digunakan untuk

memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori klien

berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Terapi

aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami


kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan

pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal maupun

eksternal (Purwaningsih, 2009).

D. Klien

1. Kategori

Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori ditujukan pada klien dengan masalah

keperawatan :

a) Isolasi social

b) Harga diri rendah atau hiperaktif

2. Proses seleksi

a) Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dilakukan oleh praktikan.

b) Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari.

c) Peserta TAKS yang mengalami gangguan pendengaran

E. Pengorganisasian

1. Waktu dan tempat pelaksanaan.

Hari/Tanggal : Kamis, 25 April2019

Waktu : 08.00 – Selesai WIB

Tempat : Panti Werdha Pangesti Lawang

Jumlah Anggota : 9 Orang

2. Tim Terapis Dan Peran

a) Leader :

Nama: Christina Ayu Savitri

a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.


b. Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi.

c. Membuka acara.

d. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

e. Memimpin diskusi kelompok.

f. Menutup acara diskusi.

b) Co Leader:

Nama: Cita Fransiska

a. Mendampingi leader.

b. Mengambil posisi leader jika pasif.

c. Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader.

d. Menjadi motivator.

c) Fasilitator:

Nama: Julius Kristiawan, Lucia Freitas, Zenith Via Leonardo, Dea Wisda Arini,

Alvaris Intan, Agustina Wanti Mbenu

a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif

mengikuti jalannya terapi.

d) Observer:

Nama: Agnes Devi Nirmalawati

a. Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada format yang tersedia ).

b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga

penutup.

3. Media dan Alat


a) HVS

b) Pewarna

4. Metode TAK Stimulasi Sensori:

a) Dinamika kelompok.

b) Diskusi

5. Setting

a) Klien dan terapis duduk bersama dalam satu meja.

KETERANGAN :

Leader

Co Leader

Fasilitator U
Peserta

Observer

Ruangan yang nyaman dan tenang.

F. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a) Mengingatkan kontrak dengan klien.

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi
a) Salam terapeutik

a. Salam dari terapis kepada klien.

b. Terapis dan klien memakai papan nama.

b) Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini.

c) Kontrak

a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan

menceritankannya kepada orang lain.

b. Terapis menjelaskan aturan main berikut

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada

terapis.

Lama kegiatan 60 menit.

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja

a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar,

mewarnai dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.

b) Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.

c) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat

ini.

d) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi penguatan

kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.

e) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien

untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada


klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar

tersebut menurut klien.

f) Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.

g) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain

untuk bertepuk tangan.

4. Tahap Terminasi

a) Evaluasi

a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b) Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.

c) Kontrak yang akan datang

a. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.

b. Menyepakati waktu dan tempat.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang

dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi

sensoris menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti

kegiatan menggambar, menyebutkan apa yang digambar, dan menceritakan makna

gambar.

6. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2 TAK stimulasi sensoris
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan

nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan

perasaan melalui gambar.


FORMAT EVALUASI TAK

STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR

Kemampuan memberi respons terhadap gambar

Nama Pasien

No. Aspek yang dinilai

1. Mengikuti kegiatan dari

awal sampai akhir

2. Menggambar sampai selesai

3. Menyebutkan apa yang

digambar

4. Menceritakan makna

gambar

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien mampu dan
tanda (-) jika klien tidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai