Anda di halaman 1dari 4

RESUME

EKSTIRPASI JARINGAN LUNAK

SASARAN UTAMA PEMBEDAHAN


1. Pembasmian kondisi-kondisi patologis
Sasaran terapeutik dari setiap prosedur ekstirpasi adalah untuk
mengangkat semua lesi-lesi patologis tanpa meninggalkan sel-sel yang dapat
berproliferasi dan mengakibatkan adanya kekambuhan atau munculnya
kembali lesi. Metode-metode yang digunakan untuk mencapai sasaran ini
bervariasi dan tergantung kepada sifat patologis dari lesi. Eksisi dari oral
carcinoma mengharuskan pendekatan yang agresif dan pengangkatan struktur-
struktur yang berdekatan dengan lesi dimana hal ini bertujuan untuk
menghilangkan kondisi patologis secara menyeluruh. Menggunakan
pendekatan ini untuk kista yang sederhana dapat berakibat buruk. Oleh karena
itu sangat penting sekali untuk melakukan pemeriksaan histologis melalui
biopsi sebelum melakukan prosedur ekstirpasi. Dengan demikian dapat dipilih
prosedur pembedahan yang benar untuk mengangkat lesi dengan sesedikit
mungkin kerusakan pada jarinagan normal di sekitarnya.
2. Rehabilitasi fungsional dari pasien
Sebagaimana telah disebutkan bahwa sasaran utama dari pembedahan
adalah pengangkatan total lesi-lesi patologis. Walaupun pembasmian jaringan
patologis merupakan sasaran yang paling utama, tapi hal ini biasanya tidak
cukup untuk perawatan menyeluruh pada pasien. Sasaran kedua dari
perawatan-perawatan yang digunakan adalah adanya rehabilitasi fungsional
dari pasien. Setelah tujuan utama dari pengangkatan lesi tercapai, maka hal
yang terpenting untuk dipertimbangkan adalah bagaimana cara mengatasi
kerusakan residual yang terjadi akibat bedah ekstirpasi. Hasil terbaik dari
tindakan bedah akan diperoleh ketika prosedur rekonstruksi yang akan
dilakukan setelah pembedahan, dipertimbangkan sebelum dilakukannya eksisi
dari lesi. Metode grafting, prinsip-prinsip fiksasi, dental rehabilitation, dan
persiapan pasien harus dievaluasi secara menyeluruh.
Pengelolaan pembedahan lesi patologis oral diklasifikasikan kepada
kategori-kategori sebagai berikut:
- Lesi kista dan lesi yang menyerupai kista pada rahang
- Tumor jinak pada rahang
- Tumor ganas kavitas oral (jaringan lunak)
- Lesi jinak pada jaringan lunak oral

A. Pengelolaan Pembedahan Lesi Kista dan Lesi yang Menyerupai Kista


Kista didefinisikan sebagai kantong yang dibatasi oleh epitel dan berisi
cairan atau material lunak lainnya. Munculnya kista pada rahang bisa
berhubungan dengan proliferasi dari epitel yang jumlahnya banyak pada
tulang selama proses formasi gigi dan fusi prosessus. Kista pada rahang dibagi
dua yaitu:
1. Kista odontogenik : yang berkembang dari epitel odontogenik
2. Kista fisural : berasal dari epitel oral yang terperangkap diantara
prosessus yang mengalami fusi
Rangsangan yang menyebabkan resting epithelial cell berproliferasi ke
sekeliling jaringan ikat belum diketahui. Inflamasi dianggap sebagai pengaruh
utama yang menyebabkan kista muncul pada granuloma dari pulpa yang
terinfeksi.
Sisa fragmen dari membran kista cenderung untuk membentuk kista
rekuren sehingga mengharuskan eksisi menyeluruh dari lapisan epitel kista
pada saat dilakukan operasi. Kista telah diketahui dapat menyebabkan
kerusakan yang luas pada rahang dan dapat mendorong gigi ke area seperti
kondilus atau angle mandibula atau prosessus koronoideus. Pembesaran kista
disebabkan oleh ekspansi yang berangsur-angsur, dan kebanyakan ditemukan
pada saat pemeriksaan radiologi rutin. Kista biasanya asimptomatik kecuali
kalau kista tersebut terinfeksi. Sedangkan mukosa diatasnya menunjukkan
warna dan konsistensi yang normal, dan tidak ada defisit sensori ditemukan
dari gangguan pada saraf.
Pada foto rontgen, kista memperlihatkan perbedaan yang nyata, yaitu
adanya gambaran radiolusen yang dikelilingi oleh tulang yang padat. Pada
umumnya kista berbentuk unilocular, namun pada keratocyst dan cystic
ameloblastoma bisa berbentuk multilocular. Kista biasanya tidak
menyebabkan resorpsi akar, oleh karena itu apabila terlihat adanya resorpi
akar maka dokter harus mencurigai adanya neoplasma.
Meskipun kista diklasifikasikan menjadi kista odontogenik dan
fissural, namun klasifikasi ini tidak ada sangkut pautnya terhadap perawatan
pembedahan dari kista. Perawatan pembedahan pada kista tidak didiskusikan
atas tipe-tipe dari kista, kecuali pada kista yang memerlukan pertimbangan
khusus.

Kista pada rahang dirawat dengan 4 metode dasar:


1. Enukleasi
2. Marsupiliasi
3. Kombinasi enukleasi dan marsupiliasi
4. Enukleasi dengan kuretase

1. Enukleasi

1.1 Definisi
Enukleasi merupakan suatu proses untuk mengambil semua lesi kista.
Mengambil semua lesi kista tanpa mengorbankan jaringan di sekitarnya.

1.2 Indikasi
Enukleasi merupakan suatu cara untuk membuang kista pada rahang
dan sebaiknya dilakukan pada semua kista di rahang yang bisa dibuang
dengan aman tanpa mengorbankan banyak struktur yang berdekatan dengan
kista.

1.3 Keuntungan
- Semua bagian kista bisa diambil
- Eksisi awal biopsy sudah bisa merawat lesi
- Pasien tidak harus khawatir mengenai rongga marsupial

1.4 Kerugian
Pada keadaan yang diindikasikan untuk marsupialisasi, enukleasi akan
merugikan. Contohnya dapat membahayakan jaringan normal, fraktur rahang,
devitalisasi gigi.

1.5 Teknik
Penggunanan antibiotik tidak diperlukan kecuali keadaan kesehatan
pasien memang memerlukan terapi antibiotik.
Kista periapikal (radikular) merupakan kista yang paling sering
muncul dibandingkan lesi-lesi kista pada rahang lainnya dan merupakan akibat
dari inflamasi atau nekrosis pada pulpa. Karena tidak mungkin untuk
menentukan apakah gambaran radiolusen pada periapikal merupakan kista
atau granuloma (karena gambaran radiografisnya seringkali terlihat sama),
maka pengangkatan lesi disaat pencabutan gigi yang bersangkutan sangat
direkomendasikan. Ketika mencabut gigi dengan gambaran radiolusen pada
periapikal, enukleasi melalui soket gigi yang telah dicabut dapat dilakukan
menggunakan kuret apabila kista berukuran kecil.
Jika di lain pihak gigi tersebut tidak dicabut melainkan dilakukan
restorasi, perawatan endodontic diikuti dengan pemeriksaan radiografis secara
berkala dapat memungkinkan penilaian terhadap kwantitas tulang. Apabila lesi
tidak berubah ukuran atau membesar, maka kemungkinan lesi adalah kista
sehingga lesi harus diangkat melalui bedah periapikal.
Apabila kista berukuran besar dan tidak bisa diangkat melalui soket
gigi yang telah dicabut, atau kista pada daerah periapikal gigi yang direstorasi
dan tidak dicabut, maka enukleasi dapat dilakukan melalui bedah periapikal :
a. Mucoperiosteal flap
Pilihan mucoperiosteal flap yang digunakan tergantung kepada
ukuran dan lokasi dari lesi. Prinsip outline desain flap untuk
enukleasi sama dengan pada pembedahan gigi impaksi
b. Osseous window
Untuk mengangkat lesi pada rahang maka diperlukan osseous
window. Jika perluasan kista telah mengikis tulang kortikal
sehingga terlihat lubang pada osseous ketika flap diangkat, maka
lubang/jendela/window ini (jika diperlukan) dapat diperluas dengan
menggunakan rounger atau bor. Jika tulang kortikal masih utuh,
maka bor dapat digunakan untuk membentuk osseous window ini.
Ukuran dari osseous window tergantung pada ukuran lesi dan
kedekatannya dengan struktur anatomi yang normal dan berkas
neurovascular
c. Pengangkatan kista
Ketika akses untuk mengangkat kista telah diperoleh melalui
osseous window, maka enukleasi kista harus segera dilakukan.
Kuret berbilah tipis merupakan instrumen yang sangat cocok untuk
memisahkan lapisan jaringan ikat pada dinding kista dari rongga
tulang. Permukaan yang cekung pada kuret harus selalu
menghadap rongga tulang, sehingga tepi permukaan kuret yang
cembung dapat menyebabkan terlepasnya kista dari rongga tulang.
Hal ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
robeknya kista dan memungkinkan keluarnya seluruh bagian dari
kista, karena batas dari kista lebih mudah ditentukan jika dinding
kista masih utuh.
Setelah dilakukan enukleasi, penutupan luka awal yang kedap air harus
dilakukan dengan penjahitan yang benar. Pada rongga tulang nantinya akan
terbentuk bekuan darah. Tanda-tanda pengisian tulang pada tempat bekas
terbentuknya kista dapat dilihat secara radiografis dalam kurun waktu 6
sampai 12 bulan. Rahang yang membesar dikarenakan kista akan mengalami
remodelling dengan lambat ke bentuk normalnya.

Anda mungkin juga menyukai