Bagian Ono
Bagian Ono
1. Enukleasi
1.1 Definisi
Enukleasi merupakan suatu proses untuk mengambil semua lesi kista.
Mengambil semua lesi kista tanpa mengorbankan jaringan di sekitarnya.
1.2 Indikasi
Enukleasi merupakan suatu cara untuk membuang kista pada rahang
dan sebaiknya dilakukan pada semua kista di rahang yang bisa dibuang
dengan aman tanpa mengorbankan banyak struktur yang berdekatan dengan
kista.
1.3 Keuntungan
- Semua bagian kista bisa diambil
- Eksisi awal biopsy sudah bisa merawat lesi
- Pasien tidak harus khawatir mengenai rongga marsupial
1.4 Kerugian
Pada keadaan yang diindikasikan untuk marsupialisasi, enukleasi akan
merugikan. Contohnya dapat membahayakan jaringan normal, fraktur rahang,
devitalisasi gigi.
1.5 Teknik
Penggunanan antibiotik tidak diperlukan kecuali keadaan kesehatan
pasien memang memerlukan terapi antibiotik.
Kista periapikal (radikular) merupakan kista yang paling sering
muncul dibandingkan lesi-lesi kista pada rahang lainnya dan merupakan akibat
dari inflamasi atau nekrosis pada pulpa. Karena tidak mungkin untuk
menentukan apakah gambaran radiolusen pada periapikal merupakan kista
atau granuloma (karena gambaran radiografisnya seringkali terlihat sama),
maka pengangkatan lesi disaat pencabutan gigi yang bersangkutan sangat
direkomendasikan. Ketika mencabut gigi dengan gambaran radiolusen pada
periapikal, enukleasi melalui soket gigi yang telah dicabut dapat dilakukan
menggunakan kuret apabila kista berukuran kecil.
Jika di lain pihak gigi tersebut tidak dicabut melainkan dilakukan
restorasi, perawatan endodontic diikuti dengan pemeriksaan radiografis secara
berkala dapat memungkinkan penilaian terhadap kwantitas tulang. Apabila lesi
tidak berubah ukuran atau membesar, maka kemungkinan lesi adalah kista
sehingga lesi harus diangkat melalui bedah periapikal.
Apabila kista berukuran besar dan tidak bisa diangkat melalui soket
gigi yang telah dicabut, atau kista pada daerah periapikal gigi yang direstorasi
dan tidak dicabut, maka enukleasi dapat dilakukan melalui bedah periapikal :
a. Mucoperiosteal flap
Pilihan mucoperiosteal flap yang digunakan tergantung kepada
ukuran dan lokasi dari lesi. Prinsip outline desain flap untuk
enukleasi sama dengan pada pembedahan gigi impaksi
b. Osseous window
Untuk mengangkat lesi pada rahang maka diperlukan osseous
window. Jika perluasan kista telah mengikis tulang kortikal
sehingga terlihat lubang pada osseous ketika flap diangkat, maka
lubang/jendela/window ini (jika diperlukan) dapat diperluas dengan
menggunakan rounger atau bor. Jika tulang kortikal masih utuh,
maka bor dapat digunakan untuk membentuk osseous window ini.
Ukuran dari osseous window tergantung pada ukuran lesi dan
kedekatannya dengan struktur anatomi yang normal dan berkas
neurovascular
c. Pengangkatan kista
Ketika akses untuk mengangkat kista telah diperoleh melalui
osseous window, maka enukleasi kista harus segera dilakukan.
Kuret berbilah tipis merupakan instrumen yang sangat cocok untuk
memisahkan lapisan jaringan ikat pada dinding kista dari rongga
tulang. Permukaan yang cekung pada kuret harus selalu
menghadap rongga tulang, sehingga tepi permukaan kuret yang
cembung dapat menyebabkan terlepasnya kista dari rongga tulang.
Hal ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
robeknya kista dan memungkinkan keluarnya seluruh bagian dari
kista, karena batas dari kista lebih mudah ditentukan jika dinding
kista masih utuh.
Setelah dilakukan enukleasi, penutupan luka awal yang kedap air harus
dilakukan dengan penjahitan yang benar. Pada rongga tulang nantinya akan
terbentuk bekuan darah. Tanda-tanda pengisian tulang pada tempat bekas
terbentuknya kista dapat dilihat secara radiografis dalam kurun waktu 6
sampai 12 bulan. Rahang yang membesar dikarenakan kista akan mengalami
remodelling dengan lambat ke bentuk normalnya.