Abstract
Jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) is one of export commodity plant in
Indonesia. Part of jahe gajah often to be used is the rhizome, that content lots of
essentials oil. One of the essential oil content is a phenolic compound. Phenolic
compound is a natural product function as antioxidant reducing oxidative damage in the
body that cause inflammation. The aim of this study was to determine the total phenolic
content and antioxidant activity of jahe gajah oil. The total phenol content was
determined using Folin-Ciocalteu method and the antioxidant activity assay was done
using DPPH method. The total phenol content for jahe gajah oil was 0.626 ± 0.022 mg
GAE/g . The IC50 of jahe gajah oil was 5,766 ± 0,087 µl/ml. Antioxidant activity from jahe
gajah oil was suggested to be contributed by the phenolic compound and result from
synergistic action of all constituents.
Abstrak
Jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) adalah salah satu tanaman komuditas
ekspor di Indonesia. Bagian jahe yang sering dimanfaatkan adalah rimpang dengan
banyak kandungan minyak atsiri. Salah satu kandungan senyawa dalam minyak atsiri
adalah fenolik. Senyawa fenolik merupakan produk alami yang memiliki sifat sebagai
antioksidan yang dapat meredam kerusakan oksidatif dalam tubuh penyebab inflamasi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar fenol total dan aktivitas antioksidan minyak
jahe gajah. Penetapan akdar fenol total dengan reagen Folin-Ciocalteu dan metode
untuk pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan DPPH. Kadar fenol total minyak
jahe gajah 0,626 ± 0,022 mg GAE/g minyak, aktivitas antioksidan IC 50 minyak jahe gajah
5,766 ± 0,087 µl/ml. Aktivitas antioksidan minyak jahe gajah dikontribusi oleh adanya
senyawa fenol dan hasil dari efek sinergis komponen senyawa di dalamnya
Senyawa fenol dalam jahe diketahui memilki kemudian disortasi, dan dirajang. Rimpang yang
aktivitas antioksidan dan antiinflamasi [3]. telah dirajang lalu ditimbang sebanyak 3 kg
Rimpang jahe merupakan bagian yang untuk dilakukan penyulingan, kemudian rimpang
banyak mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri dimasukkan ke dalam ketel suling bersamaan
dari rimpang dapat diperoleh dengan menyuling dengan air. Perbandingan penambahan air dan
rimpang jahe yang sudah dirajang atau bahan sebanyak 2 : 1, selanjutnya dilakukan
dihancurkan terlebih dahulu [2]. pemanasan unutk memulai penyulingan,
Berdasarkan penelitian sebelumnya kemudian dibiarkan proses penyulingan berjalan
minyak jahe gajah dapat merdahkan edema selama 5-6 jam pada suhu 100-121 ºC. Setelah
pada inflamasi. Hal ini dimungkinkan karena proses penyulingan selesai, minyak hasil
adanya aktivitas antioksidan pada minyak jahe sulingan ditampung dengan botol gelap dan
yang dapat meredam radikal bebas penyebab disimpan pada lemari pendingin.
inflamasi [3]. Berdasarkan hal tersebut, maka
peneliti tertarik untuk menetapkan kadar fenol Penetapan kadar fenol total
total dan aktivitas antioksidan pada minyak jahe a. Fraksinasi dan pembuatan larutan uji minyak
gajah. jahe gajah
Penetapan kadar fenol total pada minyak Minyak jahe gajah ditimbang sebanyak 2,5
jahe gajah dilakukan dengan dua tahapan, yaitu gram dan dimasukkan ke dalam tabung
ekstraksi dari sampel minyak dan analisis reaksi. Minyak jahe kemudian diekstrak
kuantitatif dengan spektrofotometer uv-vis. dengan menambahkan n-heksana p.a 5 ml
Penetapan kadar fenol total dilakukan dengan dan 3 ml larutan metanol/air (60:40 v/v) dan
reagen Folin Ciocalteau [4]. Metode analisis dilakukan vortex selama 2 menit. Kedua
untuk metode ini merupakan yang termudah dan campuran fase tersebut disentrifus dengan
umum digunakan untuk mengukur kadar fenol kecepatan 3.500 rpm selama 10 menit. Fase
total yang berasal dari produk alami [5]. metanol/air dipisahkan dan ditampung ke
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dalam vial. Lakukan refraksinasi dengan
dengan metode DPPH (2,2-difenil-1- menambahkan 3ml metanol/air pada sisa
pikrilhidrazil) karena metode tersebut umum fase n-heksana. Hasil fase metanol/air yang
digunakan, lebih cepat, sederhana, akurat, kedua dicampurkan dengan fase metanol/air
relatif tidak mahal, dan mampu mengukur sebelumnya. Fase metanol/air masing-
segala komponen yang bertindak sebagai masing jahe dipipet sebanyak 1 mL,
antioksidan [6]. selanjutnya dimasukkan ke dalam labu ukur
10,0 mL dan dilarutkan dengan air sampai
Metode Penelitian tanda batas [4].
Bahan yang digunakan pada penelitian b. Pembuatan larutan baku asam galat
ini adalah jahe gajah yang berasal dari Desa Standar asam galat ditimbang sebanyak 3
Kencong, Kecamatan Kencong, Kabupaten mg, dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL
Jember dan berumur lebih dari 8 bulan, metanol dan dilarutkan dengan akuades sampai
teknis, metanol p.a (Sigma-Aldrich), n-heksana tanda batas sehingga konsentrasi standar
p.a (Sigma-Aldrich), standar asam galat (Sigma- asam galat yaitu 300 µg/mL. Selanjutnya
Aldrich), vitamin C (PT. Brataco), dilakukan pengenceran larutan induk asam
difenilpikrilhidrazil/DPPH (Sigma-Aldrich), galat dengan memipet sejumlah tertentu
larutan Folin Ciocalteau (Merck), natrium larutan induk, kemudian masukkan ke dalam
karbonat (teknis), alumunium foil, dan akuades. labu ukur dan menambahkan akuades
Alat yang digunakan pada penelitian ini sejumlah tertentu sehingga konsentrasi
antara lain spektrofotometer vis (Hitachi U- larutan standar asam galat akhir yaitu 3, 6,
1800), vortex (Health), sentrifus (Hermle), 12, 18, 24, 30, 36, dan 48 µg/mL.
timbangan analitik (Ohaus), kuvet plastik c. Penetapan panjang gelombang maksimum
(Brand), ultrasonic cleaner (Elma), mikropipet Sebelum Penetapan kadar fenol total,
(Socorex). dilakukan dulu penentuan panjang
gelombang maksimum asam galat dengan
Destilasi Jahe reagen Folin-Ciocalteu. Larutan standar
Rimpang jahe segar yang telah dipanen asam galat 4 ml dengan konsentrasi 100
lalu dibersihkan dari tanah yang menempel. μg/mL ditambah dengan 4,6 ml akuades lalu
Pencucian dengan menggunakan air mengalir, ditambah 4,6 ml reagen Folin-Ciocalteu dan
Penetapan kadar fenol dilakukan dengan dipilih adalah 725 nm karena menghasilkan
membuat kurva kalibrasi standar asam galat absorbansi yang tertinggi pada standar dan
sehingga didapatkan persamaan regresi sampel dibandingkan dengan dua panjang
y=0,0827x+0,162. Hasil perhitungan kadar fenol gelombang yang lain. Waktu inkubasi yang
total minyak jahe gajah sebesar 0,626 ± 0,027 dipilih adalah 120 menit karena pada waktu
mg GAE/g minyak. tersebut sudah tidak ada perubahan absorbansi
Berdasarkan kurva panjang gelombang setelah direaksikan dengan Folin-Ciocalteu, hal
terhadap absorbansi, larutan DPPH memberikan ini menandakan bahwa reaksi telah berhenti
absorbansi yang maksimum pada panjang atau sempurna.
gelombang 516 nm. Penentuan waktu inkubasi Berdasarkan persamaan yang didapatkan
vitamin C selama 30 menit dan ketiga minyak regresi y = 0,0827x + 0,162. dapat menetapkan
jahe selama 60 menit. Selanjutnya Hasil kadar fenol dengan memasukkan hasil
pengujian aktivitas antioksidan yang diperoleh pengukuran absorbansi pada larutan fraksi
dapat dilihat pada Tabel 1. metanol/air minyak jahe yang telah direaksikan
Tabel 1. Hasil nilai IC50 dengan Folin-Ciocalteu dan Na2CO3 sebagai
Bahan uji Nilai IC50 nilai (x). Kadar fenol total yang diperoleh dalam
fraksi diinterpretasikan dalam milligram
Vitamin C 3,544 ± 0,106 µg/ml ekuivalen asam galat per gram minyak (mg
Minyak jahe gajah 5,766 ± 0,087 µl/ml GAE/g minyak) sehingga didapatkan kadar fenol
Keterangan: Data disajikan dalam rata-tara ± SD total minyak jahe gajah 0,626 ± 0,027 mg GAE/g
minyak.
Pembahasan Menurut penelitian sebelumnya panjang
gelombang pengujian aktivitas antioksidan
Proses destilasi yang digunakan adalah menggunakan metode DPPH adalah 515-520
hidrodestilasi. Metode destilasi dengan air nm [12]. Berdasarkan hasil yang diperoleh,
(hidrodestilasi) dapat menghasilkan minyak atsiri maka panjang gelombang yang didapatkan
yang lebih banyak karena rimpang yang akan sesuai dengan kriteria panjang gelombang di
didestilasi kontak langsung dengan air mendidih. atas. Panjang gelombang maksimum dipilih
Berdasarkan hasil destilasi diatas persen karena pada panjang gelombang maksimum
rendemen minyak jahe gajah yang didapatkan dapat memberikan absorbansi yang maksimum.
hanya 0,18 %. Penelitian sebelumnya minyak Berdasarkan hasil pengujian aktivitas
jahe gajah didapatkan rendemen 2 % [9]. antioksidan yang dilakukan, dapat dilihat pada
Perbedaan hasil rendemen yang didapatkan Tabel 1. bahwa nilai IC50 vitamin C paling kecil,
karena perbedaan umur tanaman, musim hal ini menunjukkan bahwa metode yang
pemanenan, tanah, tempat penanaman [10], dilakukan telah benar. Nilai IC50 minyak jahe
dan metode destilasi yang digunakan [11]. gajah 5,766 µl/ml, sehingga pada konsentrasi
Pada pengukuran kadar fenol total tersebut larutan uji dapat meredam DPPH
dibutuhkan sampel yang dapat terlarut sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50 maka
sempurna dengan reagen Folin-Ciocalteu dan semakin besar kemampuan antioksidannya
larutan Na2CO3. Sampel minyak jahe yang karena hanya dengan konsentrasi yang kecil
digunakan secara langsung tidak dapat terlarut telah mampu meredam radikal bebas DPPH
sempurna, sehingga dilakukan penarikan sebesar 50%. Kemampuan meredam radikal
senyawa fenol dengan fraksinasi [Fuentes et al., bebas minyak jahe gajah apabila dibandingkan
2012). Hasil fraksinasi fase metanol/air dengan vitamin C sangat jauh karena vitamin C
dipisahkan untuk penetapan kadar fenol total. yang digunakan adalah sintetis yang dapat
Penentuan panjang gelombang dipastikan memiliki aktivitas antioksidan.
maksimum tidak dilakukan dengan scanning Aktivitas antioksidan pada minyak jahe
campuran reagen Folin-Ciocaletu dengan gajah dikontribusi oleh adanya kandungan
larutan standar dan larutan uji karena campuran senyawa fenol total. Pada umumnya aktivitas
tersebut tidak menghasilkan spektra dengan antioksidan minyak jahe disebabkan oleh
puncak yang pasti. Penentuan panjang adanya efek sinergis senyawa organik yang
gelombang dilakukan dengan membandingkan kompleks seperti β-sesquiphellandrene,
absorbasni dari tiga panjang gelombang yang zingiberene, α-farnesen, benzene, sitral, dan
telah ditentukan, sehingga penentuan panjang kamfen [13].
gelombang dan waktu inkubasi dapat dilakukan
secara bersama. Panjang gelombang yang