Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA

DI RECOVERY ROOM

RSUD Dr. SOEDONO MADIUN

OLEH :

MAHASISWA PROFESI NERS

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2018/ 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolongannya penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul “Proposal

Timbang Terima”, dengan lancar dan baik. Proposal ini disusun dalam rangka

memenuhi tugas Manajemen Keperawatan. Dalam Proposal ini kami juga

mengucapkan Terima Kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam

menyelesaikan Proposal ini. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa Proposal ini

masih jauh dari sempurna, serta masih banyak kekeliruan dan kesalahan.

Oleh karena itu dengan tulus hati serta penuh pengharapan penulis senantiasa

mengaharapkan saran dan kritik dari pihak manapun juga demi kesempurnaan

penulis lebih lanjut. Semoga Proposal yang sederhana ini, bermakna bagi

pembaca demi tugas pelayanan terhadap sesama di dalam segala bentuk

kehidupan, karena kita makhluk yang saling melengkapi dan membutuhkan.

Madiun, Maret 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ...............................................................................................2
Daftar Isi ..........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
1.3 Manfaat Penelitian................................................................................ 6

BAB 2 MATERI TIMBANG TERIMA


2.1 Pengertian ............................................................................................. 7
2.2 Tujuan................................................................................................... 7
2.3 Langkah-langkah .................................................................................. 7
2.4 Prosedur Timbang Terima .................................................................... 8
2.5 Dokumentasi......................................................................................... 10

BAB 3 KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan Tujuan .............................................................. 11
3.2 Pengorganisasian .................................................................................. 11
3.3 Prosedur Timbang Terima .................................................................... 11
3.4 Metode dan Media ............................................................................... 11
3.5 Instrumen .............................................................................................. 12
3.6 Evaluasi ................................................................................................ 12
3.7 Percakapan Timbang Terima ............................................................... 13

BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 21
4.2 Saran ..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan

mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi

mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui

komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan

yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan

efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima

pasien.Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan

dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien.

Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan

menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri

perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan

perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat

sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan

sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift

secara tulisan dan lisan.

Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan

menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang

terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara

singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan

kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu. Informasi yang disampaikan

4
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan

dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar

shift secara tulisan dan lisan.

Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting,

karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan

yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan

mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat.

Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul

kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya

informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan

keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan

dan menurunkan tigkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang

telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program Pendidikan

Profesi Ners Stase Manajemen STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

akan melaksanakan timbang terima pasien.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat

Recovery Room mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan Asuhan

Keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi

mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.

5
1.2.2 Tujuan Khusus

a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).

b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan

keperawatan pada klien.

c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh

dinas berikutnya.

d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat

1. Bagi Perawat

a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.

b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab

antar perawat.

c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang

berkesinambungan.

d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

2. Bagi Klien

Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

3. Bagi Rumah Sakit

Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.

6
BAB II

MATERI TIMBANG TERIMA

2.1 Pengertian

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan

menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang

terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift.

Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang

berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan

(Nursalam, 2011).

2.2 Tujuan.

a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.

b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh

dinas berikutnya.

c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

2.3 Langkah-langkah

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan pergantian

shift atau operan jaga, diantaranya (Nursalam, 2011):

a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.

b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang

akan disampaikan.

7
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggungjawab shift

selanjutnya meliputi:

 Kondisi atau keadaan klien secara umum.

 Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.

 Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan

d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak

terburu-buru.

e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara

langsung melihat keadaan klien.

2.4 Prosedur Timbang Terima

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :

a. Persiapan

1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap

2) Kelmpok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.

b. Pelaksanaan

Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat

penanggung jawab yang mengganti jaga pada shift berikutnya:

1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift

2) Di nurs station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima

dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah

keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum

dilaksanakan secara hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.

8
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap

sebaiknya dicatat yang kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga

berikutnya.

4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terinma adalah :

a) Indentitas klien dan diagnose medis.

b) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul

c) Data focus (keluhan subyektif dan Obyektif)

d) Tindkan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.

e) Intervensi kolaboratif dan dipendensi

f) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan

selanjutnya.

5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan ferivikasi

Tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak

menanyakan mengeai hal-hal yang kurang jelas.

6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.

7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit

kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap

dan rinci.

8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ketiap klien dan melakukan

validasi data.

9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku

laporan ruangan oleh perawat primer.

9
2.5 Alur Operan

Alur dan format pedoman operan di ruang MPKP menurut (Achmad, dkk.,

2012) adalah sebagai berikut:

Nurse Station:

1. Operan dipimpin kepala ruangan

2. Ketua Tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi pasiennya

berdasarkan dokumentasi keperawatan.

3. Ketua Tim/Penanggung jawab sif dan perawat pelaksana dalam tim

mencatat hariannya

4. Proses klasifikasi informasi.

Ruang Perawatan

1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien

2. Validasi data pasien.

Nurse Station

1. Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan balik

dan saran tidak lanjut.

2. Menutup operan (doa dan bersalaman).

Nurse Station

Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan pre-conference bersama

anggota tim/perawat pelaksana.

10
Diagnosa Medis
Masalah Diagnosa
Karu
Kolaboratif Keperawatan

Telah Dilakukan Rencana Tindakan Belum Dilakukan

Perkembangan/ Keadaan pasien

Masalah Teratasi Seluruhnya, Sebagian,


Belum teratasi dan Terdapat Masalah
Baru

2.6 Dokumentasi Dalam Operan

1. Identitas klien

2. Diagnosa medis klien

3. Dokter yang menangani

4. Kondisi saat klien ini

5. Masalah Keperawatan

6. Intervensi yang sudah dilakukan

7. Intervensi yang belum dilakukan

8. Tindakan kolaborasi

9. Rencana umum dan persiapan lain

10. Tanda tangan dan nama terang

11
11. Contoh Dokumentasi Operan

Operan Tim A

NO / NAMA / UMUR / NO.REG / DX / DR / LAPORAN KEGIATAN

Ny. Tholhah (42 thn)

(5870049) Ca.Mammae post mastektomi / Dr.Nindi KU: baik,

komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C.

Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7.

Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan integritas kulit.

Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Relaksasi & distraksi,

Rawat luka, ganti balut, Injeksi Tramadol 1 ampul, Injeksi Cefotaxim

500 mg. Rencana yg belum dilakukan: Kaji tanda-tanda infeksi, Kaji

luka dan kaji nyeri. Terapi: Tramadol 3x1 amp, Cefotaxim 2 x 500 mg,

Infus NaCl 20 tts/mnt. Persiapan lain tidak ada.Besok pagi cek darah.

12
BAB III

KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Hari / tanggal : Kamis/ 28 Maret 2019

Pukul : 09.00 WIB

Pelaksana : KARU, PP, PA

Topik : Timbang terima

Tempat : Recovery Room RSUD dr Soedono

Sasaran : Pasien

3.2 Metode dan Media

Metode :

 Karu memimpin proses Timbang Terima

 Melakukan timbang terima antara Perawat Primer Malam

dengan Perawat Primer Pagi.

 Melaporkan status keadaan klien dari PP Malam ke PP Pagi.

 Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.

Media :

 Materi disampaikan secara lisan.

 Dokumentasi klien (status).

 Buku Timbang Terima

3.3 Instrumen

1. Status klien

2. Alat tulis

13
3. Catatan timbang terima

3.4 Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah

tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok

shift timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang

terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi.

2. Evaluasi Proses

Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan

dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan

mengganti shift.Perawat primer malam menyerahkan ke perawat

primer berikutnya yang akan mengganti shift.Timbang terima pertama

dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke

nurse station.Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah

keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum

dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang

terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.

3. Evaluasi Hasil

Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap

perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar

perawat berjalan dengan baik

14
3.5 Percakapan Timbang Terima

Kepala Ruangan : Yona

PP 1 Pagi : Indah Epti

PP 2 Pagi : Tanti

PP 1 Malam : Putri Setyarini

PA 1 Malam : Rais

PA 1 Pagi : Arum

PA 2 Pagi : Binti

Skenario !

Pada tanggal 28 Maret 2019 Di Rumah Sakit dr Soedono Madiun di

Recovery Room, dilakukan timbang terima antara perawat shif malam

dengan perawat shif pagi. Operan berlangsung antara Karu, Perawat

Primer (PP), dan Perawat Associate (PA).

DI NURSE STATION

Pagi pukul 6.45 wib, tiba lah perawat Sift Pagi beserta Karu,
Perawat Pagi : Assalamualaikum,,
Perawat malam : Walaikumsalam
PA 1 pagi : ehh,, sudah datang...
PP 1 pagi : iya, , , alhamdulillah tepat waktu...
Kepala Ruang : yasudah,kita letakkan dulu tasnya di ruang...
Perawat pagi : baik bu,,

Detik-detik Proses Operan pun tiba pada jam 07.00 Wib, setelah lengkap Karu,
Katim dan perawat shift pagi datang...
Karu : (melihat jam) bapak dan ibu sudah jam 07.00
waktunya operan sift malam dengan shift pagi...
PA 1 Malam : baik bu,, mari kita mulai saja operan pagi ini

15
Karu : Assalamualaikum, Selamat Pagi rekan-rekan, salam

sejahtera untuk kita semua sama seperti hari-hari

sebelumnya sesuai dengan kegiatan awal shift pagi ini kita

akan didahului oleh operan anatara perawat yang berjaga

malam dengan perawat shift pagi hari ini. Sebelum

memulai operan ini alangkah baiknya kita berdoa menurut

agama dan kepercayaan masing-masing.. do’a dimulai...

selesai...Silahkan kepada perawt yang shift malam

melaporkan kondisi pasien.

PA 2 Malam : Terima kasih atas waktu yang diberikan, hari ini saya akan

melaporkan pasien kemarin masuk 4 sudah di pindah

diruangan 3 yang sisa disini 1 ORIF atas nama ibu sukesi

Karu : Baik, Mungkin dari PP Malam yang lain ?

PP 2 & 3 malam : Pas bu, belum ada…

Karu : Untuk mepersingkat waktu langsung saja kita timbang


terima ke status pasien.

Operan Pasien 1

PP 1 Malam : Pasien atas nama ibu sukesi, Dignosa medis CF Cruris

keluar dari OK pukul 22.00 wib kemarin sudah di

transfusi PRC 3 kolf, tadi pagi sudah di cek DL hasilnya

Hb 11,5, Leukosit 13,36, Trombosit 43 ( duplo ). Masalah

keperawatan saat ini nyeri. Injeksi Ceftriaxon 2x1gr ,

ketorolac 2x30gr, Ranitidin sudah masuk kemarin pukul

23.00. Bromage Score 0. Advis dokter 3 jam lagi cek DL.

16
PP 1 Pagi : Apakah pagi ini ada tranfusi PRC lagi ?

PP 1 Malam : Instruksi dari dokter tranfusi PRC Sudah dihentikan. Ini

masih suspek Internal Bleeding observasi dulu.

PP 1 Pagi : Untuk intervensi Ny. S bagaimana? Apa saja yang perlu di

lanjutkan?

PP 1 Malam : Intervensi keperawatan lanjutan yaitu monitor TD,

Observasi adanya Internal Bleeding, Observasi Output.

PP 1 Pagi : Untuk terapi obatnya bagaimana mbak ? apakah ada

tambahan ?

PP 1 Malam : Untuk terapinyanya, masih sama tidak ada instruksi

perubahan dari dokter. injeksi ceftriaxone, Ranitidin,

Ketorolak.

PA 2 Pagi : Baik pak.

Karu : Baik kalau sudah langsung saja kita ke pasien

Menuju Bed Px

Karu : Selamat pagi kami mau melakukan operan dari yang dinas

malam ke dinas pagi, Perkenalkan saya Yona kepala

ruangan disini untuk nanti yang bertanggung jawab pagi

ini adalah mbak Epti.

PP 1 Pagi : ya untuk nanti saya yang akan bertanggung jawab untuk

perawatan bapak jadi nanti kalau bapak ada apa-apa atau

mebutuhkan sesuatu silahkan panggil saya

Setelah operan di pasien KARU dan perawat kembali ke Nurse station, dan

menandatangani hasil operan dinas malam

17
Karu : Baik karena timbang terima di ruang perawatan sudah

selesai dilaksanakan , mungkin ada yang ingin dilaporkan

dari hasil validasi data oleh perawat jaga malam?

PA 1 Malam : Saya rasa semua sudah dilaporkan dan sudah sesuai

dengan kondisi terakhir pasien beserta tindak lanjut yang

sudah kami berikan

Karu : karena semua sudah selesai , sekarang silahkan PP dan PA

menandatangi laporan timbang terima yang sudah di buat,

Terima kasih kepada rekan-rekan dinas malam yang sudah

menjalankan tugasnya dengan baik. Silahkan beristirahat

di rumah. Hati- hati di jalan. Untuk perawat pagi ini

silahkan melanjutkan intervensi keperawatan yang belum

dilaksanakan.

Timbang terima sudah selesai dilaksanakan, perawat jaga pagi mulai

melanjutkan intervensi yang belum dilaksanakan

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan

menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang

terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian

shift.Selain laporanan tar shift,dapat disampaikan juga informasi-informasi

yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum

dilaksanakan.Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi

mengenai keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan

keperawatan yang optimal (Nursalam,2011).

4.3 Saran

Kami selaku penulis sangat menghimbau kepada rekan – rekan

sekalian, pembaca maupun perawat agar nantinya dapat melakukan timbang

terima dapat dilakukan dengan sesuai prosedur yang benar. Namun, dalam

proposal kami tentunya masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami perlu

kritikan dan saran dari pembimbing maupun dari pihak yang terkait dengan

state manajemen agar dapat membangun kwalitas perawat yang

professional.

19
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2011.Manajemen Keperawatan:Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Salemba Medika: Jakarta.

PSIK. 2003.Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan

Ners. Unair : Surabaya.

Yudrianto, Ahmad. 2015. Makalah Timbang Terima. Tersedia dalam

http://hudrieahmad.blogspot.co.id/2015/06/makalah-timbang-

balik.html#.WaPca7ZLd0s (diakses 27 Januari 2018)

20

Anda mungkin juga menyukai