Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
laju perkembangan teknologi dan industri. Oleh karena itu perlu adanya sarana
dan prasarana perhubungan darat, laut dan udara. Prasarana perhubungan darat
adalah masalah paling penting untuk diprioritaskan, karena tanpa adanya sarana
yang dibangun. Masalah yang sering timbul dalam pembangunan jalan raya
adalah trase jalan yang direncanakan terhalang oleh jurang, sungai atau keadaan
yang harus dapat menerima beban – beban yang berada diatasnya dengan
Sungai Sawo. Jembatan ini merupakan elemen yang sangat penting dalam
tersebut. Jembatan Komposit Sungai Sawo terletak Jalan Pembangunan dan Jalan
1.3 TUJUAN
tebal pelat lantai kendaraan, tebal lantai trotoir, dimensi kerb, tiang
lapangan.
1.4 PERMASALAHAN
permasalahan yang akan dibahas. Adapun materi yang akan penyusun bahas antara
lain :
c. Perencanaan kerb
d. Perencanaan pelat trotoar
h. Perencanaan diafragma
PEMBAHASAN
1. Mobilisasi
alat berat, yaitu : dump truk, buldozer, back hoe, tahap II yang didatangkan
berupa material dan crane, tahap III yang didatangkan adalah alat pemancang,
pada tahap IV alat berat yang didatangkan adalah alat berat untuk
2. Pembersihan Lokasi
a. Direksi keet
c. Barak Pekerja
dengan luasan bangunan (4,8 m x 4,8 m). Jenis material yang digunakan
A. Pekerjaan Galian
1. Pekerjaan galian untuk abutment dilaksanakan sampai dengan elevasi
menggunakan alat berat back hoe dan menggunakan dumptruck (DT) dan
sungai, karena pada aliran air di sungai pada waktu musim kemarau
sangat sedikit atau hampir tidak ada dan dari data geologi yang
didapat jenis tanah pada lokasi proyek adalah lapisan tanah kerapak
dilanjutkan ke abutmen.
2. Tiang pancang diangkat menuju lokasi dan ditegakkan pada titik yang
ditentukan.
C. Pekerjaan Beton
1. Langkah awal yang dilakukan adalah membuat bekisting untuk
tersebut.
persegmen.
urug dari tanah bekas galian ataupun dari tanah lain yang diambil dari luar
untuk mengangkut profil baja yang dilengkapi dengan sejenis crane untuk
pelaksanaan penyambungan.
perletakan dari kayu yang disusun dua tingkat serta melintang terhadap
profil nantinya.
b. Setelah truk sampai profil tersebut diletakkan dengan hati hati dan
sambung baut.
lapangan.
B. Pekerjaan Pengelasan
1. Setelah profil disambung, permukaan atas profil diberi tanda (titik
atau garis) untuk pemasangan shear connector dan juga nantinya untuk
pelat begisting.
tumpuan.
pada tumpuan.
D. Pekerjaan Beton
1. Pekerjaan begisting
adalah terbuat dari beton bertulang dengan tulangan utama tegak lurus
2. Pekerjaan pembesian
3. Pengecoran
pengecoran.
pompa.
4. Pemadatan
diperkenankan.
5. Perawatan beton
a.Beton yang baru dicor harus dilindungi dari hujan, matahari secara
sandaran.
d. Perawatan untuk trotoir menggunakan air curring sedangkan untuk tiang
E. Pekerjaan Perkerasan
1. Pekerjaan perkerasan dimulai dari lapisan pondasi bawah dengan
tandem roller.
F. Finishing
1. Pekerjaan Lain-lain
2. Pekerjaan Acian
khusus.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Dalam perencanaan jembatan komposit ini sangat tergantung terhadap,
panjang jembatan, lebar jembatan, tebal lantai kendaraan, jumlah gelagar, jarak
as ke as gelagar, sambungan diafragma dan shear connector / penghubung
geser.
2. Kekuatan dan kekakuan struktur komposit, banyak dipengaruhi oleh
kemampuan penghubung geser (shear connector) dalam menahan geseran.
3. Jembatan Bentang direncanakan tetap seperti halnya desain
perencanaan sepanjang 30 m.
4. Dengan lebar 5 m menggunakan 4 buah balok utama dengan jarak as ke as
balok utama sebesar 1,6 m.
5. Pada gelagar memanjang digunakan profil baja WF 700 x 300 .Pada gelagar
memanjang dimana digunakan baut sebagai alat penyambung.