Pembelajaran
QU-3.2
LEAR
Pengembangan UNIT
Mutu dan 1
Pendekatannya
Makalah ini disusun sebagai salah satu komponen ESDP (Entrepreneurial Skills
Development Programme) ASPI (Asosiasi Politeknik Indonesia) yang didanai oleh
Pemerintah Belanda.
Isi makalah ini boleh dikutip dengan bebas, selama sumbernya dituliskan. Permohonan
untuk menterjemahkan makalah ini kedalam bahasa selain Bahasa Indonesia, harus
dikirimkan ke the International Training Centre of ILO, Viale Maestri del Lavoro, 10 –
10127 Turin (Italia)
PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU .
Diterjemahkan oleh:
Dindin Sulaeman
Sinta A Majid
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 2
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
1. Pendahuluan
2. Pendekatan Proses
3. Rantai Konsumen-Pemasok
4. Perangkat mutu
5. Daftar Tugas
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 3
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 4
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
1. Pendahuluan
Dalam unit pembelajaran ini disajikan sebuah kerangka atau proses perbaikan kinerja
untuk mengenali dan menangani peluang-peluang perbaikan yang ada di Politeknik
saudara , dan kemudian melakukan hal serupa dengan peluang-peluang perbaikan yang
ada dalam SME.
Di semester 2 kita telah mengetahui asumsi utama dalam teori sistem, yaitu, sistem
yang terbentuk secara alami memiliki fitur-fitur sistemik yang tersirat yang, jika telah
dipahami, akan memungkinkan kita untuk mengatur sistem tersebut dengan lebih baik.
Dalam unit pembelajaran ini, kita akan menggabungkan semua yang telah kita peserta
didiki tentang input dan output sebuah proses dalam rantai konsumen-pemasok . Ada
sejumlah manfaat nyata yang bisa kita dapatkan dengan mengatur organisasi sebagai
serangkaian proses yang saling terkait dan difokuskan pada pencapaian tujuan yang
telah ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang kebutuhan konsumen dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
Intinya adalah untuk menunjukkan bagaimana kita bisa mengontrol proses perbaikan
yang konstan (terus menerus) dengan menganalisis berbagai variabel proses. Untuk
bisa benar-benar memahami dan menyelami metodologi dan praktek Sistem Manajemen
Mutu (QMS), di unit pembelajaran ini akan ada pembahasan tentang perangkat-
perangkat mutu di bagian khusus. Dengan pembahasan ini, kita bisa mulai
menerapkan prinsip-prinsip yang telah kita peserta didiki dan membuat sistem
manajemen mutu memberikan manfaat bagi kita di lingkungan kita masing-masing,
mulai dari sekolah sampai perusahaan besar.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 5
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Jadi, jika kita mengubah cara Pandang kita terhadap mutu, kita akan bisa melihat
bahwa mutu tidak sekedar berkaitan dengan mengikuti prosedur, pemeriksaan,
peraturan dan undang-undang. Mutu lebih terkait dengan pengetahuan kita tentang
kebutuhan dan harapan orang-orang yang akan kita layani, penentuan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, pengukuran (penilaian) kinerja dan
perbaikan kemampuan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan semua pihak
yang berkepentingan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 6
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
2. Pendekatan Proses
Agar sebuah organisasi bisa berfungsi secara efektif, organisasi tersebut harus
mengetahui dan mengatur berbagai kegiatan yang saling terkait. Kegiatan
menggunakan sumber daya, yang diatur dan memungkinkan mengubah input menjadi
output bisa dianggap sebagai proses. Seringkali, output sebuah proses secara langsung
menjadi input untuk proses berikutnya.
Penerapan sistem proses dalam sebuah organisasi, digabungkan dengan identifikasi dan
interaksi proses-proses tersebut, dan pengaturannya, bisa disebut “Pendekatan
proses”.
Proses
Sumber daya
• Proses adalah kumpulan sumber daya dan kegiatan yang koheren yang
mengubah impor jadi ekspor (input jadi output).
• Proses adalah sejumlah kegiatan yang tersusun secara logis, bertujuan untuk
menentukan realisasi barang atau jasa untuk konsumen (internal).
Kegiatan atau operasi apapun yang menerima input dan mengubahnya menjadi output
adalah sebuah proses. Proses ini memiliki sejumlah karakteristik. Dengan demikian,
sebuah proses adalah serangkaian kegiatan yang berurutan dengan awal dan akhir yang
jelas. Ini juga berarti bahwa proses memiliki input dan output. Lebih jauh lagi, tiap
kegiatan dalam proses memberi nilai tambah, jika tidak, kegiatan tersebut dihilangkan
saja. Dan yang terakhir, proses berulang, artinya ada rutinitas tertentu di dalamnya.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 7
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Di sebuah rumah sakit, proses bagi seorang spesialis dimulai pada saat konsultasi,
percakapan dengan pasien. Bagi seorang suster, proses dimulai saat dia harus mencari
berbagai data medis untuk pasien tadi. Bagi tukang resep, proses dimulai saat dia
membuat janji penebusan obat dengan pasien tersebut.
Tiap orang yang memiliki peran dalam sebuah proses memandang sebuah layanan yang
sama dengan cara yang berbeda. Tiap orang memiliki rutinitas masing-masing dan
disibukkan dengan proses ini. Orang yang berbeda dalam posisi yang berbeda harus
memperlakukan sebuah proses dengan cara yang sama, meski kegiatan yang
dilakukannya berbeda. Dengan saling mengkomunikasikan proses tersebut, serta tugas
masing-masing, tiap orang harus memfokuskan diri pada keseluruhan proses dan
layanan atau jasa yang akan mereka berikan atau buat.
Rangkaian proses adalah rantai nilai dan dengan demikian harus berawal dari kebutuhan
pihak-pihak yang berkepentingan dan berujung pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
ini. Jadi, identifikasi proses sangat dibutuhkan agar organisasi bisa mencapai tujuannya
dan memuaskan konsumen.
Penerapan ISO 9001 secara efektif mengharuskan sebuah organisasi mengetahui dan
menentukan semua proses yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
konsumen; misalnya bagaimana penjualan, perakitan, pembelian, produksi dan
administrasi mengubah pesanan konsumen menjadi sebuah barang atau jasa yang
sesuai dengan persyaratan pesanan tersebut dan bisa diberikan pada konsumen.
Identifikasi proses
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan memulai identifikasi dari proses
utama organisasi tersebut. Proses utama ini adalah proses abstrak, sebab proses ini
menjabarkan fungsi organisasi, misinya. Proses utama menunjukkan input mana yang
akan diubah menjadi output apa oleh langkah-langkah (besar) dalam proses tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 8
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Setelah proses utama, berikutnya adalah proses kerja, yang diikuti oleh instruksi kerja.
Skema berikut menunjukkan bahwa tiap proses bisa dipecah menjadi beberapa sub-
proses. Secara teori, pembagian ini tidak akan pernah berakhir.
Metode lain yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi proses adalah dengan
melihatnya dari sudut Pandang konsumen. Disini, saudara berfokus pada proses yang
sedang dilacak konsumen, berhubungan dengan jasa atau barang yang diberikan oleh
perusahaan. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan curah gagasan.
Mendiskusikan dimana proses tersebut berawal dan dimana proses itu berakhir. Atau
saudara juga bisa meminta sejumlah konsumen menjabarkan proses tersebut. Dari
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 9
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
input yang mereka berikan, saudara akan bisa mengidentifikasi proses utamanya,
kemudian mengidentifikasi proses-proses kerjanya.
• Transfer ilmu yang lebih mudah dan cepat; misalnya kepada pegawai baru
• Sertifikasi
• Menentukan sebab
• Meningkatkan fleksibilitas
Setelah proses ditentukan, maka kita mulai memfokuskan diri pada perbaikan mutu
barang dan jasa secara terus menerus. Sejumlah prinsip yang penting disini adalah:
Ketahui apa yang saudara kerjakan, kerjakan dengan benar dan pertahankan atau
tingkatkan mutu ini.
Manajemen mutu terpadu berarti bahwa tiap tahap dalam proses produksi harus
berfokus pada kebutuhan konsumen, bukan hanya tahap akhirnya saja. Semua tahap
yang ada harus berfungsi sempurna untuk mencapai hasil yang sempurna. Bagi
konsumen, prinsip yang paling penting adalah: beritahu apa yang saudara lakukan dan
lakukan apa yang saudara katakan!
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 10
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 11
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Persyaratan Kepuasan
Produk
konsumen Realisasi konsumen
Produk
Siswa Siswa
Manajemen Pengukuran,
Sumberdaya Analisis,
Industri Industri
Perbaikan
Tanggung
Masyarakat jawab Masyarakat
Manajemen
Standard ini didasarkan pada model konseptual yang ditunjukkan dalam gambar diatas.
Model ini disebut ‘model proses’ sebab model ini menekankan proses-proses utama yang
menjadi bagian tak terpisahkan dari standard ini. Gambar ini sedikit diubah agar bisa
diaplikasikan secara khusus dalam pendidikan dan pelatihan.
Model ini dikendalikan oleh konsumen, yang berarti segala hal yang berkaitan dengan
mutu berawal dari dan berakhir pada konsumen. Dalam gambar di atas, konsumen
ditunjukkan di sisi kiri dan kanan. Ketiga kelompok konsumen utama dalam bidang
pendidikan dan pelatihan juga ditunjukkan disana.
Input dan outputnya mungkin dan seringkali memang terkait dengan ketiga kelompok
konsumen ini, bahkan terkait juga dengan kelompok lain, seperti yang dituliskan
berikut:
• Sebuah industri.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 12
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
• Seorang konsumen internal (yaitu konsumen yang berada atau bekerja dalam
organisasi pemasok pendidikan dan pelatihan itu sendiri).
• Kelompok masyarakat yang relevan, seperti kelompok orang tua dan warga,
anggota masyarakat secara keseluruhan.
Aliran proses utama yang berujung pada penyerahan barang dan/jasa saudara
ditunjukkan di bagian atas gambar di atas: ‘realisasi produk’.
Model ini dimulai dengan pembahasan dan spesifikasi dari konsumen – apa yang mereka
inginkan.
CATATAN: Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, hal ini memungkinkan, dan
seringkali memang berarti bahwa konsumen (peserta didik) memilih pelajaran atau
kurikulum tertentu dari brosur, buku panduan atau yang semacamnya.
Hal ini lalu menjadi input untuk sistem manajemen mutu saudara (ditunjukkan dalam
gambar sebagai bentuk elips). Input ini dimasukkan kedalam perencanaan barang
dan/atau jasa dan kedalam persyaratan barang atau jasa tersebut. Kotak ini
dimaksudkan untuk menggambarkan berbagai kegiatan yang saudara lakukan untuk
menghasilkan output berupa barang dan/atau jasa.
Tanggung jawab manajemen juga mencakup perlunya penentuan kebijakan, tujuan dan
sasaran oleh eksekutif senior perusahaan. Dari sini, muncullah kebutuhan akan
perencanaan yang tepat, yang juga perlu didasarkan pada hasil pengukuran.
Perencanaan mencakup penelitian terhadap proses dan memastikan bahwa penelitian-
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 13
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
penelitian tersebut tercatat dengan baik. Catatan penelitian ini perlu menjabarkan
standard pelaksanaan proses-proses tersebut.
Kegiatan pengumpulan dan analisis data, yang ditunjukkan dalam kotak di sebelah
kanan, berjudul ‘pengukuran, analisis dan perbaikan’, mungkin menghasilkan usulan
perbaikan untuk sistem manajemen mutu , digambarkan sebagai panah yang mengarah
ke kotak dibagian atas, yang berjudul ‘peningkatan sistem manajemen mutu secara
terus menerus’.
• Sebagai bagian dari sistem manajemen mutu (digambarkan dengan panah dalam
lingkaran di dalam). Ini mencakup penyesuaian yang tidak biasa, tindakan
pembetulan dan tindakan pencegahan.
• Proses pengkajian ulang, dan khususnya pengkajian manajemen, yang secara kritis
mengamati sistem manajemen mutu secara keseluruhan dan membuat perbaikan
pada sistem tersebut.
FOKUS. Langkah pertama dalam tiap usaha perbaikan adalah menemukan (find)
proses yang harus diperbaiki/ditingkatkan. Saudara perlu menyusun sebuah tim yang
terdiri dari sumber daya - sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas
perbaikan tersebut. Tim ini bisa terdiri dari pemilik proses tersebut dan para staf yang
melaksanakan proses tersebut sehari-hari. Pastikan bahwa para anggota tim ini bisa
mendedikasikan beberapa jam dalam seminggu atau sebulan untuk mengerjakan proyek
ini. Pemimpin perusahaan bisa membantu memastikan bahwa waktu yang dimiliki oleh
tiap anggota tim tersebut memang memungkinkan mereka untuk melakukan hal ini.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 14
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Organisir
O
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 15
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Organisir
Banyak orang dari berbagai disiplin/bidang ilmu yang akrab dengan dan bekerja dalam
proses yang akan ditingkatkan (diperbaiki) dipilih untuk berpartisipasi dalam tim
perbaikan mutu (Quality Improvement Team / QIT). Organisasi tersebut bisa
menyediakan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan oleh para staf untuk
berpartisipasi (misalnya, dengan memasukkan hal ini dalam tugas pekerjaan mereka
sehingga mereka tidak punya alasan untuk menolak, memberikan pelayanan berupa
fasilitator bermutu untuk membantu tim tersebut, dan menyediakan perangkat-
perangkat yang dibutuhkan untuk melaksanakan kerja tim tersebut).
Idealnya, tim seperti ini terdiri dari lima sampai delapan orang, dan dipimpin oleh
seorang fasilitator yang memiliki pengetahuan cukup tentang prinsip-prinsip dan
perangkat-perangkat untuk perbaikan kinerja, dan/atau oleh seorang pemimpin
kelompok yang sebenarnya adalah “pemilik proses atau sponsor”. Tim ini akan
mengikuti sebuah pendekatan terstruktur dalam tiap proyek perbaikan proses.
Tim ini akan dikenakan peraturan yang dikeluarkan oleh Performance Improvement
Committee (PIC / Dewan Perbaikan Kinerja), Direktur Eksekutif, atau badan pemerintah.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 16
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
-Diagram Garis
Analisa objektif terhadap data, yang didapat melalui penggunaan teknik-teknik kendali
proses secara statistik, akan dilakukan oleh tim. Identifikasi akar masalah adalah
tujuan analisis ini. Tim akan menggunakan sarana (perangkat) resmi seperti diagram
sebab-akibat, diagram Pareto, atau teknik kelompok nominal untuk mengidentifikasi
penyebab masalah dan menentukan prioritas untuk pengambilan keputusan.
Penyebab variasi yang mana yang bisa kita ubah untuk meningkatkan/memperbaiki
proses tersebut?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 17
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
-Histogram
-Diagram Pareto
-Diagram Acak
• Keamanan, keselamatan, atau isu lain yang bisa memunculkan resiko bagi individu
• Keandalan dan stabilitas sistem baru tersebut dibandingkan dengan sistem lama.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 18
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
tidak terbatas pada berikut ini: diagram garis proses tersebut, diagram sebab-akibat,
diagram kemiripan (afinitas), analisis dampak mode kegagalan dan analisis kritis.
Perangkat-perangkat ini bisa digunakan sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk
merancang sebuah proses yang paling cocok untuk perubahan yang diinginkan pada
proses atau hasil.
Perubahan apa saja untuk proses tersebut yang paling terjangkau (baik
-Diagram Sebab-Akibat
-Diagram Garis
dari segi
harga maupun waktu dan peluang)?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 19
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Lingkaran Deming
Siapa pemilik proses tersebut? Apakah dia ikut serta dalam proses perencanaan
perbaikan?
Dimana perubahan tersebut akan diimplementasikan (satu unit terpisah atau seluruh
perusahaan)? Apakah diperlukan uji coba sebelum implementasi di tingkat
perusahaan?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 20
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
-Diagram Sebab-Akibat
-Diagram Garis
Pertanyaan dan tindakan penting yang harus dijawab dan dilakukan dalam
tahap ini mencakup:
Pengumpulan data.
Analisis data.
-Diagram Sebab-Akibat
-Diagram Garis
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 21
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Histogram
Diagram Acak
Perubahan
Jika diputuskan bahwa perubahan belum dipertahankan atau belum terbukti efektif
setelah dicoba, tim bisa:
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 22
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
• Meneliti lebih lanjut proses dan alasan kegagalan dalam mempertahankan perbaikan
Bagian mana dari proses perbaikan tersebut yang perlu distanda risasi?
Apa saja langkah berikutnya yg harus diambil untuk terus meningkatkan proses ini?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 23
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Proses adalah bahan penyusun rantai nilai yang bisa dianggap sebagai proses makro
yang tersusun dari berbagai sub proses, sebuah mata rantai yang mengikat konsumen
dan pemasok .
Para konsumen dan pemasok eksternal ini memiliki kekuatan tawar menawar dengan
perusahan atau organisasi yang sedang mengejar posisi diantara para pesaingnya.
Mereka memiliki kekuatan tawar menawar yang ditantang oleh sebuah organisasi dan
para pesaingnya untuk mendapatkan kelebihan kompetitif di pasar. Dalam pertarungan
memperebutkan pasar, persaingan tidak hanya muncul dari pemain lain. Persaingan
dalam sebuah industri sebenarnya berakar pada ekonomi yang mendasarinya, dan
kekuatan kompetitif yang ada akan bisa bertahan dengan baik melebihi para pesaing
yang telah mapan dalam industri tertentu.
Dalam tabel berikut saudara akan melihat gambaran kasar kekuatan-kekuatan dasar
yang membentuk interaksi manusia dalam pengembangan strategi ekonomi. Kerangka
kerja ini berguna untuk memahami fokus pada mutu untuk meningkatkan kelebihan
kompetitif organisasi apapun.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 24
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Masyarakat Reputasi
Sejarah
Ekonomi, Politik, Khusus:
Pertimba…
Teknik, Sosial, Fisik Finansial
Manajerial
Negara
Fungsional
Organisasional
…ngan!
resiko dunia Identifikasi kelebi-
Identifikasi han dan kekuran-
Penelitian gan
Penilaian Program untuk
resiko meningkatkan ka-
pabilitas
Konsep konsumen internal mungkin tampak wajar dan biasa-biasa saja, namun untuk
membuat para pegawai menerapkan konsep ini, ada teramat banyak hal yang terlibat
didalamnya. Proses internal atau sistem kerja harus diidentifikasi dan ditentukan.
Sistem kerja adalah cara sebuah organisasi mengorganisir dirinya sendiri untuk
melakukan pekerjaan. Perumusan sistem ini mengaitkan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan dengan tujuan kegiatan produksi barang dan jasa serta dengan tujuan
perusahaan.
Tiap sambungan memiliki tindakan yang diharuskan dan diharapkan yang perlu
ditentukan. Di sebuah pabrik, fungsi bagian pengiriman memiliki tindakan yang
diharapkan yang berupa pengiriman barang tepat waktu pada konsumen. Fungsi bagian
produksi harus menyediakan produk untuk dikirimkan untuk memenuhi pesanan
konsumen. Bagian pembelian harus menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh
bagian produksi tepat waktu agar jadwal produksi bisa terpenuhi. Semua proses ini
menunjukkan rantai konsumen - pemasok didalam organisasi atau perusahaan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 25
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Sub proses mendukung para pegawai yang memproduksi dan mengirimkan barang atau
jasa. Proses-proses pendukung meliputi sumber daya manusia, manajemen fasilitas
dan layanan teknologi1.
Rantai nilai sebuah perusahaan adalah bagian dari sebuah sistem yang lebih besar yang
mencakup rantai-rantai nilai yang bergerak ke atas kearah pemasok dan kebawah
1
Untuk penjelasan rinci tentang manajemen sumber daya silakan lihat LU3.4
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 26
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
kearah penyalur dan konsumen. Porter menyebut rangkaian nilai ini sebagai sistem
nilai, yang konsepnya ditunjukkan sebagai berikut:
Rantai
Rantai nilai Rantai Rantai
nilai perusaha nilai nilai
penyedia an penyalur pembeli
Hubungan-hubungan seperti ini muncul tidak hanya dalam rantai nilai perusahaan, tapi
juga ada diantara rantai-rantai nilai yang lain. Meski perusahaan yang menunjukkan
tingkat integrasi vertikal yang tinggi memiliki kegiatan ke atas dan ke bawah yang
dikoordinasikan dengan lebih baik, perusahaan yang memiliki tingkat integrasi vertikal
yang lebih rendah juga bisa menjalin kesepakatan dan kerjasama dengan pemasok dan
rekan penyalur untuk mencapai koordinasi yang lebih baik. Jelas, keberhasilan sebuah
perusahaan dalam membuat dan mempertahankan kelebihan kompetitif tidak hanya
tergantung pada rantai nilainya, namun juga pada kemampuannya mengatur sistem
nilai dimana perusahaan tersebut menjadi salah satu bagiannya.
Rantai konsumen - pemasok harus dibuat agar bisa membangun mutu barang dan jasa
yang diberikan. Perusahaan-perusahaan tradisional hanya bisa mengidentifikasi
konsumen dan pemasok diluar organisasi mereka.
Maka, ada spesifikasi dan persyaratan tertulis untuk tiap bahan yang dibeli dan untuk
tiap barang yang dijual. Inspeksi biasanya dilaksanakan di tahap pasokan persediaan
dan pengiriman. Inspeksi (pemeriksaan) seperti ini tidak bisa meningkatkan mutu
sebab tidak ada yang tahu apa yang terjadi saat sedang tidak ada inspeksi. Saat
inspeksi gagal mengendalikan mutu, perusahaan meningkatkan kuantum inspeksinya,
dengan lebih banyak orang yang melakukan inspeksi dibanding yang melakukan
produksi. Saat cara ini juga tidak berhasil, mereka mengaku kalah dan beranggapan
bahwa mereka harus seumur hidup mengalami masalah tersebut. Strategi-strategi yang
digunakan oleh banyak perusahaan ini, dalam pelaksanaannya, sangat meningkatkan
pengeluaran. Peningkatan pengeluaran hanya untuk inspeksi tidaklah menguntungkan.
Inspeksi hanya meningkatkan biaya produksi, tanpa memberi nilai tambah. Tujuan
organisasi haruslah mengurangi inspeksi sampai seminimal mungkin dan tetap bisa
mengontrol mutu barang atau jasa yang diproduksi. Tujuan ini bisa tercapai melalui
pembentukan rantai konsumen - pemasok dalam organisasi.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 27
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
perusahaan, yaitu dengan membagi proses menjadi sejumlah sub proses dan
membentuk rantai konsumen – pemasok dalam organisasi tersebut. Maka, kunci untuk
membangun mutu ke dalam proses adalah dengan mengidentifikasi konsumen dan
pemasok internal.
Rantai konsumen – pemasok terdiri dari pembagian seluruh proses produksi atau
pemberian jasa, dimulai dari pemasok (pemasok) eksternal dan berakhir di konsumen
eksternal, dalam sejumlah subproses yang ditentukan dengan pasti dalam organisasi
tersebut. Tiap sub proses memiliki pemilik, yang sebenarnya bertanggung jawab untuk
memberikan output ke konsumen internal setelah menerima input yang benar dari
pemasok internal dan memberi nilai tambah. Semua sub proses saling terkait dan
membentuk sebuah rantai. Sejumlah sub proses akan berakhir pada konsumen internal.
Sejumlah sub proses akan memiliki pemasok eksternal. Tidak ada sub proses yang bisa
berdiri sendiri. Semua sub proses akan saling terkait.
Semua input untuk sub proses harus memiliki spesifikasi. Tiap output harus memiliki
spesifikasi. Kesesuaian antara semua item yang diterima, dimiliki, atau dijual dengan
spesifikasi masing-masing harus diverifikasi. Pemilik sub proses akan menerima input
untuk sub prosesnya dari pemasok internal atau eksternal setelah terlebih dulu
memverifikasi kesesuaian input tersebut dengan spesifikasinya. Pentingnya verifikasi ini
tidak perlu dijelaskan lagi. Verifikasi bisa sesederhana pemeriksaan langsung atau
penghitungan langsung. Atau bisa juga dilakukan dengan pemeriksaan secara detail,
tergantung pada seberapa penting item tersebut.
Pemilik sub proses harus mengambil alih tanggung jawab dari pemasok sebelum mulai
menggunakan input yang diterimanya. Maka, sebelum menerima sebuah barang, dia
harus melakukan inspeksi yang diperlukan untuk memastikan bahwa dia menerima
pasokan tersebut sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang telah ditentukan. Dia
tidak bisa menyalahkan pemasok setelah barang tersebut diterima. Dalam hal ini,
pemilik sub proses harus bertindak sebagai konsumen. Dengan demikian, dia perlu
mengetahui terlebih dulu apa yang dibutuhkannya untuk memenuhi tanggung jawabnya
sebagai seorang pemilik sub proses. Sama halnya saat dia mengirimkan output sub
prosesnya. Dia harus bertindak sebagai seorang pemasok yang menyerahkan item
yang telah diproses kepada konsumen.
Dengan demikian, tiap pemilik sub proses memiliki seorang pemasok dan seorang
konsumen. Semua orang yang memberikan input pada pemilik proses adalah pemasok
semua orang yang menerima input dari pemilik proses adalah konsumen bagi pemilik
proses tersebut.
Jika konsep ini dibuat dalam sebuah organisasi dan jika semua pemilik, konsumen dan
pemasok memahami peran masing-masing dan melaksanakan fungsinya dengan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 28
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
bertanggung jawab, maka penyeliaan dan manajemen tidak akan terlalu dibutuhkan
lagi.
Hal ini akan menghasilkan tim yang lebih kuat. Penyeliaan atau inspeksi hanya
dibutuhkan jika proses tersebut terhambat. Jika tidak, maka proses pasti akan berjalan
lancar:
2) Dia memproses input tersebut lebih jauh sesuai dengan persyaratan prosesnya dan
menghasilkan output yang sesuai dengan spesifikasi;
3) Spesifkasi output ini kemudian menjadi spesifikasi input untuk proses berikutnya,
yang menerima item dari tahap sebelumnya.
Dengan cara ini, akan ada spesifikasi untuk semua output dari semua sub proses dalam
organisasi. Ini akan menghasilkan mutu di seluruh proses dan persyaratan tiap proses
akan bisa ditentukan dengan sangat tepat dan akurat.
Tiap sub proses harus ditentukan dengan jelas oleh pemiliknya sehingga para pegawai
atau pekerja bisa melaksanakan fungsinya dengan baik sebagai konsumen dan
pemasok. Sub proses, pemiliknya, konsumen dan pemasok harus dicatat dan para
pegawai harus dilatih dan dimotivasi untuk mempraktekkan rantai konsumen-pemasok .
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 29
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
4. Perangkat-Perangkat Mutu
Para ahli mutu memberi berbagai nama untuk tujuh perangkat dasar mutu berikut,
pertama kali dicetuskan oleh Kaoru Ishikawa, profesor teknik di Universitas Tokyo dan
penemu ‘lingkaran mutu ’.2
Perjalanan mutu dimulai dengan penguasaan perangkat-perangkat ini, yang tidak bisa
dihilangkan sepanjang pendekatan proses untuk kendali dan perbaikan mutu .
Ketujuh perangkat dasar mutu (The seven basic quality tools ) tersebut adalah:
• Diagram Pareto (Pareto charts): Menunjukkan faktor mana yang lebih signifikan
dalam bentuk grafik batang.
• Diagram tersebar (Scatter diagram): Diagram yang terdiri dari sepasang data
numeris, satu variabel di tiap sumbu, untuk melihat hubungan.
2
Silakan lihat LU3.1.5 guru Manajemen Kualitas
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 30
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 1
DIAGRAM SEBAB-AKIBAT
Deskripsi
Khususnya saat pemikiran para anggota tim cenderung beragam dan berbeda-beda.
Sepakati masalah (dampak) yang akan dibahas. Tuliskan di bagian tengah sebelah
kanan papan tulis. Gambar sebuah kotak mengelilinginya dan gambar sebuah
panah horizontal ke arah kotak tersebut.
• Metode
• Mesin (perlengkapan)
• Orang (kesalahan manusia)
• Bahan
• Pengukuran
• Lingkungan
Tuliskan kategori-kategori penyebab ini sebagai cabang dari panah utama tadi.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 31
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Tanyakan lagi “Mengapa hal ini terjadi?” untuk tiap sebab. Tuliskan sub-sebab
sebagai cabang dari sebab-sebab tadi. Terus tanyakan “Mengapa?” dan perdalam
tiap level sebab yang ada. Jumlah cabang menunjukkan hubungan sebab akibat.
Setelah semua anggota kelompok kehabisan ide, fokuskan perhatian pada tempat
di gambar yang jumlah idenya paling sedikit.
Diagram tulang ikan berikut dibuat oleh sebuah tim produksi yang mencoba
mengetahui sumber kontaminasi besi yang terjadi secara berkala. Tim tersebut
menggunakan keenam penjudulan umum untuk memunculkan ide. Banyaknya
cabang yang muncul menunjukkan pemikiran menyeluruh tentang penyebab
masalahnya.
Misalnya, di bawah judul ‘Mesin,’ ide ‘materi konstruksi’ menunjukkan empat jenis
perlengkapan dan sejumlah nomor mesin yang spesifik.
Perhatikan bahwa sejumlah ide muncul di dua tempat yang berbeda. ‘Kalibrasi’
muncul dibawah ‘Metode’ sebagai faktor prosedur analisis, dan juga muncul di
bawah ‘Pengukuran’ sebagai penyebab kesalahan laboratorium. ‘Peralatan besi’
bisa dianggap sebagai masalah ‘Metode’ saat mengambil sampel atau bisa juga
dianggap sebagai masalah di bidang ‘Manusia’ jika terkait dengan personil
perawatan peralatan tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 32
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 2
CHECK SHEET (LEMBAR PERIKSA)
LEMBAR PERIKSA
Juga disebut: defect concentration diagram (diagram konsentrasi
kesalahan)
Deskripsi
Lembar periksa adalah sebuah formulir terstruktur dan disiapkan untuk mengumpul
kan dan menganalisis data. Ini adalah perangkat umum yang bisa digunakan untuk
berbagai keperluan.
Kapan Saat untuk Menggunakan Lembar Periksa
Saat data bisa diamati dan dikumpulkan berulang-ulang oleh orang yang sama atau
di tempat yang sama.
Saat mengumpulkan data tentang frekuensi atau pola kejadian, masalah,
kesalahan, lokasi kesalahan, penyebab kesalahan, dan sebagainya.
Saat mengumpulkan data dari proses produksi.
Prosedur Penyusunan Lembar Periksa
Tentukan kejadian atau masalah apa yang akan diamati. Buat definisi opera
sionalnya dan Tentukan kapan data akan dikumpulkan dan untuk berapa lama.
Susun formulirnya. Atur sedemikian rupa hingga data bisa dicatat hanya dengan
memberi tanda centang atau tanda silang atau simbol-simbol lain yang serupa
sehingga data tidak perlu disalin ulang untuk analisis.
Namai semua kotak di formulir tersebut.
Ujilah lembar periksa dalam jangka waktu yang singkat untuk memastikan bahwa
lembar tersebut bisa mengumpulkan data yang tepat dan mudah digunakan.
Tiap kali kejadian atau masalah yang ingin diteliti muncul, masukkan datanya ke
dalam lembar periksa.
Gangguan Telpon
Alasan Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Total
20
Salah sambung
10
Meminta informasi
19
Bos
12 6 10 8 13 49
Total
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 33
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 3
CONTROL CHART (DIAGRAM KENDALI)
DIAGRAM KENDALI
Variasi
Berbagai jenis diagram kendali bisa digunakan, tergantung pada jenis datanya.
Dua kelompok paling utama adalah diagram kendali untuk data variabel dan data
atribut.
Data variabel diukur dengan skala berkelanjutan. Misalnya: waktu, berat, jarak,
atau suhu bisa diukur dalam bentuk pecahan atau desimal. Bisa diukur dengan
sangat tepat menjadi syarat data variabel.
Data atribut dihitung dan tidak mungkin memiliki bentuk pecahan atau desimal.
Data atribut muncul saat saudara menentukan hanya keberadaan atau ketiadaan
sesuatu: keberhasilan atau kegagalan, penerimaan atau penolakan, benar atau
tidak benar. Misalnya, sebuah laporan mungkin saja memiliki empat atau lima
kesalahan, tapi tidak mungkin memiliki empat setengah kesalahan.
Diagram variabel
Diagram x dan R (averages and range chart / diagram rata-rata dan rentang)
Diagram x dan s
Diagram tersendiri (juga disebut diagram X, diagram X–R, diagram IX-MR, diagram
Xm R, diagram rentang bergerak)
moving average–moving range chart (disebut juga MA–MR chart)
target charts (disebut juga difference charts, deviation charts and nominal charts)
CUSUM (disebut juga cumulative sum chart)
EWMA (disebut juga exponentially weighted moving average chart)
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 34
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Diagram Atribut
Diagram p (juga disebut proportion chart / diagram proporsi)
Diagram np
Diagram c (juga disebut count chart / diagram penghitungan)
Diagram u
Deskripsi
Diagram kendali adalah diagram yang digunakan untuk meneliti proses perubahan
dalam periode waktu tertentu. Data dimasukkan sesuai dengan urutan waktunya.
Diagram kendali selalu memiliki garis tengah untuk nilai rata-rata, garis atas untuk
batas teratas kendali dan garis bawah untuk batas terendah kendali. Garis-garis ini
ditentukan dari data historis. Dengan membandingkan data saat ini dengan garis-
garis tersebut, saudara bisa menarik kesimpulan tentang apakah variasi proses
konsisten (dalam kendali) atau tidak bisa diduga (diluar kendali, dipengaruhi oleh
penyebab variasi tertentu).
Diagram kendali untuk data variabel digunakan secara berpasangan. Diagram atas
memonitor nilai rata-rata, atau memusatkan distribusi data dari proses yang diteliti.
Diagram bawah memonitor rentang, atau lebar distribusi. Jika data saudara
dimasukkan dalam sasaran praktek, nilai rata-ratanya adalah titik dimana sasaran
tersebut berkelompok, dan rentangnya adalah seberapa dekat mereka
berkelompok. Diagram kendali untuk data atribut digunakan sendiri-sendiri.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 35
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 36
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
pertama adalah batas-atas kondisional. Setelah saudara memiliki lebih dari 20 titik
berurutan dari satu periode waktu yang menunjukkan bahwa proses tersebut
bekerja dalam kendali, hitung ulang batas kendalinya.
PERANGKAT MUTU 4
HISTORIGRAM
Histogram
Deskripsi
Distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering tiap nilai berbeda muncul dalam
serangkaian data. Histogram adalah jenis grafik yang paling sering digunakan
untuk menunjukkan distribusi frekuensi. Bentuknya mirip grafik (diagram) batang,
namun memiliki beberapa perbedaan penting.
Penyusunan Histogram
Kumpulkan minimal 50 data berurutan dari sebuah proses.
Gunakan lembar kerja histogram untuk menyusun histogram. Lembar kerja ini
akan membantu saudara menentukan jumlah batang, rentang nilai yang ada dalam
tiap batang dan label untuk sudut batang. Setelah menghitung W dalam langkah
kedua di lembar kerja tersebut, gunakan perkiraan saudara untuk menyesuaikan-
nya dengan angka yang tepat. Misalnya, saudara memutuskan untuk menem-
patkan 0,9 dari angka pas 1,0. Nilai W tidak boleh memiliki jumlah desimal (angka
di belakang koma) lebih banyak daripada angka yang akan saudara masukkan.
Buat sumbu x dan y di kertas gambar. Beri tanda dan label sumbu y untuk
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 37
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
menghitung nilai data. Beri tandadan beri label sumbu x dengan nilai L dari lembar
kerja. Jarak antara kedua angka ini akan jadi tempat batangan-batangan
histogram. Jangan ada celah diantara dua batangan.
Untuk tiap titik data, beri tanda satu hitungan diatas batangan yang tepat dengan
tanda silang atau dengan mengarsir bagian batangan tersebut.
Analisis Histogram
Sebelum menarik kesimpulan dari histogram saudara, yakinkan diri saudara bahwa
proses tersebut bekerja dengan normal selama periode waktu yang diteliti. Jika ada
kejadian yang tidak wajar mempengaruhi proses tersebut selama periode waktu
penyusunan histogram, analisis saudara tentang bentuk histogram mungkin tidak
bisa digeneralisasi untuk semua periode waktu.
Analisis makna bentuk histogram saudara .
Normal. Sebuah pola yang umum adalah kurva berbentuk lonceng yang disebut
‘distribusi normal’. Dalam distribusi normal, titik-titiknya muncul di kedua sisi nilai
rata-rata. Namun, perhatikan apakah distribusi lain terlihat sama dengan distribusi
normal atau tidak. Perhitungan statistik harus digunakan untuk membuktikan
sebuah distribusi normal.
Jangan sampai nama ‘normal’ membuat saudara bingung. Output dari banyak
proses—bahkan mungkin sebagian besar proses—tidak membentuk distribusi
normal, namun hal ini tidak berarti ada yang salah dengan proses-proses tersebut.
Misalnya, banyak proses memiliki batas asal di satu sisi dan akan membentuk
distribusi acak. Hal ini normal—dalam artian biasa—bagi proses tersebut, bahkan
meskipun nama distribusinya bukan ‘normal’!
Distribusi Normal
Acak. Distribusi acak tidak simetris karena batas asalnya menahan hasil hanya
pada satu sisi saja. Puncak distribusi ini mendekati batas tersebut dan ekornya
menjauh dari pusat tersebut. Misalnya, distribusi analisis sebuah produk yang
sangat murni akan bersifat acak, sebab produk tersebut tidak mungkin 100 persen
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 38
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
murni. Contoh lain batas asal ini adalah lubang yang tidak mungkin lebih kecil dari
diameter mata bor atau saat menjawab telepon yang tidak mungkin kurang dari
nol. Distribusi ini disebut distribusi acak-kanan atau acak-kiri tergantung pada arah
ekornya
Dua Puncak atau Bimodal. Distribusi bimodal berbentuk seperti dua punuk unta.
Hasil dari dua proses dengan distribusi berbeda digabungkan dalam satu data.
Misalnya, distribusi data produksi dari dua shift kerja mungkin bersifat bimodal, jika
tiap shift menghasilkan distribusi hasil yang berbeda. Stratifikasi seringkali bisa
mengungkapkan masalah ini.
Distribusi Plateu
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 39
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Biasanya hal ini disebabkan oleh penyusunan histogram yang salah, dengan data
dikumpulkan bersama-sama dalam kategori berjudul ‘lebih besar dari…’
Distribusi Sisir
Makanan Anjing. Ada data yang hilang dari distribusi Makanan Anjing—hasilnya
terlalu dekat dengan nilai rata-rata. Jika konsumen menerima distribusi seperti ini,
orang lain menerima bentuk jantung, dan konsumen tersebut dibiarkan dengan
‘makanan anjing’, bagian yang tidak enak dan sisa ditinggalkan setelah majikan
selesai makan. Meski yang diterima oleh konsumen ini masih sesuai spesifikasi,
produk tersebut masuk ke dalam dua kelompok: yang satu dekat dengan batas atas
spesifikasi dan yang satu lagi dekat dengan batas bawah spesifikasi. Variasi ini
seringkali menyebabkan masalah dalam proses konsumen tersebut.
Membuat Histogram
Analisis jumlah kekurangan atau kesalahan tiap hari selama seminggu. Mulailah
dengan meneliti kekurangan menggunakan lembar periksa. Lembar periksa
menciptakan histogram dari data yang saudara masukkan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 40
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 5
DIAGRAM PARETO
Diagram Pareto
Deskripsi
Diagram Pareto adalah diagram batang. Panjang tiap batangan
menggambarkan frekuensi atau beban (waktu atau uang), dan disusun
dengan batang tertinggi di sebelah kiri dan batang terendah ditempatkan
paling kanan. Dengan cara ini, diagram tersebut secara visual menunjukkan
situasi mana yang lebih signifikan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 41
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 42
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Contoh #1
Contoh #2
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 43
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 6
SCATTER DIAGRAM / DIAGRAM TERSEBAR
Diagram Tersebar
Juga disebut: penyusunan tersebar, diagram X–Y
Deskripsi
Diagram tersebar menggambarkan sepasang data numeris, dengan satu
variabel di tiap sumbu, untuk mengamati hubungan yang ada. Jika variabel-
variabel tersebut berhubungan, titik-titiknya akan ada di sepanjang garis atau
kurva. Semakin tinggi korelasi, semakin dekat pula titik-titik tersebut dengan
garis.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 44
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
keduanya.)
Lihat pola titik-titik tersebut untuk melihat apakah ada hubungan yang jelas
terlihat atau tidak. Jika data tersebut membentuk sebuah garis atau kurva,
and bisa berhenti. Berarti variabel-variabel tersebut berhubungan. Saudara
boleh menggunakan analisis regresi atau korelasi sekarang. Jika tidak,
selesaikan langkah 4 sampai 7.
Bagi titik-titik yang ada dalam diagram menjadi empat kuadran. Jika ada titik
sejumlah X di diagram tersebut,
Hitung titik-titik itu sejumlah X/2 dari atas ke bawah dan gambar garis
horizontal.
Hitung titik-titik tersebut sejumlah X/2 dari kiri ke kanan dan gambar garis
vertikal.
Jika jumlah titiknya ganjil, gambar garis tersebut melalui titik tengahnya.
Hitung jumlah titik di tiap kuadran. Jangan hitung titik yang tepat berada di
garis.
Tambahkan jumlah kuadran diagonal yang saling berhadapan. Cari jumlah
terkecil diantara kedua jumlah tersebut dan hitung jumlah semua titik di
semua kuadran.
A = Titik-titik di kiri atas + titik-titik di kanan bawah
B = titik-titik di kanan atas + titik-titik di kiri bawah
Q = jumlah terkecil dari A dan B
N = A+B
Cari batas untuk N di tabel tes tren.
Jika Q lebih kecil dari batas tersebut, kedua variabel itu terkait.
Jika Q lebih besar atau sama dengan batas tersebut, pola itu mungkin terjadi
secara kebetulan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 45
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 46
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 47
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 7
STRATIFICATION / STRATIFIKASI
Stratifikasi
Deskripsi
Stratifikasi adalah teknik yang digunakan bersama-sama dengan perangkat
analisis lain. Jika data dari berbagai sumber atau kategori dikumpulkan
bersama-sama, makna data tersebut tidak mungkin dilihat. Teknik stratifikasi
ini memisahkan data tersebut hingga polanya bisa dilihat.
Contoh Stratifikasi
Tim produksi ZZ-400 membuat diagram tersebar untuk menguji apakah
kemurnian produk dan kontaminasi besi saling terkait atau tidak, namun
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 48
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Sekarang pola bisa terlihat. Data dari reaktor 2 dan reaktor 3 memiliki pola
melingkar. Bahkan tanpa melakukan penghitungan apapun, sudah jelas
bahwa untuk dua reaktor itu, tingkat kemurnian turun saat tingkat
kontaminasi besi naik. Sementara, untuk reaktor 1 ada yang berbeda.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 49
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 50
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
5. DAFTAR TUGAS
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 51
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Latihan pembelajaran
Cari deskripsi yang tepat: tarik garis diantara dua kata yang berpasangan:
• Mengevaluasi Kinerja • Do
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 52
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Latihan pembelajaran
• Supermarket
......................................................................................................
• Pabrik mobil
......................................................................................................
• Sekolah
......................................................................................................
......................................................................................................
• Restoran
......................................................................................................
• Sekolah
......................................................................................................
Tugas kelompok:
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 53
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Latihan pembelajaran
1. Tanyakan pada seorang peserta didik senior di sekolah saudara (saudara atau
teman) apa yang telah berubah selama dia bersekolah disini? Tanyakan juga
apakah dia tahu alasan perubahan tersebut?
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
3. Tanyakan juga pada guru apa saja pengalamannya terkait dengan perubahan di
sekolah saudara .
................................................................................................................
................................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 54
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Instruksi
Pemasok : ........................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Input: ..............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Proses: .............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Output: ............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Konsumen: .......................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 55
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Penjelasan ulang
Diskusi kelompok:
• Siapa saja konsumen dan pemasok utama dalam rantai tersebut? Dari
para konsumen dan pemasok tersebut, yang mana yang bisa dianggap sebagai
konsumen dan pemasok internal dan yang mana yang eksternal?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 56
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Nancy R. Tague’s The Quality Toolbox, Second Edition, ASQ Quality Press, 2004,
Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.
ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality
press, Milwaukee, Wisconsin.
Beaumant, L., R. ISO 9001: the standa rd interpretation. The international standa rd fot
Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.
Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.
Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.
Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice
oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.
http://www.improveoutcomes.com/process/index.asp
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 57
EDISI: A REVISI: 0