Anda di halaman 1dari 7

PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN

PEMERIKSAAN SANITASI DI RUANG GIZI


RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI

1. M.MUHOTIB,SKM
2. AKHMAD SUARSA,AMKL
INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN
LAPORAN INI DISUSUN OLEH KELOMPOK 3
1. MICCO ALIYANDI
NIM:PO.71.33.0.17.4595

2. NANDA HALIANSYAH
NIM:PO.71.33.0.17.4599

3. NOFIKA SARI ARIYANI


NIM:PO.71.33.0.17.4600

4. PANAHATAN KRISTOVER RGG


NIM:PO.71.33.0.17.4601

5.PUTRI AJENG KIRANA


NIM:PO.71.33.0.17.4602

6. PUTRI AYU RAHMAYANTI


NIM.PO.71.33.0.17.4603

7.PUTRI DEVI YANTI GINTING


NIM:PO.71.33.0.17.4604

8.PUTRI ULANDARI
NIM:PO.71.33.0.17.4605

9.RADA NABILA HUSNA


NIM:PO.71.33.0.17.4606

10.RATNA SARI
NIM:PO.71.33.0.17.4607

11.ROSI NURDIYANTI
NIM:PO.71.33.0.17.4610

12.VIVI FARADILA MARYAM


NIM:PO.71.33.0.17.4622
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prinsip utama perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan adalah
kepedulian terhadap pelanggan serta menjadikannya fokus pelayanan.
Pasien sebagai pelanggan eksternal tidak hanya menginginkan kesembuhan
dari sakit yang diderita dan merupakan luaran pelayanan, tetapi juga
merasakan dan menilai bagaimana ia diperlakukan dalam proses pelayanan
tersebut.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah sub sistem pelayanan
kesehatan paripurna di rumah sakit. Pelayanan gizi rumah sakit adalah
pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien
berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuh.
Penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan pelayanan
gizi di rumah sakit khususnya di ruang rawat inap. Penyelenggaraan
makanan di rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
penetapan peraturan pemberian makanan rumah sakit, perencanaan menu
sampai distribusi makanan pada pasien dalam rangka pencapaian status
kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. Tujuan
penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah menyediakan makanan
dengan kualitas yang baik dan jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan
yang layak dan memadai bagi pasien.
Dalam pendekatan sistem, pelayanan makanan yang merupakan bagian
dari penyelenggaran makanan adalah program terpadu dimana komponen
pengadaan, penyimpanan, pengolahan, distribusi, penghidangan serta
fasilitas dan metode untuk mencapai tujuan sepenuhnya dikoordinasi dengan
cara menggunakan sumber daya manusia seminimal mungkin serta
pengawasan mutu dan harga seoptimal mungkin. Komponen
penyelenggaraan makanan yang kurang terkoordinasi jelas berpengaruh
kurang baik dan selanjutnya berdampak terhadap persepsi pasien atas
pelayanan makanan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sanitasi pada ruang instalasi gizi di RSUD Mattaher Provinsi
Jambi

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui sanitasi pada ruang instalasi gizi di RSUD Mattaher
Provinsi Jambi
BAB II
TINJAUAN TEORI

PERMENKES NO.7 TAHUN 2019 KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT


Standar Baku Mutu dan Persyaratan Kesehatan Pangan Siap Saji
Pangan siap saji di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang
disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan karyawan, serta makanan dan
minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit. Pengelolaan pangan siap saji di
rumah sakit merupakan pengelolaan jasaboga golongan B. Jasa boga golongan B
adalah jasa boga yang melayani kebutuhan khusus untuk rumah sakit, asrama jemaah
haji, asrama transito, pengeboran lepas pantai, perusahaan serta angkutan umum
dalam negeri dengan pengolahan yang menggunakan dapur khusus dan
mempekerjakan tenaga kerja. Standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk
pangan siap saji sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur
mengenai standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk pangan siap saji. Selain
itu, rumah makan/restoran dan kantin yang berada di dalam lingkungan rumah sakit
harus mengikuti ketentuan mengenai standar baku mutu dan persyaratan kesehatan
untuk pangan siap saji.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hari/Tanggal : Sabtu 4 mei 2019


Tempat : Ruang Instalasi Gizi di RSUD Mattaher Provinsi Jambi
Jam : 10.00 WIB – selesai
Hasil dan pembahasan
1. makanan
Sumber dan keutuhan makanan terdaftar dan diawasin serta kondisi baik,utuh,tidak
busuk dan layak,wadah/kemasan asli dan berlabel.
2. perlindungan makanan
Suhu,penyimpanan,peracikan,persiapan dan penyajian,pengangkutan makanan, dan
pengaturan suhu didalam ruang produksi baik serta tersedia thermometer yang
berfungsi dengan baik. Pengambilan alat untuk pengambil makanan menggunakan
sendok dan penjepit makanan.
3. kesehatan karyawan
Kesehatan karyawan diperiksa setiap 6 bulan sekali serta kebersihan,perilaku seperti
memotong kuku dan rambut
4. peralatan makan dan masak
Fasilitas pencucian piring dan peralatan tersedia dan alat untuk pembilasan
pencucian,penirisan, dan pengeringan tersedia. Tetapi tidak tersedianya alat pengukur
desinfektan untuk pencucian.
5. air bersih
Sumber air panas dengan air dingin tersedia
6. air limbah
Pembuangan air limbah diolah melalui IPAL
7. perpipaan
Tidak terjadinya hubungan antara pipa air bersih dengan air kotor
8. fasilitas cuci tangan dan toilet
Konstruksi dan jumlah tempat cuci tangan sesuai dengan kebutuhan
9. pembuangan sampah
Halaman dan sekitar bangunan bersih serta jumlah konstruksi pembuangan sampah
sesuai dengan kebutuhan
10. pengawasan serangga,tikus dan hewan lainnya
Terhindarnya dari serangga dan tikus
11. lantai,dinding dan langit-langit
Kontruksi pemeliharaan fisik dinding serta langit-langit bersih dan pencahayaan cukup
baik
12. kamar pakaian
Tersedia penyediaan kamar ganti pakaian untuk mengganti pakaian dan sandal khusus
untuk penjamah makanan sebelum masuk ke ruangan pengolahan makanan agar steril.

Anda mungkin juga menyukai