Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat,
nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi
dalam bentuk “MINI RISET” dan isinya yang sangat sederhana tepat pada
waktunya.
Tugas ini berisi informasi tentang Bahasa Indonesia. Diharapkan tugas ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua, dan pengetahuan lebih mengenai
pembelajaran tersebut. Saya menyadari bahwa dalam tugas yang saya buat ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya harapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun demi kesempurnan tugas ini. Akhir kata, saya
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan dalam pembuatan
tugas ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha yang kita lakukan.
Amin.
CHAIRA SALMAH
NIM: 1163111011
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
termasuk puisi lama yang sangat terikat pada sajak/ rima akhir dan irama antara
baris dalam bait. Menurut Kosasih (2012: 125) pantun merupakan puisi lama yang
memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1) terdiri atas empat baris, 2) tiap
baris terdiri atas 8-12 suku kata, 3) dua baris pertama disebut sampiran dan dua
baris berikutnya disebut isi pantun, 4) pantun mementingkan rima akhir dengan
pola a-b-a-b.
Sebagai karya sastra, pantun karya anak memiliki karakteristik yang sama
seperti puisi pada umumnya meski masih dalam bentuk yang sederhana. Pada
pantun aspek-aspek yang tercakup meliputi, kesesuaian dengan kriteria pantun,
kemenarikan isi pantun, kekuatan imajinasi, ketepatan diksi dan ejaan, dan terakhir
kebaharuan tema. Namun, di dalam pantun karya anak, tidak selalu semua unsur
pembangun sebuah pantun terpenuhi di dalamnya.
Menulis pantun membutuhkan proses kreatif yang tidak dapat dicapai secara
instant. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan tentang pantun agar siswa lebih
mudah dalam menulispantun. Salah satu penyebab kurangnya kemampuan siswa
dalam menulis pantun adalah karena minimnya wawasan siswa tentang pantun dan
bagaimana cara menuangkannya secara tepat dalam bentuk pantun. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Kemampuan Siswa dalam Menulis Pantun pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Swasta Sentosa T.A 2018/ 2019”
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Suatu tulisan pada dasarnya terdiri atas dua hal. Pertama, isi suatu tulisan
menyampaikan sesuatu yang inggin diungkapkan penulisnya. Kedua, bentuk yang
merupakan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, kata, kalimat, dan
alenia Akhadiah, (1997:13). Sementara itu, WJS Poerwodarminto (1987:105)
secara leksi-kal mengartikan bahwa menulis adalah melahirkan pikiran atau ide.
Setiap tulisan harus mengandung makna sesuai dengan pikiran, perasaan, ide, dan
emosi penulis yang disampaikan kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti
yang dimaksud pe-nulis.
4
unsur kebahasaan dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(KTSP 2006).
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal
dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya dikenal sebagai
parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan Sadikin 2010:15.
Menurut Suseno 2008:44-45 pantun merupakan puisi yang terdiri atas 4 baris. Tiap
baris diusahakan terdiri dari 4 perkataan pula. Sampiran pada pantun terdiri atas 2
baris, yaitu baris kesatu dan kedua sedangkan isinya 2 baris pula, yaitu baris ketiga
dan baris keempat.
Pantun puisi lama adalah benar-benar berasal dari kesusastraan anak negeri
sendiri. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dan di Tanah Rumpun Melayu
terdapat hasil kesusastraan berbentuk puisi yang mempunyai struktur dan
persyaratan seperti pantun. Pantun adalah suatu bentuk puisi yang paling mudah
dimengerti dan mudah ditangkap maksud dan artinya. Membaca dan mencerna
pantun tidak sesulit membaca dan mencerna puisi-puisi lain puisi bebas.
Pendapat yang lebih kompleks menurut Gani 2010:74 bahwa pantun adalah
puisi lama yang terdiri atas empat baris atau lebih yang bersajak bersilih atau
bersilang yaitu a-b-a-b dan tiap baris terdiri atas empat sampai enam kata, jumlah
suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua belas, dua baris pertama
merupakan sampiran dan dua baris terakhir merupakan isi pantun. Menurut Kamus
5
Dewan dalam Media 2011: 10 pantun adalah sejenis puisi yang terdiri dari empat
baris yang mempunyai pembayang dan maksud.
Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya
diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun
membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya
pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut :
Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada
dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap
bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan
umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya. Khusus untuk
pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu
terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan
larik.
6
3. Memiliki Sampiran dan Isi
4. Berima a-b-a-b
Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang
terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk
dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas
yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b. Yang dimaksud dengan rima a-b-
a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris
kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara
sampiran dan isi.
7
Nurgiyantoro (2013: 298 – 305) mengungkapkan bahwa cara menilai
kemampuan menulis adalah melalui jalan tes. Namun, ditegaskan olehnya bahwa
penilaian yang dilakukan terhadap karangan siswa biasanya bersifat holistik, impresif,
dan selintas; yaitu penilaian yang bersifat menyeluruh berdasarkan kesan yang
diperoleh dari membaca karangan siswa secara selintas. Selain penilaian yang bersifat
holistik, diperlukan pula penilaian secara analitis agar guru dalam memberikan nilai
secara lebih objektif dan dapat memperoleh informasi lebih rinci tentang kemampuan
siswanya. Penilaian dengan pendekatan analitis merinci tulisan dalam kategori tertentu.
Pengkategorian itu sangatlah bervariasi, bergantung pada jenis tulisan itu sendiri.
8
BAB III
METODE SURVEY
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Swasta Sentosa, Medan pada semester
genap tahun pelajaran 2018/2019 .
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s/d bulan Mei yaitu pada
semester genap tahun ajaran 2018/2019. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel 1
di bawah ini:
Bulan/Minggu/Tahun 2018
No Kegiatan Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Meminta izin
mengadakan
penelitian
kepada Kepala
Sekolah
2. Observasi
Kelapangan
3. Menyusun
Instumen
Penelitian
4. Pengambilan
Data Penelitian
5. Menganalisis
Hasil
Penelitian
6. Menulis
Laporan
Penelitian
9
3.2 Subjek Survey
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas tinggi VI SD Swasta Sentosa tahun
ajaran 2018/2019 sebanyak 20 siswa. Subjek yang digunakan adalah semua anggota
populasi yang ada. Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini ialah
kemampuan menulis pantun siswa kelas V SD Swasta Sentosa semester genap
tahun pelajaran 2018/2019 .
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi, dokumentasi dan tinjauan literatur.
1. Observasi
10
2. Dokumentasi (Hasil Pantun Siswa)
3. Tinjauan literatur
Literatur atau bahan bacaan atau dasar yang bisa dijadikan rujukan dalam
sebuah penulisan karya ilmiah. Peneliti membaca buku-buku dan sumber-sumber
yang dapat membantu peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data yang
relevan.
Teknik analisis data adalah cara menganalisis data yang diperoleh dari
penelitian untuk mengambil kesimpulan hasil penelitian. Proses analisis data
11
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang telah
diperoleh dari penelitian di lapangan. Proses pengolahan data dimulai dengan
mengelompokkan data-data yang terkumpul hasil pantun siswa dan data pendukung
yang dianggap dapat menunjang dalam proses penelitian. Data-data yang sudah
diperoleh dari hasil penelitian disajikan secara deskriptif dilakukan dengan cara
menelaah jawaban-jawaban yang didapatkan dari subjek penelitian.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
JUMLAH SISWA
Rumus = X 100%
TOTAL SISWA
18
16
14
12
10
0
KURANG CUKUP BAIK SANGAT BAIK
13
4.2 Pembahasan
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rofi’uddin, dkk. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi
Riska Friolita Fatimah. 2014. Analisis Kemampuan Menulis Pantun Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV-A SDN 17 Kota Bengkulu . Skripsi. FKIP
Universitas Bengkulu
Rasyidah Ratna Putri dkk. 2017. Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menulis
Pantun Kelas Iv Sd Se-Gugus I Ki Hajar Dewantara Kecamatan Bukit
Raya Pekanbaru. Vol 1. No. 5
16
LAMPIRAN
17
4. Kedua baris pertama 7-9 Kurang, apabila
merupakan sampiran, hanya terpenuhi
sedangkan isi terdapat sebanyak 1 dari
pada keempat indikator
kedua baris terakhir yang ada.
18
ketepatan diksi dan
ejaan.
18-21 Baik, apabila gaya
bahasa, pilihan
struktur dan
kosakata, dan tata
tulis sudah
memenuhi
ketepatan diksi dan
ejaan.
11-17 Cukup, apabila
gaya bahasa,
pilihan struktur dan
kosakata, dan tata
tulis cukup
memenuhi
ketepatan diksi dan
ejaan.
5-10 Kurang, apabila
gaya bahasa,
pilihan struktur dan
kosakata, dan tata
tulis kurang
memenuhi
ketepatan diksi dan
ejaan.
5. Kebaharuan 1.Pantun jenaka 13-15 Sangat Baik,
tema 2. Pantun agama apabila memenuhi
3. Pantun nasehat semua indikator
kebaharuan tema.
9-12 Baik, apabila
memenuhi
indikator
kebaharuan tema.
5-8 Cukup, apabila
hanya memenuhi
sebagian indikator
kebaharuan tema.
0-4 Kurang, apabila
kurang memenuhi
indikator
kebaharuan tema.
Jumlah
19
Kategori
Sangat Baik : 90 – 100
Baik : 70 – 89
Cukup : 50 – 69
Kurang : 0 – 49
20
23 Rizki 17 6 19 18 10 70 Baik
24 Andre 16 8 15 18 8 65 Cukup
25 Tasya 15 10 20 20 10 75 Baik
21
2. Dokumentasi Penelitian
22
3. Identitas Peneliti
Riwayat Pendidikan
TK SD SMP SMA
23