Oleh:
DHIMAS PRAYOGA
NIM. 41720687
Mengetahui,
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan company visit (Comvis)
dengan judul “Sistem Pembangkitan Listrik Tenaga Uap di PT PJB Paiton”
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari semua pihak
tugas ini tidak akan mungkin terwujud. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas
Teknik dan Informatika Universitas Pendidikan Nasional.
2. Bapak Ir. I Wayan Sukadana, S.T., M.T., IPM selaku ketua jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Nasional.
3. Bapak Ir. I Wayan Sugara Yasa, S.T., M.T., IPM selaku ketua lab Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Nasional.
4. Seluruh pimpinan dan staf karyawan PT PJB Paiton, serta semua pihak yang
ikut membantu dalam penyusunan laporan company visit ini.
Penulis menyadari sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan kemampuan, tentu saja dalam menyusun karya tulis ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
sempurnanya karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua
Akhir kata penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
LAMPIRAN ................................................................................................ 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. PT PJB
PT Pembangkitan Jawa-Bali (disingkat PT PJB) adalah sebuah anak
perusahaan PLN BUMN produsen listrik yang menyuplai kebutuhan listrik di
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Saat ini PT
PJB mengelola 6 Pembangkit Tenaga Listrik di Pulau Jawa, dengan kapasitas total
6.511 Mega Watt. PT PJB juga mengelola sejumlah unit bisnis, termasuk unit
pengelolaan, teknologi informasi, dan pengembangan. Kantor pusat PT PJB berada
di Surabaya. PT. PJB Adalah perusahaan pertama di asia pasifik yang memiliki
sertifikasi ISO 55001.
Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan Listrik
dan Gas. Tahun 1965, perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan Listrik
Negara dan Perusahaan Gas Negara. Tahun 1972, status PLN menjadi Perusahaan
umum (Perum). Tahun 1982, PLN dipecah lagi menjadi dua: Unit Divisi dan Unit
Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi. Tahun 1994, status PLN menjadi
Persero. Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT PLN (Persero)
dengan pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk
memisahkan misi perusahaan atas sosial dan komersial. Pada tanggal 3 Oktober
1995, PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak perusahaan untuk mengelola
pembangkit listrik yang memasok energi listrik di Pulau Jawa dan Bali. Kedua anak
perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I)
yang berkantor pusat di Jakarta dan PT PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN
PJB II) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 2000, PT PLN PJB II diubah
nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali atau singkatnya PT PJB. Sedangkan PT
PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) berubah nama menjadi PT Indonesia
Power.
PT PJB memiliki 6 (enam) unit pembangkitan (UP) yang tersebar di Jawa
Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta, yaitu UP Gresik, UP Paiton, UP Muara Karang,
UP Muara Tawar, UP Cirata dan UP Brantas. Total kapasitas terpasang mencapai
6.977 MW, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit
4
Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) diantaranya :
3. UP Muara Karang, Alamat Jl. Raya Pluit Utara Nomor 2A Jakarta Utara 14450,
Telepon : 62-21-6600054, 6692784, Fax : 62-21-6692806, E-mail :
upmkr@ptpjb.com
Unit Pembangkit (total 1.208 MW)
PLTU = 2 x 200 MW
PLTGU Blok 1 = 508 MW
4. UP Muara Tawar, Alamat : Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya,
Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat, Telepon : 62-21-8834xxxx, Fax : 62-
21-88990055, E-mail : upmtw@ptpjb.com
Unit Pembangkit : (total 920 MW)
PLTG Blok 1 = 640 MW
PLTG Blok 2 = 280 MW
PLTG Blok 3 = 420 MW
PLTG Blok 4 = 420 MW
5
5. UP Cirata , Alamat : Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Plered
Purwakarta 41162, Telepon : 62-264-270840, 270928, Fax : 62-264-270859,
E-mail : upcrt@ptpjb.com
Unit Pembangkit (total 1008 MW)
PLTA Cirata = 8 x 126 MW
6
Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi
Menjadi perusahaan terpercaya dalam bisnis pembangkitan terintegrasi
dengan standart kelas dunia
b) Misi
Memberi solusi dan nilai tambah dalam bisnis pembangkitan terintegrasi
untuk menjaga kedaulatan listrik nasional
Menjalankan bisnis pembangkitan secara berkualitas, berdaya saing dan
ramah lingkungan
Mengembangkan kompetensi dan produktivitas Human Capital untuk
pertumbuhan yang berkesinambungan
1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan laporan company visit ini
adalah :
1. Mengenalkan mahasiswa tentang dunia industri
2. Melakukan pembelajaran secara langsung terhadap sistem kelistrikan yang
ada di Indonesia
3. Melakukan salah satu progran kerja yang ada di fakultas teknik dan
informatika
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Pembangkit listrik ini menggunakan cahaya matahari sebagai energi utama.
Energi dari cahaya matahari dapat langsung diubah menjadi energi listrik oleh
konventer generator dan disimpa didalam baterai.
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
1. Coal Handling
2. Boiler
Dalam power plant, energi secara terus menerus diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain untuk menghasilkan listrik. Komponen yang mengawali perubahan dan
pengaliran energi disebut boiler. Definisi boiler sendiri sebagai suatu komponen
pada power plant adalah suatu bejana tertutup yang secara efisien mampu
mengubah air menjadi steam dengan bantuan panas dari proses pembakaran
batubara. Jika dioperasikan dengan benar, boiler secara efisien dapat mengubah air
dalam volume yang besar menjadi steam yang sangat panas dalam volume yang
lebih besar lagi.
3. Heater
11
a. Superheater
Superheater merupakan kumpulan pipa Boiler yang terletak dijalan aliran gas
panas hasil pembakaran. Panas dari gas ini dipindahkan ke Saturated Steam yang
ada dalam pipa Superheater, sehingga berubah menjadi Super Heated Steam.
Superheater ini ada dua bagian, yaitu Primary Superheater dan Secondary
Superheater. Primary Superheater merupakan pemanas pertama yang dilewati oleh
Saturate Steam setelah keluar dari Steam drum, setelah itu baru melewati Secondary
Superheater dan menjadi Super Heated Steam. SH Steam akan dialirkan untuk
memutar High Presure Turbin, dan kemudian tekanan dan temperaturnya akan
turun.
b. Re-Heater
Setelah tekanan dan temperatur SH Steam turun maka SH Steam tersebut akan
dikembalikan ke Boiler untuk pemanasan ulang. Pemanasan ulang ini berlangsung
di bagian Boiler yang disebut Re-Heater yang merupakan kumpulan pipa Boiler
yang diberi panas dari gas pembakaran seperti Superheater. Jadi Re-Heater
berfungsi untuk menaikkan temperatur SH Steam tanpa mempengaruhi tekanannya.
Di bagian Re Heater, SH Steam akan dikembalikan untuk memutar Intermediate
Presure Turbine(IP) dan Low Presure Turbine (LP).
c. Air Pre-Heater
Air Pre-Heater adalah instrument yang sistem kerjanya berputar dengan
putaran rendah dan berfungsi untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim
ke Furnace. Pemanas Udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil
pembakaran dari Furnace yang dialirkan melalui Air Pre-Heater sebelum dibuang
ke Chimney.
12
a. Feed Water heater 1
Terletak dibagian bawah Condensor, fungsinya untuk memanaskan air yang
keluar dari Condensor. Panas yang digunakan berasal dari extration LP Turbine.
5. Furnace
Ada empat syarat pembakaran yaitu bahan bakar, oksigen, panas dan reaksi
kimia. Akan tetapi untuk pembakan di Boiler perlu adanya syarat tambahan agar
pembakaran di dalam Boiler bekerja dengan efisien yaitu turbulensi dan waktu.
Waktu yang cukup harus diupayakan agar campuran yang mudah terbakar dapat
terbakar seluruhnya. Aliran bahan bakar dalam Boiler harus cukup lambat untuk
memberikan cukup waktu untuk pembakaran sempurna, kalau tidak bahan yang
mudah terbakar akan terkumpul dalam ketel atau cerobong dan menimbulkan
bahaya ledakan. Bahaya ledakan dicegah dengan perancangan Boiler yang tepat,
Boiler harus cukup besar untuk memperlambat aliran udara, sehingga sebelum
meninggalkan Boiler bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna.
6. Turbine
13
Konversi energi terjadi pada Turbine Blades, Turbin mempunyai susunan
Blade bergerak berselang seling dengan Blade tetap. Steam akan masuk ke Turbin
dan dialirkan langsung ke Turbin Blades, Blades bergerak dan bekerja untuk
mengubah energi thermal dalam Steam menjadi energi mekanis berotasi, yang
menyebabakan rotor Turbin berputar, perputaran rotor ini akan menggerakkkan
Generator dan akhirnya energi mekanik menjadi energi listrik.
Hubungan peralatan serta prinsip kerja dari Turbin ditunjukkan pada gambar.
Bagian – bagian dari Turbin:
a. Nozel
Berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi energi kinetik
dari steam.
b. Blades
Berfungsi untuk merubah tenaga kecepatn menjadi tenaga putar.
7. Condenser
14
Setelah LP Turbin diputar steam kemudian steam akan mengalir menuju
Condenser untuk didinginkan dan berubah menjadi air. Condenser ada dua A dan
B yang letaknya dibawah LP Turbin A dan B. Proses yang terjadi steam
bersentuhan langsung dengan pipa yang didalamnya dialiri pendingin berupa air
laut . Kondensasi ini mengubah steam menjadi air yang kemudian ditampung di
Condensaate Hot Well. Air laut selain berfungsi sebagai media heat transfer juga
berfungsi untuk mendinginkan kondenser juga mendinginkan Closed Cooling
System (air pendingin). Closed Cooling System ini mendinginkan berbagai
peralatan yang membutuhkan pendinginan seperti Air Compressor, Pump dan
Generator Stator Cooling dan juga penting untuk mendinginkan oli untuk
pelumasan Turbin. Proses pertukaran panas antar Close Cooling dengan air laut
terjadi pada alat yang disebut Heat Exchanger.
Karena adanya Blowdown pada Steam Drum, maka untuk mengembalikan
volume air ke volume semula, pada Condenser terdapat Make-Up Water untuk
menambah volume air. Make Up water diambil dari Make Up Demineralizing RO.
Condenser bekerja dalam kondisi vakum, hal ini dikarenakan proses kondensasi
yang terjadi yaitu perubahan steam ke air menyebabkan berkurangnya volume.
Untuk menjaga agar kondensor dalam keadaan vakum, maka gas-gas yang dilepas
dari steam (ketika steam berubah menjadi air) dipompa keluar oleh vakum pump.
Alasan lain keadaan vakum adalah efisiensi, steam yang diambil dari turbin adalah
Enthalpi Steam (selisih steam masuk dan keluar) sehingga tekanan diminimalkan
agar energi yang dimanfaatkan semakin besar karena Enthalpinya juga besar.
8. Polisher
Dari Condensate Hot Well, condensate water akan dipompa oleh condensate
pump menuju Polisher. Condesate pumpnya ada tiga, dua aktif dan satu stand by
dengan kapasitas tiap pompa sebesar 50%. Di polisher terdapat reksin kation dan
anion, resin ini berfungsi sebagai:
15
2. Resin anion : mengikat ion positif penyebab kerak atau scale.
Ion- ion tersebuit diikat oleh resin dalam Polisher untuk memurnikan air yang
masuk ke Boiler. Parameter ion-ion itu dapat diukur dengan melihat nilai
conductyvity-nya (normalnya 0.2 ). Jika nilai conductivity tinggi, bisa berarti dua
hal:
Dari Polisher, air dipanaskan di Feed water Heater 2,3 dan 4 dengan sebelumnya
diinjeksi ammonia untuk meningkatkan pH (pH ideal = 9 - 9.5) agar sodium dari
air hilang karena sodium akan mengakibatkan kerusakan pada material Boiler .
Setelah itu baru ke Feed Water Heater 5 di Daerator.
9. Daerator
Prinsip kerjanya air yang masih mengandung O2 dan CO2 disemprotkan ke Steam
Daerator, sehingga gas-gas tersebut diserap secara thermis dan dikeluarkan melalui
valve pelepas udara/gas. Selain itu Daerator juga dapat menaikkan temperatur air
pengisi Boiler (sampai 162 0C). Penempatan posisi Daerator yang tinggi
memungkinkan pemberian suction heat yang cukup untuk Feed Water Pump. Dari
Daerator air akan dipompa dengan tiga feed water pump, dua pompa yang
16
tenaganya dari extraction IP Turbin disebut Turbine Driven Pump dan satu pompa
yang digerakkan oleh motor disebut Motor Driven Pump, dimana kapasitas tiap
pompa 100% menuju Feed Water Heater 6, 7 ,8 A-B dan akan menuju ke
Economizer terus ke Steam Drum.
10. Generator
BAB IV
KESIMPULAN
17
BAB V
SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20