Anda di halaman 1dari 12

PERAN SPIRITUALITAS DALAM MENINGKATKAN

RESILIENSI PADA RESIDEN NARKOBA


Diky Permana
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No 105, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
E-mail: dikypermana66666@gmail.com
_________________________

Abstract
This article was written based on research on the Role of Spirituality in Increasing Resilience in Resident Drugs at
Pondok Pesantren Inabah XX Tasikmalaya. This study used qualitative descriptive method. The approach is
psychological-spiritual. The point of the argument from this study, to know the extent to which the role of
spirituality can affect the level of resilience in drug residents in following the spiritual-based rehabilitation. From
this study it was found that drug residents were able to increase resilience when attending spiritual-based
rehabilitation.
Keywords:
Spirituality; resilience; resident drugs
__________________________

Abstrak
Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian tentang Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan Resiliensi Pada Residen
Narkoba di Pondok Pesantren Inabah XX Tasikmalaya. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Adapun pendekatannya adalah psikologis-spiritual. Pokok argumentasi dari kajian ini, mengetahui sejauh mana
peran spiritualitas dapat mempengaruhi tingkat resiliensi pada residen narkoba dalam mengikuti kegiatan rehabilitasi
berbasis spiritual . Dari kajian ini ditemukan bahwa residen narkoba mampu meningkatkan resiliensi ketika
mengikuti kegiatan rehabilitasi berbasis spiritual.

Kata Kunci:
Spiritaulitas;reseliensi;residen narkoba.
__________________________

Meskipun narkoba sangat diperlukan dalam


A. PENDAHULUAN pengobatan dan pelayanan kesehatan.
Namun, bila disalah gunakan maka
Kasus penyalahgunaan narkoba dalam dampaknya sangat berbahaya bagi masa
tahun terakhir ini menimbulkan kecemasan depan Bangsa Indonesia, terlebih jika
bagi seluruh bangsa terutama Bangsa disertai dengan peredaran gelap narkoba.2
Indonesia. Bagaimana tidak, seiring Dampak yang ditimbulkan narkoba
berkembangnya ilmu pengetahuan dan pada pecandu sangat berbahaya, maka dari
teknologi, narkobapun mengalami itu perlu diadakanya proses rehabilitasi
perkembangan yang sama. Berdasarkan narkoba agar korban penyalahgunaan
informasi dari Badan Narkotika Nasional narkoba mempunyai kesempatan untuk
(BNN) Di tahun 2017 selama bulan januari berjuang kembali dalam menjalani hidup
hingga juni tercatat ada 423 Kasus yang sehat tanpa penyalahgunaan narkoba.
Narkoba, 597 menjadi tersangka Oleh sebab itu tujuan pemulihan haruslah
diantaranya 592 dari Warga Negara melibatkan aspek fisik, psikologis, sosial,
Indonesia (WNI) dan 5 orang lainya berasal agama dan spiritual.
dari Warga Negara Asing (WNA).1

1 2
Budi Waseso, Presentase Korban Penyalahgunaan Mardani, Penyalahgunaan Narkoba ( Dalam Prespektif
Narkoba Tahun 2017, TV One, 12 Juni 2017 pukul Hukum Islam Dan Hukum Pidana Nasional) (Jakarta:
16:39 . PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 11 .
Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

Menurut konselor adiksi yang ada untuk orang-orang khusus seperti residen
dirumah damping, permasalahan lain narkoba.6
muncul ketika para residen narkoba ini Maka dari itu pada dasarnya hal-hal
menghadapi dua tantangan terbesar yaitu yang mampu membentuk resilensi masih
Relapse dan stigma negatif dari bersifat umum, mengapa? karena penelitian
3
masyarakat. Masalah ini tentu menjadi hal tentang resilensi hanya memaparkan
yang amat penting bagi residen narkoba. bagaimana membentuk resilensi dengan
Menurut kamus narkoba (BNN, 2006) tujuh kemampuan tersebut tanpa
relapse adalah mantan pengguna narkoba menjelaskan secara detail bagaimana
yang sempat “bersih” namun kembali ketujuh kemampuan tersebut dapat dilatih
mengkonsumsi narkoba. Fenomena ini dalam kehidupan sehari-hari. Maka, ketika
sering terjadi karena selama apapun mantan manusia sedang menghadapi sebuah
pecandu narkoba berhenti masalah yang amat rumit dan mengalami
menyalahgunakan narkoba, potensi relapse tekanan dalam hidupnya, hal yang harus
tetaplah tinggi.4 Disisi lain stigma negatif diperhatikan bukan hanya mengenai
masyarakat merupakan ujian yang harus masalah psikologisnya tetapi juha
dihadapi oleh mantan pecandu narkoba, kemampuan spiritualitas berperan penting.
karena jika residen tidak kuat dalam Tanpa adanya spiritualitas dan dalam diri
menghadapi tekanan dalam hidupnya, manusia, maka hidupnya akan terasa hampa
kemungkinan besar akan mengalami dan kosong, mereka akan mengalami
gangguan emosi atau bahkan hilangnya keterpurukan saat menghadapi masalah
kepercayaan diri untuk sembuh. yang menekan psikologisnya , dan yang
Dalam ilmu psikologi, seseorang yang lebih fatal lagi,manusia akan kehilangan
sedang menghadapi tekanan dan makna hidup.
kemalangan hidup serta mampu Spiritualitas merupakan kebangkitan
menghadapinya dengan mantal yang kuat atau pencerahan diri dalam mencapai tujuan
disebut dengan Resiliensi. Sagor dan makna hidup selain itu spiritualitas juga
memaparkan bahwa yang dimaksud dengan merupakan bagian esensial dari keseluruhan
resiliensi adalah kumpulan atribut yang ada kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
pada seorang individu dengan kekuatan dan Berbeda dengan Religiusitas, religiusitas
ketabahan untuk menghadapi hambatan merupakan praktik dari prilaku tertentu
besar yang mengikat kehidupanya.5 yang dihubungkan dengan kepercayaan
Menurut Reivich dan Shatte, ada tujuh yang dinyatakan oleh institusi tertentu dan
kemampuan yang membentuk resiliensi, dianut oleh anggota-anggotanya. Maka dari
yaitu regulasi emosi, pengendalian impuls, itu dalam agama memiliki aspek iman,
optimisme, empati, analisis penyebab komunitas dan kode etik.7 Keterkaitan
masalah, efikasi diri, dan reaching out. antara spiritualitas dan religiusitas terletak
Namun hampir tidak ada satupun individu pada manfaat yang lebih integral.
yang secara keseluruhan memiliki tujuh Contohnya saja dalam ibadah kepada Allah
kemampuan tersebut dengan baik apalagi SWT berupa sholat. Sholat lima waktu
merupakan kewajiban bagi seluruh umat
muslim, karena dengan sholat menunjukan
kepatuhan terhadap perintah Allah, itulah
3
Muhammad Ikhsan (Konselor adiksi), wawancara oleh nilai religiusitasnya. Namun, disisi lain
Diky Permana, Rumah Damping, Tanggal 7 November
2017
4 6
BNN, Kamus Narkoba Istilah-Istilah Narkoba Dan A Reivich, K & Shatte, The Resilience Factor: 7 Keys
Bahaya Penyalahgunaannya (Jakarta: Badan Narkotika to Finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s
Nasional Republik Indonesia, 2006), 13. Hurdles (New York: Broadway Books, 2002), 33.
5 7
Hamid Patalima, Resiliensi Anak Usia Dini (Bandung: Tamami, Psikologi Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia,
Alfabeta, 2015), 53. 2011), 19.

22 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

sholat merupakan sebuah terapi spiritual pelatihan spiritual untuk meningkatkan


dimana seseorang mampu melatih resiliensi pada residen penyalahguna
kefokusan dan pada akhirnya timbulah narkoba di panti sosial Pamardi Putra
ketenangan hati karena merasakan “Sehat Mandiri” Yogyakarta. Subjek
kehadiran-NYA. Sehingga pada penelian ini adalah residen penyalahguna
aplikatifnya timbulah akhlak yang baik narkoba yang sedang menjalankan program
pada diri dan sesamanya, disitulah spirit rehabilitasi pada tahap aftercare di panti
sedang bekerja. Maka dari itu seharusnya sosial Pamardi Putra “Sehat Mandiri”
spiritualitas dan religiusitas tidak dapat Yogyakarta yang berjumlah 6 orang.
dipisahkan dan menjadi satu kesatuan Subjek dalam penelitian ini mendapatkan
terutama bagi kaum Sufi (pengikut ajaran pelatihan spiritual yang disusun
tasawuf).Dari penjelasan diatas, spiritulitas berdasarkan aspek-aspek spiritual, yaitu
ternyata berperan penting dalam makna hidup, emosi positif, pengalaman
membentuk pribadi manusia, sehingga spiritual, dan ritual. Pelatihan ini terdiri dari
manusia mampu memaknai hidup serta empat sesi dan diberikan selama dua hari.
bijaksana dalam menghadapi masalah dan Dari hasil penelitian ini adalah tidak ada
tekanan dalam hidupnya. Hal ini senada pengaruh yang signifikan pelatihan spiritual
dengan pengertian resiliensi yang untuk meningkatkan resiliensi residen
sebelumnya telah dipaparkan. Maka dari itu penyalahguna narkoba sesudah mengikuti
munculah pertanyaan, apakah spiritualitas pelatihan spiritual.
memiliki peran dalam membentuk Residen narkoba merupakan mantan
resilensi? apakah memang benar pelatihan pecandu narkoba yang telah menjalani
spiritualitas pada residen narkoba saat proses rehabilitasi. Masalah yang
menjalani rehabilitasi mampu sesungguhnya pada residen narkoba adalah
meningkatkan resilensi mereka?. kembalinya pada kehidupan bermasyarakat
Sejauh pengamatan penulis, studi yang dimana akan terjadi masalah seperti
dilakukan oleh Mahesti pertiwi pada tahun relapse, stigma negatif dari masyarakat, dan
2011 dengan judul “Dimensi Religiusitas lain sebagainya. Oleh karena itu, masalah
Dan Resiliensi Pada Residen Narkoba Di tersebut akan membawa residen narkoba
BNN LIDO “. Mahesti pertiwi mengkaji dalam keadaan mental yang tertekan.
bagaimana dimensi-dimensi religiusitas Dalam ilmu psikologi, individu yang
diantaranya religiusitas general religiosity, mampu menghadapi tekanan dalam
religiusitas social religiosity, religiusitas hidupnya dan mengubahnya menjadi positif
involved God, religiusitas forgiveness, disebut Resiliensi. Namun, Reivich dan
religiusitas God as judge, religiusitas Shatte menyebutkan bahwa hampir semua
unvengefulness, religiusitas thankfulness orang tidak dapat memenuhi aspek-aspek
dapat mempengaruhi tingkat resilensi resiliensi dikarenakan tingkat kesulitanya.
residen narkoba. Berdasarkan hasil Selain kebutuhan psikologis manusia harus
penelitian dapat disimpulkan bahwa memenuhi kebutuhan non-materil yang
terdapat pengaruh yang signifikan dimensi disebut sebagai spiritualitas. Individu
religiusitas terhadap resiliensi residen dengan spiritualitas yang baik dapat
narkobadi BNN Lido. menghadapi tekanan dan permasalahan
Selain Mahesti, Abdul Basit karena dengan spiritualitas yang
memaparkan hasil penelitian dengan Judul dimilikinya akan mengaitkan setiap
“Pengaruh Pelatihan Spiritual Untuk pengalaman hidup dengan sesuatu yang
Meningkatkan Resiliensi pada Residen transenden agar individu mampu memaknai
Penyalahguna Narkoba di Panti Sosial setiap pengalaman dalam hidupnya
Pamardi Putra “. Dalam penelitianya meskipun dalam keadaan tertekan. Pondok
Abdul basit mengkaji bagaimana pengaruh Pesantren Inabah XX dijadikan setting

23 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

penelitian karena memiliki metode


rehabilitasi narkoba berbasis spiritual 3. Idealisme
melalui terapi ibadah. Seseorang dengan spiritualitas yang
Pemaparan di atas menimbulkan tinggi memiliki keyakinan yang kuat atas
pertanyaan tentang gambaran spiritualitas kekuatan transenden diluar kehidupan
dan resiliensi pada residen narkoba di matrealitsik, sehingga potensi kehidupanya
Pondok Pesantren Inabah XX. Selain itu, dimanfaatkan untuk mendekatkan diri pada
sejauh mana peran spiritualitas dapat sesuatu yang transenden itu.9
meningkatkan resiliensi pada residen 4. Makna dan tujuan hidup
narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk Orang spiritual akan memiliki makna
mendeskripsikan peran spiritualitas dalam hidup dan tujuan hidup yang timbul dari
meningkatkan resiliensi pada residen keyakinan bahwa hidup itu penuh makna
narkoba di Pondok Pesantren Inabah XX. dan orang akan memiliki eksistensi jika
Adapun deskripsi yang disajikan antara lain memiliki tujuan hidup. Secara aktual,
gambaran spiritualitas, gambaran resiliensi, makna dan tujuan hidup setiap orang
dan peran spiritualitas dalam meningkatkan berbeda‐beda atau bervariasi, tetapi secara
resiliensi. umum mereka mampu mengisi “exixtential
Mengenai spiritualitas, penulis merujuk vacum” dengan authentic sense bahwa
pada teori Elkins. Terdapat 9 dimensi dari hidup itu penuh makna dan tujuan.
spiritualitas berdasarkan studi literatur 5. Transenden/Keyakinan
Elkins yaitu :8 Seseorang dengan spiritualitas yang
1. Kesucian Hidup tinggi mempercayai eksitensi transenden
Seseorang dengan spiritualitas yang dibalik kehidupan ini. Dimensi transenden
tinggi mampu menyucikan jiwanya agar adalah eksistensi alamiah dari kesadaran
kehidupanya tentram dan bahagia, jika diri dari wilayah ketidaksadaran atau
seseorang selalu berusaha dalam greater self. Orang spiritual memiliki
menyucikan jiwa maka dia akan pengalaman transenden atau dalam istilah
memperoleh suatu kekhidmatan dan Maslow “peak experience”. Individu
kekhusyukan saat berhubungan dengan melihat apa yang dilihat tidak hanya apa
realitas transenden seperti cahaya matahari yang terlihat secara kasat mata, tetapi juga
di pagi hari saat menyinari bumi. Orang dunia yang tidak dapat terlihat.
dengan spiritualitas yang tinggi memahami 6. Kesadaran akan adanya penderitaan
bahwa untuk berhubungan dengan realitas Seseorang dengan spiritualitas yang
transenden diperlukan jiwa yang suci, jika tinggi memiliki kesadaran akan adanya
keseharianya dikotori oleh prilaku yang penderitaan dan kematian, dengan demikian
buruk maka realitas transenden tidak akan mereka meyakini bahwa kehidupan di muka
masuk kedalam diri seseorang. bumi ini hanyalah sebuah mimpi yang
2. Altruisme panjang, maka dari itu saat kesadaran ini
Seseorang dengan spiritualitas yang telah berhasil diaktifkan maka kita akan
tinggi memahami bahwa seluruh manusia tetap mampu mengambil hikmah yang
dimuka bumi ini bersaudara dan merasa positif saat menghadapi musibah.10
empati dengan penderitaan orang lain. Dia
memiliki perasaan kuat mengenai keadilan
sosial dan komitmen terhadap cinta dan
perilaku altrusitik. 9
Elkins, D.N., Toward a Humanistic Phenomenological
Spirituality: Definition, Description , and
Measurement’, Humanistic Psychology. (1998) 19.
8 10
Elkins, D.N., Toward a Humanistic Phenomenological Elkins, D.N., Toward a Humanistic
Spirituality: Definition, Description , and Phenomenological Spirituality: Definition, Description ,
Measurement’, Humanistic Psychology. (1998) 18. and Measurement’, Humanistic Psychology. (1998), 20.

24 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

7. Misi Hidup nyaman dan aman.13 Ketika seseorang


Seseorang dengan spiritualitas yang menghadapi permasalahan yang cukup
tinggi merasa bahwa dirinya harus rumit maka lingkungan sekitar termasuk
bertanggung jawab terhadap hidupnya. Hal keluarga dapat menjadi kekuatan individu
ini berkaitan erat tentang penemuan jati diri dalam menghadapi permasalahan tersebut.
tentang “siapa aku?”, “untuk apa aku Dukungan dan kepercayaan amat sangatlah
hidup?” penting bagi seseorang, bila seseorang
8. Kepuasan spiritual merasa sudah dipercayai oleh lingkungan
Seseorang degan spiritualitas yang sekitar maka individu tersebut akan
tinggi tidak akan menemukan kepuasan berusaha keras untuk menjaga dan
dalam materi tetapi kepuasan diperoleh dari membuktikan pada lingkunganya agar tidak
spiritual, jika spiritualitasnya baik maka mengecewakan kepercayaan yang telah
kehidupan dunianya pun akan baik. diberikan.
9. Hasil dari Spiritualitas 2. I Am
Spiritualitas yang dimiliki oleh I Am merupakan kekuatan yang
seseorang akan mewarnai kehidupannya, bersumber dari diri sendiri. Kekuatan ini
dengan spiritualitas yang baik seseorang merupakan aspek yang penting pada
akan mampu menjaga hubungan baik individu yang resilien. Grotberg
dengan Tuhanya, sesamanya, dan juga alam menyebutkan bahwa faktor ini meliputi
semesta. 11 perasaan, sikap, dan keyakinan di dalam
Sementara pembahasan resiliensi, diri individu. Individu yang resilien pada
penulis merujuk pada teori H. Grotberg dan sumber ini yaitu individu yang:14
Reivich & Shatte. Menurut grotberg, Ada 3. I Can
beberapa faktor yang dapat menunjukan Desmita menyatakan bahwa I Can
resiliensi individu.Adapun faktor-faktor merupakan kemampuan sosial dan
yang mempengaruhi resiliensi individu interpersonal individu. Faktor ini
menurut Grotberg yaitu: merupakan karakteristik resiliensi yang
1. I Have bersumber dari apa saja yang dapat
dilakukan individu sehubungan dengan
I Have merupakan dukungan dan
keterampilan sosial dan interpersonal.15
sumber eksternal yang meningkatkan
Sependapat dengan hal tersebut, Grotberg
resiliensi. Desmita menyebutkan faktor
berpendapat bahwa individu belajar
tersebut merupakan karakteristik resiliensi
kemampuan ini dengan berinteraksi dengan
yang bersumber dari pemaknaan individu
orang lain. Individu yang resilien di sumber
terhadap besarnya dukungan dan sumber
ini yaitu individu yang:16
daya yang diberikan lingkungan sosial.12
Sementara menurut Reivich & Shatte,
Individu membutuhkan dukungan dari
resiliensi mencakup tujuh aspek yaitu
lingkunagn sekitarnya ketika ia menghadapi
regulasi emosi, pengendalian implus,
suatu permasalahan dalam hidupnya, hal ini
berfungsi sebagai kekuatan eksternal.
Grotberg juga berpendapat bahwa individu
yang mempunyai hubungan yang dapat
dipercaya akan membuat individu merasa
13
Grotberg Henderson, Tapping Your Inner Strenght
(Canada: New Harbinger Publications, 1999), 73.
14
Grotberg , A Guide to Promoting Resilience in
11
Elkins, D.N , Toward a Humanistic Phenomenological Children: Strenghthening The Human Spirit, 16
Spirituality: Definition, Description , and 15
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik ,
Measurement’, Humanistic Psychology. (1998), 20 . 204.
12
Desmita , Psikologi Perkembangan Peserta Didik , 16
Grotberg , A Guide to Promoting Resilience in
204. Children: Strenghthening The Human Spirit, 17 .

25 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

optimis, analisis penyebab masalah, empati, Jika seseorang mampu menahan keinginan-
efikasi diri, dan reaching out.17 keinginan negatifnya maka secara langsung
dia mampu mengendalikan emosinya
dengan baik.
1. Regulasi emosi
Reivich & Shatte mendefinisikan
3. Optimis
regulasi emosi merupakan kemampuan
Reivich & Shattemenyatakan bahwa
tetap tenang dalam kondisi dibawah
individu yang resilien adalah individu yang
tekanan.18 Seseorang yang dapat
optimis.Individu yang resilien adalah
mengontrol emosinya maka ia akan
mereka yang mampu melakukan segala
terhindar dari gangguan fisik seperti darah
sesuatu denga berpikir positif dan percaya
tinggi. Karena dalam bidang kesehatan,
diri, karena dalam aspek optimis terdapat
seseorang yang cepat marah dan mudah
kedua hal tersebut. Selain itu mereka juga
meluap emosinya akan mengidap penyakit
mempercayai bahwa kehidupan dapat
tersebut. Sedangkan dampak secara psikis
berubah menjadi lebih baik dimasa depan,
adalah timbul gangguan seperti timbulnya,
sehingga mereka menjadikan masalalu
stress, rasa iri dengki, tidak mau menerima
sebagai pelajaran yang berharga. Seseorang
masukan dari orang lain, dan sifat egonya
yang memiliki sifat optimis akan mampu
lebih tinggi. Selain itu, seseorang yang
menyelesaikan masalah dalam hidupnya.
tidak mampu mengontrol emosi akan
Baginya masalah merupakan proses
dijauhi oleh lingkungan sosial.
pematangan diri agar menjadi lebih kuat.20
2. Pengendalian implus
4. Analisis penyebab masalah
Pengendalian implus merupakan
Analisis penyebab masalah merupakan
kemampuan individu dalam mengendalikan
kemampuan individu dalam
keinginan, dorongan, dan tekanan yang
mengidentifikasi penyebab masalah secara
muncul dari dalam diri seseorang.19 Yang
akurat.21 Hal ini amat penting dalam
dimaksud dengan keinginan dan dorongan
membentuk resilien seseorang.Jika individu
tersebut adalah sesuatu yang bersifat
tidak mampu menganalisa akar dan
negatif. Terkadang seseorang
penyebab masalah secara tepat maka
menginginkan sesuatu dengan tujuan yang
dirinya akan melakukan kesalahan yang
tidak baik dan bersifat destruktif, sehingga
sama.Seseorang yang mampu menganalisa
ia tidak akan berpikir jangka panjang dan
masalahnya secara otomatis mampu
memikirkan konsekuensi yang akan terjadi
mengintrospeksi dirinya.Analisis penyebab
pada dirinya dan juga lingkunganya.
masalah berhubungan dengan mind-set
Seseorang yang mampu menahan
(pola pikir) seseorang.
keinginan-keinginan yang negatif mampu
Individu yang terlatih dalam
melati sikap sabar.Selain itu akal sehatnya
menganalisa masalahnya, maka ia akan
mampu dilatih untuk berpikir jangka
mampu mengambil setiap pelajaran dari
panjangnya. Hubungan antara regulasi
berbagai masalah tersebut, sehingga
emosi dan implus control sangatlah besar.
kualitas hidupnya akan meningkat.
5. Empati
17
A Reivich, K & Shatte, The Resilience Factor: 7 Keys
to Finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s
Hurdles (New York: Broadway Books, 2002) , 33.
18 20
Reivich K & Shatte A, The Resilience Factor: 7 Keys Reivich, K & Shatte, A , The Resilience Factor: 7
to Finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s Keys to Finding Your Inner Strength and Overcoming
Hurdles , 36. Life’s Hurdles , 40.
19 21
Reivich, K & Shatte, A. The Resilience Factor: 7 Keys Reivich, K & Shatte, A , The Resilience Factor: 7
to Finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s Keys to Finding Your Inner Strength and Overcoming
Hurdles , 39. Life’s Hurdles, 41.

26 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

Empati merupakan kemampuan meningkatkan kemampuan interpersonal


individu dalam menyelami perasaan yang serta pengendalian emosi.24
sedang dialami oleh orang lain baik
keadaan fisik maupun mentalnya. Dengan B. HASIL DAN PEMBAHASAN
sikap empati maka seseorang mampu Dari hasil penelitian penulis di Pondok
menciptakan hubungan sosial dan Pesantren Inabah XX melalui wawancara
emosional yang baik dengan lingkunganya. dan observasi pada residen narkoba.
Seseorang dengan sikap empati yang tinggi Adapun aspek yang diteliti adalah
akan memberikan kenyamanan bagi orang- gambaran spiritualitas residen narkoba
orang sekitarnya. Empati sangat erat sebelum masuk inabah dan setelah masuk
kaitanya dengan kepekaan sosial. Individu inabah, aspek dari spiritualitas yang diteliti
yang resilien yaitu individu yang mampu merujuk pada aspek yang membentuk
untuk memahami perasaan dan pikiran spiritualitas menurut Elkins (1998) yaitu
orang lain.22 aspek kesucian hidup, alturisme, idealisme,
6. Efikasi diri makna dan tujuan hidup, keyakinan
Reivich & Shatte mendefinisikan transenden, kesadaran akan adanya
efikasi diri sebagai keyakinan pada penderitaan, misi hidup, kepuasan spiritual,
kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan hasil dari spiritual. Hal yang sama
dan memecahkan masalah dengan efektif.23 dilakukan untuk meneliti gambaran
Efikasi diri sangat erat kaitanya dengan resiliensi pada residen narkoba. Adapun
analisis masalah, sebelum memikirkan cara aspek resiliensi yang diteliti merujuk pada
yang efektif dalam memecahkan masalah teori Reivich dan Shatte (2002) yaitu
maka seseorang harus memikirkan regulasi emosi, implus kontrol
penyebab akar permasalahan yang terjadi (pengendalian keinginan), optimis, analisis
sebelumnya. Jika akar permaslahan yang penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan
dihadapi sudah teridentifikasi maka reaching out (aspek positif). Selain itu
seseorang akan mampu memikirkan penulis juga merujuk pada faktor
bagaimana cara efektif dalam pembentuk resiliensi menurut Grotberg
menyelesaikan masalahnya tersebut. Efikasi (1999) yaitu faktor I have, I am, dan I can.
diri merupakan teknik dalam membaca diri Berikut adalah hasil penelitian dari 5
dan segala potensi-potensi yang dimiliki, orang residen narkoba.
sehingga ia akan mampu menutupi Menurut hasil penelitian,
kekuranganya dengan potensi-potensi keterhubungan antara peran spiritualitas
tersebut. dan resiliensi terletak pada :
7. Reaching out 1. Kesucian Hidup Dapat
Reaching out merupakan kemampuan Meningkatkan Regulasi Emosi Dan
individu dalam mengoptimalkan aspek- Implus Control.
aspek positif yang ada dalam dirinya. Kesucian hidup merupakan aspek
Menurut Reivich & Shatte individu yang terpenting dalam spiritualitas, seseorang
selalu meningkatkan aspek positif dalam yang selalu berusaha menyucikan hidupnya
dirinya akan lebih mudah dalam mengatasi akan merasa tenang dan khidmat. Untuk
permasalahan hidup dan berperan dalam mencapai kesucian hidup, seseorang
diwajibkan untuk membersihkan kotoran
terlebih dahulu. Kotoran yang dimaksud
22
adalah akhlak yang bersifat destruktif.
Reivich, K & Shatte, A. The Resilience Factor: 7 Keys
to Finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s
Karena kesucian tidak akan pernah hadir
Hurdles, 44.
23 24
Reivich, K & Shatte, The Resilience Factor: 7 Keys to Reivich, K & Shatte, A, The Resilience Factor: 7 Keys
Finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s to Finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s
Hurdles A, 45. Hurdles, 46.

27 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

pada individu yang memiliki akhlak yang Reivich dan Shatte (2002:44) individu yang
buruk. Akhlak yang buruk dapat resilien adalah individu yang mempu untuk
mendorong seseorang dalam melakukan memahami perasaan dan pikiran orang lain.
keinginan-keinginan negatif , salah satunya Hal itu senada dengan pengertian alturisme
adalah menyalahgunakan narkoba. Maka dalam dimensi spiritualitas. Sementara rasa
dari itu seseorang yang terjerat kasus persaudaraan akan membentuk hubungan
narkoba akan melahirkan akhlak yang yang harmonis serta dukungan positif
bersifat destruktif seperti mudah emosi dan antara individu dengan lingkunganya.
melakukan segala cara untuk mendapatkan Hubungan yang harmonis serta dukungan
barang haram tersebut. Kharisudin Aqib dari lingkungan akan menimbulkan
(2005:147) menyebutkan bahwa seorang hubungan kepercayaan yang disebut dengan
pecandu narkoba akan melakukan hal I Have. Dari hubungan kepercayaan
apapun tidak peduli benar atau salah, baik tersebut akan timbul perasaan, sikap, dan
atau buruk, halal atau haram. keyakinan dalam diri individu yang disebut
Dari pemaparan diatas dapat sebagai I Have (Grotberg 1995:16).
disimpukan bahwa kesucian hidup dapat Berdasarkan hasil penelitian, keadaan
mempengaruhi tingkat regulasi emosi dan alturisme pecandu narkoba sebelum
implus kontrol, maka butuh proses untuk menjalani proses rehabilitasi Di Inabah
menyucikan hidup dari kotoran yang sangatlah rendah. Terbukti hampir seluruh
bersifat duniawi. Proses tersebut menurut residen narkoba tidak pernah mengikuti
Kharisudin Aqib disebut dengan Tazkiyatun kemauan orang tua dan selalu
Nafs.25 Tazikiyatun nafs merupakan proses membangkang ketika dinasehati soal
penyucian jiwa melalui metode ibadah, hal penggunaan narkoba tanpa memperdulikan
ini di yakini dapat membersihkan keinginan perasaan orang tua. Alturisme yang rendah
negatif (hawa nafsu) dan gangguan emosi berdampak pada rasa empati yang begitu
pada pecandu narkoba. rendah terhadap orangtuanya, merasa tidak
Berdasarkan hasil penelitian, residen memiliki tempat untuk menyelesaikan
narkoba yang menjalani proses rehabilitasi masalah, dan merasa tidak disayangi oleh
di Pondok Pesantren Inabah XX mengalami orangtuanya. Namun stelah residen
perkembangan yang pesat dalam menjalani proses rehabilitasi. Sikap
mengendalikan emosi dan keinginan alturisme muncul dari lingkungan di Inabah
negatif. Hal tersebut ditandai dengan sebagai proses terbentuknya rasa
ketenangan jiwa dan kesabaran saat persaudaraan antar residen narkoba. Yang
melaksanakan ibadah yang begitu banyak kemudian saling mengingatkan dalam
serta berkurang atau bahkan hilangnya kebaikan dan merubah presepsi negatif
keinginan untuk kabur dari pesanteren tentang orangtua.
inabah dan kembali mengkonsumsi 3. Idealisme Dapat
narkoba. Meningkatkan Implus Control Dan
2. Alturisme Dapat Optimis
Meningkatkan Empati , Aspek I Idealisme dalam aspek spiritual sangat
Have, Dan Aspek I Am erat kaitanya dengan keyakinan terhadap
Alturisme adalah hadirnya rasa realitas transenden/Tuhan. Seseorang yang
persaudaraan dan keikut sertaan individu meyakini keberadaan dan kekuasaan Tuhan
dalam merasakan penderitaan orang lain. akan senantiasa melakukan apa yang
Dari pengertian tersebut terdapat aspek diperintahkan-Nya dan menjauhi segala
Empati sebagai salah satu syarat seseorang dilarang-Nya, dengan demikian seseorang
dalam meningkatkan resiliensi. Menurut akan melindungi dirinya dari hukum Tuhan
25
Kharisudin aqib, Inabah Jalan Kembali Dari
Narkoba, Stres Dan Kesunyian, 17.

28 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

dengan ketundukan kepada-Nya.26 Dengan sopiah menyebutkan bahwa menjadi suatu


idealisme yang kuat, seorang pecandu keharusan bagi mantan pecandu narkoba
narkoba akan menahan keinginan negatif dalam menghadapi masalah dan mencari
(implus control) seperti kembali jalan keluarnya.
menggunakan narkoba dan meyakini bahwa Berdasarkan hasil penelitian, residen
Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik narkoba yang telah menjalani proses
untuknya (optimis). rehabilitasi mampu memaknai dan
Berdasarkan hasil penelitian, idealisme mengarahkan hidupnya lebih baik lagi
residen narkoba terhadap Tuhan hanya dengan pengalaman dan hikmah selama
sebatas pada meyakini, tanpa melaksanakan berada di Inabah. Hal itu terbukti ketika
perintar dari-Nya. Dampak dari idealisme para residen mampu memaknai dan belajar
yang rendah akhirnya mendorong keinginan dari kesalahan di masa lalunya. Sehingga
pecandu narkoba untuk tetap menggunakan rata-rata dari residen narkoba merasa yakin
narkoba tanpa memperdulikan dampak telah menemukan jalan keluar dari
negatifnya, selain itu dampak dari idealisme permasalahan yang ada.
yang rendah adalah timbulnya rasa pesimis 5. Transenden Dapat
dalam menghadapi masalah. Sementara itu, Meningkatkan Aspek Reaching Out
berdasarkan hasil penelitian setelah residen Transenden merupakan eksitensi
narkoba menjalani proses rehabilitas rata- alamiah dari kesadaran diri. Seseorang yang
rata mampu meningkatkan idealisme. memahami realitas transenden akan
Dengan idealisme yang kuat maka residen memahami aspek-aspek positif yang
narkoba akan meninggalkan keinginan- tersembunyi dalam diri seseorang. Menurut
keinginan negatifnya terutama dalam Elkins (1998) dengan keadaan transenden,
mengkonsumsi narkoba serta mempercayai individu melihat apa yang dilihat tidak
bahwa Tuhan akan menolong hamba-Nya hanya apa yang terlihat secara kasat mata.
yang mengalami kesulitan Maksudnya seseorang mampu memahami
4. Makna Dan Tujuan Hidup makna tersembunyi dibalik kejadian positif
Dapat Meningkatkan Analisa dalam diri individu. memahami setiap
Masalah Dan Efikasi Diri. kejadian dan memanfaatkan aspek positif
Makna dan tujuan hidup merupakan merupakan kemampuan resiliensi yang
bagian eksitensi manusia dalam disebut dengan reaching out.
memperoleh kebahagiaan yang hakiki. Berdasarkan hasil penelitian sebelum
Seseorang dengan makna dan tujuan hidup residen narkoba menjalani proses
akan mengambil hikmah dari setiap rehabilitasi, rata-rata residen narkoba
pengalaman yang terjadi dalam memahami kejadian transenden
kehidupanya. Sehingga hidupnya tidak akan berdasarkan efek dari narkoba yang
pernah hampa meski menghadapi berbagai memabukan, sehingga individu merasakan
macam masalah, sebab individu yang kebahagiaan dan ketentraman dari
mampu memaknai dan mengarahkan mabuknya tanpa mengetahui dampak
hidupnya akan mampu membaca masalah negatif dari narkoba, dengan kata lain
dan mencari jalan keluar. Dalam resiliensi seorang pecandu narkoba mengubur aspek
hal itu disebut dengan analisa pemecahan positif dalam dirinya ketika mencapai suatu
masalah dan efikasi diri. ketenangan. Keadaan transenden rata-rata
Salah satu faktor pecandu narkoba dialami oleh residen narkoba yang sudah
mengalami kehampaan hidup dan memakai menjalani proses rehabilitasi. Seluruh
narkoba karena ketidakmampuan residen narkoba menyatakan bahwa dengan
menghadapi masalah.27 Selanjutnya pipih melaksanakan amalan ibadah secara
konsisten dapat menimbulkan ketenangan
26
Drs. Tamami, Psikologi Tasawuf, 200. dan kesadaran (transenden), hasilnya akan
27
Pipih Sopiah, Stop Narkoba Dari Segala Penjuru, 46.

29 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

muncul aspek positif seperti ikhlas, sabar, dirinya. Dalam diri seseorang terdapat
tentram dan bahagia . potensi positif, jika potensi itu
6. Kesadaran Akan Adanya dimanfaatkan dengan optimal maka disbeut
Penderitaan Dapat Meningkatkan reaching out (dalam bahasa resiliensi).
Implus Control Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata
Kesadaran akan adanya penderitaan residen narkoba sebelum menjalani proses
merupakan kesadaran yang didasari atas rehabilitasi mengalami kebingungan dalam
kebahagiaan akhirat sebagai puncak dari merencanakan hidupnya. Dampaknya
kebahagiaan. Pernyataan tersebut sesuai adalah perasaan bingung dalam memilih
dengan definisi zuhud. Zuhud adalah sikap jalan hidup dan memilih jalan pintas yang
menjauhi dunia dan isolasi terhadap keliru dengan menggunakan narkoba.
keramaian duniawi.28 Yang dimaksud Setelah residen narkoba menjalani proses
dengan menjauhi dunia adalah menjauhi rehabilitasi. Semua residen narkoba
keinginan-keinginan negatif berdasarkan memiliki misi hidup dengan merencanakan
hawa nafsu semata (Implus Control). Maka, berbagai macam hal seperti bekerja dan
seseorang yang mampu menyadari akan sekolah di lingkungan baru hingga
adanya penderitaan di dunia mampu menggunakan potensi harta untuk
mengendalikan keinginan negatif karena membangun tempat rehabilitasi seperti
kesadaran akan nilai kebahagiaan Pondok Pesantren Inabah XX.
matrealistik hanya sementara dan apabila 8. Kepuasan Spiritual Dapat
terus-menerus dikejar hanya menimbulkan Meningkatkan Regulasi Emosi Dan
penderitaan. Implus Control
Berdasarkan hasil penelitian, sebelum Menurut Elkins (1998) Seseorang
residen narkoba menjalani proses dengan spiritualitas yang tinggi tidak akan
rehabilitasi menganggap bahwa narkoba menemukan kepuasan dalam materi tetapi
merupakan penyelamat dari masalah kepuasan diperoleh dari pengalaman
bahkan menyebutkan bahwa narkoba sudah spiritual. Spiritualitas yang dimaksud
menjadi kebutuhan hidup meskipun mereka merupakan hasil dari pengamalan ibadah
menyadari dampak negatifnya. Pecandu yang dilakukan oleh para residen narkoba.
narkoba tidak mampu mengendalikan Setelah residen narkoba mampu
dorongan-dorongan yang kuat dalam menyucikan hidupnya dengan konsiten
prilaku destruktif seperti mencuri, menipu, beribadah maka ia akan menemukan
dan lain sebagainya demi mendapatkan kepuasan spiritual yang mempengaruhi
barang haram tersebut meskipun terikat pengendalian emosi dan keinginan negatif.
dengan hukum. Setelah residen narkoba Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata
menjalani proses rehabilitasi, timbul residen narkoba mengalami kepuasan batin
kesadaran akan bahaya narkoba dan setelah melakukan ibadah dengan konsiten.
menyadari bahwa narkoba merupakan Bahkan dapat menyembuhkan penyakit
perenggut kebahagiaan hidup yang harus yang disebabkan zat beracun dari narkoba.
dimusuhi oleh seluruh manusia. Selain itu, ibadah yang dilakukan sebanyak
7. Misi Hidup Dapat itu membentuk kepribadian sabar dan ikhlas
Meningkatkan Aspek Reaching Out sehingga manfaat psikologisnya berupa
Menurut Elkins (1998) Misi hidup regulasi emosi dan implus control yang
merupakan adanya tanggung jawab dan baik.
motivasi dalam merencanakan hidup. Tanpa 9. Hasil Dari Spiritualitas Dapat
perencanaan hidup seseorang tidak mampu Meningkatkan Aspek I Have, I Am,
mengoptimalkan potensi yang ada dalam Dan I Can
Hasil dari spiritualitas merupakan
perasaan ultimate dalam menjalani
28
Drs. Tamami, Psikologi Tasawuf, 135.

30 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

hubungan dengan realitas transenden. kebahagiaan dan kenikmatan dalam


Seseorang dengan spiritualitas yang tinggi beribadah, Meningkatnya kesadaran akan
dapat menjalani hubungan dengan sesama adanya penderitaan yang ditandai dengan
manusia, alam, maupun Tuhan. Dalam penolakan terhadap narkoba, Memiliki misi
menjalani hubungan dengan Tuhan, ibadah hidup yang ditandai dengan perencanaan
merupakan salah satu faktor yang penting hidup yang matang, Mencapai kepuasan
setelah membersihkan hati. Dengan ibadah, spiritual yang ditandai dengan perubahan
maka seseorang akan dekat dengan perilaku yang lebih positif dari proses
Tuhanya. ibadah , dan Merasakan hasil spiritualitas
Berdasarkan hasil penelitian, manfaat yang ditandai dengan kecintaan terhadap
dari konsitensi ibadah di pondok pesantren Tuhan.
inabah adalah menghadirkan rasa bersyukur Begitupula dengan gambaran resiliensi,
dan cinta kepada Allah. Hal tersebut senada secara garis besar rata-rata residen
dengan pengertian Mahabbah. Mahabbah mengalami peningkatan resiliensi
adalah usaha mewujudkan rasa cinta dan diantaranya adalah Regulasi emosi yang
kasih sayang yang ditujukan kepada Allah meningkat ditandai dengan sikap sabar dan
Ta’ala.29 Dengan cinta terhadap Allah, ikhlas saat beradaptasi dengan lingkungan
maka mencintai karena Allah merupakan
baru, Implus control yang ditandai dengan
keharusan bagi yang dicintai-Nya. Allah
mengendalikan keinginan untuk memakai
menciptakan alam semesta dan isinya
berdasarkan atas kasih sayang-Nya. Dari kembali narkoba, Sikap optimis yang
pemaparan diatas, rata-rata residen narkoba ditandai dengan keyakinan dan usaha yang
merasakan bahwa Allah menyayangi kuat untuk berubah, Tumbuhnya sikap
dirinya. Sehingga Allah merupakan tempat empati yang ditandai dengan saling berbagi
terbaik dalam mengadukan keluh kesah baik bersifat meteril maupun moril antar
melalui dzikir (I Have), bersyukur dan residen narkoba, Analisis penyebab
berakhlak baik terhadap sesama (I Am), masalah yang ditandai dengan rasa
dan mengajarkan kebaikan yang didapatkan penyesalan akibat penyalahgunaan narkoba
kepada orang lain yang membutuhkan (I dan introspeksi diri , Efikasi diri yang
Can). ditandai dengan mencari jalan keluar agar
tidak terjadi relapse (kekambuhan),
C. SIMPULAN Meningkatnya reaching out yang ditandai
Berdasarkan hasil penelitian dan dengan kesadaran akan adanya aspek positif
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa dalam diri melalui proses ibadah,
gambaran spiritualitas residen narkoba Di Meningkatnya aspek I Have yang ditandai
Pondok Pesantren Inabah XX mengalami dengan hubungan kepercayaan antar
Perkembangan yang pesat dari sebelumnya, residen narkoba, Meningkatnya aspek I Am
diantaranya: Meningkatnya kesucian hidup yang ditandai dengan kesadaran akan kasih
yang ditandai dengan konsistensi ibadah, sayang orangtua, Meningkatnya aspek I
Alturisme yang ditandai dengan hubungan Can yang ditandai dengan kesiapan diri
persaudaraan yang erat antar residen residen narkoba untuk berinteraksi kembali
narkoba, Sikap idealisme yang ditandai dengan masyarakat.
dengan kepercayaan dan komitmen Berdasarkan hasil penelitian tentang
terhadap Tuhan, Makna dan tujuan hidup “Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
yang ditandai dengan usaha yang kuat Resiliensi Pada Residen Narkoba”, ada
untuk berubah melalui ibadah, Keadaan keterkaitan antara dimensi spiritualitas dan
transenden yang ditandai dengan aspek resiliensi diantaranya:
1. Kesucian hidup akan meningkatkan
29
Drs. Tamami, Psikologi Tasawuf, 192. regulasi emosi dan implus control

31 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]


Diky Permana Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan
Resiliensi Pada Residen Narkoba

2. Alturisme akan meningkatkan Henderson, G. (1999). Tapping Your Inner


sikap empati, aspek I Have, dan Strenght. Canada: New Harbinger
aspek I Am Publications.
3. Idealisme akan meningkatkan
implus control Idris, A. Y. & F. (1989). TEORI PSIKOLOGI.
4. Makna dan tujuan hidup akan Fakulti Pendidikan, Universiti Teknologi
meningkatkan kemampuan analisis Malaysia, (1978).
masalah dan efikasi diri
Mardani, D. . (2008). Penyalahgunaan
5. Keadaan transenden akan
Narkoba ( Dalam prespektif hukum Islam dan
memunculkan aspek reaching out
Hukum Pidana Nasional). Jakarta: PT. Raja
6. Kesadaran akan adanya penderitaan
Grafindo Persada.
akan meningkatkan implus control
7. Memiliki misi hidup akan Patalima, H. (2015). Resiliensi anak usia dini.
memunculkan aspek reaching out Bandung: Alfabeta.
8. Kepuasan spiritual akan
memunculkan meningkatkan Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience
regulasi emosi dan implus control Factor: 7 Keys to Finding Your Inner Strength
9. hasil dari spiritualitas akan and Overcoming Life’s Hurdles. New York:
meningkatkan aspek I Have, I Am, Broadway Books.
dan I Can.
Sopiah, P. (2009). Stop Narkoba Dari Segala
DAFTAR PUSTAKA Penjuru. Bandung: PT. Elisa Surya Dwitama.

Aqib, D. K. (2005). INABAH “Jalan Kembali Tamami, D. (2011). Psikologi Tasawuf. Bandung:
Dari Narkoba,Stres,& Kesunyian Hati.” Pustaka Setia.
Surabaya: Pt. Bina Ilmu.
BNN. (2004). Pedoman Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda.
Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik
Indonesia.
BNN. (2006). Kamus Narkoba Istilah-Istilah
Narkoba dan Bahaya Penyalahgunaannya.
Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik
Indonesia.
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Elkins, D.N., Hedstrom, J., Hughes, L.L., Leaf,
J.A., & Saunders, C. (n.d.). Toward a
Humanistic phenomenological spirituality:
definition, description , and measurement.
Humanistic Psychology.
Henderson, G. (1995). A Guide to Promoting
Resilience in Children: Strenghthening The
Human Spirit. Netherlands: The Bernard van
Leer Foundation.

32 Syifa al-Qulub, Vol. 2 No. 2 [2018]

Anda mungkin juga menyukai