Disusun oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb…
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan materi KONSEP LIKUIDITAS. Materi kami ini bersumber dari berbagai
sumber bacaan yang Insya Allah tersusun dengan ringkas dan mudah untuk difahami
dan dimengerti.
Dan dengan segala kerendahan hati, kami juga menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami khususnya
Wassalamualaikum Wr.Wb…
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
analisis kinerja perusahaan tersebut. Demikian pula halnya dengan bank melakukan
analisis untuk mengetahui kondisi usaha saat ini dan sekaligus untuk memudahkan
dalam menentukan kebijakan bisnisnya untuk masa yang akan datang. Analisis
kinerja ini dilakukan meliputi seluruh aspek, baik operasional maupun non
operasional bank tersebut. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengetahui
kinerja suatu bank, salah satunya dengan penilaian tingkat kesehatan bank. Penilaian
kesehatan bank ini mencakup financial aspect serta non financial aspect.
Berkaitan dengan hal tersebut, bank tentu harus dapat memperlihatkan tingkat
perbankan secara normal sekaligus dapat memenuhi semua kewajiban secara baik
sesuai peraturan yang berlaku sehingga bank tetap dapat bertahan dan terus
Yang akan dibahas pada makalah ini, yang mengacu pada judul adalah :
1. Definisi Likuiditas
2. Rasio Likuiditas
C. Tujuna
PEMBAHASAN
A. Definisi Likuiditas
yang mampu memenuhi segala kewajiban keuangan jangka pendeknya tepat waktu
sebagai berikut :
”The liquidity of a firm is measured by its ability to satisfy its short-term obligations
berikut :
”Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
B. Rasio Likuiditas
dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia untuk memenuhi
liabilitas tersebut. Dari rasio ini banyak pandangan ke dalam yang bisa didapatkan
mengenai kompetnsi keuangan perusahaan saat ini dan kemampuan perusahaan untuk
1
James C. Van Horner dkk, Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta : Salemba Empat, 2009,
hal. 167
”Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo.” Sedangkan mengacu pada
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek nya yang akan jatuh tempo. Dan untuk
menilai tingkat likuiditas suatu perusahaan, ada beberapa rasio yang dapat digunakan,
1. Rasio Lancar
Rasio yang paling umum yang digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja
suatu perusahaan adalah current ratio, yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar. Sedangkan menurut James C. Van Horne dan John M.
Wachowicz, jr. rasio lancar adalah perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 2
Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam menganalisis rasio lancar menurut
2
James C. Van Horne dkk, opcit, hal. 167
b. Data trenddaripada aktiva lancar dan hutang lancar, untuk jangka waktu 5
menjual barangnya,
d. Present value (nilai sesungguhnya) dari aktiva lancar, sebab ada kemungkinan
tersebut sudah lama terjadi dan sulit ditagih sehingga nilai realisasinya
turun (deflasi) maka aktiva lancar yang besar (terutama ditunjukkan dalam
2. Rasio Cepat
yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas. Hal ini berarti aktiva lancar yang
memenuhi hutang – hutang tepat pada saatnya. Rasio Cepat (Quick Ratio) lebih tajam
daripada current ratio, karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid
(mudah dicairkan atau mudah diuangkan) dengan hutang lancar. Jika current ratio
tinggi tetapi quick ratio rendah, menunjukkan adanya investasi yang sangat besar
dalam persediaan. Karena hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan quick ratio sebagai rasio yang mengukur tingkat likuiditas perusahaan.
Quick Ratio yang dianggap baik adalah quick ratio diatas 100%, karena setiap Rp.1
kewajiban lancarnya dapat dijamin dengan kas dan piutang lebih dari Rp.1.
3. Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa
segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera
𝑘𝑎𝑠 + 𝑒𝑓𝑒𝑘
𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
C. Fungsi Likuiditas Bank
Likuiditas bank sangat penting karena besar likuiditas wajib minimum (LWM)
atau giro wajib minimum (GWM) bank telah di tetapkan Bank Indonesia selaku bank
sentral.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2007:95), fungsi likuiditas wajib minimum
7. Sebagai salah satu alat otoritas moneter dalam menstabilkan nilai tukar
uang.
1. Mampu memberikan rasa aman kepada para nasabah deposan, penabung, girant,
maupun kreditor lainnya. Fungsi utama likuiditas adalah jaminan bahwa uang yang di
simpan/di pinjamkan kepada bank dapat di bayar kembali oleh bank pada saat jatuh
tempo. Oleh karena itu, sepanjang bank tersebut di nilai mempunyai likuiditas tinggi,
tersebut.
2. Menjamin tersedianya dana bagi setiap pemohon kredit yang telah di setujui. Pada
dasarnya bank melakukan bisnis dengan nasabah, jika bank menolak untuk
menyediakan dana atas permohonan kredit yang telah di setujui, mungkin debitor
3. Mencegah penjualan asset secara terpaksa, apabila dalam posisi likuid cukup berat
bank tersebut mungkin tidak dapat memperpanjang pinjaman yang di terima dari
bank lain. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan terpaksa
4. Menghindarkan diri dari kewajiban membayar suku bunga yang tinggi atas dana
yang di peroleh di pasar uang. Pemilik dana akan menganggap bahwa menempatkan
Semakin sering suatu bank menggunakan fasilitas discount window, semakin tidak
KESIMPULAN
1. analisis likuiditas untuk mengetahui kondisi usaha saat ini dan sekaligus
akan datang.
dapat memenuhi semua kewajiban secara baik sesuai peraturan yang berlaku
a. Rasio lancar
b. Rasio cepat
c. Cash rasio
DAFTAR PUSTAKA
http://mypdfdownload.info/files/Jurnal