Paper Organizational Behavior About Motivation
Paper Organizational Behavior About Motivation
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.2. Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya
penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan
(Suwatno, 2011). Motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi
situasi kerja di perusahaan. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja
itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal
(Mangkunegara, 2005). Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan
mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan
yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras dan lemah (Marihot, 2002).
Motivasi adalah hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan tindakan (Mathis dan Jackson, 2001). Motivasi adalah serangkaian
sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
spesifik sesuai dengan tujuan individu (Rivai, 2005). Motivasi dapat dipengaruhi
oleh beberapa macam faktor. Beberapa macam faktor yang mempengaruhi
motivasi dalam bekerja, antara lain diantaranya seperti faktor individual dan
factor organisasional (Gomez, 2003).
2.3. Kinerja
Kinerja menurut Mangkunegara (2009:67) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja
bukan hanya menyangkut produktivitas dan hasil kerja karyawan saat ini namun
juga terdapat unsur pencacatan hasil kerja karyawan dari waktu ke waktu
sehingga diketahui sejauh mana hasil kerja karyawan dan perbaikan yang harus
dilakukan agar di masa mendatang menjadi lebih baik.
Kinerja dari karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dijelaskan
menurut Mangkunegara (2009:67) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
adalah:
1. Faktor Kemampuan (ability). Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai
terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan nyata (knowledge and
skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata- rata dengan pendidikan
yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
2. Faktor Motivasi (Motivation). Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang
pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya (Mangkunergara, 2009). Kinerja adalah hasil atau
tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di
dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
KAJIAN ARTIKEL
3.1. Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan mengenai kajian artikel dan kaitannya terhadap
teori yang telah dijelaskan pada kajian teori. Penelitian ini menggunakan empat
jurnal sebagai acuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan disebuah perusahaan, sebagai berikut :
1. Jurnal Penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Pelayanan dan Jaringan Malang
Di dalam penelitian ini dijelaskan bahwa faktor kebutuhan eksistensi,
kebutuhan berinteraksi, dan kebutuhan pertumbuhan secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 51,6%. Pertama, kebutuhan
eksistensi yang di dalamnya mencakup sejumlah kondisi materiil seperti gaji
dan tunjangan serta mencakup kondisi keamanan seperti keamanan diri dapat
menjadi suatu motivasi bagi karyawan untuk dapat bekerja secara maksimal.
Kedua, kebutuhan berinteraksi yang di dalamnya mencakup komunikasi dan
kerjasama dapat menjadi suatu motivasi bagi karyawan untuk dapat bekerja
secara maksimal. Ketiga, kebutuhan pertumbuhan yang di dalamnya
mencakup pengembangan kemampuan dan karier karyawan dapat menjadi
suatu motivasi bagi karyawan untuk dapat bekerja secara maksimal.
Dilihat dari penelitian faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan di perusahaan ini adalah kebutuhan pertumbuhan.
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan pertumbuhan sebagai
salah satu bagian teori motivasi ERG (Existence, Relatedness, and Growth)
yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu dari
kebutuhan pertumbuhan dengan melakukan pengembangan karir karyawan
dan memberi dukungan kepada karyawan yang ingin mengembangkan
kemampuan dan karir di dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan kebutuhan
pertumbuhan merupakan hal yang penting dalam menumbuhkan motivasi
karyawan. Kebutuhan pertumbuhan memang perlu diperhatikan oleh
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN 13
perusahaan karena setiap karyawan yang ada di dalam perusahaan perlu
untuk mengembangkan dirinya baik dari segi kemampuan yang dimilikinya
maupun karirnya. Dalam hal ini tentu diperlukan adanya dukungan dari
perusahaan, baik dukungan dari pimpinan atau manajer dan staf kerja atau
rekan kerja. Selanjutnya, apabila karyawan dapat mengembangkan
kemampuan dan karirnya bagi perusahaan ini merupakan pertanda baik
karena kinerja karyawan menjadi meningkat dan berdampak pada
peningkatan produktifitas dan kualitas perusahaan. Semua karyawan di dalam
suatu perusahaan berhak untuk mendapatkan hak untuk mengembangkan
kemampuan dan karirnya serta sudah menjadi suatu kewajiban bagi
perusahaan untuk memberikan dukungan bagi setiap karyawannya yang ingin
mengembangkan kemampuan dan karirnya.
2. Jurnal Penelitian Pada PT.Gramedia Asri Media Cabang Emerald Bintaro
Di dalam jurnal ini peneliti menggunakan teori Abraham Maslow dimana
di dalam setiap manusia terdapat lima kebutuhan yang harus dipenuh agar
dapat terciptanya motivasi kerja yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial,
penghargaan, dan aktualisasi diri. Hasil penelitian pada jurnal ini menunjukan
bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 68,06%
dan sisanya 31,94% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Berdasarkan analisis deskriptif pada motivasi kerja, tanggapan
karyawan secara keseluruhan berada dalam kategori baik. Kemudian
kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri termasuk dalam kategori
sangat baik di perusahaan ini. PT.Gramedia telah memenuhi kebutuhan para
karyawannya dari tingkat paling rendah hingga paling tinggi dengan baik
sehingga dapat mendorong motivasi kerja. Hal ini menunjukan bahwa motivasi
berperan sangat besar dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
3. Jurnal Penelitian Pada Perusahaan No Limit ID
Di dalam jurnal ini peneliti menggunakan teori McClelland dimana
terdapat tiga kebutuhan yang penting dan dapat membantu dalam
menjelaskan motivasi yaitu Need for Achievement, Need for Power dan Need
for Affiliation berpengaruh terhadap kinerja sebesar 78,4% dan sisanya
sebesar 21,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat pada penelitian
tersebut. Hasil penelitian ini menguatkan teori kebutuhan McClelland dimana
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti dapat
memberikan beberapa saran untuk meningkatkan motivasi, yaitu :
1. Menghargai perbedaan individu dan luangkan waktu untuk memahami hal
penting apa yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan.
2. Mengadakan training. Terkadang karyawan merasa jenuh akan rutinitas yang
dijalani sehari-hari yang dapat menyebabkan turunnya motivasi, maka dari itu
perlu diadakan training atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja
karyawan atau sekedar training untuk membangun kembali motivasi
Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Mangkunegara, A. A. A. P. (2009).
Suwatno. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tua, Marihot. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasaranan Indonesia.