Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN COMPANY VISIT (COMVIS)

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP


DI PT PJB PAITON

Oleh:

DHIMAS PRAYOGA
NIM. 41720687

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
2018
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP


DI PT PJB PAITON
TEMPAT : PT PJB PAITON
DISUSUN OLEH : DHIMAS PRAYOGA
NIM. : 41720687
FAKULTAS : TEKNIK DAN INFORMATIKA
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Elektro


Universitas Pendidikan Nasional

Ir. I Wayan Sukadana, S.T., M.T., IPM


NIP. 02.04.97.176

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan company visit (Comvis)
dengan judul “Sistem Pembangkitan Listrik Tenaga Uap di PT PJB Paiton”
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari semua pihak
tugas ini tidak akan mungkin terwujud. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas
Teknik dan Informatika Universitas Pendidikan Nasional.
2. Bapak Ir. I Wayan Sukadana, S.T., M.T., IPM selaku ketua jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Nasional.
3. Bapak Ir. I Wayan Sugara Yasa, S.T., M.T., IPM selaku ketua lab Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Nasional.
4. Seluruh pimpinan dan staf karyawan PT PJB Paiton, serta semua pihak yang
ikut membantu dalam penyusunan laporan company visit ini.
Penulis menyadari sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan kemampuan, tentu saja dalam menyusun karya tulis ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
sempurnanya karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua
Akhir kata penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Denpasar, 11 Januari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4

1.1 PT. PJB ................................................................................. 4


1.2 Tujuan ................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ........................... 8


2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) .......................... 8
2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ...................... 8
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara (PLTB) ................ 8
2.5 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ........................ 9
2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Angin ..................................... 9

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................... 10

3.1 Prinsip Kerja Pembangkit ................................................ 10


3.2 Komponen Pembangkit ..................................................... 11

BAB IV KESIMPULAN ............................................................................ 18

BAB V SARAN ........................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 19

LAMPIRAN ................................................................................................ 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. PT PJB
PT Pembangkitan Jawa-Bali (disingkat PT PJB) adalah sebuah anak
perusahaan PLN BUMN produsen listrik yang menyuplai kebutuhan listrik di
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Saat ini PT
PJB mengelola 6 Pembangkit Tenaga Listrik di Pulau Jawa, dengan kapasitas total
6.511 Mega Watt. PT PJB juga mengelola sejumlah unit bisnis, termasuk unit
pengelolaan, teknologi informasi, dan pengembangan. Kantor pusat PT PJB berada
di Surabaya. PT. PJB Adalah perusahaan pertama di asia pasifik yang memiliki
sertifikasi ISO 55001.
Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan Listrik
dan Gas. Tahun 1965, perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan Listrik
Negara dan Perusahaan Gas Negara. Tahun 1972, status PLN menjadi Perusahaan
umum (Perum). Tahun 1982, PLN dipecah lagi menjadi dua: Unit Divisi dan Unit
Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi. Tahun 1994, status PLN menjadi
Persero. Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT PLN (Persero)
dengan pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk
memisahkan misi perusahaan atas sosial dan komersial. Pada tanggal 3 Oktober
1995, PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak perusahaan untuk mengelola
pembangkit listrik yang memasok energi listrik di Pulau Jawa dan Bali. Kedua anak
perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I)
yang berkantor pusat di Jakarta dan PT PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN
PJB II) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 2000, PT PLN PJB II diubah
nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali atau singkatnya PT PJB. Sedangkan PT
PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) berubah nama menjadi PT Indonesia
Power.
PT PJB memiliki 6 (enam) unit pembangkitan (UP) yang tersebar di Jawa
Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta, yaitu UP Gresik, UP Paiton, UP Muara Karang,
UP Muara Tawar, UP Cirata dan UP Brantas. Total kapasitas terpasang mencapai
6.977 MW, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit

4
Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) diantaranya :

1. UP Gresik, Alamat : Jl. Harun Tohir Gresik 61112, Telepon : 62-31-3981569,


3984540, Fax : 62-31-3981568 , E-mail : upgrk@ptpjb.com
Unit Pembangkit : (total 2.218 MW)
PLTU Unit 1 dan 2 = 2 x 100 MW
PLTU Unit 3 dan 4 = 2 x 200 MW
PLTGU Blok 1, 2 dan 3 = 3 x 526 MW
PLTG Unit 1 dan 2 = 2 x 20 MW

2. UP Paiton, Alamat : Jl. Raya Surabaya - Situbondo km 142 Paiton, Probolinggo


67291, Telepon : 62-335-771805-9, Fax : 62-335-771810, E-mail :
upptn@ptpjb.com
Unit Pembangkit (total 800 MW)
PLTU Unit 1 = 400 MW
PLTU Unit 2 = 400 MW

3. UP Muara Karang, Alamat Jl. Raya Pluit Utara Nomor 2A Jakarta Utara 14450,
Telepon : 62-21-6600054, 6692784, Fax : 62-21-6692806, E-mail :
upmkr@ptpjb.com
Unit Pembangkit (total 1.208 MW)
PLTU = 2 x 200 MW
PLTGU Blok 1 = 508 MW
4. UP Muara Tawar, Alamat : Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya,
Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat, Telepon : 62-21-8834xxxx, Fax : 62-
21-88990055, E-mail : upmtw@ptpjb.com
Unit Pembangkit : (total 920 MW)
PLTG Blok 1 = 640 MW
PLTG Blok 2 = 280 MW
PLTG Blok 3 = 420 MW
PLTG Blok 4 = 420 MW

5
5. UP Cirata , Alamat : Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Plered
Purwakarta 41162, Telepon : 62-264-270840, 270928, Fax : 62-264-270859,
E-mail : upcrt@ptpjb.com
Unit Pembangkit (total 1008 MW)
PLTA Cirata = 8 x 126 MW

6. UP Brantas , Alamat : Jl. Basuki Rakhmad No. 271 Karangkates-


Sumberpucung, Malang 65165, Telepon : 62-341-385545, 385546, Fax : 62-
341-385462 , E-mail : upbrs@ptpjb.com
Unit Pembangkit (total 274 MW)
PLTA Sengguruh Unit 1 dan 2 = 2 x 14,5 MW
PLTA Sutami = 3 x 35 MW
PLTA Wlingi = 2 x 27 MW
PLTA Lodoyo = 4,5 MW
PLTA Tulungagung = 2 x 18 MW
PLTA Selorejo = 4,48 MW
PLTA Mendalan Unit 1 = 5,6 MW
PLTA Mendalan Unit 3, 4 dan 5 = 3 x 5,8 MW
PLTA Siman Unit 1, 2 dan 3 = 3 x 3,6 MW
PLTA Giringan Unit 1 dan 2 = 2 x 0,9 MW
PLTA Giringan Unit 3 = 1,4 MW
PLTA Golang Unit 1, 2 dan 3 = 3 x 0,9 MW
PLTA Ngebel = 2,2 MW
PLTA Wonorejo = 6,5 MW

6
Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi
 Menjadi perusahaan terpercaya dalam bisnis pembangkitan terintegrasi
dengan standart kelas dunia
b) Misi
 Memberi solusi dan nilai tambah dalam bisnis pembangkitan terintegrasi
untuk menjaga kedaulatan listrik nasional
 Menjalankan bisnis pembangkitan secara berkualitas, berdaya saing dan
ramah lingkungan
 Mengembangkan kompetensi dan produktivitas Human Capital untuk
pertumbuhan yang berkesinambungan

1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan laporan company visit ini
adalah :
1. Mengenalkan mahasiswa tentang dunia industri
2. Melakukan pembelajaran secara langsung terhadap sistem kelistrikan yang
ada di Indonesia
3. Melakukan salah satu progran kerja yang ada di fakultas teknik dan
informatika

1.3. Batasan Masalah


Melihat luasnya permasalahan dalam pembuatan laporan company visit, maka
perlu diberikan batasan masalah dalam penulisan laporan company visit ini. Penulis
hanya membahas tentang sistem kerja dari pembangkit listrik tenaga uap yang
terdapat di PLTU Paiton

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan
energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik
yang dibangkitkan ini biasadisebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari
pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang
digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik
tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan
juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain
seperti tenaga ombak. Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbaharui.
Contohnya PLTA BAKARU Sulawesi selatan, PLTA sigura-gura Sumatera Utara
dan PLTA Saguling Jawa Barat dan lain-lain.

2.2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Pada PLTU, uap ditampung dan disalurkan untuk memutarkan turbin uap.
Energi mekanis dari putaran turbin diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Contohnya PLTU Semarang Jawa Tengah dan PLTU Suralaya Cilegon banten

2.3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


Pembangkit listrik ini menggunakan energi panas yang dihasilkan oleh reaktor
nuklir untuk memutarkan turbin uap. Dari turbin inilah energi mekanis diubah
menjadi energi listrik. Contohnya PLTN di Jepang dan OBNINKS di Uni Soviet.

2.4. Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTB)


Pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar fosil berupa batubara yang
dibakar untuk
mendidikan air agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk
menggerakan turbin uap atau turbin gas kemudian diubah menjadi energi listrik.
Contohnya PLTB Bukit Asam Sumatera Utara.
2.5. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

8
Pembangkit listrik ini menggunakan cahaya matahari sebagai energi utama.
Energi dari cahaya matahari dapat langsung diubah menjadi energi listrik oleh
konventer generator dan disimpa didalam baterai.

2.6. Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Hembusan angin digunakan untuk meutarkan baling-baling kemudian putaran
tersebut digunakan untuk memutarkan generator. Dari generator inilah energi
mekanik diubah menjadi energi listrik melalui bantuan solarcell agar energi listrik
yang dihasilkan dapat digunakan perlu disimpan pada baterai.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Prinsip kerja PLTU Paiton secara umum adalah pembakaran batubara pada
boiler untuk memanaskan air dan mengubah air tersebut menjadi uap yang sangat
panas yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan tenaga listrik
dari kumparan medan magnet di generator. Sistem Pengaturan yang digunakan
pada power plant ini menggunakan sistem pengaturan Loop tertutup, dimana air
yang digunakan untuk beberapa proses merupakan putaran air yang sama, hanya
perlu ditambahkan jika memang level yang ada kurang dari set pointnya. Bentuknya
saja yang berubah, pada level tertentu berwujud air, tetapi pada level yang lain
berwujud uap.
Proses berawal dari air yang dipompa ke kondenser, kemudian dari kondenser
dipompa ke Polisher untuk diproses agar korosi dan pengendapan hilang , setelah
itu dipompa ke Feed Water Heater 1, 2, 3 dan 4 untuk dipanaskan dan kemudian
dialirkan ke Daerator untuk menghilangkan gas – gas O2 dan CO2 kemudian
dipompa lagi menuju ke Feed Water Heater 6, 7, 8 yang selanjutnya akan diteruskan
di Economizer untuk dinaikan temperaturnya dan selanjutnya menuju ke Steam
Drum untuk dipisahkan antara uap dan air , setelah itu SuperHeated Steam yang
ada akan melalui First Super Heater, Secondary Super Heater dan membentuk
Super Heated Steam yang akan digunakan untuk memutar HP turbine sehingga
tekanan dan temperaturnya akan turun sehingga SH steamnya perlu pemanasan
ulang yang terjadi di Re Heater, dari Re Heater ini SH Steam akan dikembalikan
untuk Memutar IP dan LP Turbin. Didalam turbin ini akan terjadi konversi energi
thermal dari Steam menjadi energi mekanis berotasi yang menyebabkan rotor turbin
berputar. Perputaran Rotor ini yang akan menggerakkan Generator dan akhirnya
oleh generator energi mekanis akan diubah menjadi energi listrik.

3.2. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Uap

10
1. Coal Handling

Batubara merupakan bahan bakar utama PLTU Paiton. Batubara yang


digunakan berupa batubara adaro, arutmin, kideco dengan kandungan ash sebesar
1,5%, batubara itu diambil dari tambang batubara di Kalimantan selatan dan akan
terus disuply selama pengoperasian. Pengiriman batubara ke plant dilakukan
dengan menggunakan dua buah kapal laut yang berkapasitas sekitar 43.000 ton,
yang kemudian akan ditampung di Coal Pile dengan kapasitas 670.000 ton untuk
selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar. Sebelum digunakan sebagai bahan
bakar, batubara akan melalui beberapa proses yaitu Stacking, Reclaiming dan
Processing. Tetapi Coal Handling hanya akan melaksanakan proses stacking dan
Reclaming, sedangkan untuk Processing termasuk didalam pengoperasian boiler
dan akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. Stacking merupakan proses
penumpukana batubara dari kapal laut. Sedangkan Processing merupakan sistem
penanganan batubara dari Silo hingga siap digunakan di Boiler.

2. Boiler

Dalam power plant, energi secara terus menerus diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain untuk menghasilkan listrik. Komponen yang mengawali perubahan dan
pengaliran energi disebut boiler. Definisi boiler sendiri sebagai suatu komponen
pada power plant adalah suatu bejana tertutup yang secara efisien mampu
mengubah air menjadi steam dengan bantuan panas dari proses pembakaran
batubara. Jika dioperasikan dengan benar, boiler secara efisien dapat mengubah air
dalam volume yang besar menjadi steam yang sangat panas dalam volume yang
lebih besar lagi.

3. Heater

11
a. Superheater
Superheater merupakan kumpulan pipa Boiler yang terletak dijalan aliran gas
panas hasil pembakaran. Panas dari gas ini dipindahkan ke Saturated Steam yang
ada dalam pipa Superheater, sehingga berubah menjadi Super Heated Steam.
Superheater ini ada dua bagian, yaitu Primary Superheater dan Secondary
Superheater. Primary Superheater merupakan pemanas pertama yang dilewati oleh
Saturate Steam setelah keluar dari Steam drum, setelah itu baru melewati Secondary
Superheater dan menjadi Super Heated Steam. SH Steam akan dialirkan untuk
memutar High Presure Turbin, dan kemudian tekanan dan temperaturnya akan
turun.

b. Re-Heater
Setelah tekanan dan temperatur SH Steam turun maka SH Steam tersebut akan
dikembalikan ke Boiler untuk pemanasan ulang. Pemanasan ulang ini berlangsung
di bagian Boiler yang disebut Re-Heater yang merupakan kumpulan pipa Boiler
yang diberi panas dari gas pembakaran seperti Superheater. Jadi Re-Heater
berfungsi untuk menaikkan temperatur SH Steam tanpa mempengaruhi tekanannya.
Di bagian Re Heater, SH Steam akan dikembalikan untuk memutar Intermediate
Presure Turbine(IP) dan Low Presure Turbine (LP).

c. Air Pre-Heater
Air Pre-Heater adalah instrument yang sistem kerjanya berputar dengan
putaran rendah dan berfungsi untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim
ke Furnace. Pemanas Udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil
pembakaran dari Furnace yang dialirkan melalui Air Pre-Heater sebelum dibuang
ke Chimney.

4. Feed Water Heater

12
a. Feed Water heater 1
Terletak dibagian bawah Condensor, fungsinya untuk memanaskan air yang
keluar dari Condensor. Panas yang digunakan berasal dari extration LP Turbine.

b. Feed Water Heater 2, 3, dan 4


Fungsinya untuk memanaskan air sebelum air memasuki Daerator. Panas
yang digunakan berasal dari extration LP Turbine.

c. Feed Water Heater 5


Terletak diatas Daerator. Panas yang digunakan berasal dari extration IP
Turbine.

d. Feed Wter Heater 6 A-B, 7 A-B dan 8 A-B


Fungsinya untuk memanaskan air yang akan masuk ke Economizer, untuk
FW Heater 6 A-B dan 7 A-B panas yang digunakan berasal dari extration IP
Turbine sedangkan untuk FW Heater 8 A-B panas yang digunakan berasal dari
extration HP Turbine.

5. Furnace

Ada empat syarat pembakaran yaitu bahan bakar, oksigen, panas dan reaksi
kimia. Akan tetapi untuk pembakan di Boiler perlu adanya syarat tambahan agar
pembakaran di dalam Boiler bekerja dengan efisien yaitu turbulensi dan waktu.
Waktu yang cukup harus diupayakan agar campuran yang mudah terbakar dapat
terbakar seluruhnya. Aliran bahan bakar dalam Boiler harus cukup lambat untuk
memberikan cukup waktu untuk pembakaran sempurna, kalau tidak bahan yang
mudah terbakar akan terkumpul dalam ketel atau cerobong dan menimbulkan
bahaya ledakan. Bahaya ledakan dicegah dengan perancangan Boiler yang tepat,
Boiler harus cukup besar untuk memperlambat aliran udara, sehingga sebelum
meninggalkan Boiler bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna.

6. Turbine

13
Konversi energi terjadi pada Turbine Blades, Turbin mempunyai susunan
Blade bergerak berselang seling dengan Blade tetap. Steam akan masuk ke Turbin
dan dialirkan langsung ke Turbin Blades, Blades bergerak dan bekerja untuk
mengubah energi thermal dalam Steam menjadi energi mekanis berotasi, yang
menyebabakan rotor Turbin berputar, perputaran rotor ini akan menggerakkkan
Generator dan akhirnya energi mekanik menjadi energi listrik.

Hubungan peralatan serta prinsip kerja dari Turbin ditunjukkan pada gambar.
Bagian – bagian dari Turbin:

a. Nozel
Berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi energi kinetik
dari steam.

b. Blades
Berfungsi untuk merubah tenaga kecepatn menjadi tenaga putar.

c. Disck (roda turbin)


Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat yang
digerakkan. Tenaga yang dihasilkan adalah tenaga makanis steam.
Jadi prinsip kerja Turbin adalah tenaga potensial steam diubah menjadi tanaga
kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini diubah menjadi tenaga putar pada Blade,
dengan melalui Disck tenaga putar diubah menjadi tenaga mekanis pada poros.

7. Condenser

14
Setelah LP Turbin diputar steam kemudian steam akan mengalir menuju
Condenser untuk didinginkan dan berubah menjadi air. Condenser ada dua A dan
B yang letaknya dibawah LP Turbin A dan B. Proses yang terjadi steam
bersentuhan langsung dengan pipa yang didalamnya dialiri pendingin berupa air
laut . Kondensasi ini mengubah steam menjadi air yang kemudian ditampung di
Condensaate Hot Well. Air laut selain berfungsi sebagai media heat transfer juga
berfungsi untuk mendinginkan kondenser juga mendinginkan Closed Cooling
System (air pendingin). Closed Cooling System ini mendinginkan berbagai
peralatan yang membutuhkan pendinginan seperti Air Compressor, Pump dan
Generator Stator Cooling dan juga penting untuk mendinginkan oli untuk
pelumasan Turbin. Proses pertukaran panas antar Close Cooling dengan air laut
terjadi pada alat yang disebut Heat Exchanger.
Karena adanya Blowdown pada Steam Drum, maka untuk mengembalikan
volume air ke volume semula, pada Condenser terdapat Make-Up Water untuk
menambah volume air. Make Up water diambil dari Make Up Demineralizing RO.
Condenser bekerja dalam kondisi vakum, hal ini dikarenakan proses kondensasi
yang terjadi yaitu perubahan steam ke air menyebabkan berkurangnya volume.
Untuk menjaga agar kondensor dalam keadaan vakum, maka gas-gas yang dilepas
dari steam (ketika steam berubah menjadi air) dipompa keluar oleh vakum pump.
Alasan lain keadaan vakum adalah efisiensi, steam yang diambil dari turbin adalah
Enthalpi Steam (selisih steam masuk dan keluar) sehingga tekanan diminimalkan
agar energi yang dimanfaatkan semakin besar karena Enthalpinya juga besar.

8. Polisher

Dari Condensate Hot Well, condensate water akan dipompa oleh condensate
pump menuju Polisher. Condesate pumpnya ada tiga, dua aktif dan satu stand by
dengan kapasitas tiap pompa sebesar 50%. Di polisher terdapat reksin kation dan
anion, resin ini berfungsi sebagai:

1. Resin kation : mengikat ion negatif penyebab korosi .

15
2. Resin anion : mengikat ion positif penyebab kerak atau scale.

Ion- ion tersebuit diikat oleh resin dalam Polisher untuk memurnikan air yang
masuk ke Boiler. Parameter ion-ion itu dapat diukur dengan melihat nilai
conductyvity-nya (normalnya 0.2 ). Jika nilai conductivity tinggi, bisa berarti dua
hal:

1. Terdapat kebocoran air laut di dalam Polisher , terdeteksi dengan Leak


Detector.
2. Resin telah jenuh dan harus diregenerasi. Regenerasi resin dapat
menggunakan :
- Resin Kation : menggunakan asam kuat ( H2SO4)
- Resin anion : menggunakan basa (NaOH)

Dari Polisher, air dipanaskan di Feed water Heater 2,3 dan 4 dengan sebelumnya
diinjeksi ammonia untuk meningkatkan pH (pH ideal = 9 - 9.5) agar sodium dari
air hilang karena sodium akan mengakibatkan kerusakan pada material Boiler .
Setelah itu baru ke Feed Water Heater 5 di Daerator.

9. Daerator

Berfungsi untuk menyerap atau menghilangkan gas – gas yang terkandung


pada air pengisi Boiler, terutama gas O2, karena gas ini akan menimbulkan korosi.
Gas – gas lain yang cukup berbahya adalah karbon dioksida (CO2). Gas O2 dan
CO2 akan bereaksi dengan meterial Boiler dan menimbulkan korosi yang sangat
merugikan.

Prinsip kerjanya air yang masih mengandung O2 dan CO2 disemprotkan ke Steam
Daerator, sehingga gas-gas tersebut diserap secara thermis dan dikeluarkan melalui
valve pelepas udara/gas. Selain itu Daerator juga dapat menaikkan temperatur air
pengisi Boiler (sampai 162 0C). Penempatan posisi Daerator yang tinggi
memungkinkan pemberian suction heat yang cukup untuk Feed Water Pump. Dari
Daerator air akan dipompa dengan tiga feed water pump, dua pompa yang

16
tenaganya dari extraction IP Turbin disebut Turbine Driven Pump dan satu pompa
yang digerakkan oleh motor disebut Motor Driven Pump, dimana kapasitas tiap
pompa 100% menuju Feed Water Heater 6, 7 ,8 A-B dan akan menuju ke
Economizer terus ke Steam Drum.

10. Generator

Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik, generator sendiri terdiri


dari stator dan rotor. Rotor dihubungkan dengan shaft turbin sehingga berputar
bersam-sama. Stator bars di dalam sebuah generator membawa arus hubungan
output pembangkit. Arus Direct Current (DC) dialirkan melalui Brush Gear yang
langsung bersentuhan dengan slip ring yang dipasang jadi satu dengan rotor
sehingga akan timbul medan magnet (flux). Jika rotor berputar , medan magnet
tersebut memotong kumparan di stator sehingga pada ujung-ujung kumparan stator
timbul tegangan listrik. Untuk penyediaan arus listrik Generator diambilkan arus
DC dari luar . Setelah sesaat generator timbul tegangan, sehingga melalui exitasi
transformer arus AC akan disearahkan oleh rectifier dan arus DC akan kembali ke
Generator, proses ini disebut dengan Self Excitation. Dalam sistem tenaga,
disamping Generator menyuplai listrik ke jaringan extra tinggi 500 KV, juga
dipakai untuk pemakaian sendiri dimana tegangan output Generator diturunkan
melalui transformer sesuai dengan kebutuhan. Untuk kebutuhan saat start
diambilkan dari 150 KV line. Untuk sistem tegangan ekstra tinggi tenaga listrik
yang dihasilkan oleh Power Plant disuply ke jaringan sebesar 500 KV dan
selanjutnya oleh beberapa transformer tegangannya diturunkan sesuai dengan
kebutuhan.

BAB IV
KESIMPULAN

1. Pembangkit listrik tenaga uap di PT PJB Paiton menggunakan bahan bakar


berupa batubara
2. Untuk dapat memutar generator pembangkit listrik tenaga uap di PT PJB Paiton
memanfaatkan steam dari pembakaran batu bara di boiler

17
BAB V
SARAN

1. Sebelum mengikuti comvis sebaiknya sudah mengikuti mata kuliah yang


berhubungan dengan kegiatan comvis ini
2. Waktu kegiatan comvis sebaiknya dilakukan tidak terburu buru agar
mendapatkan pemahaman yang lebih banyak
3. Memberikan informasi tentang biaya kegiatan comvis minimal 3 bulan
sebelum kegiatan
4. Secara keseluruhan kegiatan comvis fakultas teknik dan informatika 2018
sudah berjalan dengan sangat baik dan semoga kegiatan comvis tahun depan
lebih baik lagi dan saya mengapresiasi semua pihak yang ikut telibat

18
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkitan_Jawa-Bali (diakses 11 januari 2019)


https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_uap (diakses 11 januari
2019)
http://ipmomipaiton.angelfire.com/dasar1.htm (diakses 11 januari 2019)
http://kqlima.com/pltu-bagian-bagian-cara-kerjanya-1 (diakses 11 januari 2019)
http://www.academia.edu/11057886/LAPORAN_PKL_PT_PJB_UP_MUARA_T
AWAR (diakses 11 januari 2019)
http://www.academia.edu/36432854/MAKALAH_PLTU_PAITON
(diakses 11 januari 2019)
http://achmadjaelani89.wordpress.com/2016/09/13/pltu-pembangkit-listrik-
tenaga-uap/ (diakses 11 januari 2019)
http://www.awalilmu.com/2015/04/pengertian-pembangkit-listrik-dan-jenisnya-
lengkap.html (diakses 11 januari 2019)
http://www.ptpjb.com/tentang-kami/ (diakses 11 januari 2019)

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai