Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Perusahaan manufaktur
(manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada
pelanggan. Perusahaan dagang (merchandising business) juga menjual produk kepada
pelanggan, namun tidak memproduksi barangnya sendiri tetapi membelinya dari
perusahaan lain. Perusahaan jasa (services bisiness) menghasilkan jasa/pelayanan kepada
masyarakat.
Dilihat dari bentuknya, terdapat tiga bentuk organisasi perusahaan, yaitu perusahaan
perorangan (proprietorship), persekutuan (partnership), dan perseroan (corporation).
Identifikasi terhadap jenis perusahaan dan organisasi perusahaan dapat dilakukan secara
sederhana. Identifikasi terhadap jenis perusahaan dapat dilakukan dengan melihat laporan
laba ruginya, sedangkan identifikasi terhadap bentuk organisasi perusahaan dengan
melihat neracanya.
B. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Tahap pencatatan:
Kegiatan pencatatan perusahaan jasa sebagian besar hanya menyangkut penerimaan dan
pengeluaran uang, sehingga catatan harian yang dibutuhkan terutama tentang jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas.
Contoh:
Pada tanggal 01 Agustus 2008 Nona Betty mendirikan sebuah salon kecantikan yang diberi
nama “Beauty Salon”. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2008 adalah
sebagai berikut
Agustus 01 : Nona Betty menyetor uang pribadinya Rp. 15.000.000,00 ke dalam
perusahaannya sebagai modal awal (Bukti No. 01)
05 : Dibeli secara tunai peralatan salon seharga Rp. 4.500.000,00 (Bukti No. 03)
15 : Diterima uang kas sebanyak Rp. 2.500.000,00 dari hasil penjualan jasa salon
selama setengah bulan pertama kegiatannya (Bukti No. 06)
16 Dibayar gaji para karyawan untuk setengah bulan pertama sebesar Rp.
500.000,00 (Bukti No. 07)
20 Diterima Kredit Usaha Kecil (KUK) dari BNI 1946 Surakarta sebesar Rp.
10.000.000,00 (Bukti No. 08)
23 Dibeli secara tunai peralatan salon seharga Rp. 5.500.000,00 (Bukti No. 09)
25 Nona Betty mengambil uang sebesar Rp. 500.000,00 untuk keperluan pribadi
(Bukti No. 10)
31 Diterima uang kas sebanyak Rp. 5.250.000,00 dari hasil penjualan jasa salon
selama setengah bulan terakhir kegiatannya (Bukti No. 11)
200. Penyusutan peralatan salon untuk bulan Agustus 2008 diperhitungkan sebesar
200.000,00 (Bukti No. 13)
201. Perlengkapan yang telah terpakai untuk kegiatan usaha selama bulan Agustus 2008
adalah sebesar Rp. 600.000,00 (Bukti No. 14)
202. Bunga pinjaman Kredit UKM dari BNI 1946 untuk bulan Agustus 2008
diperhitungkan sebesar Rp. 100.000,00 (Bukti No. 15)
Sejak akan memulai usahanya, Nona Betty telah mencoba membuat bagan akun (bentuk T)
yang akan digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi usahanya. Adapun akun-akun
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
2008
(investasi awal)
Kas 11 500.000
Kas 11 4.500.000
Kas 11 300.000
15 06 Kas 11 2.500.000
Kas 11 500.000
20 08 Kas 11 10.000.000
Kas 11 5.500.000
Kas 11 500.000
31 11 Kas 11 5.250.000
Kas 300.000
BUKU BESAR
Nama Akun : Kas No. 11
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2008 2008
15 2.500.000 05 4.500.000
20 10.000.000 08 300.00
31 5.250.000 16 500.000
23 5.500.000
25 500.000
31 300.000
2008 2008
2008 2008
23 5.500.000
2008 2008
2008 2008
Agst 07 1.000.000
2008 2008
2008 2006
2008
2008
31 penutup 5.250.000
2008 2008
31 5.250.000
2008
2008
Agts Agst
2008 2006
31 300.000
2008 2008
2008 2008
2008 2006
2008 2006
2008 2008
31 Penutup 5.250.000
“BEAUTY SALON”
NERACA SALDO
Per 31 Agustus 2008
No. Nama Akun Debit Kredit
11 Kas 20.650.000
12 Piutang Usaha – – – – – – – – –
42 Pendapatan Lain-lain – – – – – – – – –
Laba-Rugi 5.250 – –
2008
“BEAUTY SALON”
NERACA
Per. 31 Agustus 2008
No. Aktiva JUMLAH No. Kewajiban dan Ekuitas JUMLAH
(Rp.) (Rp.)
Akml. Ekuitas
Penyusutan ( 200)
Beban Usaha:
1. Biaya Gaji Rp. 800.000,00
Rp. 14.500.000,00
· Prive ( 500.000,00)
2008
11 Kas 20.650.000