Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH INDIVIDU BIOLOGI SEL

“SISTEM TRANSPOR SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK”

Disusun Oleh
Wahyu Laras Setyani
15040065
Program Studi S1 Farmasi

SEKOLAH TINGGI FARMASI (STF) MUHAMMADIYAH TANGERANG


JALAN KH SYEKH NAWAWI KM 4 MATAGARA
2015
Kata Pengantar

Puji syukur Alhamdulillah selalu terlimpahkan kepada Allah SWT yang telah
mengkaruniakan segala nikmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya di alam semesta ini.
Sehingga saya mampu menyelesaikan Makalah Biologi Sel ini sesuai dengan waktu yang
saya rencanakan. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian
mata kuliah Biologi Sel. Yang meliputi nilai tugas, nilai individu, dan nilai keaktifan.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun.
Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi
yang sama dari berbagai referensi. Yang semoga bisa memberi tambahan pada hal yang
terkait dengan Biologi Sel.

Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan


dan mengkaji materi Biologi Sel dari berbagai referensi. Saya menggunakan metode
pengumpulan data ini, agar makalah yang saya susun dapat memberikan informasi yang
akurat dan bisa dibuktikan.

Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang lainnya akan
menyatu dalam satu makalah ini. Sehingga tidak ada perombakan total dari buku aslinya.

Saya sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, mohon maaf
atas segala kekurangannya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Supristiyono, M.Pd. sebagai pengajar
mata kuliah Biologi Sel yang telah membimbing saya dalam penyusunan makalah ini.tidak
lupa pula kepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai
tepat pada waktunya.

Tangerang, 17 Oktober 2015

Penyusun

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii


Daftar Isi ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Membran Sel .................................................................................... 3
2.1.1. Permeabilitas selektif ............................................................. 3
2.1.2. Permeabilitas bilayer lipid ..................................................... 3
2.2.Protein Membran .............................................................................. 4
2.2.1. Protein Integral dan Periferal ................................................. 4
2.2.1.1. Protein Pembawa ....................................................... 7
2.2.1.2. Protein saluran ........................................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10


Kesimpulan .................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Membran plasma merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup
dengan sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kira-kira 8 nm.
Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki permeabilitas selektif, yakni
membran ini memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah
daripada substansi lainnya.(Campbell,dkk.,2002).
Membran plasma membatasi isi sel dengan lingkungan disekitarnya. Membran plasma
tersusun atas dua lapisan lemak yang dibagian luarnya diselimuti lapisan protein. Membrane
plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel) sehingga ada zat yang dapat melalui
membran secara spontan dan ada pula yang tidak.
Banyak penemuan di berbagai bidang yang berhubungan dengan struktur, komposisi,
maupun sistem transpor. Olehkarena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana
membran seluler mengontrol perlintasan zat-zat pada membran. Pada makalah ini akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai beberapa prinsip umum bagaimana molekul kecil yang larut
air melewati membran sel. Kemudian akan dibahas mengenai dua kelas utama dari protein
membran yang menengahi lalulintas dari molekul yang keluar dan masuk melewati lipid
bilayer yaitu transporter (protein pembawa) yang berperan dalam memindahkan bagian pada
transport molekul spesifik yang melewati membran, dan channels (protein membran), bentuk
pori hidrofobik yang sempit mengijinkan perpindahan trans membran pasif, utamanya pada
ion anorganik yang kecil.
Transporter bersama dengan sumber energi untuk mengkatalis transpor aktif dan
mengkombinasi permeabilitas transpor pasif dan transpor aktif membuat perbedaan yang
besar pada perbandingan komposisi sitosol dengan cairan ekstraseluler lainnya atau cairan
pada membran penutup organel. Dengan perbedaan konsentrasi ion yang melewati lipid
bilayer, membrane sel menyediakan energi potensial dalam bentuk gradian elektrokimia,
dimana mengerakkan bermacam proses transpor, menyampaikan sinyal elektrik dalam sel,
dan (pada mitokondria, kloroplas dan bakteri) membuat sebagian besar ATP sel. Berdasarkan

1
2

hal tersebut maka perlu dipelajari lebih lanjut mengani prisip transpor membran dan
mekanisme pendukung lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip transpor membran plasma?
2. Bagaimana prinsip protein transport?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Biologi
Sel. Selain itu sebagai bahan pembelajaran untuk saya dan pembacanya kelak dalam
menambah informasi dan memperkaya wawasan mengenai system transport membrane sel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. MEMBRAN SEL

Fosfat Glikolipid

Fosfolipid

Protein
periferal Glikoprotein

2.1.1. Permeabilitas Selektif Lipid

Suatu lalulintas yang tunak dari molekul dan ion kecil bergerak melintasi membran
plasma dalam dua arah. Perhatikan pertukaran kimiawi antara sel otot dengan fluida
ekstraseluler yang membasahinya. Gula, asam amino, dan nutrien lain memasuki sel, dan
produk limbah metabolisme meninggalkan sel. Sel menyerap oksigen untuk respirasi seluler
dan mengeluarkan karbondioksida. Sel itu juga mengatur konsentrasi ion anorganiknya,
seperti Na+,K+,Ca2+,dan Cl-, dengan cara membolak-balik arahnya dari satu arah ke arah
lainnya melintasi membran plasma. Walaupun lalu lintas melalui membran ini padat,
membran sel itu permeabel secara selektif, dan substansi-substansi tidak dapat melintasi
rintangan tersebut secara sembarangan. Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam
molekul dan ion kecil dan menolak yang lainnya. Di samping itu, substansi-substansi gerak
melintasi membran pada laju yang berbeda-beda.
2.1.2. Permeabilitas Bilayer Lipid
Inti hidrofobik membran menghalangi transport ion dan molekul polar,yang
bersifat hidrofilik. Molekul hidrofobik, seperti hidrokarbon, karbondioksida, dan oksigen,
dapat larut dalam membran dan melintasinya dengan mudah. Molekul sangat kecil yang polar
tetapi tidak bermuatan juga dapat lewat melalui membran dengan cepat. Contoh-contohnya
ialah air dan etanol, yang cukup kecil untuk dapat lewat di antara lipid-lipid membran.

3
4

Bilayer lipid tidak sangat permeabel terhadap molekul polar tak bermuatan yang lebih besar
seperti glukosa dan gula lain. Bilayer ini juga relatif tidak permeabel terhadap semua ion,
sekalipun ion kecil seperti H+ dan Na+. Atom atau molekul bermuatan dan lapisan airnya
sulit menembus lapisan hidrofobik membran. Akan tetapi, bilayer lipid hanyalah salah satu
bagian cerita tentang permeabilitas selektif membran. Protein yang ada di dalam membran
memainkan peran penting dalam pengaturan transpor.
Ada dua mekanisme transpor berdasarkan jumlah molekul yang melintasi membran
yaitu uniport (transpor satu molekul) dan co-transport (transpor dua molekul). Co-
transport berdasarkan kedua arah molekul yang ditranspor dibagi menjadi symport (dua
molekul ditranspor dengan arah yang sama), misalnya glukosa dan Na+, dan antiport (kedua
molekul ditranspor dengan arah berlawanan), misalnya pompa Na-K.
2.2. Protein Membran
2.2.1. Protein Integral dan Protein Periferal

Gambar diatas terlihat adanya gumpalan protein yang disebut protein membran, yang
berupa glycoprotein. Ada dua jenis protein membran yaitu protein integral dan protein
periferal. Perbedaan antara kedua protein tersebut adalah bahwa pada protein integral kedua
ujungnya menembus kedua sisi lipid bilayer, sedang protein periferal hanya mempel pada
salah satu sisi saja dan tidak menembus kedua sisi membran.

Protein integral banyak yang berfungsi sebagai kanal/lubang penghubung antara cairan
intraseluler dan ekstraseluler. Molekul air dan substansi-substansi yang larut dalam air
5

terutama ion dapat berdifusi melalui kanal tersebut. Kanal protein ini juga bersifat selektif,
yaitu lebih mengutamakan difusi ion tertentu dibandingkan ion lainnya.

Protein integral lainnya berperan sebagai protein pembawa (carrier protein) dan enzim.
Protein pembawa berfungsi untuk transportasi substansi yang tidak dapat menembus lipid
bilayer. Kadang-kadang transportasi substansi ini berlawanan arah dengan arah difusi
alamiahnya, sehingga disebut transport aktif.

Protein integral dapat juga bertindak sebagai reseptor substansi kimiawi yang larut
dalam air, misalnya hormon peptida, yang sulit menembus membran sel. Interaksi reseptor
membran sel dengan ligan tertentu yang terikat pada reseptor menyebabkan perubahan
konformasi dalam protein reseptor. Perubahan ini selanjutnya mengaktivasi bagian
intraseluler protein secara enzimatik, atau menginduksikan interaksi antara reseptor dan
protein dalam sitoplasma yang berperan sebagai second messenger. Dengan demikian, second
messenger ini me-relay signal dari bagian ekstraseluler reseptor ke bagian dalam sel. Jadi
protein integral tersebut berfungsi membawa informasi mengenai lingkungan sekitar sel ke
bagian dalam sel.

Molokul protein periferal seringkali menempel pada protein integral. Protein periferal
ini hampir seluruhnya berfungsi sebagai enzim atau sebagai pengendali transportasi substansi
melalui pori membran sel.

Dalam Gambar diatas juga terlihat adanya karbohidrat yang menjuntai ke luar
permukaan sel. Karbohidrat ini berperan sebagai substansi reseptor untuk mengikat hormon,
misalnya insulin. Bila ikatan ini terjadi, maka kombinasi ini akan mengaktivasi protein yang
menempel di bagian dalam sel, yang selanjutnya mengaktivasi kaskade (cascade) enzim
internal.

Protein membran plasma memiliki fungsi yang sangat luas antara lain sebagai protein
pembawa (carrier) senyawa melalui membran sel, penerima isyarat (signal) hormaonal dan
meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau sel lainnya. Protein selaput plasma juga
berfungsi sebagai pengikat komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler.
Protein- protein permukaan luar memberikan cirri individual sel dan macam protein dapat
berubah sesuia dengan diferensiasi sel. Protein- protein pada membran sel banyak juga yang
berfungsi sebagai enzim terutama yang terdapat pada selaput mitokondria, retikulum
6

endoplasma dan kloroplas. Sebagai contoh, senyawa-senyawa fosfolipid membran plasma


disintesis oleh enzim-enzim yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
Protein penyusun membran plasma dapat diekstrak dengan menggunakan SDA, Triton-
X100, urea, N-butanol atau EDTA sebagai pelarut. Setelah larut protein-protein membran
plasma dapat dipisahkan satu sama lain dengan menggunakan teknik eletroforesis atau
kromatografi.
Protein membran sel memiliki kemampuan bergerak, sehingga dapat berpidah tempat.
Perpindahan berlangsung ke arah lateral dengan jalan difusi. Namun tidak semu protein
mampu berpindah tempat. Beberapa jenis protein integral tertahan dalam selaput oleh
anyaman molekul-molekul protein yang berada tepat di bawah permukaan dalam selaput
plasma. Anyaman ini berhubungan dengan sitoskelet atau rangka sel.
Transpor protein berfungsi untuk memindahkan molekul melintasi membran plasma.
Dua kelompok utama protein transpor dapat ditemukan dalam membran plasma dan masing-
masing membantu molekul air-mencintai melintasi membran plasma. Sebuah saluran protein
berfungsi sebagai terowongan untuk melintasi membran ke dalam sel. Lebih khusus, saluran
protein membantu difusi difasilitasi, yang menggambarkan transpor pasif molekul melintasi
membran dengan bantuan protein transpor.
Dalam sel, protein saluran bertanggung jawab untuk membawa ion dan molekul kecil
lainnya. Setiap protein saluran hanya dapat membawa molekul tertentu. Misalnya, saluran
kalsium hanya dapat digunakan untuk mengangkut kalsium masuk dan keluar dari sel. Ada
berbagai jenis protein channel termasuk untuk natrium, kalium, dan klorida. Bahkan, ada
saluran yang khusus digunakan untuk mengangkut air melintasi membran juga.
Jenis lain dari protein transpor disebut protein pembawa. Protein pembawa harus
berubah bentuk untuk lulus molekul melintasi membran plasma. Anggap saja sebagai pintu
putar ke kantor pos. Saat Anda memasuki pintu putar, pintu harus bergerak untuk
mendapatkan Anda ke dalam kantor pos. Sebuah protein pembawa bertindak dengan cara
yang sama.
7

Jenis-jenis Protein Transpor

2.2.1.1. Protein Pembawa (Carrier)

Protein pembawa memegang molekul yang dilewatkannya dan berubah bentuk


sedemikian rupa sehinggamolekul tersebut terkirim melintasi membrane, bersifat spesifik
bagizat yang ditranslokasikan hanya memungkinkan zat tertentumenyeberangi membrane,
seperti pada glukosa yang diangkutdalam darah dan dibutuhkan RBC untuk aktivitas selular.

Protein carrier (pembawa) adalah sepasang protein yang mengangkut ion dari suatu
larutan di luar sel ke dalam sel melewati membran. Protein pembawa berfungsi untuk
transportasi substansi yang tidak dapat menembus lipid bilayer.

Kadang-kadang transportasi substansi ini berlawanan arah dengan arah difusi alamiahnya,
sehingga disebut transport aktif. Transpor aktif dan pasif diperantarai oleh protein carrier
yang berikatan dengan sumber energi. Protein ini akan mengikat senyawa yang akan
ditranspor dengan adanya perubahan pada konformasi protein. Protein carrier membantu
8

molekul keluar masuk sel dengan mekanisme “ping-pong”. Transpor ini relatif lambat karena
molekul yang masuk ditahan dulu dalam protein carrier yang memediasi difusi kemudian
baru dikeluarkan ke dalam sel. Protein ini, dibagi menjadi dua jenis, yaitu symporter (coupled
transport yang melewatkan ion pertama dan kedua pada arah yang sama) dan antiporters
(coupled transport yang melewatkan ion kedua dari arah berlawanan). Protein carrier
termasuk dalam transport aktif tidak langsung, pada transport ini menggunakan energy yang
dihasilkan dari pompa sodium-potasium. Molekul-molekul yang masuk atau keluar sel
dengan transport tidak langsung selalu bergerak melewati membran bersama-sama dengan
gerakan ion, maka mekanisme transpot aktif ini juga disebut cotransport. Protein carriers
terjadi dalam dua pola, symport dan antiport. Pada symport, substansi yang dicotransport
bergerak searah gerakan ion. Diantara metabolit penting dan ion yang digerakkan secara aktif
ke dalam sel dengan symport adalah gula dan Na++. Pada antiport, substansi yang di
cotransport bergerak dalam arah berlawanan dengan gerakan ion. Pola ini umumnya terbatas
untuk ion. Protein ini terlibat dalam transport aktif. Transport aktif sekunder juga terdiri atas
co-transport dan counter transport (exchange). Transport aktif primer memakai energi
langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan
dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam sel. Pada Ca pump, ca akan dipompa
keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah.

2.2.1.2. Protein saluran (channel protein)

Protein saluran berfungsi dengan cara memiliki saluran hidrofilik yang dapat
digunakan oleh molekul atau ion atomic tertentu sebagai saluran menyeberangi membrane.
Misalnya, lalu-lalang molekul air melalui membrane pada sel tertentu sangat terbantu dengan
protein saluran akuaporin.

Protein saluran yang baik terbuka setiap saat atau mereka “terjaga keamanannya,”
yang mengontrol pembukaan saluran. Lampiran dari ion khusus pada protein channel dapat
mengontrol pembukaan atau mekanisme lain atau zat yang mungkin terlibat. Dalam beberapa
jaringan, natrium dan klorida ion lewat dengan bebas melalui saluran terbuka, sedangkan
pada jaringan lain, gerbang harus dibuka untuk memungkinkan bagian. Contoh ini terjadi
pada ginjal, di mana kedua bentuk saluran yang ditemukan di berbagai bagian tubulus ginjal.
9

Sel yang terlibat dalam transmisi impuls listrik, seperti saraf dan sel-sel otot, telah terjaga
keamanannya saluran untuk natrium, kalium, dan kalsium dalam membran mereka.
Pembukaan dan penutupan saluran ini mengubah konsentrasi relatif pada sisi yang
berlawanan dari membran ion ini, sehingga fasilitasi transmisi listrik sepanjang membran
(dalam kasus sel-sel saraf) atau kontraksi otot (dalam kasus sel-sel otot).
Protein transpor dapat berfungsi sebagai :
a. Sistim uniport (pengangkutan tunggal), yaitu pengangkutan zat terlarut oleh protein
transpor hanya dari satu sisi membran ke sisi membrane yang lain.
b. Sistim simport, yaitu pengangkutan zat terlarut secara bersama-sama oleh protein
transpor secara searah. Misalnya pada sel hewan, beberapa gula atau asam amino
diangkut bersama ion-ion Na+ ke dalam sel
c. Sistim antiport, yaitu pengangkutan zat terlarut oleh protein transpor dengan arah yang
berlawanan. Misalnya pemom-paan Na+ ke luar dari sel dan K+ ke dalam sel.
sistim simport dan antiport sering secara bersama disebut sebagai sistim kotranspor,
yaitu angkutan suatu zat terlarut oleh protein transpor, tergantung pada pengangkutan
suatu zat terlarut lain secara bersamaan. Banyak protein transpor membran melewatkan
larutan-larutan spesifik untuk bergerak melintasi bilayer lipida melaluiproses transpor
pasif. Beberapa dari protein transport membentuk saluran yang melewatkan larutan-
larutan melintasi bilayer lipida melalui difusi sederhana. Protein ini disebut protein
terusan. Protein transpor yang lain disebut proteinpembawa, karena mengikat molekul-
molekul spesifik untukdiangkut dan ditranspor melalui membran. Proses ini disebut
difusi dengan fasilitas atau difusi terbantu. Beberapa protein pembawa berfungsi
sebagai pompa yang secara aktif menggerakkan larutan-larutan spesifik melawan
gradien elektrokimia. Prosesnya disebut transpor aktif.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu :
Lalulintas dari molekul dan ion kecil bergerak melintasi membran plasma dalam
dua arah. Membran sel bersifat permeabel secara selektif, walaupun lalulintasnya padat dan
substansi-substansi tidak dapat melintasi rintangan tersebut secara sembarangan. Molekul
hidrofobik, seperti hidrokarbon, karbondioksida, dan oksigen, serta molekul sangat kecil yang
polar tetapi tidak bermuatan dapat larut dalam membran dan melintasinya dengan mudah.
Bilayer lipid tidak sangat permeabel terhadap molekul polar tak bermuatan yang lebih besar.
Bilayer lipid hanyalah salah satu bagian cerita tentang permeabilitas selektif membrane. Ada
dua mekanisme transpor berdasarkan jumlah molekul yang melintasi membran
yaitu uniport (transpor satu molekul) dan co-transport (transpor dua molekul). Intinya system
transport terjadi di membrane sel.
Protein membran dibagi menjadi dua yaitu protein integral dan protein peripheral.
Salah satu fungsi protein integral yaitu untuk transport. Protein transport dibagi menjadi dua
yaitu praotein pembawa (carrier protein) dan protein saluran (channel protein).

10
Daftar Pustaka

1. https://www.academia.edu/5158509/Membran_Sel-Biology_Campbell
2. http://sains-resources.blogspot.co.id/2013/06/protein-membran-sel.html
3. http://nuzula-setya.blogspot.co.id/p/protein-plasma.html
4. https://farmol.wordpress.com/2012/09/13/transport-by-carrier-protein/
5. http://budikolonjono.blogspot.co.id/2011/12/protein-carrier-pembawa.html
6. http://www.sridianti.com/transportasi-difusi-difasilitasi.html
7. http://tatangsma.com/2015/03/fungsi-transpor-protein-dalam-sel.html
8. Campbell, Neil A.,dkk.Biologi.Penerbit Erlangga.Jakarta.2000

11

Anda mungkin juga menyukai