Anda di halaman 1dari 2

Interupsi atau bisa disebut Interrupt memiliki pengertian suatu permintaan khusus kepada

mikroprosessor untuk melakukan sesuatu. Bila terjadi interupsi, mikroprosesor akan menghentikan
dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan mengerjakan permintaan khusus tersebut.

Jenis-jenis interrupt:
a.Software, interrupt jenis ini juga disebut System call. Misalnya, suatu program ingin mencetak hasil dengan
printer
b.Hardware, terjadi karena adanya aksi pada perangkat keras, seperti penekanan tombol keyboard atau
menggerakkan mouse. Interrupt ini terbagi lagi menjadi dua,yaitu: Maskable Interrupt(terjadi karena aksi luar)
dan Non Maskable Interrupt(terjadi karena memori atau kesalahan parity pada program)
Penyebab terjadinya Interrupt:
a.Program, terjadi akibat eksekusi suatu instruksi
b.Timmer, disebabkan oleh timmer prosessor
c.I/O, disebabkan oleh I/O controller baik sebagai tanda bahwa operasi telah selesai maupun memberi tanda eror.
d.Kegagalan hardware, disebabkan oleh kesalahan hardware seperti power failure dan memori parity eror.
Ada dua aksi yang diberikan saat terjadi interrupt:
a.Syncronous I/O. I/O dijalankan, I/O selesai digunakan, kontrol menginformasikan kembali ke user proses. Untuk
menunggu selesai digunakannya I/O, digunakan perintah wait.
b.Asyncronous I/O. Kembali ke user program tanpa harus menunggu I/O.
perbedaan lainnya yaitu Hardware Interrupt: interupsi ini disebabkan oleh beberapa perangkat eksternal seperti
permintaan untuk memulai I / O atau terjadinya kegagalan hardware.
sedangkan Software Interrupt: interupsi ini dapat dipanggil dengan bantuan instruksi INT. Seorang programmer
memicu acara ini yang segera berhenti pelaksanaan program dan melewati eksekusi ke handler INT. INT handler
biasanya merupakan bagian dari sistem operasi dan menentukan tindakan yang akan diambil misalnya output ke
layar, file yang mengeksekusi dan lain-lain.

Penjumlahana BINNER

Binner ke OKTAL
Metode konversinya hampir sama. Hanya, karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit
saja, maka hasilnya adalah: 1010 (2) = ......(8) Solusi: Ambil tiga digit terbelakang dahulu.
010(2) = 2(8) Sedangkan sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.
Binner ke Heksa Desimal
Metode konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun pengelompokkannya
sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi satuan, empat bit kedua dari
kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh: 11100011(2) = ......(16) Solusi: kelompok bit
paling kanan: 0011 = 3 kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya adalah: E3(16
Oktal ke Binner
Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama
yang berada di halaman atas. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan
ambillah tiga biner saja. Contoh: 523(8) = ......(2) Solusi: Dengan melihat tabel utama, didapat
hasilnya adalah: 3 = 011 2 = 010 5 = 101 Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi
satuan, puluhan dan ratusan. Hasil: 101010011(2)
Heksadesimal ke Desimal
Caranya hampir sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya
adalah 16. Contoh: 4B(16) = ......(10) Solusi: Dengan patokan pada tabel utama, B dapat
ditulis dengan nilai "11". (4x161)+(11x160) = 64 + 11 = 75(10)

AND = 1+1=1 ,OR 0+0=0,NAND 1+1=0.NOR 0+0=0

Anda mungkin juga menyukai