Anda di halaman 1dari 57

Unit

Pembelajaran
QU-3.2

Modul 2, semester tiga

LEAR
Pengembangan UNIT
Mutu dan 1
Pendekatannya

Proses Dan Perangkat Mutu


PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Pusat Pelatihan Internasional ILO – Turin (Italia)

Edisi pertama, 2008

Makalah ini disusun sebagai salah satu komponen ESDP (Entrepreneurial Skills
Development Programme) ASPI (Asosiasi Politeknik Indonesia) yang didanai oleh
Pemerintah Belanda.
Isi makalah ini boleh dikutip dengan bebas, selama sumbernya dituliskan. Permohonan
untuk menterjemahkan makalah ini kedalam bahasa selain Bahasa Indonesia, harus
dikirimkan ke the International Training Centre of ILO, Viale Maestri del Lavoro, 10 –
10127 Turin (Italia)
PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU .

SEMESTER 3. MODUL 3 : PENGEMBANGAN MUTU & PENDEKATANNYA

UNIT PEMBELAJARAN 2 Proses dan perangkat mutu

Penulis:Barbara Marcelis (CINOP), Sara Colonna (DELTA Programme)

Penyusunan yang digunakan dalam makalah-makalah yang dikeluarkan oleh Pusat


Pelatihan Internasional ILO, yang sesuai dengan peraturan PBB, dan penyajian materi
yang ada di dalamnya, bukanlah pernyataan pendapat Pusat Pelatihan tersebut atas
masalah apapun yang terkait dengan status hukum negara, daerah, atau wilayah
manapun yang berada dalam kewenangannya, atau masalah apapun yang terkait
dengan perubahan batas negara tersebut.
Pendapat atau pandangan apapun yang ada dalam artikel resmi yang dikeluarkan oleh
Pusat Pelatihan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis, dan pendapat atau
pandangan yang tercantum dalam artikel tersebut tidak berarti didukung atau
dianjurkan oleh Pusat Pelatihan.
Perujukan pada nama perusahaan dan produk komersil serta proses tertentu tidak
berarti adanya dukungan atau anjuran dari Dewan Buruh Dunia (ILO) atas perusahaan,
produk atau proses tersebut. Dan tidak disebutkannya perusahaan, produk komersil
atau proses tertentu tidak berarti perusahaan, produk atau proses tersebut tidak
didukung oleh ILO.
DELTA (Distance Education and Learning Technology Applications/Aplikasi Teknologi
Pendidikan dan Pembelajaran Jarak Jauh)
International Training Centre (Pusat Pelatihan Internasional) of the ILO
Viale Maestri del Lavoro, 10 – 10127 Turin, Italy
Tel.: +39-011-6936-523; +390-011-6936-111
Fax.: +39-011-6936-469; +39-011-6638-842
E-mail: delta@itcilo.org

Diterjemahkan oleh:

Dindin Sulaeman

Sinta A Majid

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 2

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2

Proses dan Perangkat Mutu

Tujuan khusus pembelajaran

1. Pendahuluan

2. Pendekatan Proses

3. Rantai Konsumen-Pemasok

4. Perangkat mutu

5. Daftar Tugas

Bibliography dan webography

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 3

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Tujuan Khusus Pembelajaran 


Di akhir unit pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

• memahami sistem proses yang saling terkait yang dibutuhkan untuk


menerapkan kebijakan dan mencapai tujuan;

• mengukur dan menganalisis efektifitas berbagai proses dalam mencapai tujuan


dan sasarannya;

• menjelaskan hubungan antara pemasok -proses dengan konsumen;

• menentukan kebutuhan dan harapan konsumen dan pihak-pihak lain yang


berkepentingan dengan menggunakan rantai konsumen-pemasok ;

• mengusahakan perbaikan sistem secara terus menerus dengan mengevaluasi


kinerjanya secara objektif.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 4

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

1. Pendahuluan

Dimana posisi kita dan kemana kita akan melangkah?

Dalam unit pembelajaran ini disajikan sebuah kerangka atau proses perbaikan kinerja
untuk mengenali dan menangani peluang-peluang perbaikan yang ada di Politeknik
saudara , dan kemudian melakukan hal serupa dengan peluang-peluang perbaikan yang
ada dalam SME.

Perangkat untuk QMS (Quality Management System/Sistem Manajemen Mutu ) adalah


perangkat-perangkat klarifikasi-pemikiran. Perangkat-perangkat ini bertujuan untuk
membantu dalam proses manajemen harian dengan mengamati apa yang terjadi dalam
organisasi, menetapkan standard kinerja terbaik untuk sebuah tim, memunculkan
peluang-peluang untuk perbaikan secara berkelanjutan dengan difasilitasi ketelitian
sistematis dalam praktek kerja tim tersebut; dan mencatat kemajuan ke arah
pencapaian tujuan yang bisa diukur.

Ada sejumlah alasan untuk melakukan pemikiran dan pengukuran. Mengumpulkan


informasi dasar, mengubah ide dan informasi menjadi alat ukur, menganalisis proses,
merancang perbaikan proses, menetapkan standard, dan mengatur kinerja.

Di semester 2 kita telah mengetahui asumsi utama dalam teori sistem, yaitu, sistem
yang terbentuk secara alami memiliki fitur-fitur sistemik yang tersirat yang, jika telah
dipahami, akan memungkinkan kita untuk mengatur sistem tersebut dengan lebih baik.
Dalam unit pembelajaran ini, kita akan menggabungkan semua yang telah kita peserta
didiki tentang input dan output sebuah proses dalam rantai konsumen-pemasok . Ada
sejumlah manfaat nyata yang bisa kita dapatkan dengan mengatur organisasi sebagai
serangkaian proses yang saling terkait dan difokuskan pada pencapaian tujuan yang
telah ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang kebutuhan konsumen dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Intinya adalah untuk menunjukkan bagaimana kita bisa mengontrol proses perbaikan
yang konstan (terus menerus) dengan menganalisis berbagai variabel proses. Untuk
bisa benar-benar memahami dan menyelami metodologi dan praktek Sistem Manajemen
Mutu (QMS), di unit pembelajaran ini akan ada pembahasan tentang perangkat-
perangkat mutu di bagian khusus. Dengan pembahasan ini, kita bisa mulai
menerapkan prinsip-prinsip yang telah kita peserta didiki dan membuat sistem
manajemen mutu memberikan manfaat bagi kita di lingkungan kita masing-masing,
mulai dari sekolah sampai perusahaan besar.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 5

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Jadi, jika kita mengubah cara Pandang kita terhadap mutu, kita akan bisa melihat
bahwa mutu tidak sekedar berkaitan dengan mengikuti prosedur, pemeriksaan,
peraturan dan undang-undang. Mutu lebih terkait dengan pengetahuan kita tentang
kebutuhan dan harapan orang-orang yang akan kita layani, penentuan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, pengukuran (penilaian) kinerja dan
perbaikan kemampuan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan semua pihak
yang berkepentingan.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 6

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

2. Pendekatan Proses

Proses itu apa?

Agar sebuah organisasi bisa berfungsi secara efektif, organisasi tersebut harus
mengetahui dan mengatur berbagai kegiatan yang saling terkait. Kegiatan
menggunakan sumber daya, yang diatur dan memungkinkan mengubah input menjadi
output bisa dianggap sebagai proses. Seringkali, output sebuah proses secara langsung
menjadi input untuk proses berikutnya.

Penerapan sistem proses dalam sebuah organisasi, digabungkan dengan identifikasi dan
interaksi proses-proses tersebut, dan pengaturannya, bisa disebut “Pendekatan
proses”.

Proses

Input (serangkaian kegi- Output


atan yg memberi ni
lai tambah)

Sumber daya

• Proses adalah kumpulan sumber daya dan kegiatan yang koheren yang
mengubah impor jadi ekspor (input jadi output).

• Proses adalah sejumlah kegiatan yang tersusun secara logis, bertujuan untuk
menentukan realisasi barang atau jasa untuk konsumen (internal).

Kegiatan atau operasi apapun yang menerima input dan mengubahnya menjadi output
adalah sebuah proses. Proses ini memiliki sejumlah karakteristik. Dengan demikian,
sebuah proses adalah serangkaian kegiatan yang berurutan dengan awal dan akhir yang
jelas. Ini juga berarti bahwa proses memiliki input dan output. Lebih jauh lagi, tiap
kegiatan dalam proses memberi nilai tambah, jika tidak, kegiatan tersebut dihilangkan
saja. Dan yang terakhir, proses berulang, artinya ada rutinitas tertentu di dalamnya.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 7

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Urutan (rangkaian) kegiatan

Di sebuah rumah sakit, proses bagi seorang spesialis dimulai pada saat konsultasi,
percakapan dengan pasien. Bagi seorang suster, proses dimulai saat dia harus mencari
berbagai data medis untuk pasien tadi. Bagi tukang resep, proses dimulai saat dia
membuat janji penebusan obat dengan pasien tersebut.

Tiap orang yang memiliki peran dalam sebuah proses memandang sebuah layanan yang
sama dengan cara yang berbeda. Tiap orang memiliki rutinitas masing-masing dan
disibukkan dengan proses ini. Orang yang berbeda dalam posisi yang berbeda harus
memperlakukan sebuah proses dengan cara yang sama, meski kegiatan yang
dilakukannya berbeda. Dengan saling mengkomunikasikan proses tersebut, serta tugas
masing-masing, tiap orang harus memfokuskan diri pada keseluruhan proses dan
layanan atau jasa yang akan mereka berikan atau buat.

Rangkaian proses adalah rantai nilai dan dengan demikian harus berawal dari kebutuhan
pihak-pihak yang berkepentingan dan berujung pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
ini. Jadi, identifikasi proses sangat dibutuhkan agar organisasi bisa mencapai tujuannya
dan memuaskan konsumen.

Tujuan-tujuan ini dicapai melalui berbagai proses, yang masing-masing menghasilkan


output yang akan menjadi input untuk proses berikutnya dalam rantai tersebut sehingga
pada akhirnya akan berujung pada pencapaian tujuan yang dikehendaki. Dengan
demikian, penentuan urutan proses sangat diperlukan. Sejumlah proses akan dikerjakan
secara bersamaan, proses lainnya dikerjakan berurutan, namun semua proses tersebut
memberikan hasil yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Maka, akan ada interaksi
antara berbagai proses tersebut yang perlu ditentukan terlebih dulu.

Penerapan ISO 9001 secara efektif mengharuskan sebuah organisasi mengetahui dan
menentukan semua proses yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
konsumen; misalnya bagaimana penjualan, perakitan, pembelian, produksi dan
administrasi mengubah pesanan konsumen menjadi sebuah barang atau jasa yang
sesuai dengan persyaratan pesanan tersebut dan bisa diberikan pada konsumen.

Identifikasi proses

Sebelum saudara mencoba menjabarkan proses-proses dalam organisasi, saudara


harus terlebih dulu mengidentifikasi berbagai proses yang ada.

Mulai dari proses utama

Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan memulai identifikasi dari proses
utama organisasi tersebut. Proses utama ini adalah proses abstrak, sebab proses ini
menjabarkan fungsi organisasi, misinya. Proses utama menunjukkan input mana yang
akan diubah menjadi output apa oleh langkah-langkah (besar) dalam proses tersebut.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 8

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Mulai dari proses utama

Setelah proses utama, berikutnya adalah proses kerja, yang diikuti oleh instruksi kerja.
Skema berikut menunjukkan bahwa tiap proses bisa dipecah menjadi beberapa sub-
proses. Secara teori, pembagian ini tidak akan pernah berakhir.

Proses utama – proses kerja –


proses detail

Sudut Pandang Konsumen

Metode lain yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi proses adalah dengan
melihatnya dari sudut Pandang konsumen. Disini, saudara berfokus pada proses yang
sedang dilacak konsumen, berhubungan dengan jasa atau barang yang diberikan oleh
perusahaan. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan curah gagasan.
Mendiskusikan dimana proses tersebut berawal dan dimana proses itu berakhir. Atau
saudara juga bisa meminta sejumlah konsumen menjabarkan proses tersebut. Dari

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 9

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

input yang mereka berikan, saudara akan bisa mengidentifikasi proses utamanya,
kemudian mengidentifikasi proses-proses kerjanya.

Mengapa proses penting?

Dengan berfokus pada prosesnya, perusahaan bisa menciptakan sebuah pendekatan


bisnis terpadu. Dengan menghubungkan berbagai proses, perusahaan akan bisa melihat
gambar besar yang menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut bisa memuaskan
konsumen dan menjadi perusahaan yang lebih kompetitif, inovatif, dan mendapatkan
keuntungan.

Sebelas alasan untuk menjabarkan proses

• Mendapatkan pandangan tentang kearah mana proses tersebut berjalan

• Memperlihatkan proses hubungan antara berbagai departemen

• Pelokalan dalam proses

• Kesatuan dan kejelasan pengaturan kerja

• Transfer ilmu yang lebih mudah dan cepat; misalnya kepada pegawai baru

• Sertifikasi

• Bertindak berdasarkan hasil, output

• Menentukan sebab

• Meningkatkan fleksibilitas

• Meningkatkan mutu output

• Berkonsentrasi pada konsumen

Setelah proses ditentukan, maka kita mulai memfokuskan diri pada perbaikan mutu
barang dan jasa secara terus menerus. Sejumlah prinsip yang penting disini adalah:
Ketahui apa yang saudara kerjakan, kerjakan dengan benar dan pertahankan atau
tingkatkan mutu ini.

Manajemen mutu terpadu berarti bahwa tiap tahap dalam proses produksi harus
berfokus pada kebutuhan konsumen, bukan hanya tahap akhirnya saja. Semua tahap
yang ada harus berfungsi sempurna untuk mencapai hasil yang sempurna. Bagi
konsumen, prinsip yang paling penting adalah: beritahu apa yang saudara lakukan dan
lakukan apa yang saudara katakan!

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 10

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Standard Internasional ini mendorong penggunaan pendekatan proses saat


menyusun, menerapkan dan meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu , untuk
meningkatkan kepuasan konsumen dengan memenuhi persyaratan atau kebutuhan
mereka.
Kelebihan pendekatan proses adalah adanya kendali terus menerus atas hubungan
antara tiap proses dalam sebuah sistem proses, dan kendali atas gabungan dan interaksi
tiap proses tersebut.
Saat digunakan dalam sistem manajemen mutu, pendekatan ini menekankan
pentingnya

• pengetahuan tentang dan pemenuhan persyaratan dari konsumen;

• pentingnya mempertimbangkan berbagai proses dalam konteks nilai tambah yang


diberikan;

• mendapatkan hasil berupa kinerja dan efektifitas proses, dan

• perbaikan proses secara terus menerus berdasarkan pada pengukuran objektif.

Model sistem manajemen mutu berdasarkan proses menunjukkan bahwa para


konsumen memainkan peran penting dalam menentukan persyaratan atau kebutuhan
mereka sebagai input. Memonitor kepuasan konsumen membutuhkan evaluasi berbagai
informasi yang terkait dengan persepsi konsumen tentang pemenuhan kebutuhan
mereka oleh organisasi tersebut. Model yang ditunjukkan di atas mencakup semua
persyaratan Standard Internasional ini, namun tidak menunjukkan proses-proses
tersebut secara detail.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 11

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Model Pendekatan Proses

Peningkatan sistem manajemen


kualitas secara terus menerus

Persyaratan Kepuasan
Produk
konsumen Realisasi konsumen
Produk

Siswa Siswa

Manajemen Pengukuran,
Sumberdaya Analisis,
Industri Industri
Perbaikan

Tanggung
Masyarakat jawab Masyarakat
Manajemen

Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Proses: proses-proses inti standard.

Standard ini didasarkan pada model konseptual yang ditunjukkan dalam gambar diatas.
Model ini disebut ‘model proses’ sebab model ini menekankan proses-proses utama yang
menjadi bagian tak terpisahkan dari standard ini. Gambar ini sedikit diubah agar bisa
diaplikasikan secara khusus dalam pendidikan dan pelatihan.

Model ini dikendalikan oleh konsumen, yang berarti segala hal yang berkaitan dengan
mutu berawal dari dan berakhir pada konsumen. Dalam gambar di atas, konsumen
ditunjukkan di sisi kiri dan kanan. Ketiga kelompok konsumen utama dalam bidang
pendidikan dan pelatihan juga ditunjukkan disana.

Input dan outputnya mungkin dan seringkali memang terkait dengan ketiga kelompok
konsumen ini, bahkan terkait juga dengan kelompok lain, seperti yang dituliskan
berikut:

• Seorang peserta didik

• Orang tua peserta didik atau pegawai

• Sebuah perusahaan atau organisasi dimana kontrak penelitian, kesepakatan


konsultasi, atau kontrak pelatihan dimasukkan.

• Sebuah industri.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 12

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

• Seorang konsumen internal (yaitu konsumen yang berada atau bekerja dalam
organisasi pemasok pendidikan dan pelatihan itu sendiri).

• Sebuah badan pemerintah, badan pembuat undang-undang, badan akreditasi, dan


semacamnya

• Kelompok masyarakat yang relevan, seperti kelompok orang tua dan warga,
anggota masyarakat secara keseluruhan.

Aliran proses utama yang berujung pada penyerahan barang dan/jasa saudara
ditunjukkan di bagian atas gambar di atas: ‘realisasi produk’.

Model ini dimulai dengan pembahasan dan spesifikasi dari konsumen – apa yang mereka
inginkan.

CATATAN: Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, hal ini memungkinkan, dan
seringkali memang berarti bahwa konsumen (peserta didik) memilih pelajaran atau
kurikulum tertentu dari brosur, buku panduan atau yang semacamnya.

Hal ini lalu menjadi input untuk sistem manajemen mutu saudara (ditunjukkan dalam
gambar sebagai bentuk elips). Input ini dimasukkan kedalam perencanaan barang
dan/atau jasa dan kedalam persyaratan barang atau jasa tersebut. Kotak ini
dimaksudkan untuk menggambarkan berbagai kegiatan yang saudara lakukan untuk
menghasilkan output berupa barang dan/atau jasa.

Model ini juga menitikberatkan pentingnya mendapatkan informasi tentang kepuasan


konsumen (panah di bagian kanan yang mengarah ke ‘pengukuran, analisis dan
perbaikan’). Pengukuran dan penilaian serta evaluasi menjadi umpan balik yang sangat
penting bagi kinerja saudara. Sistem pengukuran ini ditunjukkan dalam bentuk kotak di
sebelah kanan yang bertuliskan ‘pengukuran, analisis dan perbaikan’.

Bagian lain dari model ini menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dianggap


fundamental bagi kelancaran pelaksanaan proses realisasi barang dan/atau jasa yang
saudara produksi; yang berarti bahwa kegiatan-kegiatan ini tidak penting namun
sangat dibutuhkan untuk membantu memastikan penyampaian barang dan/atau jasa
tersebut.

Kotak ‘tanggung jawab manajemen’ dimasukkan disana untuk menekankan pentingnya


manajemen meneliti hasil dari umpan balik dan informasi lain yang diterima.

Tanggung jawab manajemen juga mencakup perlunya penentuan kebijakan, tujuan dan
sasaran oleh eksekutif senior perusahaan. Dari sini, muncullah kebutuhan akan
perencanaan yang tepat, yang juga perlu didasarkan pada hasil pengukuran.
Perencanaan mencakup penelitian terhadap proses dan memastikan bahwa penelitian-

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 13

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

penelitian tersebut tercatat dengan baik. Catatan penelitian ini perlu menjabarkan
standard pelaksanaan proses-proses tersebut.

Manajemen senior di perusahaan saudara perlu mengevaluasi sumber daya - sumber


daya yang ada, yang dimasukkan sebagai bidang kegiatan keempat dalam sistem
manajemen mutu. Sumber daya – sumber daya ini perlu dipersiapkan dalam jumlah
yang cukup untuk memastikan mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi. Sumber
daya mencakup tempat, perlengkapan dan peralatan, bahan dan manusia. Sumber daya
manusia perlu mendapatkan pelatihan untuk memastikan bahwa mereka memang
kompeten untuk menjalankan tugas yang diberikan pada mereka.

Kegiatan pengumpulan dan analisis data, yang ditunjukkan dalam kotak di sebelah
kanan, berjudul ‘pengukuran, analisis dan perbaikan’, mungkin menghasilkan usulan
perbaikan untuk sistem manajemen mutu , digambarkan sebagai panah yang mengarah
ke kotak dibagian atas, yang berjudul ‘peningkatan sistem manajemen mutu secara
terus menerus’.

Dengan persetujuan dari eksekutif senior perusahaan, kemungkinan-kemungkinan


perbaikan ini juga harus diteliti lagi sebelum diimplementasikan dengan tepat.

Jadi, ada dua mekanisme untuk melaksanakan perbaikan:

• Sebagai bagian dari sistem manajemen mutu (digambarkan dengan panah dalam
lingkaran di dalam). Ini mencakup penyesuaian yang tidak biasa, tindakan
pembetulan dan tindakan pencegahan.

• Proses pengkajian ulang, dan khususnya pengkajian manajemen, yang secara kritis
mengamati sistem manajemen mutu secara keseluruhan dan membuat perbaikan
pada sistem tersebut.

Dengan demikian, model proses dalam gambar di atas menghubungkan dan


menyatukan konsep pemastian mutu untuk perbaikan terus menerus dengan konsep
manajemen mutu keseluruhan.

FOKUS. Langkah pertama dalam tiap usaha perbaikan adalah menemukan (find)
proses yang harus diperbaiki/ditingkatkan. Saudara perlu menyusun sebuah tim yang
terdiri dari sumber daya - sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas
perbaikan tersebut. Tim ini bisa terdiri dari pemilik proses tersebut dan para staf yang
melaksanakan proses tersebut sehari-hari. Pastikan bahwa para anggota tim ini bisa
mendedikasikan beberapa jam dalam seminggu atau sebulan untuk mengerjakan proyek
ini. Pemimpin perusahaan bisa membantu memastikan bahwa waktu yang dimiliki oleh
tiap anggota tim tersebut memang memungkinkan mereka untuk melakukan hal ini.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 14

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Setelah tim saudara terbentuk, ikuti langkah-langkah berikut.

Find (Temukan) Proses Untuk Ditingkatkan


F

Organisir
O

Klarifikasi Pengetahuan yang Dimiliki tentang Proses tersebut


K

Ungkap Sebab-Sebab Jeleknya Mutu Proses


U

Start (Mulai) PDCA


S

F ind (menemukan) proses untuk ditingkatkan


Berbagai pendekatan bisa digunakan untuk mengenali peluang-peluang untuk
meningkatkan proses-proses utama atau memecahkan masalah-masalah yang ada
didalamnya. Pendekatan-pendekatan ini mencakup:

• Identifikasi berbagai varian hasil monitor secara terus menerus


terhadap berbagai indikator dan kegiatan

• Umpan balik dari klien atau staf tentang peluang perbaikan

• Proses-proses yang bervolume besar, beresiko tinggi, berpotensi


menimbulkan masalah, membutuhkan banyak sumber daya, atau
yang menunjukkan masalah-masalah keamanan

• Proses-proses yang menggambarkan prioritas strategis perusahaan

Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab dalam tahap ini mencakup:

Adakah deskripsi yang sederhana dan jelas tentang proses tersebut?

Apa proses itu?

Apa saja masalah utama yang terkait dengan proses tersebut?

Apa saja keterbatasan pandangan proses tersebut?

Apa saja keterbatasan sumberdaya proses tersebut?

Apa saja isu-isu utamanya?

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 15

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Organisir
Banyak orang dari berbagai disiplin/bidang ilmu yang akrab dengan dan bekerja dalam
proses yang akan ditingkatkan (diperbaiki) dipilih untuk berpartisipasi dalam tim
perbaikan mutu (Quality Improvement Team / QIT). Organisasi tersebut bisa
menyediakan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan oleh para staf untuk
berpartisipasi (misalnya, dengan memasukkan hal ini dalam tugas pekerjaan mereka
sehingga mereka tidak punya alasan untuk menolak, memberikan pelayanan berupa
fasilitator bermutu untuk membantu tim tersebut, dan menyediakan perangkat-
perangkat yang dibutuhkan untuk melaksanakan kerja tim tersebut).

Idealnya, tim seperti ini terdiri dari lima sampai delapan orang, dan dipimpin oleh
seorang fasilitator yang memiliki pengetahuan cukup tentang prinsip-prinsip dan
perangkat-perangkat untuk perbaikan kinerja, dan/atau oleh seorang pemimpin
kelompok yang sebenarnya adalah “pemilik proses atau sponsor”. Tim ini akan
mengikuti sebuah pendekatan terstruktur dalam tiap proyek perbaikan proses.

Tim ini akan dikenakan peraturan yang dikeluarkan oleh Performance Improvement
Committee (PIC / Dewan Perbaikan Kinerja), Direktur Eksekutif, atau badan pemerintah.

Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab dalam tahap ini mencakup:

Adakah orang yang bekerja dalam proses ini, termasuk konsumen


internal dan eksternal?

Adakah pemilik proses usaha tersebut?

Adakah tim yang mengenal baik proses tersebut?

Adakah panduan dan dukungan teknis yang tersedia?

Klarifikasi Pengetahuan yang Dimiliki tentang Proses tersebut


Idealnya, semua proyek perbaikan kinerja dimulai dengan penentuan titik tolak
menggunakan pengukuran hasil. Jika tidak ada data yang tersedia atau tidak ada titik
tolak kinerja yang dibuat untuk proses tersebut, tim tadi akan mengidentifikasi elemen-
elemen data utama yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja proses tersebut secara
efektif. Setelah data tersebut dikumpulkan, tim akan melakukan proses analisis.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 16

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab dalam tahap ini mencakup:

Siapa saja konsumennya?

Apa saja kebutuhan mereka?

Perlukah keterbatasan ditentukan?

Bagaimana aliran proses tersebut sebenarnya?

Adakah kompleksitas/ketidaksibukan yang tidak perlu?

Apa saja hasil/cara terbaik agar proses tersebut bisa berhasil?

Perangkat Perbaikan Mutu (QIT) yang bisa digunakan


dalam tahap perbaikan kinerja proses ini mencakup:

-Perangkat Pengumpulan Data

-Diagram Garis

Ungkap Sebab-Sebab Jeleknya Mutu atau Variasi Proses

Analisa objektif terhadap data, yang didapat melalui penggunaan teknik-teknik kendali
proses secara statistik, akan dilakukan oleh tim. Identifikasi akar masalah adalah
tujuan analisis ini. Tim akan menggunakan sarana (perangkat) resmi seperti diagram
sebab-akibat, diagram Pareto, atau teknik kelompok nominal untuk mengidentifikasi
penyebab masalah dan menentukan prioritas untuk pengambilan keputusan.

Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab dalam tahap ini mencakup:

Apa saja penyebab utama variasi proses atau jeleknya mutu ?

Karakteristik utama yang mana saja yang bisa diukur?

Apa . . . siapa . . . dimana . . . kapan . . . bagaimana data akan


dikumpulkan?

Apakah data tersebut menggambarkan penyebab variasi yang umum atau


khusus?

Penyebab variasi yang mana yang bisa kita ubah untuk meningkatkan/memperbaiki
proses tersebut?

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 17

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Perangkat Perbaikan Mutu (QIT) yang bisa digunakan


dalam tahap perbaikan kinerja proses ini mencakup:

-Diagram Batang dan Diagram Irisan

-Diagram Sebab-Akibat (diagram Ishikawa, diagram tulang ikan)

-Histogram

-Pengambilan suara terbanyak

-Diagram Pareto

-Diagram Pelaksanaan dan Kendali

-Diagram Acak

Start (mulai) PDCA


Pemilihan dan penyusunan prioritas usulan perbaikan proses akan didasarkan pada
keputusan tim tentang apakah usulan terpilih tersebut akan menghasilkan perbaikan
yang paling besar atau tidak. Usulan perbaikan tambahan juga bisa disampaikan (yaitu
usulan perbaikan yang kurang memiliki dampak terhadap perbaikan secara keseluruhan)
tapi akan menghasilkan pencapaian sejumlah perbaikan dalam proses/akar masalah
yang bisa diukur.

Jika teridentifikasi adanya hambatan-hambatan yang menghalangi implementasi usulan


perbaikan utama (usulan perbaikan ideal), maka tim harus mengusulkan alternatifnya,
meski dampak positif yang diberikan oleh usulan alternatif tersebut mungkin tidak
sebesar dampak yang dimiliki oleh usulan perbaikan utama. Pemilihan prioritas
perbaikan bisa didasarkan pada faktor-faktor berikut:

• Kemampuan untuk memberikan dampak positif pada misi program

• Kompleksitas dan stabilitas sistem yang membutuhkan perhatian

• Penting tidaknya dilihat dari kacamata hukum atau peraturan perundangan

• Keamanan, keselamatan, atau isu lain yang bisa memunculkan resiko bagi individu

• Kemungkinan peningkatan harapan konsumen

• Keandalan dan stabilitas sistem baru tersebut dibandingkan dengan sistem lama.

• Tingkat kepentingan perbaikan proses dalam organisasi tersebut

Kesempatan untuk mengurangi biaya atau meningkatkan pendapatan

Fase perancangan untuk tiap perbaikan proses akan menggunakan perangkat-perangkat


tertentu untuk mencapai tujuannya. Perangkat-perangkat ini mungkin mencakup, tapi

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 18

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

tidak terbatas pada berikut ini: diagram garis proses tersebut, diagram sebab-akibat,
diagram kemiripan (afinitas), analisis dampak mode kegagalan dan analisis kritis.
Perangkat-perangkat ini bisa digunakan sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk
merancang sebuah proses yang paling cocok untuk perubahan yang diinginkan pada
proses atau hasil.

Pertanyaan-pertanyaan dan tindakan-tindakan penting yang harus dijawab dan


dilakukan dalam tahap ini mencakup:

Pemilihan bagian proses yang akan diperbaiki.

Apa saja usulan yang ada untuk perbaikan proses?

Menyusun pernyataan misi.

Perubahan apa saja untuk proses tersebut yang paling terjangkau (baik

Perangkat Perbaikan Mutu (QIT) yang bisa digunakan dalam


tahap perbaikan kinerja proses ini mencakup:

-Diagram Afinitas (Kemiripan)

-Diagram Sebab-Akibat

-Analisis Dampak dan Mode Kegagalan

-Diagram Garis
dari segi
harga maupun waktu dan peluang)?

Plan (Perencanaan) Proses Perbaikan


P

Do (Pelaksanaan) Perbaikan, Pengumpulan dan Analisis Data


D

Check (Pemeriksaan) Hasil dan Peserta didikan yang diambil


C

Act (Bertindak) dengan Menggunakan, Menyesuaikan atau


A
Mengabaikan Perubahan

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 19

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Lingkaran Deming

Dalam LU 3.1.4 saudara telah mempelajari


kontribusi guru Sistem Manajemen Mutu (QMS)
Edward Deming, dan Lingkaran Demingnya. Siklus
Plan – Do – Check – Act (PDCA) ini adalah prinsip
kerja standard sistem manajemen ISO.

Siklus ini adalah cara untuk menggali berbagai proses,


mulai dari yang sangat sederhana sampai yang paling
kompleks. Biasanya, jika saudara harus memonitor
proses yang kompleks, saudara bisa memecah proses
tersebut menjadi bagian-bagian kecil dan menerapkan PDCA dari sub-proses
spesifik sampai ke keseluruhan proses sebagai kesatuan.

Plan (Perencanaan) Proses Perbaikan


Disini, tim akan mengumpulkan hasil rangkuman akhir tentang proyek tersebut dan
menyajikannya pada pemimpin kelompok yang mensahkannya. Persetujuan (dukungan)
atas usulan perubahan akan terjadi di level ini dengan dukungan dan kepemimpinan
yang diberikan untuk perubahan proses tersebut. Persetujuan akhir atas usulan
perubahan proses berada di tangan Direktur Eksekutif atau pemimpin senior program
tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab dalam tahap ini mencakup:

Apa perbaikan proses yang perlu dilakukan?

Langkah apa dalam proses tersebut yang akan diubah?

Adakah resiko tertentu terkait dengan perubahan tersebut?

Berapa biaya perubahan tersebut (dalam bentuk uang, waktu, sumber


daya [manusia dan bahan])?

Siapa saja yang akan terpengaruh oleh perubahan tersebut?

Siapa pemilik proses tersebut? Apakah dia ikut serta dalam proses perencanaan
perbaikan?

Siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan perubahan proses


tersebut?

Apa yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan perubahan proses tersebut?

Dimana perubahan tersebut akan diimplementasikan (satu unit terpisah atau seluruh
perusahaan)? Apakah diperlukan uji coba sebelum implementasi di tingkat
perusahaan?

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 20

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Bagaimana implementasi tersebut akan dikendali?

Di tahap mana pengukuran dilakukan untuk memonitor efektifitas perubahan?

Bagaimana data akan dikumpulkan dan oleh siapa?

Data apa yang harus dikumpulkan untuk mengukur perbaikan?

Perangkat Perbaikan Mutu (QIT) yang bisa digunakan


dalam tahap perbaikan proses ini mencakup:

-Diagram Sebab-Akibat

-Diagram Garis

Do (Pelaksanaan) Perbaikan, Pengumpulan dan Analisis Data


Saat usulan perubahan pada proses dan sistem diimplementasikan, proyek tersebut
akan berfokus pada pergeseran dari pendekatan rancangan proses / pemecahan
masalah ke pendekatan ‘menggenggam keuntungan’ kemudian ke pengumpulan dan
analisis data.

Sebagai bagian dari usulan-usulannya, tim akan merekomendasikan elemen-elemen


data tertentu yang dibutuhkan untuk terus menerus memonitor hasil perbaikan proses.

Pertanyaan dan tindakan penting yang harus dijawab dan dilakukan dalam
tahap ini mencakup:

Pengumpulan data.

Analisis data.

Adakah perubahan signifikan dalam usaha pengendalian atau pengumpulan


data?

Perangkat Perbaikan Mutu (QIT) yang bisa digunakan


dalam tahap perbaikan proses ini mencakup:

-Diagram Batang dan Diagram Irisan

-Diagram Sebab-Akibat

-Perangkat Pengumpulan Data

-Diagram Garis

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 21

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Check (Pemeriksaan) Hasil Analisis dan Peserta didikan yang Didapat


Dalam beberapa kasus, tim akan terus harus mengkaji data yang didapat dari kegiatan
memonitor terus menerus dan harus mengevaluasi kinerja proses dalam rentang waktu
yang telah ditentukan. Dalam kasus lain, tambahan kegiatan pengawasan yang
diperlukan akan digabungkan kedalam proses pengawasan program secara terus
menerus, dan hasil perbaikan ini akan dilaporkan lewat komite yang telah ada atau
lewat laporan departemen. Setelah pemimpin perusahaan menentukan bahwa
perubahan proses telah dilaksanakan dan dipertahankan, maka pengawasan tersebut
bisa dihentikan.

Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab dalam tahap ini


mencakup:

Apakah proses tersebut meningkat sesuai harapan?

Jika dilihat dari sudut Pandangkonsumen, apakah proses tersebut


meningkat?

Apakah data yang ada mendukung perbaikan tersebut?

Bagaimana usaha tim bisa ditingkatkan?

Perangkat Perbaikan Mutu (QIT) yang bisa digunakan


dalam tahap perbaikan proses ini mencakup:

Diagram Batang dan Diagram Irisan

Perangkat Pengumpulan Data

Histogram

Diagram Pelaksanaan dan Kendali

Diagram Acak

Act (Bertindak) dengan Menggunakan, Menyesuaikan atau Mengabaikan

Perubahan

Jika diputuskan bahwa perubahan belum dipertahankan atau belum terbukti efektif
setelah dicoba, tim bisa:

• Mengevaluasi hambatan-hambatan keberhasilan perubahan proses, dan menyusun


strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 22

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

• Mengusulkan alternatif lain untuk mengganti perubahan yang telah diusulkan


tersebut

• Meneliti lebih lanjut proses dan alasan kegagalan dalam mempertahankan perbaikan

Sekarang lakukan LATIHAN PEMBELAJARAN QU3.2-AS1/4


“SIKLUS DEMING” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas
di akhir Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti
catatan panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan
Portofolio Bukti

Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab dalam tahap ini


mencakup:

Haruskah saudara menggunakan, menyesuaikan atau mengabaikan


perubahan tersebut?

Perlukah saudara menggunakan pendekatan ‘menggenggam


keuntungan’?

Bagian mana dari proses perbaikan tersebut yang perlu distanda risasi?

Kebijakan dan prosedur apa yang perlu direvisi?

Siapa yang perlu diberitahu tentang perubahan ini?

Apa yang harus diukur untuk memastikan manfaatnya telah didapatkan?

Apa saja langkah berikutnya yg harus diambil untuk terus meningkatkan proses ini?

Baca handout “RBM” yang bisa ditemukan di


Bagian handout untuk Semester 3 dan kerjakan
Tugas “SIRAMAN DAN PERCIKAN” yang
terlampir.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 23

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

3. Rantai konsumen - pemasok

Proses adalah bahan penyusun rantai nilai yang bisa dianggap sebagai proses makro
yang tersusun dari berbagai sub proses, sebuah mata rantai yang mengikat konsumen
dan pemasok .

Konsumen dan pemasok eksternal.

Para konsumen dan pemasok eksternal ini memiliki kekuatan tawar menawar dengan
perusahan atau organisasi yang sedang mengejar posisi diantara para pesaingnya.
Mereka memiliki kekuatan tawar menawar yang ditantang oleh sebuah organisasi dan
para pesaingnya untuk mendapatkan kelebihan kompetitif di pasar. Dalam pertarungan
memperebutkan pasar, persaingan tidak hanya muncul dari pemain lain. Persaingan
dalam sebuah industri sebenarnya berakar pada ekonomi yang mendasarinya, dan
kekuatan kompetitif yang ada akan bisa bertahan dengan baik melebihi para pesaing
yang telah mapan dalam industri tertentu.

Kelebihan kompetitif adalah kemampuan untuk membuat perusahaan tampak berbeda


di mata para konsumen dan kemampuan untuk memberikan harga tinggi.

Maka, keberagaman adalah pola perilaku yang mendasari keberhasilan; semakin


beragam lingkungannya, semakin besar pula jumlah variabel kemungkinan yang
signifikan yang bisa memberikan manfaat berbeda pada tiap orang. Bisakah evolusi
acak dirancang untuk bisnis? Inilah fungsi strategi.

Elemen-elemen dasar persaingan strategis adalah:

• Kemampuan untuk memahami perilaku kompetitif, konsumen, penyandang dana


dan sumberdaya yang terus-menerus berinteraksi

• Pemahaman tentang bagaimana gerakan strategis tertentu bisa menyeimbang


kan kembali keseimbangan (atau mungkin juga ketidak seimbangan) kompetitif.

• Sumber daya bagi para pengguna baru

• Kemampuan untuk memprediksi resiko dan keuntungan

• Kemauan untuk bertindak

• Komitmen dan dedikasi seluruh bagian organisasi

Dalam tabel berikut saudara akan melihat gambaran kasar kekuatan-kekuatan dasar
yang membentuk interaksi manusia dalam pengembangan strategi ekonomi. Kerangka
kerja ini berguna untuk memahami fokus pada mutu untuk meningkatkan kelebihan
kompetitif organisasi apapun.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 24

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

PENGEMBANGAN STRATEGI EKONOMI

Masyarakat Reputasi

Kondisi dan tren


Kapabilitas
lingkungan: Kompetensi

Sejarah
Ekonomi, Politik, Khusus:

Pertimba…
Teknik, Sosial, Fisik Finansial
Manajerial

Negara
Fungsional
Organisasional

Gabungan semuanya Sumber daya peru-


sahaan yang me-
ningkatkan dan
Peluang dan membatasi peluang

…ngan!
resiko dunia Identifikasi kelebi-
Identifikasi han dan kekuran-
Penelitian gan
Penilaian Program untuk
resiko meningkatkan ka-
pabilitas

Evaluasi untuk menentukan gabungan terbaik antara pe-


luang dan sumber daya

Strategi Ekonomi pemilihan produk dan pasar

Konsep konsumen internal mungkin tampak wajar dan biasa-biasa saja, namun untuk
membuat para pegawai menerapkan konsep ini, ada teramat banyak hal yang terlibat
didalamnya. Proses internal atau sistem kerja harus diidentifikasi dan ditentukan.
Sistem kerja adalah cara sebuah organisasi mengorganisir dirinya sendiri untuk
melakukan pekerjaan. Perumusan sistem ini mengaitkan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan dengan tujuan kegiatan produksi barang dan jasa serta dengan tujuan
perusahaan.

Tiap sambungan memiliki tindakan yang diharuskan dan diharapkan yang perlu
ditentukan. Di sebuah pabrik, fungsi bagian pengiriman memiliki tindakan yang
diharapkan yang berupa pengiriman barang tepat waktu pada konsumen. Fungsi bagian
produksi harus menyediakan produk untuk dikirimkan untuk memenuhi pesanan
konsumen. Bagian pembelian harus menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh
bagian produksi tepat waktu agar jadwal produksi bisa terpenuhi. Semua proses ini
menunjukkan rantai konsumen - pemasok didalam organisasi atau perusahaan.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 25

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Pendekatan sistem kerja mengatur dan memprioritaskan pekerjaan selain memperjelas


peran pegawai dimana kerjasama dan inovasi bisa terjadi.

Sub proses mendukung para pegawai yang memproduksi dan mengirimkan barang atau
jasa. Proses-proses pendukung meliputi sumber daya manusia, manajemen fasilitas
dan layanan teknologi1.

Pengukuran kinerja digabungkan dengan penyusunan prioritas kerja. Kegiatan ini


mengidentifikasi dan mengukur kegiatan-kegiatan yang penting untuk melayani
pelanggan, baik internal maupun eksternal. Ada ungkapan lama yang selalu berlaku
“semua yang diukur berarti telah selesai dikerjakan.” Pengukuran membantu
manajemen melakukan tugasnya berdasarkan fakta yang ada. Bagian Produksi
mungkin memiliki tujuan pengerjaan seperti penyelesaian pembuatan pesanan tepat
waktu. Bagian Pembelian mungkin bisa diukur berdasarkan frekuensi atau persentase
persediaan barang yang habis terpakai. Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa yang
dilakukan pegawai untuk mendukung pengiriman barang dan/atau jasa?” atau “Barang
apa saja yang mereka produksi?” membantu mengidentifikasi apa yang harus diukur.
Pengukuran membantu para pegawai lebih fokus pada prioritas dan pelayanan
konsumen internal mereka.

Strategi perbaikan mungkin mencakup pembagian informasi tentang strategi-strategi


yang berhasil digunakan ke seluruh bagian perusahaan, program pengakuan dan hadiah
untuk inovasi, informasi dari konsumen proses internal, penggunaan teknologi alternatif
dan analisis proses. Sejumlah perusahaan mungkin perlu perancangan ulang sistem
secara keseluruhan untuk mencapai layanan konsumen internal yang efektif.

Sekarang kerjakan LATIHAN PEMBELAJARAN QU3.2-AS2/4


“INPUT-OUTPUT PRODUK” yang bisa saudara temukan di
Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu
mengikuti catatan panduan yang terkait dengan Jurnal
Pembelajaran dan Portofolio Bukti

Sistem Rantai Nilai

Rantai nilai sebuah perusahaan adalah bagian dari sebuah sistem yang lebih besar yang
mencakup rantai-rantai nilai yang bergerak ke atas kearah pemasok dan kebawah

1
Untuk penjelasan rinci tentang manajemen sumber daya silakan lihat LU3.4

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 26

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

kearah penyalur dan konsumen. Porter menyebut rangkaian nilai ini sebagai sistem
nilai, yang konsepnya ditunjukkan sebagai berikut:

Rantai
Rantai nilai Rantai Rantai
nilai perusaha nilai nilai
penyedia an penyalur pembeli

Hubungan-hubungan seperti ini muncul tidak hanya dalam rantai nilai perusahaan, tapi
juga ada diantara rantai-rantai nilai yang lain. Meski perusahaan yang menunjukkan
tingkat integrasi vertikal yang tinggi memiliki kegiatan ke atas dan ke bawah yang
dikoordinasikan dengan lebih baik, perusahaan yang memiliki tingkat integrasi vertikal
yang lebih rendah juga bisa menjalin kesepakatan dan kerjasama dengan pemasok dan
rekan penyalur untuk mencapai koordinasi yang lebih baik. Jelas, keberhasilan sebuah
perusahaan dalam membuat dan mempertahankan kelebihan kompetitif tidak hanya
tergantung pada rantai nilainya, namun juga pada kemampuannya mengatur sistem
nilai dimana perusahaan tersebut menjadi salah satu bagiannya.

Rantai konsumen - pemasok harus dibuat agar bisa membangun mutu barang dan jasa
yang diberikan. Perusahaan-perusahaan tradisional hanya bisa mengidentifikasi
konsumen dan pemasok diluar organisasi mereka.

Maka, ada spesifikasi dan persyaratan tertulis untuk tiap bahan yang dibeli dan untuk
tiap barang yang dijual. Inspeksi biasanya dilaksanakan di tahap pasokan persediaan
dan pengiriman. Inspeksi (pemeriksaan) seperti ini tidak bisa meningkatkan mutu
sebab tidak ada yang tahu apa yang terjadi saat sedang tidak ada inspeksi. Saat
inspeksi gagal mengendalikan mutu, perusahaan meningkatkan kuantum inspeksinya,
dengan lebih banyak orang yang melakukan inspeksi dibanding yang melakukan
produksi. Saat cara ini juga tidak berhasil, mereka mengaku kalah dan beranggapan
bahwa mereka harus seumur hidup mengalami masalah tersebut. Strategi-strategi yang
digunakan oleh banyak perusahaan ini, dalam pelaksanaannya, sangat meningkatkan
pengeluaran. Peningkatan pengeluaran hanya untuk inspeksi tidaklah menguntungkan.
Inspeksi hanya meningkatkan biaya produksi, tanpa memberi nilai tambah. Tujuan
organisasi haruslah mengurangi inspeksi sampai seminimal mungkin dan tetap bisa
mengontrol mutu barang atau jasa yang diproduksi. Tujuan ini bisa tercapai melalui
pembentukan rantai konsumen - pemasok dalam organisasi.

Saat konsep mutu berubah, perusahaan-perusahaan menyadari bahwa mutu harus


dibangun pada barang atau jasa dengan cara membangun mutu kedalam prosesnya.
Persyaratan mendasar untuk membangun mutu kedalam proses in adalah kendali
terus menerus atas mutu proses sehingga mutu tiap tahap proses produksi bisa
dipastikan. Hal ini bisa dicapai dengan membentuk rantai konsumen-pemasok, di tiap

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 27

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

perusahaan, yaitu dengan membagi proses menjadi sejumlah sub proses dan
membentuk rantai konsumen – pemasok dalam organisasi tersebut. Maka, kunci untuk
membangun mutu ke dalam proses adalah dengan mengidentifikasi konsumen dan
pemasok internal.

Rantai konsumen – pemasok terdiri dari pembagian seluruh proses produksi atau
pemberian jasa, dimulai dari pemasok (pemasok) eksternal dan berakhir di konsumen
eksternal, dalam sejumlah subproses yang ditentukan dengan pasti dalam organisasi
tersebut. Tiap sub proses memiliki pemilik, yang sebenarnya bertanggung jawab untuk
memberikan output ke konsumen internal setelah menerima input yang benar dari
pemasok internal dan memberi nilai tambah. Semua sub proses saling terkait dan
membentuk sebuah rantai. Sejumlah sub proses akan berakhir pada konsumen internal.
Sejumlah sub proses akan memiliki pemasok eksternal. Tidak ada sub proses yang bisa
berdiri sendiri. Semua sub proses akan saling terkait.

Semua input untuk sub proses harus memiliki spesifikasi. Tiap output harus memiliki
spesifikasi. Kesesuaian antara semua item yang diterima, dimiliki, atau dijual dengan
spesifikasi masing-masing harus diverifikasi. Pemilik sub proses akan menerima input
untuk sub prosesnya dari pemasok internal atau eksternal setelah terlebih dulu
memverifikasi kesesuaian input tersebut dengan spesifikasinya. Pentingnya verifikasi ini
tidak perlu dijelaskan lagi. Verifikasi bisa sesederhana pemeriksaan langsung atau
penghitungan langsung. Atau bisa juga dilakukan dengan pemeriksaan secara detail,
tergantung pada seberapa penting item tersebut.

Pemilik sub proses harus mengambil alih tanggung jawab dari pemasok sebelum mulai
menggunakan input yang diterimanya. Maka, sebelum menerima sebuah barang, dia
harus melakukan inspeksi yang diperlukan untuk memastikan bahwa dia menerima
pasokan tersebut sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang telah ditentukan. Dia
tidak bisa menyalahkan pemasok setelah barang tersebut diterima. Dalam hal ini,
pemilik sub proses harus bertindak sebagai konsumen. Dengan demikian, dia perlu
mengetahui terlebih dulu apa yang dibutuhkannya untuk memenuhi tanggung jawabnya
sebagai seorang pemilik sub proses. Sama halnya saat dia mengirimkan output sub
prosesnya. Dia harus bertindak sebagai seorang pemasok yang menyerahkan item
yang telah diproses kepada konsumen.

Dengan demikian, tiap pemilik sub proses memiliki seorang pemasok dan seorang
konsumen. Semua orang yang memberikan input pada pemilik proses adalah pemasok
semua orang yang menerima input dari pemilik proses adalah konsumen bagi pemilik
proses tersebut.

Jika konsep ini dibuat dalam sebuah organisasi dan jika semua pemilik, konsumen dan
pemasok memahami peran masing-masing dan melaksanakan fungsinya dengan

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 28

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

bertanggung jawab, maka penyeliaan dan manajemen tidak akan terlalu dibutuhkan
lagi.

Hal ini akan menghasilkan tim yang lebih kuat. Penyeliaan atau inspeksi hanya
dibutuhkan jika proses tersebut terhambat. Jika tidak, maka proses pasti akan berjalan
lancar:

1) Pemilik proses menerima input dari konsumennya berdasarkan spesifikasi;

2) Dia memproses input tersebut lebih jauh sesuai dengan persyaratan prosesnya dan
menghasilkan output yang sesuai dengan spesifikasi;

3) Spesifkasi output ini kemudian menjadi spesifikasi input untuk proses berikutnya,
yang menerima item dari tahap sebelumnya.

Dengan cara ini, akan ada spesifikasi untuk semua output dari semua sub proses dalam
organisasi. Ini akan menghasilkan mutu di seluruh proses dan persyaratan tiap proses
akan bisa ditentukan dengan sangat tepat dan akurat.

Tiap sub proses harus ditentukan dengan jelas oleh pemiliknya sehingga para pegawai
atau pekerja bisa melaksanakan fungsinya dengan baik sebagai konsumen dan
pemasok. Sub proses, pemiliknya, konsumen dan pemasok harus dicatat dan para
pegawai harus dilatih dan dimotivasi untuk mempraktekkan rantai konsumen-pemasok .

Sekarang kerjakan LATIHAN PEMBELAJARAN QU3.2-AS3/4


“MENGIDENTIFIKASI RANTAI KONSUMEN-PEMASOK ” yang
bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran
ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan panduan yang terkait
dengan Jurnal Pembelajaran dan Portofolio Bukti

Sekarang kerjakan LATIHAN PEMBELAJARAN QU3.2-AS4/4


“PERUBAHAN DALAM SEKOLAHAN” yang bisa saudara
temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini. Ingatlah
untuk selalu mengikuti catatan panduan yang terkait dengan Jurnal
Pembelajaran dan Portofolio Bukti

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 29

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

4. Perangkat-Perangkat Mutu

Para ahli mutu memberi berbagai nama untuk tujuh perangkat dasar mutu berikut,
pertama kali dicetuskan oleh Kaoru Ishikawa, profesor teknik di Universitas Tokyo dan
penemu ‘lingkaran mutu ’.2

Perjalanan mutu dimulai dengan penguasaan perangkat-perangkat ini, yang tidak bisa
dihilangkan sepanjang pendekatan proses untuk kendali dan perbaikan mutu .

Ketujuh perangkat dasar mutu (The seven basic quality tools ) tersebut adalah:

• Diagram sebab-akibat (Cause-and-effect diagram – juga disebut diagram


Ishikawa atau diagram tulang ikan): Mengidentifikasi berbagai kemungkinan
penyebab sebuah dampak atau masalah dan memisah-misahkan berbagai ide
kedalam kategori-kategori yang berguna.

• Lembar periksa (Check sheet): Sebuah formulir terstruktur yang dipersiapkan


untuk mengumpulkan dan menganalisis data; sebuah perangkat umum yang bisa
digunakan untuk berbagai tujuan dengan sedikit penyesuaian.

• Diagram kendali (Control charts): Diagram yang digunakan untuk meneliti


bagaimana sebuah proses berubah dalam rentang waktu tertentu.

• Histogram: Bentuk diagram yang paling sering digunakan untuk menunjukkan


distribusi, atau seberapa sering tiap nilai yang berbeda muncul dalam satu
rangkaian data.

• Diagram Pareto (Pareto charts): Menunjukkan faktor mana yang lebih signifikan
dalam bentuk grafik batang.

• Diagram tersebar (Scatter diagram): Diagram yang terdiri dari sepasang data
numeris, satu variabel di tiap sumbu, untuk melihat hubungan.

• Stratifikasi (Stratification): Sebuah teknik yang memisahkan data yang didapat


dari sejumlah sumber sehingga muncul pola yang bisa diamati (beberapa daftar
mengganti ‘stratifikasi’ dengan ‘diagram garis’ atau ‘diagram pelaksanaan’).

2
Silakan lihat LU3.1.5 guru Manajemen Kualitas

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 30

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

PERANGKAT MUTU 1
DIAGRAM SEBAB-AKIBAT

Diagram Tulang Ikan (Fishbone - diagram)

Juga Disebut: Diagram Sebab-Akibat, Diagram Ishikawa (Cause-and-Effect


Diagram, Ishikawa Diagram)
Variasi: diagram sebab enumerasi, diagram proses tulang ikan, diagram waktu-
tunda tulang ikan, CEDAC (cause-and-effect diagram with the addition of cards),
diagram tulang ikan hasil yang diinginkan, dan diagram terbalik tulang ikan.

Deskripsi

Diagram tulang ikan mengidentifikasi berbagai kemungkinan penyebab sebuah


dampak atau masalah. Diagram ini bisa digunakan untuk menyusun ide-ide dalam
sesi curah gagasan. Diagram ini memisah-misahkan berbagai ide secara langsung
dan memasukkannya kedalam kategoi-kategori yang berguna.

Kapan Saat untuk Menggunakan Diagram Tulang Ikan

Saat mengidentifikasi kemungkinan penyebab untuk suatu masalah.

Khususnya saat pemikiran para anggota tim cenderung beragam dan berbeda-beda.

Prosedur Pembuatan Diagram Tulang Ikan

Bahan yang dibutuhkan: papan tulis (whiteboard), spidol.

Sepakati masalah (dampak) yang akan dibahas. Tuliskan di bagian tengah sebelah
kanan papan tulis. Gambar sebuah kotak mengelilinginya dan gambar sebuah
panah horizontal ke arah kotak tersebut.

Lakukan curah gagasan tentang kategori-kategori utama penyebab masalah


tersebut. Jika hal ini sulit dilakukan, gunakan penjudulan yang umum:

• Metode
• Mesin (perlengkapan)
• Orang (kesalahan manusia)
• Bahan
• Pengukuran
• Lingkungan
Tuliskan kategori-kategori penyebab ini sebagai cabang dari panah utama tadi.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 31

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Lakukan curah gagasan tentang semua kemungkinan penyebab masalah.


Tanyakan: “Mengapa hal ini terjadi?” Saat tiap ide disampaikan, fasilitator
menuliskannya sebagai cabang dari kategori yang sesuai. Sebab-sebab ini bisa
dituliskan beberapa kali jika terkait dengan berbagai kategori.

Tanyakan lagi “Mengapa hal ini terjadi?” untuk tiap sebab. Tuliskan sub-sebab
sebagai cabang dari sebab-sebab tadi. Terus tanyakan “Mengapa?” dan perdalam
tiap level sebab yang ada. Jumlah cabang menunjukkan hubungan sebab akibat.

Setelah semua anggota kelompok kehabisan ide, fokuskan perhatian pada tempat
di gambar yang jumlah idenya paling sedikit.

Contoh Diagram Tulang Ikan

Diagram tulang ikan berikut dibuat oleh sebuah tim produksi yang mencoba
mengetahui sumber kontaminasi besi yang terjadi secara berkala. Tim tersebut
menggunakan keenam penjudulan umum untuk memunculkan ide. Banyaknya
cabang yang muncul menunjukkan pemikiran menyeluruh tentang penyebab
masalahnya.

Misalnya, di bawah judul ‘Mesin,’ ide ‘materi konstruksi’ menunjukkan empat jenis
perlengkapan dan sejumlah nomor mesin yang spesifik.

Perhatikan bahwa sejumlah ide muncul di dua tempat yang berbeda. ‘Kalibrasi’
muncul dibawah ‘Metode’ sebagai faktor prosedur analisis, dan juga muncul di
bawah ‘Pengukuran’ sebagai penyebab kesalahan laboratorium. ‘Peralatan besi’
bisa dianggap sebagai masalah ‘Metode’ saat mengambil sampel atau bisa juga
dianggap sebagai masalah di bidang ‘Manusia’ jika terkait dengan personil
perawatan peralatan tersebut.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 32

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

PERANGKAT MUTU 2
CHECK SHEET (LEMBAR PERIKSA)

LEMBAR PERIKSA
Juga disebut: defect concentration diagram (diagram konsentrasi
kesalahan)
Deskripsi
Lembar periksa adalah sebuah formulir terstruktur dan disiapkan untuk mengumpul
kan dan menganalisis data. Ini adalah perangkat umum yang bisa digunakan untuk
berbagai keperluan.
Kapan Saat untuk Menggunakan Lembar Periksa
Saat data bisa diamati dan dikumpulkan berulang-ulang oleh orang yang sama atau
di tempat yang sama.
Saat mengumpulkan data tentang frekuensi atau pola kejadian, masalah,
kesalahan, lokasi kesalahan, penyebab kesalahan, dan sebagainya.
Saat mengumpulkan data dari proses produksi.
Prosedur Penyusunan Lembar Periksa
Tentukan kejadian atau masalah apa yang akan diamati. Buat definisi opera
sionalnya dan Tentukan kapan data akan dikumpulkan dan untuk berapa lama.
Susun formulirnya. Atur sedemikian rupa hingga data bisa dicatat hanya dengan
memberi tanda centang atau tanda silang atau simbol-simbol lain yang serupa
sehingga data tidak perlu disalin ulang untuk analisis.
Namai semua kotak di formulir tersebut.
Ujilah lembar periksa dalam jangka waktu yang singkat untuk memastikan bahwa
lembar tersebut bisa mengumpulkan data yang tepat dan mudah digunakan.
Tiap kali kejadian atau masalah yang ingin diteliti muncul, masukkan datanya ke
dalam lembar periksa.
Gangguan Telpon
Alasan Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Total
20
Salah sambung

10
Meminta informasi

19
Bos

12 6 10 8 13 49
Total

Contoh Lembar Periksa

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 33

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Contoh Lembar Periksa


Gambar diatas adalah sebuah lembar periksa yang digunakan untuk mengumpulkan
data gangguan telepon. Tanda garis dimasukkan sebagai data yang dikumpulkan
selama beberapa minggu.

PERANGKAT MUTU 3
CONTROL CHART (DIAGRAM KENDALI)

DIAGRAM KENDALI

Juga disebut: Statistical Process Conrol (kendali proses statistik)

Variasi
Berbagai jenis diagram kendali bisa digunakan, tergantung pada jenis datanya.
Dua kelompok paling utama adalah diagram kendali untuk data variabel dan data
atribut.
Data variabel diukur dengan skala berkelanjutan. Misalnya: waktu, berat, jarak,
atau suhu bisa diukur dalam bentuk pecahan atau desimal. Bisa diukur dengan
sangat tepat menjadi syarat data variabel.
Data atribut dihitung dan tidak mungkin memiliki bentuk pecahan atau desimal.
Data atribut muncul saat saudara menentukan hanya keberadaan atau ketiadaan
sesuatu: keberhasilan atau kegagalan, penerimaan atau penolakan, benar atau
tidak benar. Misalnya, sebuah laporan mungkin saja memiliki empat atau lima
kesalahan, tapi tidak mungkin memiliki empat setengah kesalahan.

Diagram variabel
Diagram x dan R (averages and range chart / diagram rata-rata dan rentang)
Diagram x dan s
Diagram tersendiri (juga disebut diagram X, diagram X–R, diagram IX-MR, diagram
Xm R, diagram rentang bergerak)
moving average–moving range chart (disebut juga MA–MR chart)
target charts (disebut juga difference charts, deviation charts and nominal charts)
CUSUM (disebut juga cumulative sum chart)
EWMA (disebut juga exponentially weighted moving average chart)

multivariate chart (also called Hotelling T2)

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 34

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Diagram Atribut
Diagram p (juga disebut proportion chart / diagram proporsi)
Diagram np
Diagram c (juga disebut count chart / diagram penghitungan)
Diagram u

Diagram untuk kedua jenis data


Diagram kerja pendek (juga disebut stabilized charts or Z charts / diagram penyeim
bang atau diagram Z)
Diagram kelompok (juga disebut multiple characteristic charts / diagram karakteris
tik jamak)

Deskripsi
Diagram kendali adalah diagram yang digunakan untuk meneliti proses perubahan
dalam periode waktu tertentu. Data dimasukkan sesuai dengan urutan waktunya.
Diagram kendali selalu memiliki garis tengah untuk nilai rata-rata, garis atas untuk
batas teratas kendali dan garis bawah untuk batas terendah kendali. Garis-garis ini
ditentukan dari data historis. Dengan membandingkan data saat ini dengan garis-
garis tersebut, saudara bisa menarik kesimpulan tentang apakah variasi proses
konsisten (dalam kendali) atau tidak bisa diduga (diluar kendali, dipengaruhi oleh
penyebab variasi tertentu).
Diagram kendali untuk data variabel digunakan secara berpasangan. Diagram atas
memonitor nilai rata-rata, atau memusatkan distribusi data dari proses yang diteliti.
Diagram bawah memonitor rentang, atau lebar distribusi. Jika data saudara
dimasukkan dalam sasaran praktek, nilai rata-ratanya adalah titik dimana sasaran
tersebut berkelompok, dan rentangnya adalah seberapa dekat mereka
berkelompok. Diagram kendali untuk data atribut digunakan sendiri-sendiri.

Kapan Saat untuk Menggunakan Diagram Kendali


Saat mengontrol proses yang sedang berlangsung dengan menemukan dan
memperbaiki masalah ketika masalah tersebut terjadi.
Saat memprediksi rentang (cakupan) hasil yang diharapkan dari sebuah proses.
Saat menentukan apakah sebuah proses stabil (berada dalam kendali statistik) atau
tidak.
Saat menganalisis pola-pola variasi proses dari penyebab khusus (kejadian tidak
biasa) atau penyebab umum (penyebab yang memang ada dalam proses tersebut).
Saat menentukan apakah proyek perbaikan mutu harus diarahkan untuk mencegah
masalah tertentu atau diarahkan untuk membuat perubahan mendasar pada proses

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 35

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

tersebut.

Prosedur Dasar Penyusunan Diagram Kendali


Pilih diagram kendali yang tepat untuk data saudara .
Tentukan periode waktu yang tepat untuk mengumpulkan dan memasukkan data.
Kumpulkan data, masukkan ke dalam diagram dan analisis.
Cari ‘tanda -tanda di luar kendali’ pada diagram kendali tersebut. Setelah
ditemukan, tandai dan teliti penyebabnya. Catatlah bagaimana saudara meneliti,
apa yang saudara temukan, penyebabnya dan bagaimana masalah tersebut
diperbaiki.

Tanda -tanda diluar kendali


Sebuah titik yang berada di luar batas kendali. Dalam Gambar 1, titik enam belas
berada diatas UCL (upper control limit/batas atas kendali).
Dua dari tiga titik berurutan di satu sisi garis tengah dan lebih jauh dari 2 σ dari
garis tengah tersebut. Dalam Gambar 1, titik 4 adalah tanda ini.
Empat dari lima titik berurutan di satu sisi garis tengah dan lebih jauh dari 1 σ dari
garis tengah tersebut. Dalam Gambar 1, titik 11 adalah contoh tanda ini.
Delapan titik berurutan berada di satu sisi garis tengah. Atau 10 dari 11, 12 dari 14
atau 16 dari 20 titik. Dalam Gambar 1, titik 21 adalah titik ke delapan dalam satu
urutan di atas garis tengah.
Pola-pola yang konsisten atau terus ada yang menunjukkan bahwa ada yang tidak
beres dalam data dan proses saudara .

Gambar 1 Diagram Kendali: Tanda -tanda Diluar Kendali


Teruskan memasukkan data saat data tersebut muncul. Tiap titik data baru
dimasukkan, periksa apakah ada tanda diluar kendali yang baru.
Saat saudara memulai sebuah diagram kendali yang baru, proses tersebut
mungkin diluar kendali. Jika demikian, batas kendali yang dihitung dari 20 titik

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 36

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

pertama adalah batas-atas kondisional. Setelah saudara memiliki lebih dari 20 titik
berurutan dari satu periode waktu yang menunjukkan bahwa proses tersebut
bekerja dalam kendali, hitung ulang batas kendalinya.

PERANGKAT MUTU 4
HISTORIGRAM

Histogram

Deskripsi
Distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering tiap nilai berbeda muncul dalam
serangkaian data. Histogram adalah jenis grafik yang paling sering digunakan
untuk menunjukkan distribusi frekuensi. Bentuknya mirip grafik (diagram) batang,
namun memiliki beberapa perbedaan penting.

Kapan Saat untuk Menggunakan Histogram


Saat datanya berupa angka.
Saat saudara ingin melihat bentuk distribusi data, khususnya saat menentukan
apakah output sebuah proses didistribusikan secara normal atau tidak.
Saat menganalisis apakah sebuah proses bisa memenuhi persyaratan konsumen
atau tidak.
Saat menganalisis bagaimana output dari pemasok proses.
Saat melihat apakah telah terjadi perubahan proses dari satu periode waktu ke
periode waktu lainnya.
Saat menentukan apakah output dua proses atau lebih, berbeda atau tidak.
Saat saudara ingin mengkomunikasikan distribusi data dengan cepat dan mudah.

Penyusunan Histogram
Kumpulkan minimal 50 data berurutan dari sebuah proses.
Gunakan lembar kerja histogram untuk menyusun histogram. Lembar kerja ini
akan membantu saudara menentukan jumlah batang, rentang nilai yang ada dalam
tiap batang dan label untuk sudut batang. Setelah menghitung W dalam langkah
kedua di lembar kerja tersebut, gunakan perkiraan saudara untuk menyesuaikan-
nya dengan angka yang tepat. Misalnya, saudara memutuskan untuk menem-
patkan 0,9 dari angka pas 1,0. Nilai W tidak boleh memiliki jumlah desimal (angka
di belakang koma) lebih banyak daripada angka yang akan saudara masukkan.
Buat sumbu x dan y di kertas gambar. Beri tanda dan label sumbu y untuk

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 37

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

menghitung nilai data. Beri tandadan beri label sumbu x dengan nilai L dari lembar
kerja. Jarak antara kedua angka ini akan jadi tempat batangan-batangan
histogram. Jangan ada celah diantara dua batangan.
Untuk tiap titik data, beri tanda satu hitungan diatas batangan yang tepat dengan
tanda silang atau dengan mengarsir bagian batangan tersebut.

Analisis Histogram
Sebelum menarik kesimpulan dari histogram saudara, yakinkan diri saudara bahwa
proses tersebut bekerja dengan normal selama periode waktu yang diteliti. Jika ada
kejadian yang tidak wajar mempengaruhi proses tersebut selama periode waktu
penyusunan histogram, analisis saudara tentang bentuk histogram mungkin tidak
bisa digeneralisasi untuk semua periode waktu.
Analisis makna bentuk histogram saudara .

Bentuk-Bentuk Histogram Umum dan Maknanya

Normal. Sebuah pola yang umum adalah kurva berbentuk lonceng yang disebut
‘distribusi normal’. Dalam distribusi normal, titik-titiknya muncul di kedua sisi nilai
rata-rata. Namun, perhatikan apakah distribusi lain terlihat sama dengan distribusi
normal atau tidak. Perhitungan statistik harus digunakan untuk membuktikan
sebuah distribusi normal.

Jangan sampai nama ‘normal’ membuat saudara bingung. Output dari banyak
proses—bahkan mungkin sebagian besar proses—tidak membentuk distribusi
normal, namun hal ini tidak berarti ada yang salah dengan proses-proses tersebut.
Misalnya, banyak proses memiliki batas asal di satu sisi dan akan membentuk
distribusi acak. Hal ini normal—dalam artian biasa—bagi proses tersebut, bahkan
meskipun nama distribusinya bukan ‘normal’!

Distribusi Normal

Acak. Distribusi acak tidak simetris karena batas asalnya menahan hasil hanya
pada satu sisi saja. Puncak distribusi ini mendekati batas tersebut dan ekornya
menjauh dari pusat tersebut. Misalnya, distribusi analisis sebuah produk yang
sangat murni akan bersifat acak, sebab produk tersebut tidak mungkin 100 persen

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 38

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

murni. Contoh lain batas asal ini adalah lubang yang tidak mungkin lebih kecil dari
diameter mata bor atau saat menjawab telepon yang tidak mungkin kurang dari
nol. Distribusi ini disebut distribusi acak-kanan atau acak-kiri tergantung pada arah
ekornya

Distribusi Acak Kanan

Dua Puncak atau Bimodal. Distribusi bimodal berbentuk seperti dua punuk unta.
Hasil dari dua proses dengan distribusi berbeda digabungkan dalam satu data.
Misalnya, distribusi data produksi dari dua shift kerja mungkin bersifat bimodal, jika
tiap shift menghasilkan distribusi hasil yang berbeda. Stratifikasi seringkali bisa
mengungkapkan masalah ini.

Distribusi Bimodal (Dua-Puncak)

Plateau. Distribusi plateu mungkin bisa disebut “distribusi multimodal”. Sejumlah


proses dengan distribusi normal digabungkan. Karena ada banyak puncak yang
saling berdekatan, bagian atas distribusi tersebut menyerupai plateu (berbukitan).

Distribusi Plateu

Puncak Bersudut. Distribusi puncak bersudut tampak seperti distribusi normal,


hanya saja distribusi ini memiliki sebuah puncak besar di salah satu ujungnya.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 39

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Biasanya hal ini disebabkan oleh penyusunan histogram yang salah, dengan data
dikumpulkan bersama-sama dalam kategori berjudul ‘lebih besar dari…’

Distribusi Sisir

Terpotong atau Bentuk Jantung. Distribusi terpotong tampak seperti distribusi


normal dengan ujung yang dipotong. Pemasok mungkin menghasilkan distribusi
normal berbagai barang dan kemudian mengandalkan pemeriksaan untuk
memisahkan barang yang mana yang sesuai spesifikasi, dan mana yang tidak.
Hasil pengiriman kepada konsumen dari bagian yang sesuai spesifikasi berbentuk
seperti jantung.

Distribusi Terpotong atau Berbentuk Jantung

Makanan Anjing. Ada data yang hilang dari distribusi Makanan Anjing—hasilnya
terlalu dekat dengan nilai rata-rata. Jika konsumen menerima distribusi seperti ini,
orang lain menerima bentuk jantung, dan konsumen tersebut dibiarkan dengan
‘makanan anjing’, bagian yang tidak enak dan sisa ditinggalkan setelah majikan
selesai makan. Meski yang diterima oleh konsumen ini masih sesuai spesifikasi,
produk tersebut masuk ke dalam dua kelompok: yang satu dekat dengan batas atas
spesifikasi dan yang satu lagi dekat dengan batas bawah spesifikasi. Variasi ini
seringkali menyebabkan masalah dalam proses konsumen tersebut.

Distribusi Makanan Anjing

Membuat Histogram
Analisis jumlah kekurangan atau kesalahan tiap hari selama seminggu. Mulailah
dengan meneliti kekurangan menggunakan lembar periksa. Lembar periksa
menciptakan histogram dari data yang saudara masukkan.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 40

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

PERANGKAT MUTU 5
DIAGRAM PARETO

Diagram Pareto

Juga disebut: analisis Pareto

Variasi: Diagram berat Pareto, diagram perbandingan Pareto

Deskripsi
Diagram Pareto adalah diagram batang. Panjang tiap batangan
menggambarkan frekuensi atau beban (waktu atau uang), dan disusun
dengan batang tertinggi di sebelah kiri dan batang terendah ditempatkan
paling kanan. Dengan cara ini, diagram tersebut secara visual menunjukkan
situasi mana yang lebih signifikan.

Kapan Saat untuk Menggunakan Diagram Pareto


Saat menganalisis data tentang frekuensi masalah atau penyebab dalam
sebuah proses.
Saat ada banyak masalah atau penyebab dan saudara ingin fokus pada
masalah yang paling signifikan.
Saat menganalisis penyebab umum dengan memperhatikan komponen-
komponennya yang spesifik.
Saat mengkomunikasikan data saudara kepada orang lain.

Prosedur Penyusunan Diagram Pareto


Tentukan kategori apa yang akan saudara gunakan untuk mengelompokkan
item-item yang didapat.
Tentukan pengukuran apa yang paling tepat. Pengukuran yang biasa dipakai
adalah pengukuran frekuensi, kuantitas, biaya dan waktu.
Tentukan periode waktu yang akan tercakup dalam diagram Pareto: Satu
siklus kerja? Satu hari penuh? Satu minggu?
Kumpulkan data, catat kategorinya tiap kali. (Atau susun data yang sudah
ada.)
Jumlahkan hasil pengukuran (penghitungan) untuk tiap kategori
Tentukan skala yang tepat untuk hasil pengukuran yang telah dikumpulkan.
Nilai maksimalnya tidak boleh lebih dari jumlah tertinggi yang didapat dari

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 41

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

langkah 5. (Jika saudara ingin mengerjakan langkah 8 dan 9 berikut, nilai


maksimal untuk langkah ini adalah jumlah semua subtotal tiap kategori dari
langkah 5.) Beri tandaskala ini di sisi kiri diagram.
Susun batangan-batangan untuk tiap kategori dan beri label. Tempatkan
batangan tertinggi di sisi paling kiri dan urutkan sesuai ketinggiannya ke
sebelah kanan. Jika ada banyak kategori yang hasil pengukurannya
(subtotalnya) sedikit, kategori-kategori ini bisa dikelompokkan sebagai ‘lain-
lain’.
Langkah 8 dan 9 berikut tidak wajib, tapi berguna untuk analisis dan
komunikasi.
Hitung persentase untuk tiap kategori: subtotal kategori tersebut dibagi
jumlah total semua kategori. Buat sebuah sumbu vertikal di sebelah kanan
dan beri label persentase. Pastikan kedua skala tersebut sesuai: Misalnya,
hasil pengukuran di sebelah kiri yang nilainya setengah harus berada di
seberang nilai 50% di sebelah kanan.
Hitung dan gambarkan jumlah kumulatifnya: Tambahkan subtotal kategori
pertama dan kedua, dan gambar titik diatas batangan kedua yang
menunjukkan jumlah tersebut. Lalu, tambahkan jumlah itu dengan subtotal
kategori ketiga, dan gambar titik diatas batangan ketiga untuk menunjukkan
angka tersebut. Lanjutkan proses ini untuk semua batangan yang ada.
Hubungkan semua titik tersebut, dimulai dari atas batangan pertama. Titik
terakhir harus mencapai nilai 100% di skala sebelah kanan.

Contoh Diagram Pareto


Contoh #1 menunjukkan berapa banyak konsumen yang mengeluh yang di
dapat untuk kelima kategori tersebut.
Contoh #2 mengambil kategori terbesar, ‘dokumen’, dari Contoh #1,
memecahnya menjadi enam kategori keluhan yang terkait dengan dokumen,
dan menunjukkan nilai kumulatifnya.
Jika semua keluhan menyebabkan jumlah tekanan yang sama bagi konsumen,
maka penghilangan keluhan yang terkait dengan dokumen akan memberikan
dampak yang paling besar, dan dengan demikian, usaha untuk mendapatkan
sertifikat mutu pasti lebih berhasil.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 42

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Contoh #1

Contoh #2

Membuat Diagram Pareto


Analisis kejadian sampai didapatkan 10 kekurangan. Mulailah dengan
memasukkan kekurangan-kekurangan tersebut kedalam lembar periksa.
Lembar periksa ini menyusun diagram Pareto berdasarkan data yang saudara
masukkan. Mulailah menggunakan program diagram Pareto (Excel-Windows,
85 KB).

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 43

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

PERANGKAT MUTU 6
SCATTER DIAGRAM / DIAGRAM TERSEBAR

Diagram Tersebar
Juga disebut: penyusunan tersebar, diagram X–Y

Deskripsi
Diagram tersebar menggambarkan sepasang data numeris, dengan satu
variabel di tiap sumbu, untuk mengamati hubungan yang ada. Jika variabel-
variabel tersebut berhubungan, titik-titiknya akan ada di sepanjang garis atau
kurva. Semakin tinggi korelasi, semakin dekat pula titik-titik tersebut dengan
garis.

Kapan Saat untuk Menggunakan Diagram Tersebar


Saat saudara memiliki sepasang data numeris.
Saat variabel dependen saudara memiliki nilai yang merupakan kelipatan dari
tiap nilai di variabel independen.
Saat mencoba menentukan apakah kedua variabel tersebut saling terkait atau
tidak, seperti . . .
Saat mencoba mengidentifikasi kemungkinan akar masalah.
Setelah curah gagasan tentang sebab akibat menggunakan diagram tulang
ikan, untuk menentukan secara objektif apakah sebab tertentu terkait dengan
dampak tertentu.
Saat menentukan apakah kedua dampak yang sepertinya terkait disebabkan
oleh satu sebab atau tidak.
Saat menguji korelasi sebelum menyusun diagram kendali.

Prosedur Penyusunan Diagram Tersebar


Kumpulkan sepasang data yang dianggap memiliki hubungan.
Gambar sebuah diagram dengan variabel independen di sumbu horizontal dan
variabel dependen di sumbu vertikal. Untuk tiap pasang data, gambarkan
sebuah titik atau simbol apapun di tempat dimana nilai sumbu x memotong
nilai sumbu y. (Jika dua titik berada di tempat yang sama, gambarkan
keduanya bersisian, saling menempel, agar saudara tetap bisa melihat

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 44

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

keduanya.)
Lihat pola titik-titik tersebut untuk melihat apakah ada hubungan yang jelas
terlihat atau tidak. Jika data tersebut membentuk sebuah garis atau kurva,
and bisa berhenti. Berarti variabel-variabel tersebut berhubungan. Saudara
boleh menggunakan analisis regresi atau korelasi sekarang. Jika tidak,
selesaikan langkah 4 sampai 7.
Bagi titik-titik yang ada dalam diagram menjadi empat kuadran. Jika ada titik
sejumlah X di diagram tersebut,
Hitung titik-titik itu sejumlah X/2 dari atas ke bawah dan gambar garis
horizontal.
Hitung titik-titik tersebut sejumlah X/2 dari kiri ke kanan dan gambar garis
vertikal.
Jika jumlah titiknya ganjil, gambar garis tersebut melalui titik tengahnya.
Hitung jumlah titik di tiap kuadran. Jangan hitung titik yang tepat berada di
garis.
Tambahkan jumlah kuadran diagonal yang saling berhadapan. Cari jumlah
terkecil diantara kedua jumlah tersebut dan hitung jumlah semua titik di
semua kuadran.
A = Titik-titik di kiri atas + titik-titik di kanan bawah
B = titik-titik di kanan atas + titik-titik di kiri bawah
Q = jumlah terkecil dari A dan B
N = A+B
Cari batas untuk N di tabel tes tren.
Jika Q lebih kecil dari batas tersebut, kedua variabel itu terkait.
Jika Q lebih besar atau sama dengan batas tersebut, pola itu mungkin terjadi
secara kebetulan.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 45

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Contoh Diagram Tersebar


Tim produksi ZZ-400 menduga ada hubungan antara kemurnian produk
(persen kemurnian) dengan jumlah besi (dihitung dalam bagian per juta atau
ppm). Kemurnian dan besi dimasukkan ke dalam diagram tersebar, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
Ada 24 titik data. Garis tengahnya digambar sedemikian rupa hingga 12 titik
berada di tiap sisi persen kemurnian dan ppm besi.
Untuk menguji hubungan, mereka menghitung:
A = Titik-titik di kiri atas + titik-titik di kanan bawah = 9 + 9 = 18
B = titik-titik di kanan atas + titik-titik di kiri bawah = 3 + 3 = 6
Q = jumlah terkecil dari A dan B = jumlah terkecil dari 18 dan 6 = 6
N = A + B = 18 + 6 = 24
Lalu mereka mencari batas untuk N pada tabel tes tren. Untuk N = 24,
batasnya adalah 6.
Q sama dengan batas. Maka, pola itu mungkin terjadi secara kebetuan dan
tidak terbukti ada hubungan.

Contoh Diagram Tersebar

Pertimbangan Penggunaan Diagram Tersebar


Berikut ini adalah contoh-contoh situasi dimana saudara bisa menggunakan
diagram tersebar:
Variabel A adalah suhu reaksi setelah 15 menit. Variabel B mengukur warna
produk. Saudara menduga suhu yang tinggi membuat produk berwarna lebih

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 46

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

gelap. Masukkan suhu dan warna ke diagram tersebar.


Variabel A adalah jumlah pegawai yang mendapat pelatihan program
computer terbaru, dan variabel B adalah jumlah panggilan telepon ke saluran
pelayanan bantuan untuk masalah computer. Saudara menduga semakin
banyak pelatihan, jumlah panggilan yang dilakukan akan semakin sedikit.
Masukkan jumlah orang yang mendapat pelatihan dan jumlah panggilan yang
dilakukan ke dalam Diagram tersebar.
Untuk menghitung korelasi antara pengukuran yang sedang dimonitor pada
diagram kendali, masukkan sepasang variabel berikut: Variabel A adalah
pengukuran pada waktu tertentu. Variabel B adalah pengukuran yang sama,
namun dilakukan lebih dulu dari Variabel A. Jika diagram tersebar
menunjukkan adanya korelasi, lakukan penghitungan dengan diagram
tersebar lagi, tapi kali ini Variabel B-nya adalah pengukuran yang sama yang
dilakukan sebelum pengukuran sebelumnya. Terus naikkan jeda waktu antara
kedua waktu pengukuran tersebut (Variabel A dan Variabel B) sampai diagram
tersebar tidak lagi menunjukkan korelasi.
Bahkan meskipun diagram tersebar menunjukkan hubungan, jangan membuat
asumsi bahwa salah satu variabel menyebabkan variabel lain. Mungkin saja
kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel ketiga.
Saat data dimasukkan, semakin mirip diagram tersebut dengan garis lurus,
semakin besar hubungannya.
Jika bentuk garis tersebut tidak jelas, statistik (N dan Q) menentukan apakah
ada kepastian tentang keberadaan hubungan atau tidak. Jika statistik
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan, pola tersebut pasti terjadi secara
kebetulan.
Jika diagram tersebar menunjukkan tidak ada hubungan antara kedua variabel
tersebut, pertimbangkan bisakah data tersebut distratifikasi.
Jika diagram tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan, pertimbangkan
apakah variabel dependennya (sumbu x) memang sangat bervariasi. Kadang-
kadang sebuah hubungan bisa tidak tampak karena cakupan datanya tidak
cukup luas.
Berpikirlah secara kreatif tentang bagaimana cara menggunakan diagram
tersebar untuk menemukan akar masalah. Menggambarkan diagram tersebar
adalah langkah pertama dalam mencari hubungan antara berbagai variabel.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 47

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

PERANGKAT MUTU 7
STRATIFICATION / STRATIFIKASI

Stratifikasi

Deskripsi
Stratifikasi adalah teknik yang digunakan bersama-sama dengan perangkat
analisis lain. Jika data dari berbagai sumber atau kategori dikumpulkan
bersama-sama, makna data tersebut tidak mungkin dilihat. Teknik stratifikasi
ini memisahkan data tersebut hingga polanya bisa dilihat.

Kapan Saat untuk Menggunakan Stratifikasi


Sebelum mengumpulkan data.
Jika data berasal dari sejumlah sumber atau kondisi, seperti berbagai shift,
hari-hari dalam seminggu, kelompok pemasok atau masyarakat.
Jika analisis data membutuhkan pemisahan berbagai sumber atau kondisi
tersebut.

Prosedur Pelaksanaan Stratifikasi


Sebelum mengumpulkan data, pertimbangkan informasi mana tentang
sumber data tersebut yang mungkin mempengaruhi hasil. Atur pengumpulan
data sedemikian rupa hingga saudara juga bisa sekaligus mengumpulkan
informasi.
Saat menyusun atau memasukkan data yang dikumpulkan ke dalam diagram
tersebar, diagram kendali, histogram atau perangkat analisis lain, gunakan
berbagai tanda atau warna berbeda untuk membedakan data yang berasal
dari berbagai sumber. Data yang dibedakan dengan cara ini disebut
‘terstratifikasi’.
Analisis sub rangkaian data-data terstratifikasi secara terpisah. Misalnya,
pada diagram tersebar dimana data distratifikasi menjadi data dari sumber 1
dan data dari sumber 2, gambar kuadran, hitung titik dan tentukan nilai kritis
untuk data dari sumber 1 dulu, baru lakukan hal yang sama untuk data dari
sumber 2.

Contoh Stratifikasi
Tim produksi ZZ-400 membuat diagram tersebar untuk menguji apakah
kemurnian produk dan kontaminasi besi saling terkait atau tidak, namun

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 48

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

ternyata diagram ini tidak menunjukkan adanya hubungan. Kemudian,


seorang anggota tim tersebut menyadari bahwa data yang digunakan tersebut
berasal dari tiga reaktor berbeda. Tim itu menggambar ulang diagram
tersebar, menggunakan tiga simbol berbeda untuk membedakan data dari
ketiga reaktor tersebut:

Sekarang pola bisa terlihat. Data dari reaktor 2 dan reaktor 3 memiliki pola
melingkar. Bahkan tanpa melakukan penghitungan apapun, sudah jelas
bahwa untuk dua reaktor itu, tingkat kemurnian turun saat tingkat
kontaminasi besi naik. Sementara, untuk reaktor 1 ada yang berbeda.

Pertimbangan untuk Stratifikasi


Berikut ini adalah contoh berbagai sumber yang mungkin mengharuskan data
distratifikasi:
Perlengkapan
Shift
Departemen
Bahan
Pemasok
Hari dalam seminggu
Waktu dalam sehari
Produk
Data survei biasanya bisa memanfaatkan stratifikasi.
Selalu pertimbangkan sebelum mengumpulkan data apakah stratifikasi akan
dibutuhkan atau tidak dalam analisisnya nanti. Rencanakan untuk

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 49

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

mendapatkan informasi stratifikasi. Setelah data dikumpulkan, sudah


terlambat untuk mulai mencari informasi tersebut.
Di diagram yang saudara buat, masukkan legenda yang menjelaskan tanda
atau warna yang digunakan.

Baca handout “LOGFRAME” yang bisa saudara


temukan di Bagian handout untuk Semester 3 dan
kerjakan Tugas “BUAT LOGFRAME-MU SENDIRI” yang
terlampir

Baca handout “ANALISIS POHON KEPUTUSAN” yang


bisa ditemukan di Bagian handout untuk Semester 3

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 50

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

5. DAFTAR TUGAS

Judul Tugas Perkiraan


Waktu
Pembelajaran

QU3.2-AS1/4 LATIHAN PEMBELAJARAN “SIKLUS 10’


DEMING”

LATIHAN PEMBELAJARAN “INPUT-


QU3.2-AS2/4 10’
OUTPUT PRODUK”

QU3.2-AS3/4 LATIHAN PEMBELAJARAN “RANTAI 10’


KONSUMEN-PEMASOK ”

QU3.2-AS4/4 LATIHAN PEMBELAJARAN “PERUBAHAN 20’


DALAM PERSEKOLAHAN”

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 51

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

QU 3-2. AS1/4 LATIHAN PEMBELAJARAN “SIKLUS DEMING”

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 10’ MENIT

Latihan pembelajaran

Cari deskripsi yang tepat: tarik garis diantara dua kata yang berpasangan:

• Menentukan target dan Prosedur • Check

• Mengimplementasikan Prosedur • Act

• Mengevaluasi Kinerja • Do

• Menyusun Prioritas Peluang • plan

Dimana saudara akan meletakkan proses Refleksi? Dan Orientasi?

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 52

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

QU 3-2. AS 2/4 LATIHAN PEMBELAJARAN “INPUT-OUTPUT


PRODUK”

PERKIRAAN WAKTU BELAJAR: 10’ MENIT

Latihan pembelajaran

Berikan contoh produk input dari:

• Supermarket

......................................................................................................

• Pabrik mobil

......................................................................................................

• Sekolah

......................................................................................................

Berikan contoh produk output dari:

• Industri obat (farmasi)

......................................................................................................

• Restoran

......................................................................................................

• Sekolah

......................................................................................................

Tugas kelompok:

Sebutkan proses-proses inti sebuah pusat perbelanjaan!

................................................................................................................

................................................................................................................

Apa saja proses-proses inti di politeknik saudara ? Mintalah guru menjelaskan


proses-proses tersebut.

................................................................................................................

................................................................................................................

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 53

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

QU 3-2. AS 3/4 LATIHAN PEMBELAJARAN “PERUBAHAN DALAM


PERSEKOLAHAN”

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 10’ MENIT

Latihan pembelajaran

Seperti telah disampaikan dalam Unit Pembelajaran sebelumnya, dasar-dasar QMS


adalah proses (pendekatan proses) dan perbaikan terus menerus (Lingkaran
Deming). Salah satu indikasi QMS dan ISO adalah perubahan. Apakah menurut
saudara sekolah saudara telah meningkat dalam rentang waktu tertentu? Cari
tahu sendiri dengan melihat perubahannya.

1. Tanyakan pada seorang peserta didik senior di sekolah saudara (saudara atau
teman) apa yang telah berubah selama dia bersekolah disini? Tanyakan juga
apakah dia tahu alasan perubahan tersebut?

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

2. Diskusikan berkelompok empat perubahan di sekolah yang saudara temukan.


Apa saja yang ditemukan oleh teman saudara ?

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

3. Tanyakan juga pada guru apa saja pengalamannya terkait dengan perubahan di
sekolah saudara .

................................................................................................................

................................................................................................................

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 54

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

QU 3-2. AS 4/4 LATIHAN PEMBELAJARAN IC: MENGENALI


RANTAI KONSUMEN-PEMASOK

PERKIRAAN WAKTU BELAJAR: 20 MENIT

Tujuan pembelajaran: Memahami rantai konsumen - pemasok an


mengaitkannya dengan lingkungan sekolah

Instruksi

Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok beranggotakan 5 – 6 peserta didik .


Tiap kelompok harus menjabarkan Pemasok , Input, Proses, Output dan
Konsumen di sekolah mereka.

Di sekolah saudara siapa yang menjadi:

Pemasok : ........................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

Input: ..............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

Proses: .............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

Output: ............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

Konsumen: .......................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 55

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

Penjelasan ulang

Sekolah melibatkan rantai hubungan antara konsumen dan pemasok —sekolah


sendiri sebenarnya adalah sebuah organisasi yang mengatur rantai konsumen
(Schonberger 1989)

Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil dan tuliskan rantai konsumen -


pemasok di Politeknik saudara . Pastikan saudara mencantumkan semua
pemegang saham. Presentasikan hasil pekerjaan saudara di depan kelas.

Diskusi kelompok:

• Siapa saja pemegang saham utama yang terlibat dalam sistem


pendidikan?

• Siapa saja konsumen dan pemasok utama dalam rantai tersebut? Dari
para konsumen dan pemasok tersebut, yang mana yang bisa dianggap sebagai
konsumen dan pemasok internal dan yang mana yang eksternal?

• Mengapa identifikasi rantai konsumen - pemasok di sekolah itu penting?

• Bagaimana para pengelola dan pengatur sekolah mempertahankan mutu


dan kinerja sekolah yang menjadi tanggung jawab mereka?

Ketua masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil tugas kelompok


ini untuk dibahas lebih lanjut bersama guru dan peserta didik sekelas lainnya.

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 56

EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3

BIBLIOGRAPHY and WEBOGRAPHY

Nancy R. Tague’s The Quality Toolbox, Second Edition, ASQ Quality Press, 2004,

Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.

ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality
press, Milwaukee, Wisconsin.

Hoyle, D. (2007). ISO 9000 Quality systems handbook. Butterwirth-Heinemann.

McConnell, J. ( 1986). The seven tolls of TQC. Delaware books.

Beaumant, L., R. ISO 9001: the standa rd interpretation. The international standa rd fot
Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.

Quality management systems, fundamentals and vocabulary. (2005) International


standa rd, Switzerland.

Vries, de, H.,J. (2002). KAM-management 2, Procedures for ISO 9000:2000,Delft.

KAM –management 5, ISO 9001 for SME , 2003, Delft.

Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.

Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.

Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice
oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.

Dorr. D., C. (2006). Perform with processes.(Presteren met processen), Kluwer,


Deventer.

Ool, van, p.,h.,j.,m. (2001). Quality pocketbook. Elsevier.

Claessen, J.,J.,H., Gobbels, M., W., Hortensius, D. (2003). Auditing. Kam-management


4.

http://www.improveoutcomes.com/process/index.asp

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 57

EDISI: A REVISI: 0

Anda mungkin juga menyukai